BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru serta mengatasi permasalahan pembelajaran mengenal lambang bilangan pada anak, dengan menggunakan media permainan karambol. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan diatas maka pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Menurut Sugiyono (2009: 2) Metode penelitian merupakan cara untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Sugiyono (2009: 13-14) menyebutkan bahwa: 1. Metode penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung ke sumber data, dan peneliti adalah instrumen kunci. 2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. 3. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari pada produk atau outcome 4. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif. 5. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna (data dibalik yang teramati). Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian tindakan kelas, dalam bidang pendidikan khususnya pembelajaran. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung. Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas (Arikunto, 2010: 130). Arikunto, S. (2010: 130) menjelaskan penelitian tindakan kelas melalui gabungan definisi dari tiga kata yaitu “penelitian”+ “tindakan” + “kelas”. Makna dari setiap kata tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penelitian, yaitu kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu. 2. Tindakan, yaitu suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. 3. Kelas, yaitu sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Kelas dalam hal ini bukan berupa wujud ruangan tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar. Sedangkan menurut Elliot, 1991 dalam (Kunandar: 2012) Penelitian tindakan kelas adalah kajian untuk memperbaiki sebuah situasi sosial. Lebih lanjut lagi Kunandar, (2012: 41) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan yang bermakna agar dapat memperbaiki dan memecahkan masalah. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk tindakan refleksi yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan untuk memperbaiki situasi, praktik-praktik pendidikan serta pemahamannya. Muslich ( 2009;12-14) menyatakan bahwa; Karakteristik PTK diantaranya: 1) Masalah PTK berawal dari guru, 2) Tujuan PTK adalah memperbaiki pembelajaran 3) PTK adalah penelitian yang bersifat kolaboratif, 4) PTK adalah jenis penelitian yang memunculkan
Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas, 5) PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan.
B. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di PAUD WISANA yang berlokasi di Jl. Cidadap Girang No. 8 RT/RW 06/05 Kelurahan Ledeng Kecamatan Cidadap Kota Bandung Tahun Ajaran 2013/2014. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah
anak kelompok A
PAUD WISANA sebanyak 12 anak, yang terdiri atas tujuh anak laki-laki dan lima anak perempuan. Alasan pemilihan lokasi dan subjek penelitian ini karena proses penyelenggaraan pembelajaran kemampuan mengenal lambang bilangan di PAUD WISANA dinilai belum optimal.
C. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan penelitian dan strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebagai pedoman proses penelitian. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas model John Eliot. Adapun penelitian ini menggunakan PTK partisipan karena dalam penelitian ini peneliti terlibat secara langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai penelitian tersebut berakhir. Sesuai dengan pernyataan Muslihudin (2009: 73), bahwa sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa
terlibat,
selanjutnya
peneliti
memantau,
mencatat,
dan
mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya. Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang muncul di PAUD WISANA yaitu rendahnya kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak. Melihat kondisi di PAUD tersebut peneliti berinisiatif untuk merencanakan dan memilih tindakan untuk meningkatakan kemampuan mengenal lambang bilangan di PAUD WISANA sehingga diharapkan akan Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
mampu mengembangkan pembelajaran yang sudah ada menjadi lebih baik dan kemampuan mengenal lambang bilangan pun dapat tercapai dengan optimal. Menurut John Elliot (Muslihudin 2009: 6) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan PTK adalah suatu kajian dengan situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan penelitian didalamnya yaitu: 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) pengamatan, 4) refleksi. Adapun bentuk penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan penelitian tindakan kelas model John Elliot karena di dalam setiap siklus dimungkinkan terdiri dari beberapa tindakan, yaitu antara dua sampai lima tindakan. Sementara itu, setiap tindakan terdiri beberapa langkah, yang terealisasi dalam bentuk belajar mengajar. Penelitian ini akan dilakukan dalam beberapa siklus sampai kemampuan anak-anak benar-benar meningkat, masing-masing siklus dengan tahapan: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil refleksi ini akan digunakan sebagai pertimbangan dalam membuat perencanaan bagi siklus selanjutnya jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil, maka dilakukan siklus selanjutnya sehingga mencapai hasil yang diharapkan. Prosedur ini secara garis besar dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut:
Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan Siklus 1
Refleksi
Pelaksanaan
Perencanaan
Siklus 2
Pengamatan
Refleksi
Dan Siklus seterusnya
Gambar 3.1 (Riset Aksi Model John Elliot) (Dikutip Oleh Muslihudin, 2009)
Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
Desain pelaksanaan PTK yang akan dilakukan sesuai skema di atas, dapat dijelaskan sebagi berikut: 1. Perencanaan (plan) disusun berdasarkan masalah yang akan dipecahkan dan hipotesis yang diajukan. 2. Pelaksanaan tindakan (Act) dilakukan setelah persiapan selesai, pada tahap ini tiba saatnya guru melaksanakan tindakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan melakukan pengamatan secara sistematis, kritis, dan objektif dalam memantau pelaksanaan tindakan yang dilakukan, interpretasi serta diikuti dengan refleksi. 3. Pengamatan (observation). Pada tahap ini dilakukan perekaman data meliputi
proses
dan
hasil
dari
pelaksanaan
kegiatan.
Tujuan
dilaksanakannya pengamatan ini adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi. 4. Refleksi (reflektive). Pada tahap ini dilakukan refleksi dengan analisis data mengenai proses, masalah dan hambatan yang dijumpai, sehingga dapat diketahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan atau belum. Jika belum maka penelitian harus menyusun rencana lanjutan. Penelitian tindakan yang dilakukan juga merupakan penelitian kolaboratif artinya guru dengan peneliti bekerjasama untuk memperbaiki pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh (Kunandar: 2008) adalah: Penelitian tindakan (Action Research) yang dilakukan guru sekaligus sebagai peneliti dikelasnya bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan cara merancang, melaksananakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yqang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran dikelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus. Sesuai model tersebut maka langkah kegiatannya adalah (1) permintaan ijin, (2) observasi dan wawancara untuk mengetahui kondisi Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
awal pelaksanaan permasalahan dalam pembelajaran mengenal lambang bilangan, (4) merumuskan spesifikasi media permainan karambol dengan kebutuhan pembelajaran mengenal lambang bilangan, (5) melakukan kolaborasi antara peneliti dengan guru dalam menyiapkan media permainan karambol, dan (6) melaksanakan tindakan kelas serta menetapkan teknik pemantauan. Prosedur penelitian tindakan kelas ini diawali dengan melaksanakan observasi awal, untuk melihat kondisi objektif pembelajaran, khususnya dalam mengenal lambang bilangan , kemudian melaksanakan tiga siklus dengan dua tindakan, sehingga mencapai tujuan yang diharapkan. D. Penjelasan Istilah Penjelasan istilah dalam penelitian ini adalah: 1. Lambang bilangan Indikator yang berkaitan dengan bilangan menurut Coopley (2001) yaitu: a. Berhitung (counting), bahwa anak mampu menyebutkan urutan bilangan. Kemampuan mengenal konsep bilangan untuk anak usia empat sampai lima tahun (Kelompok A), yaitu anak dapat menyebutkan urutan bilangan 1 sampai 10 (berhitung maju secara berurutan), menyebutkan urutan bilangan 10 sampai 1 (berhitung mudur secara berurutan), menyebutkan salah satu bilangan sebelum dan sesudah misalnya sebelum lima ada angka empat. b. Hubungan satu ke satu (one-to correspondence), yaitu anak mampu menghubungkan bilangan dengan benda-benda. c. Kuantitas (quantity), membedakan kumpulan benda yang lebih banyak dan lebih sedikit jumlahnya d. Perbandingan (comparison) yaitu anak mampu membandingkan dua kelompok benda, misalnya lebih banyak dan lebih sedikit e. Mengenal dan menulis angka (recognizing and writing numeral), menuliskan lambang bilangan 1-10 dan melengkapi lambang bilangan 1-10 yang dikosongkan.
Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
Dari keempat konten bilangan diatas, peneliti akan membatasinya yaitu, berhitung, hubungan satu ke satu, dan mengenal dan menulis angka. 2. Media Permainan Karambol Media permainan karambol pada penelitian ini adalah media permainan karambol yang berukuran kecil yaitu 75x75 cm. Biji karambol yang digunakan cukup dua jenis saja yaitu biji karambol pemukul (cakram) dan biji karambol yang biasa, yakni biji karambol yang terdapat angkaangkanya. Jumlah pemain idealnya 4 orang sesuai dengan jumlah sisi papan karambol. Dalam mengenal lambang bilangan bermain karambol permainannya disederhanakan yakni yang penting dapat membidik biji karambol cakram agar mengenai biji karambol dan dapat sampai masuk ke dalam lubang. Aturan bermainnya bergantian, yakni bila anak sudah dapat membidik koin cakram kearah koin karambol sampai masuk ke dalam lubang maka pemain akan diganti dengan yang lain, begitu seterusnya secara berputar. Proses pembelajaran mengenal konsep dan lambang bilangan terjadi saat anak telah berhasil membidik biji karambol atau memasukkan biji karambol ke lubang, yaitu dengan cara menanyakan angka berapa yang ada pada sisi depan biji karambol dan menyebutkan angka nya, permainan baru dilanjutkan kembali. Dengan cara ini anak akan berusaha sebaik mungkin untuk dapat menjawab pertanyaan yang diberikan karena anak ingin melanjutkan permainannya lagi. Sebagai variasi untuk lebih menarik perhatian dan minat anak maka anak yang dapat memasukkan biji karambol paling banyak dinyatakan sebagai pemenang. Bila biji karambol sudah masuk semua kedalam lubang, permainan diulang lagi dengan mengganti semua pemain agar semua anak dapat memainkannya. Dalam prosesnya, guru sebagai fasilitator dan pembimbing harus dapat mendorong dengan berbagai cara agar anak semangat dalam bermain dan tetap pada jalur pembelajaran yang ingin dicapai.
Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
Sesuai dengan sifat dan aturan dalam permainan karambol yang telah dimodifikasi menjadi media permainan dalam mengenalkan lambang bilangan anak TK, dapat dinyatakan media permainan ini mudah dimainkan, mampu memberikan tantangan, menarik, menyenangkan, dan dapat dijadikan media untuk mengenal lambang bilangan anak TK secara efektif dan efesien.
E.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian menurut Arikunto (2006: 160) merupakan alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, cermat lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Data dalam penelitian ini yaitu kualitatif meliputi data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Prinsip
penelitian
adalah
melakukan
pengukuran,
alat
untuk
mengukurnya disebut instrumen. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam melakukan pengukuran untuk megumpulkan data pada suatu penelitian. Instrumen dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data dan mengukur suatu pengaruh dari suatu perlakuan yang diberikan yakni berupa media permainan karambol, dalam melakukan hal tersebut membutuhkan suatu alat yang dinamakan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Pedoman observasi Pedoman observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret sejauh mana efek tindakan yang telah mencapai sasaran. Selainitu pedoman observasi juga merupakan panduan untuk melakukan penilaian terhadap indikator-indikator dari aspek yang diamati. Bentuk lembar observasi berupa daftar ceklis pada kategori penilaian. Berikut dibawah ini instrumen pedoman observasi kemampuan matematika anak
Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
No
Tabel 3.1 Lembar Observasi Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Anak Melalui Media Permainan Karambol Indikator Kategori B C
Anak dapat mengurutkan bilangan 1-10 secara berurutan 1 Anak dapat mengurutakan secara mundur dari angka 10 2 Anak dapat menyebutkan bilangan sesudah 1 3 Anak dapa menyebutkan bilangan sesudah 2 4 Anak dapat menyebutkan bilangan sesudah 3 5 Anak dapat menyebutkan bilangan sesudah 4 6 Anak dapat menyebutkan bilangan sesudah 5 7 Anak dapat menybutkan bilangan sesudah 6 8 Anak dapat menybutkan bilangan sesudah 7 9 10 Anak dapat menybutkan bilangan sesudah 8 11 Anak dapat menybutkan bilangan sesudah 9 12 Anak dapat menghubungkan lambang bilangan dengan benda 13 Anak dapat menunjuk simbol angka 1 pada koin karambol 14 Anak dapat menunjuk simbol angka 2 pada koin karambol 15 Anak dapat menunjuk simbol angka 3 pada koin karambol 16 Anak dapat menunjuk simbol angka 4 pada koin karambol 17 Anak dapat menunjuk simbol angka 5 pada koin karambol 18 Anak dapat menunjuk simbol angka 6 pada koin karambol 19 Anak dapat menunjuk simbol angka 7 pada koin karambol 20 Anak dapat menunjuk simbol angka 8 pada koin karambol 21 Anak dapat menunjuk simbol angka 9 pada koin karambol 22 Anak dapat menunjuk simbol angka 10 pada koin karambol 23 Anak dapat meniru tulisan antara 1-10 pada koin karambol Sumber: permen No 58 Tahun 2009 dan Coopley
Keterangan: B: Baik C: Cukup K: Kurang
: sudah mampu melakukan kegiatan secara mandiri :mampu melakukan sendiri tapi membutuhkan bantuan : tidak mampu melakukan sendiri walaupun sudah diberi bantuan
2. Wawancara Lembar wawancara merupakan alat berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal yang dianggap dapat memberikan penjelasan mengenai pengenalan lambang bilangan yang dilakukan di PAUD WISANA. Dalam penelitian ini yang diwawancarai adalah guru kelas. Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
K
44
Berikut dibawah ini pedoman wawancara kepada guru kelas: Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Guru Kelas NO Aspek yang ditanyakan Hasil Wawancara 1 Bagaimana kemampuan mengenal lambang bilangan kelompok A di PAUD Wisana? 2 Media apa yang pernah ibu buat dalam pembelajaran pengenalan lambang bilangan, apakah disesuaikan dengan karakteristik perkembangan anak? 3 Apakah hambatan atau kendala dalam pembuatan media/ permainan untuk mengenalkan lambang bilangan tersebut? 4 Bagaimana cara ibu mengalokasikan waktu agar sesuai dengan tujuan pembelajaran “mengenalkan lambang bilangan” yang diterapkan? 5 Dengan program yang dilaksanakan sejauh mana pengenalan lambang bilangan pada anak didik ibu selama ini? 6 Menurut ibu kegiatan seperti apa yang mendukung peningkatan lambang bilangan? 7 Selama ini dengan kegiatan pembelajaran mengenal lambang bilangan, media/permainan apa saja yang pernah dilakukan? Contohnya seperti apa? 3. Dokumentasi Dokumentasi yang digunakan adalah foto-foto kegiatan pembelajaran pada setiap tahap siklus pembelajaran. Isi dokumentasi terkait dengan cara mengajar guru dan aktivitas serta sikap anak pada saat pelaksanaan upaya meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak usia dini melalui media permainan karambol. Peneliti berkolaborasi dengan guru dan kepala sekolah untuk membahas
permasalahan
yang
dihadapi
dalam
meningkatkan
kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak. Setelah peneliti dan
Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
guru memperoleh kesepakatan mengenai fokus masalah yang diatasi, peneliti mengembangkan instrumen penelitian Penelitian ini digunakan untuk membantu mempermudah peneliti dalam memperoleh data yang diperlukan.
Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut adalah kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini
Variabel
A.Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan
Sub Variabel
1. Berhitung
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Mengenal Lambang Bilangan Anak Indikator Item Pernyataan Teknik Pengumpulan Data a. Mengurutkan 1) Menyebutkan urutan bilangan Observasi secara lisan 1-10 1-10 secara berurutan Dokumentasi secara berurutan b. Menyebutkan urutan bilangan 2) Anak dapat mengurutkan secra Observasi 10-1 berhitung mundur dari angka 10 Dokumentasi mundur secara berurutan c. Anak mampu 3) Anak dapat menyebutkan Observasi menyebutkan bilangan sesudah 1 Dokumentasi bilangan sesudah 4) Anak dapat menyebutkan Observasi antara 1-10 bilangan sesudah 2 Dokumentasi 5) Anak dapat menyebutkan Observasi bilangan sesudah 3 Dokumentasi 6) Anak dapat menyebutkan Observasi bilangan sesudah 4 Dokumentasi 7) Anak dapat menyebutkan Observasi bilangan sesudah 5 Dokumentasi
Sumber Data Anak
Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47
8) Anak dapat menyebutkan bilangan sesudah 6 9) Anak dapat menyebutkan bilangan sesudah 7 10) Anak dapat menyebutkan bilangan sesudah 8 11) Anak dapat menyebutkan bilangan sesudah 9 a. Hubungan satu d. Menghubungkan ke satu lambang bilangan dengan bendabenda b. Lambang e. Mengenal simbol Bilangan lambang bilangan f. Meniru tulisan/ lambang bilangan 1-10
Observasi Dokumentasi Observasi Dokumentasi Observasi Dokumentasi Observasi Dokumentasi
12) Anak dapat menghubungkan Observasi lambang bilangan dengan Dokumentasi benda 13) Anak dapat menunjuk simbol angka 1 pada koin karambol 14) Anak dapat menunjuk simbol angka 2 pada koin karambol 15) Anak dapat menunjuk simbol angka 3 pada koin karambol 16) Anak dapat menunjuk simbol angka 4 pada koin karambol 17) Anak dapat menunjuk simbol angka 5 pada koin karambol 18) Anak dapat menunjuk simbol angka 6 pada koin karambol 19) Anak dapat menunjuk simbol angka 7 pada koin karambol 20) Anak dapat menunjuk simbol
Observasi Dokumentasi Observasi Dokumentasi Observasi Dokumentasi Observasi Dokumentasi Observasi Dokumentasi Observasi Dokumentasi
Anak
Anak
Observasi Dokumentasi Observasi
Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48
B.Penggunaan Media Permainan Karambol
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
angka 8 pada koin karambol 21) Anak dapat menunjuk simbol angka 9 pada koin karambol 22) Anak dapat menunjuk simbol angka 10 pada koin karambol 23) Anak dapat meniru tulisan antara 1-10 pada koin karambol 1) Guru mempersiapkan lingkungan belajar mengenal konsep bilangan 2) Guru mempersiapkan media permainan yang dibutuhkan yaitu karambol 3) Guru mempersiapkan catatan penilaian anak 4) Guru mengkondisikan anak dengan baik 5) Guru mengkomunikasikan tema, bahan, dan media permainan karambol yang akan digunakan pada waktu kegiatan 6) Guru menyampaikan aturan dalam penggunaan media permainan karambol 7) Guru memberikan kesempatan bertanya pada anak tentang kegiatan yang akan
Dokumentasi Observasi Dokumentasi Observasi Dokumentasi Observasi Dokumentasi
Observasi Dokumentasi
Anak
Observasi Dokumentasi
Anak
Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49
dilaksanakan 8) Guru mengarahkan anak untuk melakukan kegiatan sesuai aturan 9) Guru memberikan motivasi kepada anak saat kegiatan 10) Guru melibatkan semua anak dalam penggunaan media permainan karambol 11) Guru mengobservasi anak pada saat kegiatan berlangsung 3. Penilaian 12) Guru mengadakan tanya jawab Observasi terkait kegiatan mengenal Dokumentasi lambang bilangan menggunakan media permainan karambol 13) Guru memberikan kesempatan untuk menceritakan kembali kegiatan yang telah dilaksanakan 14) Guru menilai apakah tujuan pembelajaran telah tercapai Sumber: Copley dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 58 Tahun 2009
Anak
Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
4. Teknik Pengumpulan Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian kualitataif dilakukan pada kondisi yang alami, sumber data primer, teknik pengumpulan data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta, dan dokumentasi. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdapat tiga macam yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. a. Observasi Observasi menurut Muslihudin (2009: 60) adalah kegiatan pengamatan untuk melihat sejauh mana efek tindakan setelah mencapai sasaran. Jenis observasi yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah observasi non partisipatif yang hanya mengamati dan mencatat semua perilaku anak dan guru dalam proses peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan. b. Wawancara Lembar wawancara merupakan alat berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal yang dianggap dapat memberikan penjelasan mengenai pengenalan lambang bilangan yang dilakukan di PAUD WISANA. Dalam penelitian ini yang diwawancarai adalah kepala sekolah dan guru kelas. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisi dokumen-dokumen , baik dokumen tertulis, maupun gambar yang diperlukan dalam upaya meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak kelompok A melalui media permainan karambol. 5. Analisis Data Miles dan Huberman (1984) dalam (Sugiyono, 2011 : 336), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, adapun rincian langkahlangakha analisis data yaitu sebagai berikut: a. Reduksi data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti computer mini, dengan member kode pada aspek tertentu. b. Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono, 2011: 336) menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. c. Penarikan Kesimpulan Langkah
ketiga
dalam
penariakn
kesimpulan
dan
verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan
data
berikutnya.
Tetapi
apabila
kesimpulan
yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dengan demikan kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
Rini Ganjar Resmika, 2014 Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Permainan Karambol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu