BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu untuk mengetahui kekuatan dan signifikansi hubungan antara dua atau lebih variabel (Triton, 2006). Dengan analisis korelasi, penulis mencari hubungan antara variabel bebas yaitu kepribadian tipe A (X 1 ), kepribadian tipe B (X 2 ) dan etos kerja guru (X 3 ) dengan variabel terikat yaitu kepuasan kerja guru (Y) pada guru-guru SD UPTD Kulawi. Lokasi penelitian berada di Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Sigi, UPTD Kulawi dengan 25 Sekolah Dasar mulai tanggal 5 Januari – 5 Februari 2012.
3.2 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru sekolah dasar yang berada di UPTD Kulawi yang tersebar di 25 sekolah, berjumlah 140 orang guru terdiri dari 123 orang PNS dan 17 orang tenaga honor (Data DIKPORA UPTD Kulawi Tahun 2011). Dalam penetapan sampel, penulis menggunakan saturation sample yang artinya bahwa setiap anggota populasi 53
menjadi sampel (Sugiyono, 1999), karena jumlah populasi relatif tidak besar jumlahnya.
3.3 Prosedur Pengambilan Data Pegambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan instrumen secara langsung ke sekolah-sekolah di UPTD Kulawi. Uji validitas dan reliabilitas instrumen telah dilakukan pada bulan November 2011 pada dua sekolah, yaitu SD Negeri Kalicacing 2 dan SD Negeri Salatiga 02. Sebelum melakukan pengisian instrumen, penulis menjelaskan maksud dan tujuan pengambilan data dan mempersilahkan guru-guru bertanya jika ada hal-hal yang kurang jelas berkaitan dengan instrumen. Lalu penulis mengambil instrumen pada hari yang telah disepakati sebelumnya dan menanyakan apakah masih ada hal-hal yang kurang jelas mengenai instrumen. Sebanyak 140 instrumen yang disebar dapat diisi dan dikembalikan oleh guruguru SD UPTD Kulawi.
3.4 Model Penelitian Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati sebagai atribut dari kelompok atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu (Sugiyono, 1999). Variabel dalam penelitian ini adalah:
54
a. Variabel bebas (independen variabel), terdiri dari tiga variabel yaitu Kepribadian Tipe A (X 1 ), Kepribadian Tipe B (X 2 ), dan Etos kerja (X 3 ); b. Variabel terikat (dependen variabel) adalah Kepuasan kerja guru (Y). Model hubungan yang dibangun antara variabel bebas dengan variabel terikat digambarkan pada bagan berikut ini: Kepribadian Tipe A (X1) kepribadian Tipe B (X2)
Kepuasan Kerja Guru (Y)
Etos Kerja Guru (X3)
3.5 Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa angket dengan beberapa alternatif pilihan jawaban. Responden diminta memilih salah satu alternatif pilihan jawaban yang dianggap paling sesuai atau paling tepat dengan keadaan yang dirasakan selama ini berkaitan dengan kepuasan kerja, tipe kepribadian dan etos kerja.
55
3.5.1 Variabel Kepuasan Kerja Untuk
mengukur
variabel
kepuasan
kerja,
penulis menggunakan Teacher Job Satisfaction Questionnaire (TJSQ) yang dikembangkan oleh Lester (1984) mendasarkan dari teori dua faktor Herzberg. Alat ukur ini disusun berdasarkan sembilan faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Lester dan Bishop (dalam Ritz, 2009) yang meliputi: Pengakuan, Pekerjaan itu sendiri, Tanggung jawab, Kemajuan, Keamanan, Pengawasan, Rekan Kerja, Kondisi Kerja, dan Gaji/Upah. Kesembilan faktor tersebut dijabarkan ke dalam 66 item pernyataan (Ritz, 2009) yang terbagi dalam dua bentuk pernyataan: 39 item pernyataan favorable yaitu pernyataan yang mendukung aspek yang diukur, dan 27 item pernyataan unfavorable yaitu pernyataan yang tidak mendukung aspek yang diukur. Alat ukur dibuat dalam bentuk skala Likert dengan
