BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep pada mata pelajaran ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode diskusi teknik make a match. Sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Cimahi.
3.2.Metode Penelitian Menurut Suharsimi (2006:160) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi, metode eksperimen kuasi yaitu penelitian yang memberikan kesempatan untuk meneliti perlakuan-perlakuan di dalam masyarakat yang tidak ditempatkan dengan sengaja, melainkan terjadi secara alami (Suharsimi, 2006:160). Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek penelitian menjadi dua kelompok yaitu kelompok kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.
3.3 Desain Penelitian Desain
penelitian
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
”Nonequivalent Control Group Pre-test and Post-test Design”. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan membagi kelompok penelitian menjadi dua kelompok yaitu kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dan kelompok kedua adalah kelompok kontrol yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
38
Rancangan penelitian yang digunakan adalah : Pretest posttest control group design. Rancangan tersebut berbentuk seperti berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok
Pretes test
Perlakuan
Post test
Eksperimen
O1
X1
O3
kontrol
O2
-
O4
(Sugiyono,2010:78) Keterangan: X1 : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode diskusi teknik make a match -
: Tidak dikenakan perlakuan
O1 : Hasil pretest kelompok kelas ekperimen O2 : Hasil prestest kelompok kelas kontrol O3 : Hasil posttest kelas eksperimen O4 : Hasil posttest kelas kontrol Dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah perlakuaan. Observasi yang dilakukan sebelum perlakuan (O1) dan (O2) disebut pretest dan observasi sesudah perlakuan (O3) dan (O4) disebut posttest. Perbedaan antara O1 dan O2 dengan O3 dan O4 yakni O3–O4 diasumsikan merupakan efek dari perlakuan atau eksperimen.
Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
39
3.4 Definisi Operasional Variabel Tabel 3.2 Operasional Variabel
Konsep Teoritis Suatu model pembelajaran
Variabel
Definisi Operasional
Skala
Model
Teknik make a match yang diterapkan
Pembelajaran
dalam mata pelajaran ekonomi dengan
yang
bertujuan
Kooperatif
untuk
mencari
metode
pasangan sambil
diskusi
yang berisi beberapa konsep atau
belajar mengenai
dengan
topik yang mungkin cocok untuk
suatu
konsep teknik make a
atau topik dalam suasana
langkah sebagai berikut :
yang
match
sesi review.
(X)
Setiap peserta didik mendapat satu buah kartu.
menyenangkan.
Guru menyiapkan beberapa kartu
Setiap
peserta
didik
mencari
pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya.
Peserta didik bisa bergabung dengan dua atau tiga peserta didik lain yang memegang kartu yang cocok.
Pemahaman
Pemahaman
adalah
(Y)
Aspek pemahaman diantaranya : Translasi
(kemampuan
menerjemahkan)
Kemampuan
ialah :
seseorang untuk
kemampuan menerjemahkan menduduki
mengerti
suatu
satu tempat diantara kemampuan yang
dan
dikelaskan dalam katagori pengetahuan dan
konsep dapat
jenis-jenis kemampuan yang di uraikan
menerjemahkan
dibawah
kemampuan
Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
-
40
dan
interpretasi,ekstrapolasi,analisis,sintesis dan
menginterpresta
evaluasi. Beberapa kemampuan translasi :
sikan kembali.
