BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi Massa 2.1.1. Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Pengertian media massa disini secara garis besar dapat dibagi kedalam dua kelompok yaitu: media massa cetak dan media massa elektonik. Media massa cetak antara lain meliputi surat kabar, majalah, dan bulletin. Sedangkan, media massa elektronik mencakup media audio (suara) seperti radio, dan media audio visual (suara dan gambar) yaitu televisi dan film. 8 Menurut Bittner, komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa, jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak.9 Definisi komunikasi massa lainnya di kemukakan oleh Gerbner, yaitu komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Dari definisi tersebut tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, 8
Sasa Djuarsa Sendjaja, ph.D., DKK. Pengantar Komunikasi, Universitas Trbuka, Jakarta, 2001, hal 158-161 9 Jalaludin Rahmad, psikologi komunikasi, remaja Rosda karya, bandung, 1994, hal 188
7 9
didistribusikan kepada khalayak luas secara terus-menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak di lakukan oleh masyarakat industri.10 2.1.2
Bentuk-Bentuk Komunikasi massa Bentuk-bentuk komunikasi massa atau madia komunikasi antara lain: 1. Pers cetak yang satu ini memilki ciri khas dibanding media massa lainnya. Meskipun merupakan media cetak, namun khalayak yang diterpa bersifat aktif. 2. Radio merpakan media massa elektronik yang bersifat audio (didengar). 3. Televisi merupakan bentuk komunikasi massa yang paling populer. Televisi memiliki kelebihan dari media massa lainnya, yaitu bersifat audio visual (didengar dan dilihat), sehingga pengaruh yang disebarkan makin besar pula serta lebih efektif. 4. Film
bioskop.
Media
mekanik/nonelektronik,
ini
memiliki
rekreatif,
fungsi
edukatif,
dan
sifat
persuasif
atau
noninformatif. 10
Elvinaro Ardianto. Et.all., Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media 2007 hal 3-4
10
5. Internet merupakan media baru dimana khalayak dapat memilih sesuka hati informasi yang mereka sukai. Internet merupakan media massa, meskipun bersifat interaktif. 2.1.3 Karakteristik Komunikasi massa Karakteristik komunikasi
massa disini dibatasi pada lima jenis
media massa dikenal sebagai the big five of mass media, yakni koran, majalah, radio, televisi, dan film. Berikut adalah penjelasan dari karakteristik komunikasi massa. 1) Komunikasi melalui media massa pada dasarnya di tujukan ke khalayak yang luas, heterogen, anonim, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis cultural. Khalayak itu heterogen maksudnya adalah masyarakat luas yang bermacam-macam, tidak dibatasi oleh latar belakang pendidikan, penghasilan, ataupun status sosialnya. Khalayak yang bersifat anonim artinya diantara satu dengan yang lain adalah terpisah dan tidak saling mengenal. Diantara pemirsa televisi satu dengan yang lain saling terpisah. Khalayak juga tersebar dan tidak mengenal batas usia, tempat tinggal, golongan, dan batasan-batasan yang lainnya. 2) Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. Isi pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak hanya untuk kepentingan perorangan atau pribadi. Pengertian dari ciri ini, bahwa kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
11
operasi suatu media massa akan mencakup orang banyak yang terorganisasi didalam organisasi media. Misalnya pada media televisi, di samping memiliki struktur organisasi sendiri, juga bekaitan dengan organisasi yang lain seperti Direktorat Jenderal Televisi, Production House atau studio-studio kecil yang memproduksi (cerita-cerita sinetron, sandiwara, dan lain-lain). Disamping itu isi pesan media adalah peristiwa-peistiwa atau hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum. 3) Pola penyampaian pesan media massa Pola ini berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas, bahkan mungkin tidak terbatas baik secara geografis maupun cultural. Oleh karena itu, media massa disebut sebagai messages multiplier (memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan secara cepat dan menjangkau khalayak luas). Dalam hal ini di antara media cetak dan elektronika memiliki keunggulan tersendiri. Televisi memiliki keunggulan menyampaikan pesan dalam bentuk gambar dan suara, sehingga khalayak dapat langsung melihat, membayangkan, dan menilai suatu kejadian tertentu. 4) Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah Umpan balik atau
tanggapan dari khalayak
lazimnya
berlangsunng secara tertunda. Disini isi pesan diliput dan diolah oleh sumber yakni organisasi elektronika dan disebarkan secara luas kepada khalayak. Khalayak luas menerima pesan–pesan itu sebagaimana
12
adanya. Sedangkan umpan balik adalah tanggapan atau reaksi yang diberikan oleh khalayak pada isi pesan suatu media massa dapat berupa tindakan-tindakan meneruskan atau berhenti menonton atau mendengar. Umpan balik yang ditujukan kepada media massa dapat berupa mempermasalahkan kebenaran suatu berita, kritik
atas cara-cara
penyampaian pesan atau dukungan. Biasanya pada televisi menyediakan PO BOX khusus untuk surat-surat tanggapan dan komentar dari khalayak. 5) Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terorganisasi Komunikator pada media massa bekerja melalui aturan organisasi dan pembagian kerja yang jelas. Identitas yang dibawakan adalah identitas organisasi atau kelompok. Dalam hal ini dapat diambil contoh pada program acara “one stop football on sunday” yang tayang setiap hari sabtu dan minggu pukul 14.00 WIB. 6) Penyampaian pesan melalui media massa Penyampaian pesan ini di lakukan secara berkala, tidak bersifat temporer. Dalam televisi seperti TPI, RCTI, TRANS TV selalu menayangkan acaranya secara teratur. 7) Isi pesan yang di sampaikan melalui media massa
13
Isi pesan yang disampaikan dapat mencakup berbagai aspek kehidupan manusia (sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain) baik yang bersifat informatif dan edukatif maupun hiburan.11 2.1.4 Proses Komunikasi Massa Pengertian komunikasi massa, pada satu sisi adalah proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain diartikan sebagai bentuk komunikasi yang ditujukan keapada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak maupun elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.12 Schramm mengatakan bahwa untuk berlangsungnya suatu kegiatan komunikasi, minimal diperlukan tiga komponen yaitu source, message dan destination atau komunikator, pesan, komunikan. Apabila salah satu dari ketiga komponen tersebut tidak ada, maka komunikasi tidak dapat berlangsung.13
2.1.5
Fungsi Komunikasi Massa Komunikasi
yang dilakukan melalui media massa secara garis besar
memiliki dua fungsi pokok terhadap masyarakat (societal function) dan fungsi terhadap individu (Individual-function). Kedua fungsi ini terkait dalam proses pengolahan, pengiriman, dan penerimaan isi pesan media massa. 11
Ibid 158-161 Op.Cit. Hal 31 13 Op.Cit. Hal 27
12
14
Perbedaan yang nyata dari kedua fungsi tersebut adalah pada sifatnya. Fungsi terhadap
masyarakat bersifat menyangkut orang banyak atau bersifat
sosiologis. Dan fungsi terhadap individu bersifat psikologis. Berikut ini akan diuraikan masing-masing kedua fungsi komunikasi massa.
a. Fungsi terhadap masyarakat Fungsi terhadap masyarakat memiliki pengertian yang luas, mencakup orang banyak, kelompok-kelompok, dan sistem-sistem budaya termasuk norma-norma sosial. Menurut Lasswell dan Wrighth (1975) terdapat empat fungsi atas komunikasi massa, yaitu : 1. Pengawasan Lingkungan Fungsi pengawasan lingkungan menunjuk pada upaya pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di dalam dan di luar lingkungan suatu masyarakat. Media massa seperti koran, radio, televisi, dan film menyebarkan segala kejadian atau peristiwa yang ada sehingga menjadi informasi bagi khalayak luas. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan aspek-aspek sosial, politik, ekonomi dan budaya melalui media massa. 2. Korelasi antarbagian didalam masyarakat untuk menanggapi lingkungannya Fungsi korelasi meliputi interpretasi terhadap informasi dan preskripsi (memberi petunjuk atau hal untuk mencapai konsensus dalam
15
mencegah konsekuensi-konsekuensi yang tidak diinginkan akan terjadi, karena danya informasi tentang lingkungan tersebut. 3. Sosialisasi atau pewarisa nilai-nilai Fungsi sosiolisasi menunjuk pada upaya transmisi dan pendidikan nilai-nilai serta norma-norma dari suatu generasi ke generasi berikutnya atau dari suatu kelompok masyarakat terhadap
para
anggota kelompoknya yang baru. Fungsi ini semacam fungsi yang telah dilakukan oleh para orang tua atau para guru di sekolah. Dalam fungsi ini media massa koran, radio, televisi dan film yang telah memberikan kerangka berpikir umum yang sangat penting bagi masyarakat. 4. Hiburan Fungsi hiburan menunjuk pada upaya-upaya komunikatif yang bertujuan memberikan hiburan pada khalayak luas. Bentuk-bentuk hiburan ini pada media massa cetak mencakup hal-hal seperti kehidupan ”glamour” para artis seni dan film, keindahan tempattempat wisata, kota-kota bersejarah, musik, olahraga, atau permainanpermainan. b. Fungsi terhadap individu Jika ditanyakan, ”mengapa kita membaca koran?”Sering kali kita menjawab, ”koran merupakan kebutuhan hidup”, jawaban tersebut terasa sangat sederhana untuk pertanyaan yang lebih jauh tentang fungsi-fungsi
16
komunikasi massa terhadap individu, sehingga terdapat beberapa fungsi komunikasi terhadap individu, yaitu: 1. Pengawasan atau pencarian informasi Segala informasi yang menyangkut kehidupan manusia selalu dilaporkan melalui media massa. Oleh karena itu, hal ini telah memberikan pengetahuan bagi setiap. Disamping itu, segala informasi yang dibutuhkan oleh masing-masing orang akan membantu memberikan pemahaman yang lebih jauh. 2. Mengembangkan konsep diri Setiap individu akan selalu mencari (mengeksplorasi) segala informasi yang behubungan dengan pekerjaannya atau profesi yang disandangnya. Hal-hal ini dapat diperoleh dari media massa yang ada. Dengan semakin berkembangnya berbagai media massa, baik media massa cetak maupun elektronik. 3. Fasilitas dalam hubungan sosial Media massa juga membantu kita dalam pergaulan sosial. Karena media massa selalu menyediakan topik-topik yang dapat menjadi pembicaraan hangat dalam setiap pergaulan kita dengan orang-orang lain. 4. Subsitusi dalam hubungan sosial Dalam hubungan pergaulan kita dengan teman yang lain kita akan terlibat secara psikologis dengan hubungan akrab tersebut. Sering kali kita menyadari telah melakukan kesalahan dan merasa benar dalam hubungan tersebut. Aspek-aspek psikologis dalam hubungan sosial ini
17
sering kita dapatkan
atau temui dalam isi pesan media massa.
Misalnya kita terlibat secara serius ketika menonton film keluarga, sampai-sampai kita mengeluarkan air mata karena terharu. Sebaliknya, kita sering kali kita benci dan gemes kepada tokoh tertentu dalam suatu film di televisi atau tokoh cerita di radio. 5. Membantu melegakan emosi Dari berbagai jenis media massa yang ada seperti koran, majalah, radio, televisi, dan film, umumnya telah membantu kita dalam mencapai suasana menyenangkan, memberi hiburan, melepaskan emosi, atau membuat kita tertawa dan bergembira. 6. Pelarian dari ketegangan dan keterasingan Dalam menghadapi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari sering kali kita stres (tegang), bahkan kita merasa terasing dengan teman-teman atau lingkungan disekitar kita. Dalam kondisi ini kita akan mencari tempat pelarian dari tegang dan terasing. 7. Bagian dari kehidupan rutin atau ritualisasi. Dalam kehidupan rutin kita sehari-hari media massa telah mengisi sebagian dari kebutuhan hidup. Setiap pagi kita tidak akan lupa untuk menyempatkan waktu dalam membaca koran. Sore dan malam hari
18
kita akan selalu menonton film-film atau cerita-cerita tertentu di televisi.14
2.2
Televisi Sebagai Media Massa
2.2.1
Pengertian Media Televisi Dalam istilah bahasa Inggris disebut television. Berasal dari kata yunani, tele artinya jauh di tambah vision artinya melihat. Jadi arti televisi secara harfiah adalah melihat jauh, hal ini sesuai dengan kenyataanya bahwa pada saat sekarang kita dapat melihat siaran langsung dari Jakarta atau kota lain dari rumah kita masing-masing, dengan demikian televisi adalah salah satu mass media yang memancarkan suara dan gambar yang berarti sebagai reproduksi dari pada kenyataan yang disiarkannya, melalui gelombanggelombang elektronik, sehingga dapat diterima oleh pesawat-pesawat penerima di rumah. 15 Televisi secara harfiah artinya melihat dari jauh. Namun demikian, dalam pengertian sederhana ini sebenarnya meliputi dua bagian utama, yaitu pemancar televisi yang berfungsi mengubah dan memancarkan sinyal-sinyal gambar bersama-sama dengan sinyal suara sehingga sinyal-sinyal tersebut dapat diterima oleh pesawat televisi penerima pada jarak yang cukup jauh. Kedua televisi penerima yang menangkap sinyal-sinyal tersebut dan mengubahnya kembali sehingga apa yang dipancarkan oleh transmisi televisi tadi dapat dilihat dan didengar seperti keadaan aslinya. Dengan
