BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, sumber data, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis data. Semuanya akan dibahas secara rinci seperti berikut. 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian pengembangan yang dilakukan untuk menghasilkan bahan ajar berupa LKS dengan konsep tematik terintegrasi berbasis pendekatan saintifik. 3.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru kelas 3 SD N Bergas Kidul 03 dan siswa kelas 3 SD N Bergas Kidul 03. 3.3. Desain Pengembangan Penelitian bahan ajar LKS dengan konsep tematik terintegrasi dengan pendekatan saintifik dilakukan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Format penyajian pada tahapan ADDIE secara garis besar adalah pembuatan produk berupa perancangan, uji pakar, dan uji coba. Langkah-langkah metode ADDIE dapat dilihat pada bagan Gambar 3 berikut ini.
32
33
Analysis
Analisis Analisis Kebutuhan
Analisis Materi
Analisis Karakteristik Siswa
Design
Penyususnan Draf
Development
Membuat Produk
Penyusunan RPP
Uji Pakar dan Revisi
Implementation
Evaluasi / Revisi
Uji Coba Produk
Evaluation
Produk Akhir
Gambar 3 Tahapan Penelitian dan Pengembangan 3.3.1 Tahap Analisis (Analysis) Analisis merupakan tahap awal dalam penelitian pengembangan. Adapun analisis yang dilakukan berupa analisis kebutuhan, analisis materi, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik siswa sebagai berikut.
34
3.3.1.1 Analisis kebutuhan Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas 3 SD Negeri Bergas Kidul 03 untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum 2013, dan kedalaman materi yang didapat siswa. Melalui hasil wawancara dengan guru kelas dapat diambil kesimpulan bahwa permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam memahami soal ulangan dan test tengah semester masih kurang maksimal, hal itu disebabkan karena kurangnya tambahan materi yang dapat dipelajari siswa secara mandiri. Solusi dari permaslahan tersebut bisa dilakukan dengan cara membuat LKS yang sesuai dengan KD dan pembelajaran pada buku siswa, sehingga hasil dari proses pembelajaran berupa kemampuan siswa dalam memahami dan memecahkan soal yang berkaitan dengan materi pembelajaran dapat terpenuhi dengan efektif. 3.3.1.2 Analisis Materi Kemudian peneliti menentukan kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa. Berdasarkan hasil analisis kurikulum di SD. Berdasarkan kurikulum yang digunakan di SD Negeri Bergas Kidul 03, peneliti membuat suplemen materi berupa LKS untuk membantu siswa dapat lebih mendalami materi pembelajaran tema Bumi dan Alam Semesta. Proses pembelajaran di 3 kelas SD Negeri Bergas Kidul 03 berlandasan pada pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik integrasi. 3.3.1.3 Analisis Karakteristik Siswa Analisis karakteristik siswa dilakukan melalui praktik mengajar di kelas 3 yang dilaksanakan 2 kali dalam 3 bulan dan observasi guru kelas serta praktikan lain saat mengajar, selama Program Pelatihan Lapangan (PPL) di SD Negeri Bergas Kidul 03. Dengan tujuan mengetahui iklim belajar siswa kelas 3 dan kemampuan siswa dalam mendalami suatu materi melalui pembelajaran dan pemahaman buku siswa. 3.3.2 Tahap Perancangan (Design) Perancangan LKS dilakukan berdasarkan hal-hal yang diperoleh dari tahap analisis. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perancangan meliputi:
35
3.3.2.1 Penyusunan draft LKS 1) Mengumpulkan referensi materi. 2) Penulisan draft LKS dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Perumusan
kompetensi
dasar
yang
harus
dikuasai.
Rumusan
kompetensi dasar berasal dari standar isi 2013 b) Perancangan dari sisi media c) Merancang alat evaluasi d) Penyusunan materi 3.3.3 Tahap Pengembangan (Development) Pada tahap ini, dikembangkan LKS dengan pendekatan saintifik. Tahapan dalam proses pengembangan dijelaskan sebagai berikut: Pengembangan LKS dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 3.3.3.1 Membuat Produk Pembuatan LKS yang dikembangkan harus melalui langkah-langkah penyusunan yang akan dijabarkan berikut ini. a. Membuat struktur atau komponen dalam LKS, yaitu: 1) Judul LKS 2) Petunjuk isi LKS 3) Standar kompetensi yang akan dicapai 4) Kompetensi dasar yang diturunkan dari standar isi 5) Tujuan pembelajaran 6) Informasi pendukung berupa masalah dan gambar (ilustrasi) 7) Kegiatan mengerjakan soal yang membantu siswa dalam memahami materi 8) Simpulan kegiatan 9) Latihan soal b. Menyusun dengan memperhatikan syarat kualitas berdasarkan BSNP, yaitu: 1) Kelayakan Isi 2) Kelayakan Bahasa 3) Kelayakan Penyajian
36
4) Kelayakan Grafika 3.3.3.2 Penyusunan RPP Penyusunan RPP dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menuliskan identitas b.Menuliskan Kompetensi Inti c. Menuliskan Kompetensi Dasar d. Menuliskan indikator f. Merumuskan tujuan pembelajaran g. Menentukan materi pembelajaran h. Menentukan pendekatan dan metode pembelajaran i. Menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran j. Sumber belajar k. Penilaian hasil belajar 3.3.3.3 Uji Pakar dan Revisi LKS yang telah disusun kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, dosen ahli media, ahli materi, dan guru mata pelajaran matematika dengan tujuan mendapatkan masukan-masukan untuk perbaikan LKS sebelum LKS diujicobakan. Penilaian tersebut ditinjau dari segi kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan kelayakan grafika. Untuk selanjutnya LKS direvisi sesuai komentar dan saran dari dosen ahli dan guru. Setelah uji pakar maka peneliti akan melakukan revisi apabila produk yang dijuikan terdpat keslahan. Baik dalam penulisan atau konten materi yang terdapat dalam LKS. 3.3.4 Tahap Implementasi (Implementation) Pada tahap ini dilakukan uji coba LKS kepada siswa di kelas. Uji coba yang dilakukan adalah uji coba lapangan pada sekolah yang dijadikan subjek penelitian untuk menguji kualitas produk. Uji coba ini dilakukan di kelas 3. Implementasi dilakukan untuk mengetahui respon siswa dan keefektifan LKS yang dikembangkan. 3.3.5 Tahap Evaluasi (Evaluation) Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kualitas LKS ditinjau dari segi kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan kelayakan grafika.
37
Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui respon siswa dan keefektifitasan pemanfaatan LKS dalam proses pembelajaran. Kualitas LKS diperoleh berdasarkan dari hasil evaluasi LKS oleh ahli media, ahli materi, guru kelas. Respon siswa diperoleh dari hasil angket respon siswa setelah menggunakan LKS, Keefektifitasan LKS diperoleh dari hasil belajar siswa setelah menggunakan LKS yang diperoleh dari tes hasil belajar. 3.3.6 Produk Akhir Produk akhir dari pengembangan LKS merupakan hasil akhir revisi produk setelah diujicobakan di SD Negeri Bergas Kidul 03. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dan penilaian yang diberikan oleh guru wali kelas 3 dan para siswa kelas 3 yang telah melakukan pembelajaran dengan LKS yang telah dikembangkan. 3.4 Sumber Data 1. Validator Validator dalam penelitian ini adalah dosen ahli media dan ahli materi.Validator memberikan penilaian terhadap angket penilaian LKS berkaitan dengan kualitas kevalidan serta memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap LKS sebelum diujicobakan di sekolah. 2. Guru Kelas 3 Guru kelas 3 dilibatkan dalam penelitian ini untuk mengikuti implementasi LKS, dan juga dapat memberi gambaran tentang kondisi sekolah, serta memberikan penilaian terhadap LKS yang dikembangkan. 3. Siswa kelas 3 SD Siswa kelas 3 dalam satu kelas akan dilibatkan dalam penelitian ini antara lain untuk mengikuti uji coba LKS, mengisi lembar evaluasi LKS dan angket respon siswa, serta mengerjakan tes hasil belajar di akhir implementasi berkaitan dengan kualitas keefektifan. 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji pakar dan tes. Uji pakar dalam penelitian ini adalah uji pakar materi, uji pakar
