BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi sebagai salah
satu persyaratan untuk menyelesaikan studi program Strata 1 (S1) jurusan Manajemen. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di PT Tokopedia. Penelitian dan penentuan lokasi penelitian ini berdasarkan pertimbangan bahwa saat ini peneliti bekerja di perusahaan tersebut dan untuk mempermudah peneliti mendapatkan data yang diinginkan untuk penelitian ini.
3.1.1
Sejarah Singkat Perusahaan Tokopedia adalah ensiklopedia toko-toko online Indonesia dengan wujud
sebuah mal online yang mempertemukan para penjual dengan pembeli dan memungkinkan terjadinya transaksi jual beli online dengan lebih aman dan nyaman. Membuka toko online di Tokopedia tidak dipungut biaya, dan pengelolaannya juga sangat mudah. East Ventures, perusahaan berbasis di Singapura yang berfokus pada investasi di bisnis berbasis internet, telah melakukan investasi ke Tokopedia melalui pembelian sebagian saham Tokopedia. Setelah beroperasi www.tokopedia.com telah menjadi salah satu online marketplace dengan tingkat pertumbuhan yang sangat pesat di Indonesia walaupun usianya masih seumur jagung, baik dalam jumlah anggota, toko online
26
27
aktif, jumlah produk hingga jumlah transaksi pembelian dan penjualan setiap harinya.
3.2
Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kausal karena peneliti bertujuan untuk menguji
pengaruh hubungan antara variabel bebas yaitu budaya organisasi dan lingkungan kerja dengan variabel terikat yaitu kinerja.
3.3
Variabel dan Skala Pengukuran Menurut Sugiyono (2007) variabel penelitian adalah hal yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Berdasarkan telaah pustaka dan perumusan hipotesis, maka peneliti menetapkan variabel dalam penelitian ini antara lain: a) Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini, budaya organisasi dan lingkungan kerja ditetapkan sebagai variabel bebas. b) Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini, Peneliti menetapkan kinerja karyawan sebagai variabel terikat.
28
Secara keseluruhan penentuan dimensi dan indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut: Variabel
Budaya Organisasi (Robbins & Timothy, 2008)
Dimensi
Indikator
Skala Pengukuran
Karakteristik Budaya Organisasi
Inovasi dan keberanian pengambilan risiko Perhatian pada hal yang rinci Orientasi hasil
Ordinal
Orientasi orang Orientasi tim Keagresifan Stabilitas Pencahayaan Suhu udara Fisik
Lingkungan Kerja ( (Sedamaryanti, 2007)
Non Fisik
Kinerja Karyawan (Veithzal Rivai, 2008)
Peniaian Kinerja
Kebisingan Bau-bauan di tempat kerja Tata ruang Hubungan kerja dengan atasan, rekan dan bawahan Kemampuan teknis Kemampuan konseptual Kemampuan hubungan
Ordinal
Ordinal
Kesetiaan Kejujuran Kedisiplinan Kreativitass Prestasi kerja
Tabel 3.1: TABEL INDIKATOR BUDAYA ORGANISASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur data dalam penelitian ini adalah ordinal. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner sebagai alat ukur penelitian merupakan pertanyaan tertutup karena jawaban untuk setiap pertanyaan telah disediakan dan responden hanya memilih salah satu jawaban yang paling tepat dari empat pilihan yang telah disediakan.
29
Peneliti menetapkan rentang skala pengukuran dalam penelitian ini antara 1 sampai 5 dengan perincian sebagai berikut. a) Angka 1 untuk menyatakan jawaban sangat tidak setuju. b) Angka 2 untuk menyatakan jawaban tidak setuju. c) Angka 3 untuk menyatakan jawaban kurang setuju. d) Angka 4 untuk menyatakan jawaban setuju. e) Angka 5 untuk menyatakan jawaban sangat setuju.
3.4
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang tepat, dengan mempertimbangkan
penggunaannya berdasarkan jenis data dan sumbernya. Data yang obyektif dan relevan dengan pokok permasalahan penelitian merupakan indikator keberhasilan suatu penelitian. Data yang diperlukan peneliti dalam penyusunan skripsi ini dikumpulkan dengan cara sebagai berikut: a. Kuesioner Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengisian kuisioner untuk memperoleh data primer, sesuai dengan tujuan penelitian. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008). Peneliti menemui responden secara langsung, tentunya sesuai dengan peraturan dan tidak mengganggu kelangsungan proses kerja di perusahaan.
30
3.5
Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer karena
peneliti mengambil sendiri data yang dibutuhkan dengan menyebarkan kuesioner kepada karyawan pada PT Tokopedia. Data merupakan data cross section karena diambil dalam satu kurun waktu tertentu
3.6
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah keseluruhan dari subyek yang diteliti dengan ciri-ciri atau
sifat tertentu yang akan diduga (Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Tokopedia sebanyak 60 orang. Penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh atau sensus karena seluruh populasi dalam penelitian ini dijadikan responden dalam penelitian. Metode sampling jenuh sering disebut metode pengambilan data secara sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2007).
3.7
Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan menggunakan statistik deskriptif yang
bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran umum responden dan pengujian hipotesis dengan model regresi linear berganda yang menggunakan taraf signifikansi sebesar 0.05 atau 5%. Arti dari taraf signikansi sebesar 5% menyatakan bahwa sebuah hipotesis akan ditolak apabila nilai signifikansi berada pada selang di bawah atau kurang dari 5%.
31
3.8
Pengujian Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian sosial biasanya tidak mutlak seperti halnya
penelitian yang bersifat eksak. Kuesioner adalah alat pengumpulan data yang umum digunakan dalam penelitian sosial. Untuk menguji kuesioner, biasanya digunakan pendekatan statistika melalui validitas, reliabilitas dan uji asumsi klasik. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui keakuratan instrumen yang disiapkan (validitas) serta juga keandalan dan konsistensi hasil pengukuran atau jika pengukuran dilakukan beberapa kali (reliabilitas).
3.8.1
Uji Validitas Untuk mendapatkan item pertanyaan yang baik, korelasi skor setiap item
dengan skor total item dalam satu dimensi dihitung dengan menggunakan perumusan Koefisien Korelasi Pearson sebagai berikut.
[1]
Dengan, : angka koefisien korelasi Pearson; : jumlah subjek penelitian; :
;
: skor item ke- ;
32
: skor total item.
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Valid atau suatu item dikatakan memiliki korelasi yang signifikan jika -r(α, n-k) ≥ r ≥ r(α, n-k) atau signifikansi < 0.05. 2. Tidak valid jika -r(α, n-k) ≤ r ≤ r(α, n-k) atau signifikansi > 0.05. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan menggunakan uji t dengan
3.8.2
.
Uji Reliabilitas Perhitungan Koefisien Reliabilitas menggunakan metode Alpha-Cronbach
berikut ini.
k 2 i k i1 1 2 k1 x [2] Dengan, : jumlah item; : varians skor total; : varians skor setiap item.
Perhitungan koefisien reliabilitas dilakukan terhadap seluruh atribut pada setiap variabelnya. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Jika ralpha positif dan ralpha > rtabel maka pernyataan dinyatakan reliabel.
33
2. Jika ralpha negatif dan ralpha < rtabel maka pernyataan dinyatakan tidak reliabel.
3.8.3
Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Merupakan
pengujian
asumsi
kenormalan
dari
kekeliruan
pengukuran dalam model regresi linear. Variabel ini tidak terukur, sehingga pengujian kenormalan data dilakukan terhadap variabel terikat atau dependent, tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi yang dihasilkan mempunyai distribusi normal atau tidak (Santoso, 2012: 230). Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non parametrik
Kolmogorov-Smirnov.
Jika
angka
signifikansi
uji
Kolgomorov-Smirnov menghasilkan sig > 0.05 maka data berdistribusi normal, jika sig < 0.05 maka dikatakan tidak normal.
2. Uji Multikolinearitas Tujuan uji multikoliniearitas adalah menguji apakah pada sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent, jika terjadi korelasi maka dinamakan multikolinieritas karena model regresi yang baik tidak ada korelasi di antara variable independentnya (Santoso, 2012: 234). Pengujian multikolinearitas dengan menggunakan Variance
34
Influence Factor (VIF). Apabila nilai VIF lebih kecil dari 10, tidak terdapat multikolinearitas.
3. Uji Autokorelasi Bertujuan untuk melihat adanya korelasi suatu pengamatan dengan pengamatan sebelumnya. Hal ini sering terjadi pada data deret waktu, sehingga peneliti perlu melakukan pengujian ini karena data yang digunakan dalam penelitian ini sangat berkaitan satu sama lain (time series data). Uji autokorelasi ini membandingkan nilai Durbin-Watson (dw) dari hasil regresi linear dengan nilai Durbin-Watson pada tabel. Dasar pengambilan keputusan yaitu a.
Tidak terjadi autokorelasi jika (4 - dl) < dw < dl.
b.
Terjadi autokorelasi positif jika dw < dl, koefisien korelasinya lebih besar dari nol.
c.
Terjadi autokorelasi negatif jika dw > (4 – dl), koefisien korelasinya lebih kecil dari nol.
d.
Jika dw terletak di antara (4 – du) dan {4 – dl) maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
4. Uji Heteroskeditas
Tujuan asumsi ini adalah ingin mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan varians pada residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan
35
yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut sebagai Heteroskedastisitas. Sebuah model regresi dikatakan baik jika tidak terjadi Heteroskedastisitas. (Santoso, 2012:238). Pengujian homoskedastisitas di antaranya dengan melihat pola sebaran data antara nilai prediksi (ŷi = f(x)) dengan nilai residual (e = yi – ŷi). Apabila sebaran data terlihat acak, tidak mengikuti suatu pola tertentu seperti mengumpul, menyempit dan kemudian melebar, dapat disimpulkan bahwa dalam data pengamatan bersifat homoskedastisitas.
