BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2011 di Laboratorium Pengaruh
Hutan, Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Lokasi pengambilan data penelitian ini di Mamuju Utara dan Analisis tanah yang dilakukan di Laboratorium Tanah Departemen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Besar Sumberdaya Lahan Peranian Balai Penelitian Tanah Bogor.
3.2
Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, seperangkat
komputer dengan beberapa software yaitu Arc View 3.3, Citra Landsat Mamuju Utara tahun 2010 yang terdapat pada lampiran 4 , Microsoft Word 2010, Microsoft Excel 2010, Microsoft Powerpoint 2010, alat tulis, alat hitung, peta kerja, tally sheet, global Positioning System (GPS), Tali tambang warna cerah ukuran minimal 20 meter, tali plastik (tali rafia) warna cerah, Kompas, pita meter ukuran minimal 30 meter, pita meter jahit untuk mengukur keliling pohon, kamera digital untuk dokumentasi, label, plastik bening ukuran 5 kg, plastik hitam besar ukuran 1 kg, golok/pisau/cutter, patok, timbangan, bor tanah.
3.3
Metode Pengambilan Data
Jenis-jenis data yang digunakan untuk kegiatan penelitian ini dibagi 2, yaitu 1. Data Primer Data Primer adalah data secara langsung dari lapangan yang meliputi data diameter pohon dari beberapa tutupan lahan dengan diameter 1,3 m dari atas tanah, berat basah dan berat kering tumbuhan bawah dan serasah pada setiap petak penelitian dan beberapa sampel tanah terganggu dan tak terganggu.
22
2. Data sekunder Data sekunder merupakan data penunjang penelitian berupa kondisi umum lokasi penelitian salah satu data sekunder yang digunakan yaitu berupa citra landsat. Citra landsat yang digunakan berupa citra tahun 2010. Citra tahun 2010 dipilih karena lebih jelas karena sedikit tertutup awan.
3.4
Metode Penelitian Data-data yang digunakan adalah metode non destruktif, yaitu metode tanpa
penebangan pohon. Hal ini dilakukan karena biaya yang lebih murah dan mudah dilakukan, yaitu dengan mengukur semua pohon dengan diameter 1,3 m dari atas tanah yang kemudian digunakan pendekatan volumetrik untuk menduga potensi biomassa dan simpanan karbon, sedangkan untuk estimasi biomassa serta simpanan karbon pada tumbuhan bawah dan serasah dilakukan dengan mengambil mengambil seluruh bagian tumbuhan bawah dan serasah (Hairiah dan Rahayu 2007). Untuk penentuan biofisik tanah digunakan dengan beberapa metode. Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini : 1. Penentuan dan Pembuatan Petak Penelitian Petak yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 jenis sesuai dengan jenis tegakan. Untuk tutupan lahan berupa pohon dengan petak berukuran 20 m × 100 m dengan rincian 5 petak 20 m × 20 m. Didalam masing-masing petak terbagi lagi menjadi petak kecil berukuran 1 × 1 m sebanyak 2 buah yang letaknya bisa di lihat dalam Gambar 1, petak ini digunakan untuk pengukuran analisis vegetasi tumbuhan bawah dan serasah.
Gambar 1 Plot pengukuran biomassa di hutan primer, hutan sekunder, perkebunan, dan kebun campuran.
23
Untuk tutupan lahan mangrove menggunakan ukuran plot 10 m × 50 m yang terbagi atas 5 petak dengan ukuran 10 m × 10 m. Di dalam petak ini juga terdapat 2 buah petak dengan ukuran 1 m × 1 m untuk mengukur biomassa tumbuhan bawah seperti pada gambar 1. Untuk jenis tutupan lahan berupa Semak Belukar, Tegalan, Sawah, dan Rawa digunakan petak 1 m × 1 m dengan jarak antar petak 10 m sebanyak 5 petak seperti pada Gambar 2.
Gambar 2 Plot pengukuran biomassa di semak belukar, tegalan, sawah, dan rawa
2. Pendugaan Biomassa Tegakan Pendugaan biomassa tumbuhan dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan volume seperti yang diusulkan Brown (1997). 3. Pengambilan Contoh Tumbuhan Bawah Pada setiap petak penelitian berukuran 1 m × 1 m dilakukan pengambilan contok tumbuhan bawan berkayu atau non kayu yang berdiameter batang kurang dari 5 cm, tumbuhan menjalar, rumput-rumputan atau gulma. Estimasi biomassa tumbuhan bawah dilakukan dengan mengambil bagian tanaman (Hairiah dan Rahayu 2007). Selain pengambilan tumbuhan bawah, dilakukan juga pengambilan serasah pada petak 1 m × 1 m tersebut. 4. Pengovenan Pengovenan dilakukan terhadap semua sampel tumbuhan bawah dan serasah sebanyak 200 gram. Pengovenan dilakukan pada suhu 800 C selama 48 jam (Hairiah & Rahayu 2007).
24
3.5
Analisis Data
1. Pengukuran biomassa tumbuhan bawah dan serasah Data primer tumbuhan bawah yang diperoleh dihitung berat basahnya dan contoh yang diambil dikeringtanurkan untuk mengetahui berat keringnya. Menurut Haygreen dan Bowyer (1982), kadar air dihitung menggunakan rumus : BB − BK × 100% BK (Haygreen & Bowyer 1982)
- Perhitungan kadar air: KA =
Keterangan: KA = kadar air (%) BB = berat basah contoh (gram) BK = berat kering contoh (gram) - Perhitungan berat kering biomassa: BKT =
BB 1 + ( KA 100)
2. Struktur Tanah Penentuan tipe struktur tanah dilakukan melalui langkah-langkah berikut: 1. Contoh tanah terusik diambil sebanyak ± 20 cm3 (massa tanah dapat ditampung dua telapak tangan yang didampingkan) 2. Bongkahan tanah tersebut dihancurkan dengan cara dilemparkan setinggi 25 – 50 cm 3. Setelah bongkahan tanah tersebut hancur, ditentukan bentuk agregat tanah terkecil (struktur tanah) yang terdapat pada bongkah tanah tersebut 4. Bentuk agregat tanah disesuaikan dengan Gambar 3.
25
Gambar 3 Bentuk-bentuk agregat tanah
3. Alometrik Untuk menduga kandungan biomassa dari tutupan lahan yang ada digunakan metode pendekatan melalu rumus atau biasa yang disebut alometrik. Adapun beberapa Alometrik yang digunakan dalam penelitian ini terdapat pada Lampiran 3.
4. Potensi Karbon Karbon diduga melalui biomassa yaitu mengkonversi setengah dari jumlah biomassa, karena hampir 50% dari biomassa vegetasi hutan tersusun atas unsur karbon (Brown 1997) yaitu dengan menggunakan rumus : C = Yn × 0,5 Dimana :
C
= Karbon (ton/ha)
Yn = Biomassa tegakan (ton/ha) 0,5 = Faktor konversi dari standa internasional untuk pendugaan Karbon
26
3.5.1
Analisis Tanah Analisis tanah dilakukan oleh Balai Penelitian Tanah Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian , Cimanggu Bogor.
3.5.2
Analisis Statistik Analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Biplot
dengan menggunakan software Minitab 16. Kedekatan antar objek, informasi ini dapat dijadikan panduan objek mana yang memiliki kemiripan karakteristik dengan objek tertentu. Dalam kasus ini, ketika ingin melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi jumlah total karbon, maka bisa dilihat dari faktor-faktor yang memiliki kedekatan dengan total karbon (Y).