1.Menerjemahkan suatu abstraksi yang lain 2.Menerjemahkan suatu bentuk simbolik ke satu bentuk lain atau sebaliknya Interpretasi
(kemampuan
menafsirkan)
ialah : kemampuan
untuk
mengenal
dan
memahami ide utama suatu komunikasi. Beberapa kemampuan interpretasi: 1.kemampuan
untuk
memahami
dan
menginterpretasikan berbagai bacaan secara dalam dan jelas 2.kemampuan untuk menafsirkan berbagai data sosial 3.kemampuan untuk membuat batasan yang tepat ketika menafsirkan suatu data 4.kemampuan pembenaran
untuk atau
membedakan
penyangkalan
suatu
kesimpulan yang digambarkan oleh suatu data Ekstrapolasi
(kemampuan
meramalkan)
ialah : kemampuan untuk melihat kecenderungan atau arah kelanjutan dari suatu temuan kemampuan pemahaman jenis ekstrapolasi ini menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi misalnya membuat telahan tentang
kemungkinan
apa
yang
akan
berlaku. Beberapa kemampuan ekstrapolasi: Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
41
1.kemampuan menarik kesimpulan dari suatu pernyataan yang eksplisit 2.kemampuan menggambarkan kesimpulan dan menyatakannya secara efektif 3.kemampuan menyisipkan satu data dalam sekumpulan
data
dilihat
dari
kecenderungannya 4.kemampuan
untuk
konsekuensi
dari
memperkirakan suatu
bentuk
komunikasi yang digambarkan 5.kemampuan factor-faktor
menjadi yang
peka dapat
terhadap membantu
prediksi tidak akurat 6.kemampuan
untuk
membedakan
konsekuensi yang mempunyai peluang kebenaran rendah dan tinggi 7.kemampuan
membedakan
nilai
pertimbangan dari suatu prediksi
Tahapan Eksperimen Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make A Match Tahapan yang harus dilakukan guru dalam penerapkan teknik make a match menurut Lie (2008:55) adalah: 1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang mungkin cocok untuk sesi review. 2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu. 3. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya. 4. Siswa bisa bergabung dengan dua atau tiga siswa lain yang memegang kartu yang cocok.
Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
42
Tahapan yang harus dilakukan guru dalam penerapkan teknik make a match menurut Sugiyanto (2010:50) adalah: 1. Guru menyiapkan beberapa kartu berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review 2. Setiap siswa mendapat sebuah kartu 3. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya 4. Siswa juga dapat bergabung dengan dua atau tiga siswa lain yang memegang kartu yang cocok. 5. Setiap pasangan siswa mendiskusikan menyelesaikan tugas secara bersama-sama 6. Persentasi hasil kelompok atau kuis
Adapun
langkah-langkah
yang
dilakukan
peneliti
dalam
proses
pembelajaran dilapangan : 1. Guru menyiapkan kartu yang berisi beberapa konsep berupa kartu soal dan jawaban dimana kartu-kartu tersebut dibagikan ke 3 kelompok besar. 2. Setiap anggota kelompok saling berdiskusi untuk saling mencocokan kartu-kartu soal dan jawaban. Untuk kelompok yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu yang ditentukan akan diberikan point 3. Setiap kelompok mempersentasikan hasil diskusian dari kartu-kartu soal dan jawaban tersebut.
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2008:137). Tes dilakukan dua kali yaitu sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) penerapan treatment. Dan tes ini berlaku untuk dua kelas, yaitu satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen. Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
43
Dick dan Carey (Ngalim, 2012:28) pretest, yaitu tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai, dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan peserta didik terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan keterampilan) yang akan diajarkan. Sedangkan posttest, yaitu tes yang diberikan pada akhir program satuan pengajaran yang tujuannya yaitu untuk mengetahui sampai dimana pencapaian peserta didik terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan keterampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar.
3.6 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan, adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan a. Menentukan masalah yang akan diteliti. b. Melaksanakan pra-penelitian untuk mengetahui data pemahaman konsep pada standar kompetensi memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen. c. Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran ekonomi yang bersangkutan untuk menentukan waktu, kelas, SK,KD, indikator dan tujuan pembelajaran yang akan diterapkan dalam penelitian. d. Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). e. Menyusun instrumen penelitian. 2. Tahap pelaksanaan a. Melakukan uji coba soal validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. b. Melakukan penelitian. 3. Pengolahan data a. Melakukan penskoran b. Merubah skor menjadi nilai. c. Melakukan uji normalitas, homogenitas dan hipotesis. 4. Kesimpulan a. Membuat intrepretasi hasil penelitian. b. Membuat kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
44
3.7 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih bai, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006:160). Ada dua macam instrumen, yaitu instrumen untuk tes dan nontes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis soal pemahaman mengenai konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen, yang sama-sama digunakan baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes ini dilakukan dua kali, yaitu pada saat pretest dan pada saat posttest. Instrumen penelitian tersebut disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Membuat kisi-kisi instrumen penelitian yang mencakup pokok bahasan, aspek soal, nomor soal, dan jumlah item soal.
2.
Menyusun soal (instrumen) berdasarkan kisi-kisi.
3.
Mengkonsultasikan instrumen dengan dosen pembimbing dan guru bidang studi ekonomi kelas X.
4.
Melakukan uji coba soal.
5.
Menghitung item soal dengan tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran.
6.
Menggunakan soal untuk mengukur pemahaman konsep peserta didik pada standar kompetensi memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen.
3.8 Analisis Uji Instrumen 3.8.1 Uji Validitas Menurut Arikunto (2006:168) validitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau ketepatan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Instrumen yang valid harus dapat mendeteksi dengan tepat apa yang seharusnya diukur. Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
45
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi Product Moment dari Pearson. Adapun rumus untuk menghitung korelasi dengan persamaan : rxy =
∑ ( ∑
(∑ ) (∑ )
(∑ ) ))( ∑
(∑
))
(Suharsimi Arikunto, 2006:170)
Keterangan : rxy
= Angka korelasi “r” product moment
N
= Number of Cases (Jumlah peserta didik)
∑ XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y ∑X
= Jumlah skor X
∑Y
= Jumlah skor Y Dalam formula tersebut rxy diartikan sebagai koefisien korelasi dan
kriterianya adalah sebagai berikut : rxy<
: Korelasi sangat rendah
0,20 - 0,399
: Korelasi rendah
0,40 - 0,699
: Korelasi sedang atau cukup
0,70 - 0,899
: Korelasi tinggi
0,90 - 1,00
: Korelasi sangat tinggi
Cara
perhitungannya
merupakan
perhitungan
setiap
item,
hasil
perhitungan tersebut dikonfirmasikan ke dalam tabel harga product moment dengan taraf signifikasi atau pada tingkat kepercayaan 95%. Rxy disebut juga dengan rhitung. Setelah harga koefisien korelasi (rxy) diperoleh, kemudian dibandingkan dengan nilai rkritis product moment. Hasil r hitung kemudian dikonfirmasikan dengan harga distribusi rkritisdengan taraf signifikasi (α) = 0,05 yang artinya peluang membuat kesalahan sebesar 5% setiap item akan terlihat tingkat kesalahannya apabila harga rhitung>rtabel dengan taraf kepercayaan 95% serta derajat kebebasannya (dk) = n – 2. Instrumen dinyatakan valid apabila rhitung>rtabel dengan tingkat signifikasi 0,05. Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
46
3.8.2 Uji Reliabilitas Keandalan reliability berasal dari kata rely yang artinya percaya dan reliabel yang artinya dipercaya. Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat memberikan gambaran yang benarbenar
dapat
dipercaya
dan
mempunyai
tingkat
ketepatan,
keakuratan,
keseimbangan dalam mengungkap suatu gejala tertentu dari sekelompok individu meskipun dilakukan pada waktu yang berlainan. Reliabilitas tes pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Spearman-Brown dengan teknik belah dua ganjil-genap. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah : 1. Mengelompokkan skor butir soal bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan skor butir soal bernomor genap sebagai belahan kedua. 2. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu : rxy
N XY X Y
N X
2
X N Y Y 2
2
2
(Suharsimi
Arikunto,2006:183) Di mana: rxy
X Y XY N
= koefisien korelasi = jumlah skor X = jumlah skor Y = jumlah skor X dan Y = jumlah responden
3. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus SpearmanBrown, yaitu :
Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
47
2.r1 . 1 r 11 =
2
2
(Suharsimi Arikunto,
1 r . 1 1 2 2
2006: 180) Keterangan: r 11 r
1
: reliabilitas instrumen 2
. 1 : rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan 2
instrumen. Besar koefisien reliabilitas diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria reliabilitas. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:167) kriterianya adalah sebagai berikut : 0,81 - 1,000 : sangat tinggi 0,61 - 0,800 : tinggi 0,41 - 0,600 : cukup 0,21 - 0,400 : rendah
3.8.2 Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar (Daryanto, 2008:179). Menurut Crocker dan Algina (Purwanto, 2011:99) tingkat kesukaran didefinisikan sebagai proporsi peserta didik peserta tes yang menjawab benar. Dalam istilah evaluasi, indeks kesukran diberi simbol P, singkatan dari “proporsi”. Rumus Mencari P atau tingkat kesukaran adalah :
B
P = JS
(Daryanto, 2008:186)
Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
48
Keterangan : P= Indeks Kesukaran B= Banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar JS= Jumlah seluruh peserta didik peserta tes Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran Rentang TK
Kriteria
0,00-0,30
Sukar
0,30-0,70
Sedang
0,70-1,00
Mudah
