BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kepemilikan Media Massa Diskusi mengenai hubungan antara media televisi, dengan kekuasaan ataupun kepemilikan media cenderung menempatkan televisi pada posisi hanya sebatas alat kekuasaan dari rezim ataupun kepentingan pribadi maupun golongan. Pandangan seperti ini berpijak pada beberapa analisis yang menempatkan fungsi media, khususnya televisi, sebagai alat merekayasa kesepakatan tatanan sosialpolitik (Herman dan Chomsky, 1989).5 Dalam pendekatan ekonomi politik, kepemilikan media (media ownership) mempunyai arti penting untuk melihat peran, ideologi, konten media dan efek yang ditimbulkan media kepada masyarakat. Karena itu pertanyaan-pertanyaan mengenai “apakah perbedaan pemilik media akan juga berarti adanya perbedaan pada konten media?” atau “apakah perbedaan pemilik media dapat memberikan implikasi yang berbeda pula kepada masyarakat selaku audience media?” menjadi sangat relevan. Menurut Giddens, sebagaimana dikutip Werner A. Meier, para pemiliki media merupakan pihak yang kuat yang belum dapat “ditundukkan” dalam demokrasi. Golding dan Murdock melihat adanya hubungan erat antara pemilik media dengan kontrol media sebagai sebuah hubungan tidak langsung.
5
SK, Ishadi. “Media dan Kekuasaa : Televisi di hari – hari terakhir Presiden Soeharto. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Hal. 3.
9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Bahkan pemilik media, menurut Meier, dapat memainkan peranan yang signifikan dalam melakukan legitimasi terhadap ketidaksetaraan pendapatan (wealth ), kekuasaan ( power ) dan privilege (keuntungan). Lebih jauh Ecep S. Yasa mengatakan bahwa pemilik media dapat mempengaruhi independensi media tersebut. Independensi menjadi area bu-abu. Bisa atau tidak sebuah paket berita ditayangkan, misalnya menjadi kewenangan pemilik media. Hal ini kemudian sangat bergantung pada ideologi dan kepentingan politik pemilik media. Sejak abad ke 20, kepentingan kapital telah menentukan arah tumbuhnya media, bahkan besar-kuatnya media. Pemilik media adalah para “businessman”, mereka merupakan pemilik modal yang mendirikan atau turut mendirikan usaha media dan berupaya untuk mencari keuntungan ekonomi melalui usahanya itu. Struktur organisasi media menjadi terkait dengan sistem ekonomi kapitalis yang membawa tujuan bisnis kompetitif dari pemilik industri media. Setiap media menghitung laba yang dikeluarkan dari tiap kerja pemberitaannya. Letak kekuatan media massa, televisi khususnya, yaitu memiliki konsep audio visual yang mampu menampilkan realita sosial di masyarakat. Kedekatan fenomena yang ditampilkan oleh masyarakat inilah yang menjadikan televisi sebagai penyebar informasi dengan fungsi persuasi yang paling besar. Beberapa kalangan yang memiliki kekuasaan akan menjadikan media massa sebagai alat untuk mendapatkan dukungan di ranah perpolitikan. Beberapa contoh kasus yang menempatkan televisi sebagai alat politik kekuasaan dapat ditemui pada siaran – siaran TVRI pada umumnya. Hal ini dapat dimengerti karena TVRI merupakan TV pemerintah, sehingga sangat wajar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
apabila keberadaannya sering dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan – pesan pembangunan dan propaganda keberhasilan pembangunan pada zamannya.6 Sebagaimana telah diketahui bahwa di era reformasi saat ini, kepemilikan media merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kekuasaan, karena media massa merupakan alat yang utama dalam membentuk opini publik. Beberapa contoh kepemilikan media massa yang dimanfaarkan sebagai alat pembentukan opini public diantaranya :
2.1.1 Metro TV Kepemilikan Surya Dharma Paloh Surya Dharma Paloh lahir di Kutaraja, Banda Aceh, 16 Juli1951, umur 63 tahun adalah pengusaha pers dan pimpinan Media Group yang memiliki harian Media Indonesia, Lampung Post, dan stasiun televisi Metro TV. Ia sekarang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Nasional Demokrat. Surya Paloh aktif dalam politik dan dia adalah mantan Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar periode 2004-2009. Ia juga pendiri ormas Nasional Demokrat, yang kemudian dianggap sebagai penerus Partai Nasdem (Partai Nasional Demokrat). Saat ini Surya Paloh lebih dikenal sebagai pemimpin Media Group, yakni sebuah group bisnis media yang memiliki harian Media Indonesia dan anak perusahaan lain bernama PT Media Televisi Indonesia atau yang lebih dikenal sebagai Metro TV. Metro TV adalah sebuah stasiun televisi berita pertama di Indonesia dan yang mengudara selama 24 jam sejak tahun 2001. Stasiun ini tumbuh untuk mencerdaskan bangsa dan mengawal proses demokrasi di 6
SK, Ishadi. “Media dan Kekuasaa : Televisi di hari – hari terakhir Presiden Soeharto. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Hal. 31.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Indonesia. Program-program Metro TV lebih mengedepankan tayangan-tayangan yang membuat masyarakat mampu menilai situasi dan kondisi bangsa sehingga publik akan lebih memiliki wawasan dan keberanian untuk mengontrol dan menyuarakan kesenjangan dan kekurangan-kekurangan pada pelaku sistem birokrasi, politik, ekonomi dan bahkan budaya masyarakat itu sendiri. Sebagaimana yang kita tahu, tidak sedikit isu-isu kecil dan yang tidak krusial terkesan dibesar-besarkan oleh Metro TV hanya karena ingin menjatuhkan kredibilitas beberapa pelaku pemerintahan atau politik tertentu. Isu-isu tersebut sengaja dikembangkan agar hal ini bisa mendukung misi jangka panjang dari kepentingan-kepentingan yang telah menumpangi stasiun televisi ini. Terlebih lagi ketika hal ini sudah menjadi perbincangan di ranah publik. Jelas sekali terlihat bahwa Metro TV lebih banyak menayangkan kritik terhadap pemerintah dan pelaku-pelaku politik tertentu dari pada berita keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai. Kepentingan tertentu yang telah menumpangi Metro TV yang dimaksud adalah kepentingan Surya Paloh sebagai Bos media ini untuk menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019. Anda mungkin sama sekali tidak terkejut dengan hal ini karena pada dasarnya tujuan akhir para politisi memang sudah diketahui publik, yakni kekuasaan. Surya Paloh, sebagaimana yang sudah kita ketahui, adalah seorang pengusaha dan juga politisi. Menjadi presiden di Indonesia bukanlah hal yang tidak bisa dicapai oleh Surya Paloh. Catatan-catatan keberhasilan dalam menguasai bisnis media bisa menjadi referensi untuk hal ini. Saat memulai bisnis