3.9
Analisis Regresi Linear Berganda Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara dua variabel bebas
dengan satu variabel terikat. Pendekatan statistika untuk hal ini adalah melalui analisis regresi linear berganda yang berguna untuk menentukan besaran pengaruh antar variabel sekaligus melihat taraf pengaruh tersebut. Metode ini juga biasanya digunakan untuk meramalkan atau menduga nilai suatu variabel antara lebih dari satu variabel bebas terhadap variabel terikat (Gujarati & Porter, 2010). Syarat penentuan besaran pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lainnya adalah sebagai berikut. 1. Hubungan antara variabel harus merupakan hubungan yang linear dan aditif. 2. Kekeliruan dalam pengukuran (ε) berasal dari populasi yang berdistribusi Normal.
36
3. Antarvariabel residu tidak berkorelasi satu sama lain (tidak terdapat autokorelasi). 4. Kesamaan
varians
dari
residual
atau
galat
antar-pengamatan
(homoskedastisitas). 5. Skala pengukuran pada setiap variabel adalah sekurang-kurangnya interval.
Apabila persyaratan tersebut dipenuhi, nilai koefisien jalur dapat dihitung dengan langkah-langkah berikut: 1. Bentuk persamaan regresi linear dalam penelitian ini terdapat satu variabel terkait dan dua variabel bebas sehingga bentuk model persamaan regresinya adalah sebagai berikut.
Y X X i 0 11 i 2 2 i i [3] Dimana: : Variable Dependent yaitu kinerja karyawan X1: Variable Independent 1 yaitu budaya organisasi
X2: Variable Independent 2 yaitu lingkungan kerja : Koefisien regresi : Vektor kekeliruan dalam pengukuran atau variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model (error). : Variabel- , dengan
;
37
2. Taksiran nilai koefisien regresi ( ˆ ) dapat ditentukan melalui metode kuadrat terkecil maupun metode Likelihood Ratio dengan perhitungan:
ˆ (X 'X )1Xy ' [4] Pengujian keberartian dari koefisien regresi perlu dilakukan dalam penelitian ini. Pengujian dalam analisis regresi dilakukan dalam dua tahapan, yaitu pengujian model secara keseluruhan dan pengujian koefisien regresi secara individual dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Pengujian secara Individual (Uji t) Pengujian secara individual atau parsial dilakukan dengan menerapkan uji t . Uji t adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y) secara terpisah atau masing-masing, yakni menerangkan pengaruh dari x1 terhadap y, x2 terhadap y, jika hasilnya signifikan di bawah 0.05 (5%) maka secara parsial atau individual variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Hipotesis penelitian untuk pengujian koefisien jalur secara individual adalah sebagai berikut. H0 : k 0 H1 : k 0 Statsitik uji untuk pengujian secara individual ini adalah: t
k SE ( k )
38
[5] Dengan:
k : Koefisien Regresi, dengan k = 0, 1, 2 SE ( k ) : Kekeliruan Baku Kriteria pengujian adalah H0 ditolak jika t ≤ t(1 /2;n k 1) atau t ≥
t(1 /2;n k 1) , dengan k adalah jumlah variabel bebas. Jika H0 ditolak, artinya koefisien regresi berpengaruh secara signifikan. Cara lain untuk menentukan kecocokan model adalah membandingkan antara nilai kekeliruan dalam sampel (p-value) dengan dengan taraf signifikansi (α). Jika perolehan p-value lebih kecil daripada tingkat signifikansi α, koefisien regresi dapat dikatakan signifikan atau berarti. 2. Pengujian secara Keseluruhan (Uji F) Pengujian ini merupakan uji F, yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan seluruh variabel bebas secara bersama-sama, terhadap variabel terikatnya. Penelitian ini dengan membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel pada tingkat keyakinan tertentu, dengan signifikan dibawah 0.05 (5%) maka secara bersama-sama (simultan) variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, begitu juga sebaliknya. Hipotesis untuk pengujian secara keseluruhan adalah: H0 :
0120
: Sekurang-kurangnya ada sebuah k 0 , dengan
39
dengan statistik uji: 2 R Y X i
F 2 1 R Y X i
1 nk
[6] Kriteria pengujian adalah
ditolak jika
≥ F(1;k,nk) yang
artinya model dapat diterima atau cocok, sedangkan
diterima jika
≤
F(1;k,nk) .
Cara
lain
untuk
menentukan
kecocokan
model
adalah
membandingkan antara nilai kekeliruan dalam sampel ( -value) dengan dengan taraf signifikansi (α). Jika perolehan -value lebih kecil daripada tingkat signifikansi α, model dapat dikatakan cocok, sedangkan jika sebaliknya, model dapat dikatakan tidak cocok dengan data empiris. Nilai α dalam penelitian ini ditetapkan sebesar 5%.