empat
alternatif
pilihan
jawaban,
yakni:
“Sangat Tidak Setuju (STS)”, “Tidak Setuju (TS)”, “Setuju (S)” dan “Sangat Setuju (SS)”. Untuk pernyataan favorable, pilihan jawaban “Sangat Setuju (SS)” mendapat skor 4, “Setuju (S)” mendapat skor 3, “Tidak Setuju (TS)” mendapat skor 2 dan “Sangat Tidak Setuju (STS)” mendapat skor 1. Sebaliknya untuk pernyataan unfavorable, pilihan jawaban “Sangat Setuju (SS)” mendapat skor 1, “Setuju (S)” mendapat skor 2,
56
“Tidak Setuju (TS)” mendapat skor 3, dan “Sangat Tidak Setuju (STS)” mendapat skor 4. Untuk Konsep, Sub Konsep, Indikator dan Nomor Item dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini: Tabel 3.1 Konsep, Sub Konsep, dan Indikator Pengukuran Konsep Kepuasan Kerja Konsep Kepuasan kerja guru adalah sejauh mana penerimaan dan nilai-nilai yang dirasakan oleh guru terhadap banyaknya faktor seperti Pengakuan, Pekerjaan itu sendiri, Tanggung jawab, Kemajuan, Keamanan, Pengawasan, Rekan Kerja, Kondisi Kerja, dan Gaji/ Upah
Sub konsep 1. Pengakuan
2. Pekerjaan itu sendiri
Indikator 1. Pendapat bahwa saya adalah seorang guru yang baik. 2. Mendapatkan pengakuan penuh untuk kesuksesan mengajar 3. Mendapatkan pengakuan yang terlalu sedikit 1. Mengajar dapat memberi-kan kesempatan untuk menggunakan berbagai macam keterampilan 2. Pekerjaan seorang guru terdiri dari pekerjaan yang rutin 3. Tidak mendapatkan kebebasan untuk membuat keputusan sendiri 4. Mengajar adalah sebuah pekerjaan yang menyenangkan 5. Mengajar menyebabkan seseorang kehilangan keasliannya 6. Mengajar tidak memberi kesempatan untuk mengembangkan metode – metode baru 7. Mengajar mendorong seseorang menjadi kreatif 8. Acuh tak acuh terhadap proses mengajar 9. Pekerjaan seorang guru sangatlah menyenangkan
No. Item 6 14
49
3
7
11
25
27
30
42 45 46
57
3. Tanggung jawab
4. Kemajuan
5. Keamanan
6. Supervisi
58
1. Mengajar memberi kesempatan untuk membantu para siswa dalam belajar 2. Semua siswa menghargai guru 3. Bertanggung jawab membuat rancangan mengajar harian 4. Mengemban tanggung jawab untuk melakukan tugas mengajar 5. Tidak bertanggung jawab dengan tindakan sendiri 6. Berusaha untuk selalu sadar dengan semua aturan di sekolah 7. Tidak tertarik dengan aturanaturan di sekolah 8. Bisa bergaul dengan para siswa 1. Mengajar dapat memberikan kesempatan untuk lebih maju secara profesional 2. Posisi mengajar tidak semakin meningkat/ berkembang 3. Mengajar memberi kesempatan yang terbatas untuk lebih maju 4. Mengajar memberi sebuah kesempatan untuk kenaikan jabatan 5. Mengajar memberi sebuah peluang yang bagus untuk lebih maju
19
22 34
38
52 58
63 64
1
8 21
33
50
1. Pekerjaan mengajar ini menjamin masa depan 2. Puas karena mendapat dukungan kenaikan jabatan dari rekan sekerja 3. Tidak pernah merasa terjamin dengan pekerjaan mengajar
13
1. Pengawas mengadu domba seorang guru dengan guru yang lainnya 2. Mendapatkan pengakuan dari pengawas 3. Pengawas menawarkan
5
23
29
10 12
pendapatnya untuk meningkatkan kemampuan mengajar 4. Pengawas selalu memberikan bantuan 5. Pengawas saya tidak mendukung guru 6. Pengawas memperlakuan semua orang secara adil 7. Pengawas menyediakan bantuan untuk peningkatan kemampuan mengajar guru 8. Pengawas tidak bersedia mendengarkan saran-saran orang lain 9. Menerima terlalu banyak instruksi yang tidak berarti dari pengawas 10. Pengawas menyediakan materi yang diperlukan untuk melakukan yang terbaik 11. Keberadaan pengawas menyebabkan rasa tidak nyaman 12. Ketika mengajarkan pelajaran dengan baik, Pengawas mengetahuinya 13. Pengawas menjelaskan apa yang dia harapkan 14. Pengawas memberikan pujian untuk proses mengajar baik yang dilakukan 7. Rekan kerja
