28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Rutan Kelas I Surakarta, Rutan Kelas IIB Wonogiri, Lapas Kelas IIA Sragen dan Lapas Kelas IIB Klaten. Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan atas pertimbangan bahwa kurangnya penemuan kasus TB di rutan/ lapas. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama satu bulan yaitu pada bulan April 2016 sampai dengan Mei 2016.
B. Bentuk Dan Strategi Penelitian Rancangan penelitian ini adalah mixed methods, yaitu menggabungkan penelitian kuantitatif dan kualitatif (Sugiyono, 2014). Mixed methods adalah metode penelitian yang melibatkan pengumpulan, analisis dan integrasi penelitian (dan data) kualitatif dan kuantitatif dalam sebuah penelitian. Tujuan metode kombinasi ini adalah memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai masalah penelitian dibandingkan menggunakan metode penelitian kualitatif atau kuantitatif saja. Penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan program penanggulangan tuberkulosis di rumah tahanan negara/ lembaga pemasyarakatan. Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai penelitian naturalistik, karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitiannya lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS/ RSUD Dr. Moewardi, 2016
29
Penelitian kualitatif pada penelitian ini mempunyai tujuan mendeskripsikan komitmen, penemuan terduga dan pasien TB, proses pengobatan, pengawasan dan hasil akhir pengobatan, penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi dan pencatatan dan pelaporan program penanggulangan tuberkulosis strategi DOTS di rutan/lapas se-eks karesidenan Surakarta. Penelitian kuantitatif menggunakan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian kuantitatif menggambarkan distribusi data variabel penelitian berupa passive case finding dengan promosi aktif, WBP/ tahanan suspek TB paru, pemeriksaan dahak mikroskopis (SPS) dari WBP /tahanan, sputum BTA (+) dan (-) WBP/ tahanan, dan WBP/ tahanan penderita TB Paru. Data penelitian didapat dari pengamatan dan pengumpulan sampel dan disajikan dalam bentuk tabel. Penelitian kuantitatif pada penelitian ini mempunyai tujuan menganalisis riwayat kontak TB, status merokok, penyakit komorbid, dan kepadatan penghuni kamar sel yang merupakan determinan kejadian tuberkulosis di rutan/lapas se-eks karesidenan Surakarta.
C. Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi melainkan situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen yaitu tempat (place), pelaku (actors) dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis (Sugiyono, 2014). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode triangulasi yang meliputi wawancara mendalam (in depth interview), observasi partisipasi dan kajian dokumen. Sehingga dalam penelitian ini sumber data yang digunakan terdiri daritiga bagian yaitu informan, tempat dan peristiwa serta dokumen atau arsip.
Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS/ RSUD Dr. Moewardi, 2016
30
(1) Informan Informan adalah orang-orang yang memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian atau informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang sedang diteliti. Informan biasa adalah informan yang ditentukan dengan dasar pertimbangan mengetahui dan berhubungan dengan permasalahan. Informan kunci pada penelitian ini adalah Dokter Rutan/Lapas dan Petugas Program Pengendalian TB (P2TB). Informan biasa dalam penelitian ini adalah WBP/ tahanan dengan klinis TB. (2) Tempat dan Peristiwa Tempat dan peristiwa dalam penelitian ini adalah seluruh proses kegiatan program penanggulangan TB di Rutan Kelas I Surakarta, Rutan Kelas IIB Wonogiri, Lapas Kelas IIA, Sragen dan Lapas Kelas IIB Klaten. (3) Dokumen atau Arsip Dokumen atau arsip dalam penelitian ini adalah bahan tertulis yang berkaitan dengan program penanggulangan TB di Rutan/Lapas. Sumber ini berupa formulir TB 01-10, form rujukan, form persetujuan dan lain-lain. 2. Penelitian Kuantitatif Populasi target pada penelitian ini adalah WBP/tahanan di rutan/lapas se-eks karesidenan Surakarta. Populasi terjangkau WBP/tahanan di Rutan Kelas I Surakarta, Rutan Kelas IIB Wonogiri, Lapas Kelas IIA Sragen dan Lapas Kelas IIB Klaten. Sampel penelitian adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria penelitian.
Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS/ RSUD Dr. Moewardi, 2016
31
D. Kriteria Inklusi Dan Eksklusi 1. Kriteria Penelitian Kualitatif a. Informan kunci : Dokter Rutan/Lapas dan Petugas Program Pengendalian TB (P2TB). b. Informan biasa : WBP/ tahanan dengan klinis TB. c. Tempat
dan
peristiwa
:
seluruh
proses
kegiatan program
penanggulangan TB di Rutan Kelas I Surakarta, Rutan Kelas IIB Wonogiri, Lapas Kelas IIA, Sragen dan Lapas Kelas IIB Klaten. d. Dokumen atau arsip : bahan tertulis yang berkaitan dengan program penanggulangan TB di Rutan/Lapas berupa formulir TB 01-10, form rujukan, form persetujuan dan lain-lain. 2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi untuk Penelitian Kuantitatif a. Kriteria Inklusi : WBP/tahanan dengan lama penahanan lebih dari 3 bulan, bersedia ikut dalam penelitian dan diambil sampel dahak BTA SPS. b. Kriteria Eksklusi : WBP/tahanan yang menolak berpartisipasi dan tidak mengisi informed consent. c. Kriteria Diskontinyu : WBP/tahanan yang mengundurkan diri E. Variabel Penelitian 1. Variabel untuk Penelitian Kualitatif a. Komitmen b. Penemuan Terduga dan Pasien TB c. Pengobatan, Pengawasan dan Hasil Akhir Pengobatan d. Penerapan PPI TB e. Pencatatan Pelaporan 2. Variabel untuk Penelitian Kuantitatif a. Variabel Tergantung : WBP/ tahanan dengan TB Paru (Angka Penemuan Kasus TB)
Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS/ RSUD Dr. Moewardi, 2016
32
b. Variabel Bebas i. WBP/ tahanan Suspek TB Paru (Angka Suspek TB) ii. Riwayat Kontak TB. iii. Status Merokok. iv. Penyakit komorbid. v. Kepadatan Penghuni Kamar Sel. F. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Komitmen : suatu keterikatan untuk menerapkan strategi DOTS dalam tata laksana TB, berupa pelatihan tenaga kesehatan, pelayanan TB, penyediaan dana operasional dan keterlibatan dalam jejaring TB. 2. Penemuan Terduga dan Pasien TB : upaya untuk mencari suspek TB dengan penegakan diagnosis secara klinis, pemeriksaan dahak mikroskopis, radiologis, dan mengobati pasien TB sesuai strategi DOTS. 3. Pengobatan, Pengawasan dan Hasil Akhir Pengobatan : proses pengobatan pasien TB menggunakan paduan regimen OAT sesuai standar, memastikan adanya PMO dan kecukupan ketersediaan OAT serta memantau hasil akhir pengobatan sesuai standar. 4. Penerapan PPI TB : pelaksanaan pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi TB berupa penggunaan APD, pemisahan pasien batuk dan memprioritaskan pelayanannya lebih dahulu, serta melaksanakan prosedur PPI TB lainnya. 5. Pencatatan Pelaporan : upaya melakukan tugas administrasi dengan menggunakan form TB nasional oleh tenaga yang terlatih dan memakai data yang valid. 6. Penilaian daftar tilik penerapan strategi DOTS tata laksana TB di lapas/ rutan dinyatakan siap untuk menerapkan apabila skor ≥ 80%. 7. WBP/ tahanan Suspek TB Paru : subjek WBP/ tahanan yang dicurigai sebagai tersangka penderita TB paru yang menunjukkan gejala batuk
Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS/ RSUD Dr. Moewardi, 2016
33
produktif, demam, keringat malam, penurunan berat badan, malaise, batuk darah, dan nyeri dada. 8. Angka Suspek TB : rasio perbandingan jumlah WBP/ tahanan suspek TB yang diperiksa dahak dengan jumlah WBP/ tahanan penghuni lapas/ rutan tersebut. 9. WBP/ tahanan Penderita TB Paru : WBP/tahanan penderita TB yang belum pernah diobati dengan OAT sebelumnya atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan dengan hasil sputum ditemukan basil tahan asam. 10. Angka Penemuan Kasus TB : rasio perbandingan jumlah WBP/ tahanan Penderita TB Paru yang ditemukan dan diobati dengan jumlah WBP/ tahanan penghuni lapas/ rutan tersebut. 11. Status Merokok : WBP/tahanan yang tidak/ pernah menghisap asap pembakaran rokok tembakau walaupun hanya 1 (satu) batang rokok selama hidup. 12. Penyakit Komorbid : penyakit yang diderita oleh WBP/tahanan yang dapat meningkatkan risiko tertular infeksi M TB yaitu diabetes melitus. 13. Kepadatan Penghuni Kamar Sel : jumlah WBP/tahanan penghuni kamar sel di rutan/ lapas yang melebihi kapasitas. Padat bila < 8m2/orang dan tidak padat bila ≥ 8m2/orang 14. Riwayat Kontak TB : riwayat WBP/tahanan kontak dengan penderita TB BTA (+) baik sebelum dan selama menjalani pidanan/ penahanan di rutan/ lapas.
G. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data Fase terpenting dari penelitian ini adalah pengumpulan data. 1. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah : (1) Wawancara Pengisian Kuesioner Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur atau wawancara mendalam pada Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS/ RSUD Dr. Moewardi, 2016
34
penelitian ini dipilih karena bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak dalam suasana formal dan bias dilakukan berulang kali pada informan yang sama. Teknik wawancara seperti ini menempatkan subjek yang diteliti berperan sebagai informan daripada sebagai responden. Wawancara semi terstruktur ini dilakukan pada Dokter Rutan/Lapas, dan Petugas Pengemdalian TB. (2) Observasi Langsung Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung yang bersifat non-partisipan dan berperan pasif. Penggunaan teknik observasi langsung bertujuan menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, aktifitas, perilaku, tempat atau lokasi dan benda serta rekaman gambar. Dalam observasi ini, peneliti hanya berperan sebagai pengamat pasif yang hadir di lokasi tapi sama sekali tidak berperan apapun, namun peneliti benar-benar hadir dalam konteksnya. Dalam observasi non-partisipan peneliti bukan merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya dan berperan pasif atau tidak melakukan intervensi apapun selama kegiatan observasi berlangsung. (3) Analisis Dokumen Cara memanfaatkan dokumen sebagai data penelitian adalah dilakukan dengan analisis isi (content analysis) atau analisis dokumen. Analisis ini adalah upaya peneliti secara sistematis untuk mempelajari isi/ bahan dokumen, menemukan karakteristik peran dan menarik suatu kesimpulan. Dalam melakukan teknik ini peneliti bukan sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip tetapi juga tentang makna yang tersirat. Teknik content analysis dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen resmi. 2. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah penemuan pasien TB dengan pemeriksaan sputum BTA SPS yang diperiksa oleh laboratorium terstandar untuk menentukan pasien TB paru BTA positif Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS/ RSUD Dr. Moewardi, 2016
35
dari subyek TB. Pelaksanaan program penanggulangan tuberkulosis dinilai dengan penemuan dan pengobatan WBP/tahanan penderita TB BTA positif dengan OAT kategori 1. Kesiapan petugas lapas dinilai dengan instrumen daftar tilik supervisi program TB-HIV di lapas dan rutan dan dilakukan wawancara baik dengan petugas maupun WBP/tahanan untuk mengetahui riwayat kontak TB, riwayat merokok, penyakit komorbid, dan kepadatan rutan/ lapas.
Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS/ RSUD Dr. Moewardi, 2016
36
H. Alur Penelitian Alur kerja penelitian diilustrasikan seperti tampak pada gambar 3.
Rutan/ Lapas Pelaksanaan Strategi DOTS WBP Suspek TB Paru
2/3 BTA (+)
Pemeriksaan Dahak Mikroskopis 1 BTA (+)
BTA (-)
Antibiotik Non OAT Tidak Ada Perbaikan
Pertimbangan Dokter
Ada Perbaikan
Pemeriksaan Dahak Mikroskopis 2/3 BTA (+)
1 BTA (+)
BTA (-)
Pertimbangan Dokter WBP dengan TB Paru
WBP Bukan dengan TB Paru
Gambar 3. Alur Penelitian.
Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS/ RSUD Dr. Moewardi, 2016
37
I.
Analisis Data
1. Penelitian Kualitatif Analisis penelitian studi kasus dilakukan dengan menerapkan content analysis yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Analisis dilakukan untuk melengkapi analisis statistik kuantitatif dengan cara menganalisis hasil wawancara mendalam dan observasi partisipan kajian dokumen. Hasil penelitian kualitatif menjadi penjelas atas hasil penelitian kuantitatif (Brannen, 2009). 2. Penelitian Kuantitatif Data penelitian diolah menggunakan Microsoft Excel versi 2010 dan dilakukan analisis dengan menggunakan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 19 for Windows. Data penelitian didapat dari pengamatan dan pengumpulan sampel. Data menggambarkan distribusi variabel penelitian berupa passive case finding dengan promosi aktif, WBP/tahanan dengan klinis TB, Sputum BTA SPS, sputum BTA (+) dan (-), WBP/tahanan penderita TB BTA (+), dan tatalaksana TB paru dengan OAT. Variabel tergantung dan variabel bebasnya berupa riwayat kontak TB, riwayat merokok, penyakit komorbid, dan kepadatan rutan/ lapas. Data penelitian disajikan dalam bentuk tabel.
Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS/ RSUD Dr. Moewardi, 2016
38
J.
Matriks Pelaksanaan Penelitian Matriks pelaksanaan penelitian diilustrasikan seperti tampak pada gambar 4. MATRIKS PELAKSANAAN PENELITIAN Agenda Kegiatan 1 1
Proposal penelitian
2
Pelaksanaan penelitian Analisis Data
3 4
April 2 3
Mei 4
1
2
3
4
Presentasi hasil penelitian
Gambar 4. Matriks Pelaksanaan Penelitian.
K. Etika Penelitian 1. Persetujuan Etika Penulis mengajukan persetujuan penelitian ke Panitia Kelaikan Etik Fakultas Kedokteran UNS Surakarta sebelum dilakukan penelitian. Setiap subyek penelitian diberikan penjelasan yang benar dan terperinci tentang tujuan dan manfaat penelitian sebelum dilakukan prosedur penelitian, setelah subyek mengerti dan setuju mengikuti penelitian, subyek diminta menandatangani lembar persetujuan dan isian data penderita. 2. Informed consent Subjek ikut dalam penelitian hanya jika mereka menandatangani informed consent tertulis.
Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS/ RSUD Dr. Moewardi, 2016