BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Adapun lokasi pelaksanaan penelitian dilakasanakan di TK Aster Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti sebagai guru di TK tersebut, sehingga memudahkan pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data. Pelaksanaan penelitian, meliputi pelaksanaan tindakan, pengumpulan dan analisis data berlangsung pada bulan Nopember dan Desember tahun 2013.
3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah kelompok B yang berjumlah 26 orang tahun pelajaran 2013/2014, terdiri dari 10 orang anak laki-laki dan 16 orang anak perempuan. Anak yang menjadi subyek penelitian sebagian besar berasal dari anak petani yang tinggal jauh dari keramaian dan perkotaan. Menurut pengamatan belum terbiasa mengamati atau melakukan secara langsung kegiatan mengantri pada suatu tempat yang sering terjadi antrian. Guna memudahkan pelaksanaan tindakan, pengumpulan data, peneliti dibantu oleh seorang guru pada TK sebagai mitra.
3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari variabel input (masukan), variabel proses dan variabel output (hasil). Ketiga variabel dapat dijabarkan sebagai berikut. 1.
Variabel input (masukan)
Variabel input meliputi: anak didik sebagai subjek penelitian, materi/tema pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media yang digunakan, dan guru sebagai pelaksana tindakan. 2.
Variabel proses Variabel proses dalam penelitian ini adalah langkah-langkah penerapan teknik modeling
dalam meningkatkan budaya antri anak. Langkah-langkah dimaksud dirancang melalui skenario pembelajaran sebagai berikut. Setelah mengemukakan tema pembelajaran, yaitu kehidupan sehari-hari, guru menceritakan kepada anak tentang budaya antri yang sering ditemukan dalam kehidupan seharihari atau yang ditampilkan dalam tayangan media televisi, misalnya antrian ketika hendak mengambil makanan pada sebuah pesta, antrian membeli karcis masuk pada pertandingan sepak bola, antrian ketika hendak bersalaman pulang dari sebuah pesta, dan contoh-contoh antrian atau kegiatan mengantri yang sering disaksikan di tempat lain. Kegiatan guru berikutnya adalah menjelaskan kepada anak tentang manfaat dari kegiatan mengantri, serta memberi contoh tata cara mengantri. Selain itu, guru mengarahkan dan mengajak beberapa anak lainnya menjadi kelompok antrian untuk memodelkan cara mengantri ketika akan masuk kelas. Kegiatan selanjutnya adalah menunjuk beberapa anak membentuk antrian lain untuk memodelkan kegiatan mengantri untuk menyerahkan tugas, dan antri keluar kelas. Guna pelaksanaan observasi dan penilaian, maka guru mengarahkan seluruh anak membentuk satu antrian panjang untuk diobservasi dan dinilai melakukan antrian masuk kelas, menyerahkan tugas, dan keluar kelas. Akhir dari kegiatan guru adalah memberikan motivasi sebagai penguatan (reinforcement) kepada anak terutama anak telah menunjukkan perubahan perilaku budaya antri yang
diharapkan. Akhir dari seluruh pembelajaran adalah melakukan penilaian selama beberapa hari terhadap perubahan perilaku anak berkaitan dengan budaya antri. 3.
Variabel output (hasil) Variabel hasil diarahkan pada peningkatan budaya antri dengan mengacu pada pendapat
Wantah (2005:176) yang mengemukakan bahwa budaya antri yang efektif dan positif menyangkut bagaimana pendidik mengajar dan membimbing anak untuk mengenal berbagai aturan yang berlaku di lingkungannya, Misalnya, antri: (1) masuk kelas; (2) menyerahkan tugas; (3) keluar kelas.
3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. a.
Menghubungi kepala atau pimpinan TK Aster Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo, untuk memperoleh izin dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas;
b.
Mengadakan diskusi dengan guru mitra dan anak kelompok B untuk pelaksanaan penelitian; menyangkut prosedur penelitian, proses penilaian dan tugas guru mitra dalam pelaksanaan tindakan kelas;
c.
Membahas pelaksanaan observasi, menyusun lembar pengamatan yang akan digunakan;
d.
Memilih tema dan merancang kegiatan pembelajaran dan menetapkan waktu pelaksanaan tindakan untuk setiap siklus;
e.
Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan kelas.
3.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini difokuskan untuk meningkatkan budaya antri melalui teknik modeling. Pelaksanaan tindakan kelas berlangsung sebanyak 3 (tiga) siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus disesuaikan dengan tema pembelajaran. Proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk siklus dan mengacu pada setiap kegiatan pembelajaran pada setiap siklus adalah sebagai berikut. 1. Kegiatan awal a.
Mengucapkan salam dan berdoa.
b.
Melakukan apersepsi dan meminta seluruh anak bersiap masuk kelas.
c.
Memberitahukan kepada anak tujuan pembelajaran serta teknik yang akan diterapkan.
d.
Menceritakan kepada anak mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dan teknik yang akan diterapkan.
e.
Mengemukakan tema pembelajaran, yaitu kehidupan sehari-hari tentang kegiatan mengantri.
2.
Kegiatan inti a.
Menceritakan kepada anak tentang budaya antri yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari atau yang ditampilkan dalam tayangan media televisi, misalnya antrian ketika hendak mengambil makanan pada sebuah pesta, antrian membeli karcis masuk pada pertandingan sepak bola, antrian ketika hendak bersalaman pulang dari sebuah pesta.
b.
Menjelaskan kepada anak tentang manfaat dari kegiatan mengantri, serta memberi contoh tata cara mengantri.
c.
Mengarahkan dan mengajak beberapa anak lainnya memodelkan cara mengantri ketika akan masuk dan keluar kelas.
d.
Menunjuk beberapa anak membentuk antrian lain untuk memodelkan kegiatan mengantri menyerahkan tugas.
e.
Mengarahkan seluruh anak membentuk satu antrian panjang untuk diobservasi dan dinilai melakukan antrian masuk kelas, menyerahkan tugas, dan keluar kelas.
3. Kegiatan Penutup a.
Memberikan penguatan-penguatan terutama menyangkut tujuan utama pembelajaran, yaitu meningkatkan budaya antri anak.
b. Menutup pelajaran sambil menjelaskan kepada anak kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
3.3.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dan evaluasi berlangsung dalam setiap siklus. Hasil evaluasi menjadi tolok ukur yang dibahas dalam tahap analisis dan refleksi.
3.3.4 Tahap Analisis dan Refleksi Pada tahap ini peneliti bersama guru mitra, mengadakan analisis terhadap hasil penelitian, selanjutnya mengadakan refleksi terhadap kelemahan-kelemahan atau kekurangankekurangan yang ditemui pada proses penelitian tindakan kelas untuk kemudian ditindaklanjuti pada siklus berikutnya.
3.4
Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menunjang penelitian tindakan
kelas ini yakni melalui observasi sebagai teknik utama dan dokumentasi sebagai pendukung.
3.5 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dilakukan dengan teknik persentase, dimana data diperoleh dari hasil observasi dikembangkan dengan teknik penilaian, kemudian dianalisis. Dari hasil setiap indikator, selanjutnya dijumlahkan, dibagi dengan jumlah anak yang menjadi objek penelitian untuk memperoleh hasil yang diharapkan.