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
pers, Surya Paloh bukanlah seseorang yang memiliki latar belakang di bidang jurnalisme. Dunia pers adalah hal yang baru bagi Surya Paloh. Saat itu bisnis pers sudah terlebih dulu dikuasai oleh banyak pemain. Namun walaupun pasar pers telah ramai terisi dengan persaingan, Surya Paloh tetap menjalankan dan bahkan Ia berani mempertaruhkan modal dalam jumlah yang relatif besar, dengan melakukan terobosan-terobosan baru yang tidak biasa dilakukan oleh pengusahapengusaha media pendahulunya. Ia berani menghadapi risiko rugi atau bangkrut dan Ia sangat kreatif dan inovatif. Surya paloh berhasil sebagai bos media pers terbesar di Indonesia, Surya Paloh memiliki modal dan fasilitas untuk meraih posisi RI-1. Pers punya kekuatan yang kuat dan di negara-negara barat pers dikenal sebagai lembaga keempat setelah legislatif, yudikatif dan eksekutif. Sering sekali pers mempublikasikan beberapa tokoh dalam politik, tokoh dari berbagai disiplin ilmu atau masyarakat sehingga mereka menjadi besar dan berpengaruh. Seseorang tidaklah akan memiliki nama besar apabila pers memboikotnya. Dengan demikian, bisnis pers memanglah bergengsi karena pers akan memberi kebanggaan, kekuatan dan kekuasaan. Surya Paloh sangat menyadari hal ini dan tentunya dia akan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam memuluskan perjalanannya menuju RI-1. Untuk menuju posisi RI-1, sebagai langkah awal, Surya Paloh mencoba menjadi Ketua Umum partai Golkar. Sebab ketika terpilih nantinya, Surya Paloh akan lebih mudah melakukan manuver politik dan akan selalu menjadi objek
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
pemberitaan di medianya, terutama Metro TV. Saya yakin bahwa Metro TV akan lebih menggembar-gemborkan citra Surya Paloh apabila dia berhasil terpilih sebagai ketua Umum Golkar. Namun sayangnya, Aburizal Bakrie terpilih sebagai Ketua Umum yang baru. Hal ini membuat Surya Paloh harus mencari cara lain agar media persnya memiliki alasan untuk sering memberitakan citranya kepada publik. Mendirikan organisasi masyarakat Nasional Demokrat adalah cara brilian yang digunakan oleh Surya Paloh untuk menjadikan dirinya tetap sebagai objek berita sebagai upaya untuk mencitrakan dirinya di depan publik. Beberapa program yang memang menjadi harapan publik dalam bidang politik, ekonomi dan budaya diwacanakan sehingga kehadiran Nasional Demokrat akan dianggap sebagai sebuah solusi ditengah keputusasaan dan kebuntuan bangsa. Metro TV akan sangat berperan sebagai pembanding dalam mengkampanyekan anggapan ini kepada publik dan secara cerdik, pada saat yang sama Metro TV juga secara terus menerus menggembar-gemborkan ketimpangan-ketimpangan yang terjadi saat ini dalam pemerintahan dan politik sehingga publik akan bisa melihat dengan jelas wacana restorasi dari Nasional Demokrat adalah jalan keluar yang memang harus ditempuh oleh bangsa Indonesia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
2.1.2 TV ONE Kepemilikan Aburizal Bakrie Ir. H. Aburizal Bakrie, yang juga akrab dipanggil Bakrie, Ical, atau ARB (lahir di Jakarta, 15 November 1946; umur 68 tahun), adalah pengusaha Indonesia yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar sejak 9 Oktober 2009. Ia pernah menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dalam kabinet yang sama, namun posisinya berubah dalam perombakan yang dilakukan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 Desember 2005. Pada tahun 2004, Ical memutuskan untuk mengakhiri karier di dunia usaha setelah
mendapat
kepercayaan
sebagai
Menteri
Koordinator
Bidang
Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu. Kemudian, pada tanggal 7 Desember 2005, setelah dilakukannya penyusunan ulang kabinet, ia diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dan setelah terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada tahun 2009, waktu dan energinya tercurah untuk mengurus partai. Pada tahun 2012, ia ditetapkan sebagai calon presiden partai Golkar untuk pemilihan umum presiden Indonesia 2014. Aburizal Bakrie atau akrab dengan sapaan ARB juga pelaku politik yang memanfaatkan ruang publik berupa media masa sebagai alat propaganda politiknya. Saat ini ARB menjabat sebagai ketua umum partai Golkar dan mencalonkan diri sebagai calon presiden. Tentu apa yang di lakukan Harry sama dengan apa yang dilakukan ARB yakni dengan menggunakan apa yang dia miliki, yakni ARB adalah pemilik dari TV One dan ANTV yang mana dijadikan sebagai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
media/alat iklan kampanyenya baik mengkampanyekan partai Golkar maupun dirinya sendiri sebagai calon presiden RI. Kemampuan finansial ARB tentunya jangan di pertanyakan lagi, ini kemudian menjadi modal awal dia dalam berkarir di dunia politik sebagai mana Pierre Bourdieu katakan. Selain itu kemampuan individual ARB dalam bisnis jangan diraguakan lagi, ini kemudian menjadi modal kedua yang ARB miliki, yakni modal budaya. Sealain modal uang dan modal budaya yang dimilikinya, ARB juga memiliki modal simbolik dimana dia banyak mengikuti organisasi bahkan menjadi ketua dalam organisasi yang tentunya jaringan di organisasi jangan ditanyakan lagi. Selain itu di bidang media massa juga jangan di pertanyakan lagi, ARB adalah pemilik dari TV One dan ANTV. Sebagai pemilik TV One dan ANTV, intensitas iklan kampanye Golkar maupun dirinya sendiri sering muncul di televisi yang dia miliki. Partai Golkar dalam kampanyenya berupaya untuk kemudian merangkul semua umat beragama, terbukti dalam iklan yang pernah di buatnya, disitu seakan-akan ARB menggunakan pakaian muslim dan berdo’a, ini kemudian ingin meunjukan bahwa Golkar juga islami. Selain itu golkar juga membuat iklan di televisi berupa ucapan “selamat natal dan tahun baru”. Selain itu dalam iklan yang dibuat banyak kemudian seolah-olah masyarakat mendukung Golkar dengan masyarakat membawa spanduk Golkar dan tulisan bahwa dia mendukung Golkar. Selain iklan partainya ARB juga mengkampanyekan dirinya dengan masih peduli dengan rakyat miskin, dalam kampanyenya ia berupaya membuat para pegawai negeri
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
sipil (PNS) untuk percaya terhadap ARB dan Golkar tentunya yang mana telah disebutkan dalam iklan kampanyenya di televisi.
