25
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan dengan tujuan mengembangkan sebuah produk, yaitu Subject Specific Pedagogy (SSP). Menurut Sugiyono
(2013),
penelitian
pengembangan
merupakan
penelitian
untuk
menghasilkan produk tertentu, sedangkan menurut Sukmadinata (2012) penelitian pengembangan merupakan proses untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Produk berupa SSP dalam penelitian digunakan untuk mengajar materi tertentu. SSP yang dikembangkan meliputi RPP, modul, LKS dan instrumen evaluasi/penilaian pada mata pelajaran Biologi materi perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang limbah.
(Thiagarajan, Sivasailan, Stclovitch, & Earcld, 1977)
B. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Karanganyar yang beralamat di Jalan Ronggowarsito, Kecamatan Bejen, Kabupaten Karanganyar. SMA Negeri 2 Karanganyar terdiri dari tiga puluh kelas yaitu sepuluh rombongan belajar Kelas X, sepuluh rombongan belajar Kelas XI, dan sepuluh rombongan belajar Kelas XII.
2. Waktu Penelitian Waktu kegiatan penelitian terbagi menjadi beberapa tahap mulai dari bulan Desember 2015 – Mei 2016. Kegiatan tersebut dimulai dari tahap persiapan, pendefinisian, perancangan, pengembangan, analisis data, penyusunan laporan penelitian, hingga ujian dan revisi. tertera dalam Gambar 3.1.
Jadwal pelaksanaan penelitian sebagaimana
26
Kegiatan Penelitian
Bulan (2015-2016) Des
Jan
Feb
Mar
1. Persiapan a. Pengisian angket NEP 1 b. Pengajuan Judul c.Menyiapkan Proposal d.Seminar Proposal 2. Tahap Pendefinisian a.Analisis Ujung Depan b.Analisis Karakteristik Siswa c.Merumuskan Tujuan 3. Tahap Perancangan a. Perancangan Produk SSP 4. Tahap Pengembangan a.Validasi produk SSP b. Revisi I produk SSP c. Uji coba terbatas d. Revisi II produk SSP e.Uji coba pada subjek penelitian f. Evaluasi dan Penyempurnaan 5.Pengisian angket NEP 2 6.Analisis Data 7. Tahap penyusunan laporan a. Penyusunan draft b. Penyusunan skripsi 8. Tahap ujian dan revisi Gambar 3.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Apr
Mei-Juni
27
C. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan yaitu model pengembangan 4D (four-D) oleh Thiagarajan. Model ini terdiri dari tahap pendefinisian (define), perancangan (design) serta pengembangan (develop) (Trianto, 2009). Pada tahap penyebaran (disseminate) tidak dilakukan karena tujuan penelitian hanya sampai pada tahap pengembangan produk yaitu untuk mengembangkan produk SSP berbasis PBL. Variabel yang digunakan dalam penelitian meliputi variabel terikat dan variabel bebas. Variabel bebas penelitian adalah pengembangan SSP berbasis PBL. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2013). Variabel terikat penelitian adalah sikap peduli lingkungan siswa. Variabel terikat sebagai variable output merupakan variabel yang dipengaruhi variabel bebas (Sugiyono, 2013).
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi penelitian adalah siswa kelas X IPA SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016. Jumlah populasi terdiri atas 4 kelas yaitu kelas X IPA 1, X IPA 2, X IPA 3 dan X IPA 4 dengan jumlah 140 siswa. 2. Sampel Sampel dipilih dari populasi siswa dalam empat kelas. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling, yaitu kelas X IPA 1 dan X IPA 2. Cluster random sampling merupakan teknik pengambilan sampel secara acak pada kelompok kecil bukan individu (Subana, 2009). Pengambilan sampel didasarkan atas uji normalitas dan homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk menyatakan bahwa kelas sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ketentuan hasil uji yaitu H0 jika sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal dan H1 jika sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Hasil uji normalitas dalam populasi dapat dilihat pada
28
Tabel 3.1. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa semua kelas dalam populasi memiliki distribusi normal sehingga dapat dipilih sebagai kelas sampel.
Tabel 3.1. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Kelas
Kolmogorov- Smirnov Sig
Hasil
Keputusan
0,200
Sig > 0,050
Normal
X–1 X-2 X–3 X-4 Sumber : (Herlanti, 2006).
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui bahwa kelas dalam populasi memiliki variasi yang sama. Ketentuan hasil uji yaitu H0 jika tiap kelas memiliki variasi yang sama dan H1 jika tiap kelas tidak memiliki variasi yang sama. Hasil uji homogenitas tiap kelas dalam populasi dapat dilihat dalam Tabel 3.2. Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa tiap kelas dalam populasi memiliki variasi yang sama sehingga dapat dipilih sebagai kelas sampel.
Tabel 3.2. Rangkuman Uji Homogenitas Uji Homogenitas Kemampuan siswa
Sig. 0,955
Kriteria Sig > 0,050
Keputusan Tiap kelas variasi sama = Homogen
E. Teknik Pengumpulan Data Data penelitian dikumpulkan menggaunaka metode sebagai berikut:
29
1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi, 2006). Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dokumentasi sekolah. Metode dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data berupa hasil belajar biologi sebelumnya, data berupa catatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran, data untuk pengembangan SSP berupa RPP dan LKS yang digunakan oleh guru, selain itu data nilai akhir semester gasal digunakan untuk menentukan kelas sampel dalam penelitian. 2. Metode Angket Metode angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat prtanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2013). Metode angket dalam penelitian ini diterapkan untuk mengetahui sikap peduli lingkungan siswa. Angket yang digunakan berupa angket NEP yang berisi lima belas pernyataan terkait sikap peduli lingkungan dan tidak peduli lingkungan yang diberikan kepada siswa untuk dijawab. Skor penilaian angket dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Skor Penilaian Angket Berdasarkan Skala Likert Skor untuk aspek yang dinilai
Nilai Pernyataan (+)
Pertanyaan (-)
Sangat setuju
SS
5
1
Setuju
S
4
2
Tidak yakin
TY
3
3
Tidak setuju
TS
2
4
Sangat tidak setuju
STS
1
5
30
Angket yang digunakan untuk mengetahui kriteria RPP, modul, LKS dan instrumen evaluasi/penilaian yang digunakan guru dalam pembelajaran berupa angket yang berisi beberapa indikator/aspek penilaian dengan pilihan jawaban ya (+) atau tidak (-). Angket ini digunakan peneliti sebagai dasar pertimbangan pengembangan RPP, modul, LKS dan instrumen evaluasi.
3. Metode Observasi Obeservasi dilakukan peneliti untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Data observasi digunakan untuk dasar pemilihan model pada perangkat SSP. Metode observasi juga digunakan untuk mengukur keterlaksanaan sintaks model yang telah dipilih yaitu PBL dalam perangkat SSP yang dikembangkan. Observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung (Sugiyono, 2013). Observasi dilakukan oleh observer dan peneliti dengan menggunakan lembar observasi.
F. Prosedur Pengembangan
1. Tahap Pendefinisian (Define) Tahap pendefinisian merupakan tahap dimana peneliti mengidentifikasi permasalahan pada penyelenggaraan pembelajaran kelas X IPA SMA Negeri 2 Karanganyar. Tahap ini meliputi analisis ujung depan, analisis karakteristik siswa, dan merumuskan tujuan. a. Analisis Ujung Depan Kegiatan analisis ujung depan dilakukan untuk mengetahui dan menetapkan masalah dasar yang diperlukan dalam pengembangan perangkat pembelajaran (SSP). Pada tahap ini dilakukan telaah materi Perubahan Lingkungan yang terdapat pada meteri kelas X IPA semester genap, telaah silabus, RPP,modul, LKS dan instrumen evaluasi/penilaian sehingga diperoleh deskripsi kelebihan/ kekurangan pada perangkat pembelajaran dan pola pembelajaran yang dianggap paling sesuai.
31
b. Analisis karakteristik peserta didik Analisis dilakukan untuk mengetahui karakteristik peserta didik sebelum dilakukan
penelitian.
Analisis
dilakukan
melalui
observasi
langsung,
wawancara dan penyebaran angket sikap peduli lingkungan. c. Merumuskan tujuan Perumusan tujuan dimaksudkan untuk mengetahui tujuan pembelajaran dan model pembelajaran, sehingga SSP yang dibuat beserta kelengkapannya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
2. Tahap Perancangan (Design) Tahap perancangan dimaksudkan untuk merancang SSP. Komponen SSP yang dikembangkan adalah RPP, modul, LKS, dan instrumen evaluasi/penilaian. Perangkat SSP yang dihasilkan pada tahap ini disebut sebagai draf I yang selanjutnya akan divalidasi pada tahap pengembangan. a. Penyusunan materi. Bertujuan untuk menyesuaikan materi dengan karakteristik pembelajaran berbasis masalah dan kurikulum 2013. b. Desain produk awal. Bertujuan untuk mengkombinasikan materi dan bentuk penyajian menjadi sebuah produk awal (SSP) yang disesuaikan dengan karakteristik pembelajaran berbasis masalah dan kurikulum 2013.
3. Tahap Pengembangan (Develop) Produk SSP
yang telah dirancang dan dikembangkan menjadi draf I
kemudian dilakukan validasi produk SSP, revisi produk SSP, uji coba terbatas, uji coba pada subjek penelitian, evaluasi dan penyempurnaan. a. Validasi produk SSP Validasi produk ditujukan untuk menilai kelayakan rancangan dan pengembangan produk sebelum diterapkan di lapangan. Aspek yang dinilai pada uji validitas adalah aspek substansi,konstruk (pembelajaran), tata bahasa dan desain yang
32
dijabarkan dalam beberapa indikator sesuai dengan aspek penilaian. Berikut penjabaran indikator setiap aspek penilaian : 1) Aspek Substansi (isi/materi) meliputi relevansi materi, keakuratan materi, kelengkapan sajian, kesesuaian dengan indikator kognitif dan kesesuaian sajian dengan pembelajaran student center. 2) Aspek Konstruk (pembelajaran) meliputi relevansi materi, keakuratan materi, kelengkapan sajian, kesesuaian dengan indikator kognitif, afektif, psikomotor, kekomunikatifan dan kesesuaian dengan sintaks PBL. 3) Aspek Tata Bahasa meliputi organisasi penyajian/tampilan umum, ketercernaan/keterbacaan, perhatian pada kode etik dan hak cipta, penggunaan bahasa dan kejelasan bahasa. 4) Aspek Desain (tampilan layout) meliputi tampilan umum, tampilan khusus dan penyajian isi. Validasi draf I dilakukan dengan memberikan angket pernyataan kepada para ahli. Ahli sebagai validator produk meliputi ahli materi ahli pembelajaran, ahli tata bahasa dan ahli desain yaitu dosen serta guru biologi. Setiap ahli melakukan penilaian terhadap semua indikator dengan kriteria penilaian Sangat Kurang (SK), Kurang (K), Cukup (C), Baik (B) dan Sangat Baik (SB) yang tertera dalam lembar validasi. b. Revisi I produk SSP Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki produk yang telah melalui uji validitas. Hasil validasi dari dosen dan guru digunakan untuk merevisi produk SSP yang disusun menjadi draft II. Desain diperbaiki sesuai dengan kritik dan saran dari para ahli berkaitan dengan pengembangan produk sehingga layak diterapkan di lapangan. Revisi desain dilakukan secara mandiri berdasarkan data hasil validasi ahli. c. Uji coba terbatas Uji coba terbatas ini bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dan penilaian oleh kelompok kecil siswa terhadap draf II produk SSP. Angket penilaian pada setiap komponen penilaian memiliki skor 1 sampai 5, dengan kriteria 1 Sangat Kurang
33
(SK), 2 Kurang (K), 3 Cukup (C), 4 Baik (B) dan 5 Sangat Baik (SB). Validasi siswa berfokus pada aspek keterbacaan yang meliputi tujuan pembelajaran, materi, bahasa serta ketertarikan siswa belajar dengan SSP tersebut. d. Revisi II produk SSP Hasil dari masukan siswa digunakan untuk merevisi draft II sehingga menjadi draf III yang digunakan untuk uji coba lebih lanjut dengan subjek penelitian sesungguhnya. e. Uji coba pada subjek penelitian Uji coba pada subjek penelitian dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang sikap peduli lingkungan melalui pengembangan SSP. Penerapan SSP dilaksanakan pada kelompok siswa berjumlah 70 siswa di kelas sampel yaitu X IPA 1 dan X IPA 2 yang sebelumnya telah mengisi angket NEP. 1) Desain uji coba Pengujian (testing) dilakukan setelah produk selesai dibuat dan sudah divalidasi oleh para ahli. Pengujian yang dibuat bertujuan menguji efektivitas SSP pada materi perubahan lingkungan sebagai penguatan sikap peduli lingkungan siswa dan menguji kebermanfaatan produk berbasis PBL yang disesuaikan dengan kurikulum 2013. Uji coba dilakukan di lapangan atau dikelas yang dijadikan sampel pada penelitian ini, yaitu kelas X IPA 1 dan X IPA 2. Uji coba dilakukan kepada 70 siswa dalam kelas sampel tersebut. SSP yang telah dikembangkan, diterapkan dalam pembelajaran dengan model PBL. Diakhir pembelajaran pada materi perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang limbah, disebarkan kembali angket NEP untuk mengetahui ada tidaknya penguatan sikap peduli lingkungan dengan penerapan SSP berbasis PBL. 2) Jenis data Data yang didapatkan pada penelitian berupa data hasil uji coba lapangan. Data yang didapatkan berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif didapatkan dari observasi keterlaksanaan sintaks PBL selama proses pembelajaran
34
berlangsung, dan data kuantitatif didapatkan dari pengolahan poin pernyataan dalam angket NEP yang diberikan pada subjek uji coba. f. Evaluasi dan Penyempurnaan Evaluasi terhadap produk bertujuan untuk mengetahui kesalahan yang menyebabkan produk kurang berfungsi. Evaluasi dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari uji validasi dan uji lapangan.
.
Analisis Ujung Depan
Analisis Karakteristik Siswa (sikap peduli lingkungan menggunakan angket NEP)
Merumuskan Tujuan
Perancangan Perangkat SSP meliputi, silabus, RPP, Modul, LKS dan Alat Evaluasi
Draf I
Draf I, Silabus, RPP , Modul, LKS, Alat Evaluasi di validasi oleh validator yaitu dosen dan guru biologi
Draf III
Revisi II
Uji coba pada subjek penelitian
Uji coba terbatas Pengisian Angket NEP
Evaluasi dan Penyempurnaan
Revisi I
Draf II
Analisis NEP
Penguatan Sikap Peduli Lingkungan Siswa
Gambar 3.2. Diagram Alur Penelitian
35
G.
Instrumen Penelitian
1. Lembar Validasi Instrumen digunakan untuk memperoleh pendapat dari para ahli atau validator yang nantinya digunakan untuk dasar revisi perangkat SSP. Angket penilaian pada setiap komponen penilaian memiliki skor 1 sampai 5, dengan kriteria 1 (Sangat Kurang (SK)), 2 (Kurang (K)), 3 (Cukup (C)), 4 (Baik (B)), dan 5 (Sangat Baik (SB)). 2. Lembar Observasi Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran serta untuk mengetahui ketercapaian sintaks PBL dalam pembelajaran. 3. Angket Angket yang digunakan dalam penelitian berupa angket kriteria penilaian RPP, modul, LKS, dan alat evaluasi/penilaian serta angket NEP. Angket NEP merupakan angket pengukuran sikap dan perilaku pro-lingkungan dan antilingkungan di berbagai negara. Skala NEP terbukti konsisten sebagai alat ukur. NEP hasil revisi ini memaksimalkan content validity, sebagai satu ukuran (Dunlap, et. al., 2000). Skala NEP dirancang untuk mengidentifikasi lima komponen dari ekologi, antara lain
limits to growth, anti anthropocentrism, balance of nature, anti-
exemptionalism, dan eco-crisis. Berdasarkan lima komponen ekologi tersebut, dijabarkan menjadi 15 pernyataan yang berskala likert. Setiap komponen terdiri dari tiga pernyataan. Semakin tinggi skor, semakin tinggi pula kepedulian terhadap lingkungan.
(2000)
H.
Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua teknik analisis data yaitu teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. 1. Analisis Data Awal
36
Analisis data awal digunakan untuk mengetahui sampel yang digunakan dan data-data penelitian apakah memiliki distribusi normal dan homogen, sehingga dilakukan uji sebagai berikut : a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diambil dari sampel penelitian terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan α = 0,05 dalam program SPSS. Jika nilai sig > 0,05 maka data terdistribusi normal (Wahana Komputer, 2010).
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah variasi data yang diperoleh antarkelompok yang diuji berbeda atau tidak. Uji homogentias mennggunakan uji Levene dengan dengan α = 0,05 dalam program SPSS. Jika nilai sig > 0,05 maka data homogen (Wahana Komputer, 2010).
2. Analisis Data untuk Pengembangan SSP Data kualitatif berasal dari lembar validasi ahli, guru biologi dan angket hasil tanggapan siswa. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan teknik analisis kuantitaif, yaitu dengan persentase (%). P=
x x100% x i
Keterangan : P
= Persentase penilaian
∑xi = Jumlah jawaban dari validator ∑x = Jumlah jawaban tertinggi Cara menyusun tabel tanggapan pakar dan siswa adalah sebagai berikut: a. Menetapakn persentase tertinggi
= (5/5) x 100%
=100%
37
b. Menetapkan persentase terendah
= (1/5) x 100%
= 20%
c. Menentukan rentangan persentase
= 100%-20%
= 80%
d. Menetapkan kelas interval
=5–1
=4
e. Panjang Kelas Interval
= 80% : 4
= 20%
Kriteria Persentase: 20% - 40%
: Tidak Layak
41% - 60%
: Cukup Layak
61% - 80%
: Layak
81% - 100%
: Sangat Layak
20%
40%
Sangat Layak
Layak
Cukup Layak
Tidak Layak
60%
100%
80%
3. Analisis Data untuk Sikap Peduli Lingkungan a. Menentukan kriteria peduli lingkungan setiap siswa : Kesiapan = skor item soal 1+ skor item soal 2+............+skor item soal 15 Kriteria: Sangat lemah/ sangat tidak peduli lingkungan Lemah/ tidak peduli lingkungan Cukup/ cukup peduli lingkungan Baik/ peduli terhadap lingkungan Sangat lemah
15
45
15-30 31-45 46-60 61-75 Baik
Cukup
Lemah
30
: : : :
75
60
b. Menentukan kriteria peduli lingkungan siswa untuk setiap dimensi NEP : Kesiapan = skor item soal 1+ skor item soal 2+skor item soal 3 Kriteria: Sangat lemah/ sangat tidak peduli lingkungan Lemah/ tidak peduli lingkungan Cukup/ cukup peduli lingkungan
: : :
3-6 7-9 10-12
38
Baik/ peduli terhadap lingkungan
Sangat lemah
3
9
13-15
Baik
Cukup
Lemah
6
:
12
15
Hasil angket awal NEP adalah 82,85% dari 70 siswa berada pada kategori cukup peduli, dengan skor rata-rata 47,92. Skor untuk setiap dimensi NEP dihitung dengan skala likert menunjukkan bahwa pada dimensi limits to growth skor rata-rata siswa sebesar 10,05; dimensi anti anthropocentrism sebesar 9,94; dimensi balance of nature sebesar 9,95; dimensi anti-exemptionalism sebesar 7,92 dan dimensi eco-crisis sebesar 10,04. Hasil tersebut menunjukkan sikap peduli ligkungan siswa masih perlu dikuatkan. Setelah pembelajaran dengan SSP dilakukan, sikap peduli lingkungan siswa diukur lagi menggunakan angket NEP. Hasil dari angket akhir NEP dibandingkan dengan hasil angket awal NEP.
4. Analisis Data Akhir (Uji Wilcoxon) Uji dari statistika non-parametrik yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan uji Wilcoxon. Uji Wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-hasil pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau tidak. Wilcoxon signed Rank test ini digunakan untuk data bertipe interval atau ratio, namun datanya tidak mengikuti distribusi normal. Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan Uji Wilcoxon adalah sebagai berikut: a. Menentukan tingkat signifikansi sebesar α = 5% Tingkat signifikansi 0.05% atau 5% artinya kemungkinan besar hasil penarikan kesimpulan memiliki probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%.
39
b. Menghitung Uji Wilcoxon
N = banyak data yang berubah setelah diberi perlakuan berbeda T = jumlah renking dari nilai selisih yng negative (apabila banyaknya selisih yang positif lebih banyak dari banyaknya selisih negatif) Z = jumlah ranking dari nilai selisih yang positif (apabila banyaknya selisih yang negatif > banyaknya selisih yang positif)
c. Kriteria Pengambilan Keputusan H0 : d = 0 (tidak ada perbedaan diantara dua perlakuan yang diberikan) H1 : d ≠ 0 (ada perbedaan diantara dua perlakuan yang diberikan ) (Dengan d menunjukkan selisih nilai antara kedua perlakuan). Nilai asymp sig = … < α =0,05 maka H0 ditolak Nilai asymp sig = … > α =0,05 maka H0 diterima