BAB III METODE PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data pada perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data diperoleh
dengan
mengakses
melalui
website
resmi
BEI,
yaitu
www.idx.co.id. Waktu penelitian di mulai pada bulan Oktober 2015 hingga selesainya penelitian ini dan lokasi penelitian yang dipilih yaitu di Galeri Investasi yang bertempatkan di gedung A-204 Universitas Mercu Buana. Penelitian ini akan menganalisis seberapa besar variabel independen yaitu, Dividend Payout Ratio (DPR), Earning Growth (EG), dan Turn Assets Turnover (TATO) yang akan mempengaruhi variabel dependen yaitu, Price Earning Ratio (PER). Penilitian yang dilakukan yaitu masing – masing perusahaan real estate and property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 5 tahun dimulai dari periode 2010 – 2014 yang telah menerbitkan laporan keuangan audit dengan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember. A.
Desain Penelitian Jenis penelitian yang gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen) terhadap variabel lainnya (variabel dependen). Dalam penelitian ini, variabel-variabel
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
independennya yaitu Deviden Payout Ratio (DPR/X1), Earning Growth (EG/X2), dan Total Asset Turnover (TATO/X3) yang akan diteliti agar dapat diketahui pengaruhnya terhadap Price Earning Ratio (PER/Y) (variabel dependen). B.
Definisi dan Operasionalisasi Variabel Variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi – informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:58). Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan yaitu skala rasio dan menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas (independen variabel) dan variabel terikat (dependen variabel) sebagai berikut: 1.
Variabel Independen (X) Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang berdiri sendiri dan mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas, yaitu: 1) Deviden Payout Ratio (X1) Dividend Payout Ratio (DPR) merupakan perbandingan antara dividend per share dengan earning per share pada periode yang bersangkutan. Maka rumus dari Deviden Payout Ratio (DPR) adalah sebagai berikut : (Fahmi, 2011:80) DPR
=
DPS EPS
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
2) Earning Growth (X2) Earning Growth (EG) atau Pertumbuhan laba amerupakan peningkatan atau penurunan laba yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Maka rumus dari Earning Growth (EG) adalah sebagai berikut : (Harahap, 2010:306) EG
=
EPSt - EPSt-1 EPSt-1
3) Turn Asset Turnover (X3) Total
Assets
Turnover
merupakan
rasio
yang
menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Maka rumus dari Turn Asset Turnover (TATO) adalah sebagai berikut: (Syamsuddin, 2009:20) TATO =
Sales Total Assets
2.
Variabel Dependen (Y) Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang tidak bisa berdiri sendiri dan dipengaruhi atau yang menjadi akibat pada faktor – faktor lain yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Price Earning Ratio (PER). Price Earning Ratio adalah rasio yang dihitung dengan membagi harga
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
saham saat ini dengan laba perlembar saham. Rasio harga atau laba (Price Earning Ratio) dapat menunjukkan berapa banyak jumlah uang yang rela dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap rupiah laba yang dilaporkan. Maka rumus dari Price Earning Ratio (PER) adalah sebagai berikut: (Fahmi, 2011:71) PER
=
MPS EPS
Keterangan : PER = Price Earning Ratio MPS = Market Price Pershare atau Harga Pasar per lembar EPS = Earning Per Share atau Laba per lembar saham
Tabel 3.1 Operasional Variabel No 1.
Variabel Price Earning Ratio (Y),
Pengukuran PER = MPS x 100%
Irham Fahmi (2011:71)
2.
Deviden Payout Ratio (X1),
Earning Growth (X2), Sofyan
DPR = DPS
Turn Asset Turnover (X3),
Rasio
EPS EG = EPSt – EPSt-1
Syafri Harahap (2010:306)
4.
Rasio
EPS
Irham Fahmi (2011:80)
3.
Skala
Rasio
EPSt TATO =
Syamsuddin (2009:20) Sumber : Data didapat dari berbagai sumber
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sales Total Assets
Rasio
40
C.