2.1.3 RCTI Kepemilikan Hary Tanoesoedibjo Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe (lahir di Surabaya, 26 September1965; umur 49 tahun) adalah seorang pengusaha dan tokoh politik asal Indonesia. Hary adalah pemilik dari MNC Group. Di bidang politik, dia merupakan pendiri dan Ketua Umum Persatuan Indonesia (Perindo). Ia pernah bergabung dalam Partai NasDem dan Partai Hanura. Kabar bahwa Hary Tanoesoedibjo masuk ke dunia politik mulai terdengar sejak awal bulan Oktober 2011, yang kemudian terkonfirmasi ketika ia secara resmi bergabung dengan Partai NasDem pada tanggal 9 Oktober 2011. Pada bulan November 2011, Hary muncul pada acara Rapat Pimpinan Nasional Partai NasDem yang pertama. Di partai tersebut, Hary menduduki posisi sebagai Ketua Dewan Pakar dan juga Wakil Ketua Majelis Nasional. Sejak ia berkiprah melalui Partai NasDem, Hary mendengung-dengungkan semboyan Gerakan Perubahan, suatu gerakan yang dimotori oleh kelompok angkatan muda Indonesia. Menurutnya, di dalam Partai NasDem 70% kadernya terdiri dari generasi muda. Pada tanggal 21 Januari 2013, Hary Tanoesoedibjo mengumumkan bahwa ia resmi mengundurkan diri dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) karena adanya perbedaan pendapat dan pandangan mengenai struktur kepengurusan partai. Hary menyebutkan alasan bahwa "politik itu adalah idealisme", dan dirinya merasa sedih dan sangat berat meninggalkan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
telah tiga bulan ia besarkan, apalagi Partai Partai Nasional Demokrat (Nasdem) telah berhasil lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan resmi menjadi partai politik peserta Pemilu 2014 dengan Nomor Urutan 1. Setelah
keluar
dari
Partai
Nasional
Demokrat
(Nasdem)
Hary
Tanoesoedibjo resmi bergabung dengan Partai Hanura pada tanggal 17 Februari 2013. Hal ini disampaikan di kantor DPP Partai Hanura di Jl. Tanjung Karang, Jakarta, dan langsung menduduki posisi Ketua Dewan Pertimbangan. Ia selanjutnya menjabat Ketua Bapilu dan Calon Wakil Presiden dari Hanura berpasangan dengan Wiranto. Aktor-aktor politik ini tentunya memiliki “power”, seperti Pierre Bourdieu katakan bahwa calon yang berpotensial harus memiliki tiga modal, yakni ; modal uang, modal budaya, dan modal simbolik. Salah satunya aktor politik yang memiliki statsiun televisi di Indonesia adalah Hary Tanoesoedibjo dengan MNC Groupnya. Kemudian memasang iklan ditelevisi yang sudah barang tentu terselip propaganda dan dengan cara yang berbeda-beda dalam iklan kampanye politik di televisinya Dalam iklan kampanye partai Hanura di televisi digadang-gadangkan bahwa partai Hanura lebih memperhatikan masyarakatnya kecil dimana partai hanura menjadi partai yang selalu peduli dan mendengarkan suara rakyat kecil. Sedangkan untuk kampanye dalam pencalonan presiden dan wakil preiden WinHT memiliki slogan “ Bersih, Peduli dan Tegas “ Wiranto dan Harry ingin menujukan bahwa Indonesia butuh pemimpin yang jujur, peduli, dan tegas dan itu ada pada pasangan Win-HT ini. Selain itu Harry selaku ketua badan pemenangan pemilu hanura dan sebagai cawapres membuat suatu opini bublik bahwa pasangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Win-HT peduli atas pendidikan/ilmu pengetahuan dengan adanya kuis kebangsaan yang diadakan di televisi miliknya. Ini menunjukan propaganda yang dilakukan Win-HT terhadap partai Hanura beserta dirinya sendiri ialah dengan menggunakan teknik Stacked Cards yang mana Harry dianggap sebagai kandidat yang benar-benar memiliki dan expert di bidang Ekonomi. Selain itu mereka juga menggunakan teknik Glittering Generality yang mana mereka membuat suatu pernyataan “Win-HT Bersih, Peduli, Tegas”, pernyataan ini merupakan suatu slogan yang terdengar baik, positif dan optimis
2.2 Program Televisi Kata “program” itu sendiri berasal dari bahasa inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Dengan demikian pengertian program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiencenya. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau televisi. Dewasa ini program – program televisi bukan hanya memberikan informasi dan hiburan semata namun saat ini program – program televisi mengandung unsur politik dan memiliki kepentingan baik individu maupun golongan tertentu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Sejak awal televisi swasta di Indonesia design sebagai institusi bisnis. Perusahaan swasta Tanah Air, RCTI, merupakan perusahaan yang saham awalnya dimiliki Bambang Trihatmojo – Putra ketiga Presiden Suharto. Tahun 1989 pertama mengudara secara komersial hanya diizinkan siaran menggunakan decoder dan menyiapkan program hiburan semata. RCTI tidak diperkenankan menyiarkan program berita sendiri, me re-lay dan siaran resmi TVRI. Baru pada tanggal 30 Januari 1992, setelah lobi Bambang Trihatmodjo, pemerintah mengizinkan RCTI untuk bersiaran nasional. Perkembangan RCTI semakin berkembang dan menjadi perusahaan televisi swasta yang komersial dari semakin banyak rating yang diperoleh dan tentunya program – program yang inovatif. Namun sayangnya dari era reformasi televisi ini sudah memperlihatkan sebagai alat kampanye. Gambar kampanye Golkar semakin banyak dan beritanya pun “Seputar Indonesia” melebihi berita popularitas “Berita Nasional” TVRI. Pada era demokrasi sekarang ini ternyata televisi RCTI yang di pimpin oleh Hary Tanoesoedibjo pun semakin berkembang dan program – program yang berkualitas hadir. Namun sangat disayangkan ketika Hary Tanoesoedibjo mulai menggunakan media yang dimilikinya sebagai ajang kampanye politiknya yang sangat terlihat settingan dan beberapa program televisi sangat jelas menunjjukan kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompoknya.7
7
SK, Ishadi. “Media dan Kekuasaa : Televisi di hari – hari terakhir Presiden Soeharto. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Hal. 76, 88 & 116
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
2.2.1 Program Kuis Bentuk program lain yaitu kuis. Saat ini kita dapat melihat banyak sekali program TV yang berbentuk kuis. Program berbentuk kuis biasanya berisi tantangan yang melibatkan pesertanya atau bahkan pemirsa untuk menjawab tantangan
tersebut.
Peserta
yang berhasil
menjawab
tantangan
akan
memperoleh reward (hadiah) sebagai imbalan. Contoh program berbentuk quis yang sangat dikenal yaitu Berpacu dalam melodi yang mengharuskan kontestan atau peserta menebak judul atau pencipta sebuah lagu berdasarkan penggalan nada yang dimainkan. Sekarang ini banyak kuis interaktif yang memberi kesempatan audience terlibat langsung dengan program yang ditayangkan. Berbeda dengan Kuis Kebangsaan yang mendapat teguran dari pihak KPI dengan menjatuhkan sanksi setelah mengirimkan surat teguran tertulis kepada RCTI sebanyak dua kali. Namun, tidak ada perubahan materi siaran seperti yang diminta oleh KPI. KPI juga telah meminta kedua lembaga penyiaran itu untuk memberikan klarifikasi pada tanggal 13 Februari lalu. Sanksi ini diawali dari adanya pengaduan masyarakat. Dari hasil pemantauan dan analisis, KPI menemukan adanya pelanggaran atas Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS), P3 Pasal 11 dan SPS Pasal 11 Ayat (1) dan Ayat (2) serta Pasal 71 Ayat (3). Dalam program Kuis Kebangsaan didapati isi siaran yang dinilai bersifat tidak netral dan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi pemilik lembaga penyiaran dan kelompoknya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
2.2.2 Program Televisi Indonesian Idol Ajang ini merupakan pencarian idola di bidang tarik suara.Indonesian Idol telah menjadi acara realitas terbesar di Indonesia. Setelah kemunculan Indonesian Idol, banyak acara realitas lain yang ditayangkan. Ajang pencarian bakat ini diadakan setiap dua tahun sekali sejak 2008 pada tahun genap. Indonesian Idol memenangkan Panasonic Awards untuk kategori Music & Variety Show Terbaik selama 2 tahun berturut-turut (2005 dan 2006), mengalahkan Akademi Fantasi Indosiar serta KDI yang berada di nominasi yang sama. Indonesian Idol juga mendapatkan penghargaan dari Singapore Tourism Board saat kesebelas finalis Indonesian Idol berada di Singapura untuk menjadi pembuka tur dunia American Idol musim ketiga. Regina Ivanova tercatat sebagai pemenang tertua, karena saat memenangkan acara ini ia berumur 26 tahun, sedangkan Muhammad Ihsan Tarore justru menjadi pemenang termuda karena saat ia memenangkan acara ini ia berumur 17 tahun. Namun setelah musim kelima, acara ini dihentikan karena ratingnya yang menurun. Dengan adanya kemunculan calon Presiden Prabowo Subianto di acara Result Show Indonesian Idol,Jumat malam pecan lalu, disinyalir semerbak aroma politis. Apalagi kalau bukan aroma kampanye pemilihan presiden.Padahal masa kampanye Pilpres baru dimulai 4 Juni 2014 mendatang. Selain itu, RCTI menggunakan frekuensi milik publik yang seharusnya tidak dipakai untuk tujuan memenangi salah satu calon presiden Adalah Aliansi Jurnalis Independen
(AJI)
Jakarta
kemunculan Prabowo sebagai tamu spesial di acara puncak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang mencari
menyoal Idola
23
Indonesia 2014 itu. Selain itu, RCTI dan stasiun televisi lain di grup MNC juga disinyalir memberi porsi pemberitaan kepada kubu Prabowo lebih besar dibanding pemberitaan
untuk
calon
presiden
Joko
Widodo.
Tidak
tampak
ada
keberimbangan terutama dari sisi durasi (lama waktu tayang)
2.2.3 Program Televisi Sinetron Tukang Bubur Naik Haji SINETRON Indonesia berepisode terpanjang, Tukang Bubur Naik Haji (TBNH): The Series (RCTI), mendapat teguran tertulis dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. KPI menganggap terdapat pelanggaran pada TBNH tayangan Sabtu 1 Februari 2014. Episode tersebut menampilan Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo yang merupakan capres dan cawapres yang telah dideklarasikan partai Hanura. "KPI menilai bahwa program siaran tersebut telah dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi pemilik lembaga penyiaran bersangkutan dan/atau kelompoknya.Jenis Pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas perlindungan kepentingan publik," bunyi Teguran Tertulis KPI tertanggal 4 Februari 2014. KPI juga menjabarkan pemunculan Win HT dalam sinetron produksi SinemArt dalam deskripsi pelanggaran, sebagai berikut: Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo (WIN-HT), keduanya datang dengan sepeda motor dan menyapa warga kampung duku yang sedang bergotong-royong. "Saya ini Pak Win HT. Pak Wiranto dan Pak Hary Tanoe, yang biasa kelilingkeliling begini melihat keadaan rakyat.Kalau kita diatas terus, gak lihat keadaan rakyat sesungguhnya bagaimana" ujar Wiranto. Kemudian dilanjutkan dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
ucapan Hary Tanoesoedibjo, "Kita baru saja ada bakti sosial juga, memberikan pelayanan kesehatan, korban banjir, jadi keliling-keliling terus."
2.2.4 Program Televisi Kuis Kebangsaan Acara Kuis Kebangsaan di RCTI rupanya membuat gerah seorang pembaca Remotivi.org. Menurutnya, kuis ini penuh rekayasa dan motifnya cuma mempopulerkan nama Wiranto dan Harry Tanoesoedibjo. Tak heran, pada 13 Desember 2013 lalu, ia mengirimkan email ke Romotivi.org dan jutaan orang lain termasuk saya untuk memprotes Kuis Kebangsaan via Change.org. Change.org adalah sebuah media di dunia maya yang membantu individu atau kelompok untuk mengumpulkan jutaan orang membuat petisi. Melalui Change.org secara tidak langsung ingin memberdayakan atau mengikutsertakan warga via internet ini telah memiliki anggota 40 juta di 196 negara.‘Organisasi’ ini telah banyak membuat petisi dan ‘memenangkan’ sejumlah kasus. Melalui Change.org, seorang individu mencoba mengajak Remotive.org pun menulis prolog seperti ini. Pernah nonton kuis Win-HT? Saya terkejut saat tidak sengaja menontonnya. Ceritanya, pembawa acara baru menyapa peneleppon yang diminta memilih satu dari huruf-huruf W, I, N, H, atau T untuk dapat pertanyaan. Belum ditanya, si penelepon langsung bilang “Istana Maimum!” sebagai jawaban. Saat pertanyaan diajukan, ternyata jawabannya memang “Istana Maimun. ”Saya curiga penelepon dikasih bocoran. Saya ngobrol sama temanteman Remotivi,org yang selama ini memantau siaran TV, wah semua curiga itu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
rekayasa. “Motivnya mempopulerkan nama Wiranto dan Harry Tanoe di pemilu 2014. Tentang Kuis Kebangsaan ini memang cukup kontroversi. Betapa tidak, pengelola RCTI rupanya tak peduli dengan aturan yang sudah dibukukan dalam peraturan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tentang Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS). Namun, pengelola RCTI Pada 5 Desember 2013 Kuis Kebangsaan yang ditayangkan di MNC TV sempat kena teguran oleh KPI. Sebuah surat bernomor 872e/K/KPI/12/13 tersebut dilayangkan ke markas RCTI di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pada tanggal 30 November 2013 di mulai pukul 11.55 WIB, siaran iklan tersebut menayangkan pesan-pesan yang berisi visi, misi dan program kerja Partai Hanura, no urut Partai Hanura, logo Partai Hanura dan dipertegas dengan menampilkan sekumpulan orang yang menggunakan berbagai pakaian daerah seraya menyebutkan WIN-HT pasangan Bersih, Peduli, Tegas, yang merupakan pesan ajakan untuk memilih WIN-HT. Sesuai dengan ketentuan Pasal 100 Undang-Undang No. 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pusat (UU Pemilu), KPI melakukan pengawasan atas pemberitaan, penyiaran dan iklan kampanye Pemilu. KPI Pusat berkesimpulan bahwa siaran iklan tersebut telah memenuhi unsur iklan kampanye yang dilarang disiarkan di luar masa kampanye sebagaimana yang telah diatur Pada Pasal 83 ayat (2) UU Pemilu. Berdasarkan hal tersebut, KPI Pusat memutuskan bahwa program tersebut telah melanggar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2002 Pasal 50 ayat (5) dan Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 71 ayat (6). Berdasarkan pelanggaran di atas, KPI Pusat memberikan sanksi administratif teguran tertulis. Selain siaran iklan di atas, KPI Pusat juga menemukan beberapa iklan dalam format lain yang juga mengandung unsur kampanye seperti menampilkan no urut dan logo Partai. Kami meminta Saudara untuk tidak menayangkan lagi iklan-iklan tersebut, atau melakukan editing atas adegan-adegan yang melanggar bila tetap ingin menayangkannya. Sedangkan untuk program pemberitaan berdasarkan hasil temuan pemantuan KPI Pusat, stasiun televisi yang Saudara pimpin juga dinilai melakukan pelanggaran atas pemanfaatan lembaga penyiaran untuk kepentingan pribadi dan/atau kelompoknya. Berdasarkan data hasil temuan pada bulan bulan September 2013, dari 39 segmen pemberitaan politik, 17 diantaranya adalah pemberitaan tentang Partai Hanura, sedangkan 22 adalah pemberitaan yang terdiri dari berbagai partai politik. Sample tanggal 25 Oktober 2013, dari 5 segmen pemberitaan, seluruhnya berasal dari Partai Hanura dan afiliasinya. Sample tanggal 1 November 2013, dari 3 segmen pemberitaan politik, seluruhnya merupakan pemberitaan Partai Hanura dan afiliasinya. Pada sample tanggal 1 Desember 2013 hanya menampilkan 1 segmen pemberitaan tentang Partai Hanura.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
2.2.5 UU Penyiaran UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN Pasal 4 1) Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial. 2) Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), penyiaran juga mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan. Pasal 5 1) Menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2) Menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai-nilai agama serta jati diri bangsa. 3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 4) Menjaga dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. 5) Meningkatkan kesadaran ketaatan hukum dan disiplin nasional. 6) Menyalurkan pendapat umum serta mendorong peran aktif masyarakat dalam pembangunan nasional dan daerah serta melestarikan lingkungan hidup. 7) Mencegah monopoli kepemilikan dan mendukung persaingan yang sehat di bidang penyiaran.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
8) Mendorong peningkatan kemampuan perekonomian rakyat, mewujudkan pemerataan, dan memperkuat daya saing bangsa dalam era globalisasi. 9) Memberikan informasi yang benar, seimbang, dan bertanggung jawab. 10) Memajukan kebudayaan nasional.
Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran (P3 Dan SPS) P3 Pasal 11 ayat 1 dan 2 1) Lembaga penyiaran wajib memperhatikan kemanfaatan dan perlindungan untuk kepentingan publik. 2) Lembaga penyiaran wajib menjaga independensi dan netralitas isi siaran dalam setiap program siaran. SPS Pasal 11 ayat 1 dan 2 1) Program siaran wajib dimanfaatkan untuk kepentingan publik dan tidak untuk kepentingan kelompok tertentu. 2) Program siaran dilarang dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi pemilik lembaga penyiaran bersangkutan dan/atau kelompoknya. SPS Pasal 71 ayat 3 Program siaran dilarang memihak salah satu peserta Pemilihan Umum dan/atau Pemilihan Umum Kepala Daerah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
2.3 Media Massa Televisi Komunikasi massa media televisi ialah proses komunikasi antara komunikator dengan komunikan (massa) melalui sebuah sarana, yaitu televisi. Komunikasi massa media televisi bersifat periodik. Dalam komunikasi massa media tersebut, lembaga penyelenggara komunikasi bukan secara perorangan, melainkan melibatkan banyak orang dengan organisasi yang komplek serta pembiayaan yang besar karena media televisi bersifat “transitory” (hanya meneruskan) maka pesan-pesan yang disampaikan melalui komunikasi massa media tersebut, tidak hanya dapat di dengar tetapi juga dapat dilihat dalam gambar yang bergerak (audiovisual).8 Televisi mempunyai sebuah sifat yang istimewa, televisi merupakan gabungan
dari
dengan
dan
gambar
atau
yang
lebih
dikenal
dengan audio danvisual. Sebagai media massa, televisi memiliki ciri-ciri berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum dan menimbulkan keserempakan.9 Dengan kekuatannya yang audio visual, ia mampu mempengaruhi kehidupan manusia, baik dari segi politik, sosial dan budaya.10 “sejak diperkenalkan sebagai media nasional pada awal 50-an, TV telah berubah menjadi sebuah institusi. Untuk memahami tentang televisi, ia haruslah di pandang sebagai sebuah fenomena sosial. Lebih dari sebuah media untuk periklanan dan hiburan, televisi memiliki kemampuan untuk merubah cara kita berinteraksi dengan orang lain sejalan dengan bagaimana kita melihat dunia yang
8
JB. Wahyudi, Komnikasi Jurnalistik, 1991 Pareno, 2002:102 10 Russel, Verril dan Lane, 1988:173 dalam Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media, Dan Nimmo, 1999. 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
berada di sekeliling kita”. Karena itulah televisi sangat bermanfaat sebagai upaya pembentukan sikap perilaku dan sekaligus perubahan pola berfikir, termasuk dalam hal penanaman suatu pemahaman tertentu. Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya. Pada intinya televisi memiliki tiga fungsi utama yaitu: 1. Fungsi Penerangan/informasi, sebagai sarana yang efektif dalam menginformasikan segala berita kepada khalayak 2. Fungsi Pendidikan, disadari ataupun tidak televisi mempunyai pengaruh yang tidak kecil dalam memberikan pengetahuan tambahan kepada khalayak luas mengenai berbagai hal 3. Fungsi Hiburan, tentunya suatu media yang mudah dan murah dalam dalam upaya kita mendapatkan hiburan karena isi dari televisi tidak seluruhnya berita 2.3.1 Paradigma Analysis Teori Wacana Istilah analisis wacana adalah istilah umum yang dipakai dalam banyak disiplin ilmu dan dengan berbagai pengertian. Dalam studi linguistik, wacana menunjuk suatu kesatuan bahasa yang lengkap, yang umumnya lebih besar dari kalimat, baik disampaikan secara lisan atau tertulis. Wacana adalah rangkaian kalimat yang serasi yang menghubungkan proporsi satu dan yang lain, kalimat satu dengan yang lain, membentuk satu kesatuan. Kesatuan bahasa itu bisa panjang, bisa pendek. Sebagai sebuah teks, wacana bukan urutan kalimat yang tidak memmpunyai ikatan sesamanya, bukan kaliamat yang dideretkan begitu saja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
Analisis wacana berhubungan dengan studi mengenai bahasa/pemakaian bahasa. Untuk menjelaskan lebih lanjut tentang analisis wacana, kita perlu bertanya Bagaimana bahasa dipandang dalam analisis wacana?. Dalam hal ini, A.S Hikam menyampaikan adanya tiga paradigma analisis yang digunakan untuk melihat bahasa. Ketiga paradigma analisis wacana ini yang akan mendapatkan porsi banyak untuk di jelaskan dalam tulisan ini selanjutnya. Pandangan pertama diwakili oleh kaum Positivisme - Empiris. Penganut aliran ini melihat bahasa sebagai jembatan antara manusia dengan objek yang ada di luar dirinya. Pengalaman manusia dianggap dapat secara langsung diekspresikan melalui penggunaan bahasa tanpa ada kendala aatau distorsi, sejauh ia dinyatakan dengan menggunakan pernyataan-pernyataan yang logis, sintaksis, dan memiliki hubungan dengan pengalaman empiris. Salah satu cirri dari pemikiran ini adalah pemisahan antara ide/pemikiran dan realitas. Dalam kaitannya dengan analisis wacana, konsekuensi logis dari pemahaman ini adalah oranng tidak perlu mengetahui makna-makna subjektif atau nilai yang mendasari pernyataannya, sebab yang penting adalah apakah pernyataan itu dilontarkan secara benar menurut kaidah sintaksis dan seemantik. Oleh karena itu, kebenaran sintaksis (tata bahasa) adalah bidang utama dari aliran positivisme tentang wacana. Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, titik perhatian utama aliran positivisme didasarkan pada benar tidaknya bahasa itu secara gramatikal. Istilah yang sering disebut adalah kohesi dan koherensi. Wacana yang baik selalu mengandung kohesi dan koherensi di dalamnya. Kohesi merupakan keserasian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
hubungan antar unsur-unsur dalam wacana, sedangkan koherensi merupakan kepaduan wacana sehingga membawa ide tertenti yang dipahami oleh khalayak. Pandangan kedua dalam analisis wacana adalah Konstruktivisme. Pandangan ini banyak dipengaruhi oleh pemikiran fenomenologi. Aliran ini menolak pandangan positivisme/empirisme dalam analisis wacana yang memisahkan subyek dan objek bahasa. Dalam pandangan konstruktivisme, bahasa tidak lagi hanya dilihat sebagai alat untuk memahami realitas objektif belaka yang dipisahkan dari subjek sebagai penyampai pernyataan. Konstruktivisme justru menganggap bahwa subjek adalah aktor utama atau faktor sentral dalam kegiatan wacana serta hubungan-hubungan sosialnya. Dalam hal ini, mengutip A.S Hikam yang mengatakan bahwa, subjek memiliki kemampuan melakukan kontrol terhadap maksud-maksud tertentu dalam setiap wacana. Bahasa yang dipahami dalam paradigma ini diatur dan dihidupkan dalam pernyataan-pernyataan yang bertujuan. Setiap pernyataan pada dasarnya dalah penciptaan makna, yakni tindakan pembentukan diri serta pengungkapan jati diri dari sang pembicara. Oleh karena itu, analisis wacana dimaksudkan sebagai suatu analisis yang membongkar makna dan maksud-maksud tertentu. Wacana adalah suatu upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari sang subjek yang memngemukakan suatu pernyataan. pengungkapan itu dilakukan diantaranya dengan menempatkan diri pada posisi sang pembicara dengan penafsiran mengikuti struktur makna dari sang pembicara.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Pandangan ketiga disebut pandangan kritis. Pandangan ingin mengoreksi pandangan pandangan konstruktivisme yang kurang sensitif pada proses produksi dan reproduksi makna yang terjadi ssecara historis maupun secara institusional. Seperti ditulis A.S Hikam, pandanga konstruktivisme masih belum menganalisis faktor-faktor hubungan kekuasaan yang inhern dalam setiap wacana, yang pada gilirannya berperan dalam membentuk jenis-jenis subjek tertentu berikut perilakuperilakunya. hal inilah yang melahirkan paradigma kritis. Analisis wacana tidak dipusatkan pada kebenaran atau ketidakbenaran struktur
tata
bahasa
atau
proses
penafsiran
seperti
pada
pandangan
konstruktivisme. Analisis wacana dalam paradigma kritis menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna. Individu tidak dianggap sebagai subjek yang netral yang bisa menafsirkan secara bebas sesuai dengan pikiran-pikirannya, karena sangat berhubungan dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial yang adal dalam masyarakat. Bahasa disini tidak dipahami sebagai medium netral yang terletak di luar diri si pembicara. Bahasa dalam pandangan kritis dipahami sebagai representasi yang berperan dalam membentuk subjek tertentu, tema-tema tertentu, maupun strategistrategi di dalamnya. Oleh karena itu, analisis wacana digunakan untuk membongkar kuasa yang ada dalam setuap proses bahasa seperti, batasan-batasan apa yang diperkenankan menjadi wacana, perspektif yang mesti dipakai, topik apa yang dibicarakan. Dengan pandangan semacam ini, wacana melihat bahasa selalu terlibat dalam hubungan kekuasaan, terutama dalam pembentukan subjek, dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
berbagai tindakan representasi yang terdapat dalam masyarakat. Karena memakai perspektif kritis, (paradigma) analisis wacana yang ketiga ini sering juga disebut Critical Discourse Analysis/CDA.
2.3.2 Pengertian Wacana Definisi wacana dapat dilihat dari berbagai segi. dari segi sosiologi, wacana menunjuk pada hubungan konteks sosial dalam pemakaian bahasa, sedangkan dari segi linguistik, wacana adalah unit bahasa yang lebih besar daripada kalimat. di samping itu, Hawthorn (1992) juga mengemukakan definisi wacana merupakan komunikasi kebahasaan yang terlihat sebagai sebuah pertukaran di antara pembicara dan pendengar, sebagai sebuah aktivitas personal di mana bentuknya ditentukan oleh tujuan sosialnya.
2.3.3 Pengertian Kritis Teori kritis adalah sebuah aliran pemikiran yang menekankan penilaian reflektif dan kritik dari masyarakat dan budaya dengan menerapkan pengetahuan dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Sebagai istilah, teori kritis memiliki dua makna
dengan
asal-usul
dan
sejarah
yang
berbeda:
pertama
berasal
dari sosiologi dan yang kedua berasal dari kritik sastra, dimana digunakan dan diterapkan sebagai istilah umum yang dapat menggambarkan teori yang didasarkan atas kritik; dengan demikian, teori Max Horkheimer menggambarkan teori kritis adalah, sejauh berusaha "untuk membebaskan manusia dari keadaan yang memperbudak mereka.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Dalam filsafat, istilah teori kritis menggambarkan filosofi neo-Marxis dari Frankfurt School, yang dikembangkan di Jerman pada 1930-an. Teori Frankfurt menarik tentang metode kritis Karl Marx dan Sigmund Freud. Teori Kritis menyatakan bahwa ideologi adalah kendala utama untuk pembebasan manusia. Teori Kritis didirikan sebagai sebuah sekolah pemikiran terutama oleh lima tokoh teori Mazhab Frankfurt: Herbert Marcuse, Theodor Adorno, Max Horkheimer, Walter Benjamin, dan Erich Fromm. Teori kritis modern telah bertambah dipengaruhi oleh György Lukacs dan Antonio Gramsci, serta generasi kedua sarjana Mazhab Frankfurt, terutama Jürgen Habermas. Dalam karya Habermas, teori kritis melampaui akar teoritis dalam idealisme Jerman, dan berkembang lebih dekat dengan pragmatisme Amerika. Kepedulian terhadap "dasar dan suprastruktur" sosial adalah salah satu yang tersisa dari konsep filsafat Marxis di banyak teori kritis kontemporer. Sementara teori kritis telah sering kali didefinisikan sebagai intelektual Marxis, kecenderungan mereka untuk mengecam beberapa konsep Marxis dan untuk menggabungkan analisis Marxian dengan tradisi sosiologis dan filosofis lainnya telah menimbulkan tuduhan revisionisme oleh para Klasik, Ortodoks, dan Analisis Marxis, dan oleh filsuf Marxis Leninis. Martin Jay telah menyatakan bahwa generasi pertama teori kritis paling baik dipahami dengan tidak mempromosikan agenda filosofis tertentu atau ideologi tertentu, tetapi sebagai "pengganggu dari sistem lain. Analisis wacana kritis tidak bias dianggap sebagai pendekatan yang secara politik netral (sebagaimana ilmu social objektivis), namun sebagai pendekatan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
kritis secara politik ditunjukan bagi timbulnya perubahan social. Atas nama emansipasi, pendekatan analisis wacana kritis memihak pada kelompok – kelompok social yang tertindas. Pengkritik bertujuan menguak peran praktik kewacanaan dalam melestarikan hubungan kekuasaan yang tak setara dengan tujuan mempercepat hasil analisa wacana kritis untuk memperjuangkan tercapainya perubahan social yang radikal.11
2.3.4 Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough Norman Fairclough dikenal dengan pemikirannya tentang analisis wacana kritis. Konsep yang ia bentuk menitikberatkan pada tiga level, pertama, setiap teks secara bersamaan memiliki tiga fungsi, yaitu representasi, relasi, dan identitas. Fungsi
representasi
berkaitan
dengan
cara-cara
yang
dilakukan
untuk
menampilkan realitas sosial ke dalam bentuk teks. Kedua, praktik wacana meliputi cara-cara para pekerja media memproduksi teks. Hal ini berkaitan dengan wartawan itu sendiri selaku pribadi; sifat jaringan kerja wartawan dengan sesama pekerja media lainnya; pola kerja media sebagai institusi, seperti cara meliput berita, menulis berita, sampai menjadi berita di dalam media. Ketiga, praktik sosial-budaya menganalisis tiga hal yaitu ekonomi, politik (khususnya berkaitan dengan isu-isu kekuasaan dan ideologi) dan budaya (khususnya berkaitan dengan nilai dan identitas) yang juga mempengaruhi istitusi media, dan wacananya. Pembahasan praktik sosial budaya meliputi tiga tingkatan Tingkat situasional, berkaitan dengan produksi dan konteks situasinya Tingkat
11
Marriane W. Jorgensen dan Loise J. Philips
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
institusional, berkaitan dengan pengaruh institusi secara internal maupun eksternal. Tingkat sosial, berkaitan dengan situasi yang lebih makro, seperti sistem politik, sistem ekonomi, dan sistem budaya masyarakat secara keseluruhan. Fairclough sebenarnya bukanlah akademisi ilmu komunikasi. Dia meminati masalah kajian kritis wacana dalam teks berita dimulai sejak tahun 1980-an. Dia melihat bagaimana penempatan dan fungsi bahasa dalam hubungan sosial khususnya dalam kekuatan dominan dan ideologi Faiclough berpendapat bahwa analisis wacana kritis adalah, bagaimana bahasa menyebabkan kelompok sosial yang ada bertarung dan mengajukan ideologinya masing-masing. Konsep ini mengasumsikan dengan melihat praktik wacana bisa jadi menampilkan efek sebuah kepercayaan (ideologis) artinya wacana dapat memproduksi hubungan kekuasaan yang tidak imbang antara kelas sosial, laki-laki dan wanita, kelompok mayoritas dan minoritas dimana perbedaan itu direpresentasikan dalam praktik sosial. Analisis Wacana melihat pemakaian bahasa tutur dan tulisan sebagai praktik sosial. Praktik sosial dalam analisis wacana dipandang menyebabkan hubungan yang saling berkaitan antara peristiwa yang bersifat melepaskan diri dari dari sebuah realitas, dan struktur sosial. Dalam memahami wacana (naskah/teks) kita tak dapat melepaskan dari konteksnya. Untuk menemukan ”realitas” di balik teks kita memerlukan penelusuran atas konteks produksi teks, konsumsi teks, dan aspek sosial budaya yang mempengaruhi pembuatan teks. Dikarenakan dalam sebuah teks tidak lepas akan kepentingan yang yang bersifat subjektif.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Didalam sebuah teks juga dibutuhkan penekanannya pada makna (Meaning) (lebih jauh dari interpretasi dengan kemampuan integratif, yaitu inderawi, daya piker dan akal budi) Artinya: Setelah kita mendapat sebuah teks yang telah ada dan kita juga telah mendapat sebuah gambarang tentang teori yang akan dipakai untuk membedah masalah, maka kita langkah selanjutnya adalah kita memadukann kedua hal tersebut menjadi kesatuan yaitu dengan adanya teks tersebut kita memakai sebuah teori untuk membedahnya. Kemudian Norman Fairclough mengklasifikasikan sebuah makna dalam analisis wacana sebagai berikut: Translation (mengemukakan subtansi yang sama dengan media). Artinya: Pada dasarnya teks media massa bukan realitas yang bebas nilai. Pada titik kesadaran pokok manusia, teks selalu memuat kepentingan. Teks pada prinsipnya telah diambil sebagai realitas yang memihak. Tentu saja teks dimanfaatkan untuk memenangkan pertarungan idea, kepentingan atau ideologi tertentu kelas tertentu. Sedangkan sebagai seorang peneliti memulainya dengan membuat sampel yang sistematis dari isi media dalam berbagai kategori berdasarkan tujuan penelitian. Interpreatation (berpegang pada materi yang ada, dicari latarbelakang, konteks agar dapat dikemukakan konsep yang lebih jelas). Artinya: Kita konsen terhadap satu pokok permasalahan supaya dalam menafsirkan sebuah teks tersebut kita bisa mendapat latar belakang dari masalah tersebut sehingga kemudian kita bisa menentukan sebuah konsep rumusan masalah untuk membedah masalah tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
Ekstrapolasi (menekankan pada daya pikir untuk menangkap hal dibalik yang tersajikan). Artinya: kita harus memakai sebuah teori untuk bisa menganalisis masalah tersebut, karena degnan teori tersebut kita bisa dengan mudah menentukan isi dari teks yang ada Meaning (lebih jauh dari interpretasi dengan kemampuan integrative, yaitu inderawi, daya piker dan akal budi). Artinya: Setelah kita mendapat sebuah teks yang telah ada dan kita juga telah mendapat sebuah gambarang tentang teori yang akan dipakai untuk membedah masalah, maka kita langkah selanjutnya adalah kita memadukann kedua hal tersebut menjadi kesatuan yaitu dengan adanya teks tersebut kita memakai sebuah teori untuk membedahnya.12
12
Marriane W. Jorgensen dan Loise J. Pustaka Pelajar.Hal. s120-125.
http://digilib.mercubuana.ac.id/