BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan waktu penelitian Daerah penelitian terletak di Bukit Indah, Gambung, Desa Mekarsari, Kecamatan Pasir Jambu Ciwidey, Kabupaten Bandung. Jumlah lintasan dalam penelitian ini adalah lima lintasan yaitu lintasan B (100 meter), lintasan C (100 meter), lintasan D (100 meter), lintasan F (100 meter) dan lintasan G (81 meter). Berikut gambaran peta lokasi penelitian :
LG
LB LC
LD LF
Gambar 3.1 Lokasi penelitian (sumber Google map) Dengan koordinat 107030’BT 07o45’ LS. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 Januari 2011 sampai dengan 23 Januari 2011.
33 Iip Fajar Surya Pranata, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
34
3.2 Peralatan lapangan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah geolistrik (resistivity meter) Naniura NRD 22 S dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 3.1. Spesifikasi alat geolistrik (resistivity meter) Naniura NRD 22 S
Dilengkapi dengan : 1. Dua buah elektroda arus (terbuat dari stainless steel), 2. Dua buah elektroda potensial (terbuat dari tembaga), 3. Dua gulung kabel (elektroda arus) sepanjang ± 400 meter, 4. Dua gulung kabel (elektroda potensial) sepanjang ± 30 meter, 5. Dua Buah baterai kering 24 volt, 6. Empat buah palu untuk menanam elektroda. 7. GPS 8. Tenda 9. Alat Tulis 10. Multitester Iip Fajar Surya Pranata, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
35
Gambar 3.2 Peralatan yang digunakan dalam penelitian
Gambar 3.3 Alat Geolistrik tampak muka
Iip Fajar Surya Pranata, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
36
Gambar 3.4 Skema alat geolistrik
Gambar 3.5 Gambar GPS Garmin
3.3 Alur penelitian
Sebelum melakukan penelitian, hal yang pertama kali dilakukan adalah studi awal. Mencari referensi yang sesuai dengan penelitian yang akan diambil. Setelah mengetahui hal yang akan diteliti selanjutnya menentukan lokasi penelitian dengan cara mencari informasi yang berkaitan dengan kajian yang akan diteliti dari berbagai sumber. Setelah penentuan lokasi penelitian lalu dilanjutkan dengan
Iip Fajar Surya Pranata, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
37
survey lokasi. Pada survey lokasi ini dilakukan identifikasi awal dengan cara melihat luasnya lokasi kemudian dilakukan pemetaan lokasi dan penandaan titiktitik yang akan dijadikan tanda lokasi pengambilan data. Selanjutnya penentuan metode yang memungkinkan sesuai dengan lokasi penelitian dan panjangnya lintasan. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka dirancang desain penelitian yang sesuai agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.
Iip Fajar Surya Pranata, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
38
Berikut rancangan/desain penelitian yang akan dilakukan: Studi awal
Penentuan lokasi penelitian
Survey lokasi penelitian
Penentuan lintasan pada lokasi penelitian
Pengambilan data geolistrik dengan metode Wenner
Pengolahan Data Geolistrik
Interpretasi Data Geolistrik
Citra Bawah Permukaan
Analisis
Gambar 3.6 Diagram alur Penelitian
Iip Fajar Surya Pranata, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
39
Adapun diagram alur pengolahan data menggunakan software Res2Dinv dan RockWorks adalah sebagai berikut :
Data hasil pengukuran
Pengolahan Data Untuk Mencari Harga Resistivitas Semu
Pengolahan Data Dengan Menggunakan Software Res2Dinv
Gambar Penampang 2D
Karakteristik Lapisan Akuifer
Hasil inversi
Pengolahan Data Dengan Menggunakan Software RockWorks
Gambar Penampang 3D
Bentuk, Jenis, dan Volume Lapisan Akuifer Gambar 3.7 Alur Prosessing Data Geolistrik
Iip Fajar Surya Pranata, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Data Koordinat Dan Topografi Dengan Menggunakan GPS
40
3.4 Pengukuran di lapangan Sebelum pengukuran, dilakukan pembuatan lintasan pengukuran geolistrik dengan mempertimbangkan aspek geologi. Penentuan arah lintasan (azimuth), posisi dan ketinggian tiap elektoda digunakan alat GPS Garmin. Telah dibuat sejumlah 9 lintasan geolistrik (lintasan A sampai lintasan I), Namun,
dalam penelitian ini lintasan yang diambil hanya lima lintasan yaitu lintasan B (100 meter), lintasan C (100 meter), lintasan D (100 meter), lintasan F (100 meter) dan lintasan G (81 meter). Tiap lintasan saling berpotongan seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3.2. Pada Lintasan yang memiliki panjang 100 meter spasi elektroda yang digunakan yaitu 5 meter, sedangkan lintasan yang panjangnya di bawah 100 meter menggunakan spasi elektroda sebesar 3 meter. Hal ini dilakukan agar gambaran yang didapat akan detail. Keseluruhan lintasan pengambilan data dilakukakn sampai n-6. Metode yang digunakan adalah metode Wenner karena lintasannya tidak terlalu panjang.