1. Dapat bergaul secara baik dengan semua rekan kerja 2. Suka dengan orang-orang yang dapat bekerja sama 3. Rekan-rekan kerja memberi motivasi untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik 4. Rekan-rekan kerja sangat kritis terhadap satu dengan yang lainnya 5. Rekan-rekan kerja selalu memberi saran atau masukan 6. Tidak merasakan adanya kerjasama dengan rekan kerja
17 24 31 40
43
47
53
56
59
60 62
15 20 32
37
39
41
59
7. Tidak menyenangi rekan kerja 8. Kesamaan minat dengan rekan kerja 9. Menjalin persahabatan yang baik dengan rekan kerja 10. Beranggapan bahwa rekan kerja tidak layak untuk bekerja 8. Kondisi kerja
9. Gaji/upah
1. Kondisi mengajar di sekolah bisa ditingkatkan 2. Pengelola sekolah tidak menjelaskan aturan-aturan dengan jelas 3. Kondisi kerja sekolah memberikan kenyamanan 4. Kondisi kerja sekolah sangat buruk 5. Pengelola sekolah selalu menyampaikan dan menjelaskan aturan-aturan dengan baik 6. Ruang lingkup fisik sekolah tidak menyenangkan 7. Kondisi kerja di sekolah baik 1. Pendapatan guru cukup untuk pengeluaran yang normal 2. Pendapatan yang tidak mencukupi tidak bisa hidup seperti yang diinginkan 3. Gaji dibayar dengan layak sesuai dengan kemampuan 4. Pendapatan seorang guru hanya pas-pasan untuk hidup 5. Pendapatan mengajar lebih sedikit dari jumlah yang sepantasnya didapatkan 6. Mengajar memberikan jaminan keuangan 7. Pendapatan di sekolah sebanding dengan pendapatan di sekolah yang lain
48 51 54 66
9 16
18 26 28
35 55 2
4
36 44 57
61 65
Tingkat kepuasan kerja dibagi menjadi lima kategori menggunakan rumus sebagai berikut: 60
=
Interval Skor
skor max imal − skor min imal k
Keterangan: Skor Maximal= Skor tertinggi secara teoritik dari jawaban Skor Minimal = Skor terendah secara teoritik dari jawaban k
= Jumlah klasifikasi yang hendak dibuat
Diketahui : Skor maximum = 4 x 66 = 264 Skor Minimum = 1 x 66 = 66 k=5 Interval Skor =
198 264 − 66 = 5 5
= 39,6 dibulatkan menjadi 40 Berdasarkan interval skor yang telah di dapat, maka kategori tingkat kepuasan kerja guru dapat ditentukan seperti pada Tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Pembagian Tingkat Kepuasan Kerja Kategori
Skor
Sangat Puas Puas Sedang Kurang Puas Tidak Puas
229 – 269 188 – 228 147 – 187 106 – 146 66 – 105
61
3.5.2 Variabel Kepribadian Tipe A, Kepribadian Tipe B Untuk mengukur variabel kepribadian tipe A, kepribadian tipe B, penulis menggunakan Type A and Type B Behavior Patterns yang dikembangkan oleh Paul M. Insel dan Walton T. Roth (1998). Alat ukur ini terdiri dari 40 item pernyataan, 21 item pernyataan untuk kepribadian tipe A dan 19 item pernyataan untuk kepribadian tipe B. Alat ukur dibuat dalam bentuk skala Likert dengan
empat
alternatif
pilihan
jawaban,
yakni:
“Sangat Benar (SB)”, “Benar (B)”, “Salah (S)”, dan “Sangat Salah (SS)”. Setiap item pernyataan masingmasing memiliki dua alternatif pilihan jawaban untuk tipe A dan dua alternatif pilihan jawaban untuk tipe B. Setiap jawaban tipe A diberi skor angka 1 dan setiap jawaban tipe B diberi skor angka -1. Jumlah skor setiap responden dihitung, jika jumlah skor menghasilkan angka positif (+) maka responden memiliki kepribadian tipe A, jika jumlah skor menghasilkan angka negatif (-) maka responden memiliki kepribadian tipe B. Untuk Konsep, Sub Konsep, Indikator Empirik dan Nomor Item dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini:
62
Tabel 3.3 Konsep, Sub Konsep, dan Indikator Pengukuran Konsep Kepribadian Tipe A, Kepribadian Tipe B Konsep
Sub konsep
Tipe kepri1. Kepribadian badian yaitu Tipe A orang dengan kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B. Pola perilaku tipe A adalah suatu tindakan emosi yang kompleks yang diamati dalam hidup seseorang yang secara agresif terlihat dalam situasi yang kronik, perjuangan untuk meraih lebih banyak lagi dalam waktu yang lebih sedikit, dan ini perlu dilakukan sebagai kebalikan dari usaha-usaha yang dilakukan oleh orang tipe B
Indikator 1. Lebih resah dan gelisah ketimbang kebanyakan orang 2. Bekerja dengan cepat dan energik 3. Benci menyerah sebelum benar-benar yakin dikalahkan 4. Sering tergesa-gesa 5. Pencapaian-pencapaian dianggap lebih tinggi daripada kebanyakan orang 6. Dalam berbicara sering menggerakkan tangan dan kepala 7. Lebih menyukai bekerja di mana bisa berjalan-jalan 8. Terkadang berpikir seharusnya tidak bekerja terlalu keras, namun sesuatu menggerakkan untuk tetap bekerja 9. Tulisan tangan agak cepat 10. Berhasil pada situasisituasi menantang. Makin banyak tantangan, makin baik 11. Suka mengendarai mobil/motor agak cepat 12. Melakukan pekerjaan yang lebih serius ke-timbang kebanyakan orang 13. Sering diminta untuk menjadi petugas dari sebuah kelompok atau beberapa kelompok 14. Sering mencoba membujuk orang lain untuk mendukung sudut pandang 15. Makan dengan cepat walaupun ada banyak waktu untuk itu 16. Biasanya bekerja cepat
No. Item 1
3 5 7 9
11
13 15
17 19
21 23
25
27
29 30
63
17. Menjadi tidak sabar ketika berada di belakang seorang pengendara yang lambat, tidak bisa menyalip 18. Menjadi marah ketika melihat orang-orang tidak berbuat sesuai potensi mereka 19. Ketika berada dalam barisan antrian, menghitung jumlah barang orang di depan dan berkomentar jika itu melebihi batas 20. Mempunyai standar-standar tinggi untuk diri dan orang lain 21. Sering merasa bahwa orang lain mengambil keuntungan atau menjadi kurang perhatian terhadap orang 2. Kepribadian Tipe B
64
1. Dibandingkan dengan kebanyakan orang, sangat tidak terlibat dalam pekerjaan saya 2. Jarang mempunyai masalah menyelesaikan pekerjaan 3. Tidak tergesa-gesa dalam pembicaraan di telepon 4. Rileks dan santai dengan pekerjaan 5. Mengikuti mobil/motor lain terlalu dekat lebih mengganggu daripada satu mobil/ motor di depan yang lambat 6. Jarang mengendarai mobil/ motor terlalu cepat 7. Dianggap agak pendiam 8. Berbicara lebih lembut daripada kebanyakan orang 9. Bekerja perlahan dan tidak tergesa-gesa 10. Lebih menyukai untuk berlambat-lambat makan siang dan menikmatinya 11. Suka pekerjaan yang tidak terlalu menantang 12. Berbicara lebih lambat ketimbang orang lain 13. Membiarkan satu masalah selesai dengan sendirinya tanpa harus berusaha
31
32
35
37
39
2
4 6 8 10
12 14 16 18 20
22 24 26
14. Berjalan lebih perlahan ketimbang kebanyakan orang 15. Menikmati berada di sekitar anak-anak 16. Lebih suka berjalan daripada berlari-lari 17. Menikmati membaca untuk bersenang-senang 18. Suka berkeliaran mengobrol dengan teman-teman 19. Tidak keberatan membiarkan orang berjalan di depan jika tergesa-gesa
28
33 34 36 38 40
Untuk setiap pernyataan, dua angka dari alternatif pilihan jawaban merepresentasikan jawaban tipe A dan dua angka berikutnya merepresentasikan jawaban tipe B. Lembar skoring digunakan untuk menentukan berapa banyak jawaban tipe A dan tipe B yang didapatkan. Jumlahkan semua jawaban tipe A dan berikan plus satu (+1) poin untuk masing-masing dari jawaban tersebut. Jumlahkan semua jawaban tipe B dan berikan minus satu (-1) poin untuk masingmasing jawaban tersebut. +20 sampai +40
= tipe A dominan
+1 sampai +19
= tipe A moderate
0 sampai -19
= tipe B moderate
-20 sampai -40
= tipe B dominan
3.5.3 Variabel Etos Kerja Untuk mengukur variabel etos kerja, penulis menggunakan The Multidimensional Work Ethic Profil 65
(MWEP) yang dikembangkan oleh Miller, Woehr dan Hudspeth (2001). Alat ukur ini disusun berdasarkan tujuh dimen-i etos kerja yang meliputi: kerja keras, kemandirian, waktu luang, sentralitas pekerjaan, moralitas/etika, penundaan pemuasan, dan waktu yang terbuang. Ketujuh dimensi etos kerja ini dijabarkan ke dalam 65 item pernyataan (Miller, Woehr dan Hudspeth, 2001) yang terbagi dalam dua bentuk pernyataan: 52 item pernyataan favorable yaitu pernyataan yang menduung aspek yang diukur, dan 13 item pernyataan unfavorable yaitu pernyataan yang tidak mendukung aspek yang diukur. Alat ukur dibuat dalam bentuk skala Likert dengan
empat
alternatif
pilihan
jawaban,
yakni:
“Sangat Tidak Setuju (STS)”, “Tidak Setuju (TS)”, “Setuju (S)” dan “Sangat Setuju (SS)”. Untuk pernyaaan favorable, pilihan jawaban “Sangat Setuju (SS)” mendapat skor 4, “Setuju (S)” mendapat skor 3, “Tidak Setuju (TS)” mendapat skor 2 dan “Sangat Tidak Setuju (STS)” mendapat skor 1. Sebaliknya untuk pernyataan unfavorable, pilihan jawaban “Sangat Tidak Setuju (STS)” mendapat skor 4,
“Tidak Setuju (TS)”
mendapat skor 3, “Setuju (S)” mendapat skor 2 dan “Sangat Setuju (SS)” mendapat skor 1. Untuk Konsep, Sub Konsep, Indikator Empirik dan Nomor Item dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini: 66
Tabel 3.4 Konsep, Sub Konsep, dan Indikator Pengukuran Konsep Etos Kerja Konsep
Sub konsep
Indikator
Etos kerja guru adalah keyakinan, nilai dan prinsip-prinsip yang menuntun setiap guru dalam menafsirkan dan bertindak atas hak dan tanggung jawabnya, yang dapat diidentifikasikan melalui kerja keras, kemandirian, Waktu luang, sentralitas pekerjaan, moralitas/Etika, penundaan pemuasan dan waktu yang terbuang.
1. Kemandirian
1. Kemandirian adalah kunci untuk menjadi sukses 2. Setiap orang akan lebih baik jika bergantung pada diri sendiri 3. Tidak suka bergantung pada orang lain 4. Berjuang untuk menjadi mandiri 5. Mengontrol nasib dengan tidak tergantung pada orang lain 6. Bergantung pada diri sendiri bisa maju dalam kehidupan 7. Harus independen supaya sukses 8. Menjalani hidupnya independen dari orang lain 9. Menghindari ketergantungan pada orang lain bila memungkinkan 10. Memiliki banyak kebebasan dari orang lain sangat penting
2. Moralitas/ etika
1. Bertanggung jawab atas tindakan sendiri 2. Melakukan apa yang benar dan adil 3. Tidak boleh sampai menilai sebelum mendengar semua fakta 4. Tidak boleh berbohong tentang orang lain 5. Memperlakukan orang lain sebagaimana ingin diperlakukan 6. Tidak mengambil sesuatu yang bukan miliknya 7. Adil dalam membangun hubungan dengan orang lain
No. Item 1 2
3 4 5
6
41 45 47
52
7 8 9
10 11
12 56
67
3. Waktu luang
4. Kerja keras
68
8. Mengambil barang dari pekerjaan jika merasa tidak dibayar dengan cukup 9. Mencuri itu benar selama Anda tidak tertangkap basah 10. Ada saat-saat ketika mencuri adalah
59