38
pembelajaran, dan uji pakar soal. Uji pakar dilakukan untuk menilai kevalidan LKS. Kemudian untuk menilai keefektifan LKS, selanjutnya digunakan teknik tes. Teknik tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk uraian singkat. Sebelum dilaksanakan tes tertulis, instrumen terlebih dahulu diuji kepada ahli (expert judgement). Serta digunakan lembar respon siswa untuk untuk menilai keefektifan penggunaan LKS dengan konsep tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik. 3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data, peneliti menggunakan instrument pengumpulan data berupa lembar wawancara, evaluasi bahan ajar, angket respon siswa, lembar observasi kegiatan pembelajaran, dan instrument test tertulis. 3.5.2.1 Lembar Wawancara Wawancara dilakukan guna mengetahui tanggapan guru SD mengenai Kurikulum 2013 yang sudah diterapkan di SD Negeri Bergas Kidul 03 selama 2 tahun terakhir, serta pemanfaatan LKS yang disediakan sekolah guna menunjang keefektifan proses pembelajaran. Data hasil wawancara digunakan sebagai acuan penyususnan draf produk awal pembuatan LKS. Pedoman wawan cara dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Indikator
Implementasi Kurikulum 2013
Tabel 2 Pedoman Wawancara Pertanyaan Bagaimana menurut Bapak / Ibu tentang penerapan Kurikulum 2013? Apakah dengan adanya kurikulum 2013 siswa senang mengikuti pembelajaran? Jika iya, hal apa yang mendukung hal tersebut? Bagaimana dengan isi dalam buku yang diterbitkan oleh pemerintah? Apa kekurangan dari buku yang diterbitkan pemerintah? Bagaimana cara Bapak / Ibu mengatasi kekurangan dari buku yang diterbitkan oleh pemerintah? Apakah penggunaan LKS dalam implementasi kurikulum 2013 sudah efektif digunakan? Apakah ibu pernah mengembangkan LKS yang sesuai dengan KD, indikator dan pembelajaran yang telah dilaksanakan
39
Untuk penilaian, berapa KKM yang diterapkan di kelas 3? 3.5.2.2 Lembar Validasi Pakar Lembar evaluasi ini digunakan untuk memperoleh data kualitatif berupa Penilaian LKS dengan pendekatan kontekstual oleh ahli materi, ahli media, pembelajaran , lembar validasi soal. Tujuannya untuk mengetahui keterbacaan visual LKS, memperoleh masukan/saran perbaikan media serta menentukan kelayakan LKS yang akan digunakan dalam implementasi media di sekolah. a. Uji Pakar Materi Lembar uji pakar materi digunakan untuk menilai kesesuaian materi yang dibuat dalam LKS. Kisi-kisi lembar validasi pakar materi dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
Aspek Materi
Tabel 3 Kisi-kisi Uji Pakar Materi Indikator 1. Kesesuaian dengan kurikulum sekolah dasar 2. Kesesuaian dan kejelasan kerangka isi LKS pembelajaran tematik integratif dengan pendekatan saintifik 3. Kesesuaiannya dengan KD pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum SD/MI tahun 2013 4. Kesesuaian indikator pembelajaran telah ditetapkan dalam kurikulum SD/MI tahun 2013 5. Kesesuaian tujuan pembelajaran telah ditetapkan dalam kurikulum SD/MI tahun 2013 6. Kesesuaian isi LKS pembelajaran dengan karakteristik pembelajaran tematik 7. Kesesuaian isi LKS pembelajaran dengan karakteristik pendekatan saintifik 8. Kejelasan bahasa yang digunakan
40
Aspek
Indikator 9. Kelengkapan materi 10. Keruntutan penyajian materi 11. Kesesuaian lembar kerja dan evaluasi dengan materi 12. Kebermanfaatan LKS dalam mempermudah pemahaman konsep
Bahasa
13. Keefektifan kalimat dalam media yang disajikan 14. Kebakuan istilah 15. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional peserta didik
Berdasarkan Tabel 3 tersebut, dapat diketahui bahwa butir penilaian dari aspek materi terdiri dari 15 butir. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian dari aspek materi, dapat dilihat kriteria penilaian pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Kriteria Penilaian Aspek Materi Skor
Kriteria
73-90 55-72 37-54 19-36 1-18
Sangat sesuai Sesuai Cukup sesuai Kurang sesuai Sangat kurang sesuai
b. Uji Pakar Media Selain uji pakar materi yang digunakan sebagai saran perbaikan draft produk awal, dilakukan pula uji pakar media. Kisi-kisi uji pakar media terdapat dalam Tabel 5 berikut.
41
Aspek
Tabel 5 Kisi-kisi Uji Pakar Media Indikator
Tampilan
Isi Media
Bahasa
Kepraktisan dalam penggunaan
1. Kesesuaian jenis dan ukuran huruf (font) 2. Kesesuaian pemilihan background 3. Penggunaan komposisi warna 4. Kesesuaian pemilihan gambar/foto 5. Kesesuaian LKS dengan materi pembelajaran 6. Kesesuaian LKS dengan model pembelajaran 7. Kesesuain LKS dengan pendekatan saintifik 8. Kemudahan pemanfaatan LKS dalam pembelajaran 9. Kemampuan LKS mempermudah pemahaman materi pembelajaran bagi peserta didik 10. Keefektifan kalimat dalam media yang disajikan 11. Kebakuan istilah 12. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional peserta didik 13. Kejelasan petunjuk LKS
Berdasarkan Tabel 5 tersebut, dapat diketahui bahwa butir penilaian dari aspek media terdiri dari 13 butir. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian dari aspek mediai, dapat dilihat kriteria penilaian pada Tabel 6 berikut ini. Tabel 6 Kriteria Penilaian Uji Pakar Media Skor 59-80 39-56 < 38 3.5.2.3 Angket Respon Guru
Kriteria Sangat baik Baik Kurang
42
Selain dilakukan uji pakar materi, media, pembelajaran, dan kevalidan soal LKS sebagai acuan untuk merevisi draft produk awal, dilakukan pula pengumpulan data menggunakan angket untuk mengetahui bagaimana respon guru dan siswa setelah melakukan pembelajaran menggunakan LKS yang telah dikembangkan. Angket respon guru terhadap LKS pembelajaran yang telah dikembangkan dapat dilihat dalam Tabel 7 berikut ini. Tabel 7 Angket Respon Guru Kriteria atau Indikator Pembelajaran menggunakan LKS lebih mudah LKS sangat membantu dalam pembelajaran Pembelajaran dengan LKS membuat evaluasi lebih mudah Pembelajaran dengan LKS membuat anak lebih mandiri Pembelajaran dengan LKS membuat anak lebih memahami materi Pembelajaran dengan LKS memfasilitasi siswa menjadi lebih aktif dan kreatif Pembelajaran dengan LKS dapat meningkatkan tanggung jawab siswa Pembelajaran dengan LKS dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa
YA
TIDAK
3.5.2.4 Angket Respon Siswa Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa setelah menggunakan bahan ajar LKS dengan pendekatan kontekstual. Angket respon siswa diberikan kepada siswa setelah mereka menggunakan LKS tersebut, dapat dilihat dalam Tabel 8 berikut ini. Tabel 8 Angket Respon Siswa Kriteria atau Indikator LKS ini membuatku lebih semangat dalam belajar. Isi LKS yang sesuai dengan kondisi di sekitarku, membuatku lebih mudah untuk memahami materi. Gambar-gambar ilustrasi di dalam LKS ini
YA
TIDAK
43
Kriteria atau Indikator membuatku lebih mudah untuk memahami materi. Kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam LKS ini membuatku semakin aktif dalam belajar. Kalimat-kalimat di dalam LKS ini sulit dipahami. Petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam LKS ini sulit untuk dipahami. Soal-soal yang terdapat dalam LKS ini membantuku mengetahui penguasaan materi yang telah dibahas.
