BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Islam Terpadu MTA Sukoharjo desa Tempel kelurahan Toriyo kecamatan Bendosari kabupaten Sukoharjo. Tempat tersebut dipilih dengan mempertimbangkan waktu, biaya dan keberadaan sampel untuk memudahkan peneliti memperoleh data. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada akhir semester gasal 2015/2016 dan berakhir pada semester genap tahun ajaran 2015/ 2016. Penelitian ini dilaksanakan selama tujuh bulan, yaitu pada buan Desember 2015 dan berakhir pada bulan Juni 2016. Tahap perencanaan dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai dengan bulan Juni 2016. Kegiatan penelitian meliputi penyusunan dan pengajuan proposal, seminar, revisi, pelaksanaan siklus I dan siklus II, analisis data, pembuatan laporan, dan ujian skripsi. (Jadwal penelitian dapat dilihat pada lampiran 1). B. Subjek Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini subyek yang akan digunakan adalah Guru dan anak Kelompok B TK Islam Terpadu MTA Sukoharjo desa Tempel kelurahan Toriyo kecamatan Bendosari kabupaten Sukoharjo yang jumlah siswanya sebanyak 22, anak laki-laki berjumlah 7 sedangkan perempuan berjumlah 15
siswa. Siswa yang sebagian besar mengalami kesulitan dalam
menguasai kosakata Bahasa Inggris, mudah lupa dan sulit dalam pengucapannya. C. Bentuk dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian Berdasarkan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka penelitian ini menggunakan bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Sehubungan dengan bentuk penelitian yang digunakan maka strategi penelitian yang 20
21
digunakan berupa tindakan melalui siklus-siklus, yang tujuanya adalah untuk mengoptimalisasikan hasil belajar anak dalam pembelajaran pengenalan kosa kata Bahasa Inggris dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing. 2. Strategi Penelitian Pada strategi penelitian ini langkah-langkah yang diambil adalah strategi tindakan kelas model siklus karena objek penelitian yang diteliti hanya saatu sekolah. Adapun rancangan penelitiannya sebagai berikut: a) Perencanaan, b) Tindakan, c) Pengamatan, d) Refleksi. Data yang dikumpulkan berupa hasil unjuk kerja anak mengucapka beberapa kosakata Bahasa Inggris yang sudah diberikan oleh guru sebelumnya serta hasil observasi terhadap kegiatan yang dilakukan anak. Kurt Lewin (dalam Sarwiji Suwandi, 2009:27) menggambarkan penelitian tindakan kelas sebagai serangkaian langkah yang membentuk spiral. Setiap langkah memiliki empat tahap yaitu perencanaan (planing), tindakan (Action), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Secara sistematis langkah-langkah tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut : tindakan ( Action ) perencanaan ( planing ),
pengamatan ( observing) refleksi ( reflecting
Gambar 3.1 Strategi Penelitian Tindakan Kelas D. Data dan Sumber Data Data adalah hasil pencatatan peneliti yang berupa fakta (Arikunto,2006: 91). Guru dalam menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran (termasuk model pembelajaran) di kelas. Sumber data berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari informasi anak dan guru Kelompok B2 TK IT MTA Sukoharjo. Data
22
sekunder berasal dari data atau informasi yang berupa hasil pengamatan proses pembelajaran yang diperoleh dengan menggunakan lembar observasi. Data nilai evaluasi yang diperoleh melalui tes unjuk kerja. Proses yang diamati mencakup aktivitas anak dan guru selama kegiatan belajar mengajar mengenalkan koskakata Bahasa Inggris. Data tingkat hasil belajar anak dalam pembelajaran pengenalan kosakata Bahas Inggris diperoleh melalui tes unjuk kerja yang diberikan kepada anak Kelompok B2 TK IT MTA Sukoharjo. Adapun sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini antara lain: 1. Informasi data yang diperoleh dari narasumber yang terdiri dari 22 anak, yaitu anak Kelompok B2 TK IT MTA Sukoharjo dan Guru. 2. Hasil pengamatan pelaksanaan proses belajar mengajar Tanya jawab tentang nama-nama hewan dalam Bahasa Inggris. 3. Hasil tes unjuk kerja dalam kegiatan menjawab cepat tentang nama hewan dalam Bahasa Inggris. 4. Dokumen yang berupa foto kegiatan anak pada proses belajar pengenalan Bahasa Inggris. 5. Informasi lain tentang kondisi sekolah serta sejarah singkatnya. E. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data yang dipergunakan adalah: 1. Wawancara Wawancara dalam penelitian ini dilaksanakan antara peneliti dengan guru kelas. Wawancara ini berisi daftar pertanyaan yang terkait dengan penelitian. Wawancara digunakan dalam penelitian ini guna menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai kegiatan belajar mengajar pengenalan Bahasa Inggris yang ada di kelompok B2 TK I MTA Sukoharjo. Selain itu, wawancara kepada guru kelas juga berguna untuk mengetahui kondisi awal perkembangan anak mengenai kemampuan motorik. 2. Observasi
23
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan. Observasi dilakukan oleh peneliti dan pengamat (guru kelas). Observasi dilakukan untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran pengenalan kosakata Bahasa Inggris dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk menata langkah-langkah perbaikan agar lebih efektif dan efisien. 3. Dokumen Dokumentasi dalam penelitian ini berupa video, foto, maupun rekaman dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan sebelum maupun sesudah penelitian. Dokumentasi ini berguna untuk memperkuat datadata yang telah dikumpulkan atau dengan kata lain dokumentasi ini sebagai bukti dari penelitian. 4. Tes Unjuk Kerja Tes merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan proses kegiatan pengenalan Bahasa Inggris. Tes unjuk kerja menuntut anak untuk melakukan suatu dalam wujud perbuatan agar guru dapat mengetahui hasil dari sejauh mana pengenalan kosakata Bahasa Inggris mampu dikuasai oleh anak.
F. Teknik Uji Validitas Data Teknik yang digunakan untuk memeriksa uji validitas data adalah teknik triangulasi. Pengertian triangulasi menurut Sugiyono (2012:330) diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.Ada empat macam teknik triangulasi sebagai cara untuk meningkatkan validitas data dalam penelitian kualitatif meliputi triangulasi data atau sumber, triangulasi metode, triangulasi teori, dan triangulasi peneliti. Adapun dari triangulasi yang ada, peneliti hanya menggunakan teknik triangulasi sumber data. Triangulasi sumber data digunakan dengan mengecek
24
beberapa sumber data. Melalui metode ini untuk membandingkan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumen dan tes unjuk kerja. Misalnya untuk mengukur hasil belajar pemahaman kosakata Bahasa Inggris anak dan faktor penyebabnya, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut: (1) mengajar anak dengan model kontekstual, kemudian menganalisis hasil belajar anak untuk mengidentifikasi pemahaman yang diterima anak; (2) melakukan observasi pada murid dan guru saat proses pembelajaran, untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan murid dan guru dalam kegiatan belajar mengajar;(3) mengetahui sejauh mana hambatan-hambatan anak dalam mengikuti proses kegiatan pengenalan Bahasa Inggris, serta dibandingkan dengan hasil tes unjuk kerja pada proses kegiatan pembelajaran role playing. G. Teknik Analisis Data Agar hasil penelitian nantinya dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka dalam analisis data penelitian ini akan menggunakan analisis model interaktif Milles dan Huberman. Milles dan Huberman (2000:20) dalam Sugiyono (2012:337) mengemukakan kegiatan pokok analisa model interaktif meliputi:
reduksi
data,
penyajian
data,
kesimpulan-kesimpulan:
penarikan/verifikasi. 1. Reduksi Data Data-data penelitian pada nanti saat kegiatan pengenalan Bahasa Inggris yang telah dikumpulkan selanjutnya direduksi. Milles dan Huberman (2000:16) dalam Sugiyono (2012: 337) mengemukakan “Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi”. 2. Penyajian Data Tampilan data merupakan tahap kedua. Tampilan data merupakan himpunan informasi yang memungkinkan kita untuk menarik kesimpulan dan melaksanakan tindakan. Data-data penelitian yang telah direduksi perlu disajikan dengan rapi dalam bentuk narasi plus matriks, grafik, dan/atau
25
diagram. Dengan melihat tampilan data, akan membantu kita dalam memahami apa yang terjadi dan membantu kita melaksanakan analisis atau tindakan lebih jauh yang didasarkan pada pemahaman tersebut. 3. Penarikan kesimpulan / Verifikasi Milles
dan
Huberman
(1984)
dalam
(Sugiyono,2012:337)
mengemukakan “Verifikasi data yaitu pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil laporan penelitian. Kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat ditinjau sebagai makna-makna yang muncul dari data yang harus diuji kebenarannya, kekokohannya yaitu yang merupakan validitasnya”. Untuk lebih jelasnya proses analisis interaktif digambarkan sebagai berikut: Pengumpulan Data
Sajian Data
Reduksi Data
Penarikan Kesimpulan
Gambar 3.2 Analisis Deskriptif Interaktif Milles dan Huberman (Sugiyono, 2013: 337) H. Indikator Kinerja Penelitian Indikator kinerja merupakan target yang akan dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah apabila hasil akhir pada penelitian tindakan kelas ini, penguasaan kosakata Bahasa Inggris 75% anak telah mengalami peningkatan. Sehingga penelitian ini dikatakan berhasil apabila 75% anak mendapat nilai tuntas dengan simbol (
) bintang empat. pada kurikulum TK tahun 2009.
26
Table 3.1 Indikator Kinerja Penelitian Aspek yang diukur
Presentase Cara mengukur siswa yang ditargetkan 75% Mengamati apakah anak Anak mampu menirukan mampu menirukan kembali kosakata pada isi teks kembali kosakata Bahasa skenario. Inggris dalam teks skenario dengan benar. 75% Mengamati apakah anak Anak mampu menyebutkan mampu menyebutkan arti arti kosakata Bahasa Inggrisdari suatu kosakata Indonesia Bahasa Inggris-Indonesia. 75% Diamati apakah anak Keaktivan anak dalam dapat merespon secara merespon pertanyaan aktif atas pertanyaan mengartikan kosakata mengartikan kosakata Indonesia-Inggris Indonesia-Inggris yang diberikan
27
I. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan suatu rangkaian tahap-tahap penelitian dari awal sampai akhir. Sebagaimana dengan kerangka berfikir yang dikembangkan oleh Arikunto dalam Paizaluddin dan Ermalinda, (2014). Tiap-tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki. Pada penelitian ini terdapat dua siklus yang masing-masing siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan. Untuk
mengetahui
permasalahan
yang
menyebabkan
rendahnya
kemampuan penguasaan kosakata Bahasa Inggris di Kelompok B2 TK IT MTA Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016 dilakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Melalui langkah-langkah tersebut akan dapat ditentukan tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata Bahasa Inggris melalui model pembelajaran Role Playing. Berdasarkan observasi tersebut, maka langkah yang paling tepat untuk meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata Bahasa Inggris pada anak adalah dengan melalui model pembelajaran Role Playing. Sebenarnya ada beberapa model yang dapat diterapkan dalam penelitian tindakan kelas (PTK), diantaranya yang paling terkenal adalah model Kurt Lewin. Arikunto mengemukaan dalam Paizaluddin dan Ermalinda (2014: 33), terdapat empat tahapan dalam model penelitian yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi.
28
Adapun prosedur dalam penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut: Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan
Pengamatan A. Indikator kinerja tercapai
Gambar 3.3 Model PTK Arikunto (Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi, 2008: 16) Adapun prosedur penelitian tindakan kelas ini secara rinci diurai sebagai berikut: 1) Tindakan Siklus I a. Siklus I ( Pertemuan I ) 1)
Perencanaan a) Menentukan Tema/Sub Tema yang terlampir dalam lampiran b) Mengembangkan silabus menjadi Rencana Kegiatan Harian (RKH) dengan tema air, udara da api dan sub api yang terlampir dalam lampiran 6 halaman 97.
