BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada fenomena-fenomena obyektif dan dikaji secara kuantitatif dan memaksimalisasi obyektivitas, penelitian ini menggunakan angkaangka, pengolahan, statistik, Sukmadinata (2007) . Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.
3.2
Variabel Penelitian Menurut Arikunto (2002) Variabel adalah objek penelitian atau yang menjadi titik perhatian penelitian. Sementara itu Sugiyono (2006) mendefinisikan varibel penelitian sebagian suatu artibut atau sifat dari orang, obyek kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.
33
34
Pada penelitian ini ditetapkan variabel-variabel penelitian sebagai berikut:
a. Variabel Bebas (X) Variabel independen (bebas) adalah variabel
yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sigiyono, 2006). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas, yaitu pola asuh orang tua. b. Variabel Terkait (Y) Variable dependen (Terkait) adalah variabel
yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2006). Variabel terkait dalam penelitan ini adalah prestasi belajar siswa mata pelajaran PKn dengan nilai raport. 3.1 Definisi Operasioanl Variabel Penelitian. Sesuai judul penelitian “perbedaan prestasi belajar siswa berdasar pola asuh orang tua pada mata pelajaran PKn kelas VIII SMP Negeri 2 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang ”, maka variabel-variabel penelitian yang digunakan adalah: 1. Pola asuh orang tua adalah cara yang digunakan orang tua dalam mendidik anak-anaknya yang dianggap paling sesuai dengan citacitanya dalam mengantarkan anak-anaknya menjadi anak yang berguna bagi keluarga, masyarakat, dan Negara”
35
2. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai menurut kemampuannya
dan
ditandai
dengan
perkembangan
serta
perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlakukan dari belajar dengan waktu tertentu, prestasi belajar dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk nilai raport. 3.4 Populasi Dan Sampel Menurut Arikunto (2002) Populasi adalah keseluhuhan subjek penelitian. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (1984) populas i penelitian adalah seluruh individu yang akan dikenai sasaran gene ralisasi dan sampel-sampel yang akan diambil dalam suatu peneliti an Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII S MP Negeri 2 Kecamatan Susukan kabupaten Semarang yang terdiri dari 6 kelas yaitu kelas A, B, C, D, E dan F. Tabel 3.1. Daftar Kelas VIII Di SMP Negeri 2 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang dan Jumlah Siswa Kelas VIII: N
Nama Kelas
o
Jumlah Murid
1
A
28
2
B
26
3
C
26
4
D
26
5
E
27
6
F
26
Jumlah
159
36
Sampel penelitian menurut Suharsini (1998) adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Gempur Santoso (2005) sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populasi. Dalam penelitian ini, besaran sampel yang diteliti adalah ditetapkan dengan Proportional Random Sampling. Adapun yang menjadi alasan, menggunakan teknik Proportional Random Sampling adalah : a. Banyaknya subjek yang terdapat pada setiap kelas tidak sama, oleh karena itu untuk dapat memperoleh sample yang representatif, maka pengambilan subjek dari setiap kelas ditentukan sebanding atau seimbang. b. Teknik ini juga dimaksudkan bahwa dalam pengambilan sample masing-masing kelas mengikuti perbandingan besar-kecilnya jumlah siswa tiap kelas. Setelah mengetahui jumlah setiap unit populasi yang ada, kemudian diambil wakil dari setiap unit secara berimbang. Untuk menentukan jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus Solvin dengan tingkat kesalahan 5%, diantaranya sebagai berikut :
Keterangan: n = Number of samples (jumlah sampel) N = Total population (jumlah seluruh anggota populasi)
37
e = Error tolerance (toleransi terjadinya galat; taraf signifikansi; untuk sosial dan pendidikan lazimnya 0,05). Besarnya populasi di SMP Negeri 2 yang ada di Kecamatan Susukan adalah 159 siswa, Berdasarkan rumus Solvin di atas dengan menggunakan tingkat kesalahan 5%, maka dapat diperoleh sampel sebesar sebagai berikut:
Tabel 3.2 Daftar Jumplah Rata-Rata Sempel Kelas VIII Di SMP Negeri 2 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang No
Nama Kelas
Jumlah Murid
Jumlah Sampel
1
A
28
19
2
B
26
19
3
C
26
19
4
D
26
19
5
E
27
19
6
F
26
19
Jumlah
159
114
38
Jadi jumlah sampel setiap kelas yaitu 19 siswa yang digunakan sebagai sampel. 3.5 Tehnik Dan Instrument Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada barang-barang tertulis (Arikunto, 2002). Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang populasi penelitian dan informasi mengenai prestasi belajar siswa. Dalam hal ini prestasi belajar diambil dari Raport semester II th 2011/2012. 2. Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002). Angket dalam penelitian ini terdiri dari butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan pola asuh orang tua. Dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup dan berskala. Angket tersebut berisi pertanyaan yang ditujukan kepada siswa kelas VIII SMP di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Skala tersebut disusun dengan digunakan skala Likert yang berjenjang satu sampai dengan empat. Pada masing-masing item terdapat empat kategori pilihan jawaban yaitu, sangat setuju,
39
setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Pernyataan dalam item yang mengandung item-item favorabel (item yang mendukung/positif) mengandung nilai-nilai yang positif dan nilai-nilai yang diberikan ialah: 1.
