BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi experimental), yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkap hubungan sebab – akibat dengan cara melibatkan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen yaitu kelas yang diberikan perlakuan dengan mediakartu bilangan ARIF yaitu kelas 1-B. Kelas kontrol yaitu kelas yang tidak diberi perlakuan yaitu kelas 1-A, metode pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran konvensional. B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SD N 3 Tuntang yang berada di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Pelaksanaan penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 3 Tuntang.Penelitian ini berlangsung dari Bulan Desember 2012 sampai April 2013 diawali dengan meminta ijin kepada Kepala Sekolah, melakukan wawancara kepada guru kelas 1-A dan 1-B kemudian melakukan penelitian di kelas 1-A dan 1-B. Jadwal penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Jadwal Penelitian Kelas Eksperimen No 1.
Hari, Tanggal Senin, 1 April2013
Waktu 09.15 – 10.30
Kelas Eksperimen (IA)
2.
Selasa, 2 April 2013
09.15 – 10.30
Penerapan konsep menjumlah dua bilangan dengan teknik penjumlahan bersusun pendek
3.
Rabu, 3 April 2013
09.15 – 10.30
4.
Kamis, 4 April 2013
09.15 – 10.30
Menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan penjumlahan Pemberian soal sebagai posttest
Penerapan konsep menjumlahan dua bilangan dengan teknik penjumlahan bersusun panjang
Tabel 2 Jadwal Penelitian Kelas Kontrol No 1.
Hari, Tanggal Selasa, 30 April2013
Waktu 09.15 – 10.30
Kelas Kontrol (IB)
2.
Rabu, 1 Mei 2013
09.15 – 10.30
Penerapan konsep menjumlah dua bilangan dengan teknik penjumlahan bersusun pendek
3.
Kamis, 2 Mei 2013
9.15 – 10.30
4.
Jumat, 4 Mei 2013
09.15 – 10.30
menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan penjumlahan Pemberian soal sebagai posttest
Penerapan konsep menjumlahan dua bilangan dengan teknik penjumlahan bersusun panjang
C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas 1 SD N 3 Tuntang tahun ajaran 2012/2013.Jumlah seluruh populasi sebanyak 53 siswa.Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yaitu seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian.Kelas 1-A sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 24 siswa dan kelas 1-B sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 29 siswa. D. VARIABEL PENELITIAN Penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat.Variabel bebas adalah suatu variabel yang menyebabkan atau menjadi sebab bagi berubahnya variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah penggunaan media kartu bilangan ARIF. Variabel Terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar matematika. E. DEFINISI OPERASIONAL Variabel - variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah media kartu bilangan ARIF dan hasil belajar matematika.Hasil belajar adalah sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.Hasil belajar
dapat dikatakan tuntas apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran. Mediakartu bilangan ARIF adalah pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengubah bentuk simbolik menjadi bentuk numerik. Anak – anak Sekolah Dasar tingkat 1 lebih suka bermain dan tidak bisa duduk tenang di tempat duduknya, dengan media kartu bilangan ARIF siswa diberi kebebasan untuk mengotak-atik media kartu bilangan ARIF, sehingga siswa dapat menemukan sendiri konsep operasi penjumlahan. F. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakanpretest-posttest control desing. Desain ini terdapat dua kelas yaitu kelas yang diberikan perlakuan media kartu bilangan ARIF dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.Kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan yang terjadi terhadap pemahaman konsep operasi penjumlahan pada kelas yang mendapatkan perlakuan dengan kelas yang tidak mendapatkan perlakuan.Sebelum dilakukan penelitian diadakan Pretest dan setelah selesai penelitian kedua kelas tersebut diberi posttest. Hasil dari pretest dianalisis apakah kedua kelas memiliki nilai rata – rata yang sama dan hasil dari posttestdianalisis dengan statistik untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan. Desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Pretest-Posttest Control Desing R
O1 X
O2
R
O3
O4
Keterangan: R = Responden X = Perlakuan dengan metode bermain kartu bilangan ARIF O1 =Pretest kelas eksperimen O3 =Pretest kelas Kontrol O2 =Posttest siswa kelas eksperimen O4 =Posttest siswa kelas kontrol
G. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah. a. Dokumentasi Data yang diperoleh peneliti dari metode dokumentasi adalah tentang jumlah siswa kelas 1 SD N 3 Tuntang tahun ajaran 2012/2013, daftar nilai siswa serta foto selama kegiatan pembelajaran berlangsung. b. Tes Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan setelah pelaksanaan penelitian. Tes diberikan kepada dua kelas dengan instrumen tes yang sama. Jenis tes yang digunakan adalah tes objektif bentuk pilihan ganda yang telah diuji validitasnyadisekolah lain. 2. Instrumen Penelitian a. Instrumen Test Instrumen tes dalam penelitian ini sebagai pretest dan posttest. Pretestyaitu butir soal yang digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki nilai rata – rata yang sama sedangkan posttest yaitu butir soal yang digunakan untuk mendapatkan data pengaruh media kartu bilangan ARIF terhadap hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebaran item tes dapat dilihat pada Tabel 4.
Table 4 Instrrumenpretest dan posttest NO (1) 1
2
KOMPETENSI DASAR (2) Melakukan operasi penjumlahan bilangan dua angka dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan bilangan dua angka
MATERI
INDIKATOR
(3) Penjumlahan bilangan sampai dua angka
(4) Menjumlahka n dua kelompok gambar
NO SOAL (5) 1, 2
JUMLAH (6) 2
Menjumlah dua bilangan tanpa teknik menyimpan
6, 7, 8, 16, 17
5
3
Menjumlah bilangan dengan satu kali teknik menyimpan (pengayaan)
3, 4, 5, 14, 15, 18, 19
7
4
Menyelesaika n soal cerita yang berhubungan dengan penjumlahan
9, 10, 11, 12, 13, 20
6
Jumlah
20
Instrumen tes (pretest) dan (posttest) mengunakan soal yang sama dan disusun berdasarkan kisi-kisi pada Tabel 4. Soal berjumlah 20 berupa pilihan ganda. Butir soal akan diujicobakan ke sekolah lain sebelum digunakan pada penelitian untuk mengetahui validitas dan reabilitas soal. H. PENGUJIAN INSTRUMEN 1. Validitas Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti, dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara
data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Untuk mengukur validitas, dapat digunakan rumus product moment atau pearson. Kategori validitas : a. valid jika r hitung ≥ r tabel; b. tidak valid jika r hitung < r tabel. r tabel dilihat dari tabel r product moment, dengan α = 0,05. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS.Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Hasil Uji Coba Soal Pretest dan Soal Pretest N o
Nilai r (Hitung)
rtabel
Keterangan
No
Nilai r (Hitung)
rtabel
Keterangan
1
0
0,324
Tidak Valid
11
0,676
0,324
Valid
2
0
0,324
Tidak Valid
12
0,275
0,324
Tidak Valid
3
0,412
0,324
Valid
13
0,686
0,324
Valid
4
0,399
0,324
Valid
14
0,608
0,324
Valid
5
0,747
0,324
Valid
15
0,348
0,324
Valid
6
0,747
0,324
Valid
16
0,592
0,324
Valid
7
0,603
0,324
Valid
17
0,322
0,324
Tidak Valid
8
0,588
0,324
Valid
18
0,420
0,324
Valid
9
0,522
0,324
Valid
19
0,448
0,324
Valid
10
0,747
0,324
Valid
20
0,517
0,324
Valid
Berdasarkan hasil analisis soal uji coba dengan rTabelsebesar 0,324, butir soal yang termasuk katagori valid adalah soal nomor 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19 dan 20, sedangkan butir soal yang tidak valid adalah soal nomor 1, 2, 12 dan 17. 2. Reliabilitas Reliabilitas adalah keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Pengukuran reliabilitas menggunakan formula Spearman Brown.
Kategori koefisien reliabilitas menurut Guilford adalah sebagai berikut: a. 0,80
N of Items
.829
16
Berdasarkan perhitungan uji coba didapat rxx= 0,829, dengan taraf signifikan 5% . Karena 0,80
ni N
ni = Banyaknya siswa yang menjawab aitem dengan benar N= Banyaknya siswa yang menjawab aitem Menurut Nasution dan Zainul (2005), tingkat kesukaran butir soal dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu mudah, sedang, dan sukar. a. 0,00 ≤ P ≤ 0,25 (tingkat kesukaran sukar) b. 0,25 < P ≤ 0,75 (tingkat kesukaran sedang) c. 0,75 < P ≤ 1,00 (tingkat kesukaran mudah) Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran soal berikut klasifikasi tingkat kesukaran soal dari 20 soal pilihan ganda:
a. tingkat kesukaran sukar adalah butir soal nomor –; b. tingkat kesukaran sedang adalah butir soal nomor 3, 8, 12, 14, 15, 18 dan 19; c. tingkat kesukaran mudah adalah butir soal nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 16, 17, 20. 3. Daya Beda Soal Teknik untuk menentukan daya beda soal, terlebih dahulu mengurutkan skor seluruh peserta tes dari sekor teratas sampai sekor terbawah kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Rumus yang digunakan adalah: d=
niT niR NT N R
Keterangan: d = daya beda NiT= Banyaknya penjawab aitem dengan benar dari kelompok tinggi NT = Banyaknya penjawab dari kelompok tinggi NiR = Banyaknya penjawab aitem dengan benar dari kelompok rendah NR = Banyaknya penjawab dari kelompok rendah. Menurut Ebel sebagaimana dikutip dalam Azwar (2011), kriteria daya beda dibagi menjadi empat, yaitu: a. d ≤ 0,00 (jelek) b. 0,00 ˂ d ≤ 0,20 (cukup) c. 0,20˂ d ≤ 0,40 (baik) Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran soal berikut klasifikasi tingkat kesukaran soal dari 20 soal pilihan ganda: a. daya beda baik sekali adalah butir soal nomor 3, 4, 7, 8, 11, 14, 16,18 dan 20; b. daya beda cukup adalah butir soal nomor 5, 6, 9, 10, 12, 13, 15 dan 19; c. daya beda jelek adalah butir soal nomor 1,2 dan 17. Berdasarkan hasil analisis validitas, reabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran, terlihat bahwa 15 soal butir soal dari 20 butir soal diujicobakan yang layak untuk dipakai yaitu soal nomor 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19 dan 20.Blue print akhir soal pretest dan posttest dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Blue Print Soal Pretest dan Posttest No 1
Kompetensi Dasar Melakukan operasi penjumlahan bilangan dua angka dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan bilangan dua angka
Indikator Menjumlah dua bilangan tanpa teknik menyimpan Menjumlah dua bilangan dengan satu kali teknik menyimpan Menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan penjumlahan
Total Valid
I.
No Soal 6, 7, 8, 16
Total Valid 4
3, 4, 5, 14, 15, 18, 19
7
9, 10, 11, 13, 20
5
16
TEKNIK ANALISIS DATA Dalam menganalisis variabel hasil belajar matematika maka dikategorikan kedalam tiga tingkatan, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Kategori tingkatan dengan menggunakan mean dan standar deviasi.
( x ) 2 n n 1
x 2 SD =
Keterangan:
SD x n
= standar deviasi = nilai responden = jumlah responden
= Keterangan:
= rata-rata x = nilai responden n = jumlah responden Rumus kategori tingkatan (Azwar, 2012) X < ( - 1,0SD) rendah ( - 1,0SD) ≤ X < ( + 1,0SD) sedang ( + 1,0SD) ≤ X tinggi
Data yang terkumpul dari hasil posttest dan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Pengujian dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas., selanjutnya dilakukan uji banding dua sampel untuk menguji signifikansi perbedaan mean antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Analisis data menggunakan uji banding independent t test pada spss. 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitasdapat mengetahui sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila pengujian normal, maka hasil perhitungan statistik dapat digeneralisasi pada populasinya. Uji normalitas dilakukan dengan baik secara manual maupun menggunakan komputer program SPSS 16. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-smirnov, jika hasilnya <α =0,05 data dikatakan tidak normal, dan jika hasilnya >α=0,05 maka data normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji bahwa setiap kelompok yang akan dibandingkan memiliki variansi yang sama, dengan demikian perbedaan yang terjadi dalam hipotesis benar-benar berasal dari perbedaan antara kelompok, bukan akibat dari perbedaan yang terjadi di dalam kelompok. Dalam penelitian ini yang digunakan untuk uji homogenitas adalah nilai hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan acuan segai berikut: α ≤ 0,05 = berarti tidak homogen; α ≥ 0,05 = berarti homogen. 3. Uji Perbedaan Analisis tahap akhir dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian.Pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji t untuk mengetahui perbedaan rata – rata, sehingga diketahui signifikansi perbedaan rata-rata dua kelompok sampel yang saling tidak berhubungan.Pengujian perbedaan rata-rata menggunakan uji t yang dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16.00.Uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai thitungdengan ttabel pada tingkat alpha 5%. Jika
thitung>ttabel, maka H0 ditolak dan akan menerima H1 dan sebaliknya Sugiyono (2007: 96). Hipotesis Statistik H0 : µ1 = µ2 (tidak ada pengaruh media kartu bilangan ARIFterhadap hasil belajar matematika siswa kelas 1 SD Negeri 3 Tuntang.) H1 : µ1 ≠ µ2 (ada pengaruh media kartu bilangan ARIF terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 1 SD Negeri 3 Tuntang.) Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji banding independent t test dengan taraf signifikan 5%. Cara menguji hipotesis yaitu dengan melihat nilai signifikan, apabila nilai signifikan < 5% maka H0 ditolak yang artinya media kartu bilangan ARIFberpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 1 SD Negeri 3 Tuntang dan jika nilai signifikan > 5% maka H0 diterima yang artinya media kartu bilangan ARIF tidak berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 1 SD Negeri 3 Tuntang. Jika uji prasarat yaitu uji normalitas tidak terpenuhi maka pengujian analisis dengan non parametikMann whitney.