BAB III METODE PENELITIAN
1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah pesisir Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2013. Waktu penelitian terdiri dari tahap persiapan, pengambilan sampel, analisis data dan penulisan hasil penelitian.
1.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner. Wawancara adalah suatu percakapan, tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada masalah tertentu (Nazir 1999).
1.3 Teknik Pemilihan Responden Penentuan jumlah responden dalam penelitian ini menggunakan Rumus Slovin: 𝑛= Keterangan:
N 1 + Ne2
n
= Besaran Sampel
N
= Besaran Populasi
e
= Batas Toleransi Kesalahan (Error Tolerance)
Berdasarkan data yang diperoleh dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhaanratu (PPNP) tahun 2012, diketahui bahwa jumlah Nelayan buruh Pancing ulur sebanyak 604 orang nelayan buruh pancing ulur, dengan batas toleransi kesalahan sebesar 10%, maka jumlah responden yang dibutuhkan sebanyak: 𝑛=
604 1 + 604𝑥0,12
15
16
604
𝑛 = 7,04 = 85,79 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 = 86 orang nelayan buruh pancing ulur Dari perhitungan tersebut didapat hasil 85,79 orang nelayan buruh pancing ulur, maka dapat dibulatkan menjadi 86 orang nelayan buruh pancing ulur. Jadi jumlah responden yang diteliti sebanyak 86 orang yang merupakan nelayan buruh Pancing ulur di Kecamatan Palabuhanratu.
1.4 Sumber dan Cara Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Winarno (1991) dalam Hurlan (2007), data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukur atau alat pengambil data sebagai informasi berupa wawancara, kuesioner, atau observasi. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari responden dalam hal ini nelayan yang memiliki kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga yaitu dari penangkapan ikan dan kegiatan berjualan makanan dan minuman, data dari nelayan, tingkat pendapatan dan pola pengeluaran rumah tangga. Sedangkan data sekunder bersumber dari lembaga atau instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukabumi, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, dan literatur lainnya yang menunjang penelitian.
1.5 Parameter yang diukur 1.5.1
Analisis Usaha Rumus yang digunakan untuk mengetahui analisis usaha nelayan pancing
ulur yaitu dengan menggunakan analisis B/C rasio. B/C rasio merupakan perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya produksi, dapat dirumuskan sebagai berikut: 𝐁⁄𝐂 𝐫𝐚𝐬𝐢𝐨 =
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐏𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐚𝐧 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐛𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐩𝐫𝐨𝐝𝐮𝐤𝐬𝐢
Jika nilai B/C rasio >1 maka usaha layak dijalankan, sedangkan jika B/C rasio <1 maka usaha tidak layak dijalankan.
17
1.5.2
Analisis Pendapatan Nelayan Adapun analisis pendapatan usaha yang dilakukan nelayan dapat diperoleh
dari total revenue (TR) dikurangi total biaya atau total cost (TC). Rumus yang digunakan untuk menghitung pendapatan usahanya adalah: Keuntungan (π) = Totan Revenue (TR) – Total Cost (TC) Kriteria :
TR > TC
= Usaha Untung
TR = TC
= Usaha tidak untung dan tidak rugi
TR < TC
= Usaha Rugi
Sedangkan untuk menghitung Imbangan Penerimaan dan Biaya yang dikeluarkan (R/C Ratio Analysis) yang bertujuan untuk melihat keuntungan relatif dari suatu usaha yang akan diuji seberapa jauh dari usaha dapat memberikan penerimaan sebagai manfaat yang kaitannya dengan tingkat pendapatan nelayan. Rumus yang digunakannya adalah: 𝐑/𝐂 𝐫𝐚𝐭𝐢𝐨 =
Kriteria :
1.5.3
𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐮𝐞 (𝐓𝐑) 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐂𝐨𝐬𝐭 (𝐓𝐂)
R/C > 1
= Usaha Untung
R/C = 1
= Usaha tidak untung dan tidak rugi
R/C < 1
= Usaha Rugi
Pendapatan Rumah Tangga Nelayan pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas
prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan. Pendapatan nelayan berasal dari dua sumber, yaitu dari hasil penangkapan ikan dan juga dari luar penangkapan ikan (Sukirno 2006). Pendapatan rumah tangga nelayan dapat dihitung dengan rumus:
It=Im + If + Io (Mardiana 2004)
18
Dimana: It
= Pendapatan Rumah Tangga (Rp per bulan)
Im
= Pendapatan Suami (Rp per bulan)
If
= Pendapatan Istri (Rp per bulan)
Io
= Pendapatan Sumber Lain (Rp per bulan)
1.5.4 Pengeluaran Rumah Tangga total
pengeluaran
rumah
tangga
nelayan
merupakan
penjumlahan
pengeluaran pokok pangan dengan pengeluaran pokok non pangan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: PRT
= PPGN + PNPGN (Purwanti 2010)
Dimana: PRT
= Pengeluaran total rumah tangga
PPGN
= Pengeluaran pokok pangan yang terdiri atas beras, tahu, minyak goreng dan pengeluaran pangan lainnya
PNPGN = Pengeluaran pokok non pangan yang terdiri sandang, perumahan, kesehatan dan pendidikan dan pengeluaran lainnya. Untuk mengetahui kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan Pancing ulur di Palabuhanratu, menggunakan standar Kondisi Fisik Minimum sandang dan Pangan Rumah Tangga Nelayan Tersebut.
1.5.5
Analisis Kontribusi Pendapatan Nelayan
1) Curahan Kerja Curahan waktu kerja merupakan jumlah waktu yang dipakai seorang anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun ke atas dalam melakukan kegiatankegiatan tertentu dengan ukuran waktu (Hafidz 1983 dalam Agam 2011). Rumah tangga nelayan terdiri dari suami, istri dan anak. Curahan kerja suami yaitu jumlah waktu yang dialokasikan untuk melakukan serangkaian kegiatan sebagai nelayan dan kegiatan lainnya sebagai kegiatan sampingan. Curahan kerja istri atau wanita nelayan adalah jumlah waktu yang dialokasikan untuk melakukan serangkaian
19
kegiatan ekonomi di luar rumah. Sedangkan waktu kerja anak nelayan adalah waktu yang dialokasikan untuk melakukan serangkaian kegiatan ekonomi di luar rumah seperti berdagang ikan. Untuk menganalisis curahan waktu kerja dibagi menjadi tiga yaitu curahan waktu kerja rumah tangga nelayan, curahan waktu kerja wanita nelayan dan curahan waktu kerja anak nelayan (Gumilar 2006).
Curahan Kerja Rumah Tangga Nelayan (RTN) 𝐶𝐾𝑅𝑇𝑁 =
𝑊𝐾𝑅𝑇𝑁 𝑥100% 𝑇ℎ𝑎𝑟𝑖
Dimana: CKRTN = Waktu Relatif yang dicurahkan RTN (%) WKRTN = Waktu kerja yang dicurahkan RTN per hari (jam) thari
= Waktu dalam satu hari sama dengan 24 jam (hari/jam)
Curahan Kerja Wanita Nelayan (WN) 𝐶𝐾𝑊𝑁 =
𝑊𝐾𝑊𝑁 𝑥100% 𝑇ℎ𝑎𝑟𝑖
Dimana: CKWN = Waktu Relatif yang dicurahkan RTN (%) WKWN = Waktu kerja yang dicurahkan RTN per hari (jam) thari
= Waktu dalam satu hari sama dengan 24 jam (hari/jam)
Curahan Kerja Anak Nelayan (AN) 𝐶𝐾𝐴𝑁 =
𝑊𝐾𝐴𝑁 𝑥100% 𝑇ℎ𝑎𝑟𝑖
Dimana: CKWN = Waktu Relatif yang dicurahkan RTN (%) WKWN = Waktu kerja yang dicurahkan RTN per hari (jam) thari
= Waktu dalam satu hari sama dengan 24 jam (hari/jam)
20
2) Kontribusi Relatif Pendapatan Irelatifonfishing =
𝐼𝑜𝑛𝑓𝑖𝑠ℎ𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
x 100% = 𝐼
𝐼𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝+ 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑖𝑛
𝑥 100% (Gumilar 2006)
Dimana: Irelatif on fishing
= Kontribusi Relatif Pendapatan on fishing
Ion fishing
= Pendapatan pada aktifitas penangkapan, satuan Rp/satuan waktu
Itotal
= Pendapatan Keseluruhan RTN dari off fishing dan on fishing, satuan Rp/waktu
1.5.6
Operasionalisasi Variabel Variabel dalam penelitian ini diberi batasan sebagai berikut :
1. Nelayan buruh adalah nelayan yang bekerja dengan alat tangkap pancing ulur milik orang lain diukur dengan Hari Orang Kerja (HOK). 2. Curahan waktu kerja merupakan jumlah waktu yang dipakai seorang anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun ke atas dalam melakukan kegiatankegiatan tertentu dengan ukuran waktu, diukur dalam jam/hari. 3. Pendapatan Nelayan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh Nelayan atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan, yang dikau dalam satuan rupiah. 4. Pengeluaran rumah tangga nelayan merupakan penjumlahan pengeluaran pokok pangan dengan pengeluaran pokok non pangan, dihitung dalam satuan rupiah. 5. Jumlah Produksi nelayan merupakan jumlah ikan hasil tangkapan nelayan yang diperoleh dari hasil melaut, dinyatakan dalam satuan kg. 6. Usaha perikanan tangkap merupakan sebuah kegiatan usaha yang berfokus untuk memproduksi ikan dengan cara menangkap ikan yang berasal dari perairan laut (pantai dan laut lepas). Hasil tangkapannya dinyatakan dalam kg.
21
1.5.7
Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan
metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan situasi yang terjadi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar variabel untuk mendapatkan kebenaran,
sedangkan metode
kuantitatif
bertujuan untuk
mengangkat fakta, keadaan variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang dan menyajikannya apa adanya (Sugiyono 2003).