BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2012:4), adalah sebagai berikut: “Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengatasi masalah”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Survey. Menurut Sugiyono (2012:11), “Penelitian Survey yaitu penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuisioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.” 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah objek yang diteliti dan dianalisis. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Pelaksanaan Tingkat Pendidikan Staf Keuangan, dan Pengalaman dan Tingkat Penerapan Akuntansi Akrual dan Dampaknya terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sedangkan subjeknya pada DPKAD Pemerintah Daerah di Kota Bandung. 3.1.2 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan asosiatif, karena adanya variabel-variabel yang akan ditelaah hubungannya serta tujuannya untuk menyajikan gambaran secara
82
83
terstruktur, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang diteliti. Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2012:53) adalah sebagai berikut: “Suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel mandiri adalah variabel yang berdiri sendiri, bukan variabel independen karena kalau variabel independen selalu dipasangkan dengan variabel dependen).” Dalam penelitian ini, metode deskriptif akan dipakai untuk menjelaskan tentang tingkat pendidikan staf keuangan (X1), pengalaman (X2), tingkat penerapan akuntansi akrual (Y), dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah(Z). Sedangkan metode asosiatif menurut Sugiyono (2012:55) adalah sebagai berikut : “Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.” Dalam penelitian ini, metode asosiatif digunakan untuk menjelaskan tentang pengaruh tingkat pendidikan staf keuangan dan pengalaman terhadap tingkat penerapan akuntansi akrual dan dampaknya terhadap kualitas laporan keuangan. 3.1.3 Model Penelitian Model penelitian merupakan abstraksi dari kenyataan-kenyataan yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini sesuai dengan judul yang diambil maka model penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
84
Tingkat Pendidikan Staf Keuangan (X1)
Tingkat Penerapan Akuntansi Akrual
Pengalaman
(Y)
(X2) Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Z)
Gambar 3.1 Model Penelitian
Keterangan : = Pengaruh Secara Parsial = Pengaruh Secara Simultan
Bila dijabarkan secara matematis, maka hubungan antara variabel tersebut adalah :
Y = f (x1,x2,z) Dimana: x1 = Tingkat Pendidikan Staf Keuangan x2 = Pengalaman z = Kualitas Laporan Keuangan pemerintah daerah Y = Tingkat Penerapan Akuntansi Akrual f = Fungsi
85
3.1.4 Instrumen Penelitian Instrumen
penelitian
adalah
suatu
alat
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan data dalam sebuah penelitian. Penelitian ini pada dasarnya adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena-fenomena sosial, maka dalam penelitian ini harus ada alat yang tepat. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data kuesioner yang meliputi: a. Instrumen yang digunakan adalah dengan menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner metode tertutup, dimana kemungkinan pilihan jawaban sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberikan alternatif jawaban lain. b. Indikator-indikator untuk keempat variabel tersebut kemudian dijabarkan oleh penulis menjadi sejumlah pernyataan sehingga diperoleh data kualitatif. Data ini akan dianalisis dengan pendekatan kuantitatif menggunakan analisis statistik. Sedangkan teknik ukuran yang digunakan yaitu teknik Skala Likert atau skala sikap. Pengertian Skala Likert menurut menurut Sugiyono (2012:132) “Skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dalam skala sikap ini, responden menyatakan persetujuannya dan ketidaksetujuannya terhadap sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan obyek yang di teliti.
86
Tabel 3.1 Tabel Scoring Untuk Jawaban Kuesioner Pernyataan Sangat Setuju/selalu/sangat sesuai Setuju/sering/sesuai Ragu-ragu/kadang-kadang/netral Tidak setuju/hampir tidak pernah/tidak sesuai Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat tidak sesuai 3.1.5
Jawaban (Skor) Positif (+) Negatif (-) 5 1 4
2
3
3
2
4
1
5
Jenis dan Sumber Data Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer
Menurut Sugiyono (2012:403) mendefinisikan data primer adalah sebagai berikut: “Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.” Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan yaitu pada Pemerintah Daerah di Kota Bandung khususnya pada DPKAD di Kota Bandung.