1. Hidup akan lebih bermakna jika memiliki lebih banyak waktu luang 2. Lebih suka pekerjaan yang memungkinkan untuk memiliki lebih banyak waktu luang 3. Semakin banyak waktu yang bisa dihabiskan dalam kegiatan luang, merasa lebih baik 4. Pekerjaan yang menyediakan waktu luang paling banyak 5. Memiliki lebih banyak waktu luang untuk dihabiskan dalam relaksasi 6. Kegiatan rekreasi lebih menarik dibandingkan bekerja 7. Semakin sedikit waktu bekerja dan lebih banyak waktu luang yang dimiliki seseorang, lebih baik 8. Menyisakan sedikit waktu untuk bersantai 9. Lebih banyak waktu luang baik untuk tiap orang 10. Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika orangorang menghabiskan lebih banyak waktu untuk santai
13
1. Tidak ada yang mustahil jika bekerja cukup keras 2. Bekerja keras adalah kunci keberhasilan 3. Kerja keras membuat seseorang menjadi lebih baik 4. Dengan bekerja keras seseorang dapat mengatasi setiap masalah 5. Jika bekerja keras akan
19
64
65
14
15
16
17
18
60
61 62 63
20 21 22
23
berhasil 6. Bekerja keras, dapat mencapai tujuan 7. Bekerja cukup keras, membuat kehidupan yang lebih baik 8. Setiap masalah dapat diatasi dengan kerja keras 9. Siapapun yang mampu dan mau bekerja keras, memiliki kesempatan yang baik untuk berhasil 10. Setiap orang harus selalu melakukan pekerjaannya sebaik mungkin 5. Sentralitas kerja
6. Waktu yang terbuang
24 44
50 51
54
1. Merasa tidak enak ketika ada sedikit pekerjaan untuk dikerjakan 2. Merasa puas ketika menghabiskan hari dengan bekerja 3. Walau secara finansial mampu, tidak akan berhenti bekerja 4. Penting bagi untuk selalu bisa bekerja 5. Walau telah pensiun, masih akan terus bekerja 6. Hidup tanpa pekerjaan akan sangat membosankan 7. Sebuah kerja keras seharian sangat meuaskan 8. Jika mewarisi banyak uang, akan tetap terus bekerja 9. Mengalami rasa puas dengan pekerjaan 10. Sebuah kerja keras seharian memberikan kesan sebuah pencapaian
25
1. Penting untuk tetap sibuk bekerja dan tidak membuangbuang waktu 2. Waktu tidak boleh disia-siakan, harus digunakan secara efisien 3. Menjadwalkan hari untuk menghindari adanya buangbuang waktu 4. Mencari cara untuk menggu-
31
26 27
28 29 30 43 48 53 57
32
33
34
69
nakan waktu secara produktif 5. Menghabiskan waktu sama pentingnya dengan menghabiskan uang 6. Merencanakan hari-hari kerja untuk menghindari buang-buang waktu 7. Membuang-buang waktu sama halnya dengan membuang-buang pembenaran 8. Keengganan untuk bekerja keras biasanya mencerminkan kelemahan karakter 7. Penundaan pemuasan
1. Hal-hal yang diinginkan namun harus menunggu untuk mendapatkannya adalah yang paling berharga 2. Lebih memilih untuk menabung sampai mampu dan tidak membeli dengan menggunakan kredit 3. Hal-hal terbaik dalam hidup adalah hal-hal yang harus ditunggu 4. Satu-satunya cara untuk mendapatkan sesuatu yang berguna adalah dengan menabung 5. Jika ingin membeli sesuatu, selalu menunggu sampai mampu membelinya 6. Mendapatkan pemenuhan diri lebih dari barang-barang yang sudah ditunggu 7. Hadiah-hadiah yang tidak diberikan pada saat itu juga, biasanya jauh lebih memuaskan daripada yang hadiah yang diberikan seketika
35
49
55
58
36
37
38
39
40
42
46
Tingkat etos kerja dibagi menjadi lima kategori menggunakan rumus sebagai berikut: Interval Skor
Ket : 70
=
skor max imal − skor min imal k
Skor Maximal= Skor tertinggi secara teori dari jawaban Skor Minimal = Skor terendah secara teori dari jawaban k
= Jumlah klasifikasi yang hendak dibuat
Diketahui :
Skor maximum= 4 x 65 = 260 Skor Minimum = 1 x 65 = 65 k=5
Interval Skor =
260 − 65 195 = 5 5
= 39 Berdasarkan interval skor yang telah di dapat, maka kategori tingkat etos kerja guru dapat ditentukan seperti pada Tabel 3.5 berikut ini: Tabel 3.5 Pembagian Tingkat Etos Kerja Kategori
Skor
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
224 – 263 184 – 223 144 – 183 104 – 143 65 – 103
3.6 Uji Validitas Item dan Reliabilitas Instrumen 3.6.1 Validitas Item Instrumen yang baik adalah intrumen yang valid dan reliabel. Menurut Ali (1985) valid artinya tingkat ketepatan yang dimiliki alat tersebut untuk menguji 71
sesuatu terhadap suatu kelompok. Sedangkan reliabel berarti apabila instrumen tersebut dapat digunakan kapan saja dan di mana saja terhadap kelompok yang sama. Selanjutnya Ihalauw (2004) mengemukakan bahwa kriteria tinggi rendahnya validitas item instrumen adalah sebagai berikut: 0,00 – 0,20
= Tidak valid
0,21 – 0,40
= Validitas rendah
0,41 – 0,60
= Validitas sedang
0,61 – 0,80
= Validitas tinggi
0,81 – 1,00
= Validitas sempurna
Dalam penentuan derajat validitas item, penulis menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Ihalauw (2004) bahwa suatu item adalah valid jika koefisien korelasinya di atas 0,20. 3.6.2
Uji
Validitas
Item
Instrumen
Kepuasan
Kerja (Y) Hasil uji validitas item instrumen kepuasan kerja dapat dilihat pada Tabel 3.6 di bawah ini:
72
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Kepuasan Kerja Item KK 1 KK 2 KK 3 KK 4 KK 5 KK 6 KK 7 KK 8 KK 9 KK 10 KK 11 KK 12 KK 13 KK 14 KK 15 KK 16 KK 17 KK 18 KK 19 KK 20 KK 21 KK 22 KK 23 KK 24 KK 25 KK 26 KK 27 KK 28 KK 29 KK 30 KK 31 KK 32 KK 33
Corrected ItemTotal Correlation .582 .466 .622 .440 .711 .490 .491 .286 .712 .648 .361 .229 .534 .394 .668 .552 .774 .535 .668 .427 .668 .582 .535 .586 .476 .711 .594 .491 .363 .733 .648 .395 .733
Ket
Item
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
KK 34 KK 35 KK 36 KK 37 KK 38 KK 39 KK 40 KK 41 KK 42 KK 43 KK 44 KK 45 KK 46 KK 47 KK 48 KK 49 KK 50 KK 51 KK 52 KK 53 KK 54 KK 55 KK 56 KK 57 KK 58 KK 59 KK 60 KK 61 KK 62 KK 63 KK 64 KK 65 KK 66
Corrected Item-Total Correlation .535 .438 .668 .733 .733 .535 .733 .582 .712 .582 .716 .507 .372 .469 .495 .733 .229 .668 .535 .622 .440 .711 .387 .499 .367 .764 .614 .395 .733 .535 .438 .764 .586
Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: data primer, 2011
Data pada Tabel 3.6 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi semua item indikator konsep kepuasan kerja, terendah adalah 0.229 dan tertinggi adalah 0,774. Koefisien korelasi semua item lebih besar dari 0,20. Dengan demikian semua item dapat
73
dikatakan valid sehingga layak digunakan dalam penelitian. 3.6.3 Uji Validitas Item Instrumen Kepribadian Tipe A (X 1 ), Kepribadian Tipe B (X 2 ) Hasil uji validitas item instrumen kepribadian tipe A, kepribadian tipe B dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut: Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Kepribadian Tipe A, Kepribadian Tipe B Item TK 1 TK 2 TK 3 TK 4 TK 5 TK 6 TK 7 TK 8 TK 9 TK 10 TK 11 TK 12 TK 13 TK 14 TK 15 TK 16 TK 17 TK 18 TK 19 TK 20
Corrected ItemTotal Correlation .657 .459 .279 .464 .721 .425 .502 .339 .657 .486 .616 .236 .461 .361 .314 .386 .517 .541 .439 .553
Ket
Item
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
TK 21 TK 22 TK 23 TK 24 TK 25 TK 26 TK 27 TK 28 TK 29 TK 30 TK 31 TK 32 TK 33 TK 34 TK 35 TK 36 TK 37 TK 38 TK 39 TK 40
Corrected Item-Total Correlation .374 .402 .616 .457 .428 .232 .356 .590 .581 .707 .213 .391 .525 .395 .284 .486 .303 .282 .607 .351
Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: data primer, 2011
Data pada Tabel 3.7 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi semua item indikator konsep kepribadian tipe A, kepribadian tipe B terendah adalah 0.213 dan tertinggi adalah 0,721. Koefisien korelasi semua item lebih besar dari 0,20. Dengan demikian 74
semua item dapat dikatakan valid sehingga layak digunakan dalam penelitian. 3.6.4 Uji Validitas Item Instrumen Etos Kerja (X 3 ) Hasil uji validitas item instrumen etos kerja dapat dilihat pada Tabel 3.8 di bawah ini: Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Etos Kerja Item EK 1 EK 2 EK 3 EK 4 EK 5 EK 6 EK 7 EK 8 EK 9 EK 10 EK 11 EK 12 EK 13 EK 14 EK 15 EK 16 EK 17 EK 18 EK 19 EK 20 EK 21 EK 22 EK 23 EK 24 EK 25 EK 26 EK 27 EK 28 EK 29 EK 30 EK 31 EK 32 EK 33
Corrected ItemTotal Correlation .467 .336 .774 .460 .503 .503 .311 .837 .384 .467 .329 .243 .770 .837 .384 .467 .770 .445 .480 .266 .837 .467 .770 .401 .384 .497 .210 .279 .384 .422 .505 .408 .327
Ket
Item
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
EK 34 EK 35 EK 36 EK 37 EK 38 EK 39 EK 40 EK 41 EK 42 EK 43 EK 44 EK 45 EK 46 EK 47 EK 48 EK 49 EK 50 EK 51 EK 52 EK 53 EK 54 EK 55 EK 56 EK 57 EK 58 EK 59 EK 60 EK 61 EK 62 EK 63 EK 64 EK 65
Corrected ItemTotal Correlation .382 .278 .490 .337 .243 .236 .467 .770 .503 .411 .416 .774 .492 .266 .467 .309 .770 .237 .243 .391 .278 .382 .420 .267 .336 .628 .837 .770 .467 .278 .774 .278
Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: data primer, 2011
75
Data pada Tabel 3.8 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi semua item indikator konsep etos kerja terendah adalah 0.210 dan tertinggi adalah 0,837. Koefisien korelasi semua item lebih besar dari 0,20. Dengan demikian semua item dapat dikatakan valid sehingga layak digunakan dalam penelitian. 3.6.5 Uji Reliabilitas Instrumen Hasil uji reliabilitas terhadap ketiga instrumen yaitu kepuasan kerja, kepribadian tipe A, kepribadian tipe B, serta etos kerja, dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini: Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach’s Alpha
N of Items
Kategori
Kepuasan Kerja
.968
66
Baik Sekali
Kepribadian tipe A dan B
.919
40
Baik Sekali
Etos Kerja
.952
65
Baik Sekali
Variabel
Sumber: data primer, 2011
Kriteria reliabilitas ini mengacu pada kriteria George & Mallery (1995) sebagai berikut: α > 0,9
: Baik Sekali (excellent)
0,8 < α ≤ 0,9 : Baik (good) 0,7 < α ≤ 0,8 : Dapat diterima (acceptable) 0,6 < α ≤ 0,7 : Dipertanyakan (questionable) 0,5 < α ≤ 0,6 : Jelek (poor) α ≤ 0,5
76
: Tidak dapat diterima (unacceptable)
Data pada Tabel 3.9 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach (α) ketiga instrumen lebih besar dari 0,9 yaitu berada pada kategori baik sekali (excellent). Dengan berpedoman pada kriteria George & Mallery (1995),
maka
ketiga
instrumen
dapat
dikatakan
reliabel sehingga layak digunakan dalam analisis selanjutnya.
3.7 Teknik Analisis Data Data-data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum (Sugiyono, 1999). Penulis mencari signifikansi hubungan antar variabel dengan menggunakan teknik Pearson Product Moment Correlation. Namun sebelum dianalisis dengan Pearson Product Moment Correlation, untuk melihat normal atau tidaknya distributsi data akan diuji dengan uji Kolmogrof-Smirnov. Pengujian data ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16.0.
77
78