BAB III METODE PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat Penelitian
1.
Waktu Penelitian Proses penelitian ini di awali dengan mengidentifikasi permasalahan
ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah, pengumpulan dasa-dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel dan penentuan teknik pengujian statistik yang digunakan. Proses ini membutuhkan waktu penelitian mulai dari April hingga Februari2017. 2.
Tempat Penelitian Untuk memperoleh data guna penyusunan skripsi, penulis mengambil
tempat penelitian di PT. Batik Keris cabang Soekarno Hatta Cengkareng Jakarta Barat.
B.
Desain Penelitian Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan (Sugiyono, 2014). Variabel dalam penelitian ini terdiri variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) Dalam penelitian ini desain yang di gunakan oleh penulis adalah penelitian deskriptip kausal. Pendekatan deskritip adalah suatu pendekatan yang berusaha 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
menjelaskan atau menggambarkan variabel Beban Kerja dan Lingkungan Kerja. Sedangkan kausalitas menganalisi pengaruh variabel independen yaitu, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap variabel
dependen Kepueasan Kerja.
Dalam hal ini penelitian mengetahui pengaruh Beban Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja pada karyawan PT. Batik Keris
C.
Definisi dan Operasional Variabel
1.
Definisi Variabel Menurut Sugiyono (2014) mendefinisikan pengertian variabel sebagai
sesuatu yang berbentuk apa saja yang di tetapkan peneliti untuk mempelajari sehingga memperoleh informasi, Hal tersebut kemudian ditarik kesimpulanya. Sedangkan pengertian varibel secara teoritis menurut Sugiyono (2014) variabel adalah sebagai atribut seseorang yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau dari satu obyek dengan obyek yang lain. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengukuran terhadap keberadaan suatu varibel dengan menggunakan intrument penelitian. Setelah itu penulis akan melanjutkan analisis untuk mencari pengaruh suatu varibel dengan variabel lain. Menurut Sugiyono (2014) berdasarkan hubungan satu variabel dengan variabel lain. Varibel penelitian terdiri atas dua macam yaitu: varibel terikat (dependen variabel) atau variabel yang bergantung pada variabel lainya, dengan variabel bebas (independen variabel) atau variabel yang tidak bergantung dengan variabel lainya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Varibel-varibel yang digunakan dalam peneitian ini ialah: a. Varibel bebas (independen variabel) Variabel independen yang di lambangkan dengan (X) adalah varibel yang mempengaruhi varibel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinan, 2006). Variabel independen dalam penelitian adalah variabel Beban Kerja dan Lingkungan Kerja. Varibel X1 dalam penelitian ini adalah variabel Beban Kerja. Beban Kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu (Menpan, Dhania 2010). X2dalam penelitian ini adalah variabel Lingkungan Kerja. Lingkungan Kerja adalah Lingkungan Kerja seluruh alat perkakas dan bahan yang di hadapi, Lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, Metode Kerjanya, Serta pengaturan kerjanya yang baik (Sedarmayanti 2009). b. Variabel Terkait (dependen variabel) Variabel dependen adalah variabe yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Hakekat sebuah masalah mudah terlihat denngan mengenali barbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model. Variabilitas dari atau atas faktor inilah yang berusaha akan di jelaskan oleh seorang peneliti (Ferdinan, 2006). Variabel Y dalam penelitian ini adalah variabel mengenai Kepuasan Kerja. Wibowo (2007) Kepuasan Kerja merupakan sikapdan bukan prilaku. Pekerjaan merupakan interaksi dengan rekan kerja dan atasan, Mengikuti peraturan dan kebijakan organisasi, Memenuhi standar kerja, Hidup dengan kondisi kerja yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
kurang ideal dan semacamnya. Sehingga keberhasila hubungan tersebut dapat berjalan dengan baik tergantung bagaimana seorang karyawan bersikap, Baik dalam kondisi nyaman maunpun tidak nyaman sekalipu. 2.
Operasional Variabel Definisi oprasional variabel adalah suatu demensi yang diberikan dalam
suatu variabel dengan memberikan arti atau menspesipikasikan kegiatan atau membenarkan suatu oprasinal yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut, (Sugiyono 2014) Tabel 3.1 Operasional Variabel Beban Kerja VARIABEL
DIMENSI
INDIKATOR
Faktor eksternal
1. 2. 3. 4.
Faktor internal
1. Faktor Psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasan)
Beban Kerja ( X1)
Jumlah yang ditangani perhari Perilaku organisasi Lingkungan kerja Faktor stomatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi, kondisi kesehatan)
Sumber: Soleman (2011)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
SKALA PENGUKURAN
Ordinal
Ordinal
27
Tabel 3.2 Operasional Variabel Lingkungan Kerja VARIABEL
DIMENSI
INDIKATOR
SKALA PENGUKURAN
1. Penerangan atau cahaya 2. Suhu udara di tempat kerja Lingkungan 3. Sirkulasi udara di tempat Kerja Fisik kerja 4. Kebisingan ditempat Lingkungan Kerja kerja (X2) 5. Dekorasi di tempat kerja 1. Keamanan Tempat di Lingkungan Kerja Kerja Non 2. Hubungan Antar Fisik Pegawai Sumber : Sedarmayanti (2012)
Ordinal
Ordinal
Tabel 3.3 Operasional Variabel Kepuasan Kerja Variabel
Dimensi
Turn over
Indikator 1.Kepuasan karyawan tinggi menimimalisir turn over karyawan. 2.Kepuasan karyawan rendah turn over tinggi.
Tingkat Tinggi atau rendahnya ketidakhadiran ketidakhadiran (absen) karyawan (absen) kerja Ada kecenderungan pegawai yang Kepuasan tua lebih merasa puas daripada Umur Kerja pegawai yang berumur relatif (Y) muda. Pegawai yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih tinggi Tingkat cenderung lebih puas daripada pekerjaan pegawai yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih rendah. Ukuran Ukuran organisasi perusahaan organisasi dapat mempengaruhi kepuasan perusahaan pegawai. Sumber : Mangkunegara (2010)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
28
D.
Skala Pengukuran Metode pengukuran menggunakan skala yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2014). Skala Likert menggunakan lima tingkatan, yaitu: Tabel 3.4 Skala Likert Pernyataan Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sumber: Sugiyono (2014)
E.
Populasi dan Sampel Penelitian
1.
Populasi Peneltian
Kode SS S N TS STS
Skor 5 4 3 2 1
Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah wilayah generalisasi, obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT.Batik Keris cabang Bandara Soekarno Hatta cengkareng Jakarta Barat, Dimana jumlah karyawan sebanyak 53 orang 2.
Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2014) sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh pupulasi tersebut.Menurut Arikunto (2010), apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel yang diambil adalah semuanya, namun apabila populasi penelitian berjumlah lebih dari 100
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
maka sampel dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Mengingat jumlah populasi dari penelitian ini kurang dari 100 yaitu 53, maka semua populasi diambil sebagai sampel. Dalam penelitian ini sample yang diambil adalah karyawan PT. Batik Keris cabang Bandara Soekarno Hatta cengkareng Jakarta Barat dengan jumlah karyawan 53 orang dengan komposisi sebagai berikut : Tabel 3.5 Jumlah Karyawan PT.Batik Keris No 1 2 3 4 5 6
Jabatan Manajer Cabang Staff Administrasi / keuangan Akunting Super Visior Kasir Sales Total
F.
Teknik Pengumpulan Data
1.
Metode Observasi
Jumlah Karyawan 1 2 3 6 12 29 53
Menurut Sugiyono (2014) observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. 2.
Metode Angket/Kuesioner Menurut Sugiyono (2014) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang efisien apabila peneliti tahu dengan siapa variabel akan diukur tahu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
mengenai apa yang biasa diharapkan dari responden. Kuesioner dapat berupa pertanyaan-pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet. Dalam penelitian ini skala pengukuran masing-masing variabel menggunakan skala Likert, menurut Sugiyono (2014) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Kriteria pemberian skor untuk setiap item adalah sebagai berikut : 3.
Metode Wawancara Menurut
Sugiyono
(2014)
metode
wawancara
merupakan
teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. G.
Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer dalam penelitian ini merupakan data kuesioner dari karyawan PT. Batik Keris cabang Bandara Soekarno Hatta, Mengenai Pengaruh Beban Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja.
H.
Metode Analisis Data
1.
Statistik Deskriptif Sugiyono (2012), menyebutkan bahwa teknik analisis data pada penelitian
kuantitatif menggunakan statistik. Dalam penelitian ini analisis data akan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
digunakan teknik statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012), statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. 2.
Uji Kualitas Data
a.
Uji Validitas Validitas menurut Sanusi (2011) merupakan suatu ukuran instrument, telah
dikemukakan bahwa instrument penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data. Suatu isntrumen dikatakan valid jika instrument penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur. Tingkat validitasnya pada alat ukur dalam ilmu alam umumnya sudah terjamin karena mudah diamati dan hasilnya cepat diperoleh. Tujuan dilakukan uji validitas adalah alat untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. b.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi jawaban responden atas
seluruh bukti pertanyaan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011). Suatu variabel dapat dikatakan reliabel apabila nilai cronbach’s alpha dari variable tersebut > 0,60.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
3.