29
c) Mempersiapkan/meninjau media yang akan digunakan untuk Role Playing. d) Menyiapkan keperluan untuk kegiatan Role Playing e) Menyiapkan lembar penilaian f) Membuat instrumen pengamatan/lembar observasi 2) Pelaksanaan Guru melaksanakan kegiatan pegenalan kosakata Bahsa Inggris melalui model pembelajara Role Playing sesuai dengan RKH yang dibuat. Evaluasi pada penelitian ini dilakukan pada setiap akhir siklus dalam kegiatan dengan model pembelajaran Role Playing, yaitu pada pertemuan ke dua. Setelah saatu kali pertemuan pada siklus pertama, maka
kemudian
diadakan
evaluasi
berupa
tes
tanya
jawab
menerjemahkan arti kosakata Bahasa Inggris pada pertemuan ke dua atau terakhir dengan menilai kemampuan kosakata Bahasa Inggris anak melalui model pembelajran Role Playing dan hal ini dilakukan lebih mendalam pada setiap anak. Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dengan cara memberikan informasi melalui tanya jawab mengenai siapa saja yang pernah melihat api dan manfaat api bagi kehidupan, hal ini dikarenakan tema yang digunakan pada hari itu adalah air, udara dan api serta subtemanya adalah bahaya api (pemadam kebakaran). Guru juga mengajak anak-anak berdiskusi ringan tentang pemadam kebakaran, seperti menanyakan hal apa saja yang berhubungan dengan pemadam kebakaran hingga siapa yang kelak mau jadi pemadam kebakaran. Hal ini dilakukan agar anak-anak bisa lebih siap dan senang untuk memulai pembelajaran. Kemudian guru mengajak anak-anak menirukan kembali ucapan guru mengucapkan kosakata apa saja yang berhubungan dengan sub tema hari ini beserta terjemahannya dalam Bahasa Inggris, seperti halnya (api : fire, air : water, panas : hot, dingin : cold, pemadam kebakaran : fireman).
30
Pada kegiatan inti terlebih dahulu guru menunjukkan teks skenario yang akan digunakan untuk bermain role playing, serta menjelaskan halhal yang boleh dilakukan dan tidak pada saat bermain role playing. Selanjutnya guru meminta anak-anak untuk menirukan kata yang diucapkan pada saat bermain role playing diikuti gerakan tubuh guru mempraktekan sesuai dengan isi dialog dalam teks. Selain itu, guru juga mengulas kembali pokok kosakata yang berada pada isi teks skenario yang merujuk sesuai degan tema dan subtema seperti yang telah diperkenalkan pada tahab apersepsi. Kemudian, guru mengelompokan anak menjadi dua kelompok, yang kelompok pertama menjadi anak yang bermain api, dan kelompok kedua menjadi petugas pemadam kebakaran. Dan terakhir anak-anak diminta menempatkan diri sesuai dengan yang diperankan dan bersiap memerankan sesuai dengan peran yang didapat. Saat proses role playing berlangsung anak-anak sangat antusias dan menjalankan perannya dengan baik, walu terlihat masih ada beberapa anak yang semaunya sendiri bermain air. Kegiatan penutup dilaksanakan dengan me-review materi yang diajarkan yaitu dengan mengingat kembali apa yang telah dipelajari. Selain itu guru memberikan reward tepuk tangan sebagai penyemangat untuk anak. 3) Observasi Observasi akan dilakukan oleh rekan peneliti untuk mengambil data mengenai aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran, mulai dari kegiatan awal/ pembukaan, kegiatan inti sampai dengan kegiatan penutup. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan dalam indikator. a) Aspek indikator keberhasilan guru yang akan dicapai adalah : (1) Cara guru membuka pembelajaran (2) Cara menyampaikan materi pembelajaran Role Playing (3) Cara mengelola kelas dan pemanfaatan media pembelajaran
31
(4) Pengunaan Bahasa dan cara menutup pembelajaran b) Aspek indikator keberhasilan siswa yang akan dicapai adalah : (1) Keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan metode Role Playing (2) Meningkatnya kemampuan kosakata bahsa Inggris yang dikuasai anak (3) Kreativitas anak dalam menuangkan ide pada peran yang dilakukan (4) Tanggung jawab anak dalam kegiatan bermain peran. 4) Refleksi Tahap selanjutnya adalah mengadakan refleksi, yaitu mengulas, membahas dan megevaluasi kegiatan pembelajaran yang baru saja dilaksanakan. Refleksi akan dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau kendala pada siklus I. Apabila dalam siklus pertama pertemuan 1 peneliti belum berhasil maka peneliti melakukan siklus 1 pertemuan 2. b. Siklus I ( Pertemuan II ) 1)
Perencanaan a) Menentukan tema/sub tema yaitu tema Air, Udara dan Api, sub tema manfaat udara (penjual balon) yang terlampir dalam lempiran 10 halaman 119. b) Mempersiapkan/meninjau media yang akan digunakan. c) Menyiapkan keperluan untuk kegiatan role playing. d) Menyiapkan lembar penilaian kemampuan penguasaan kosakata Bahasa Inggris anak, observasi aktivitas anak, dan observasi kinerja guru. e) Membuat instrumen pengamatan/lembar observasi
2) Pelaksanaan Guru melaksanakan kegiatan pembelajara role playing dengan menggunakan properti yang sudah disediakan. Evaluasi pada kegiatan ini dilakukan dalam kegiatan tanya jawab yang dilakukan yaitu saat setelah kegiata role playing selesai. Tanya jawab ini dilakukan lebih mendalam pada setiap anak.
32
Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dengan cara memberikan informasi melalui tanya jawab mengenai apa saja manfaat udara dan penjual balo. Guru juga mengajak anak-anak untuk menyanyikan lagu “balonku ada lima”, agar anak-anak bisa lebih siap dan senang untuk memulai pembelajaran. Kemudian guru mengajak anak-anak menirukan kembali ucapan guru mengucapkan kosakata apa saja yang berhubungan dengan sub tema hari ini beserta terjemahannya dalam Bahasa Inggris, seperti halnya (balon : ballon, udara : air, merah: red, kuning : yellow, hijau : green, biru : blue, ungu : purple, abu-abu : grey). Pada kegiatan inti terlebih dahulu guru menunjukkan kegiatan media apa saja yang akan digunakan untuk kegiatan role playing hari ini. Di dalam kegiatan evaluasi ini, dilakukan sebelum memualai kegiata role playing yaitu dengan anak niminta menirukan kembali isi dialog yang ada di dalam teks skenario role playing. Kemudian guru menjelaskan aturan main dan hal-hal yang boleh untuk dilakukan terhadap media maupun hal-hal yang tidak boleh dilakukan terhadap media. Setelah guru memilih anak yang akan memulai untuk mendapatkan peran, lalu guru meminta anak-anak untuk menempatan diri dan menggunakan properti sesuai peran yang mainkan. Setelah selesai kegiatan dilanjutan Tanya jawab tentang arti kosakata Bahasa Inggris dalam Bahasa Indonesia dan dilanjutan mejawab secara rebutan arti kata kosakata Bahasa Inggris, yang dimana hal itu merupakan indikator yang dinilai oleh peneliti. Kegiatan penutup dilaksanakan dengan me-review materi yang diajarkan yaitu dengan mengingat kembali apa yang telah dipelajari. Selain itu guru memberikan reward atau hadiah berupa balon sebagai penyemangat untuk anak. 3) Observasi Observasi dilakukan oleh rekan peneliti untuk mengambil data mengenai aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran, mulai dari kegiatan awal/ pembukaan, kegiatan inti sampai dengan kegiatan penutup.
33
Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan dalam indikator a) Aspek indikator keberhasilan guru yang akan dicapai adalah : (1) Cara guru membuka pembelajaran (2) Cara menyampaikan materi pembelajaran Role Playing (3) Cara mengelola kelas dan pemanfaatan media pembelajaran (4) Pengunaan Bahasa dan cara menutup pembelajaran b) Aspek indikator keberhasilan siswa yang akan dicapai adalah : (1) Keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan metode Role Playing (2) Meningkatnya kemampuan kosakata bahsa Inggris yang dikuasai anak (3) Kreativitas anak dalam menuangkan ide pada peran yang dilakukan (4) Tanggung jawab anak dalam kegiatan bermain peran. 4) Refleksi Tahap selanjutnya adalah mengadakan refleksi, yaitu mengulas, membahas dan megevaluasi kegiatan pembelajaran yang baru saja dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau kendala pada siklus I. Apabila dalam siklus pertama pertemuan 2 peneliti belum berhasil secara maksimal sesuai yang diharapkan maka peneliti melakukan siklus 2 pertemuan 1. 2. Tindakan Siklus II a. Siklus II ( Pertemuan I ) 1) Tahap Perencanaan a) Menentukan Tema/Sub Tema yang terlampir dalam lampiran b) Mengembangkan silabus menjadi Rencana Kegiatan Harian (RKH) dengan tema Alat Komunikasi dan sub tema macam alat komuikasi (Pak pos) yang terlampir dalam lampiran 15 halaman 147. c) Mempersiapkan/meninjau bahan ajar da properti yang akan digunakan untuk kegiatan role playing. d) Menyiapkan keperluan untuk kegiatan role playing sebagai Pak Pos
34
e) Menyiapkan lembar penilaian f) Membuat instrumen pengamatan/lembar observasi