YA
TIDAK
3.5.2.5 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Lembar
observasi
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
proses
pembelajaran menggunakan LKS dan kendala yang dihadapi dalam penggunaan LKS. Pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran dikategorikan atas 2 penilaian sesuai skala Guttman, yaitu “ya” dan “tidak”. Selain itu observer juga diminta untuk menuliskan komentar pada setiap aspek yang dinilai, serta komentar dan saran secara keseluruhan untuk mengevaluasi proses pembelajaran menggunakan LKS. Dalam penyusunan lembar observasi ini mengacu pada teori Sudjana (2005: 59-62) tentang aspek dalam menilai proses belajar mengajar, yaitu konsistensi kegiatan
pembelajaran
dengan
kurikulum,
keterlaksanaan
oleh
guru,
keterlaksanaan oleh siswa, keaktifan siswa, interaksi siswa dan guru, dan ketrampilan guru mengajar. Lembar observasi pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 9 berikut ini. Tabel 9 Lembar Obeservasi Pembelajaran No. Instrumen 1. Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan materi yang terdapat dalam LKS 2. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah yang terdapat dalam LKS 3. Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran 4. Guru memfasilitasi siswa untuk melaksanakan kegiatan-
YA
TIDAK
44
No. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Instrumen kegiatan yang terdapat dalam LKS Guru mendorong siswa untuk bekerja sama sesuai dengan petunjuk dalam LKS Siswa mampu bekerja sama dan berdiskusi sesuai dengan materi yang sedang didiskusikan Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari Guru meminta siswa untuk mengerjakan evaluasi Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan antusias Siswa bersama guru membahas soal evaluasi Guru memberikan umpan balik sesuai dengan yang terdapat dalam LKS Siswa menanggapi umpan balik yang diberikan guru
YA
TIDAK
3.5.2.6 Instrumen Test Tertulis Skor nilai tes tertulis digunakan untuk melihat keefektifan LKS yang dikembangkan. Tes tertulis dilakukan pada saat pretest maupun posttest. Tes tertulis pada saat pretest maupun posttest disajikan dalam bentuk pilihan ganda. Kisi-kisi dari soal pretest dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini. Tabel 10 Kisi-kisi Soal Pretest Kompetensi Dasar
Indikator
3.1 Menggali informasi dari teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
Mengidentifikasii teks laporan informatif tentang perubahan energi secara lisan atau tulis dengan tepat
Butir Soal 1,2,3,4
Jml 4
45
Kompetensi Dasar
Indikator Menjelaskan gagasan pokok tiap alinea di dalam teks laporan informatif tentang perubahan energi secara lisan atau tulis dengan tepat
3.1 Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan asli melalui pengamatan pola penjumlahan dan perkalian 3.14 Menentukan perbandingan data menggunakan tabel, grafik batang, dan grafik lingkaran 3.4 Mengetahui arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat
Butir Soal 5,6,7,
Jml 3
Mengidentifikasi isi teks laporan infor matif tentang perilaku hemat energy
8,9,10, 11,12
5
Mengidentifikasi operasi hitung yang tepat untuk memecahkan masalah
13,14,1 5,16,17 ,18
6
Mengidentifikasi data pada grafik lingkaran
19,20,2 1
3
Mengidentifikasi sikap menghargai karya orang lain sebagai contoh kewajiban sebagai warga negara di rumah dan di sekolah Mengidentifikasi kewajiban sebagai anggota keluarga di rumah sesuai konteks
22,23,2 4,25,26 ,27
6
28,29,3 0
3
3.1 Memahami simbol-simbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”
Memberikan contoh pengamalan sila kelima Pancasila.
31,32
2
3.1 Mengenal karya seni gaya dekoratif
Mengidentifikasi karya seni gaya dekoratif
33,34
2
Mengidentiifikasi alat dan media yang dibutuhkan untuk membuat karya seni dekoratif
35,36
2
Mengidentifikasi gerak guling de pan dan guling belakang konsep kom- binasi pola gerak dasar dominan dinamis bertumpu dengan tangan dan lengan
37,38,3 9,40
4
3.5 Mengetahui konsep kombinasi berbagai pola gerak dasar dominan statis (bertumpu dengan tangan dan lengan depan/belakang/samping, ber gantung, sikap kapal terbang, dan
46
Kompetensi Dasar
Indikator
Butir Soal
Jml
berdiri dengan salah satu kaki), depan/belakang/sam ping serta pola gerak dominan dinamis dalam aktivitas senam. (menolak, mengayun, melayang di udara, berputar, dan mendarat) dalam aktivitas senam. Selain disajikan kisi-kisi soal pretest, juga disajikan kisi-kisi soal posttest pada Tabel 11 berikut ini. Tabel 11 Kisi-kisi Soal Posttest
Kompetensi Dasar
Indikator
3.1 Menggali informasi dari teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
Mengidentifikasi teks informative pada bacaan tentang alam semesta. Mencari informasi melalui gambar yang berhubungan dengan tata surya. Mengidentifikasi isi teks laporan informatif tentang pergerakan bumi dan matahari . Mencari informasi dari teks cerita mengenai bumi dan relief bumi Menemukan jumlah titik sudut pada bangun datar
Mengidentifikasi bentuk- bentuk 3.12 Mendeksripsikan bangun datar di lingkungan hubungan antara dua bangun sekitar datar dan antara bangun ruang Mengidentifikasi hubungan antar dan bangun datar. bangun datar. Mengenal dan mengidentifikasi jenis-jenis bangun ruang di lingkungan sekitar Menentukan bentuk jaring-jaring
Item Soal Butir Jm Soal l 1,2,3,4
4
5,6,7
3
8,9,10
3
11,12
2
13,14
6
15
1
16
1
17,18,1 9
3
20
1
47
3.1 Memahami simbolsimbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila
yang sesuai dengan bangun ruangnya. Menyebutkan contoh hak dan kewajiban yang berkaitan dengan sila kelima.
21,22,2 3,24,25
5
Menjelaskan contoh aktivitas yang menunjukkan perilaku adil sesuai dengan sila ke -5 pancasila.
26,27,2 8
3
29,30
2
31,32,3 3
3
34,35
2
36,37
2
38,39,4 0
3
Mengidentifikasi contoh-contoh sikap adil terhadap orang lain sesuai dengan sila ke- 5
3.1 Mengenal karya seni gaya dekoratif
3.1 Mengetahui konsep gerak kombinasi pola gerak dasar lokomotor dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional.
Mengidentifikasi karya seni gaya dekoratif. Mengidentifikasi bahan alam dan bahan buatan yang dapat digunakan untuk membuat prakarya Mengidentifikasi konsep gerak kombinasi pola gerak dasar lokomotor dalam bentuk permainan sederhana Mengidentifikasi konsep gerak kombinasi pola gerak dasar manipulatif dalam bentuk permainan sederhana.
3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Analisis Data Soal Pretest dan Posttets Uji validasi nstrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas setiap soal uraian. Uji validasi soal dilaksanakan oleh pakar (expert judgement). Ahli dalam validasi soal dilakukan oleh guru Supriyadi, S.Pd. Hasil dari uji validasi expert soal oleh guru, dengan skoring 1- 4. Apabila soal menunujukkan skor 3 dan 4 itu menandakan jenis soal yang valid, dan apabila soal menunjukkan skor 1 dan 2, itu menandakan jenis soal yang tidak valid. Hasil uji pakar pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel 12 dan tabel 13 berikut ini.
48
Tabel 12 Hasil Validasi Pakar Soal Pretest Indikator Butir Soal Valid 4 3 Mengidentifikasii teks laporan 1,2,3,4 1,2,3,4 informatif tentang perubahan energi secara lisan atau tulis dengan tepat Menjelaskan gagasan pokok tiap 5,6,7 5,6,7 alinea di dalam teks laporan informatif tentang perubahan energi secara lisan atau tulis dengan tepat Mengidentifikasi isi teks 8,9,10,11,12 8,9,10, laporan infor matif tentang 11,12 perilaku hemat energi Mengidentifikasi operasi hitung 13,14,15,16, 13,14,1 yang tepat untuk memecahkan 17,18 5,16,17 masalah ,18 Mengidentifikasi data pada 19,20,21 20,21 grafik lingkaran Mengidentifikasi sikap 22,23,24,25, 22,23,2 menghargai karya orang lain 26,27 4,25,26 sebagai contoh kewajiban ,27 sebagai warga negara di rumah dan di sekolah Mengidentifikasi kewajiban 28,29,30 28 29,30 sebagai anggota keluarga di rumah sesuai konteks Memberikan contoh 31,32,33 33 31,32 pengamalan sila kelima Pancasila Mengidentifikasi karya seni 34,35 34,35 gaya dekoratif Mengidentiifikasi alat dan 36,37 36,37 media yang dibutuhkan untuk membuat karya seni dekoratif Mengidentifikasi gerak guling 38,39,40 38,39,4 de pan dan guling belakang 0 konsep kom- binasi pola gerak dasar dominan dinamis bertumpu dengan tangan dan lengan depan/belakang/sam ping dalam aktivitas senam. Jumlah 39
Tidak Valid 2 1
19
1
49
Tabel 13 Hasil Validasi Pakar Soal Posttest Indikator Butir Soal Valid 4 3 Mengidentifikasi teks 1,2,3,4 1,2,3,4 informative pada bacaan tentang alam semesta. Mencari informasi melalui gambar yang berhubungan dengan tata surya.
5,6,7
5,6,7
Mengidentifikasi isi teks laporan informatif tentang pergerakan bumi dan matahari
8,9,10
8,9,10
Mencari informasi dari teks cerita mengenai bumi dan relief bumi
11,12
11,12
Menemukan jumlah titik sudut pada bangun datar
13,14
13,14
Mengidentifikasi bentukbentuk bangun datar di lingkungan sekitar Mengidentifikasi hubungan antar bangun datar. Mengenal dan mengidentifikasi jenis-jenis bangun ruang di lingkungan sekitar Menentukan bentuk jaringjaring yang sesuai dengan bangun ruangnya. Menyebutkan contoh hak dan kewajiban yang berkaitan dengan sila kelima.
15
15
16
16
17,18,19
17,18,19
20
20
21,22,23,24, 25
21,22,23, 24,25
Menjelaskan contoh aktivitas yang menunjukkan perilaku adil sesuai dengan sila ke -5 pancasila.
26,27,28
26,27,28
Mengidentifikasi contoh-contoh sikap adil terhadap orang lain
29,30
29,30
Tidak Valid 2 1
50
Indikator
Butir Soal
Valid 4
3
Tidak Valid 2 1
sesuai dengan sila ke- 5
Mengidentifikasi karya seni gaya dekoratif. Mengidentifikasi bahan alam dan bahan buatan yang dapat digunakan untuk membuat prakarya. Mengidentifikasi konsep gerak kombinasi pola gerak dasar lokomotor dalam bentuk permainan sederhana Mengidentifikasi konsep gerak kombinasi pola gerak dasar manipulatif dalam bentuk permainan sederhana. Jumlah Pengujian
validasi
soal
31,32,33
31,32,33
34,35
34,35
36
36
38,39,40
38,39,40
40 dengan
menggunakan
expert
judgement
dilaksanakan dengan penelaahan terhadap kompetensi dasar dan indikator, apakah soal pretest dan posttest sudah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator atau belum. Validasi soal dengan expert judgement skala Guttman ini adalah skala yang menginginkan jawaban tegas. Skala ini berbentuk checklist, skor 3 dan 4 untuk jawaban ya (soal valid) dan skor 1 dan 2 untuk jawaban tidak (soal tidak valid). Setelah peneliti melaksanakan uji validasi soal kepada ahli (expert judgement), didapatkan hasil dari jumlah yang tidak valid ada 1 soal untuk pretest, dan semua soal posttest dinyatakan valid. Kesimpulannya adalah soal pretest memiliki kevalidan butir soal yaitu 39 soal dari 40 soal, untuk soal posttest memiliki kevalidan butir soal yaitu 40 dari 40 soal. Jumlah siswa penelitian pretest dan posttest yaitu kelas 3 SD Negeri Bergas Kidul 03 berjumlah 42 siswa. Peneliti menganalisis hasil dari uji validasi soal ini dengan menggunakan pendekatan non statistik, yakni dengan menganalisis sesuai dengan hasil validasi soal yang didukung kritik, saran, dan catatan dari pakar soal. Hasil dari soal yang