3.2 Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel Penelitian 3.2.1 Definisi Variabel Pengertian variabel menurut Sugiyono (2012:59) adalah sebagai berikut: “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi yang tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
87
Dalam penelitian ini penulis melakukan pengukuran terhadap keberadaan suatu variabel dengan menggunakan instrumen penelitian. Setelah itu penulis akan melanjutkan analisis untuk mencari pengaruh suatu variabel dengan variabel lain. Menurut Sugiyono (2012:59), berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lain, maka variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predicator, antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (independent variable) Variabel Terikat (Dependent Variable) yaitu tingkat pendidikan staf keuangan (X1), dan pengalaman (X2). a. Tingkat Pendidikan Staf Keuangan Menurut Indra Bastian (2005:35) Pendidikan Staf dalam Organisasi Sektor Publik terdiri dari Pendidikan Formal, Non formal, dan Informal tetapi secara umun Pendidikan Staf khususnya Pendidikan staf keuangan terdiri dari Pendidikan Formal. Maka definisi Pendidikan Formal yaitu : “Kegiatan yang sistematis, berstruktur, bertingkat mulai dari pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi”. Pendidikan formal berkaitan erat dengan segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan manusia mulai perkembangan fisik, kesehatan keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial, sampai kepada perkembangan Iman. Perkembangan ini mengacu kepada membuat
88
manusia menjadi lebih sempurna, membuat manusia meningkatkan hidupnya dan kehidupan alamiah menjadi berbudaya dan bermoral. Dengan pendidikan formal yang memadai, staf bagian keuangan/akuntansi akan lebih mudah untuk mengerti dan memahami pekerjaan yang harus dilakukan. Maka dapat disimpulkan, semakin tinggi tingkat pendidikan formal staf bagian keuangan/akuntansi dan dengan latar belakang akuntansi akan sangat membantu dalam membuat laporan keuangan. b. Pengalaman Menurut Hassibuan (2001:34) Pengalaman Kerja adalah : “Suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugastugas yang di bebankan kepadanya yang di dasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu“. Dari
uraian
kerja adalah
tersebut
Tingkat
dapat
disimpulkan,
penguasaan
pengetahuan
bahwa Pengalaman serta
keterampilan
seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja dan dari tingkat pengetahuan serta keterampilan yang dimilikinya. 2. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka yang akan menjadi variabel terikat (dependent variable) pada penelitian ini adalah tingkat penerapan akuntansi akrual (Y). a. Tingkat Penerapan Akuntasi Akrual Menurut Abdul Halim (2007:49) Akuntansi berbasis akrual adalah: “ Akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa tersebut terjadi (bukan hanya pada saat kas yang diterima atau dibayar)”.
89
Menurut SAP berbasis akrual dalam Abdul Halim (2012:24) menjelaskan tentang kerangka konseptual dari pengakuan unsur laporan keuangan, yaitu : 1. Pengakuan pendapatan. a. Pendapatan (LO) diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut atau ada aliran masuk sumber daya ekonomi. b. Pendapatan (LRA) diakui pada saat kas diterima direkening kas umum negara/daerah atau oleh entitas pelaporan. 2. Pengakuan beban dan belanja a. Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. b. Belanja diakui berdasarkan terjadinya pengeluaran dari rekening kas negara atau daerah atau entitas pelaporan. Kerangka konseptual dari pengukuran (nilai perolehan historis) unsur laporan keuangan, yaitu : a. Aset Dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. b. Kewajiban Dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan. Dapat disimpulkan Basis Akuntansi merupakan Prinsip-prinsip akuntansi yang menerapkan kapan pengaruh atas transaksi atau kejadian harus diakui untuk tujuan pelaporan keuangan. Basis akuntansi umum nya
90
terdiri dari dua yaitu basis kas (cash basis of accounting) dan basis akrual (accrual basis of accounting). 3. Varibel antara (Intervening Variable) merupakan variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tetapi tidak dapat diamati dan diukur. Maka dalam penelitian ini yang akan menjadi Varibel antara (Intervening Variable) adalah kualitas laporan keuangan pemerintah daerah (Z). a.
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Menurut (PP No. 24 tahun 2005 tentang SAP). Kualitas laporan keuangan adalah karakteristik kualitatif yang dimiliki oleh laporan keuangan. Keempat karakteristik ini merupakan syarat dapat dikatakan berkualitas, yaitu : 1. Relevan, jika informasi yang disajikan dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan serta menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi dimasa lalu. Informasi yang relevan yaitu : a. Memiliki manfaat umpan balik, yaitu informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengkoreksi ekspektasi mereka di masa lalu. b. Memiliki manfaat prediktif, yaitu informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil dasa lalu dan kejadian masa kini.