Sangat setuju = 4
2.
Setuju
3.
Kurang setuju= 2
=3
4. Tidak setuju = 1 Sedang item-item yang unfavourable (item yang tidak mendukung/negatif) mengandung nilai-nilai yang negatif pula, dan nilai-nilai yang diberikan ialah : 1. Tidak setuju = 4 2. Kurang setuju= 3 3. Setuju
=2
4. Sangat setuju = 1 Angket digunakan untuk mengukur pola asuh orang tua. Angket pola asuh orang tua terdiri dari 50 item soal, yang diadaptasi dari penelitian yang di lakukan oleh Baumrind (dalam Yusuf, 2002).
40
Table 3.3 Kisi-Kisi Angket Pola Asuh Orang Tua Aspek Authoritarian
Indikator
Nomer Item
Jumlah
1, 2, 20, 25, 29
5
b. Kontrolnya tinggi.
3, 10, 18
3
c. Suka menghukum.
14, 33, 42, 45
4
d. Bersikap mengomando (mengharuskan/ me merintah anak untuk melakukan sesuatu ta npa kompromi) e. Bersikap kaku (keras)
5, 8, 22, 27,48
5
35, 49
2
f. Cenderung emosional dan bersikap menol ak. a. Sikap penerimaannya/acceptance tinggi.
6, 11
2
15, 19, 21,
3
43, 40, 23, 26
4
4, 9, 12
3
13, 17
2
16, 24
2
28, 35, 37, 47
4
44, 38
2
30, 32, 36
3
39, 41, 50, 46
4
7, 31
2
a. Sikap penerimaannya/ acceptance rendah.
Authoritative
b. Kontrolnya tinggi.
Permissive
c. Bersikap responsive terhadap kebutuhan a nak. d. Mendorong anak untuk menyatakan penda pat atau pertanyaan. e. Memberikan penjelasan tentang dampak p erbuatan yang baik dan yang buruk. a. Sikap peneimaannya/acceptance tinggi b. Kontolnya rendah. c. Memberikan kebebasan kepada anak untuk menyatakan dorongan atau keinginannya. d. Orang tua tidak pernah menghukum. e. Kurangnya komunikasi. Jumlah
5 0
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument Untuk memperoleh data yang akurat maka diperlukan alat pengumpul data yang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu alat ukur yang valid dan reliabel. Valid menunjukkan pada ketelitian atau ketepatan alat ukur, sedangkan reliabel menunjukkan pada pengertian
41
keajegan alat ukur yang digunakan. Agar instrument
dapat
dipertanggungjawabkan validitas dan reliabilitasnya maka dapat dilakukan dengan muenggunakan uji coba instrument. Uji Validitas dan realibilitas ini digunakan untuk menguji kevalidan dan keajegan tes pola asuh orang tu sebelum dilakukan penelitian. 3.5.2.1 Uji Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan suatu instrument dan dalam penelitian ini uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 yang berada di kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Arikunto (1998) mengatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument. Azwar (2000) mengemukakan bahwa validitas alat ukur adalah seberapa cermat suatu alat ukur melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah istrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
42
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan teknik corrected item total correlation. Menurut
Ali ( 1982 ) dapat
digunakan pedoman nilai koefisien korelasi sebagai berikut: 1. 0,00 – 0,20
: dianggap tidak ada validitas
2. 0,21 – 0,40
: validitas rendah
3. 0,41 – 0,60
: validitas sedang
4. 0,61 – 0,80
: validitas tinggi
5. 0,81 – 1,00
: validitas sempurna Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Analisis Validitas Angket Pola Asuh Orang Tua dengan 50 item
Koefisien corrected item to total correlation 0,00 – 0,20
Jumlah item
0,21 – 0,40 0,41 – 0,60 0,61 – 0,80 0,81 – 1,00
13 16 8
13
Keterang an Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 3.4 menyatakan bahwa ada 13 item angket pola asuh orang tua yang dibuang karena memiliki koefisien corrected item to total correlation kurang dari 0,21. Artinya belum memenuhi syarat validitas yang dikemukakan oleh Ali (1982). Ada 20 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation antara 0,21 – 0,40 ada 13 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation, antara 0,41 – 0,60 ada 16 item yang memiliki koefisien corrected item to total correlation dan 0,61 – 0,80 ada 9 item. Sehingga dengan demikian masih ada 37 item yang dinyatakan valid.
43
3.5.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instruman tersebut sudah baik. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto 1998). Sedangkan menurut Suryabrata (1983) reliabilitas alat ukur adalah sejauh mana alat ukur mampu memberikan keajegan dan kemantapan pada setiap hasil pengukuran. Cara yang digunakan untuk menghitung reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang dikemukakan oleh Crow & Crow dalam Mathias A Neolaka (2005) yang menggunakan kriteria sebagai berikut: 1. 0,90 – 1,00
= sangat tinggi
2. 0,80 – 0,90
= tinggi
3. 0,60 – 0,80
= sedang
4. 0,40 – 0,60
= rendah
5. 0,00 – 0,40
= sangat rendah
Mengacu pada kriteria penilaian koefisien atau alpha yang dikemukakan di atas, maka besaran nilai hitung, statistic (koefisien alpha) yang dijadikan patokan adalah sebesar 0,60. Berarti, apabila nilai hitung koefisien alpha lebih besar dari 60, maka instrument pengumpulan data yang diuji dikatakan memiliki taraf koefisien reliabilitas yang memadai. Dengan kata lain apabila nilai hitung
44
koefisien alpha >60 maka instrument tersebut dapat digunakan sebagi instrument pengumpulan data penelitian, karena telah memenuhi persyaratan reliabilitas instrument. Untuk uji reabilitas digunakan analisis dengan bantuan SPSS versi 16.0 sehingga diperoleh data pada table 3.5 di bawah ini. .
Tabel 3.5. Uji Realibilitas Variabel Reliability Statistics Cronbach's
N
Alpha
of Items
.820
50
Dari data yang diperoleh menunjukan koefisien reliabilitas pola asuh orang tua sebesar 0,820 yang termasuk dalam kategori tinggi menunjukan bahwa instrumen reliabel atau dapat dipercaya. 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi uji hipotesis, uji normalitas data dan analisisi Ttes. Teknik analisiini digunakan dalam penelitian komparasional yang melakukan perbandingan antara dua variabel
yaitu
apakah
secara
signifikan
dua
variabel
yang
diperbandingkan atau yang dicari perbedaannya itu memang beda. Ttes adalah salah satu tes statistic yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sempel yang diambil secara random dari populasi yang sama tidak
45
terdapat perbedaan yang signifikan Anas Sudjono (2010) analisis data menggunakan bantuan SPSS versi 16.0. 3.6.1 Uji Hipotesis Sudjana (Buchori, 2009) mengemukakan Hipotesis adalah asumsi atau dugaan sementara mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu: 1
Jika rxy < 0 dan nilai p > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak.
2
Jika rxy ≥ 0 dan nilai p < 0,05, maka
H1
diterima dan Ho ditolak.
Hipotesis: a.
Ho: Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa berdasar pola asuh orang tua pada mata pelajaran PKn kelas VIII SMP Negeri 2 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
b.
H1 Ada perbedaan prestasi belajar siswa berdasar pola asuh orang tua pada mata pelajaran PKn kelas VIII SMP Negeri 2 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang