BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 3.1.1. Penelitian Korelasional Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif kuantitatif korelasional. Karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variabel seberapa erat hubungan tersebut. Dalam menganalisis data menggunakan data numerik atau angka yang diolah dengan metode statistik, setelah diperoleh hasilnya kemudian dideskripsikan dengan menguraikan kesimpulan yang didasari oleh angka yang diolah menggunakan metode statistik tersebut.
3.2. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subyek dalam penelitian.Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam setiap lingkup dan waktu yang ditentukan ( Margono,2005) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang digunakan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek peneliti adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gemawang. Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak sekolah, jumlah populasi kelas II SMP Negeri 1 Gemawang sebanyak 151 orang
1
Sampel ini dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri 1 Gemawang. Daftar pengambilan sampel Tabel 1 Distribusi sampling Kelas
8a
8B
8C
8D
8E
Jumlah
Populasi
30
31
30
30
30
151
Sampel
30
30
30
30
151
31
3.3. Variabel Penelitian Variabel merupakan objek atau apapun yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto,2006). Dalam penelitian ini terdapat 2 jenis variabel yaitu: 3.3.1 Variabel bebas Variabel bebas adalah suatu kondisi yang mempengaruhi suatu gejala atau merupakan variabel yang mempengaruhi yang disebut variabel penyebab atau disebut juga variabel X. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosi 3.3.2. Variabel terikat Variabel terikat (Y) adalah variabel yang tergantung atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau disebut juga variabel dependent. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan sosial siswa.
2
3.4. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.4.1 Keterampilan sosial Keterampilan sosial adalah kemampuan individu dalam berinteraksi sosial dengan teman di sekolah dalam rangka memenuhi kebutuhannya untuk dapat diterima oleh teman sebaya baik sejenis kelamin atau lawan jenis, dan berdasarkan aspek keterampilan sosial yaitu aspek emosi dan aspek sosial agar ia memperoleh rasa dibutuhkan dan rasa berharga. 3.4.2 Kecerdasan emosional Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain. 3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.5.1. Skala Kecerdasan Emosi Skala kecerdasan emosi diadaptasi dari sekala yang disusun oleh James 2011. Skala ini menggunakan skala teori Goleman (2000) yang mengungkapkan lima aspek dalam kecerdasan emosi meliputi mengenali diri, mengelola emosi, memotifasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan keterampilan membina hubungan.
3
TABEL 2. Kisi-Kisi Kecerdasan Emosional No. Faktor
Indikator
Nomor Item Favorable
1.
Mengenali Emosi a.Mengenali dan Diri
Jumlah
Unfavorable 1,4
memahami
2
emosi diri sendiri b.Memahami penyebab
24,25
3,32
5
a. Mengendalikan Emosi
21*,23,27*
9,28
5
b. Mengekspresikan
26*
5,6,34,35,29, 7
timbulnya emosi 2.
Mengelola Emosi
c. 3
Memotivasi
emosi dengan tepat
31
a. Psimis
8,10,30
3
b. Dorongan berprestasi 11*,22
33
3
diri sendiri
4 lain
Mengenali Emosi Orang a. Peka terhadap
15,18
2
13
1
perasaan orang lain b. Mendengarkan masalah orang lain
5
Membina
a. Dapat bekerja sama
14*,17,19
12
4
27
3
Hubungan b. Dapat berkomunikasi. 16,20
T O T A L
*) item yang gugur
4
35
3.5.2. Skala Keterampilan Sosial Skala keterampilan sosial diadaptasi dari sekala yang disusun diadaptasi dari Yonathan,Victoria.2008. Skala ini menggunakan skala teori Gresham (dalam Victoria,2011) yang mengungkapkan beberapa aspek dalam keterampilan sosial meliputi serangkaian tingkah laku interpersonal yang bersifat kompleks karena terdiri dari tingkah laku interpersonal (keterampilan berbicara/percakapan, bekerjasama, menolong orang lain), tingkah laku yang berhubungan dengan diri sendiri (mengekspresikan perasaan, perilaku, moral, bersikap positif terhadap diri sendiri) serta tingkah laku yang berkaitan dengan tugas (mengikuti instruksi atau petunjuk, kerja mandiri dan sebagainya).
TABEL 2. Kisa-Kisi Keterampilan Sosial Adaptasi dari Yonathan, Victoria. 2008 Nomor Item No
Aspek
Indikator
Jumlah Positif
1
Mengenali diri sendiri
a. Kesadaran mengenali perasaan-perasaan diri sendiri.
1*,7, 12,23,25,34, 36
b. Keterampilan untuk 6,8 ,28,42 mengungkapkan pikiran, perasaan, pendapat dan keyakinan.
5
Negatif 9,10, 19
5, 30
3
Penilaian diri yang 4,21,41,45 tinggi.
11,13,3 2
c. Mempunyai sikap 15,24,44 kemandirian.
17, 14
d. Memaksimalkan potensi diri sendiri
16,40
18
2
Mengetahui yang diinginkan
Pengetahuan diri 31,38,39 tentang tujuan-tujuan dan maksud-maksud pribadi.
22,3,35
6
3
Mengetahui yang penting
Pengetahuan diri akan 20,26,29,33, nilai-nilai pribadi. 43
2,27,37
8
45
Jumlah
*) item yang gugur
3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu alat ukur dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang baik dan mampu memberikan informasi yang jelas dan akurat apabila telah memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh para ahli psikometri, yaitu kriteria valid dan reliabel. Oleh karena itu, agar kesimpulan tidak keliru dan tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya diperlukan uji validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian.
6
3.6.1. Butir Instrumen Menurut Sutrisno Hadi (1990) validitas adalah seberapa jauh alat ukur dapat mengungkap dengan benar gejala atau sebagian gejala yang hendak diukur, artinya tes tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Uji validitas item yaitu pengujian terhadap kualitas item-itemnya yang bertujuan untuk memilih item-item yang benar-benar telah selaras dan sesuai dengan faktor yang ingin diselidiki. Cara perhitungan uji coba validitas item yaitu dengan cara mengorelasikan skor tiap item dengan skor total item. Uji validitas butir inventori kecerdasam emosional dan keterampilan sosial yaitu pengujian antar faktor dengan konstrak yang bertujuan untuk membuktikan bahwa setiap faktor dalam instrumen Skala Kecerdasan Emosional dan keterampilan sosial telah benar-benar mengungkap konstrak yang didefinisikan. Adapun cara perhitungan uji validitas faktor adalah dengan mengorelasikan skor tiap faktor dengan skor total faktor item-item yang valid. 3.6.2. Reliabilitas instrumen Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama ( Syaifuddin Azwar, 2000 ). Dalam
7
penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 11.01 for windows. 3.6.3. Hasil uji coba instrument Berdasarkan uji coba instrument terdapat item-item yang tidak valid yaitu pada inventori kecerdasan emosional terdapat pada nomor 11,14,21,26 dan 27 dari 35 item, pada inventori keterampilan sosial tardapat pada nomor 1 dari 45 item.
3.6. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan antara kecerdasan emosional dengan keterampilan sosial adalah dengan menggunakan korelasi Kendall’tau,b. Cara penghitungannya dibantu dengan menggunakan program SPSS 16.01 for window.
8