Gambar 3.8 Lintasan B 100 m arah selatan-utara
Iip Fajar Surya Pranata, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
41
Gambar 3.9 Lintasan C 100 m arah timur-barat
Gambar 3.10 Lintasan D 100 m arah timur-barat
Iip Fajar Surya Pranata, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
42
Gambar 3.11 Lintasan F 100 m arah selatan-utara
Gambar 3.12 Lintasan G 81 m arah selatan-utara
Iip Fajar Surya Pranata, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
43
3.5 Pengolahan data
Data yang di dapat pada penelitian di tulis dalam tabel yang kemudian nantinya akan diketik dalam microscoft excel. Lalu data akan diolah sehingga di peroleh nilai resistivitasnya. Nilai resistivitas salin ke notepad dan simpan dengan format .dat. Hasilnya dimasukan ke software Res2Dinv sehingga hasilnya dapat digambarkan. Res2Dinv adalah program komputer yang secara automatis menentukan model resistivitas 2 dimensi (2-D) untuk bawah permukaan dari data hasil survey geolistrik, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan software RockWorks untuk memperoleh tampilan 3D. Adapun proses pengolahan data dengan langkah-langkah yang dilakukan : 1. Memasukkan data tiap titik yang terdapat pada lampiran 1 ke software Res2DInv. Software Res2DInv adalah software yang digunakan untuk membuat penampang 2D dan dapat diperoleh nilai tahanan jenis sebenarnya serta kedalaman pada titik geolistrik. Caranya dengan memasukan harga datum (titik tengah pengamatan, spasi antar elektroda dan ρa. Lakukan langkah ini pada setiap lintasan sebanyak 6. 2. Menganalisa hasil pengolahan data diperoleh hasil pencitraan penampang 2D dengan melihat rentang resistivitas yang nampak. 3. Membuat penampang dengan cara menarik garis pada hasil pengolahan untuk mengetahui lapisan yang merupakan lokasi adanya air tanah. 4. Menganalisis penampang yang telah dibuat. 5. Masukkan data hasil inversi, topografi dan data koordinat ke dalam software RockWorks.
Iip Fajar Surya Pranata, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
44
6. Lakukan scaning data untuk masing-masing kolom (X, Y, Z). 7. Pilih create solid model dan sesuaikan grade data sesuai format software lalu pilih ok. Data akan dikalkulasi secara otomatis oleh program tersebut. 8. Hasil pengolahan data berupa penampang 3D. 3.6 Interpretasi data Interpretasi terhadap data yang telah diolah dapat dilakukan dengan melihat nilai resistivitas yang muncul hasil pengolahan data geolistrik. Setelah itu dilakukan analisis untuk mengetahui lapisan yang merupakan lokasi adanya air tanah.
Iip Fajar Surya Pranata, 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu