BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan sumber diperolehnya data yang dibutuhkan dari masalah yang akan diteliti. Tempat penelitian yang digunakan peneliti adalah SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2015/2016. Peneliti memilih SMA ini sebagai tempat penelitian dikarenakan SMA ini merupakan SMA unggulan di Kartasura yang setiap tahunnya mampu meluluskan semua muridnya pada Ujian Nasional (UN). Namun, setelah peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil ujian nasional dari tahun 2013-2015 peneliti menemukan bahwa presentase pengusaan materi trigonometri SMA tersebut rendah jika dibandingkan dengan materi yang lain. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Kartasura untuk mengetahui penyebab rendahnya presentase penguasaan materi trigonometri. Saat peneliti melakukan pra observasi dan mewawancarai beberapa siswa, siswa mau menjawab
pertanyaan
yang diajukan peneliti. Hal
ini
mengindikasikan bahwa siswa SMA Negeri 1 Kartasura memiliki kemampuan berinteraksi yang baik dengan pihak luar, yang dalam hal ini adalah peneliti. Sehingga diharapkan dapat menjawab pertanyaan penelitian mengenai analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal. Selain itu belum pernah dilakukan penelitian mengenai kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal identitas trigonometri di SMA Negeri 1 Kartasura. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap. Adapun tahap-tahap pelaksanaannya sebagai berikut: a. Tahap Persiapan Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan-kegiatan permohonan pembimbing, pengajuan judul dan survey tempat penelitian pada bulan Desember 2015. Pengajuan proposal penelitian, menyiapkan instrumen
29
yang digunakan dalam kegiatan penelitian, dan pembuatan permohonan ijin penelitian di SMA Negeri 1 Kartasura pada minggu pertama sampai minggu ketiga bulan Januari 2016. Pengajuan instrumen penelitian pada minggu keempat bulan Januari 2016 sampai minggu pertama bulan Februari 2016. b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan permohonan ijin penelitian dan survey ke SMA Negeri 1 Kartasura melakukan
pengambilan
data.
Tahap
yang selanjutnya
pelaksanaan
penelitian
ini
dilaksanakan pada minggu pertama bulan Februari 2016 sampai minggu pertama bulan Maret 2016 dengan pelaksanaan penelitian berupa pengambilan data tentang kesalahan menyelesaikan soal pada materi trigonometri sub pokok bahasan identitas trigonometri melalui pemberian tes tertulis dan melalui kegiatan wawancara. c. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan Pada tahap pengolahan data, peneliti mengolah hasil tes siswa dalam menyelesaikan
soal
identitas
trigonometri
kemudian
siswa
akan
dikelompokkan menjadi kelompok tinggi, kelompok sedang dan kelompok rendah, kemudian pada masing-masing kelompok siswa dipilih minimal 2 orang yang paling banyak melakukan kesalahan dan kesalahan yang dilakukan
beragam.
Kesalahan-kesalahan
tersebut
dikelompokkan
kemudian dilakukan wawancara terhadap siswa-siswa yang terpilih. Tahap ini dilakukan beriringan dengan kegiatan pengumpulan data yaitu sejak minggu keempat bulan Februari 2016 sampai dengan minggu keempat bulan Maret 2016. Tahap penyusunan laporan dimulai bersamaan dengan tahap pengumpulan, pengolahan, analisis data, dan konsultasi dengan pembimbing yang dilakukan mulai minggu pertama bulan Maret 2016 sampai dengan minggu kedua bulan April 2016.
B. Metode dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kesalahan apa yang dilakukan oleh peserta didik serta apa penyebab peserta didik melakukan kesalahan. Metode penelitian yang diambil adalah penelitian kualitatif, hal ini dikarenakan peneliti bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam. Pada penelitian ini belum jelas diketahui apa saja kesalahan yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan soal trigonometri sub pokok bahasan identitas trigonometri dan apa penyebabnya. Selain itu peneliti ingin memahami makna dibalik hasil tes tertulis siswa. Saat ditemui siswa yang melakukan banyak kesalahan dan kesalahan yang dilakukan bervariasi, peneliti ingin mengetahui makna dibalik kesalahan tersebut kemudian mencari penyebabnya. Karena alasan-alasan tersebut, maka tidak mungkin data pada kondisi seperti itu dijaring dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu penelitian difokuskan pada satu kasus saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam dengan mengabaikan kasus yang lain. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan untuk mengetahui jenis kesalahan dan penyebabnya.
C. Data dan Sumber Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data hasil tes tertulis tentang pokok bahasan trigonometri dan hasil wawancara (dengan respondennya dipilih berdasarkan kesalahan yang dilakukan pada saat tes tertulis). Dari hasil tes tertulis, data yang dikumpulkan adalah kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal trigonometri. Sedangkan hasil wawancara, data yang dikumpulkan adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dilakukan selama menyelesaikan soal tes yang diberikan saat wawancara, kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soal tertentu, penyebab kesalahan, dan pemberian petunjuk oleh peneliti. Selanjutnya dilakukan triangulasi teknik terhadap kedua kegiatan tersebut. Triangulasi teknik dilakukan dengan membandingkan data hasil tes dan data hasil wawancara.
D. Teknik Pengambilan Subjek Penelitian Sugiyono (2014:52), teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Dalam penelitian ini digunakan teknik non probability sampling,
yaitu
teknik
pengambilan
sampel
yang
tidak
memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik non probability sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, pertimbangan tertentu ini misalnya seseorang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan. Pada penelitian ini, siswa akan dikelompokkan menjadi kelompok tinggi, kelompok sedang dan kelompok rendah berdasarkan skor yang diperoleh saat tes soal identitas trigonometri. Pengelompokkan ketiga kategori tersebut mengacu pada Sutrisno Hadi dalam bukunya Metodologi Research Jilid-2 (1981:135), yaitu : (1) kelompok tinggi jika skor rata-rata + 1. SD keatas, (2) kelompok sedang jika jika skor rata-rata - 1. SD sampai skor ratarata + 1. SD, (3) kelompok rendah jika skor rata-rata - 1. SD kebawah, dimana SD adalah standar deviasi. Kemudian pada masing-masing kategori dipilih minimal 2 siswa. Pemilihan subjek berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu: (1) siswa yang paling banyak melakukan kesalahan, (2) kesalahan bervariasi pada setiap nomor soal (3) kesediaan siswa menjadi subjek. Kemudian siswa inilah yang nantinya akan diwawancarai untuk memperdalam informasi mengenai kesalahan dalam penyelesaian soal identitas trigonometri. Berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari sampel sebelumnya, dapat ditetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan akan memberi data lebih lengkap. Nasution (Sugiyono, 2014: 55) menjelaskan bahwa penentuan unit sampel dianggap telah memadai apabila datanya telah jenuh, ditambah sampel lagi tidak memberikan informasi yang baru, artinya bahwa dengan menggunakan responden selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang berarti. Pada penelitian ini, sampel dianggap telah memadai apabila penambahan sampel lagi tidak memberikan informasi baru mengenai kesalahan siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan sumber data yang digunakan, ada dua metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu: 1. Metode Tes Metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan - pertanyaan atau suruhan – suruhan kepada subjek penelitian Budiyono (Prastyaningsih, 2015: 33). Dalam penelitian ini digunakan tes uraian untuk mengumpulkan data mengenai kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pada materi trigonometri. Tes uraian dapat digunakan untuk mengukur hasil pengalaman belajar yang kompleks, seperti kemampuan
mengaplikasikan
prinsip,
kemampuan
menginterpretasikan
hubungan, kemampuan merumuskan kesimpulan yang sahih dan sebagainya (Widoyoko, 2012: 86-87).