91
c. Tepat waktu, yaitu informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan. d. Lengkap, yaitu informasi yang disajikan selengkap mungkin, mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada. 2. Andal, jika informasi dalam laporan keuanagn bebas dari pengertian menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi yang andal memenuhi karakteristik : b. Penyajian jujur, yaitu informasi menggambarkan dengan jujur transaksi dan peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. c. Dapat diverifikasi, yaitu informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari satu kali oleh pihaka yang berbeda, hasilnya tetap menunjukan simpulan dan tidak berbeda jauh. d. Netralitas. 3. Dapat dibandingkan, jika informasi yang disajikan dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuanagn entitas pelaporan lain pada umumnya. a. Perbandingan secara intenal dapat dilakukan bila entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dalam 1 tahun. b. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang
92
dibandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama (antar entitas). 4. Dapat dipahami, jika informasi yang disajikan dapat dimengerti oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna “. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan dan informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan dari perusahaan tersebut. 3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Operasionalisasi variabel adalah suatu cara untuk mengukur suatu konsep dan bagaimana caranya sebuah konsep diukur sehingga terdapat variabel-variabel yang dapat menyebabkan masalah lain dari variabel lain yang situasi dan kondisinya tergantung pada variabel lain. Sesuai dengan judul skripsi yang dipilih Pengaruh Tingkat Pendidikan Staf Keuangan dan Pengalaman terhadap Tingkat Penerapan Akuntansi Akrual dan dampaknya terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Maka terdapat 4 (empat) variabel penelitian, yaitu : 1. Tingkat Pendidikan Staf Keuangan (X1). 2. Pengalaman (X2). 3. Tingkat Penerapan Akuntansi Akrual (Y). 4. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Z).
93
Variabel yang telah diuraikan dalam sub bab sebelumnya, selanjutnya diuraikan dalam variabel, sub-sub variabel, dimensi variabel, serta indikatorindikator yang berkaitan dengan penelitian dan berdasarkan teori yang relevan dengan penelitian. Agar lebih mudah untuk melihat mengenai variabel penelitian yang digunakan maka penulis menjabarkannya ke dalam operasionalisasi. Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel X Tingkat Pendidikan Staf Keuangan (X1) dan Pengalaman (X2) Variabel
Konsep Variabel
Dimensi
Tingkat
Pendidikan formal
Jenis-jenis
Pendidikan
adalah “Kegiatan yang
pendidikan
Staf
sistematis, berstruktur,
1. Pendidikan
Keuangan
bertingkat mulai dari
(X1)
pendidikan dasar
Indikator
Skala
Nomor
Pengukuran
Kuisioner
Ordinal a.
Formal
Tingkat
1
pendidikan. b.
Kompetensi
sampai dengan
di bidang
perguruan tinggi”.
akuntansi. c.
IPK.
d.
Kualitas
2 3 4
kelulusan. 2. Pendidikan Nonformal
a.
Les/Kursus.
hasil kerja yang dicapai 1. Lamanya
a.
Pengalaman
seseorang dalam
b.
Praktek/mem
Ordinal
5
(Indra Bastian, 2005:35). Pengalaman
Pengalaman
Karakteristik
(X2)
kerja adalah “Suatu
Pengalaman Bekerja
melaksanakan tugastugas yang di bebankan kepadanya yang di dasarkan atas kecakapan,
Ordinal
6 7
baca c.
Kinerja masa lalu
8
94
pengalaman, dan kesungguhan serta waktu”.
(Hassibuan, 2001:34).
Sumber : (Indra Bastian, 2005:35), (Hassibuan, 2001:34), (Jurnal Mukhlisul Muzahid, 2011, Jurnal Anugraheni Dyah Nastiti dan Muhamad Indra Yudha Kusuma, 2013). Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Y dan Z Tingkat Penerapan Akuntansi Akrual (Y) dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Z)
Variabel
Konsep
Dimensi
Indikator
Variabel Tingkat
Acrrual bassis
Penyajian laporan
Penerapan
adalah
keuanagn
Akuntansi
“ akuntansi yang
1. Proses
Akrual (Y)
mengakui
Pencatatan
a.
Pengakuan
Skala
Nomor
Pengukuran
Kuisioner
Ordinal
9
pendapatan b.
Pengakuan
10
beban
transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi
2. Pengelolaan
dan peristiwa
Aset dan
tersebut terjadi
Kewajiban
a. b.
Pengelolaan
c.
Penilaian
11 12
persediaan 13
investasi
yang diterima atau dibayar)”.
Ordinal
kas
(bukan hanya pada saat kas
Pengelolaan
d.
Penilaian aset
14
tetap e.
Depresiasi terhadap aset
15
tetap f.
Penilaian Kewajiban
16
95
3. Pelaporan
a.
Keuangan
Penyajian
Ordinal
laporan
17
operasional b.
Penyajian Laporan
18
Perubahan ekuitas
(Abdul Halim, 2007:49). Kualitas
Kualitas laporan
Karakteristik
a.
Laporan
keuangan
kualitatif laporan
tepat waktu,
Keuangan
“ Karakteristik
keuangan
dan lengkap.
Pemerintah
kualitatif yang
Daerah (Z)
dimiliki oleh
jujur,diverifika
laporan
si, dan
keuangan”.
netralitas.
b.
c.
Relevan : baik,
Ordinal
19
Andal: 20
Dapat dibandingkan:
21
metrealitas,eko nomis, seimbang. d.
Dapat
(PP No. 24
dipahami :
Tahun 2005,
dapat di
tentang SAP).
interpretasikan
22
Sumber : Abdul Halim, 2007:49), PP No. 24 Tahun 2005, tentang SAP), (Jurnal Muhammad Indra Yudha Kusuma, 2013. Dan Jurnal Dianne Natalia Christianti, 2011).
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian Menurut Sugiyono ( 2012:115), populasi dapat didefenisikan sebagai berikut : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
96
Populasi adalah sekelompok objek yang ditentukan melalui kriteria tertentu dan dapat dikategorikan kedalam objek tersebut berupa manusia, dokumen-dokumen yang dapat dianggap sebagai objek penelitian, sedangkan yang dimaksud dengan sasaran populasi adalah objek penelitian yang akan digunakan untuk menjadi sasaran penelitian. Berdasarkan penelitian ini, yang menjadi sasaran populasi adalah seluruh pegawai yang berada di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung yang terdiri dari 4 (empat) bidang kerja, yaitu Bidang Anggaran, Bidang Perbendaharaan, Bidang Akuntansi, Dan Bidang Pemberdayaan Aset. Adapun jumlah populasi yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut : Tabel 3.4 Populasi setiap bidang No 1. 2. 3. 4.
Nama Bidang Anggaran Perbendaharaan Akuntansi Pemberdayaan Aset Jumlah
Jumlah pegawai keseluruhan 8 orang 12 orang 10 orang 7 orang 37 orang
Dalam Penelitian ini populasinya adalah jumlah pegawai yang berada pada DPKAD sebanyak 37 orang. 3.3.2 Teknik Sampling Menurut Sugiyono (2014:81) teknik sampling adalah “Teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian”. Sampling adalah suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh, yaitu tidak mencakup seluruh objek penelitian (populasi) akan tetapi
97
sebagian saja dari populasi. Teknik sampling merupakan salah satu teknik dalam menentukan jenis sampel atau responden yang akan diteliti. Teknik sampling pada dasarnya terdiri dari Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Nonprobability Sampling, dengan menggunakan teknik purposivesampling. Menurut Sugiyono (2013:120) definisi Nonprobability Sampling adalah sebagai berikut : “Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”. Sementara menurut Jogiyanto (2007:79) menyatakan bahwa: “Purposive sampling dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan (judgement) tertentu atau jatah (quota) tertentu. Judgement sampling adalah purposive sampling dengan kriteria berupa suatu pertimbangan tertentu. Sedangkan quota sampling berdalih bahwa sampel harus mempunyai karakteristik yang dimiliki oleh populasinya”. Berdasarkan uraian di atas penulis memilih metode purposive sampling alasannya pemilihan sampel dengan menggunakan teknik Purposive Sampling adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan yang telah peneliti tentukan. Adapun kriteria untuk menentukan sampel sebagai berikut.
98
Tabel 3.5 Kriteria untuk menentukan sampel Kriteria
DPKAD Kota Bandung
1. Jumlah keseluruhan pegawai.
37
2. Yang tidak memiliki
15
pengetahuan dan kemampuan di bidang akuntansi akrual serta tidak melakukan kegiatan pelaporan akuntansi akrual. 3. Yang memiliki pengetahuan dan
22
kemampuan di bidang akuntansi akrual serta melakukan kegiatan pelaporan akuntansi akrual. Jumlah sampel
22
Alasan peneliti mengambil instansi ini adalah karena instansi tersebut merupakan instansi yang telah menerapkan akuntansi berbasis akrual dan secara terbuka menerima survey untuk kebutuhan penelitian. Jumlah sampel sebanyak 22 orang pegawai yang memiliki pengetahuan dan kemampuan di bidang akuntansi akrual terdiri atas pegawai yang berada di bidang akuntansi sebanyak 10 orang pegawai dan perbendaharaan sebanyak 12 orang pegawai. Sedangkan 15 orang lainya terdiri dari bidang lain yaitu pada bidang anggaran 8 orang pegawai dan pada bidang pembendaharaan aset 7 orang pegawai. Sebagaimana di jelaskan dalam PP No 71 Tahun 2010 Bahwa Penerapan Akuntansi Akrual atau Basis Akrual di Laksanakan Selambat-lambat nya lima
99
tahun setelah muncul nya Peraturan Pemerintah tersebut hal ini dikarenakan Penerapan Akuntansi Akrual di duga akan lebih baik jika di bandingkan dengan Menggunakan Kas Basis demi terciptanya good governance. Dan dalam pelaksanaan akuntansi akrual di butuhkannya SDM yang mempunyai pengalaman kerja yang cukup minimal 5 tahun sejak di tetapkannya PP tersebut agar proses pelaksanaan basis akrual tersebut dalam berjalan dengan optimal. (Simanjuntak, 2012). 3.3.3 Sampel Penelitian Ukuran sampel pada dasarnya merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya suatu sampel yang diambil untuk melaksanakan suatu penelitian. Besarnya sampel dapat ditentukan melalui statistik dan deskriptif. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi atau dapat menggambarkan keadaan populasi yag sebenarnya. Dengan istilah lain, sampel harus representatif. Untuk lebih tepat dan lebih jelas lagi dalam penelitian ini maka perlu diketahui pengertian sampel. Menurut Sugiyono (2012:116) mengungkapkan definisi dari sampel adalah sebagai berikut : “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut”. Sudjana dalam buku Metode Statistika (2005:161) mendefinisikan bahwa : “Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu. Dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya serta jumlah populasi yang cukup besar, maka dalam penelitian ini hanya digunakan sampel yang akan dipilih dari sejumlah populasi yang ada”.
100
Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai pada DPKAD di bidang akuntansi dan pelaporan serta bidang perbendaharaan sebanyak 22 orang pegawai. 3.3.4 Teknik Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sumber data primer. Pengertian data primer menurut Sugiyono (2012:193) adalah “sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu penelitian lapangan (Field Reasearch). Penelitian lapangan adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memperoleh data primer yaitu data yang diperoleh melalui: 1. Pengamatan (Observation), yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek yang diteliti. 2. Wawancara (Interview), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pimpinan atau pihak yang berwenang atau bagian lain yang berhubungan langsung dengan objek yang di teliti. 3. Kuesioner (Quisioner), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Jenis kuesioner yang penulis gunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya. Dalam pengukurannya, setiap responden diminta pendapatnya mengenai suatu jawaban. Pada umumnya opsi jawaban terdiri atas 5 (lima) dan masing-
101
masing mempunyai nilai yang berbeda, hal ini dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini : Tabel 3.6 Skor berdasarkan skala likert Pertanyaan/Pernyataan Sangat setuju/selalu/sangat positif Setuju/sering/positif Ragu-ragu/kadang-kadang/netral Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negatif
Skor 5 4 3 2 1
Untuk menilai variabel x,y dan variabel z, maka analisis yang digunakan berdasarkan mean (rata-rata) dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata ini didapat dengan menjumlahkan data keseluruhan dalam setiap variabel, kemudian dibagi dengan jumlah responden. Untuk rumus rata-rata, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Untuk variabel X
Untuk variabel Y
Keterangan : x = Rata-rata x y = Rata-rata y z = Rata-rata z Σ = Sigma (Jumlah) xi = Nilai x ke i sampai ke n yi = Nilai y ke i sampai ke n
Untuk variabel Z
102
z = Nilai z ke i sampai ke n n = Jumlah Setelah
didapat
rata-rata
dari
masing-masing
variabel
kemudian
dibandingkan dengan kriteria yang peneliti tentukan berdasarkan nilai terendah dan nilai tertinggi dari hasil kuesioner. Nilai terendah dari nilai tertinggi itu masing-masing peneliti ambil dari banyaknya pertanyaan dalam kuesioner dikalikan dengan nilai terendah 1 (satu) dan nilai teringgi 5 (lima) yang telah peneliti terapkan dengan menggunakan Skala Likert. Dalam penelitian ini skor untuk setiap jawaban dari pernyataan yang diajukan kepada responden, penelitian ini akan mengacu pada pernyataan Sugiyono (2012:133) yaitu : “Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan”. Untuk Variabel X atau nilai dari variabel X1 terdapat 5 pertanyaan, nilai tertinggi dari variabel X1 adalah 25 (5 x 5), nilai dari variabel X2 terdapat 3 pertanyaan, nilai tertinggi dari variabel X2 adalah 15 (5 x 3) sedangkan nilai terendah dari variabel X1 adalah 5 (1 x 5) dan X2 adalah 3 (1 x 3). Untuk variabel Y terdapat 10 pertanyaan dan nilai tertinggi dari variabel Y adalah 50 (5 x 10) sedangkan nilai terendah dari varibel Y adalah 10 (1 x 10). Untuk variabel Z terdapat 4 pertanyaan dan nilai tertinggi dari variabel Z 20 (5 x 4) sedangkan untuk nilai terendah dari variabel Z 4 (1 x 4). Berdasarkan nilai tertinggi dan terendah tersebut, maka dapat ditentukan rentang interval yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dibagi jumlah
103
kriteria. Dengan demikian maka akan dapat ditentukan panjang interval kelas masing-masing variabel adalah : a.
Kriteria untuk menilai Tingkat Pendidikan Staf Keuangan (X1), rentang = 4 maka penulis menentukan kriteria penilaian terhadap X1 sebagai berikut : Tabel 3.7 Kriteria Skor Tanggapan Terhadap Tingkat Pendidikan Staf Keuangan (X1)
b.
No 1
Jumlah Skor 5–9
2
9 – 13
3
13 – 17
4 5
17 – 21 21 – 25
Kriteria Tingkat pendidikan sangat rendah Tingkat pendidikan rendah Tingkat pendidikan cukup rendah Tingkat pendidikan tinggi Tingkat pendidikan sangat tinggi
Kriteria untuk menilai Pengalaman (X2), rentang
= 2,4 maka penulis
menentukan kriteria penilaian terhadap X2 sebagai berikut : Tabel 3.8 Kriteria Skor Tanggapan Terhadap Pengalaman (X2) No 1 2 3 4 5
Jumlah Skor 3 – 5,4 5,4 – 7,8 7,8 – 10,2 10,2 – 12,6 12,6 – 15
Kriteria Tidak berpengalaman Kurang berpengalaman Cukup berpengalaman Berpengalaman Sangat berpengalaman
104
c.
Kriteria untuk menilai Tingkat Penerapan Akuntansi Akrual (Y), rentang
= 8 maka penulis menentukan kriteria penilaian terhadap Y sebagai berikut : Tabel 3.9 Kriteria Skor Tanggapan Tingkat Penerapan Akuntansi Akrual (Y) No 1 2 3 4 5
d.
Jumlah Skor 10 – 17 18 – 25 26 – 33 34 – 41 42 – 50
Kriteria Tidak memadai Kurang memadai Cukup memadai Memadai Sangat memadai
Kriteria untuk menilai Kualitas Laporan Keuangan (Z), rentang
= 3,2
maka penulis menentukan kriteria penilaian terhadap Z sebagai berikut : Tabel 3.10 Kriteria Skor Tanggapan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Z) No 1 2 3 4 5
Jumlah Skor 4 – 7,2 7.2 – 10,4 10.4 – 13,6 13.6 – 16,8 16.8 – 20
Kriteria Tidak berkualitas Kurang berkualitas Cukup Berkualitas Berkualitas Sangat berkualitas
3.4 Metode Analisis Data Yang Digunakan Ada dua syarat penting yang berlaku pada kuesioner, yaitu keharusan sebuah angket untuk validitas dan Reliabilitas. Suatu instrumen dinyatakan valid
105
apabila ia mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. 1. Transformasi Data Ordinal menjadi Data Interval Data yang dihasilkan dari kuesioner penelitian memiliki skala pengukuran ordinal. Untuk memenuhi persyaratan data dan untuk keperluan analisis regresi yang mengharuskan skala pengukuran data minimal skala interval, maka data yang berskala ordinal tersebut harus ditransformasi
terlebih
dahulu
ke
dalam
skala
interval
dengan
menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Menentukan frekuensi setiap responden. b. Menentukan proporsi setiap responden, yaitu dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah sampel. c. Menentukan frekuensi secara berurutan untuk setiap responden sehingga diperoleh proporsi kumulatif. d. Menentukan nilai Z untuk masing-masing proporsi kumulatif yang dianggap menyebar mengikuti sebaran normal baku. e. Menghitung Scale Value (SV) untuk masing-masing responden, dengan rumus: f. Mengubah Scale Value (SV) terkecil sama dengan satu dan mentransformasikan masing-masing skala menurut perubahan skala terkecil sehingga diperoleh Transformat Scale Value (TSV). g. Menyiapkan pasangan data dari variabel independen dan variabel
106
dependen dari semua sampel penelitian untuk pengujian hipotesis. 3.4.1 Uji Validitas Data Pengertian validitas menurut Sugiyono (2012:172) adalah : “Validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh penelitian. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian”. Menurut Sugiyono (2012:172) “valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Uji validitas dalam penelitian ini digunakan analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah dari tiap skor butir. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak akan diteliti lebih lanjut. Syarat tersebut menurut Sugiyono (2012:188) yang harus dipenuhi yaitu harus memiliki kriteria sebagai berikut : a. Jika r ≥ 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah valid, b. Jika r ≤ 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah tidak valid. Uji validitas instrument dapat menggunakan rumus korelasi. Rumus korelasi berdasarkan Pearson Product Moment menurut Sugiyono (2012:188) adalah sebagai berikut :
Keterangan : = Koefisien Korelasi
107
N
= Banyaknya Sampel
∑X = Jumlah skor keseluruhan untuk item pertanyaan variabel X ∑Y = Jumlah skor keseluruhan untuk item pertanyaan variabel Y Tabel 3.11 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 – 0.199
Sangat Rendah
0.20 – 0.399
Rendah
0.40 – 0.599
Sedang
0.60 – 0.799
Kuat
0.80 – 1.000
Sangat Kuat
3.4.2 Uji Reliabilitas Data Untuk menguji reabilitas dalam penelitian ini yaitu menggunakan pengujian reliabilitas dengan internal consistency. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat pengukur yang sama. Metode yang digunakan metode koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan karena koefisien ini menggunakan variasi dari item item baik untuk format benar atau salah atau bukan, seperti format pada skala likert. Sehingga koefisien Alpha Cronbach’s merupakan koefisien yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi internal consistency. Adapun rumusnya yaitu : R=
=
Keterangan : α = Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach
108
= Varians skor keseluruhan N = Banyaknya sampel = Varians masing-masing item Syarat minimum yang dianggap memenuhi syarat adalah apabila koefisien Alpha Cronbach’s yang didapat adalah
. Jika koefisien yang didapat
maka instrument penelitian tersebut dinyatakan tidak reliable. Jadi tujuan dari validitas dan reliabilitas kuesioner adalah untuk meyakinkan bahwa kuesioner yang kita susun akan benar-benar baik dalam mengukur gejala dan menghasilkan data yang valid. 3.4.3 Uji Normalitas Menurut Imam Gozali (2001) menyatakan bahwa uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan dependennya memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Seperti yang diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
3.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis Analisis data dilakukan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik data tersebut dapat dengan mudah dipahamai dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Sedangkan pengujian hipotesis dilakukan untuk memperoleh gambaran
109
mengenai seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan staf keuangan (X1) dan pengalaman (X2) terhadap tingkat penerapan akuntansi akrual (Y) dan dampaknya terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah (Z). 3.5.1 Analisis Deskriptif Pengertian deskriptif menurut Sugiyono (2010: 29) adalah sebagai berikut: ”Merupakan metode análisis yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagi instrumen kunci. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi”. Analisis deskriptif digunakan dengan menyusun tabel frekuensi distribusi untuk mengetahui apakah tingkat perolehan nilai (skor) variabel penelitian masuk dalam beberapa kategori. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan informasi-informasi yang diperoleh dari data perusahaan serta wawancara yang bersifat untuk memperjelas masalah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik. Untuk menilai variabel X dan variabel Y dan Z, maka analisis yang digunakan berdasarkan ratarata (mean) dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata ini didapat dengan menjumlahkan dan keseluruhan dalam setiap variabel, kemudian dibagi dalam jumlah responden. 3.5.2 Analisis Asosiatif Menurut Sugiyono (2013:100) analisis Asosiatif adalah sebagai berikut: “Jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih. Analisis verifikatif merupakan analisis model dan pembuktian yang berguna untuk mencari kebenaran hipotesis yang dianjukan. Dalam penelitian ini verifikatif bermaksud untuk mengetahui hasil penelitian yang berkaitan
110
dengan pengaruh tingkat pendidikan staf keuangan dan pengalaman sebelumnya dalam menjalankan basis kas menuju akrual terhadap tingkat penerapan akuntansi akrual dan dampaknya terhadap kualitas laporan keuangan.” Adapun langkah-langkah analisis asosiatif yang diuraikan diatas adalah sebagai berikut : a. Analisis Jalur (Path Analysis) Menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:259) bahwa: “Analisis jalur (path analysis) digunakan apabila secara teori kita yakin berhadapan dengan masalah yang berhubungan dengan sebab akibat. Tujuannya adalah menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel sebagai variabel penyebab, terhadap variabel lainnya yang merupakan variebel akibat”. Untuk mengetahui pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis jalur (Path Analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi berganda untuk menaksir hubungan kualitas antar variabel (model casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan dan juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi pagi peneliti untuk melihat hubungan kuasalitas antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan teoritis. Apa yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kualitas imajiner (Imam Ghozali, 2011:210). Data penelitian akan diolah dengan mengunakan program SPPS 20 (Statistical Package for Sosial Sciences). Berdasarkan pengaruh tidak langsung dapat ditentukan dengan cara mengalikan masing-masing koefisien pengaruh langsung dari persamaan
111