Populasi dan Sampel Penelitian 1.
Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah saham perusahaan sektor property and real estate di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2014. Alasan dipilihnya sektor property and real estate tersebut karena saham perusahaan ini mengalami peningkatan sektor 20% - 30% per tahun. (Real Estate Indonesia, 2015)
2.
Sampel Penelitian Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah proses sampling. Purpose Sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan tujuan atau kriteria tertentu. Kriteria – kriteria yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Perusahaan property and real estate yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 – 2014;
2.
Perusahaan property and real estate yang membagikan deviden selama 5 tahun berturut-turut pada tahun 2010 – 2014;
3.
Perusahaan property and real estate yang tidak menghasilkan laba berturut-turut pada tahun 2010-2014;
4.
Perusahaan property and rea estate yang tidak lengkap laporan keuangannya pada tahun 2010 – 2014.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Sampel final yang penelitian gunakan dalam penelitian sebanyak 10 perusahaan (Tabel 3.2). Adapun proses seleksi sampel yang dilakukan adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Kriteria Penelitian Sampel No 1
Keterangan Perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 – 2014 2 Perusahaan property and real estate yang membagikan deviden selama 5 tahun berturut-turut pada tahun 2010 – 2014 3 Perusahaan property and real estate yang tidak menghasilkan laba berturut-turut pada tahun 2010-2014 4 Perusahaan property and real estate yang tidak lengkap laporan keuangannya pada tahun 2010 – 2014 Sampel Final Sumber : data yang diolah penulis, 2015
Tabel 3.3 Daftar Sampel Penelitian Perusahaan Property and Real Estate No
Kode
Nama Perusahaan
1
APLN
Agung Podomoro Land Tbk
2
ASRI
Alam Sutera Reality Tbk
3
BSDE
Bumi Serpong Damai Tbk
4
CTRA
Ciputra Develovment Tbk
5
CTRP
Ciputra Property Tbk
6
DILD
Intiland Development Tbk
7
JRPT
Jaya Real Property Tbk
8
LPKR
Lippo Karawaci Tbk
9
MKPI
Metropolitan Kentjana Tbk
10
PUDP
Pudjadi Prestige Tbk
Sumber : data sekunder yang diolah, 2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jumlah 50 10 (27) (23) 10
42
Jadi data penelitian yang digunakan adalah data sekunder, berupa laporan keuangan pada tahun 2010 – 2014 pada 10 perusahaan di sektor property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. D.
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, dilakukan kegiatan sebagai berikut : 1.
Riset kepustakaan (Library Research) merupakan riset yang dilakukan untuk mendapatkan landasan yang kuat, baik serta akurat berupa rumus – rumus teknik perhitungan maupun teori yang mendukung objek penelitian;
2.
Keseluruhan data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari ICMD (Indonesian Capital Market Directory). Dalam rangka memperoleh data-data yang diperlukan, maka metode pengumpulan data yang akan digunakan yaitu metode dokumentasi berupa pengumpulan kertas data;
3.
Sumber yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari text book, jurnal – jurnal akademis, literature, majalah, booklet seminar, internet serta sumber – sumber lainnya yang dapat mendukung penelitian ini;
4.
Data – data yang diteliti bersumber dari situs internet : www.idx.co.id, www.sahamok.com, dan www.yahoo.finance.com
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
E.
Metode Analisis Untuk mencapai tujuan penelitian, penulis melakukan analisis dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) 21 for Windows. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kausal. Menurut Zainal (2012 : 46) penelitian kausal merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu. Jadi metode analisis data yang digunakan penelitian antara lain uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji kelayakan model, dan uji hipotesis. 1.
Uji Deskriptif Statistik Uji statistik deskriptif ini memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang data dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, dan standard deviation. Dengan analisis ini pembaca akan lebih mudah memahami variabel-variabel yang dipakai.