(Daryanto,2008:182)
3.8.3 Daya Pembeda Menurut Daryanto (2008:183) daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik yang bodoh (berkemampuan rendah). Rumus untuk menentukan Daya Pembeda adalah :
D=
-
=
-
(Daryanto, 2008:186) Keterangan : D = daya pembeda butir J
= jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
49
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda Rentang Daya Pembeda
Kriteria
0,00-0,20
Jelek
0,20-0,40
Cukup
0,40-0,70
Baik
0,70-1,00
Baik Sekli
(Daryanto,2008:190) 3.9 Teknik Pengolahan Data Pengolahan data tes pemahaman konsep dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Tahap penskoran Penskoran tes pilihan ganda dilakukan dengan menggunakan pedoman penskoran. Sebelum lembar jawaban peserta didik diberi skor terlebih dahulu ditentukan standar penilaian untuk setiap tahap, sehingga dalam pelaksanaannya tidak ada unsur subjektif. Skor setiap peserta didik ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar, pemberian skor dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : S=∑R Keterangan : S = skor peserta didik R = jumlah item yang dijawab benar b. Mengubah skor mentah menjadi nilai Pengolahan skor mentah menjadi nilai dapat dilakukan dengan mengacu pada Penilaian Acuan Patokan (PAP). c. Menghitung nilai maksimum, minimum dan rata-rata hasil pre test dan post test. Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
50
d. Setelah nilai pre test dan post test pada kedua kelas, kemudian dihitung peningkatan antara pre test dan post test untuk mendapatkan nilai gain ternormalisasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai gain dan gain ternormalisasi adalah sebagai berikut : N = Gain = (
(
) )
(Suharsimi Arikunto, 2006:126) Keterangan : N – Gain
= Gain yang dinormalisir
Pre test
= Nilai awal pembelajaran
Post test
= Nilai akhir pembelajaran Tabel 3.5 Kriteria Indeks Gain Skor
Kriteria
(g) ≥ 0,70 0,30 ≤ (g) < 0,70 (g) < 0,30
Tinggi Sedang Rendah
3.10 Teknik Pengujian Data dan Uji Hipotesis (Metode Analisis Data) Sebelum dilakukan uji hipotesis, sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut :
3.10.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi berdasarkan data sampel berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan penyelidikan dengan menggunakan tes distribusi normal. Pengujian kenormalan data dilakukan menggunakan uji Chi Kuadarat yang diolah menggunakan SPSS 17.0. Kriteria pengujian adalah jika signifikasi lebih besar dari 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal. Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut: a. Jika nilai signifikasi (sig) > 0,05, maka data berdistribusi normal. b. Jika nilai signifikasi (sig) < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal. c. Jika nilai X2 Hitung < X2 Tabel, maka data berdistribusi normal. d. Jika nilai X2 Hitung > X2 Tabel, maka data tidak berdistribusi normal. Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
51
3.10.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah skor-skor pada penelitian yang dilakukan mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Anova pada SPSS 17.0. Dengan kriteria sebagai berikut : Jika level signifikasi > α5%, maka data tersebut homogen. Jika level signifikasi < α5%, maka data tersebut tidak homogen. Jika F hitung < F tabel maka kedua sampel homogen. Jika F hitung > F tabel maka kedua sampel tidak homogen.
3.10.3 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t independen dua arah (t-test independen). Uji t-test independen dua arah ini dugunakan untuk menguji signifikasi perbedaan rata-rata (mean) yang terdapat pada program pengolahan data. Apabila data tes pemahaman bedistribusi normal dan homogen, maka untuk mengkaji hipotesis digunakan statistik parametrik yaitu uji t-test independen sesuai rumus berikut : t= √{
}{
}
(Arikunto, 2006:311) Keterangan : M
= Nilai rata-rata hasil perkelompok
N
= Jumlah peserta didik
x
= deviasi setiap nilai X1 dan X2
y
= deviasi setiap nilai Y1 dan Y2
Hasil yang diperoleh dikonsultasikan pada tabel distribusi t untuk tes dua sisi. Adapun caranya : a.
Menentukan derajat kebebasan dk = (N1 – 1) + (N2 – 1)
b.
Lihat tabel distribusi t untuk tes dua arah pada taraf signifikan tertentu
c.
Bila t hitung t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, dan sebaliknya.
Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu