BAB II SEJARAH SHOGUN TOKUGAWA
2.1. Latar Belakang Berdirinya Shogun Tokugawa Shogun Tokugawa adalah Shogun generasi ketiga dan terakhir yang berlangsung pada zaman Edo (1603-1867) dari kesinambungan keberadaan Shogun generasi kedua pada zaman Muromachi (1338-1573). Dan Shogun generasi yang pertama pada zaman Kamakura (1192 -1336). . Shogun memiliki peranan besar dalam pemerintahan jepang. Akan tetapi, bukan Shogun pemimpin Negara Jepang yang sebenarnya. Kaisar adalah pemimpin tertinggi Negara Jepang. Kaisar yang mengangkat dan memerintah Shogun. Kaisar dianggap sebagai keturunan amaterasu (dewi matahari) karena itu kaisar dianggap terlalu suci untuk berperan aktif dalam masalah pemerintahan dan masalah kemiliteran. Kaisar hanya berperan aktif dalam kegiatan seremonial Negara. Kaisar yang menjabat pada saat zaman Edo bernama Kaisar Komei. Shogun merupakan jabatan jenderal yang dibuat di luar sistem Taiho Ritsuryo yaitu kitab hukum yang dibuat dari tahun 701 dan mulai diberlakukan pada tahun 702. Keshogunan Tokugawa merupakan pemerintahan diktator militer feodalisme di Jepang yang didirikan oleh Ieyasu Tokugawa yang diangkat sebagai Shogun pada tanggal 24 Maret 1603. Setiap pewaris tahta Shogun diberi nama keluarga Tokugawa. Keluarga Tokugawa memiliki lambang yang bernama Mitsuba Aoi (3 helai daun Aoi). Yang boleh menggunakan lambang tersebut hanya keluarga
Universitas Sumatera Utara
Tokugawa ataupun generasi Tokugawa yang diharapkan akan mewarisi tahta Shogun. Apabila Shogun tidak memiliki keturunan Shogun diperbolehkan untuk mengangkat anak yang akan dijadikan pewaris berikutnya dan dapat diberi nama Tokugawa. Berikut ini adalah nama Shogun Tokugawa beserta masa jabatannya : 1. Ieyasu Tokugawa (1543-1616) masa berkuasa pada tahun 1603-1605. 2. Hidetada Tokugawa (1579-1632) masa berkuasa pada tahun 1605-1632. 3. Iemitsu Tokugawa (1604-1651) masa berkuasa pada tahun 1623-1651. 4. Ietsuna Tokugawa (1641-1680) masa berkuasa pada tahun 1651-1980. 5. Tsunayoshi Tokugawa (1646-1709) masa berkuasa pada tahun 1680-1709. 6. Ienobu Tokugawa (1662-1712) masa berkuasa pada tahun 1709-1712. 7. Ietsugu Tokugawa (1709-1716) masa berkuasa pada tahun 1713-1716. 8. Yoshimune Tokugawa (1684-1751) masa berkuasa pada tahun 1716-1745. 9. Ieshige Tokugawa (1712-1986) masa berkuasa pada tahun 1745-1760. 10. Ieharu Tokugawa (1737-1786) masa berkuasa pada tahun 1760-1786. 11. Ienari Tokugawa (1793-1841) masa berkuasa pada tahun 1787-1837. 12. Ieyoshi Tokugawa (1793-1853) masa berkuasa pada tahun 1837-1853. 13. Iesada Tokugawa (1824-1858) masa berkuasa pada tahun 1853-1858. 14. Iemochi Tokugawa (1846-1866) masa berkuasa pada tahun 1858-1866. 15. Yoshinobu Tokugawa (1837-1913) masa berkuasa pada tahun 1866-1867.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Peran Shogun Tokugawa Dalam Pemerintahan Kaisar Peran Shogun Tokugawa dalam pemerintahan kaisar berbeda menurut gelar jabatannya. Berikut ini adalah peran Shogun Tokugawa dalam pemerintahan Kaisar berdasarkan gelar jabatan dan peringkatnya : 1. Sei-i Tashogun (biasanya disebut Shogun) yang berarti panglima tertinggi pasukan ekpedisi dalam melawan orang biadab. Shogun ini ditugaskan menaklukkan wilayah bagian timur Jepang. 2. Seiteki Tashogun yaitu bertugas sebagai Panglima penakluk orang Barbar. 3. Shogun dengan peringkat terendah disebut Seisei Tashogun yang tugasnya menaklukkan wilayah bagian barat Jepang.
Selain hal tersebut berbagai peran Shogun yang dibuat dan diterapkan oleh pemerintahan Tokugawa (bakufu) adalah : a. Kinchunarabini Kuge Shohatto yaitu Shogun memiliki kuasa untuk menentukan siapa saja yang boleh bertemu kaisar. Rakyat biasa tidak boleh bertemu langsung dengan kaisar, terkecuali Daimyo (Tuan Tanah) atau disebut juga kepala wilayah dapat bertemu Kaisar bila mendapat persetujuan Shogun. Dalam hal ini Shogun juga berperan menanggung biaya hidup Kekaisaran. b. Buke Shohatto adalah dimana para bushi, semua yang bekerja pada pemerintahan baik yang di daerah maupun yang di pusat, kehidupannya diatur oleh Shogun. Daimyo juga tidak boleh bersekutu dengan wilayah
Universitas Sumatera Utara
lain, walaupun itu persekutuan berupa perkawinan dan perdagangan. Karena hal tersebut, setiap Daimyo yang ingin menikah harus melalui izin dari Shogun. Untuk menghindari persekutuan melalui jalur pedagangan Shogun menetapkan tempat yang bisa dikontrol setiap saat. Yaitu hanya di wilayah Osaka, Kyoto dan Edo (sekarang disebut Tokyo). c. Menetapkan hanya ada tiga jenis Daimyo. Daimyo memiliki daerah yang dikuasainya (disebut Han). Daimyo pertama yang selalu mendapat perlakuan khusus karena berasal dari 3 cabang keluarga inti (Gosanke) Shogun tokugawa yang disebut Shimpan. Dimana 3 cabang keluarga inti (Gosanke) tersebut dipimpin oleh putra Tokugawa Ieyasu. Nama putra Tokugawa Ieyasu dan cabang keluarga inti yang dipimpin adalah : 1. Tokugawa Yoshinao yaitu penguasa Han Owari generasi pertama. Han Owari merupakan cabang dari Gosanke (rumah keturunan untuk Shogun yang tidak memiliki ahli waris dengan mengangkat anak dari cabang tersebut) . 2. Tokugawa Yorinobu yaitu penguasa Han Kii generasi pertama cabang kedua dari Gosanke. 3. Tokugawa Yorifusa yaitu panguasa Han Mito (tempat kelahiran Tokugawa Yoshinubu Shogun terakhir) generasi pertama cabang ketiga Gosanke. Memiliki pendapatan paling kecil dari cabang keluarga tokugawa lainnya. Kepala daerah kekuasaan Mito dikarenakan selalu berdampingan dengan Shogun secara tidak resmi dikenal sebagai “wakil Shogun.” Hal tersebut menandakan Bakufu
Universitas Sumatera Utara
(pemerintahan Tokugawa) dengan sengaja mengabaikan status keluarga Mito. Daimyo kedua yaitu Fudai. Fudai adalah daimyo secara turun temurun menjadi pengikut setia dan membantu Shogun. Tozama merupakan daimyo urutan ketiga dan baru bertekuk lutut pada Shogun setelah kalah pada pertempuran perang sekigahara yang berlangsung pada tahun 1600. d. Sankin Koutai yaitu mengharuskan setiap daimyo untuk tinggal di Edo (sekarang Tokyo). Daimyo Shimpan dan Fudai masing-masing selama 6 bulan. Sedangkan Daimyo Tozama diwajibkan tinggal lebih lama di Edo selama 1 tahun. Hal ini disebabkan Daimyo Tozama dicurigai akan melakukan pemberontakan dan melawan Shogun. Hal tersebut yang menyebabkan Shogun membuat peraturan untuk para Daimyo Tozama harus tinggal lebih lama di Edo daripada Daimyo lainnya. Banyaknya Daimyo yang tinggal di Edo, dan wilayah daerah yang harus menanggung biaya hidup para Daimyo ini menyebabkan petani harus membayar pajak sebanyak 60%. Dengan pajak sebesar itu akibatnya petani dilanda kemiskinan. e. Sakoku adalah kebijaksanaan untuk menutup diri dari dunia luar. Dimana orang asing tidak diperbolehkan menginjakkan kakinya di Jepang dan orang Jepang pun tidak diperbolehkan keluar Jepang dengan alasan apapun. Hanya bangsa Belanda yang diperbolehkan berdagang melalui pelabuhan Dejima di Kyushu. Tetapi, orang Belanda yang akan berdagang
Universitas Sumatera Utara
di Jepang, harus mendapatkan izin dari Shogun terlebih dahulu kemudian diperiksa secara ketat baru boleh berdagang.
2.3. Karakteristik Shogun Pada Pemerintahan Zaman Edo Setiap Shogun yang pada saat pemerintahannya memiliki gaya dan karakter masing-masing. Cara menelisik suatu masalah pun mempunyai sudut pandang yang berbeda. Kekuasaannya diakui menurut kehebatannya masingmasing. Dibawah ini akan diuraian karakteristik setiap Shogun Tokugawa dalam memerintah pada zaman edo. Ieyasu Tokugawa merupakan Shogun pendiri pertama Tokugawa. Kepribadiannya sangat halus, cermat dalam membuat perhitungan, serta berani dan tegas pada waktu dan tempat yang tepat. Meskipun memiliki kepribadian yang halus Ieyasu Tokugawa bukan orang yang lunak dalam setiap memberikan hukuman. Ieyasu ditakuti dan dihormati dikarenakan kecerdasaan dan kecerdikannya dalam memimpin. Ieyasu Tokugawa mampu menggalang kesetiaan yang besar dari setiap pengikutnya. Ieyasu Tokugawa bukan seorang keturunan Shogun. Tetapi, dikarenakan kecerdikannya dan kehebatannya dalam menggalang sekutu yang begitu berpihak kepadanya Ieyasu Tokugawa memalsukan garis keturunannya agar bisa menjadi seorang Shogun. Lahir pada tahun 1543 diberi nama Matsudaira Takechiyo dan ayah bernama Matsudaira Hirotada yang merupakan seorang Daimyo Mikawa dan ibu yang bernama Odaikata. Dalam masa memerintah Ieyasu Tokugawa masih menghormati kedudukan Kaisar dalam pemerintahan. Selalu menanyakan dan
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan persetujuan dari Kaisar baru melakukan keputusan tersebut. Sebelum melepaskan jabatannya sadar akan terjadi kepunahan keluarga Shogun Tokugawa dikarenakan tidak adanya ahli waris Ieyasu Tokugawa menciptakan tiga cabang Gosanke. Gosanke merupakan rumah keturunan untuk Shogun yang tidak mempunyai ahli waris. Dengan kata lain seorang Shogun bisa mengangkat anak dari ketiga cabang tersebut untuk dijadikan ahli waris. Tiga cabang tersebut adalah Owari, Kii, dan Mito. Kemudian saat berusia 60 tahun tepatnya pada tahun 1603 diangkat menjadi Shogun Tokugawa yang pertama. Selang dua tahun berikutnya pada tahun 1605 turun tahta dari Shogun. Turun tahta tersebut tidak serta melepaskan jabatan Shogunnya. Dan Ieyasu Tokugawa meninggal dunia pada tahun 1616. Hidetada Tokugawa Shogun Tokugawa kedua lahir pada tahun 1579 dan merupakan anak kandung ketiga dari Shogun Ieyasu Tokugawa. Hidedata Tokugawa menjabat Shogun saat usianya 26 tahun. Pada saat menjabat banyak menerima masukan ide dari sang ayah yang merupakan Ogoshu (pensiunan Shogun)dan juga menggunakan sistem diktator militer ajaran dari ayahnya. Hidetada Tokugawa melarang adanya pengajaran agama Kristen. Pada tahun 1623 turun jabatan dan meninggal pada tahun1632. Iemitsu Tokugawa Shogun Tokugawa ketiga lahir pada tanggal 12 Agustus 1604. Merupakan anak kandung pertama dari Shogun Hidetada. Menjabat Shogun pada tahun 1623 dengan usia 19 tahun. Menghilangkan tugas kaisar dalam pemerintahan istana. Meneruskan pandangan ayahnya yang melarang adanya ajaran agama Kristen. Memperkuat peraturan sakoku dengan
Universitas Sumatera Utara
menetapkan bahwa kapal dagang dari Negara Belanda hari kepulangannya tidak boleh lebih dari dua puluh sembilan hari. Karena peraturan tersebut Jepang berhasil memperlakukan sakoku selama 1 abad. Pada tahun 1651 meningggal dunia dan jabatan Shogun digantikan oleh anak kandungnya Ietsuna Tokugawa. Ietsuna Tokugawa Shogun Tokugawa keempat lahir pada tahun 1641 dan merupakan anak kandung dari Iemitsu Tokugawa. Ketika ayahnya meninggal Ietsuna masih berusia 10 tahun dan hal ini membuat Shogun dalam krisis. Dikarenakan ketakutan akan terjadinya tidakberdaulatnya Shogun Tokugawa maka meskipun usia Ietsuna Tokugawa baru mencapai 10 tahun, Ietsuna Tokugawa dianugerahi gelar Shogun Tokugawa. Akan tetapi, Ietsuna memiliki orang yang menasehatinya dalam memerintah. Jiwanya yang demokratis dan mau mendengarkan pendapat banyak orang membuat Ietsuna disukai pengikutnya. Banyak ronin (samurai tidak bertuan) yang melakukan pemberontakkan pada saat dia menjabat Shogun. Pada saat usianya menjelang 20 tahun terjadi kebakaran di Edo dan butuh waktu dua tahun untuk membangun Edo kembali. Iemitsu menggalang pengaruhnya secara tidak langsung dengan membuat peraturan penghapusan Junshi (bawahan mengikuti mati tuannya dengan cara bunuh diri). Penghapusan Junshi diberlakukan agar mengurangnya kekuatan para Daimyo. Pada tahun 1679 Ietsuna Tokugawa jatuh sakit dan meninggal dunia pada tahun 1680 sekaligus berakhirnya jabatan Shogun yang dijabatnya. Tsunayoshi Tokugawa Shogun Tokugawa kelima lahir pada 23 Februari 1646 dan merupakan adik dari Shogun keempat Ietsuna Tokugawa. Pada saat Tsunayoshi Tokugawa menjabat Shogun pada tahun 1680 sampai dengan tahun
Universitas Sumatera Utara
1709 Tsunayoshi sangat otoriter dalam memerintah. Dikarenakan sifat kereligiusannya pada tahun 1684 Tsunayoshi Tokugawa untuk meningkatkan standar hidup masyarakat Jepang membuat peraturan melarang adanya prostitusi, melarang pelayan restoran bekerja di rumah teh, dan melarang adanya penjualan kain-kain mahal. Undang-undang tersebut justru menimbulkan banyaknya praktek penyelundupan. Serta diikarenakan lahir pada tahun anjing menjadi terobsesi pada segala sesuatu yang berkenaan dengan anjing. Pada tahun 1690 Tsunayoshi Tokugawa kembali mengeluarkan undang-undang agar bangsa Jepang harus melindungi hewan terutama anjing. Dan penduduk Jepang harus memberikan makan kepada setiap anjing liar.
Karena hal tersebut Tsunayoshi mendapat
julukan Inu-Kubo (Shogun anjing). Pada tanggal 17 Februari 1709 Tsunayoshi Tokugawa meninggal di usia 62 tahun. Ienobu Tokugawa Shogun Tokugawa keenam merupakan keponakan dari Shogun kelima Tsunayoshi Tokugawa. Dilahirkan pada tanggal 11 Juni 1662 dari keluarga Daimyo wilayah Kofu dengan ayah yang bernama Tsunashige Tokugawa.
Tsunayoshi
Tokugawa
mengangkatnya
sebagai
anak
dan
mengajarinya berbagai hal. Sepeninggalan Tsunayoshi Tokugawa dari jabatan Shogun yang digantikan oleh Ienobu Tokugawa pada tahun 1709 Ienobu Tokugawa membuat keputusan yang baru. Yaitu menggunakan filosofi Cina untuk panutan dalam pemerintahan dan menghapus undang-undang mengenai perlindungan hewan. Ienobu Tokugawa melakukan perubahan besar dengan merubah Bakufu dari sistem militer menjadi sistem institusi sipil. Sistem hukuman dengan menganiaya juga dihapuskan. Sistem peradilan dirubah menjadi
Universitas Sumatera Utara
lebih adil yaitu dengan mencari bukti kejahatan sipelaku lalu menjatuhkan hukuman. Ienobu Tokugawa juga merevisi Buke Shohatto dengan bahasa yang lebih halus dan juga membuat emas logam sebagai alat barter (jual beli). Ienobu Tokugawa diingat dengan sifatnya yang rajin dan mau belajar. Sebelum semua tugasnya diselesaikan pada tanggal 14 Oktober 1712 diusia 51 tahun Ienobu Tokugawa menghembuskan napas terakhirnya dan dimakamkan di candi Zojo (kuil keluarga Tokugawa) sesuai dengan permintaan terakhirnya. Ietsugu Tokugawa Shogun Tokugawa ketujuh lahir pada tanggal 8 Agustus 1709 dan merupakan anak tertua dari Ienobu Tokugawa. Pada tahun 1713 usia baru beranjak 3 tahun dia dinobatkan sebagai Shogun pengganti ayahnya. Selama menjabat tidak banyak yang dilakukannya karena umurnya masih balita dan memiliki karakter yang nakal seperti anak kecil lazimnya. Mengambil keputusan berdasarkan penasehat setianya. Ietsugu Tokugawa merubah sistem jual beli dengan emas logam kemata uang baru untuk ketingkat yang lebih rendah. Perubahan mata uang juga merubah sistem dagang di Jepang dimana Cina dan belanda diperbolehkan memasuki wilayah Jepang setiap tahunnya. Pada 30 April 1716 diusia 7 tahun Ietsugu Tokugawa meninggal dunia dikarena penyakit komplikasi akibat cuaca dingin. Shogun Tokugawa yang kedelapan adalah Yoshimune Tokugawa. Lahir pada tanggal 27 November 1648. Yoshimune Tokugawa lahir dicabang keluarga inti Kii dan merupakan anak dari Mitsusada Tokugawa dimana kakeknya Yorinobu Tokugawa merupakan anak dari Shogun Ieyasu Tokugawa. Menjabat Shogun pada tahun 1716 diusia 32 tahun. Yoshimune Tokugawa menerapkan
Universitas Sumatera Utara
reformasi keuangan dengan tidak membatasi dan menutup wilayah domain. Sama seperti Ieyasu Tokugawa yang menciptakan Gosanke, Yoshimune Tokugawa mendirikan rumah keturunan keluarga inti Tokugawa dengan 3 cabang (Gosankyo). 3 cabang tersebut dalah Tayasu, Hitotsubashi, dan Shimizu. Pada tahun 1640 buku-buku asing dilarang disebarluaskan di Jepang. Tetapi, pada tahun 1720 Yoshimune menerapkan sistem santai dipemerintahannya. Yoshimune sebenarnya suka akan kemajuan, kecanggihan dan budaya bangsa barat dalam pemerintahannya. Dengan memperbolehkan beredarnya buku-buku asing yang diterjemahkan kedalam bahasa Jepang. Dan memulai perkembangan studi barat yang dikenal sebagai Rangaku. Pada tahun 1745 Yoshimune turun jabatan dari Shogun. Dan meninggal dunia pada tanggal 20 Mei 1751 diusia 67 tahun. Shogun kesembilan adalah Ieshige Tokugawa merupakan anak pertama dari Yoshimune Tokugawa. Lahir pada tahun 1712 dan menjabat Shogun pada usia 33 tahun tepatnya pada tahun 1745. Ieshige memiliki penyakit kronis, sulit berbicara serius, dan tidak tegas dalam memerintah. Dimasa pemerintahannya terjadi banyak kasus korupsi, bencana alam, periode kelaparan dan munculnya kelas
pedagang.
Kecanggungan
Ieshige
Tokugawa
dalam
memerintah
menyebabkan lemahnya kekuatan keluarga Tokugawa pada saat itu. Pada tahun 1760 Ieshige Tokugawa menyerahkan jabatan Shogun kepada Ieharu Tokugawa dan meninggal dunia pada tahun 1761. Ieharu Tokugawa lahir pada tanggal 20 Juni 1737 dan merupakan anak tertua dari Ieshige Tokugawa dan menjabat Shogun pada tahun 1760. Pada saat menjabat Shogun analisis mata uang perak Cina dan jepang merupakan salah satu
Universitas Sumatera Utara
program pemerintahannya. Tidak begitu tegas dalam menyelesaikan masalah hal itu ditunjukkan dengan terjadinya bencana alam dan menyebabkan periode kelaparan terjadi berlangsung lama. Pada tanggal 8 September 1786 meninggal dunia tanpa memberitahukan ahli warisnya. Shogun yang kesebelas adalah Ienari Tokugawa. Lahir pada tanggal 18 November 1773 dan menjabat Shogun pada tahun 1787. Terjadinya praktek korupsi di perkantoran Shogun dan terjadi kerusuhan di toko-toko beras di Osaka dan Edo. Terjadinya kebaran besar di Kyoto dari tanggal 6 Maret 1788 semakin membesar ditanggal 8 Maret 1788 dan padam karena hujan deras 11 Maret 1788. Perlu waktu 2 tahun untuk membangun kembali kota Kyoto. Selain kebakaran besar tersebut banyak terjadi bencana alam yang terjadi sehingga menyebabkan kelaparan dan ribuan orang meninggal karenanya. Masa-masa sulit yang dihadapi Jepang Ienari tidak angkat tangan dan tetap membuat Jepang keluar dari krisis. Ienari benar-benar pemimpin yang demokratis,jujur dan tegas. Pada tanggal 22 Maret 1841 Ienari meninggal dunia dan seluruh istana benar-benar berduka cita. Istana bersedih atas meninggalnya Ienari Tokugawa Shogun yang menjabat paling lama dan membuat Jepang keluar dari krisis. Untuk menunjukkan rasa berduka cita pada saat meninggalnya Ienari Tokugawa para pejabat Bakufu mencukur kepala mereka dan tidak memperbolehkan dimainkannya musik di istana untuk menghormati Shogun Ienari Tokugawa. Ieyoshi Tokugawa lahir pada tanggal 22 Juni 1793 dan merupakan anak kedua dari Ienari Tokugawa. Ieyoshi Tokugawa menjadi Shogun kedua belas pada tahun 1837. Pada tahun 1853 berunding dengan Komodor Matthew Perry untuk
Universitas Sumatera Utara
membiarkan Amerika untuk berdagang di Jepang. Perundingan tersebut dilakukan hanya untuk menarik-ulur perang yang akan terjadi apabila Sakoku tidak dihapuskan. Ieyoshi merupakan Shogun yang berpikiran panjang dan penuh dengan kecermatan. Tetapi, sebelum perjanjian diselesaikan Ieyoshi meninggal dunia pada tahun tersebut. Jabatan Shogunnya diberikan kepada anak ketiganya Iesada Tokugawa. Iesada Tokugawa lahir pada tanggal 6 Mei 1824 dan menjabat Shogun pada tahun 1853. Dikarenakan fisiknya yang lemah Iesada Tokugawa tidak layak menjabat Shogun. Dipemerintahannya menandai awal periode Bakumatsu (pembagian periode dalam sejarah Jepang merujuk pada tahun-tahun terakhir zaman Edo. Iesada Tokugawa tidak tegas tidak mampu menyelesaikan polemik yang terjadi. Bahkan pada masa pemerintahannya seorang Tairo yang bernama Ii Naosuke menandatangani perjanjian Harris tanpa melalui persetujuannya maupun Kaisar. 14 Agustus 1858 Iesada meninggal dunia. Iemochi Tokugawa lahir pada tanggal 17 Juli 1846 dan menjabat Shogun pada 1858. Iemochi Tokugawa memimpin lebih banyak mendengar saran dari faksi pendukungnya tanpa membuat keputusan sendiri dikarenakan umurnya yang masih muda. Pada saat hidupnya Iemochi Tokugawa mudah tersulut amarahnya dan kekanak-kanakan, mudah terpengaruh dan memiliki rasa tidak senang kepada Shogun kelima belas Yoshinobu Tokugawa. Mengundurkan diri pada tanggal 14 Juni 1865 tetapi benar-benar turun jabatan pada tanggal 29 Agustus 1866 dan meninggal dunia.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian, Shogun kelima belas dijabat oleh Yoshinobu Tokugawa. Seseorang yang dikatakan reinkarnasi dari Shogun pertama Ieyasu Tokugawa dikarenakan kecerdikannya dalam mengatasi masalah. Dan orang yang begitu banyak menerima masalah saat menjabat sebagai Shogun yang diakibatkan oleh Shogun sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara