Humas dan Media Massa Oleh:hikmah.Romalina (pranata humas kanwilkemenang sumsel) humas dan media massa sangat terkait erat didalam menyampaikan informasih pada masyrakat. Keduanya , berfungsih membentuk nilai berita dimata public “media massa mengarahkan nilai berita tersebut pada kepentingan masyrakat sedangkan humas mengarahkannya kepada kepentingan lembaga. Opini yang berkembang dimasyrakat dan mengpengaruhi cara media atau humas berkomunikasih .sebaliknya ,komunikasih yang dilakukan media atau humas juga bisa mengpengaruhi opini yang berkembang di masyarakat . Humas memiliki fungsi manajemen yang membantu pencapaian sasaran organisasi ,merumuskan filosofi dan memfasilitasi perubahan, humas harus berkomunikasih dengan seluruh publik internal dan external agar mencapai hubungan positif dan konsistensi antara tujuan organisasi dan hamparan masyrakat. Seorang petugas humas harus memiliki jiwa entrepreneur dan juga harus bisamenjadi hubungan baik dengan kalangan wartawan yang mewakili media massa.hal itu perlu karena wartawan yang mewakili media massa. Hal itu perlu karena wartawan adalah mitra kerja positif bagi pemerintah kota ,pemerintah kabupaten,perusaan ,lembaga ,dan industri lainya dinegara ini . Media massa juga bisa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebara informasih yang cepat .dalam hal ini ,media memiliki adil yang penting dalam mengajak masyrakat untuk memerangi kekerasan, dan tidak kriminalitas dari zaman ke zaman ,media sebagai kekuatan strategi dalam menyebaran informasih merupakan salah satu otoritas sosial yang berpengaruh dalam bentuk sikap dan norma sosial suatu masyrakat .media massa bisa menyuguhkan teladan budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyrakat. Media massa merupakan salah satuh sarana untuk pengembangan kebudayaan bukan hanya budaya dalam pengertian seni dan syimbol ,tetapi juga dalam pengertian pengembangan tiba -cara, mode, gaya hidup dan norma-norma (dennis mcquil.1987:1).berkaitandengan itu media massa sangat berperan dalam berkembangan atau bahkan perubahaan pola tingkah laku dari sesuatu masyrakat oleh karena itu kedudukan media massa dalam sangatlah penting ,maka industri media massa pun berkembang pesat . Hal ini dapat dilihat dari banykak nya stasiun televisi, stasiun radio ,perusahaan media,cetak baik itu surat kabar, majalah,media cetak, lainya dan terkhir diikuti dengan perkembangan media”dunia maya”berupa media online. Tugas dan fungsi pers adalah mewujutkan keinginan akan kebutuhan informasih memalui medianya ,baik melalui media cetak mampu media elekteronik seperti ,radio,televisi ,internet .fungsih informatif yaitu memberikan informasih ,atau berita ,kepada khalayak ramai dengan cara yang teratur ,pers akan memberintahkan kejadian kejadian pada hari tertentu memberitakan pertemuan-pertemuan yang diadakan ,atau pers juga memperingatkan masyrakat tentang peristiwapristiwa yang diduga akan terjadi. Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) menyebut tiga arti berita .pertama, berita adalah laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat ;kedua informasi( terutama dari lembaga resmi). Ketiga ,laporan pers, yakni kejadian atau peristiwa hangat atau informasih yang dilaporkan dan diarsirkan pers (media massa). Ini berita menurut kamus. Bagi jurnalis, suatu peristiwa atau kejadian ,informasih ,atau pun fakta ,bisa disebut berita bila hal itu bersifat baru, benare ,menarik dan menyangkut kepentingan orang banyak. Suatu peristiwa fakta atau infomasih , diangap layakjadi berita bila memenuhi syrat tertentu ,(tiap media massa memiliki ciri kas )meski pada dasar nya ada ukuran-ukuran yang sudah dibangkuhkan dan disepakati secara umum .pada perinsip nya,semua media massa itu memiliki fungsi yang sama,yakni sbai media berkomunikasih , sarana informasih dan pendidikan ,sarana hiburan ,dan kontrol sosial karena
fungsihnya ini pula manusia, akan selalu membutuhkan media massa. Bukankah di desa-desa orang mungunakan kentong untuk mengumpulkan warganya lalu mengin-formasihkan sesuatu. Ini hanya bentuk media komunikasih paling sederhana. Unsur-unsur apahkah yang sebenarnya membuat suatu peristiwa menjadi berita yang menarik untuk dibaca? Berikut merupakan penjelasan rinci dari apa yang membuat menarik suatu berita agaknya bisaa membantu penjelasan sbb: KESEGARAN , suatu peristiwa yang baru saja terjadi itulah berita ,sesuatu yang terjadi beberapa hari lalu adalah sejarah .kalau berita tidak segar , suratkabar tidak memerlukanya. Kamus rondon house menerangkan “berita”sebagai”suatu laporan dari kejadian yang baru “. tak berakti kejadiankejadian yang lama tak memiliki kesempatan untuk eksis lagi dizaman yang berbedah . KEDEKATAN , para pembaca suratkabar berminat terhadap kejadian kejadian yang dekat dengan mereka,kedekatan emotional,kedekatan emotional geografis. Konsekuensi ,berita -berita perubahan atau yang mempunyai dampak atas kehidupan manusia yang dampak pada konsekuensi atau akibat .misalnya berita tentang perubahaan tarif angkutan, tentang perubahaan arus lalu lintas. KONFLIK, kerusahan atau perkelahian selalu menarik perhatian orang ,komflik merupakan unsur kunci didalam semua berita olah raga , apahka itu olahraga fisik (sepak bola) atau mental (bridge atau catur) KEANEHAN, hal-hal yang tidak bisa atau aneh selalu menarik perhatian orang, misalnya seseorang bisa meloncat dari sebuah pesawat terbang dengan parasut bisa dan mendarat dengan bisa pula .kejadian seperti itu tidak mengandung nilai berita. SEX, terkadang merupakan satu-satunya unsur paling besar didalam berita ,atau sekurang -kurang nya merupakan unsur paling menarik bagi pembaca .ingat saja berita -berita didalam nya suratkabar yang menyangkut wanita dan pria .olahraga keungan . Emosih, unsur ini meliputi semua pransana yang dimiliki manusia termasuk kebahagian ,kesedihan kemarahan, simpati ambisis kebencian ,cinta permusuhan ,kerdermawanan ,humor adalah tragedi;emosi adalah hal yang menarik didalam kehidupan manusia. Kemasyrakatan. Prominensi ,keulungan atau tempat istimewah yang diduduki seseoran didalam masyarakat, misalnya presiden republik indonesia .hampir apa saja yang dilakukan presiden merupakan berita. Orang berminat terhadap kegiatan orang-orang terkemuka didalam masyrakat. Ketegangan ,kita amat sering menemukan unsur ini didalam laporan hari demi hari tentang pencarian anak yang hilang dihutan atau usaha penyelamatan korban-korban pesawat terbang yang jatuh ,atau kapalyang dikam dilaut. Kemajuan, didalam masyrakat dan dunia ruang angkasah seperti sekarang orang bnyak berminat terhadap pendaftaran manusia dibulan atau kemajuan dari suatu penelitian masalah kesehatan.
Perana Humas dalam upaya meningkatkan citra pemerintah dilingkungan kementerian agama oleh : hikmah .R (calon pranata humas kanwil kemenag sumsel) Abstraksi pencinta organisasi merupakan hal yang tarlipakan ,padahal seharusnya pencetra organisasi merupakan hal yang diutamakan dan harus mendapat perhatian khusus karena baik buruk nya citra yang ditampilkan suatu organisasi dalam hal ini kementerian agama seperti itulah yang akan dilihat oleh khalayak atau masyrakat umum. Secara keseluruhan menjaga citra positif organisasi merupakan tugas keseluruhan menjaga citra positif organisasi merupakan tugas seluruh pegawai kemeterian agama dan secara khusus membagun dan meningkatkan citra positif instansi perintah kementerian agama merupakan tugas humas. Humas sangat berperan dalam membangun citra positif karena fungsih kehumasan mempunyai perana dalammembina mempertahan kan dan meningkatkan hubungan yang lebih serasi antara kementerian agama dan masyrakat .kehumasan beberapa penting dalam menunjang suksesnya pelaksanaan tugas pokok kementerian agama. Bagaimana perana humas dalam meningkatkan citra pemerintah di lingkungan kemeterian agama ? Pembahasan peraturan yang mengatur kehumasan di kementerian agama, yaitu: -KMA nomor 7 tahun 1984 tentang petunjuk pelaksanaan tugas-tugas kehumasan Departemen agama. -KMA nomor 373 tahun 2002 tentang organisasi dan tata kerja kantor wilayah kementerian agama provinsi dan kantor kemeterian agama kab./ kota. Pengertian -pengertian yang harus kita pahami bersama ialah : 1. public relations (pr) atau lebih dikenal dengan sebutan hubungan masyrakat (Humas) menurut jefkins (2003) adalah suatu bentuk komunikasih yang teramcam ,baik itu ke dalam mampu keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalaknya dalam rangkai mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandasan pada saling pengertian . Humas mengunakan metode manejemen berdasarkan tujuan ( managemenet by objectives).dalam mengejar suatu tujuan semua berasil atau tingkat kemajuan yang telah dicapai harus bisa diukur secara jelas ,meningkatkan humas merupakan kegiatan yang nyata . Kenyataan ini dengan jelas menyangkal angapan keliru yang mengatakan bahwa humas merupakan kegiatan yang abstrak. 2. menurut british insitite public relations mendefinisikan pr atau humas adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terancam dan keseimbangan dalam rangkai menciptakan dan memeliara niat baik (goodwill) dan saling suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. 3. Kehumasan adalah fungsih manejemen untuk membina, mempertahankan dan mengembangkan hubungan (komunikasih) yang harmonis antara seluruh instansi dilingkungan kementerian agama dengan masyrakat. 4. Komunikasih adalah peroses penyampaian dan cara-cara/ teknik penyampaian pesan dalam bentuk lambang-lambang (simbol) yang mempunyai arti dari pengiriman pesan (komunikator) kepada orang lain dengan tujuan agar orang lain dengan tujuan agar orang lain (komunikan) itu mengerti ,memahami dan melaksnakan seperti yang diaksud oleh komunikator dalam pesanya itu. 5. Masyrakat adalah semua orang baik intern mampun eksten kementerian agama yang telah ada hubungan ataupun yang diharapkan akan adanya hubungan dengan kementerian agama. 6. Citra katz dalam soemirat dan ardianto (2004) bahwa citra adalah cara bagaimana pihak lain