Tes yang digunakan bersifat diagnosis untuk
mengetahui setiap langkah penyelesaian siswa atau mengetahui letak kesalahan yang dilakukan siswa. Berikut langkah-langkah dalam menyusun tes uraian trigonometri: 1) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika yang digunakan SMA N 1 Kartasura dan menentukan indikatornya. 2) Menganalisis materi trigonometri kelas X, khususnya sub pokok bahasan identitas trigonometri. 3) Menyusun kisi-kisi lembar tes identitas trigonometri. 4) Menyusun soal-soal identitas trigonometri. 5) Melakukan validasi isi lembar tes identitas trigonometri. 6) Melakukan revisi soal-soal jika diperlukan. Untuk menentukan validitas instrumen dilakukan dengan pertimbangan validator (expert judgement), yaitu mengkonsultasikan soal tes yang telah disusun peneliti kepada beberapa ahli. 2. Metode Wawancara Esterberg
(Sugiyono,
2014:72)
mendefinisikan
sebagai
berikut.
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Wawancara yang digunakan pada penelitian ini merupakan wawancara berbasis tugas, yaitu wawacara diberikan berdasarkan hasil pekerjaan siswa saat mengerjakan tes (Lampiran L-12). Materi wawancara berisi kendalakendala yang dihadapi peserta didik dalam mengerjakan tes. Metode wawancara ini dilakukan untuk memvalidasi hasil analisa kesalahan dari tes (Lampiran L-1) dan untuk mengetahui lebih jauh mengenai faktor - faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal dan untuk memvalidasi hasil analisa penyebab kesalahan. Berikut
langkah-langkah
yang
dilakukan
untuk
menyusun
pedoman
wawancara: a. Menentukan tujuan wawancara. b.Menyusun kemungkinan pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan selama wawancara. c. Melakukan validasi pedoman wawancara. d. Melakukan revisi apabila diperlukan.
F. Teknik Uji Validitas Data Dalam penelitian kualitatif, untuk mengoptimalkan kadar validitas atau kebenaran data, antara lain dilakukan pengujian dengan teknik (1) perpanjangan pengamatan, (2) meningkatkan ketekunan, (3) triangulasi (triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu), (4) analisis kasus negatif, (5) diskusi dengan teman sejawat, (6) mengadakan member check. (Sugiyono, 2014:121) Validitas yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi berbagai kegiatan di antaranya adalah: 1. Triangulasi Teknik Moleong (2014 : 330), triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Sugiyono (2014: 127), triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan ketiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini triangulasi teknik dilakukan dengan membandingkan data hasil tes tertulis dan data hasil wawancara berbasis tugas. Data dianggap valid apabila sudah tidak ditemukan perbedaan antara data hasil tes tertulis dengan data hasil wawancara berbasis tugas. 2. Mengadakan Member Check Sugiyono (2014: 129), member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus mengubah temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan member check dengan siswa sebagai pemberi data. Pelaksanaan member check dilakukan setelah mendapat suatu temuan. Member check digunakan untuk memvalidasi hasil analisis letak kesalahan dan penyebab kesalahan siswa. Data dianggap valid jika data yang ditemukan peneliti disepakati oleh pemberi data yang dalam hal ini adalah siswa.
G. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data penelitian kualitatif dengan tahapan-tahapan sebagai berikut. 1. Reduksi Data (Data Reduction) Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. (Sugiyono, 2014:92) Kegiatan
ini
mengarah
kepada
menyeleksi,
memfokuskan,
menyederhanakan, serta mentransformasikan data mentah. Tahap reduksi data dalam penelitian ini meliputi. a. Mengoreksi
hasil
pekerjaan
peserta
didik,
kemudian
dilakukan
pengelompokkan dan pemilihan data kesalahan siswa untuk menentukan peserta didik yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian. Selain itu dilakukan pula b. Hasil pekerjaan peserta didik saat melakukan tes yang diberikan sewaktu wawancara merupakan bahan untuk wawancara. c. Hasil wawancara disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik dan rapi, kemudian ditransformasikan ke dalam catatan.
2. Penyajian Data (Data Display) Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data biasa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya (Sugiyono,2014: 95). Dalam penelitian ini, digunakan penyajian data uraian singkat dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Dalam penyajian data, hasil pekerjaan peserta didik disusun menurut urutan objek penelitian. Kegiatan ini memunculkan dan
menunjukkan kumpulan data atau informasi yang terorganisasi dan terkategori yang memungkinkan suatu penarikan kesimpulan atau tindakan. Tahap penyajian data dalam penelitian ini meliputi: a. Menyajikan hasil pekerjaan peserta didik. b. Menyajikan hasil wawancara yang telah direkam pada alat perekam berupa telepon genggam. Dari hasil penyajian data (pekerjaan peserta didik dan hasil wawancara) dilakukan analisis. Kemudian dilakukan penarikan kesimpulan sehingga dihasilkan data temuan yang mampu menjawab permasalahan dalam penelitian ini.
3. Verifikasi (Conclusion Drawing) Verifikasi merupakan sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh sehingga mampu menjawab pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2014: 99). Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini dilakukan dengan pencermatan data letak kesalahan dan penyebab kesalahan siswa yang telah dianalisis. Selanjutnya simpulan-simpulan diambil berdasarkan realitasrealitas yang ditemukan pada hasil triangulasi teknik dan member check. Pada penelitian ini member check digunakan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh siswa. Data yang diperoleh dari hasil tes tertulis diperkuat dengan pernyataan-pernyataan yang didapat dari kegiatan wawancara. Ketika pola dari suatu data dikuatkan oleh suatu bukti dari data yang lain, maka temuan dinyatakan kuat.
H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan serangkaian langkah-langkah secara urut dari awal hingga akhir yang dilakukan dalam penelitian. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pembuatan proposal penelitian 2. Mengajukan permohonan izin ke SMA Negeri 1 Kartasura 3. Pelaksanaan Penelitian a. Tes Tertulis Tes tertulis diberikan setelah materi identitas trigonometri selesai diajarkan. Soal tes yang diberikan berbentuk tes uraian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jawaban-jawaban siswa untuk dianalisis sehingga ditemukan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dan penyebab kesalahan tersebut. b. Wawancara Subjek wawancara ditentukan melalui teknik purposive sampling. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk memvalidasi hasil analisa kesalahan saat tes dan untuk mengetahui lebih jauh mengenai faktor - faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal dan untuk memvalidasi hasil analisa penyebab kesalahan. 4. Validasi Data Validasi data dilakukan dengan triangulasi teknik, yaitu dengan membandingkan data hasil tes tertulis dan data hasil wawancara berbasis tugas selain itu juga digunakan member check. 5. Analisis Data Analisis data meliputi 3 kegiatan : a. Reduksi data Reduksi data adalah pemilihan dan penyederhanaan data. Kegiatan ini dilakukan untuk menghindari penumpukan data atau informasi yang sama dari siswa. b. Penyajian data Data yang disajikan berupa jenis-jenis kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal pada materi trigonometri beserta faktor-faktor yang menjadi penyebabnya. c. Verifikasi Verifikasi data dan penarikan kesimpulan dilakukan selama kegiatan analisis berlangsung sehingga diperoleh suatu kesimpulan final. 6. Penyusunan laporan penelitian Tahap penyusunan laporan penelitian dilakukan berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan dianalisis. Penyusunan laporan penelitian mengikuti aturan yang telah ditentukan. Pembuatan proposal penelitian
Permohonan izin
Tes tertulis materi identitas trigonometri
Wawancara siswa
Reduksi data Penyajian data Penarikan Kesimpulan Validasi Data
Penyusunan Laporan Penelitian Gambar 3.1. Prosedur Penelitian
Analisis Data