Uji Asumsi Klasik Untuk menyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah
linear dan dapat dipergunakan (valid untuk mencari peramalan, maka akan dilakukan pengujian asumsi normalitas, multikolineritas, heteroskedastisitas). a.
Uji Normalitas Menurut Imam Ghozali (2007) tujuan dari uji normalitas adalah untuk
mengetahui apakah masing-masing variabel residual berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid. Dan statistic parametik tidak dapat digunakan. Uji statistic yang digunakan untuk uji normalitas data dalam penelitian ini adalah uji normalitas atau sampel Kolmogorov Smirnof.Keputusan : (1.) Jika signifikan K-S > 0,05 Maka, Ho diterima data distribusi secara normal. (2.) Jika signifikan K-S < 0,05 Maka, Ho ditolak data tidak terdistribusi secara
normal b.
Uji Multikolonieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi atau variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini keberadaan multikolinieritas diidentifikasi melalui besaran nilai VIF (Variance Inflation Factor) yang dihasilkan melalui pengolahan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
data dengan program SPSS. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: (1.) Nilai 𝑅2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independent banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. (2.) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independent. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independent tidak berarti bebas dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. (3.) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari satu nilai tolerance dan lawannya dua variance inflation factor independent (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independent yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir.
c.
Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan melihat grafik plot yang ditunjukkan dalam program SPSS yaitu plot antara nilai predeksi variabel terkait yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID maka dapat ditentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2013), ada dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu: (1.) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. (2.) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. d.
Uji Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikatnya. Persamaan regresi liniear berganda adalah sebagai berikut (Ghozali, 2013): Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e Keterangan: Y
= Kepuasan Kerja
a
= Konstanta
X1
= Beban Kerja
X2
= Lingkungan Kerja
b1, b2
= Koefisien Arah Regresi
e
= Error/variabel pengganggu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
4.
Uji Hipotesis Setelah hipotesis dirumuskan, maka dilakukan suatu pengujian hipotesis
untuk mengetahui apakah perubahan dari variablebebas mempengaruhi variable tidak bebas. Uji hipotesis terdiri dari uji t dan uji F (ANOVA). Taraf signifikansi yang digunakan dalam pengujian adalah 5%. a.
Koefisien Determinasi ( Koefisien determinasi (R²), Koefisien determinasi adalah angka atau indeks
yang digunakan untuk mengetahui besarnya sebuah variabel atau lebih terhadap variasi naik turunnya variabel yang lain dengan rumus: Kd =
x 100%
Di mana: Kd = Koefisien Determinasi = Kuadrat Koefisien Determinasi Menurut Sugiyono (2009), Koefisien determinasi dilambangkan dengan 2x100%. Nilai yang dihasilkan menyatakan proporsi variasi keseluruhan dalam variabel dependen yang dapat diterangkan atau diakibatkan oleh hubungan linear dengan nilai variabel independen, Selain itu diterangkan oleh pengubah yang lain. Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1. Apabila nilai yang dihasilkan semakin mendekati 1 maka model regresi akan semakin baik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
b.
Uji Ketepatan Model Tujuan dari uji F adalah untuk mengetahui pengaruh semua variabel
independen terhadap variabel dependen secara bersamaan. Ghozali (2013) dalam pengujian ini antara F hitung dengan F tabel. Nilai F tabel dapat ditentukan dengan tingkat signifikansi 5%, Dengan df 1 (jumlah variabel-1) dan df 2 = ( n–k – 1). Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika F hitung lebih besar dari F tabel maka hipotesis diterima, sedangkan sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka hipotesis ditolak. Pengujian terhadap model regresi ganda dilakukan dengan uji F terlebih dahulu. Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independent atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2013). Pengujian menyeluruh secara simultan dengan kriteria uji F yaitu sebagai berikut: 1. Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternatif H0 : βĸ = 0 (tidak terdapat pengaruh beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja secara simultan). H0 : βĸ ≠ 0 (terdapat pengaruh beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja secara simultan). 2. Menarik kesimpulan: a. Jika probabilitas atau signifikansi < α (0,05), Maka H0 ditolak. b. Jika probabilitas atau signifikansi > α (0,05), Maka H0 tidak ditolak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
c.
Uji Signifikansi Parsial (t) Uji Statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Apakah (Ghozali, 2013). Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen (Beban Kerja dan Lingkungan Kerja)terhadap variabel dependen (Kepuasan Kerja) secara terpisah atau pun bersama-sama. Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2013): (1.) Jika probalitas > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak (2.) Jika probalitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/