memandang sebuah perusahan , seseorang ,suatu komite, atau suatu aktivitas setiap perusaan ,persaingan ,distribuktor,pemasok asosiasi dagang ,dan gerakan pelangan disektor pedaganagan yang mempunyai pandangan terhadap perusaaan . Berkaitan dengan fungsih manejemen hutapea (2000) menjelaskan bahwa humas adalah fungsih manajemen untuk membantu penegakan dan memelihara aturan bersama dalam komunikasih ,demi terciptanya saling pengerti dan kerjasama antara lembaga /perusaan dengan publiknya membantu manajemen dan menangapi pendapat pubiknya ,mengatur dan menekankan tagungjawab manajemen dalam melayani kepentingan masyrakat membantu manajemen dalam mengikuti, memonitor ,bertindak sebagai suatu sistem tanda bahaya untuk membantu manajemen berjaga-jaga dalam menghadapi berbagai kemungkinan buruk serta mengunakan penelitian dan teknik-teknik komunikasih yang efektif dan persuasif untuk mencapai semua itu. Secara garis besar aktifitas utama humas berperan sebagai: 1. communicator 2. relationnship 3. back up management 4. good image maker fungsih pokok humas pemerintah secara umum mencakup 1. telling 2. selling (sebagai salesman/persuader) 3. two way communication 4. image building dalam upzaya menjalankan peran humas secara maksimal ,humas harus aktif mengadakan pendekatan pada publik dan eksternal. Ada empat pendekatan strategis humas pemerintah yang memutuskan perhatiasnya pada pelayanan yang terkait dengan: 1. komunikasih politik ,tugas nya adalah : a. to persuade &win (mengpengaruhi dan memenangkan) penerimaan terhadap kebijakan pemerintah dalam sebagai aspek kegiatan. b. membentuk opini dan memenagkan dukungan publik c. melakukan dialog politik antara lembaga legislatif dengan eksekutif.pesa yang dirancang oleh humas pada umumnya ditunjukan kepada kedua khalaknya secara langsung lembaga legislatif dan atau publik pada umumnya. 2. Dalam bidang layanan imformasih ,humas berfungsih untuk: memberi imformasih kepada keanekaragamaan publik tentang imformasih dan layanan yang ada agar pubik lebih mudah mengasesnya. 3. Membangundan memproteksi citra institusi yang positif untuk membangun dan memproteksi image positif dari suatuinstitusi maka humas pemerintah tugasnya adalah :to inform and influence . Program-program jangka pendek dan panjang yang ada masingmasing bagian di pemerintahan agar memperoleh dukungan masyrakat secara positif. 4. Membangkitkan mekanisme umpan balik publik untuk mendukung proses pengambilan keputusan penampilan pribadi humas harus benar dan cukup kredibel ,melakukan polong pendapat. Komunikasih yang dilakukan humas pada garis besarnya dikladifikasih sbgai berikut: sebagai berikut: 1.komunikasih langsung : komunikasih antar personal /interpersonal, dan komunikasih kelompok 2.komunikasih tidak langsung / komunikasih bermedia:
>komunikasih media massa >komunikasih media non massa :surat,telpon,faksimili,film dokumentar, radio, telegraf majalajh organisasi, poster, spanduk,folder,pamflet, buletin,papan pengumuman diil. Pendekatan yang paling efektif dilakukan dalam menjalankan perana dan fungsih humas dalah dengan komunikasih ,seperti dijelaskan soemirat dan ardianto (2004) bahwa efek kognitif dari komunikasih sangat mempengaruhi proses pembentukan citra seorang .citra terbentuk berdasarkan pengetahuandan imformasi-informasih yang diterima seseorang komunikasih tidak secara langsung menimbulkan perilaku tentu, tetapi cendrung mempengaruhi cara kita mengorganisasikancitrakita tentang lingkungan .publik relations (humas) digambarkan citra sedang kaninput proses inter dalam model ini adalah pembentukan citra ,sedang kan imput adalah stimulus yang diberikan dan output adalah tangapan atau perilaku tertentu.berikut ini adalah bagan dari orintasih PR, yakni imege building (membangun citra) sbgai model komunikasih dalam PR yang dibuat oleh soemirat dan ardianto: efektivitas peranag humas dalam pembentukan citra positif organisasi atau insetasi pemerintah , erat kaitannya dengan kemampuan pemimpin dalam menyelesaikan tugas organisasinya , baik secara individual mampu tim yang dipengaruhi oleh praktek berirganisasi (job desing, reward system, komunikasih dan pengambilan keputusan)dan manejemen waktu/perubahan dalam mengolah sumber daya (material ,modal, dan sumber daya manusia) untuk mencapai tujuan yang efesien dan ekfetif yaitu mencakup penyampaian perintah informasih berita dan laporan serta menjalin hubungan dengan pengusaha identitas diri yang mencakup aspek fisik. Praktis humas senang tiasa dihadapkan pada tantangan dan harus menangani bergabai macam fakta yang sebenarnya , terlepas dari apahkah fakta itu hitam putih atau abu-abu .perkembangan komunikasih tidak memungkinkan lagi bagi suatu organisasi untuk menutup-nutupi suatu fakta .citra humas yang ideal adalah kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman pengetahuan ,serta pemahaman atas kenyataan yang sesunguhnya .itu berakti citra tidak seharus nya “dipoles agar lebih indah dari warna aslinya “'karena hal itu justruh dapat mencakup nya (anggoro , 2002). 1. ditetapkanya kebijaksanaan baru agar masyrakat memahami kebijaksaaan baru tsb; 2. pelaksanaan uatu kebijaksanaan baru agar masyrakat berpartipasi secara positif dalam melaksanakan kebijakanaan baru tsb; 3. timbul berbagai isyu didalam masyrakat dengan tegas tsb; -isyu yang positif terhadap ke bijak saaan kemenang dan pelaksaanaan kemenang dan pelaksanaanya dibina dan dikembangkan menjadi pendapat umum yang meluas dan merata; -isyu yang bersifat negatif dicegah dan dirubah sehingga mnjadi positif; 4.keadaasn lain yang dipandang perlu. 3. koordinasih dan kerjasama humas 1. untuk memperoleh kesatuan langkah dan kesatuan bahasa dalam rangai penyelangaran tugas kehumasan ditingkatan kerjasama ,koordinasih intergrasi dan sinkronisasi : a. antar humas dapertemen humas kanwil, humas lAlN serta pelaksaan humas dilingkingan dapertemen agama; b. antara humas depag dan bakohumas pusat/humas dapertemen/lembaga non dapertemen/lembaga tingi negara/lembaga tertinggi negara; c. antara humas kanwil / humas lAlN dan bakohumas daerah tk.1/humas pemda tk.l/intansi vertikal lainya/ DPRD tk .l; d. antara pelaksanaan humas kandepagv dan bakohumas daerah tk. Ll/ humas pemda tk. Ll/ intansi vertikaql /DPRD tk.ll. 2. Dalam rangakai pelaksaan tugas kehumasan perlu diangkat kordinasi dan kerjasama
yang lebih serasi antara intansi dilingkungan daparetemen agama denga; a. lembaga /organisasi keagamaan pemuka agama ,pemuka masyrakat ; b. ormas/orpol/lsm c. media massa baik cetak mampu elekteronik d. phak-pihak terkait lainya 4. komunikasih untuk melaksanakan tugas kehumasan secara efektif diperlukan penguasaan dan pengunaan teknik komunikasih .sumber komunikasih antara lain. -kebijaksanaan umum , kebijaksanaan opersional,perpu,hasil pelaksanaan kebijaskan umum dan khususnya dibidang agama hasil pelaksaan tugas bidang lain yang terkait ,referensi lain, dan petunjuk pimpinan . 5. Penyampaian pesan didalam penyimpanan pesan /komunikasih dilaksanaka langsung oleh : 1. materi agama isi pesan tersebut berkaitan dengan ruang lingkup kementerian agama antara lain kebijakan pemerintah dibidangf agama Dan kebijakan kemenang. 2. sekjen ,isi pesan yang disampikan berkaitan dengan bidang adiminitrasi kemenang. 3. irjen ,isi pesan yang disampaikan kebijakasanaan teknis dibidang pengawasan kmenang. 4. direktur dan kabalibang ,isi pesan yang disampaikan berkaitan dengan kebijaksanaan teknik opersional sesuai dengan bidang nya masing-masing. 5. kepala biro ,isi pesan yang disampakaikan berkaitan dengan kebijakan kementerian agama sesuai dengan petunjuk materi dan kebijakan teknis seluruh organisasi sesuai dengan petunjuk pimpinan suatu organisasi masing-masing. 6. penyampaian pesan /komunikasih dilaksanakan oleh pimpinan atau pejabat humas didaerah dengan menyesuaikan ruang linkup bidang /wewenang di daerah masing-masing . Pesan komunikasih harus mengunakan lambang-lambang yang mempunyai arti yang mudah dimegerti oleh penerima pesan .oleh karena itu pesan komunikasih kehumasan harus mengunakan ; a. bahan imformasih yang baik ,benar, akuran dan sertai up to date dan mudah dimergerti sesuai dengan lingkup referensi penerima pesan; b. pengunaan bahasa asing sedikit mungkin digunakan kecuali ,istilah yang sudah populer c.meteri/isi pesan yang dibentuk bahasa, gambar, peragaan dan lambang-lambang lainya haru memperhatikan nilai-nilai luhur pancasilah; d.penyampaian pesan dilaksanakan dengan mengunakan penampilan dan presentasi yang baik serta media komunikasih yang tepat. Dalam penyampaian isi pesan berupah : a. kebijakan pimpinan ,dengan maksud agar masyrakat dapat memahami, mengerti, mengetahui,menerima dan berfatifasih didalam pelaksanaanya. b. pelaksanaan kebijakan dibidang agama baik mengenai kegiatan mampu membangun dengan baik hasil-hasil yang telah dicapai; c. hal-hal lain yang diangap perlu diketahui oleh masyrakat. 6. media massa pengunaan media massa dilakukan dalam bentuk pernerbitan : a. majalah b. situs wesbite; c. kliping berita; d. himpunan peraturan; e. himpunan sambutan; f. pernerbitan khusus. 7. pemberitaaan pelaksanaan komunikasih untuk pemberitaan dilakukan dalam bentuk ;
1. siaran pers , dalam melakukan siaran persharus diperhatikan agar meteri mempunyai nilai berita yang aktual 2. bulletin minguaan nilai berita bulanan ; 3. jumpa pers dilakukan dengan pimpinan redeaksi dengan media massa apabila materinya menyangkut sesuatu kebijaksanaan pokok atau karena sifatnya peka sehinga perlu memberikan lantar belakang permasalahan . 4. Wanwancara dilakukan oleh pimpiunan pusat/ daerah/humas kemenang/humaskanwil/ humas lAlN dengan wartawan dalam melaksanakan wanwancara ii harus ditentukan trangal ,tepet, waktu ,indetitas wartawan dan bahan wawancara sesuai dengan pertanyaan yang diajuh kan . 5. Siaran sangahan / sagahan berita unit kerja humas meneliti apahkah siaran pers tersebut dimut oleh media massa sesuai dengan isinya ,dan apabila terjadi pemutan yang tidak sesuai dengan atau penyimpang dari isinya .dipertimbangkan maanfaat pengadaan siaran sangahaan untuk meralat berita tersebut. 8. Tugas sehari-hari kehumasan dalam rangkai melaksanakan tugas dan fungsih humas tugas tehnis kehumasan sehari-hari yang harus /perlu dilaksanakan adalah; 1. mencover kegiatan -kegiatan upacara/ kunjungan kerja/ kunjungan tamu penting; 2. mengeluarkan press release; 3. menganalisis berita-berita; 4. membuat sanggahan berita; 5. menyelangaran pelayanan informasih 6. menyelangarkan foto berita; 7.menyusun keliving berita; 8. kontak langsung dengan pimpinan; 9. mengatur hubungan dengan pers / wartawan; 10.mengadah kan siaran-siaran melalui media alekteronik; 11. Turut mengisi rubrik-rubrik penting dalam pers khusus bidang agama; 12. Mengurus langganan koran/majalah; 13. Mengadakan tukar-menukar informasi; 14. Mengadakan koordinasi dg humas instansi lain; 15. Menyelenggarakan penerbitan/publikasi; 16. Menyelenggarakan pameran keagamaan; 17. Mengadakan hubungan dan kerjasama dg organisasi/lembaga keagamaan; 18. Mengatur hubungan kerjasama dg lembaga/instansi terkait; 19. Mengatur tata usaha kehumasan; 20. Menyusun laporan; 9. Kehumasan Pemerintah Era transparasi dan perkembangan teknologi informasi telah menajdikan masyarakat lebih ritis dan cenderung terjadi perubahan yang cepat di masyarakat. Kondisi seperti ini menuntut instansi/organisasi mengakomodir dan mengantisipasi keinginan masyarakat/publik untuk memperoleh informasi. Perkembangan teknologi informasi telah melahirkan perkembangan yang cukup pesat pada media massa cetak dan elektronik. Menjamurnya berbagai media massa dan derasnya rus informasi yang menerpa masyarakat belum merupakan jaminan akan memberi pencerahan kepada masyarakat, bahkan dalam beberapa kasus justru membuat bingung masyarakat. Sementara itu muncul pendapat bahwa denagn berkembangnya teknologi informasi, maka informasi diserahkan kepada masyarakat dan tidak lagi diurus oleh pemerintah. Peran pemerintah lebih dititik beratkan hanya sebagai pembuat kebijakan, regulasi, dan fasilitasi. Dengan kondisi tersebut, diperlukan kelembagaan Humas (Hubungan Masyarakat) dalam setiap instansi pemerintah untuk mengimbangi arus informasi di masyarakat yang sewaktuwakru dapat merugikan instansi pemerinah. Humas atau yang alebih dikenal sebagai PR
(Public Relation) merupakan salah satu metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi/instansi atas dasar menghormati kepentinagn bersama. Pembentukan Humas instansi berfungsi untuk menterjemahkan kebijakan kepada intern (pegawainya0 atau masyarakat/publik dan untuk memonitor setiap sikap dan tingkah laku publik/masyarakat untuk disampaikan kepada pimpinan instansi sebagi bahan penagnmbilan keputusan. 10. Kode Etik Kehumasan Pemerintah Pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah adalah setiap pejabat yang mempunyai tugas dan fungsi kehumasan di instansi pemerintah, departemen, lembaga-lembaga negara serta unitunit usaha lainnya seperti BUMN/BUMD baik di pusat maupun di daerah. Keberadaannya sebagai pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah adalah untuk lebih memningkatkan dan membina citra pemerintah atau organisasi/instansi yang diwakilinya dalam meningkatkan kualitas kerja dan profesionalisme serata mempertinggi daya dan hasil guna yang maksimal dalam rangka operasional kehumasa yang terpadu. Setiap pengelola/anggota Kehumasa Pemerinah untuk bersikap, berperilaku serta berkepribadian Pancasila dan mengkomunikansikannya secara komunikatif dan profesional dalam rangka menunjang pelaksanaan kebijakn pemerintah. Kode etik bagi pengelola/anggota Kehumasan Pemerintah juga dimaksudkan sebagi perwujudan dan jati diri dari profesi Kehumasan pemerintah yang terbuak dan komunikatif, sebagi bagian integral dari fungsinya sebagi abdi pemerintah dan masyarakat. 11. Kewajiban 1. kedalam organisasi a. Pengolaan /anggota kehumasan pemerintah harus loyal kepada insitasihnya ,memiliki kinerja berkomnunikasih dan intergrasitas moral secara efektif , baik dalam julur formal mampu informal dengan para pegawai intetansi tempat pengolahaan /anggota kehumasan pemerintahaan. b. Pengolaan /anggota kehumasan pemerintah sbagai aparat pemerintah dibidang kehumasan disamping berfungsi untuk membantu maksimalkaan upaya organisasiinstasi yang mewakilinya dalam rangkai menjaga dan meningkakan citra organisasi yang baik juga kebaikan menyebarluaskan kebijakan pemerintah dan membinah hubungaan antara pemerintah dan masyrakat agar dapat berjalan secara lanacar dan harmonis. 2. keluar organisasi a. dengan sesama aparat humas : pengolaan /anggota kehumasan pemerintah wajib memelihara hubungan kerja sama yang baik dan komunikasih yang efektip serta harmonis dengan setiap aparat humas, antara lain dengan cara: 1. menyajikan informasih yang lengkap akurat dan komprehensif dan terpadu 2. tukar menukar informasih sehinga setiap pengolah/anggota kehumasan pemerintah mengetahiu sesuatu kebijakan dari tangan pertama. 3. aktiv berpartipiasi dalam forum komunikasih dan forum kehumasan serta kegiatan laimn. 4. menyerbarluaskan informasih kepada masyrakat umum melalui media yang tersedia. b. dengan media massa pengolah/ angota kehumasan pemerintah wajib menjalin kerjasama dan menciptakan iklim kerja yang hermonis dengan media massa sebagai salah satu mitra kerja nya dengan meyediakan dan memberikan layanan yang jujur dan terbukak guna memperlancar tugas dan fungsi media massa sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada pada instansi tempat kerjanya . c. dengan rekan seprofesi pengolaan/ anggota kehumasan pemerintah wajib menjujung tinggi profisi kehumasan dan berupaya terus menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta motivasi kerja baik secara perorangan maupun kelompok serta bertekad memajuhkan prpvensi kehumasan profensi kehumasan diindonesia . d. dengan masyrakat untuk pengolah /angota kehumasan pemerintahan wajib mewujudkan
citra yang baik dan fositip dari pemerintah atau isstatinya dengan menampilkan sikap. Perilaku dan keperibadian yang diterima oleh masyrakat. 12.larangan 1. pengelolah angota kehumasan pemerinta informasih yang bersifat ragasia. 2. pengolaan /angota kehumasan pemerinta tidak akan melibatkan dirinya dalam kegiatan apapun yang secara segajah bermaksud memecah belai atau menyelesaikan dengan cara seolah-olah ingin memajukan suatu kepentingan tertentu padahal sebaliknya justru ingin memajukanlain yang tersembunyi 3. pengolaan/ angota kehumasan pemerintah tidak akan mewakili kepentingan -kepentingan yang saing bersaling antara kehumasan pemerintah tanpa persetujuan yang jelas dari pihakpihak yang bersangkutan dengan terlebih dahulu mengemukan fakta-fakta yang terkait4. 4. dalam memberikan pelayan informasih kepada masyrakat pengolah /angota kehumasan pemerintah tidak akan menerimapembayaran baik tunai atau pin dalam bentuk memajukan kepentingan peribadinya sehubungan dengan jasa-jasa tersebut. 5. pengolaan /angota kehumasan pemerintah tidak dengan itikad buruk mencemarkan nama baik atau praktek kehumasan ,instansi atau organisasi lain. H. Rekomendiasi hambatan kerja humas ,menemui hambatan karena tugas , fungsi arti dan perana humas dilingkungan kementerian agama baik ditingkat pusat maupun daerah-daerah belim sepenuh nya dimegerti oleh para pejabat pada umumnya dan para pejabat/pelaksanaabn dibidang kehumasan pada khususnya .hal tersebut merupakan salah satu sebab timbulnya berbagai kesulitan dan hambatan selama ini untuk terlaksana fungsi dan perana humas kementeran agama sebagaimana mestinya ,selain itu hambatan berbentuk kemenang antara lain: 1. belum mantap nya koordinasih ,integrasi dan sinkronisasi (KIS) dibidan kehumasa. 2. Belum adanya penjabaran tugas dan fungsi humas secara terinci untuk dapat dijadikan sebagai pedoman 3. belum tersedianya angaran belanja sarana dan pasilitas yang menandai serta kurang nya tenaga terdidik dan terlatih dibidang kehumasan. 1. Action plan berdasarkan hal tersebut diatas kementerian agama berusaha mengambil langkah-langkah aktif berupa kebijakan gana mengatasi permasalahan tsb antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
mengeluarkan julukan keperetokolan dan kehumasan ; mengeluarkan KMA 137 tahun 2002 tentang pengolalan informasih keagamaan mengadakan diklat keperotokolan dan kehumasan; mengalokasihkan dana kehuimasan dalam DIPA dan berbagai kegiatan simposium kehumasan dan keprotokolan ; workshop bagi pranata humas;
penutup peningkatan ketertipan dan penyempurnaan aparatur kementerian agama agar mampu melaksanakan fungsih memperlancar pelaksaan sebagai tugas umum pemerintahan dan pembangunan dibidang agama perlu selalu diadakan upaya peningklatan ,penertipan dan penyempurnaan yang meliputi aspek-aspek kemlembagaan ketatalaksanaan dan pembina fasilitas kerja lain. Salah satuh aspek ketatalaksaan yang perlu ditingkatan adalah tugas kehumasan agar sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan nilai sosial budaya serta perana agama dalam berbagai aspek kehidupan bangsah dengan kordinasi tersebut diperlukan kelembagaan humas(hubungan masyrakat)
dalam setiap instansi pemerintah untuk mengimbangi arus informasih dimasyrakat yang sewaktuwaktu dapat merugikan instansi pemerintah. Humas merupakan salah satu metode komunikasih untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi / instansi atas dasr penghormati kepentingan bersama pembentukan humas instansi berfungsih untuk menterjemahkan kebijakan kepada intern (pegawainya) atau masyrakat /publik dan untuk munitor setiap sikap dan tingkah laku publik/ masyrakat untuk disampaikan kepada pimpinan instansi sbagai bahan pengambilan keputusan.