BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di PAUD Kalimas Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo. Yang menjadi subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah anak PAUD Kalimas Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo yang berusia rata-rata 4 - 5 tahun yang berjumlah 23 orang, terdiri dari laki-laki 11 orang dan perempuan 12 orang anak. 3.1.2 Waktu Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas berlangsung selama tiga bulan, yaitu dari bulan Februari sampai dengan April tahun 2012. 3.2 Variabel Penelitian Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian tindakan kelas ini adalah, sebagai berikut: 3.2.1 Variabel Input (Masukan) Yang menjadi variabel input (masukan) adalah kegiatan guru dalam merancang satuan kegiatan harian, media/ alat peraga mempersiapkan kelas yang kondusif. 3.1.2 Variabel Proses Yang menjadi variabel proses dalam penelitian ini yakni meningkatkan kemampuan kerjasama anak melalui kegiatan bermain peran, dengan indikator sebagai berikut: a) Guru menggambarkan permasalahan melalui cerita disertai dengan contoh yang berhubungan dengan kerjasama anak, b) Memilih pemain, c) Memberi contoh peran,
26
d) Menunjuk beberapa anak sebagai pengamat peran, e) Permainan peran, f) Permainan peran ulang, g) Pembahasan hasil peran, h) Pemberian kesimpulan hasil peran 3.2.3 Variabel Output (Hasil) Yang menjadi variabel output, meliputi kemampuan kerjasama anak dalam melakukan peran, di samping itu penilaian kemampuan kerjasmaa anak apakah berkurang atau bertambah pada pelaksanaan tindakan. Adapun indikator yang akan dicapai pada variabel output adalah : mengembangkan kemampuan kerjasama anak dengan indikator sebagai berikut : a) kemampuan membantu teman, (b) kemampuan menghargai teman, (c) kemampuan membina kebersamaan. 3.3 Tahapan Persiapan Tahapan persiapan meliputi: a. Menjelaskan rencana kegiatan dan tindakan yang akan dilakukan bersama kepala sekolah dengan guru mitra. b. Melakukan observasi awal terhadap objek penelitian dalam rangka meng-identifikasi masalah. c. Menentukan metode, alat observasi serta mendesain skenario pembelajaran sesuai dengan teknik pemecahan masalah yang diharapkan. d. Menetapkan waktu pelaksanaan tindakan. 3.4 Tahap Pelaksanaan Tindakan Dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru kelas lain. Agar pelaksanaan tindakan dapat berjalan lancar, maka guru berpedoman pada persiapan pembelajaran yang didalamnya tercermin
langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam metode bermain peran. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. - Siklus I Adapun yang menjadi bidang pengembangan pada siklus I ini mengembangkan kemampuan kerjasama anak melalui kegiatan bermain peran dengan tema “Sahabat”. Adapun langkah-langkah pelaksanaan siklus I ini adalah sebagai berikut. Langkah 1; guru menyampaikan cerita yang berhubungan dengan tema pembelajaran. Langkah 2; guru menunjuk beberapa anak untuk memainkan peran sesuai tema cerita. Langkah 3; secara bergilir anak melakukan peran yang dicontohkan guru. Langkah 4; guru memberikan pertanyaan terhadap anak tentang manfaat peran yang mereka lakukan. Langkah 5; guru memberikan penguatan kepada anak yang telah menunjukkan perilaku yang baik, pada saat peran dilakukan. Langkah 6; guru dan anak secara bersama memberikan kesimpulan terhadap peran yang sudah dilakukan. - Siklus II Pada siklus II langkah-langkah pembelajaran sama dengan siklus I hanya merefleksi kelemahan-kelemahan pada siklus sebelumnya. Tema pada pelaksanaan siklus II ini adalah “Tolong menolong”. 3.5 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini peneliti dibantu guru mitra, mengamati pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah ada. Pada waktu observasi dilakukan, observer
mengamati kerjasama anak yang muncul pada waktu pembelajaran berlangsung. Hasil observasi ini menjadi data pendukung dalam pembelajaran pada siklus berikutnya. 3.6 Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Subagyo (2004: 63), mengemukakan bahwa observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Observasi sebagai alat pengumpulan data dapat dilakukan secara spontan, dapat pula dengan daftar isian yang telah disiapkan.Sebagai teknik awal yang digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan kerjasama anak, yang mengacu pada indikator yang telah dirumuskan.
b. Dokumentasi Danim (2002:175), membagi secara umum dokumen tersebut menjadi dua macam, yaitu dokumen pribadi (personal document) dan dokumen resmi (official document), kedua dokumen ini berbeda bentuk dan sifatnya, meskipun pada umumnya saling mengisi atau saling melengkapi. Pelaksanaan dokumentasi dimaksudkan untuk mencari bukti fisik tentang pelaksanaan tindakan kelas serta bukti-bukti otentik dari wali kelas dan guru mata pelajaran tentang perilaku kerjasama anak. 3.7 Teknik Analisis Data Pada tahap ini semua data yang diperoleh dari hasil pemantauan dan evaluasi akan dianalisis secara persentase. Dalam hal ini akan diketahui kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada proses yang telah berlangsung kemudian ditindak-lanjuti pada kegiatan
berikutnya serta menjadi bahan untuk menyusun laporan penelitian. Adapun proses pengolahan data yang diperoleh melalui lembar observasi dari kedua pengamat masing-masing.