14 15
Ibid 172-175 Sunarjo dan Djonaesih S Sunarjo, Himpunan Istilah Komunikasi,Liberty, Jogjakarta 1983, hal 125
19
demikian, dapat dikatakan bahwa pesawat televisi adalah alat yang dapat digunakan untuk melihat dan mendengar dari tempat yang jauh. 16 2.2.2 Karakteristik Media Televisi Terdapat beberapa karateristik media massa, yaitu : 1. Audio-visual Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat. Namun demikian, tidak berarti gambar lebih penting dari pada kata-kata. Keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis. Karena sifatnya yang audio-visual pula, maka acara siaran berita harus selalu dilengkapi dengan gambar, baik gambar diam seperti foto, gambar peta, maupun film berita. Jadi, penayangan film berita dalam siaran berita, selain untuk memanfaatkan karakteristik televisi, juga agar penonton memperoleh gambaran yang lengkap tentang berita yang disiarkan serta mempunyai keyakinan akan kebenaran berita 2. Berpikir dalam gambar Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah pengarah acara. Bila ia membuat naskah acara. Atau membaca naskah acara, ia harus berpikir dalam gambar. Begitu pula bagi seorang komunikator yang akan menyampaikan informasi, pendidikan, atau persuasi, sebaiknya ia dapat melakukan berpikir dalam gambar. Ada dua tahap dalam proses berpikir dalam gambar. Tahap pertama adalah 16
Ciptono Setyobudi, Pengantar Teknik Broadcasting Televisi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005, hal
2
20
visualisasi yakni, menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Tahap kedua yakni, kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. 3. Pengoperasian lebih kompleks Pengoperasian televisi siaran lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Mereka terdiri dari produser, pengarah acara, pengarah teknik, pengarah studio, pemadu gambar, dua atau tiga juru kamera, juru video, audio, juru suara, rias, dan lain-lain.17 2.2.3
Fungsi Televisi Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas ilmu komunikasi Universitas Padjadjaran (UNPAD), yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, informasi.18
2.3
Program Televisi
2.3.1
Pengertian Program Televisi
17
Elvinaro Ardianto. Et.al., Op Cit. Hal. 128-130.
18
Op Cit. Hal 128
21
selanjutnya untuk memperoleh
Kata ‘program’ berasal dari bahasa Inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Dengan demikian program memiliki pengertian yang sangat luas. Program atau acara televisi yang disajikan adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun televisi tersebut. Program dapat disamakan dengan produk atau barang atau pelayanan yang dijual kepada pihak lain. Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang, sehingga mereka bersedia mengikutinya. 19 2.3.2
Jenis Program Televisi Pada stasiun televisi, jenis program yang ditayangkan ada dua, yaitu:20 1. Program Informasi Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan atau (informasi) kepada khalayak audien. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). a. Berita Keras atau hard news adalah segala informasi penting dan atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui
19
Morissan. Media Penyaiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta : Penerbit Ramdina Prakarsa. 2005. Hal. 266-268. 20 Ibid. hal 67-70.
22
khalayak audien secepatnya. Berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu : 1) Straight news berarti berita ‘langsung’ (straight), maksudnya suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W+1H (who, what, where, when, why dan how) terhadap
suatu
peristiwa yang diberitakan. 2) Feature, adalah berita ringan namun menarik. Pengertian ‘menarik’ disini adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman dan sebagainya. 3) Infotainment, adalah salah satu bentuk berita keras karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan. b.
Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Program yang masuk ke dalam berita lunak ini adalah: magazine, current affair, dokumenter dan talk show. 1) Current Affair, adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. 2) Magazine, adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang.
23
3) Dokumenter, adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. 4) Talk Show, adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host).
2. Program Hiburan (entertainment) Adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam bentuk lagu, musik, cerita dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, musik dan permainan atau games. a)
Drama adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan masyarakat setelah ditimpa bencana alam dahsyat, misalnya gempa bumi atau tsunami. Program televisi yang termasuk dalam program drama adalah sinema elektronik (sinetron) dan film. 1) Sinetron merupakan drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. 2) Film, yang dimaksud film disini adalah film layar lebar yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan film.
b) Musik, program musik dapat ditampilkan dalam dua format yaitu video klip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan di lapangan (outdoor) ataupun di dalam studio (indoor).
24
c)
Permainan atau game show merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok atau (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu : 1) Quiz Show, merupakan bentuk program permainan yang paling sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab sejumlah pertanyaan. 2) Ketangkasan, peserta dalam permainan ini harus menunjukkan kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati suatu halangan atau rintangan atau melakukan suatu permainan yang membutuhkan perhitungan dan strategi. 3) Reality Show, sesuai dengan namanya maka program ini mencoba menyajikan suatu situasi seperti konflik, persingan atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya.
2.4 Program Olahraga Adalah program yang menitik beratkan pada event olahraga, biasanya di setiap program olahraga di padukan dengan hiburan, berupa games dan kuis interaktif Program tanyangan berita sepakbola adalah suatu tontonan alternatif tentang olahraga sepak bola yang dikemas secara live dan di tambah hiburan hiburan lainnya yang ditujukan untuk memuaskan khalayaknya. Khususnya penggemar sepak bola.
25
Berbagai jenis program siaran tersebut bukanlah sesuatu yang mutlak harus semuanya ada, karena acara-acara tersebut sangant bergantung dari kepentingan masing-masing stasiun penyiaran televisi yang bersangkutan Sebagai media komunikasi massa, televisi selain berfungsi sebagai sarana, informasi, pendidikan dan hiburan. Serta memiliki programprogram acara lain untuk menunjang siaran yang akan disuguhkan kepada khalayak. Dalam penelitian ini tayangan acara yang akan dibahas adalah program tayangan olah raga sepak bola. Program tayangan sepak bola one stop foot ball di trans7 di kemas secara ideal sebelum pertandingan di mulai, ada empat item yaitu : a) Pembawa acara Adalah orang yang memandu suatu tanyangan program acara, dari awal acara berlangsung hingga acara tersebut berakhir. b) Highlights Adalah hasil-hasil pertandingan liga-liga eropa yang di rangkum secara singkat dalam sepekan c) Profil bintang Adalah profil pemain bintang sepak bola yang selama sepekan sangat menonjol dalam aksinya di lapangan hijau d) Berita update Adalah mengupas tentang berita-berita terhangatdari lapangan hijau yang sedang terjadi selama sepekan.
26
2.5 Khalayak Khalayak ( audience ), juga merupakan factor penentu keberhasilan komunikasi.
Karena
komunikator
tentunya
sebagai
patokan
keberhasilanupaya komunikasi yang ia lakukan itu apabila pesan yang disampaikan melalui suatu saluran atau media dapat diterima sampai ke khalayak sasaran, dipahami dan mendapat tanggapan positif, dalam arti sesuai dengan harapan yang diinginkan komunikator. Karena itulah, dalam merancang suatu kegiatan komunikasi, melalui saluran komunikasi personal atau melalui media massa. Hendaknya berorientasi pada khalayak ( audience oriented ) oleh sebab itu Schram menyatakan sebelum komunikator mempengaruhi khalayak melalui pesan – pesan yang disebarluaskan. Khalayak telah terlebih dahulu mempengaruhi komunikator. Dengan berbagai fungsi media massa seperti diatas. Maka akan mengakibatkan terjadinya hubungan komunikator dengan khlayak penonton, sehingga akan melibatkan berbagai kelompok seta lapisan masyaraka, dari mereka yang masih berusia anak – anak sampai yang berusi lanjut, serta mereka yang berpendidikan rendah sampai pendidikan tinggi bseklipun. Dalam keadaan masyarakat yang semakin berkembang seperti sekarang ini. Sangat memungkinkan setiap anggota masyarakat melakukan komunikasi antara satu dengan lainnya. Demikian pula dengan kelompoknya atau dengan kelompok lain. Hal demikian itu
akan mengakibatkan tumbuhnya
kepercayaan diri mereka. Sehingga memudahkan menerima rangsangan
27
tertentu, yang akhirnya mengakibatkan semakin meningkatnya kebutuhan – kebutuhan kehidupan mereka dan yang lebih penting lagi semakin meningkatnya wawasan hidup mereka, yang berarti pula akan memperluas bidang kegiatan.
2.5.1 Karakteristik Khalayak Komunikasi massa memiliki beberapa kaakteristik yaitu : 1. adanya suatu organisasi yang kompleks dan formal dalam tugas operasional pengirim pesan 2. adanya khalayak luas dan heterogen 3. isi pesan harus bersifat umum dan tidak bersifat rahasia. 4. Komunikasi yang dilakukan dengan massa atau khalayak yang sangat heterogen dalam tingkat pendidikan, keadaan social dan ekonomi maupun keadaan budayanya. 5. Setiap pesan mengalami control social dalam arti murni, yaitu nilai banyak orang dengan berbagai latar belakang, taraf pendidikan dan daya cerna masyarakat 6. Sifat hubungan antara komunikator dan komunikan ialah anonym.
2.5.2. Segmentasi Khalayak Segmentasi khalayak adalah suatu konsep yang sangat penting dalam mengembangkan bisnis penyiaran. Segmentasi khalayak dapat didefinisikan
28
sebagai sutu proses untuk membagi – bagi atau mengelompokkan audiens ke dalama kotak – kotak yang lebih homogeny. Segmentasi khalayak dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : 1. Segmentasi demografi, yaitu audience di beda – bedakan berdasarkan karakteristik demografi seperti usia, gender, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. 2.
Segmentasi geografis, yaitu audiens dibeda – bedakan berdasarkan wilayah tempat tinggalnya, misalnya wilayah dalam suatu Negara ( Indonesia Barat, Indonesia Timur), pulau, provinsi, Kota, dan Desa.
3.
Segmentasi geodemografis, yaitu konsumen yang tinggal di suatu wilayah geografis tertentu diyakini memiliki karakter demografi yang sejenis namun wilayah geografis harus sesempit mungkin, misalnya kawasan – kawasan, pemukiman, atau Kelurahan.
2.6 Persepsi Robert A. Baron dan Paul B. Paulus dalam deddy mulyana mengatakan, bahwa persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita21 Sedangkan Brian fellows dalam Deddy Mulyana mendefinisikan, bahwa persepsi adalah proses memungkinkan suatu organism menerima dan menganalisis informasi22 21 22
Deddy Mulyana, ilmu komunikasi suatu pengantar, Bandung: Rosdakarya. 2000 hal 167 Ibid, hal 168
29
Pendefinisian persepsi yang lain juga di ungkapkan oleh Joseph A. Devinto yakni, proses dengan mana kita menjadi sadar akan banyaknya stimuli yang mempengaruhi indra kita 23 Persepsi membantu manusia memahami dunia sekelilingnya untuk disimpan dalam memorinya. Akibat terbatasnya memori manusia, persepsi membantu memori dalam menafsirkan dunia ini dengan pengalaman maa lalu, rekaman rekamanyayang telah di pelajari, nilai nilai budaya, dan sebagainya. Hal tersebut membuat suatu stimuli yang sama bias di interpretasikan oleh dua manusia yang memiliki persepsi yang berbeda24 Jadi dapat dikatakan bahwa persepsi ini merupakan cara pandang seseorang terhadap sesuatu atau informasi. Bias saja dalam situasi yang sama, seseorang akan memiliki pandangan yang berbeda dengan orang lain, hal ini bias terjadi karena setiap orang akan melihat sesuatu hal melalui panca inderanya. Namun setiap orang akan berbeda dalam mengikuti, mengatur dan menginterpretasikan informasi yang masuk. Pada proses persepsi, terdapat dua tahapan antara lain perhatian (attention) dan penafsiran (interpretation). Kemudian setelah tahapan tersebut, akan muncul suatu respon yang di sebut kognitif. Jalaludin Rakhmat menggambarkan proses terjadinya
persepsi
dengan skema model25 Stimulus
atensi
interpretasi
23
kognisi
Ibid hal 168 Leon G. Schiffman and leslie lazer kamuk.consumer behavior. Fourth Edition. Prentice Hall Inc.New Jersey, 1991. Hal 146 25 Jalaludin rakmat, psikologi komunikasi, remaja rosdakarya, bandung 1994hal 55
24
30
1. Perhatian (attention) Factor yang sangat mempengaruhi persepsi adalah perhatian, perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera yang lainnya 26 Manusia akan lebih memperhatikan hal-hal yang dianggap menarik dari pada yang tidak menarik. Apa yang menjadi perhatian kita kadang kadang lolos dari perhatian orang lain. Kita cenderung memperhatikan hal hal tertentu yang penting dan diminati saja. Kita cenderung menonton program atau acara di televise tertentu, hal hal seperti ini akan menentukan kita untuk menaruh perhatian. 2.Penafsiran (interpretation) Persepsi juga sering disebut dengan tindakan member makna melalui indera-indera kita untuk menafsirkan suatu informasi dalam bentuk yang lebih berarti. Penafsiran merupakan proses dimana penerima member arti terhadap pesan yang diterimanya, mengorganiasikan stimuli dengan melihat konteksnya , dan mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang dipersepsi27 Setiap makna yang timbul akan berbeda-beda dengan individu lainya dalam
menafsirkan
informasi.
Hal
ini
karena
setiap
individu
mengorganisasikan rangsangan yang diterimanya sesuai pada kenyataan yang 26
Ibid hal 52 David A. Aaker and John G mayer. Advertising management..Prentice hall Inc, New Jersey 1996 hal 218
27
31
ada pada dirinya, oleh karena itu ragam penafsiran akan muncul pada setiap individu walaupun stimulinya sama. 3.pengetahuan (kognitif) Kognitif terjadi bila ada perubahan
pada apa yang diketahui,
dipahami atau dipersepsikan khalayak. Kognitif terjadi pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya 28 Kognitif
membahas
tentang
bagaimana
media
massa
dapat
membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan pengetahuanya (kognitif), melalui media massa dapat diperoleh berbagai informasi tentang tempat yang belum pernah dikunjungi orang, teknologi baru atau benda. Pada saat mempersepsikan hal ini berkaitan dengan kebutuhan kognitif, yaitu usaha untuk memperkuat informasi, pengetahuan serta pengertian tentang lingkungan eksternal
2.7 Stimulus Organisme Respons (SOR) Penelitian ini menggunakan teori yang berkaitan dengan penggunaan media massa televisi dan pengaruhnya terhadap persepsi pemirsa/khalayak adalah teori S-O-R ini merupakan singkatan dari Stimulas (rangsangan), Organisme (O) dan
Respons (reaksi). Teori S-R sering dipakai untuk
28
Elvinaro Ardianto & Lukiati K.M komunikasi massa suatu pengantar. PT Remaja Rosdakarya bandung hal 52
32
menjelaskan sejauhmana respon (reaksi) khalayak terhadap rangsangan atau pesan yang disampaikan. Teori ”Stimulus Respons (S-R)”, Melvin DeFluer, yang menyebutkan konsep dengan ”Instinctive S-R thoery”, mengatakan bahwa media menyajikan stimuli perkasa yang secara seragam di perhatikan oleh massa. Stimli ini membangkitkan desakan, emos atau proses lain yang hampir tidak terkontrol oleh individu. Seperti yang dijelaskan Model Psikologi comstoct ” tentang efek televisi terhadap orang perorangan pada efek yang melibatkan tingkah laku yang agresif dan nakal”. Model ini memperhitungkan dan membantu memperkirakan terjadinya efek terhadap tingkah laku dalam kasus tertentu. Efek pesan terhadap khalayak : a. Efek kognitif - pengetahuan.
Berisi pengetahuan individu tentang suatu berita yang menjadi stimulus. Komponen kogniif dalam penelitian ini adalah khalayak memperhatikan, melihat, mempersepsikan, dan memahami pesan yang ada dalam tayangan berita b. Efek afektif perasaan Berisikan perasaan atau emosi individu terhadap stimulus. Menyangkut
masalah
emosional
subjektif
seseorang
terhadap suatu objek sikap, seperti rasa benci, suka, jijik, sangat suka dan lain lain.
33
c. Efek behavioral perilaku . Berisi perilaku dalam respon menunjukan bagaimana perilaku atau kecenderungan berprilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapnya Efek kehadiran media massa dalam bentuk fisik : a. Efek Ekonomis b. Efek Sosial c. Efek penjadwalan kegiatan sehari hari d. Efek Hilangnya perasaan tidak enak e. Efek menumbuhkan perasaan tertentu
34