51
valid tidak sepenuhnya valid, hal ini dikarenakan ada perbaikan pada soal-soal tertentu yang dianggap valid oleh pakar soal. Hal ini berkaitan dengan perbaikan kalimat pada soal, penggunaan tanda perintah pada soal, dan keefektifan pada soal. 3.6.2 Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Butir soal yang baik selain dilihat dari hasil validitas uji pakar, juga dilihat dari keseimbangan kesukarannya. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagikarena di luar jangkauannya (Surapranata, 2006:12). Kriteria indeks kesukaran butir soal menurut Arikunto (2012:225) dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini. Tabel 14 Indeks Kesukaran Butir Soal Nilai Koefisien 0 – 0,30 0,31 – 0,70 0,71 – 1,00
Kategori Soal Sukar Sedang Mudah
Sedangkan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal, menurut Arikunto (2012:223) dilakukan dengan menggunakan rumus P = Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Penghitungan tingkat kesukaran butir soal tersebut berdasarkan soal-soal yang telah diuji kevalidannya. Untuk hasil penghitungan tingkat kesukaran butir soal pretest dan postest dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini.
52
Tabel 15 Tingkat Kesukaran Butir Soal Pretest dan Posttest Tingkat Kesukaran
Pretest
Posttest
2,3,4,9,12,15,24,28,30
1,3,5,6,7,8,9,10,11,12,15 ,17,19,29,30
Sedang
1,5,6,7,8,10,11,13,14,16,17,18 ,19,20,21,22,23,25,26,27,29
Sukar
-
2,4,13,14,15,16,17,18,19 ,20,21,22,23,24,25,26,27 ,28 -
Mudah
3.6.3 Analisis data Keefektifan LKS 3.6.3.1 Analisis Angket Respon Guru dan Respon Siswa Untuk menganalisis data angket dilakukan konversi data kuantitatif ke data kualitatif. Konversi data tersebut dilakukan pada data skala 5 karena angket yang digunakan merupakan angket berdasarkan skala Likert dengan penilaian mulai dari 1 sampai 5. Jawaban setiap butir instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif maupun sebaliknya. Pedoman konversi data kuantitatif ke data kualitatif berdasarkan pendapat Prof. Dr. S. Eko Putro Widoyoko (2012:123). Pedoman konversi tersebut dapat dilihat pada Tabel 16 berikut ini. Tabel 16 Pedoman Konversi Data Kuantitatif Skala 5 ke Data Kualitatif Jumlah Skor Pernyataan Rerata Skor Klasifikasi Kinerja (n + 4i) < x ≤ (n +5i) Sangat Baik (n + 4i) x (n + 3i) < x ≤ (n +4i)
(n + 3i)
x
Baik
(n + 2i) < x ≤ (n +3i)
(n + 2i)
x
Kurang Baik
(n + i) < x ≤ (n +2i)
(n + i)
n ≤ x ≤ (n + i)
(n) ≤ x ≤
x
Tidak Baik Sangat Tidak Baik
Nilai yang terdapat dalam kolom perhitungan tersebut dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
53
n = jumlah siswa x = nilai aktual x = rata-rata skor
i = kelas interval = 3.6.3.2 Analisis Perbedaan Hasil Pretest dan Posttest Analisis kuantitatif dilakukan pada data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa diuji dengan uji t sampel berpasangan. Menurut Sugiyono (2010:31) uji t atau (Paired-Samples T Test) dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara nilai variable dari dua sampel yang berpasangan/berkolerasi. Sebelum dilakukan uji t sampel berpasangan harus dilakukan uji normalitas. Jika data terbukti berdistribusi normal, maka dapat dilakukan uji t sampel berpasangan (Paired-Samples T Test). Namun, jika data berdistribusi tidak normal, uji yang dilakukan adalah uji nonparametris yakni dengan uji Wilcoxon.