BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Tingkir – tengah 02 Semester II Tahun 2011/2012. 3.2 Variabel Penelitian Agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda terdapat dalam judul penelitian, peneliti memandang perlu untuk memberikan definisi sebagai berikut : 3.2.1 Variabel Terikat Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar IPS. Hasil belajar IPS adalah skor yang diperoleh siswa dari hasil tes di setiap akhir siklus. 3.2.2 Variabel Bebas Sedangkan variabel bebas pada penelitian ini adalah media gambar. Media gambar adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan ide, pesan-pesan lewat gambar agar mempermudah siswa menerima pelajaran. 3.3 Rencana Penelitian Penelitian
ini
termasuk
jenis
Penelitian
Tindakan
Kelas
yang
menggunakan model spiral dari Kemmis dan Targatt. Penelitian akan dilaksanakan melalui siklus I dan siklus II, sebelum dilaksanakan penelitian menyusun suatu perencanaan mengenai apa yang akan dilaksanakan dengan suatu pengamatan mengenai jalannya tindakan dalam pembelajaran, setelah tindakan akan dilaksanakan refleksi berdasarkan hasil pengamatan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada tindakan siklus I kemudian akan dilaksanakan dan diperbaiki pada siklus II yang pelaksanaannya sama pada siklus I. Setiap siklus peneliti mengumpulkan data aktivitas siswa dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa pada tahap evaluasi. Dan setiap siklus 18
19
dilaksanakan melalui tahapan : perencanaan, pelaksanaan, dan observasi serta refleksi. Siklus akan dikatakan berakhir apabila penelitian telah mencapai target indikator keberhasilan. Berikut penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Targatt.
Keterangan: 1. Perencanaan 2. Tindakan dan Pengamatan I 3. Refleksi I 4. Perencanaan Siklus II 5. Tindakan dan Pengamatan II 6. Refleksi II
Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart
Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) menggunakan 2 siklus. Tahapan yang digunakan dalam siklus I sama dengan tahapan yang digunakan pada siklus II. 3.4 Pelaksanaan Tindakan Rancangan pelaksanaan tindakan kelas disusun berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan hipotesis tindakan yang diajukan. Artinya suatu tindakan harus dilakukan agar terjadi perubahan kearah yang diharapkan. Perubahan tersebut dapat dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif. 3.4.1 Siklus I 3.4.1.1 Pertemuan pertama a. Tahap Perencanaan
19
20
1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran IPS dengan kompetensi dasar Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. 2. Mempersiapkan sumber, media, dan alat peraga. 3. Menyiapkan lembar kerja siswa dan instrumen evaluasi. 4. Menyiapkan lembar observasi. b. Pelaksanaan Tindakan 1. Melaksanakan apersepsi, motivasi dan informasi. 2. Kegiatan Inti a) Guru menunjukan gambar macam – macam jenis teknologi. b) Guru meminta siswa mengelompokan jenis – jenis teknologi yang ditunjukan. c) Siswa dibawah pimpinan guru membentuk kelompok diskusi. d) Siswa berdiskusi dalam kelompok masing – masing tentang jenis teknologi produksi sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain untuk menjaga keterlibatan siswa. e) Tiap kelompok diskusi melaporkan hasil yang telah dicapainya. f) Siswa mencatat hasil diskusi dan guru mengumpulkan laporan hasil diskusi. 3. Kegiatan Akhir Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran,pesan / motivasi untuk siswa, penutup. 20
21
c. Observasi 1) Mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran. 2) Memantau kegiatan diskusi kelompok. 3) Mengamati dinamika interaksi antar siswa dalam kegiatan diskusi kelas yang terjadi. 4) Mengamati keseringan bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru atau teman siswa lainnya. d. Refleksi 1) Menganalisis hasil belajar siswa. 2) Mengevaluasi hasil observasi. 3) Memperbaiki kelemahan/kekurangan yang ada untuk perbaikan pada pertemuan berikutnya. 3.4.1.2 Pertemuan kedua a. Tahap Perencanaan 1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran IPS dengan kompetensi dasar Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. 2. Mempersiapkan sumber, media, dan alat peraga. 3. Menyiapkan lembar kerja siswa dan instrumen evaluasi. 4. Menyiapkan lembar observasi.
21
22
b. Pelaksanaan Tindakan 1. Melaksanakan apersepsi, motivasi dan informasi. 2. Kegiatan Inti a. Guru mengulas kembali pembelajaran sebelumnya, yaitu tentang jenis teknologi produksi b. Guru menunjukan dengan gambar macam – macam contoh teknologi produksi. c. Guru menjelaskan diagram alur teknologi produksi. d. Siswa menyimak penjelasan guru. e. Siswa bergabung dengan kelompoknya dan guru membagikan berbagai gambar untuk dibuat menjadi diagram alur produksi. f. Guru berkeliling memantau pekerjaan tiap kelompok. g. Perwakilan dalam setiap kelompok untuk maju mempresentasikan diagram yang sudah dibuat. h. Guru menjelaskan hasil diskusi kelompok. i. Guru memberikan soal evaluasi. 3. Kegiatan Akhir Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran,pesan / motivasi untuk siswa, penutup. e. Observasi 1. Mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran.
22
23
2. Memantau kegiatan diskusi kelompok. 3. Mengamati dinamika interaksi antar siswa dalam kegiatan diskusi kelas yang terjadi. 4. Mengamati keseringan bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru atau teman siswa lainnya. f. Refleksi Refleksi merupakan pembahasan hasil pelaksanaan siklus I dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif. Analisis deskriptif komparatif digunakan untuk menganalisis hasil pembelajaran siklus I dengan cara membandingkan antara hasil belajar pada kondisi awal dengan hasil belajar siklus I: 1. Menganalisis hasil belajar siswa. 2. Mengevaluasi hasil observasi. 3. Memperbaiki kelemahan/kekurangan yang ada untuk perbaikan pada siklus berikutnya. 3.4.2 Siklus II Langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan siklus II adalah sama dengan langkah pelaksanaan siklus I. Sedangkan dasar pelaksanaan siklus II adalah hasil belajar siklus I. Langkah-langkah tersebuit meliputi : 1. Perencanaan Perencanaan yang dimaksud adalah berupa persiapan dan pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah berupa apersepsi, kegiatan inti dan penutup.
23
24
2. Tindakan Tindakan yang dimaksud adalah tindakan perbaikan pembelajaran yang kami laksanakan pada siklus II berdasar hasil pelaksanaan siklus I. 3. Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh kolaborator, yang dalam hal ini diakukan oleh guru kelas IV SD Negeri Tingkir – Tengah 02 selaku pengamat selama pelaksanaan siklus II. 4. Refleksi Refleksi merupakan pembahasan hasil pelaksanaan siklus II dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif. Analisis deskriptif komparatif digunakan untuk menganalisis hasil pembelajaran siklus II dengan cara membandingkan antara hasil belajar pada kondisi awal dengan hasil belajar siklus I dan hasil belajar siklus II. Langkah terakhir dalam pelaksanaan penelitian ini adalah mengkaji kembali hasil siklus I dan hasil siklus II dan bila ada temuan-temuan baru maka akan dijadikan bahan pertimbangan guna penyusunan laporan hasil penelitian. 3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Untuk memperoleh data pelaksanaan tindakan digunakan beberapa instrumen berupa: tes kemampuan siswa, dan lembar observasi. 3.5.1 Teknik 1. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti dan pengamat (teman sejawat). Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya. Observasi dilakukan selama proses
24
25
pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Dalam observasi ini peneliti lebih banyak menggunakan salah satu dari pancainderanya yaitu indra penglihatan. Instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek yang diteliti (Soekowati, 2006:64).
25
26
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Observasi Pemanfaatan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar IPS Pada Materi Mengenal Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi Aspek
Indikator
Melakukan persiapan
Melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran yaitu dengan pemanfaatan media gambar
Melakukan penutup
kegiatan
No Item
perlengkapan pembelajaran atau alat 1,2,3 peraga/Media Gambar, ruangan dan tata tertib yang digunakan selama pembelajaran a. Membentuk kelompok diskusi 1. Menyampaikan apersepsi 4,5,6 2. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok diskusi b. Menyampaikan masalah 7,8 1. Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran menggunakan media gambar 2. Guru membagikan gambar ke masing – masing kelompok c. Siswa melakukan diskusi 9,10 i. Siswa melaksanakan kegiatan diskusi ii. Guru berkeliling mengamati penggunaan media gambar dalam diskusi a. Siswa menyajikan hasil diskusi 1. Tiap kelompok melaporkan hasil 11,12,13 diskusi 2. Siswa mencatat hasil diskusi 3. Guru mengumpulkan hasil diskusi b. Evaluasi hasil diskusi 1. Guru memberikan evaluasi hasil 14,15,16 diskusi 2. Melakukan pemantapan dan tindak lanjut
26
Jumlah
3
3 2
2
3
3
27
2. Dokumentasi Berdasarkan Sukmadinata (2005) studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen – dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik metode ini peneliti menggunakan untuk memperoleh data awal tentang nama siswa, no induk, nilai hasil ulangan siswa kelas IV di SDN Tingkir – Tengah 02.Yang paling utama adalah gambar kegiatan siswa saat proses pembelajaran 3. Tes Di dalam penelitian ini digunakan tes untuk menunjukkan hasil belajar. Hasil tes yang diperoleh juga digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki proses pembelajaran. Pemberian tindakan dilakukan melalui tiga siklus dan evaluasi dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui kemampuan siswa pada setiap siklus. Tes adalah suatu alat pengumpul informasi, bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan (Arikunto, 2005:33).
27
28
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes IPS Siklus I kelas IV SD Negeri Tingkir Tengah 02 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012
No
Standar Kompetensi (SK)
Kompetensi Dasar (KD)
1.
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan propinsi.
Mengenal perkembanga n teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunaka nnya.
Indikator
Item
Menjelaskan pengerian teknologi 10,19 produksi Menyebutkan jenis – jenis 2,3,4,16 teknologi untuk berproduksi yang digunakan masyarakatpada masa lalu dan masa kini Membandingkan jenis – jenis teknologi untuk berproduksi yang digunakan masyarakat pada 1,11,12, masa lalu da masa kini.
Menyebutkan contoh teknologi 5,6,7,15 produksi masa lalu dan masa kini. Membuat diagram alur tentang proses produksi dari kekayaan 8,9 alam yang tersedia. Mendeskripsikan diagram alur 20,18 tentang proses produksi dari kekayaan alam yang tersedia. 28
29
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes IPS Siklus II kelas IV SD Negeri Tingkir Tengah 02 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012 No.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar (KD) (SK)
1.
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan propinsi.
Mengenal perkembang an teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunaka nnya.
Indikator
Item Soal
Menyebutkan alat – alat 1,3,4,7 teknologi komunikasi yang digunakan masyarakat setempat. Membandingkan alat – alat 2,5,9 teknologi komunikasi yang digunakan masyarakat setempat pada masa lalu dan masa kini. Menjelaskan cara penggunaan alat – alat teknologi komunikasi. Menyebutkan alat – alat teknologi transportasi masa lalu dan masa kini. Mengelompokan jenis – jenis teknologi transportasi.
6,8 10,14,19,20 11,12,13,15, 16,17,18
Menulis soal bentuk pilihan ganda sangat diperlukan keterampilan dan ketelitian. Hal yang paling sulit dilakukan dalam menulis soal bentuk pilihan ganda adalah menuliskan pengecohnya. Pengecoh yang baik adalah pengecoh yang tingkat kerumitan atau tingkat kesederhanaan, serta panjang-pendeknya relatif sama dengan kunci jawaban. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam penulisan soal bentuk pilihan ganda, maka dalam penulisannya perlu mengikuti langkah-langkah berikut, langkah pertama adalah menuliskan pokok soalnya, langkah kedua menuliskan kunci jawabannya, langkah ketiga menuliskan pengecohnya.
29
30
Soal bentuk pilihan ganda merupakan soal yang telah disediakan pilihan jawabannya. Peserta didik yang mengerjakan soal hanya memilih satu jawaban yang benar dari pilihan jawaban yang disediakan. Soalnya mencakup: (1) dasar pertanyaan/stimulus (bila ada), (2) pokok soal (stem), (3) pilihan jawaban yang terdiri atas: kunci jawaban dan pengecoh. Kaidah penulisan soal pilihan ganda adalah seperti berikut ini: 1) Materi a) Soal harus sesuai dengan indikator. Artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi. b) Pengecoh harus berfungsi. c) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar. Artinya, satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban. 2) Konstruksi a) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Artinya, kemampuan/ materi yang hendak diukur/ditanyakan harus jelas, tidak menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksudkan penulis. Setiap butir soal hanya mengandung satu persoalan/gagasan b) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. Artinya apabila terdapat rumusan atau pernyataan yang sebetulnya tidak diperlukan, maka rumusan atau pernyataan itu dihilangkan saja. c) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, kelompok kata, atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar. d) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang 30
31
mengandung arti negatif. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan penafsiran peserta didik terhadap arti pernyataan yang dimaksud. Untuk keterampilan bahasa, penggunaan negatif ganda diperbolehkan bila aspek yang akan diukur justru pengertian tentang negatif ganda itu sendiri. e) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Artinya, semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang ditanyakan oleh pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan jawaban harus berfungsi. f) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. Kaidah ini diperlukan karena adanya kecenderungan peserta didik memilih jawaban yang paling panjang karena seringkali jawaban yang lebih panjang itu lebih lengkap dan merupakan kunci jawaban. g) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua pilihan jawaban di atas salah” atau “Semua pilihan jawaban di atas benar”. Artinya dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka secara materi pilihan jawaban berkurang satu karena pernyataan itu bukan merupakan materi yang ditanyakan dan pernyataan itu menjadi tidak homogen. h) Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis. Artinya pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun dari nilai angka paling kecil berurutan sampai nilai angka yang paling besar, dan sebaliknya. Demikian juga pilihan jawaban yang menunjukkan waktu harus disusun secara kronologis. Penyusunan secara unit dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik melihat pilihan jawaban. i) Gambar, grafik, tabel, diagram, wacana, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. Artinya, apa saja yang menyertai suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dapat dimengerti oleh peserta didik. Apabila soal bisa dijawab tanpa melihat gambar, grafik,
31
32
tabel atau sejenisnya yang terdapat pada soal, berarti gambar, grafik, atau tabel itu tidak berfungsi. j) Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang. k) Butir
soal
jangan
bergantung
pada
jawaban
soal
sebelumnya.
Ketergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan peserta didik yang tidak dapat menjawab benar soal pertama tidak akan dapat menjawab benar soal berikutnya. 3) Bahasa/budaya a) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia dalam penulisan soal di antaranya meliputi: a) pemakaian kalimat: (1) unsur subyek, (2) unsur predikat, (3) anak kalimat; b) pemakaian kata: (1) pilihan kata, (2) penulisan kata, dan c) pemakaian ejaan: (1) penulisan huruf, (2) penggunaan tanda baca. b) Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga pernyataannya mudah dimengerti warga belajar/peserta didik. c) Pilihan jawaban jangan yang mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok soal. Berdasarkan uraian kaidah penulisan soal pilihan ganda diatas, maka peneliti akan mengunakannya sebagai acuan dalam penyusunan untuk lembar uji validasi pakar/ahli. Aspek-aspek yang akan peneliti gunakan ke dalam lembar uji validasi pakar/ahli terdapat dalam tabel berikut:
32
33
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Uji Validasi Pakar/Ahli .
Aspek Kaidah Penulisan Soal Pilihan Ganda (Multiple Choice Test) a. Soal sesuai dengan indikator. b. Pengecoh jawaban berfungsi. c. Setiap soal mempunyai satu jawaban yang benar. uksi a. b. c. d. e.
Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. Pokok soal dirumuskan secara jelas dan tegas. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
/budaya a. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. b. Bahasa yang digunakan pada setiap soal komunikatif c. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian.
3.5.2 Alat pengumpulan data Sesuai dengan teknik pengumpulan data, maka alat pengumpulan data pada penelitian ini berbentuk materi soal tes formatif untuk siklus I dan siklus II. 3.6 Indikator Keberhasilan 3.6.1
Indikator Proses Dalam indikator proses dapat dinyatakan berhasil apabila rata–rata
hasil observasi langkah pembelajaran dengan menggunakan media gambar mendapat skor diatas 3.
33
34
3.6.2
Indikator Hasil Pembelajaran dengan menggunakan media gambar dinyatakan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa apabila : Jumlah ketuntasan belajar siswa dicapai oleh 90% dari 33 siswa, dengan KKM lebih dari atau sama dengan 71. 3.7 Analisis Data Penelitian Teknik analisis data dengan menggunakan teknik analisis diskriptif komparatif, yaitu teknik analisis hasil pembelajaran siklus II dengan cara membandingkan antara hasil belajar pada kondisi awal dengan hasil belajar siklus I dan hasil belajar siklus II.
34