34
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian Dalam melakukan penelitian ini terdapat beberapa tahapan kerja yang dapat mempermudah dalam pelaksanaan dan dirangkum dalam sebuah bagan alir seperti pada Gambar 3.1
Mulai
Latar Belakang, Rumusan, dan Batasan Masalah
Studi Pustaka: -Karateristik pejalan kaki : volume, speed dan density, -Tingkat Pelayanan LOS
Survei Pendahuluan Menentukan lokasi, waktu penelitian dan jumlah surveyor
Pengumpulan Data - Jumlah Pejalan kaki - Waktu tempuh pejalan kaki - Survei Pengamatan/Visual
A
34
35
A Perhitungan Arus, Kecepatan, Kepadatan dan Ruang pejalan kaki Hubungan antar variabel dengan model Greenberg - Hubungan antara variabel kecepatan dan kepadatan - Hubungan antara variabel arus dan kepadatan - Hubungan antara variabel arus dan kecepatan Perhitungan kapasitas dan tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki Analisis dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
3.2 Variabel Penelitian Variabel yang diukur dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu variabel untuk menentukan karateristik pejalan kaki dan tingkat pelayanan pejalan kaki. Berikut ini variabel-variabel yang disajikan dalam Tabel 3.1 Tabel 3.1 Variabel Penelitian a. Variabel Untuk Menentukan Karateristik Pejalan Kaki Variabel Penelitian
Indikator-indikator Penelitian
Arus (flow)
Jumlah pejalan kaki per menit per lebar efektif trotoar
Kecepatan (speed)
kecepatan pejalan kaki pada waktu penelitian
Kepadatan (density)
besarnya ruang pejalan kaki
36
b. Variabel Untuk Menentukan Tingkat Pelayanan Pejalan Kaki Sesuai Pedoman Penilaian LOS dari Australia Variabel Penelitian Karateristik Fisik
Indikator-indikator Penelitian Akses Lebar Jalur Pejalan Kaki Kualitas Permukaan Fasilitas Penyebrangan Fasilitas Pendukung
Faktor Lokasi
Jalan Penghubung Lingkungan Jalur Pejalan Kaki
Faktor Pengguna
Volume Pejalan Kaki Kombinasi Pengguna Fasilitas Pejalan Kaki Tiangkat Keamanan
3.3 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kawasan Pasar Gede Surakarta. Dalam penelitian ini dilakukan dengan penggal pengamatan sepanjang 10 meter pada kawasan yang ditinjau dan dipilih lokasi yang paling ramai dilewati para pejalan kaki. Penentuan penggal pengamatan sepanjang 10 meter ini dianggap mewakili dari panjang jalur pejalan kaki yang ada pada masing-masing sisi dan masih dalam jarak jangkauan surveyor dalam melakukan pengamatan pejalan kaki. Penentuan lokasi penelitian diambil dari survei pendahuluan yang dilakukan sebelum waktu survei. Pada penelitian ini dilakukan pada empat sisi jalur pejalan kaki yang berada di kawasan Pasar Gede Surakarta yakni sisi Utara (dekat dengan Jl. Utara Pasar), sisi Selatan (dekat dengan Jl. RE. Martadinata), sisi Barat (dekat dengan Jl. Urip Sumoharjo) dan sisi Timur (dekat dengan Jl. Timur Pasar). Pada sisi Utara terdapat 20 kios yang didominasi pedagang grosir eceran yang berjualan aneka makanan, toko pakaian dan asesoris. Panjang jalur pejalan kaki di sisi
37
Utara yaitu 50 meter dan lebar jalur pejalan kakinya yaitu 4 meter. Pada sisi Selatan terdapat 17 kios yang didominasi pedagang grosir eceran buah-buahan segar dan toko makanan. Panjang jalur pejalan kaki di sisi Selatan yaitu 43 meter dan lebar jalur pejalan kakinya yaitu 2,5 meter. Pada sisi Barat terdapat 30 kios yang didominasi pedagang grosir eceran yang berjualan bahan kue/roti, toko plastik dan toko perlengkapan/asesoris. Panjang jalur pejalan kaki di sisi Barat yaitu 75 meter dan lebar jalur pejalan kakinya yaitu 2,7 meter. Pada sisi Timur terdapat 27 kios, namun hanya sedikiti pedagang yang membuka kios seperti grosir eceran buah-buahan segar dan toko makanan. Panjang jalur pejalan kaki di sisi Timur yaitu 43 meter dan lebar jalur pejalan kakinya yaitu 2 meter. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.2
Sumber : https://maps.google.com/ Gambar 3.2. Peta Lokasi Pedestrian Kawasan Pasar Gede Surakarta
38
Penempatan surveyor pada masing-masing sisi jalur pejalan kaki dapat dilihat pada Gambar 3.3
Utara
Gambar 3.3 Penempatan Surveyor Keterangan : : Posisi Surveyor : Batas Penggal Pengamatan 10 meter
3.4 Waktu Pelaksanaan Survei Penelitian di kawasan Pasar Gede Surakarta dilakukan pada hari Minggu tanggal 03 April 2016. Alasan pemilihan hari tersebut karena pada hari Minggu aktivitas pejalan kaki di kawasan Pasar Gede Surakarta mencapai puncaknya. Selain itu pada hari libur
39
banyak pengunjung yang berjalan kaki untuk member keperluan di kios-kios kawasan Pasar Gede Surakarta. Waktu peneletian dilakukan selama 9 jam dimulai pada pagi hari pukul 07-00 – 16.00. Disesuaikan dengan jam operasional Pasar Gede Surakarta yaitu pada pagi hari sampai sore hari, untuk memperoleh arus pejalan kaki yang mendekati angka nol. Pengambilan data dilakukan dengan interval waktu tiap 5 menitan. Alasan ditentukannya pengambilan waktu dengan interval 5 menitan adalah agar hasil yang didapat lebih mewakili keadaan sebenarnya.