2.
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan pada penelitian ini. Pengujian asumsi klasik yang digunakan yaitu meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Masing – masing pengujian asumsi klasik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
a.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Salah satu cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan uji statistik. Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual. Jika nilai Zhitung > Ztabel, maka distribusi tidak normal. Nilai
hitung
z
statistik
untuk
skewness
dapat
dirumuskan sebagai berikut: Zskewness =
Skewness √24/N
Sedangkan nilai hitung z kurtosis dapat dirumuskan sebagai berikut : Zkurtosis =
Kurtosis √24/N
Dimana N adalah jumlah sampel (Ghozali, 2011:160). b.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar) (Ghozali, 2011:139). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji Glejser. Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika nilai signifikan > 5%, maka model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:143).
c.
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan uji statistik Durbin-Watson (DW test) (Ghozali, 2011:110). Untuk menentukan ada tidaknya autokorelasi, ada pertimbangan yang harus dipatuhi sebagai berikut : (Tabel 3.4)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
Tabel 3.4 Pengambilan Keputusan Uji Autokolerasi
Hipotesis nol
Kepuasan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif
No decision
dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negatif
Tolak
4 – dl < d < 4
Tidak ada korelasi negatif
No decision
4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ditolak
du < d < 4 - du
Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Sumber: Ghozali, 2011 : 111
d. Uji multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi, dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya (Ghozali, 2011:105). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
(karena VIF = 1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. (Ghozali, 2011:105) 3.
Uji Kelayakan Model Uji Kelayakan Model terdiri dari uji Koefisien Determinasi (R2), dan uji F (simultan) : a.
Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel - variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai R2 dikatakan baik jika di atas 0,5 karena hal tersebut berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel
dependen.
Secara
umum
koefisien
determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtut waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2011:97).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
b.
Uji F (Simultan) Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Langkah-Langkah yang digunakan untuk uji F adalah sebagai berikut : a.
Merumuskan hipotesis Ho = Tidak terdapat pengaruh secara simultan antara variabel-variabel DPR, EG, dan TATO terhadap Price Earning Ratio. Ha = Terdapat pengaruh secara simultan antara variabel DPR, EG, dan TATO terhadap Price Earning Ratio.
b.
Menentukan tingkat signifikan a = 0,05 (5%)
c.
Mencari nilai F signifikan
d.
Membandingkan hasil F signifikan Jika F signifikan > a makan Ho diterima dan Ha ditolak Jika F signifikan < a makan Ho ditolak dan Ha diterima.
4.
Uji Hipotesis Uji hipotesis terdiri dari uji model regresi liniear berganda, dan uji t (parsial) : a.
Uji Model Regresi Linear Berganda Model
regresi
linear
berganda
digunakan
untuk
mengukur hubungan dua variabel atau lebih juga untuk menunjukkan pengaruh antara variabel dependen dan variabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
independen. Adapun model koefisien regresi berganda adalah sebagai berikut: Y = α + β1X1+ β2X2 + β3X3 + e Keterangan :
b.
Y
= PER
α
= konstanta
β1, β2, β3,
= koefisien regresi
X1
= DPR
X2
= EG
X3
= TATO
e
= error term
Uji t (Parsial) Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 (α = 5%) atau dengan tingkat kepercayaan 95%. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas (independen. Rumus hipotesis : Ho : bi = 0, artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Ho : bi ≠ 0, artinya variabel independen tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Cara melakukan pengujian uji t adalah sebagai berikut : Membandingkan nilai statistik t dengan nilai kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik thasil perhitungan lebih besar daripada nilai ttabel maka, Ha diterima dan Ho ditolak yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Begitu pula sebaliknya jika thitung maka, Ho diterima dan Ha ditolak yang menyatakan bahwa suatu variabel
independen
secara
mempengaruhi variabel dependen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
individual
tidak