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan Guru melaksanakan pembelajaran pengenalan Bahasa Inggris dengan kegiatan role playing sesuai dengan RKH yang dibuat. Evaluasi pada penelitian ini dilakukan pada setiap akhir siklus dalam kegiatan role playing sesuai sub tema yang ditentukan, yaitu pada pertemuan ke dua. Setelah saatu kali pertemuan pada siklus pertama, maka kemudian diadakan evaluasi berupa tes utuk menguji keberhasilan indikator pada pertemuan ke dua atau terakhir dengan kegiatan role playing yang sesuai denga tema pada pertemua ke dua. Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dengan cara memberikan informasi melalui tanya jawab mengenai siapa saja yang sudah pernah pergi ke kantor pos. Guru juga mengajak anak-anak untuk menyanyikan lagu “Aku Tukang Pos”, agar anak-anak bisa lebih siap dan senang untuk memulai pembelajaran. Kemudian guru mengajak anak-anak menirukan kembali ucapan guru mengucapkan kosakata apa saja yang berhubungan dengan sub tema hari ini beserta terjemahannya dalam Bahasa Inggris, seperti halnya ( surat : letter, amplop : envelope, kantor pos : post office, pak pos : postman, kertas : paper). Pada kegiatan inti terlebih dahulu guru menunjukkan teks skenario da properti yang akan digunakan untuk kegiata role playing, serta menjelaskan hal-hal yang boleh untuk dilakukan terhadap media dan pada saat kegiata role playing berlangsung maupun hal-hal yang tidak boleh dilakukan terhadap media atau properti role playing. Lalu guru meminta anak-anak untuk menempatkan posisi sesuai dengan peran yang didapat. Selain itu, guru juga memberikan informasi mengenai berbagai properti apa saja yang digunakan dan cara menggunakannya sesuai dengan isi teks skenario. Kemudian, guru meminta anak-anak untuk bergantian menjalankan peran
35
dengan anak-anak yang lain yang belum mendapat giliran berperan di waktu awal. Dan terakhir setelah selesai semua anak mendapat giliran berperan, anak-anak diminta unuk merapikan kembali properti role playing yang telah digunakan. Kegiatan penutup dilaksanakan dengan me-review materi yang diajarkan yaitu dengan mengingat kembali apa yang telah dipelajari. Selain itu guru memberikan reward atau hadiah berupa stiker smile sebagai penyemangat untuk anak. 3) Observasi Observasi dilakukan oleh rekan peneliti untuk mengambil data mengenai aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran, mulai dari kegiatan awal/ pembukaan, kegiatan inti sampai dengan kegiatan penutup. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan dalam indikator : a) Aspek indikator keberhasilan guru yang akan dicapai adalah : (1)
Cara guru membuka pembelajaran
(2)
Cara menyampaikan materi pembelajaran Role Playing
(3)
Cara mengelola kelas dan pemanfaatan media pembelajaran
(4)
Pengunaan Bahasa dan cara menutup pembelajaran
b) Aspek indikator keberhasilan siswa yang akan dicapai adalah : (1) Keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan metode Role Playing (2) Meningkatnya kemampuan kosakata bahsa Inggris yang dikuasai anak (3) Kreativitas anak dalam menuangkan ide pada peran yang dilakukan (4) Tanggung jawab anak dalam kegiatan bermain peran. 4) Refleksi Tahap selanjutnya adalah mengadakan refleksi, yaitu mengulas, membahas dan megevaluasi kegiatan pembelajaran yang baru saja dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau
36
kendala pada siklus 2. Apabila dalam siklus 2 pertemuan 1 peneliti belum berhasil secara maksimal sesuai yang diharapkan maka peneliti melakukan siklus 2 pertemuan 2. b. Siklus II ( Pertemuan II ) 1) Perencanaan a) Menentukan tema/sub tema yaitu tema Alat Komunikasi, sub tema Macam Alat Komunikasi (cara menggunakan telepon) yang terlampir dalam lampiran 19 halaman 169. b) Mempersiapkan/meninjau media yang akan digunakan. c) Menyiapkan keperluan untuk kegiatan role playing. d) Menyiapkan lembar penilaian kemampuan penguasaan kosakata Bahasa Inggris anak, observasi aktivitas anak, dan observasi kinerja guru. e) Membuat instrumen pengamatan/lembar observasi 2) Pelaksanaan Guru melaksanakan kegiatan pembelajara role playing dengan menggunakan property yang sudah disediakan. Evaluasi pada kegiatan ini dilakukan dalam kegiatan tanya jawab yang dilakukan yaitu saat setelah kegiata role playing selesai. Tanya jawab ini dilakukan lebih mendalam pada setiap anak. Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dengan cara memberikan informasi melalui tanya jawab mengenai apa saja macam alat komunikasi dan cara menggunakannya dari salah saatu alat komunikasi tersebut. Guru juga mengajak anak-anak untuk menyanyikan lagu “telepon berdering”, agar anak-anak bisa lebih siap dan senang untuk memulai pembelajaran. Kemudian guru mengajak anak-anak menirukan kembali ucapan guru mengucapkan kosakata apa saja yang berhubungan dengan sub tema hari ini beserta terjemahannya dalam Bahasa Inggris, seperti halnya ( televisi : television, radio : radio, surat : letter, telepon : telephone ). Pada kegiatan inti terlebih dahulu guru menunjukkan kegiatan media apa saja yang akan digunakan untuk kegiatan role playing hari ini. Di dalam kegiatan evaluasi ini, dilakukan sebelum memualai kegiata role playing
37
yaitu dengan anak niminta menirukan kembali isi dialog yag ada di dalam teks skenario role playing. Kemudian guru menjelaskan aturan main dan hal-hal yang boleh untuk dilakukan terhadap media properti maupun hal-hal yang tidak boleh dilakukan terhadap media properti. Setelah guru memilih anak yang akan memulai untuk mendapatkan peran, lalu guru meminta anak-anak untuk menempatan diri dan menggunakan properti sesuai peran yang mainkan. Setelah selesai kegiatan dilanjutan tanya jawab tentang arti kosakata Bahasa Inggris dalam Bahasa Indonesia dan dilanjutan mejawab secara rebutan arti kata kosakata Bahasa Inggris, yang dimana hal itu merupakan indikator yang dinilai oleh peneliti. Kegiatan penutup dilaksanakan dengan me-review materi yang diajarkan yaitu dengan mengingat kembali apa yang telah dipelajari. Selain itu guru memberikan reward atau hadiah berupa stampel bintang di tangan sebagai penyemangat untuk anak. 3) Observasi Observasi dilakukan oleh rekan peneliti untuk mengambil data mengenai aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran, mulai dari kegiatan awal/ pembukaan, kegiatan inti sampai dengan kegiatan penutup. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan dalam indikator : a)
Aspek indikator keberhasilan guru yang akan dicapai adalah : (1) Cara guru membuka pembelajaran (2) Cara menyampaikan materi pembelajaran Role Playing (3) Cara mengelola kelas dan pemanfaatan media pembelajaran (4) Pengunaan Bahasa dan cara menutup pembelajaran
b) Aspek indikator keberhasilan siswa yang akan dicapai adalah : (1) Keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan metode Role Playing (2) Meningkatnya kemampuan kosakata bahsa Inggris yang dikuasai anak (3) Kreativitas anak dalam menuangkan ide pada peran yang dilakukan (4) Tanggung jawab anak dalam kegiatan bermain peran. 4) Refleksi
38
Tahap selanjutnya adalah mengadakan refleksi, yaitu mengulas, membahas dan megevaluasi kegiatan pembelajaran yang baru saja dilaksanakan. Refleksi akan dilakukan untuk mengetahui kekurangan atau kendala pada siklus 2 pertemuan 2. Apabila dalam siklus kedua pertemuan 2 peneliti belum berhasil secara maksimal sesuai yang diharapkan maka peneliti melakukan siklus ketiga dan seterusnya. Sampai pada hasil peningkatan kemampuan kosakata Bahasa Ingris anak meningkat. Karena pada siklus 2 ini guru sudah berhasil mencapai indikator kinerja yang telah ditentukan, maka guru tidak lanjut ke siklus selanjutnya dan dalam penigkatan kemampuan kosakata Bahsa Inggris dinyatakan berhasil.