BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung
: Kecemasan menghadapi persalinan pertama
2. Variabel bebas
: Terapi Tadabbur Al-quran
B. Definisi Operasional 1. Kecemasan menghadapi persalinan pertama merupakan perasaan atau kondisi yang ditandai dengan aspek fisiologis maupun psikologis dalam menghadapi persalinan pertama. Kecemasan diukur dengan menggunakan Skala Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan Pertama, yang disusun mengacu pada aspek-aspek yang dikemukakan oleh Maher (Calhoun & Acocella, 1990) yang meliputi aspek emosional, kognitif dan fisik. Semakin tinggi skor pada skala, berarti semakin tinggi kecemasan subjek dalam meghadapi persalinan pertamanya. 2. Terapi Tadabbur Al-quran merupakan terapi yang digunakan untuk menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil pertama menghadapi proses persalinannya. Quran Surah yang diggunakan dalam terapi ini adalah QS. Lukman (31) : 12-18 dan QS Ar-Rahman (55). Penggunaan terapi ini dilakukan oleh kelompok eksperimen dimana kelompok tersebut akan mendapat perlakuan yakni mentadabburi Al-quran selama 3 kali pertemuan dengan jumlah jam 100-110 menit. Setelahnya hasil perlakuan tersebut akan dinilai apakah terapi tersebut mampu menurunkan tingkat kecemasan setelah
30
31
dibandingankan dengan menjawab skala kecemasan pada saat prates dan pascates. C. Subjek Penelitian Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil anak pertama yang mengalami kecemasan dalam menghadapi proses persalinannya. Jumlah subjek adalah 8 orang ibu hamil anak pertama yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 4 kelompok eksperimen dan 4 kelompok kontrol. Kriteria subjek yang ditetapkan untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ibu hamil anak pertama yang berusia 20-35 tahun 2. Usia kandungan memasuki trimester kedua (14 minggu) 3. Beragama Islam 4. Mampu membaca Al-quran 5. Mengalami kecemasan sedang maupun tinggi dalam menghadapi persalinan 6. Bersedia mengikuti terapi dengan mengisi lembar kesediaan 7. Subjek sedang tidak mengikuti terapi atau program lain yang berkaitan dengan kecemasan ibu hamil
D. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni. Alsa (2004) menjelaskan bahwa penelitian eksperimental merupakan bentuk penelitian yang peneliti (eksperimenter) dengan sengaja memberikan perlakuan (treatment) kepada responden (subjek), selanjutnya mengamati dan mencatat reaksi subjek,
32
dan kemudian melihat hubungan antar perlakuan yang diberikan dan reaksi (perilaku sebagai variabel tergantung) yang muncul dari subjek. Hakekat tujuan penelitian eksperimental adalah meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan (Alsa, 2004). Dalam hal ini perlakuan (treatment) yang digunakan adala variabel bebas, yaitu Terapi Tadabbur Al-quran. Tujuan penelitian eksperimen murni adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling berhubungan sebab akibat dengan cara mengenakan 1 atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang dikenai kondisi perlakuan (Suryabrata, 1998). Rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design, yakni sebagai berikut: Tabel 1 Rancangan KE dan KK Kelompok Prates Perlakuan KE O1 X KK O1 -X
Pascates O2 O2
Tindak Lanjut O3 O3
Keterangan : KE
: Kelompok Eksperimen
KK : Kelompok Kontrol O1
: Pemberian prates dengan menggunakan skala kecemasan ibu hamil
O2
: Pemberian pascates dengan menggunakan skala kecemasan ibu hamil
O3
: Pemberian tindak lanjut setelah terapi selesai dilaksanakan
X
: Proses terapi membaca dan mentadabburi Al-quran
-X
: Tidak ada proses terapi membaca dan mentadabburi Al-quran
33
Pelaksanaan terapi kelompok kontrol (waiting list) akan mendapatkan sesi “perjalanan kehamilan” dan psikoedukasi berupa pemberian materi “Al-quran surat cinta dari-Nya” yang akan dilakukan setelah terapi kelompok eksperimen selesai dilaksanakan.
E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala, yang diberikan sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) terapi. Skala yang digunakan adalah Skala kecemasan dalam menghadapi persalinan anak pertama yang dibuat oleh peneliti berdasarkan aspek suasana hati, aspek pikiran, aspek motivasi, aspek perilaku dan aspek biologis. Alasan peneliti menggunakan skala adalah berdasarkan pendapat dari Hadi (2001), bahwa subjek merupakan pribadi yang paling mengetahui dirinya sendiri, keterangan yang diberikan subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya, interpretasi subjek terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dimaksudkan oleh peneliti, administrasinya sederhana dan dapat diberikan kepada sejumlah responden secara serentak, serta semua jawaban tercatat dengan sempurna dan tidak terlewati atau ditambah. Dengan demikian, metode skala memiliki kelebihan dalam efisiensi waktu, biaya dan tenaga. Peneliti memodifikasi model skala Likert dalam menggumpulkan data, yaitu subjek diminta memilih salah satu dari alternatif-alternatif jawaban sesuai dengan keadaan subjek. Aitem-aitem yang ada terdiri dari aitem favourable yaitu aitem yang mendukung objek sikap dan unfavourable yang tidak mendukung objek
34
sikap (Azwar, 2007). Modifikasi skala Likert dilakukan dengan menghilangkan jawaban netral, yaitu ragu-ragu, agar jawaban subjek tidak terpusat ke arah tengah atau netral. Hadi (2001) menyatakan bahwa jawaban di tengah akan mengurangi banyaknya informasi yang didapat dari subjek. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kecemasan untuk mengukur kecemasan ibu hamil anak pertama menjelang persalinan. Skala kecemasan ini terdiri dari 30 aitem pertanyaan (15 aitem favourable dan 15 aitem unfavourable). Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan empat pilihan jawaban untuk setiap aitem pernyataannya. Setiap aitem jawaban harus diubah ke dalam bentuk angka atau nilai, karena dalam pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan metode statistika. Empat pilihan jawaban itu adalah Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Pada aitem favourable, skala kecemasan pada pilihan Sangat Sesuai diberi skor 4, Sesuai 3, Tidak Sesuai 2, dan Sangat Tidak Sesuai 1. Sedangkan pada aitem unfavourable pilihan Sangat Sesuai diberi skor 1, Sesuai 2, Tidak Sesuai 3, dan Sangat Tidak Sesuai 4. Berikut ini rincian blue print distribusi skala kecemasan, yang tampak pada tabel berikut : Tabel 2 Distribusi Aitem Skala Kecemasan Favourable Aspek Nomor Aitem Emosional 1, 7, 13, 19, 25 Kognitif 2, 8, 14, 20, 26 Fisik 3, 9, 15, 21, 27 Jumlah
Jumlah 5 5 5 15
Favourable Nomor Aitem 4, 10, 16, 22, 28 5, 11, 17, 23, 29 6, 12, 18, 24, 30 Jumlah
Jumlah 5 5 5 15
35
F. PROSEDUR PENELITIAN 1. Persiapan penelitian a. Penyusunan modul terapi mentadabburi Al-quran Penyusunan modul ini dimaksudkan sebagai panduan bagi pelatih untuk melaksanakan Terapi Tadbbur Al-quran. Secara garis besar, modul terapi ini berisi tentang pengertian terapi, tujuan terapi, waktu pelaksanaan terapi dan langkah-langkah terapi yang terdiri dari 3 kali pertemuan. b. Profesional judgement modul terapi Profesional judgement dilakukan oleh seorang Psikolog atau Ustadzah yang mahir dalam ilmu Al-quran dan juga sebagai praktisi dalam bidang tersebut. Hal ini perlu diakukan untuk mengetahui prosedur pelatihan yang meliputi kalimat instruksi sudah memenuhi persyaratan untuk dilakukannya terapi membaca dan mentadaburri Al-quran atau belum. c. Penyusunan alat ukur Alat ukur yang digunakan berupa skala kecemasan dalam menghadapi persalinan
anak pertama,
yang mengacu pada aspek-aspek
yang
dikemukakan oleh Maher (Calhoun & Acocella, 1990) yang meliputi aspek emosional, kognitif dan psikologis. Alat ukur yang digunakan juga melalui proses profesional judgement yang dilakukan oleh profesional (dosen atau psikolog).
36
d. Uji coba alat ukur Uji coba alat ukur dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang sudah disusun sebelumnya, yang dalam hal ini berupa skala kecemasan menghadapi persalinan anak pertama. e. Menentukan subjek penelitian Penentuan subjek dilakukan seuai dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu ibu hamil anak pertama, dengan alasan karena belum mempunyai pengalaman mengenai kehamilan dan persalinan, usia kandungan memasuki trimester 2 karena pada trimester ini ibu hamil mulai memikirkan proses persalinan, dan kriteria terakhir adalah mengalami kecemasan memasuki tingkat sedang hingga tinggi. Metode yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah dengan menggunakan metode matching
(menjodohkan). Dimana
subjek pada
kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol disesuaikan dengan kondisi tempat tinggal, usia (20-28 tahun), pendidikan (SMA dan lulusan S1) serta pekerjaan (Ibu Rumah Tangga). f. Menentukan terapis Terapis yang dibutuhkan memiliki kualifikasi keagamaan, diantaranya seorang Psikolog atau Ustadzah, perempuan, pernah hamil dan mempunyai anak, memiliki pengetahuan mengenai kecemasan menghadapi persalinan pertama, dan memiliki pengetahuan serta mengaplikasikan tentang manfaat dari mentadabburi Al-quran.
37
g. Melakukan pembekalan terapis Pembekalan ini dilakukan dengan tujuan agar terapi memahami materi terapi, prosedur pelaksanaan terapi serta memudahkan dalam melakukan terapi. Pembekalan ini dilakukan dengan teknik role play pada semua sesi terapi. Selain itu, pada pembekalan ini peneliti juga menjelaskan hak dan kewajiban terapis. 2. Pelaksanaan terapi a. Pengisian informed concent Setelah menentukan subjek penelitian yang memenuhi kriteria, maka para ibu hamil diminta kesediaannya untuk menjadi subjek penelitian dengan memenuhi peraturan yang telah ditentukan oleh peneliti. Kesepakatan tersebut dimunculkan dalam bentuk pengisian lembar informed concent. b. Pemberian prates Prates diberikan pada semua subjek pada saat screening data awal. Prates dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan subjek penelitian sebelum terapi diberikan dan nantinya akan dibandingkan dengan hasil pascates. c. Pelaksanaan terapi Terapi membaca Al-quran dirancang untuk dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, setiap pertemuan dilakukan selama kurang lebih 60-100 menit dengan dipandu oleh seorang terapis.
38
Terapi pun siap dilakukan setelah melalui profesional judgement modul. Kelompok pertama yang diberikan terapi adalah kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kontrol masuk dalam waiting list. Tabel 3 Rencana kegiatan terapi membaca dan mentadabburi Al-quran Pertemuan Waktu Kegiatan Tujuan I 5’ Pembukaan Membuka sesi terapi 100’ 5’ Perkenalan - Saling mengenal antara partisipan dan tim fasilitator - Menumbuhkan suasana akrab dalam kelompok 5’ Penjelasan - Partisipan mengerti mengenai maksud dan maksud, tujuan dan manfaat terapi tujuan terapi - Penjelasan mengenai norma kelompok - Pengisian informed consent 30’ “Perjalanan - Pemberian prates dengan Kehamilan” menggunakan alat ukur kecemasan ibu hamil - Memberikan kesempatan pada anggota kelompok untuk mengungkapkan ide dan perasaan menjelang proses kelahiran - Anggota kelompok saling terbuka dan saling percaya untuk mengungkapkan permasalahannya - Mengungkapkan perasaan baik positif maupun negatif - Belajar mendengarkan, saling memberi dukungan antar anggota kelompok 20’ “Al-quran, surat - Partisipan mengetahui pentingnya cinta dari-Nya” mentadabburi Al-quran - Partisipan mengetahui manfaat mentadabburi Al-quran secara psikologis 30’ “Latihan” - Partisipan berlatih untuk mentadabburi membaca kemudian mentadaburri Al-quran 1, dan makna dari ayat yang telah dibaca pemberian tugas - Partisipan berlatih di rumah untuk rumah meningkatkan keterampilan dalam membaca dan mentadabburi Alquran
39
5’
II 100’
III 65’
Menutup pertemuan pertama Sharing tugas rumah dan review pertemuan sebelumnya
Mengingatkan partisipan untuk kehadirannya di pertemuan berikutnya Mengetahui sejauh mana partisipan memahami materi yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya
45’
“Berbagi Pengalaman”
15’
Latihan metadabburi Alquran 2
Menceritakan pengalaman pemateri selama proses kehamilan sebagai bekal bagi para peserta dalam menghadapi proses kelahiran Partisipan berlatih untuk meningkatkan keterampilan mentadabburi Al-quran
5’
Pemberian tugas Partisipan berlatih di rumah untuk rumah meningkatkan keterampilan mentadabburi Al-quran
5’
Menutup pertemuan kedua Mengungkapkan agenda yang telah tercapai Evaluasi keseluruhan terapi Terminasi
30’
40’ 15’ 10’
Mengingatkan partisipan untuk kehadirannya di pertemuan berikutnya Partisipan mendapatkan manfaat dari terapi mentadaburi Al-quran - Mengevaluasi keseluruhan terapi - Melakukan pascates Mengakhiri keseluruhan terapi
d. Pemberian pascates Pascates dilakukan setelah pelatihan yang dilaksanakan selama 3 kali. Pascates diberikan pada semua subjek di akhir sesi di pertemuan ketiga. Pascates ini kemudian akan dibandingkan dengan prates yang sudah diberikan pada awal sesi pertemuan sebelum pelatihan dimulai.
40
e. Pemberian tindak lanjut (follow-up) Follow-up dilakukan dengan meminta peserta untuk mengisi skala kecemasan. Pertemuan akan diadakan 2 minggu setelah pascates diberikan. Hasil penilaian follow-up akan dibandingkan dengan hasil dari prates yang diberikan pada saat screening dan pascates yang diberikan pada akhir pelatihan. f. Terapi pada waiting list Terapi diberikan tidak hanya kepada kelompok eksperimen tetapi juga pada kelompok kontrol. Terapi pada kelompok kontrol dilakukan setelah kelompok eksperimen selesai. Subjek penelitian mengisi skala kecemasan yang sama seperti yang diisi oleh kelompok eksperimen. Skala kecemasan yang diisi pertama kali oleh peserta pada saat pencarian subjek dijadikan prates oleh peneliti, sedangkan untuk pascates diberikan pada saat pertemuan terapi waiting list selesai.
G. ALAT/MATERI Alat atau materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Informed consent Berupa
lembar
persetujuan
dari
partisipan
untuk
mengikuti
keseluruhan dari proses terapi. 2. Alat ukur atau skala kecemasan ibu hamil Disusun berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Maher (Calhoun & Acocella, 1990), meliputi aspek emosional, kognitif dan
41
psikologis. Terdiri dari 30 aitem pertanyaan (15 aitem favourable dan 15 aitem unfavourable) dan empat pilihan jawaban. Diantaranya, Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Pada aitem favourable, skala kecemasan pada pilihan Sangat Sesuai diberi skor 4, Sesuai 3, Tidak Sesuai 2, dan Sangat Tidak Sesuai 1. Sedangkan pada aitem unfavourable pilihan Sangat Sesuai diberi skor 1, Sesuai 2, Tidak Sesuai 3, dan Sangat Tidak Sesuai 4. 3. Modul terapi membaca Al-quran. Di dalamnya terdapat panduan pelaksanaan terapi membaca dan mentadabburi Al-quran sebanyak 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan berdurasi antara 100-110 menit. Panduan ini digunakan sebagai pandangan bagi fasilitator untuk pelaksananaan terapi membaca dan mentadabburi Al-quran. 4. Ruang atau tempat untuk pelaksanaan terapi 5. Perlengkapan terapi seperti Al-quran terjemah 6. Alat tulis (spidol & pulpen) 7. Kamera
H. Metode Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik nonparametrik yaitu Mann-Whitney. Mann-Whitney digunakan untuk melihat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Levin, 2005). Mengingat ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini berukuran kecil
42
yakni subjek penelitian berjumlah kurang dari 10 orang kelompok eksperimen. Analisis data statistik non-parametrik ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 20 for windows. Analisis secara kualitatif juga dilakukan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui keadaan subjek melalui observasi dan wawancara selama proses terapi dan tindak lanjut berlangsung. Berdasarkan analisis kualitatif terhadap masing-masing subjek tersebut dapat menggambarkan keadaan subjek apakah dapat menerapkan materi dari terapi yang diberikan. Selain itu juga melihat bagaimana efek atau manfaat dari terapi yang dirasakan dan dialami oleh subjek.