penelitian (Imam Ghozali, 2011 : 164). Adapun langkah-langkah dalam analisis jalur yaitu sebagai berikut: b. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam pengujian hipotesis ini, peneliti menggunakan uji signifikan, dengan penetapan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis nol (H0) adalah suatu hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. Pengujian ini dilakukan secara parsial (uji t) maupun secara simultan (uji F). 1. Uji t (Pengujian secara parsial) Uji t berarti melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan. Sugiyono (2013:255) merumuskan uji t sebagai berikut:
Rumus 3.6
Keterangan: t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel
112
n = Jumlah sampel r = Koefisien korelasi parsial t hasil perhitungan ini selanjutnya dibandingkan dengan ttable dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang digunakan sebagai dasar perbandingan sebagai berikut: Ho diterima jika nilai ttabel < thitung Ho ditolak jika nilai thitung > ttabel Bila terjadi penerimaan Ho maka dapat disimpulkan suatu pengaruh adalah tidak signifikan, sedangkan bila Ho ditolak artinya sutau pengaruh adalah signifikan. 2. Uji F (Pengujian Secara Simultan) Uji pengaruh simultan digunakan untuk menguji apakah variabel independen manajemen laba dan arus kas kegiatn operasi secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen (manipulasi aktivitas riil). Uji F didefinisikan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan : R = koefisiensi korelasi ganda k = jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel Setelah mendapatkan nilai Fhitung ini, kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 atau 5%, artinya kemungkinan besar
113
dari hasil penarikan kesimpulan memiliki probabilitas 95% atau korelasi kesalahan sebesar 5%, yang mana akan diperoleh suatu hipotesis dengan syarat: •
Jika angka signifikan ≥ 0,05, maka Ho tidak ditolak.
•
Jika angka signifikan < 0,05, maka Ho ditolak.
Kemudian akan diketahui apakah hipotesis dalam penelitian ini secara simultan ditolak atau tidak, adapun hipotesis secara simultan adalah: a. Ho : p1 = p2 = 0 = tingkat pendidikan staf keuangan dan pengalaman berpengaruh terhadap tingkat penerapan akuntansi akrual dan dampaknya terhadap kualitas laporan keuangan. b. Ho : p1 ≠ p2 ≠ 0 = tingkat pendidikan staf keuangan dan pengalaman tidak berpengaruh terhadap tingkat penerapan akuntansi akrual dan dampaknya terhadap kualitas laporan keuangan. Dalam uji F tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,95 atau 95% dengan α = 0,05 artinya kemungkinan dari hasil kesimpulan adalah benar mempunyai pengaruh tingkat pendidikan staf keuangan dan pengalaman sebesar 95% atau toleransi kesalahan sebesar 5%, dan derajat kebebasan digunakan untuk menentukan Ftabel. Adapun kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel Bila Ho diterima, maka hal ini diartikan bahwa pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dinyatakan tidak signifikan, dan
114
sebaliknya jika Ho ditolak menunjukan bahwa pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dinyatakan signifikan. 3. Koefisien Determinasi Setelah diketahui besarnya koefisien korelasi, tahap selanjutnya adalah mencari nilai dari koefisien determinasi. Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
xy x
100%
Rumus 3.8
Dimana: Kd xy
: Koefisien determinasi : Koefisien Kuadrat korelasi ganda
Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah: - Jika Kd mendekati nol (0), berarti pengaruh variabel independen terhadap dependen lemah. - Jika Kd mendekati satu (1), berarti pengaruh variabel independen terhadap dependen kuat. 3.5.3 Penetapan Tingkat Signifikansi Sebelum penelitian dilakukan maka terlebih dahulu harus ditentukan tingkat signifikansinya. Hal ini dilakukan untuk membuat suatu rencana pengujian agar diketahui batas-batas untuk menentukan pilihan antara hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Tingkat signifikan yang dipilih dan ditetapkan dalam penelitian ini adalah 0,05 (5%). Tingkat signifikansi 0,05 (5%) artinya kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95%
115
atau toleransi kesalahan 5%. Angka ini dipilih karena dinilai cukup mewakili pengaruh antara kedua variabel dan merupakan tingkat signifikan yang umum digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial.
3.6 Proses Penelitian Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus, terencana dan sistematis dengan maksud untuk mendapatkan pemecahan masalah. Oleh karena itu, langkah-langkah yang diambil dalam penelitian haruslah tepat dan saling mendukung antara komponen yang satu dengan yang lain. Adapun proses penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Penetapan Topik b. Latar Belakang Penelitian c. Identifikasi Masalah d. Tinjauan Pustaka e. Metode Penelitian f. Hasil dan Pembahasan g. Kesimpulan dan Saran