3.5 Tenaga Survei Dari gambar penempatan surveyor diatas, pada masing-masing garis acu ditempatkan dua kelompok surveyor. Dengan pembagian tiap kelompok berada di kiri-kanan penggal pengamatan. Kelompok surveyor yang berada di tepi garis acu A-A menangani pedestrian yang bergerak dari arah Utara ke Selatan. Sedangkan kelompok surveyor
yang berada di garis acu B-B menangani pedestrian yang
bergerak dari arah Selatan ke Utara. Contoh penempatan surveyor pada salah satu sisi jalur pejalan kaki dapat dilihat pada Gambar 3.4
40
Gambar 3.4. Contoh Penempatan Surveyor Masing-masing arus pejalan kaki juga dibagi dua kelompok, yaitu: kelompok pria dan kelompok wanita. Agar tidak terjadi kesalahan pengumpulan data yang berganda, masing-masing kelompok surveyor menangani satu kelompok pejalan kaki saja seperti pada Tabel 3.2 Tabel 3.2 Kelompok Surveyor
Garis Acu A-A
B-B
Kelompok
Arah Arus
Kelompok
Surveyor
Pedestrian
Pedestrian
K1
U-S
Pria
K3
U-S
Wanita
K2
S-U
Pria
K4
S-U
Wanita
Setiap kelompok surveyor terdiri dari 3 orang yang mempunyai tugas masingmasing. Surveyor pertama dengan dua alat ukur waktu membaca waktu tempuh
41
setiap pejalan kaki pada sisi Utara yang memasuki garis acu yang satu sampai ke garis acu berikutnya, dengan jarak 10 meter. Sedangkan surveyor kedua dengan dua alat ukur waktu membaca waktu tempuh setiap pejalan kaki pada sisi Selatan. Surveyor ke tiga selain bertugas mencatat waktu tempuh pejalan kaki dari hasil pembacaan surveyor pertama dan surveyor kedua, surveyor ketiga ini juga dilengkapi alat ukur waktu untuk digunakan jika arus pejalan kaki sedang ramai. Faktor manusia yang berpengaruh dalam proses pengambilan data lapangan seperti: penglihatan, perasaan lelah, dan sebagainya. Untuk mengurangi kesalahan akibat faktor manusia, disediakan kelompok surveyor yang mengganti surveyor yang merasa lelah.
3.6 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini untuk mengambil dan mengolah data antara lain : 1.
Formulir untuk pengamatan jumlah pejalan kaki
2.
Formulir untuk mencatat volume dan waktu tempuh pejalan kaki yang melewati penggal pengamatan 10 meter.
3.
Alat penghitung/Counter dan Stopwacth.
4.
Meteran untuk mengukur batas penggal pengamatan 10 meter.
5.
Alat tulis untuk mencatat.
6.
Kamera untuk dokumentasi survei.
3.7 Pengumpulan Data Di Lapangan Agar suatu penelitian dalam pelaksanaannya tidak dijumpai hambatan perlu adanya metode pengambilan data yang jelas. Dalam penelitian ini perhitungan kecepatan pejalan kaki dilakukan dengan urutan sebagai berikut : 1.
Pada pedestrian di kawasan Pasar Gede Surakarta dilakukan penandaan dua garis acu dengan jarak diukur menggunakan pita ukur sepanjang 10 meter.
42
2.
Penentuan lokasi penggal pengamatan berdasarkan padatnya aktivitas pejalan kaki di kawasan Pasar Gede Surakarta.
3.
Pada saat seseorang pejalan kaki melewati salah satu garis acuan, stop watch dihidupkan sampai melewati titik acuan berikutnya.
4.
Untuk pengukuran kecepatan aliran bebas, data dianggap gagal bila pejalan kaki menghentikan aktivitasnya sebelum melewati titik acu berikutnya seperti memasuki toko atau pasar.
5.
Kecepatan pejalan kaki ditentukan dengan membagi jarak antara dua titik acu (10 meter) dengan waktu tempuh oleh pejalan kaki yang dilaluinya dalam sekali lintasan dan dinyatakan dalam satuan meter per menit.
6.
Pengambilan data kondisi eksisting fasilitas pejalan kaki di kawasan Pasar Gede Surakarta untuk penilaian tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki berdasarkan pedoman dari Australia. Dalam pengambilan data ini dilakukan dengan pencatatan dan pengukuran pada saat survei. Dokumentasi berupa foto pada semua sisi fasilitas pejalan kaki di kawasan Pasar Gede Surakarta juga diperlukan guna mendukung kesesuaian pada penelitian ini.