BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data piutang dan neraca saldo perusahaan go publik dengan perusahaan bukan go publik pada tahun 2012 sampai dengan 2014 untuk mengetahui penerimaan pembayaran piutang oleh customer sesuai dengan tanggal jatuh tempo dan kinerja keuangan perusahaan. Tempat penelitian adalah perusahaan bukan go publik yang berkantor pusat di Komp. Gading Bukit Indah Blok D/5, Kelapa Gading, Jakarta Utara dan perusahaan go publik yang berkantor pusat di Jln Perigi No.1 Tanjung Enim, Sumatera Selatan dan memiliki wakil perusahaan di Jakarta yang beralamat di Menara Kadin Indonesia FL5 Jln. HR Rasuna Said Blok X-5 kav 2-3, Jakarta. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini pada bulan Desember 2014 sampai dengan Agustus 2015.
B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk membuat deskriptif secara sistematis, fluktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari objek penelitian, dan untuk mengetahui tingkat likuiditas perusahaan.
37
38
C. Devinisi dan Operasionalisasi Variabel Variabel adalah konsep yang mempunyai veriasi nilai, oleh karena itu variabel harus didefinisikan dengan jelas agar dapat diukur. Variabel independen dalam penelitian ini adalah piutang usaha, sedangkan variabel dependen nya adalah likuditas. Menurut Hamizar & M. Nuh (2008:41) menerangkan bahwa piutang adalah tagihan perusahaan kepada langganan yang timbul karena adanya penjualan barang/jasa secara kredit kepada para langganannya. Biasanya perusahaan dalam rangka usaha untuk memperluas atau memperbanyak langganan, maka perusahaan dalam menjual barang/jasa dilakukan baik secara tunai maupun kredit. Menurut Kasmir (2011:55) menerangkan bahwa likuidasi adalah kemampuan pengelolaan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dan membayar utang jangka pendek nya. Artinya, seberapa mampu perusahaan untuk membayar kewajiban atau utangnya yang sudah jatuh tempo. Rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran piutang adalah sebagai berikut : 1. Tingkat perputaran piutang Menurut Sutrisno (2003:64) bahwa account receivable turn over dimaksudkan untuk mengukur likuiditas dan efisiensi piutang. Tingkat perputaran piutang tergantung dari syarat pembayaran yang diberikan oleh perusahaan. Makin lama syarat pembayaran semakin lama dana atau modal terikat dalam piutang, yang berarti semakin rendah tingkat perputaran piutang. Tingkat perputaran piutang atau receivable turn over dapat diketahui dengan cara membagi penjualan kredit dengan jumlah rata-rata piutang. 2. Average collection period (ACP) Menurut Sutrisno (2003:64) Average Collection Period (ACP) yaitu perbandingan antara piutang usaha dan rata-rata penjualan per hari. ACP mengukur rata-rata waktu penagihan atas penjualan. Semakin pendek ACP, semakin baik kinerja perusahaan tersebut karena modal kerja yang tertanam dalam bentuk piutang kecil sekaligus mencermikan sistem penagihan piutang berjalan dengan baik.
39
3. Rasio tunggakan Menurut Keown (2008:77) rasio ini digunakan untuk mengetahui berapa besar jumlah piutang yang telah jatuh tempo dan belum tertagih dari jumlah penjualan kredit yang dilakukan. 4. Rasio penagihan Menurut Keown (2008:77) rasio ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana aktivitas penagihan yang dilakukan atau berapa besar piutang yang tertagih dari total piutang yang dimiliki perusahaan. Semakin besar nilai piutang tertagih berarti semakin besar nilai presentase dari rasio penagihan, sebaliknya semakin kecil nilai piutang yang tertagih berarti semakin kecil pula nilai presentase dari rasio penagihan tersebut. Atau besar kecilnya nilai presentase dari rasio penagihan berbanding lurus denga total piutang tertagih. Rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas sebuah perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Rasio lancar (current ratio) Rasio ini menunjukkan nilai relative antara aktiva lancar terhadap utang lancar. Rasionya dihitung dengan membagi nilai aktiva lancar dengan utang lancar.
40
2. Rasio cepat (quick ratio) Rasio cepat menunjukkan nilai relative antara selisih aktiva lancar dengan inventory terhadap utang lancar. Rasionya dihitung dengan membagi nilai aktiva lancar setelah dikurangi dengan nilai inventory dengan utang lancar. 3. Rasio kas (cash ratio) Rasio kas menunjukkan nilai relative antara nilai uang kas terhadap utang lancar. Rasionya dihitung dengan membagi nilai kas dengan utang lancar.
D. Variabel Dan Pengukurannya Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel bebas (independent variable) Variabel bebas (X) variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Piutang Usaha. 2. Variabel terkait (dependent variable) variabel terkait (Y) variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Likuiditas. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala rasio.
E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penilitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, diantaranya sebagai berikut : 1. Teknik observasi
41
Peneliti melakukan pengamatan secara sistematis terhadap proses timbulnya piutang usaha sampai dengan diterimanya pembayaran oleh buyer dan mengamati proses pembayaran hutang jangka pendek yang dibayarkan oleh perusahaan.
2.
Teknik wawancara Untuk mendapatkan data yang menyeluruh
mengenai proses timbulnya
piutang usaha sampai dengan diterimanya pembayaran oleh buyer peneliti melakukan wawancara kepada beberapa karyawan yang secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan proses piutang usaha. Wawancara ini dilakukan setelah sebelumnya peneliti membuat daftar pertanyaan, dan diajukan kepada karyawan. 3.
Teknik pengumpulan data arsip Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data – data yang berhubungan
langsung dengan piutang usaha dan likuiditas perusahaan. Data tersebut berupa invoce, faktur penjualan, faktur pajak, berita pemeriksaan pekerjaan (BAP), daftar umur piutang, daftar hutang jangka pendek dan bukti transfer. 4. Studi kepustakaan (library research) Studi
Kepustakaan
yaitu
penelitian
yang
dilakukan
dengan
cara
mengumpulkan dan mempelajari buku-buku, jurnal, literature dan makalah yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti sebagai data pendukung dalam pembahasan. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk mendapatkan data atau
42
informasi yang bersifat ilmiah dan teoritis dalam hubungannnya dengan objek penelitian.
F. Metode Analisis Metode pada penelitian ini, pada dasarnya adalah mengembangkan teori dan pemecahan masalah melalui analisa yang sistematis, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang telah berlangsung pada saat terjadinya penelitian dan memeriksa sebab atau gejala yang terjadi di perusahaan. Pada penelitian ini peneliti menbandingkan variabel-variabel yaitu piutang usaha dan likuiditas. Dalam perusahaan piutang usaha adalah akun yang sangat penting karena perputarannya menjadi kas relative lebih cepat dibandingkan dengan akun lainnya. oleh karena itu jika terhambatnya piutang yang diterima oleh perusahaan maka akan berdampak terhadap pembayaran hutang jangka pendek perusahaan. Dengan hal tersebut peneliti ingin meneliti tentang proses terjadinya piutang usaha sampai dengan penerimaan pembayaran oleh buyer serta perputaran kas tersebut untuk pembayaran hutang jangka pendek ke subkontraktor, supplier maupun leasing.