29
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari sampai bulan Juli 2013. 3.2 Variabel Penelitian Penelitian ini pada dasarnya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis korelasional yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang hubungan positif antara variabel X (Manajemen Berbasis Sekolah) dengan variabel Y (Peningkatan Mutu Pendidikan) di SMA Negeri 3 Gorontalo, dengan desain sebagai berikut : X
Y
Keterangan : X = Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Y = Peningkatan Mutu Pendidikan Secara
teoritis
variabel
dapat
didefinisikan
sebagai
atribut
seseorang, atau obyek yang mempunyai ”variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Selanjutnya Kidder (dalam Sugiyono, 2010: 61)
30
menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel dengan masingmasing satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Berikut definisi operasional masing-masing variabel: a. Variabel bebas atau independent variabel (X) Manajemen
Berbasis
Sekolah
yaitu
model
manajemen
yang
memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan
keputusan
bersama/partisipatif
dari
semua
warga
sekolah dan masyarakat untuk mengelola sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas, 2003: 5). Indikator MBS adalah sebagai berikut: 1. Manajemen Sekolah 2. PAKEM 3. Partisipasi Masyarakat b. Variabel terikat atau dependent variabel (Y) Mutu Pendidikan yaitu gambaran dan karakteristik menyeluruh dari sekolah yang menunjukan kemampuannya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan Sutikno (2004: 53). Indikator dari aspek pilar mutu pendidikan adalah sebagai berikut: 1. Output siswa 2. Visi-misi dan tujuan sekolah 3. Tingkat efisiensi dari kegiatan
31
4. Tingkat
concernitas/fokus
pada
pelanggan/orang
tua
murid
(Akuntabilitas) 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Menurut
Sugiyono
(2010:
117),
populasi
adalah
“wilayah
generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan seluruh staf pengajar/guru di SMA Negeri 3 Gorontalo yang berjumlah 80 orang. 3.3.2 Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi (Sugiyono, 2010: 117). Mengingat yang menjadi subyek penelitian ini adalah kepala sekolah dan seluruh staf pengajar/guru di SMA Negeri 3 Gorontalo dengan jumlah 80 orang yang memilki karakteristik yang berbeda sehingga teknik pengambilan sampelnya dilakukan secara probability sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Selanjutnya
dalam
penentuan
sampel
diambil
dengan
menggunakan Teknik Random Sampling dimana pengambilan sampelnya dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.
32
Menentukan jumlah sampel berdasarkan jumlah populasi yang sudah diketahui, peneliti menggunakan rumus dari Taro Yamane sebagaimana yang dikutip Riduwan (2011: 65) adalah sebagai berikut: =
.
+1
Dimana : n
: jumlah sampel
N
: jumlah populasi
d²
: presisi (ditetapkan 10% dgn tingkat kepercayaan 90%)
Berdasarkan rumus di atas, dari populasi sebanyak 80 orang dengan presisi 10% maka dapat dihitung sampel berjumlah 44 orang. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yakni sebagai berikut: a. Observasi yakni teknik operasional pengumpulan data melalui proses pencatatan secara cermat dan sistematis terhadap obyek yang diamati secara langsung. Melalui observasi, peneliti dapat melihat langsung keadaan lokasi penelitian serta dapat mengetahui kegiatan yang berlangsung di dalamnya. b. Interview yakni cara yang dilakukan dengan mengadakan wawancara dengan pihak-pihak yang dianggap dapat memberikan penjelasan tentang masalah-masalah yang ada hubunganya dengan objek yang diteliti seperti guru dan Kepala Sekolah.
33
c. Kuesioner
(Angket)
yakni
cara
mengumpulkan
data
dengan
memberikan format isian yang meliputi beberapa pertanyaan maupun pernyataan kepada responden yang berhubungan dengan variabel penelitian. Metode ini merupakan metode utama pengumpulan data dalam penelitian ini. d. Dokumentasi, dimaksudkan untuk memperoleh data dari dokumendokumen tertulis yang ada di sekolah itu sendiri sebagai sumber data yang ada hubungannya dengan variabel yang diteliti. 3.5 Prosedur Pengujian Instrumen Penelitian 3.5.1 Uji Validitas Instrumen Uji validitas instrumen untuk mengetahui tingkat validitas dari suatu instrumen kuesioner yang akan digunakan dalam pengumpulan data. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010: 173). Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir pertanyaan dengan skor total seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut: =
Dimana :
n(ΣXY) − (ΣX). (ΣY) { .Σ
− (Σ ) }. { . Σ
− (Σ ) }
34
: Koefisien korelasi ∑
: jumlah nilai variabel X
∑
: jumlah nilai variabel Y
∑
²
: jumlah kuadrat variabel X
∑ ²
: jumlah kuadrat variabel Y
∑
: jumlah perkalian antara nilai X dan nilai Y
n
: Jumlah responden
Item dalam instrumen dinyatakan valid jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikan 5%. 3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010: 173). Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut: =
−1
1−
Σ ² ²
Dimana: : Nilai reliabilitas Σ ² ² k
: Jumlah varians skor tiap-tiap item : Varians total : Jumlah item
Suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliable) apabila nilai r11 > rtabel dengan dk = N-1, signifikansi 5%.
35
Mengukur
tingkat
reliabilitas
menggunakan
metode
Alpha
Cronbach diukur berdasarkan skala 0 sampai dengan 1. Skala tersebut dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan range yang sama. Hal ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 1. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha No Alpha Tingkat Reliabilitas 1. 0,00 S.d. 0,20 Kurang reliable 2. > 0,20 S.d. 0,40 Agak reliable 3. > 0,40 S.d. 0,60 Cukup reliable 4. > 0,60 S.d. 0,80 Reliabel 5. > 0,80 S.d. 1,00 Sangat reliable
3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Uji Normalitas Data Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut: =
(O − E )² E
Dimana: : chi-kuadrat O
: frekuensi observasi
E
: frekuensi teoritis
Terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika
≤
dengan taraf nyata α = 0,01 dengan derajat kebebasan (dk) = k-3.
36
3.6.2 Uji Regresi Sederhana Uji regresi dimaksudkan untuk mengukur hubungan fungsional antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) serta dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi. Analisis regresi sederhana dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik berikut ini: Ŷ = a + bX Ŷ
: Nilai yang diprediksikan (variabel dependen)
a
: Konstanta
b
: Koefisien regresi
X
: Nilai variabel independen
Untuk menghitung harga a dan b digunakan rumus sebagai berikut: =
(∑ ) ∑ ∑ =
∑
− (∑ )(∑ − (∑ ) ²
)
− (∑ )(∑ ) ∑ − (∑ ) ²
∑
: jumlah nilai variabel X
∑
: jumlah nilai variabel Y
∑
² : jumlah kuadrat variabel X
∑ ²
: jumlah kuadrat variabel Y
∑
: jumlah perkalian antara nilai X dan nilai Y
3.6.3 Uji Keberartian Regresi Untuk menguji keberartian/signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan berlaku untuk seluruh populasi, maka perlu
37
diuji signifikansinya dengan rumus sebagaimana dalam persamaan berikut: = Terima hipotesis jika thitung > t(1/2α)(n-2) pada taraf nyata α = 0,05. 3.6.4 Uji Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya keeratan pengaruh antara Manajemen Berbasis sekolah (X) terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan (Y) digunakan rumus korelasi pearson product moment sebagai berikut: = Analisis
n(ΣXY) − (ΣX). (ΣY) { .Σ
korelasi
− (Σ ) }. { . Σ
dilanjutkan
− (Σ ) }
dengan
menghitung
koefisien
determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi (r) yang ditemukan. 3.7 Hipotesis Statistik Hipotesis statistik adalah pernyataan atau keadaan populasi yang sifatnya sementara atau lemah keadaannya. Adapaun hipotesis statistik dalam penelitian ini: Ho : β ≤ 0 : Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) tidak berpengaruh positif terhadap peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri 3 Gorontalo. Ha : β ≥ 0 :
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) berpengaruh positif terhadap peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri 3 Gorontalo.