BAB III METODE PENELITIAN 1.
Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel dan penyusunan metode dalam pengumpulan data. Pada proses ini waktu penelitian dimulai sejak September 2016 sampai dengan Agustus 2017. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wilayah Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk Jakarta Barat. Adapun penelitian dilokasi tersebut karena berkepentingan dalam rangka penyusunan skripsi pada Program Manajement S1 dan tempat ini berdekatan dengan lokasi penulis sehingga memudahkan bagi penulis umtuk melakukan penelitian
2.
Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah kausal. Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Desain kausal untuk menguji hubungan
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
“sebab akibat”antara beberapa situasi yang digambarkan dalam variabel, dan atas dasar itu ditariklah sebuah kesimpulan umum.Jadi didalam penelitian tersebut terdapat variabel independen (yang mempengaruhi) dan variabel dependen (dipengaruhi).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel X1dalam hal ini adalah Destination Image, X2 yaitu Service attibut terhadap Variabel Y adalah Keinginan Berkunjung. 3. Definisi dan Operasionalisasi Variable 1.
Definisi Variabel Variabel adalah suatu konsep atau konstruk yang akan dipelajari dan diambil kesimpulannya dari kegiatan penelitian. Variabel dapat bervariasi serta memiliki lebih dari satu nilai. Beberapa variabel bisa berbentuk sangat nyata seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, berat maupun tinggi badan. Namun ada juga variabel yang masih berbentuk abstrak, dan tidak dapat diukur langsung Suryani dan Hendriyadi (2015). Pada penelitian ini terdapat dua jenis variabel dengan penjelasan sebagai berikut : 1) Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain, biasanya dinotasikan dengan symbol
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
X Suryani dan Hendriyadi (2015). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : a) Destination Image Shimp (2010) citra adalah jenis asosiasi yang muncul dibenak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Coban (2012) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa citra destinasi terdiri dari hasil penilaian rasional atau citra kognitif (cognitive image) dan penilaian emosional (affective image) dari destinasi itu sendiri. b) Service Attribut Fandy Tjiptono (2012) pelayanan (service) bisa dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama, yakni service operation yang kerap kali tidak tampak atau tidak diketahui keberadaannya oleh pelanggan (back office atau backstage) dan service delivery yang biasannya tampak (visible) atau diketahui pelanggan sering disebut pula (front office atau frontstage). 2) Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012:59).Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Keinginan Berkung. Menurut Nugroho (2013) menyatakan bahwa minat berkunjung adalah proses pengintegrasian yang mengombinasikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
dua atau lebih prilaku alternative dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini ialah suatu pilihan (choice), yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berprilaku. 2. Operasionalisasi Variabel Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah konsep atau variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi (indikator) dari suatu konsep atau variabel (Noor, 2011).Definisi operasional menunjukkan indikator-indikator yangakan digunakan untuk mengukurvariabel-variabel secara terperinci. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel-variabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
No 1
Variabel Destination Image (Coban, 2012)
Skala
Dimensi
Indikator
Atraksi Wisata (touristy traditions)
1. Daya tarik dari suatu objek pariwisata
Ordinal
Fasilitas Dasar (basic facilities)
2. Tempat penginapan 3. Transport lokal yang memungkinkan wisatawan berpergian
Ordinal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
No
Variabel
Dimensi 4. 5. 6. 7.
Sejarah Cerita rakyat Acara khusus Festival
Ordinal
Aksesibilitas dan Substruktur Pariwisata (touristy substructures and acsess
8. Kecepatan 9. Jakngkauan dari transfortasi umum
Ordinal
10. Landscape 11. Permandangan laut 12. Pantai 13. Iklim 14. Fitur geografis
Ordinal
15. Keterjangkauan harga
Ordinal
Faktor Ekonomi Attribute Service (Zeithaml, 2009)
Skala
Atraksi Budaya (cultural attractions
Lingkungan Alam (natural environment)
2
Indikator
Tangibles (tampilan fisik)
Reliability (keterpecayaan)
Responsiveness (daya tanggap) Assurance (jaminan)
Empathy (kepedulian)
16. Penampilan karyawan 17. Fasilitas 18. Peralatan 19. Pemberian layanan yang dijanjikan secara tepat 20. Menanggapi keluhan pelanggan 21. Kecepatan pelayanan 22. Kesopanan 23. Sifat dapat dipercaya yang dimiliki pegawai 24. Kepedulian terhadap pelanggan 25. Komunikasi yang baik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
29
No
3.
Variabel
Keinginan Berkunjung (Kisti, 2012)
Dimensi
Skala
pegawai dengan wisatawan Minat Transaksional
26. Membeli Produk
Ordinal
27. Merekomendasi kan produk ke orang lain
Ordinal
Minat Referensial
Minat Preferensial
Minat Eksploratif
4.
Indikator
28. Menggambarka n seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut 29. Menggambarka n prilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya 30. Mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut
Ordinal
Ordinal
Pengukuran Variabel Pengukuran variabel (Noor, 2011) merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengkuantifikasi informasi yang diberikan kepada responden jika mereka harus menjawab pernyataan yang telah dirumuskan dalam suatu kuisioner. Skala yang penulis gunakan didalam penelitian ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
yaitu menggunakan skala likert dengan pengukuran skala ordinal. Skala ordinal adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kategori dan memiliki peringkat (Suryani dan Hendriyadi, 2015). Skala likert merupakan metode yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena yang terjadi (Sugiyono, 2011). Instrumen skala likert dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut : Tabel 3.2 Skala Likert Jawaban
Skor
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Netral (N)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat tidak Setuju (STS)
1
3. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2011) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.” Pendapat di atas menjadi salah satu acuan bagi penulis untuk menentukan populasi. Populasi yang akan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
digunakan sebagai penelitian adalah masyarakat yang berada di Wilayah Jakarta Barat. 2. Sampel Penelitian Karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelitidapat menggunakan sampel yang diambil dari populsai itu. Teknik pengambilan sampel menggunakan Sampling
dengan
menggunakan
Purposive
Nonprobability
Sampling.
Purposive
Sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan (Sugiyono, 2013), yang dijadikan responden adalah masyarakat yang mengenal dan mengetahui Taman Wisata Alam Mangrove PIK yang berada di Wilayah Jakarta Barat pada saat penyebaran kuesioner berjalan dan bersedia menjadi responden untuk penelitian pada Taman Wisata Alam mangrove PIK. Metode Pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini dilakukan dengan teknik survey. Data primer tersebut, didapat dari penyebaran kuesioner. Dalam menentukan ukuran sampel penulis menggunakan cara yang dikemukakan oleh Sanusi (2011) yaitu bergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel bentukan. Jumlah sampel adalah jumlah indikator variabel bentukan, yang dikali 5 sampai dengan 10 (Ferdinand 2005).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
Berdasarkan uraian diatas, penulis mengambil sampel sebanyak 150 sampel yang merupakan hasil perhitungan 30 indikator pada penelitian ini dengan dikalikan 5 sebagaimana sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 4.
Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner (angket) Sugiyono (2014), memaparkan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui pernyataan apa yang diharapkan oleh responden. Instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berupa kueisioner yang berisi daftar pertanyaan. Metode pengumpulan kuesioner pada penelitian ini yakni dengan menggunakan metode personally administrated questionnaires, yang berarti bahwa peneliti menyampaikan sendiri kuesioner kepada responden dan mengambil sendiri kuesioner yang telah diisi oleh responden. Alasan peneliti menggunakan metode tersebut ialah supaya tingkat pengambilan kuesioner dapat terjaga di dalam periode waktu yang relative pendek, selain itu juga dapat mengarahkan secara detail untuk menghindari kesalahan responden.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
2. Studi Pustaka Studi kepustakaan merupakan segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topic atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku, majalah, jurnal, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain. 5. Metode Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif a. Uji Validitas Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanyak ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas.Validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2011). Sebelum dilakukan pengolahan data, maka perlu dilakukan pengujian data terhadap variabel tersebut. Uji validitas menunjukan sejauh mana alat ukur dapat mengukur variabel yang akan diukur. Pengujian validitas dilakukan
menggunakan
analisis
konfirmatori.
Dalam
analisis
konfirmatori, variabel laten dianggap sebagai variabel penyebab yang mendasari indikator-indikator (Ghozali, 2008) dasar pengambilan keputusan uji validitas ini adalah jika Loading factor ≥ 0,50 maka item tersebut dikatakan valid.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran menganai konsistensi internal dari indikator sebuah variabel yang menunjukan derajat masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk/faktor laten yang umum. Pengujian reliabilitas instrument bertujuan untuk mengetahui konsistensi suatu isntrumen alat ukur. Langkah selanjutnya adalah menghitung loadings dan menilai signifikasi statistic setiap indikator. Jika terbukti tidak signifikan, maka indikator harus dibuang atau mentransformasikannya menjadi fit untuk variable laten (Noor, 2011). Menurut Noor (2011), nilai reliabilitas dapat dicari dengan rumus berikut ini : Construct Realibility= (
(
) )
Dimana : Std. Loading diperoleh langsung dari Standardize Loading untuk tiap-tiap indikator.Ej adalah measurement error dari tiap-tiap indikator.Nilai batas yang digunakan untuk menilai atau menguji apakah setiap variable dapat dipercaya, handal dan akurat dipergunakan koefisien Alpha Cronbach. Variable dapat dikatakan reliable apabila koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,60.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
2. Evaluasi Measurement (Outer) Model Chin dalam Ghozali dan Latan (2015) menyatakan bahwa evaluasi model pengukuran atau outer model dilakukan untuk menilai validitas dan reliabilitas model. Outer model dengan indikator refleksif dievaluasi melalui convergent validity dan discriminant validity dari indikator pembentuk konstruk laten dan composite reliability serta cronbach alpha untuk blok indikatornya. a. Convergent Validity Ghozali dan Latan (2015) menyatakan bahwaConvergent Validity berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur (manifest variabel) dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Uji convergent validity dengan program SmartPLS 3.0 dapat dilihat dari nilai loading factor untuk tiap indikator konstruk. Menurut Chin dalam Ghozali dan Latan (2015) Rule of thumb yang biasanya digunakan untuk menilai convergent validity yaitu nilai loading factor harus lebih dari 0.7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan nilai loading factor antara 0.6-0.7 untuk penelitian yang bersifat explanatory masih dapat diterima serta nilai average variance extracted (AVE) harus lebih besar dari 0.5. Namun demikian untuk penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran, nilai loading factor 0.5-0.6 masih dianggap cukup. Berdasarkan kriteria ini bila ada loading factor dibawah 0.5 maka akan di drop dari model.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
b. Discriminant validity Fornell dan larcker dalam ghozali dan latan (2015) menyatakan bahwa Discriminant validity berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur (manifest variabel) konstruk yang berbeda seharusnya
tidak
berkorelasi
dengan
tinggi.
Untuk
menguji
discriminant validity dengan indikator refleksif yaitu dengan melihat nilai cross loading untuk setiap variabel. Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor lebih besar dibandingkan dengan konstruk lain. Dengan demikian, konstruk laten memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator blok lain. Selain dilihat dari besarnya nilai Loading Factor, Discriminant Validity
juga
dapat
dilihat
dari
nilai
Average
Variance
Extraced(AVE).Nilai AVE dinyatakan baik apabila nilai AVE masingmasing konstruk ≥0.50. c. Composite Reliability dan Cronbach alpha Pengujian composite reliability dan cronbach alpha bertujuan untuk menguji validitas instrument dalam suatu model penelitian atau mengukur internal consistency dan nilainya harus diatas 0.60. Apabila seluruh nilai variabel laten memiliki nilai composite reliability maupun cronbach alpha ≥ 0.7 hal itu berarti bahwa konstruk memiliki reliabilitas yang baik atau kuesioner yang digunakan sebagai alat dalam penelitian ini telah konsisten (Ghozali dan Latan, 2015).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
3. Pengujian Model Struktural/Uji Hipotesis (Inner Model) Pengujian inner model adalah pengembangan model berbasis konsep dan teori dalam rangka menganalisis hubungan antar variabel eksogen dan endogen telah dijabarkan dalam kerangka konseptual. Pengujian terhadap model struktrural dilakukan dengan melihat nilai R-square yang merupakan uji goodness-fit model. Uji yang kedua dapat dilihat dari nilai signifikansi t-statistik lebih dari 1,96.
http://digilib.mercubuana.ac.id/