BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN LITERATUR
Pengertian Judul Pengertian judul “Desain Interior Barbershop & Refleksi" dengan perencanaan dan perancangan di Surakarta, adalah sebagai berikut :
Desain 1) Rancangan, rencana suatu bentuk dan sebagainya. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1993 : 138)
2) Desain berasal dari kata design dalam Bahasa Inggris memiliki arti perancangan, rancangan, desain. Jadi dapat disimpulkan desain adalah perancangan atau proses untuk suatu perwujudan. (Subarniati, 2001, hal 1)
Interior 1)
Interior adalah hasil karya seni yang mengungkapkan dengan jelas akan tatanan kehidupan manusia dari satu masa melalui media ruang yang mencakup semua unsur keindahan dari berbagai aspek, sehingga akhirnya memberi kepuasan fisik dan spiritual bagi pemakainya (Suptandar,1989; hal.2)
10
2)
Bagian dalam gedung (ruang, dsb), tatanan perabot (hiasan, dsb) di ruang dalam gedung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1993 : 483)
Desain Interior : adalah karya arsitek atau desainer yang khusus menyangkut bagian dalam dari suatu bangunan (Desain Interior, 1999; hal.11)
Barbershop Barber diambil dari kata Latin barba (yang berarti janggut) adalah seseorang, kebanyakan pria, yang memiliki pekerjaan menggunting
berbagai
jenis
rambut
dan
merapikan
serta
memangkas jenggot dan kumis para lelaki. Tempat di mana mereka bekerja biasanya disebut barbershop, atau ringkasnya "barber". Orang elit/ kelas atas pada waktu itu memiliki tukang cukur pribadi. Pada masa lalu, pekerjaan para pemangkas di barber itu dikaitkan dengan pembedahan dan klinik gigi. Tapi sejalan dengan perkembangan sejarah, pada masa kini dengan pengembangan pisau cukur yang telah canggih, barbershop sejak lama juga melayani pemotongan rambut, bahkan para barber di Amerika juga banyak yang melakukan perawatan rambut bila diminta.
Refleksi Refleksi adalah teknik penyembuhan alternatif untuk mengurangi
ketegangan,
meningkatkan
sirkulasi,
dan 11
mempromosikan fungsi alami dari tubuh melalui penerapan tekanan pada berbagai titik-titik tertentu di kaki - tangan dan bagian bagian tubuh
lainnya.Refleksologi
adalah
cara
pengobatan
dengan
merangsang berbagai daerah refleks (atau zona atau mikrosistem) di kaki, tangan, dan telinga yang ada hubungannya dengan (atau mewakili) berbagai kelenjar, organ, dan bagian tubuh lainnya. Terapi itu dipercaya dapat memperkuat fungsi sistem limfatik yang mengusir racun dan zat berbahaya lain dari tubuh, sekaligus mengembalikan keseimbangan kimiawi tubuh dan meningkatkan imunitas.
Surakarta Merupakan salah satu nama Kota/ Karisedenan di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Jadi, “Desain Interior Pusat Pangkas Rambut Pria di Surakarta” adalah sebuah tempat terencana yang tidak hanya sekedar untuk pangkas rambut. Namun, tempat ini juga mempunyai berbagai fasilitas rekreasi dan informasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat, relaksasi dan informasi menarik seputar pangkas rambut.
12
B. TINJAUAN PANGKAS RAMBUT 1. Definisi Pangkas Rambut/Barbershop Barber diambil dari kata Latin barba (yang berarti janggut) adalah
seseorang,
kebanyakan
pria,
yang
memiliki
pekerjaan
menggunting berbagai jenis rambut dan merapikan serta memangkas jenggot dan kumis para lelaki. Tempat di mana mereka bekerja biasanya disebut barbershop, atau ringkasnya "barber". Orang elit/ kelas atas pada waktu itu memiliki tukang cukur pribadi. Pada masa lalu, pekerjaan para pemangkas di barber itu dikaitkan dengan pembedahan dan klinik gigi. Tapi sejalan dengan perkembangan sejarah, pada masa kini dengan pengembangan pisau cukur yang telah canggih, barbershop sejak lama juga melayani pemotongan rambut, bahkan para barber di Amerika juga banyak yang melakukan perawatan rambut bila diminta. Sesuai dengan kebutuhan manusia sehari-hari, selain dari makanan dan minuman, penampilan merupakan salah satu kebetuhan yang sangat harus dipenuhi dalam kehidupan sehari-hari, salah satu penmpilan yang dimaksud yakni
potongan
rambut.
Karena
semakin
berkembangnya
zaman,permintaan atau model dari potongan rambut ini semakin banyak. Maka dari hal itu, usaha pangkas rambut ini semakin berkembang pula. Walaupun usaha ini masih bertahap industry rumahan, tetapi banyak juga yang mencoba peruntungan dalam usaha pangkas rambut ini. Profesi pangkas rambut memiliki peran yang sangat penting di lingkungan masyarakat dan khalayak umum, profesi di bidang pangkas rambut tanpa kita sadari secara keseluruhan memiliki peran yang vital 13
bagi kehidupan kesehari-hari kita. Kenapa? Tentunya karena pada profesi ini menyediakan jasa pemotongan/pemangkasan rambut. Disamping itu, pangkas rambut juga tergolong lebih ekonomis dibanding tempat-tempat penyedia jasa pemotongan rambut lainnya, seperti salon. Sehinggga orang cenderung lebih memilih pangkas rambut ketimbang salon yang harganya bisa mencapai 2 kali dari harga normal dengan kualitas yang sama. Oleh sebab itu keberadaan pangkas rambut sangat di disyukuri dan tentunya kita semua hargai. Terutama untuk golongan pelajar dimana penampilan menjadi bagian dari kedisiplinan sekolah yang mewajibkan setiap muridnya berpenampilan rapi. Dan disamping segala keuntungan dan segi positif pangkas rambut yang keberadaannya sangat penting dan diperlukan disetiap waktu. Tentu ada bahaya dan resiko yang menghadang para pemangkas rambut, dan karena penting keberadaan mereka di lingkungan masyarakat dan khalayak umum. Tentu perlu adanya manajemen resiko untuk
meninjau
dan
menganalisa
apa-apa
saja
kemungkinan-
kemungkinan yang terjadi kepada mereka para pemangkas rambut sehingga resiko-resiko tersebut yang kemungkinan terjadi dapat diminimalisir dan dicegah semaksimal dan se-efektif mungkin. 2. Sejarah Pangkas Rambut/Barbershop Pelayanan jasa perawatan pria sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu. Praktek pemotongan rambut pada pria (barbershop) berawal dari Wilayah Macedonia sekitar 400 tahun sebelum masehi lalu menyebar ke Mesir dan daerah-daerah lainnya. Kata “barber” berasal dari bahasa 14
latin “barba” yang artinya janggut. Bangsa pertama yang mengklaim dirinya paling ahli dalam jasa pelayanan pemotongan rambut adalah bangsa Roma sekitar 296 tahun sebelum masehi. Akan tetapi baik pada bangsa Roma maupun Mesir, barbershop memiliki reputasi yang kurang baik karena orang-orang elit/ kelas atas pada waktu itu memiliki tukang cukur pribadi. Pada masa itu, janggut pada lelaki menjadi symbol kekuatan dan intelegensi sehingga harus dirawat dengan baik dan teratur. Pada abad ke-4 para tukang cukur yang memiliki keahlian yang tinggi mempunyai profesi tambahan sebagai ahli bedah medis. Mereka belajar dari para pendeta selama abad pertengahan. Tukang cukur memiliki pekerjaan layaknya seorang tabib, seperti mengobati luka pendarahan, serangan lintah dan periksa gigi. Setelah dikeluarkannya putusan paus yang merupakan sanksi kepada 1163 pendeta karena mereka tidak mengobati pasien luka pendarahan sesuai dengan ilmu bedah, maka pelayanan medis tersebut dimonopoli oleh barbershop. Organisasi resmi yang mengatur tentang profesi barbershop pertama kali berawal dari Perancis pada tahun 1096 dan kemudian berkembang di Inggris pada abad ke-13. Warna merah, putih dan strip biru diujung menjadi symbol yang turun-temurun sampai era barbershop modern berasal dari masa itu. Warna merah berarti berarti darah, strip biru berarti pembuluh darah, warna putih berarti perban yang bersih, dan bentuk spiral/uril menggambarkan perban yang dicuci diputar/diperas sehingga dari basah berubah menjadi kering. Pada abad ke-19, kedua
15
profesi itu, baik tukang cukur maupun ahli bedah menjadi terpisah/sangat berlainan. Industri barbershop modern mulai berdiri sekitar awal abad ke20 di wilayah Amerika Serikat. Pada tahun 1920 “Associated Master Barbers of America” dan “Nacional Association of Barber School” menjadi 2 organisasi formal yang mengatur profesi ini. Dengan adanya 2 organisasi ini perkembangan usaha barbershop di wilayah Amerika semakin tumbuh pesat. Kecepatan dan efisiensi mencukur juga semakin baik seiring dengan berkembangnya teknologi, misalnya dengan penggunaan berbagai alat-alat elektronik pandukung seperti kliper maupun blowdryer.
3. Perkembangan Pangkas Rambut/Barbershop di Indonesia Kiprah tukang cukur di Indonesia menarik untuk ditelisik. Selama ini ada dua daerah yang dikenal sebagai penghasil tukang cukur di negeri ini, Garut dan Madura. Sejak kapan orang-orang dari kota intan dan pulau garam ini menjadi tukang pangkas rambut, dan mengapa profesi itu yang mereka pilih? Pada awalnya penyebaran cikal bakal tukang cukur asal Garut dan Madura ke seluruh nusantara ini tidak terlepas dari adanya konflik di daerah masing-masing. Dede Saefudin, Kepala Desa Bagendit (salah satu desa pemasok tukang cukur Garut) dalam sebuah wawancara di Trans7 (20/11/2013) mengatakan bahwa kiprah orang Garut mulai jadi tukang cukur itu diawali pada saat adanya pemberontakan DI/TII. Dalam kurun waktu antara tahun 1949 hingga tahun 1950-an banyak
16
orang Garut yang mengungsi ke berbagai daerah untuk menyelamatkan diri. Untuk bertahan hidup, salah seorang diantaranya ada yang memilih menjadi tukang pangkas rambut. Melihat kesuksesannya banyak pemuda asal Garut, khususnya orang Banyuresmi, Wanaraja, dan sekitarnya yang kemudian mengikuti jejak sebagai pencukur rambut. Orang Madura sudah bermigrasi sejak lama. Muh Syamsuddin (2007) dalam jurnalnya tentang Agama, migrasi dan orang Madura menuliskan bahwa konflik antara Trunojoyo dan Amangkurat II (1677) menyebabkan pengikut-pengikut Trunojoyo enggan kembali ke Madura. Mereka akhirnya menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Orangorang ini pada beberapa masa kemudian memilih mencari nafkah di sektor informal, seperti tukang soto, tukang sate, dan tukang cukur. Selain kuatnya tradisi migrasi itu merupakan bentuk jawaban terhadap kondisi ekologis pulau Madura yang gersang dan tandus Bila melihat dokumen masa lalu, orang Madura sepertinya lebih dulu menjadi tukang cukur. KITLV/ Royal Netherland Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies memiliki dokumentasi foto yang menggambarkan aktivitas orang Madura di Surabaya yang berprofesi sebagai tukang cukur pada tahun 1911 dan 1920. Selain orang Madura, orang Cina di Indonesia juga diketahui ada yang berprofesi sebagai tukang cukur di masa lalu. Entah siapa yang lebih dulu mengenalkan profesi tersebut. Haryoto Kunto dalam Wajah Bandoeng Tempo Doeloe (1984) pernah menuliskan bahwa orang Cina di Bandung pada masa lalu dikenal menguasai profesi sebagai
17
pemangkas rambut dan mengorek kotoran telinga dengan alat yang disebut ”kili-kili.” Tak hanya orang Cina, pada zaman penjajahan Belanda, orang Jepang pun diketahui sudah ada yang memiliki toko pangkas rambut. Seperti di Alun-alun Bandung yang pada tahun 1932 diketahui ada toko Tjijoda, toko Nanko, dan Toyama. Belum diketahui, apakah saat itu ada orang Garut atau Madura yang bekerja menjadi tukang pangkas rambut di toko-toko tersebut. Jika melihat kurun waktu di atas, kepada siapakah orang Garut pertama kali belajar menjadi tukang cukur? Kepada orang Madura, Cina atau Jepang? Ini yang belum terjawab. Yang pasti kini ada sekitar 15 ribu tukang cukur asal Garut yang tergabung dalam Paguyuban Warga asal Garut di Jakarta dan sekitarnya (Asgar Jaya). Ternyata banyak juga. Ada sedikit kemiripan dari pola migrasi tukang cukur Garut dan Madura ini. Dari hasil obrolan saya dengan beberapa tukang cukur asgar (Asal Garut), tidak semua tukang cukur menetap secara permanen di kotanya. Ada yang bersifat temporer. Setelah usai musim tanam mereka biasanya pergi ke kota untuk menjadi tukang cukur, nanti setelah tiba musim panen mereka akan pulang kembali ke desa. Ada juga yang bersifat dadakan. Ketika tiba musimmarema seperti menjelang hari raya, pemilik kios cukur di kota akan meminta bantuan saudara atau kerabatnya yang berada di desa untuk memenuhi permintaan jasa cukur yang meningkat. Malam lebaran, sehari menjelang hari raya mereka akan mudik ke kampung bersama-sama.
18
Fenomena semacam ini terjadi juga pada orang Madura. Seperti diungkap Muh Syamsuddin, para migran tersebut pada musim tanam mereka pulang (toron) ke Madura untuk menggarap sawah dan ladangnya,kemudian setelah selesai mereka kembali lagi (ongge), dan begitu juga pada musim panen mereka kembali pulang dan sebaliknya. Satu hal lagi yang menarik tentang tukang cukur ini adalah kekeluargaan diantara mereka. Kebanyakan kios cukur berisi lebih dari satu orang, dan biasanya mereka itu memiliki hubungan keluarga, kerabat, atau teman sekampung. Banyaknya kaum migran desa-kota yang terikat oleh asal muasal dan kekerabatan pada akhirnya mampu melestarikan ikatan yang kuat dengan komunitas asal mereka dalam membangun komunitas baru di kota. Usaha barbershop di Indonesia memiliki peluang yang sangat baik, terbukti dengan berdirinya puluhan atau bahkan ratusan barbershop yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Di zaman digital plus metroseksual ini, kian banyak lelaki yang mendambakan penampilan elok dan rapi. Buktinya pelanggan salon-salon ketampanan para lelaki itu tetap membeludak. Agar tak dicap keperempuanperempuanan, barbershop umumnya menampilkan nuansa maskulin yang amat kental, mulai dari desain interior yang bertema pria, sumber daya manusia (tukang cukur) yang juga pria dan konsumen/pengunjung pun khusus untuk pria dan satu hal unik yang menjadi ciri khas barbershop adalah pembayaran jasa pelayanan barbershop harus dilakukan secara tunai tanpa menggunakan kartu kredit atau alat pembayaran lainnya.
19
Tidak sembarang tempat potong rambut dan merapikan kumis jenggot bisa menyandang nama barbershop. Sebuah barbershop harus dilengkapi berbagai peralatan khas. Sebutlah lampu berulir dengan warna merah, putih, biru yang berputar-putar di depan toko. Barbershop juga harus memiliki tempat duduk khusus dengan satu kaki untuk potong rambut. Barbershop tidak memiliki batasan usia baik anak-anak maupun dewasa dapat berkunjung ke sana. Sebenarnya Barbershop hendak menjaring para lelaki yang hendak ''merapikan'' dirinya. Mau merapikan rambut di DPR alias di bawah pohon rindang, mereka enggan. Selain dirasa kurang nyaman, juga tidak bergengsi. Mau masuk ke salon biasa, mereka juga malu dibilang feminin. Maklum, salonsalon biasa memang kebanyakan diisi perempuan. Oleh karena itu barbershop menjadi pilihan yang sangat tepat bagi mereka. 4. Peralatan dan Perlengkapan Pangkas Rambut Diperlukan
beberapa
paralatan
usaha
menjalankan usaha kecil pangkas rambut
untuk
memulai
pria ini, beberapa di
antaranya sebagai berikut : 1.
Nama : Sisir besar Sisir dengan tungkai panjang o Mempunyai gigi yang jarang dan besar o Berbahan dasar plastik. o Untuk mengurai rambut dari kekusutan o Untuk merapikan rambut
2.
Nama : Sisir garpu o Sisir dengan tungkai pendek o Mempunyai gigi yang jarang dan besar, menyerupai garpu.
20
o Berbahan dasar plastik o Sisir garpu mempunyai bermacam ukuran dan jenis, di gunakan
berdasarkan jenis ikal pada rambut client
o Untuk menyisir rambut setelah di cuci atau menyisir rambut yang kribo Variasi sisir garpu : 3.
Nama : Sisir pangkas o Sisir dengan gigi rapat pada satu sisi dan jarang pada sisi lainnya o Berbahan dasar plastik o Untuk mengambil section rambut saat proses pemangkasan o Untuk menyisir rambut ketika rambut akan dipangkas
4.
Nama : Sisir berekor tulang o Sisir dengan berbahan dasar tulang, berekor panjang, bergigi rapat, kuat. o Untuk membuat parting o Untuk membagi rambut o Untuk membantu dalam proses mengeblow rambut
5.
Nama : Sisir blow (besar, sedang, kecil) o Sisir dengan berbahan dasar kayu, namun ada juga yang berbahan dasar stainless o Mempunyai gigi yang jarang o Memiliki bulu-bulu sintetis
21
o Untuk membentuk rambut menjadi gelombang saat proses pengeringan dengan hair dryer, dibantu dengan sisir berekor tulang Variasi sisir blow : 6.
Nama : Sisir setengah blow o Sisir dengan berbahan dasar plastik, bergigi jarang o Untuk membentuk rambut menjadi gelombang, dibantu dengan sisir berekor tulang dan hair dryer
7.
Nama : Sisir vidal (Vidal session) o Sisir dengan berbahan dasar plastik o Bergigi jarang o Untuk membantu merapihkan sasakan rambut atau hasil pratata yang tidak atau kurang rapih.
8.
Nama : Jepit bergigi o Berbahan dasar plastik o Bergigi o Untuk menjepit rambut client
9.
Nama : Jepit bebek o Untuk menjepit rambut setelah dibagi o Untuk mengambil section atau lapisan rambut yang akan dipangkas
Varisi jepit bebek : 10. Nama : Gunting 4-5 o Berbahan dasar stainless, tajam o Untuk memangkas rambut
22
11. Nama : Gunting penipis atau gunting bergigi bilah satu o Berbahan dasar stainless o Untuk menipiskan rambut 12. Nama : Scissor (Gunting sliding) o Untuk memangkas rambut dengan teknik sliding, slithering, atau slicing, biasanya digunakan untuk menipiskan rambut bagian depan. o Memotong rambut dengan gaya di tangan stylist, sedikit terbuka, dan dipandu sepanjang segmen rambut dengan sedikit tekanan dan sudut untuk “slice” dengan jumlah bervariasi dari segmen rambut – tergantung pada jumlah tekanan dan sudut yang digunakan. o Istilah “slicing” yaitu penata rambut dengan menggunakan teknik untuk cara menipiskan rambut, atau bisa disebut juga dengan
istilah
yang
berbeda
“slithering”
atau
“sliding”. Selain sebagai istilah dalam memotong rambut, istilah “slicing” ini juga digunakan dalam proses pewarnaan rambut. 13. Nama : Razor o Berbahan dasar besi o Untuk menipiskan rambut o Untuk membuang bulu-bulu di sekitar wajah pria, seperti jambang, kumis dan jenggot o Untuk memberikan kesan rambut lembut yang tampak tipis dan lurus 23
o Untuk menambahkan tekstur dan membentuk rambut menjadi gaya berlapis halus o Razor-cutting dapat digunakan sebagai suatu teknik untuk benar-benar membuat potongan rambut, atau hanya sebagai suatu teknik untuk menambah kelembutan dan tekstur untuk gunting-potong rambut. 14. Nama : Clipper o Berbahan dasar besi o Untuk menipiskan rambut o Untuk membentuk rambut umumnya digunakan pada pria Ukuran sepatu : o #4 - 12mm / 1/2" o #3 - 9mm / 3/8" o #2 - 7mm / 1/4" o #1 - 3mm / 1/8" 15. Nama : water sprayer o Merupakan wadah air dengan berbahan dasar plastik o Untuk wadah air, digunakan untuk membasahi rambut yang kering sebelum pemangkasan 16. Nama : Sikat rambut o Sisir dengan berbahan dasar plastik, mempunyai bulu-bulu sintetis o Untuk menyisir rambut saat pencucian o Untuk menyisir rambut yang sangat kusut, seperti bekas sasakan atau hairspray
24
17. Nama : Sisir leher o Sisir dengan berbahan dasar kayu, mempunyai bulu-bulu sintetis o Untuk membersihkan badan dari sisa rambut yang ada pada dada dan punggung klien 18. Nama : Hair dryer o Alat yang terbuat dari besi, bertali, mempunyai balingbaling
di
belakang,
mempunyai
moncong
untuk
mengeluarkan angin yang dingin maupun panas. o Untuk mengeringkan rambut setelah proses pemangkasan selesai, digunakan bersama sisir berekor tulang dan sisir blow
5. Manfaat Pangkas Rambut Bagi Kesehatan Karena memotong rambut secara teratur dapat membuat lapisan rambut tetap kuat, sehat dan mencegah terjadinya ujung rambut bercabang. Namun pada saat tertentu, sebagian dari akar rambut (sekitar 15 persen atau lebih) akan mengalami pertumbuhan hiatus (kosong). Jika rambut mengalami pertumbuhan kosong lama-kelamaan akan rontok. Diperkirakan ada waktu sekitar tiga bulan, tidak ada aktivitas di dalam folikel (kantong rambut). Ini berarti pada waktu-waktu tertentu tidak ada pertumbuhan rambut di dalam kulit kepala. Dengan rajin memotong rambut tiap 2 bulan maka pertumbuhan rambut bisa tetap dijaga. Sementara setiap hari seseorang pasti kehilangan rambutnya, baik karena proses yang normal atau karena adanya kerusakan. Rata-
25
rata normal, orang akan kehilangan sebanyak 50 sampai 100 helai rambut setiap harinya. Rambut yang tidak pernah dipotong, seperti dikutip dari Howstuffworks bisa dapat terus tumbuh rata-rata 2-6 tahun tergantung dari karakteristik rambutnya. Jika sudah lebih dari 6 tahun maka rambut tersebut tidak akan tumbuh lagi atau mati. Rekomendasi rajin potong rambut 1,5-2 bulan juga cocok buat rambut yang sering di blow dry, diwarnai atau terlalu sering terkena matahari. Rambut yang dipotong tidak perlu banyak, cukup hanya seperempat inci (0,6 sampai 1 cm) saja ini berguna untuk mencegah kerusakan rambut. Rambut juga bisa terhenti pertumbuhannya karena beberapa faktor, antara lain kehamilan, menyusui, malnutrisi atau ketidakseimbangan hormon. Cara terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan rambut selain rajin memotong ujung rambut adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya protein, seperti daging, telur, kedelai dan kacang-kacangan yang dikemas dengan protein untuk membangun sel yang kuat di seluruh tubuh. Suplemen seperti vitamin E dan D juga dapat mempromosikan pembelahan sel rambut yang sehat dan bisa mempercepat proses pertumbuhan rambut secara keseluruhan. Rambut terdiri dari tiga lapisan. Lapisan atas adalah lapisan asam amino yang kuat, pada tahap ini dikenal sebagai kutikula. Lapisan menengah juga terbuat dari protein, yaitu kerak. Dan lapisan terakhir yang tidak terdapat pada rambut pirang atau tipis, yaitu lapisan yang disebut medulla. Hampir 91 persen bagian rambut adalah protein dan dibangun tangguh dengan komposisi asam amino. Memotong rambut secara
26
teratur dapat membuat lapisan rambut tetap kuat dan mencegah terjadinya ujung rambut bercabang.
6. Definisi Refleksi Refleksi
adalah
teknik
penyembuhan
alternatif
untuk
mengurangi ketegangan, meningkatkan sirkulasi, dan mempromosikan fungsi alami dari tubuh melalui penerapan tekanan pada berbagai titiktitik
tertentu
di
kaki
-
tangan
dan
bagian
bagian
tubuh
lainnya.Refleksologi adalah cara pengobatan dengan merangsang berbagai daerah refleks (atau zona atau mikrosistem) di kaki, tangan, dan telinga yang ada hubungannya dengan (atau mewakili) berbagai kelenjar, organ, dan bagian tubuh lainnya. Terapi itu dipercaya dapat memperkuat fungsi sistem limfatik yang mengusir racun dan zat berbahaya lain dari tubuh, sekaligus mengembalikan keseimbangan kimiawi tubuh dan meningkatkan imunitas. Refleksologi juga dapat memperbaiki keseimbangan potensi elektrikal dari berbagai bagian tubuh dengan memperbaiki kondisi zona yang berhubungan. Pengobatan refleksologi diyakini bekerja seperti halnya akupuntur, akupresur, dan shiatsu untuk mengembalikan keselarasan aliran energi vital (ki atau chi) sepanjang meridian. Tubuh manusia secara alami mempercepat proses penyembuhan ketika menerima
gangguan
mempercepat
pada
pemulihan
keseimbangannya, tersebut.Banyak
dan
refleksologi
praktisi
refleksologi
berpendapat ada deposit kristal yang menumpuk dan menghambat jalan
27
pada ujung-ujung saraf. Refleksologi membantu membuka hambatan tersebut sehingga transmisi impuls berjalan lancar kembali.
C. FASILITAS BESARAN RUANG Ruangan-ruangan yang akan dipakai pada perencanaan ini adalah : 1. Area Pangkas Rambut
Untuk standar perancangan Barbershop akan menggunakan standar ergonomic dari penataan ruang maupun penentuan ukuran furniture sesuai dengan literature standar perancangan Interior Barbershop. Berikut ini beberapa acuan yang dipakai dalam proyek perancangan Barbershop and Refleksi. Perancangan Beauty salon Layout & Equipment. Menunjukan bagaimana menata Layout salon. Dalam hal ini yang akan dijadikan acuan hanya pada area penataan rambut saja. (Interior Graphic and Design Standadard. page: 478-479)
Commercial Retail Shop: Jewelry, Barber, Tailor and Cleaneer. Pada Buku ini lebih mendetail lagi adalah untuk ukuran standar hydraulic chair pada area penataan rambut pada barbershop, Jarak antara kursi-kursinya dan juga penataan cabinetnya. (Time-Saver Standards for Building Types 2nd Edition. page: 743)
Pemecahan problem perbedaan postur tubuh Penata rambut ataupun pelanggan, Kebutuhan ruang gerk, standar antropometri dan ergonomi pada
penataan layout Tata Rambut. (Dimensi Manusia dan Ruang Interior-Ruang Niaga- Tata Rambut. Halaman:211) 28
2. Ruang Refleksi Refleksi adalah teknik penyembuhan alternatif untuk mengurangi
ketegangan,
meningkatkan
sirkulasi,
dan
mempromosikan fungsi alami dari tubuh melalui penerapan tekanan pada berbagai titik-titik tertentu di kaki - tangan dan bagian bagian tubuh
lainnya.Refleksologi
adalah
cara
pengobatan
dengan
merangsang berbagai daerah refleks (atau zona atau mikrosistem) di kaki, tangan, dan telinga yang ada hubungannya dengan (atau mewakili) berbagai kelenjar, organ, dan bagian tubuh lainnya. Terapi itu dipercaya dapat memperkuat fungsi sistem limfatik yang mengusir racun dan zat berbahaya lain dari tubuh, sekaligus mengembalikan keseimbangan kimiawi tubuh dan meningkatkan imunitas. Refleksologi juga dapat memperbaiki keseimbangan potensi elektrikal dari berbagai bagian tubuh dengan memperbaiki kondisi zona yang berhubungan. Pengobatan refleksologi diyakini bekerja seperti
halnya
akupuntur,
akupresur,
dan
shiatsu
untuk
mengembalikan keselarasan aliran energi vital (ki atau chi) sepanjang meridian. Tubuh manusia secara alami mempercepat proses
penyembuhan
keseimbangannya,
dan
ketika
menerima
refleksologi
gangguan
mempercepat
pada
pemulihan
tersebut.Banyak praktisi refleksologi berpendapat ada deposit kristal yang menumpuk dan menghambat jalan pada ujung-ujung saraf.
29
Refleksologi membantu membuka hambatan tersebut sehingga transmisi impuls berjalan lancar kembali. 3. Cafe Kata “café” secara etimologi berasal dari kata “khave” dalam bahasa Turki, yang sama halnya “coffe” dalam bahasa Inggris atau “kopi” dalam bahasa Indonesia. Café dalam Kamus Besar Indonesia diartikan sebagai tempat minum kopi yang pengunjungnya dihibur dengan sajian musik dan juga diartikan sebagai tempat makan dan minum (Jakarta-Jakarta 11 Mei 1996). Sedangkan menurut Marsum. W. A dalam bukunya Restoran dan Pemahamannya, Café yaitu suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan cakes (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi, dan teh. Pilihan makan yang terbatas dan tidak menjual minuman beralkohol. Café adalah usaha di bidang makanan yang dikelola secara komersial yang menawarkan makanan/makanan kecil serta minuman kepada para tamu dengan pelayanan dalam suasana yang tidak formal, tanpa diikuti aturan service yang berlaku ( Sugiarta, 1996: 93). Dimensi Ruang Gerak
30
Ket : Gambar Standar konter makan (Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 222)
Gambar Standar jarak bersih antar kursi (stool) Tempat makan (Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 223)
Gambar 2.14 Jarak bersih untuk pelayanan pramusaji dan sirkulasi pada tempat makan (Sumber : Julius Panero & Martin Zelnik, 1979, hal. 228)
a. Sistem Pelayanan
Table Service Konsumen
langsung
memesan
makanan
pada
waiters, setelah waiters menghidangkan dan konsumen
31
tersebut menikmati hidangan tersebut, konsumen langsung membayar sendiri pada cashier atau melalui waiters.
Counter Service Pelaksana counter service pada counter bar, dimana konsumen menikmati hidangan langsung dihadapan counter.
Tray Service Penyajian
makanan
dan
minuman
dengan
menggunakan nampan/baki, dimana konsumen memesan langsung kepada pelayan di counter, dan pelayan menyajikan langsung pesanannya. b. Jenis Menu Menurut Waktu Penyajian
Ala Carter Menu Daftar hidangan terdiridari berbagai pilihan makanan dengan harga masing-masing. Makanan yang dipilih disajikan ke meja sesuai dengan urutan penyajian.
Table D’hote menu/Set Menu Daftar hidangan yang terdiri dari satu paket makanan dengan harga keseluruhan, disajikan satu demi satu.
Blue Plate Menu Daftar hidangan terdiri dari satu paket makanan dengan
pilihan soft drink. Harga keseluruhan, semua
disajikan di atas meja tamu.
Buffet Menu
32
Daftar beberapa paket untuk dipilih. Makanan disajikan di atas meja panjang yang didesain semenarik mungkin, pengunjung tinggal memilih sendiri hidangan yang akan dinikmati sesuai dengan selera masing-masing. (Soekrisno, 1996:70-71) 4. Store Store adalah suatu tempat jual beli suatu barang dimana menjual barang-barang kusus untuk mendukung suatu bangunan dengan luas area yang tidak terlalu besar. Oleh karena itu dengan keterbatasan lahan biasanya retail shop memilki desain interior yang ergonomis supaya para pengunjung lebih nyaman dan dapat melakukan aktifitas belanja dengan mudah.
Gambar Besaran ruang sesuai ergonomi retail shop (Sumber : Human dimention hal 205)
a. Sistem Pela
yanan
1. Self Service Adalah sistem pelayanan dimana pengunjung bebas memilih dan mengambil produk yang mereka inginkan, kemudian membawanya ke kasir untuk pembayaran. 33
2. Self Selection (Swa Seleksi) Adalah jenis sitem pelayanan dimana pengunjung juga dapat memilih dan mengambil produk yang mereka inginkan, kemudian dengan dibantu oleh pramuniaga, produk dibawa ke bagian kasir untuk pemabayaran. 3. Personal Adalah jenis sitem pelayanan tertutup dimana segala bentuk pembelian dilayani oleh pramuniaga, baik dalam pemilihan maupun pengambilan produk. Dalam sistem ini, dari
proses
pemilihan,
pengambilan
sampai
dengan
pembayaran semua dilayani pramuniaga sepenuhnya. b. Sistem Display 1. Serambi Pamer Untuk menarik perhatian, pada Area Penjualan biasanya dilengkapi dengan serambi pamer. Pemilihan barang yang dipajang dengan mempertimbangkan musim atau gaya. Suatu serambi pamer dapat memberikan kesan yang efektif, kesan tersebut tentu saja berhubungan dengan berbagai ide dan harga.
2. Display Interior Delbert J. Duncan dan Stanley D. Hollander mengelompokkan display interior menjadi : a. Merchandise Display, meliputi : Open Display 34
Merupakan
bentuk
display
yang
memberikan
kemungkinan pada pembeli untuk mengamati barang dagangan tanpa bantuan pelayan toko. Closed Display Berisi barang dagangan yang diperlihatkan dalam almari dinding (wall case). Keuntungan utamnya adalah terjaganya barang dagangan dari pencurian dan menjaga kondidi siap jual. Architectural Display Display ini memerlukan ketepatan penyusunan guna menunjukkan bermacam-macam barang dagangan sesuai dengan bangunan, seperti model bangunan perumahan, dapur, kamar mandi secara menyeluruh. Keuntungan utamanya adalah dapat memberikan gambaran yang utuh dan nyata lewat peragaan dalam display ini. b. Vendor Display Terkenal sebagai bentuk display untuk pengiklanan tempat penjualan. Terdiri dari tulisan, spanduk dan rak pajang. c. Store Sign and Decorations Istilah Store Sign meliputi tanda pembayaran, kartu hadiah/harga, hiasan tergantung, poster, bendera, spanduk dan alat serupa. ( Delbert J. Duncan & Stanley D Hollander, 1977 : 468 ). 35
c. Perlengkapan Display Dalam area penjualan sebagian besar pendisplayannya berupa etalase dan showroom. Macam-macam Etalase : 1. Etalase Sistem Terbuka. Etalase tanpa pembatas antara ruang display dengan ruang pemasaran sehingga dari luar akan terlihat keseluruhan interior ruang dalamnya. Penataan display tidak ada penghalang kasat mata dan arah pandangan kurang terfokus. 2. Etalase Sistem tertutup Etalase mempunyai pembatas antara ruang display dengan ruang pemasaran. Interior area penjualan tidak terlihat, dan mempunyai pandangan visual lebih terfokus. 3. Etalase Khusus a. Etalase Sudut Etalase
yang
dimiliki
bangunan
yang
terletak
di
persimpangan jalan dan posisinya tepat di sudut. b. Etalase Atas Etalase yang terletak diatas lantai dasar dari bangunan bertingkat. Etalase ini berfungsi sebagai papan reklame. c. Benam Merupakan Etalase yang memiliki lantai lebih rendah daripada lantai disekitarnya.
36
d. Etalase bertingkat Etalase penggabungan antara etalase atas dan etalase benam dan lebih lagi dengan sistem etalase terbuka. Sudut pandang kurang sesuai dengan sudut pandang pengamat. e. Etalase Arcade Etalase menjorok ke dalam ruang akibat bangunan yang memanjang ke belakang dengan bagian muka yang sempit, sehingga ada ruang yang kurang efisien. d. Prinsip Desain Sarana Penjualan Desain sarana penjualan harus disederhanakan dan tak dipaksakan. Maksudnya adalah dalam mendisplay materi, jika perlengkapannya lebih menarik perhatian ini akan mengurangi daya tarik materi koleksi dan melemahkan penjualan. (William P. Spence, 1979 : 412) Sistem display pada ruang pamer menyangkut beberapa hal, diantaranya: 1. Faktor Penglihatan Penampilan materi selain dipengaruhi faktor teknis, juga dipengaruhi faktor penglihatan yaitu mudah tidaknya materi dapat dilihat/dinikmati. Hal ini dipengaruhi oleh : a.
Ukuran barang detail krisisnya
b.
Kontras benda-benda dengan latar belakangnya dan kontras sekitarnya
c.
Penerangan dan kecerahan benda tersebut.
d.
Warna cahaya yang menerangi benda tersebut
37
e.
Waktu saat melihat. (Ahmad Natahamijaya, 1979:24)
2. Sistem Penyajian Materi Koleksi dan Penjualan Pengelompokan benda-benda menurut jenis dan bentuknya dapat mempermudah pemilihan sistem penyimpanan yang sesuai. Kelompok yang ada misalnya : foto/lukisan, film/video kaset dan lain-lain. Berapa banyak yang perlu untuk setiap kelompok tergantung dari jumlah benda yang ada atau yang akan ada.
D. ELEMEN PEMBENUK RUANG Dalam setiap pembahasan desain interior tidak lepas dari pengertian tentang ruang. Adapun yang dimaksud ruang adalah ”Suatu wadah dari objek-objek yang adanya dirasakan secara subjektf dapat dibatasi oleh elemen-elemen buatan sepeti garis, bidang, dan lain-lain maupun elemen alam” (Pamudji Suptandar, 1982, hal. 34). Yang termasuk unsur pembentuk ruang antara lain adalah: 1. Lay-out Perencanaan, kantor pusat ditentukan oleh lay out atau tata letak furniture, dalam hal ini penataan meja kursi makan. Dalam pengaturannya berhubungan dengan sirkulasi kegiaan dalam ruang, dan tergantung pada sifat pelayanannya. Hal ini ditegaskan oleh Pamudji Suptandar bahwa: Desain yang baik tergantung pada perancanaan sistim pengaturan perlengkapan yang secara seksama, proses dapat dijalankan tanpa sedikit gangguan, mengurangi sirkulasi silang,
38
layanan terpendek dan perpaduan kegiatan se-erat mungkin, dan penyusunan furniture dalam suatu ruang akan menimbulkan berbagai aspek yang berhubungan dengan aktifitas, fungsi maupun segi-segi visual. Semua ini harus diperhatikan dalam kaitannya antara aspek yang satu dengan aspek yang lain yang semuanya ditujukan untuk kebutuhan dan kenyamanan ruang gerak manusia. (J. Pamuji Suptandar. 1982, hal. 53, 88)
2.
Lantai Lantai merupakan bagian bangunan yang berhubungan langsung dengan beban, baik beban mati, bergerak dan gesek. Karakter lantau harus mempunyai daya tahan yang kuay dalam mendukung beban-beban yang datang dari segala perabotan, aktivitas manusia dalam ruang dan lain-lain. Selain itu lantai harus bersifat kaku dan tidak bergetar (Djoko Panuwun,1994; hal.6) Lantai mempunyai tugas untuk mendukung beban yang datang dari benda-benda, seperti perabot rumah tangga, manusia dengan segala aktivitasnya dan kerangka itu harus mampu dan kuat memikul beban mati atau hidup, lalu lintas manusia dan lain-lain yang menumpanginya (Y.B. Mangun Wijaya, 1988, hal 329) Persyaratan lantai : 1) Lantai harus kuat dan dapat menahan beban diatasnya 2) Mudah dibersihkan 3) Kedap suara 4) Tahan terhadap kelembapan 39
5) Memberikan rasa angat pada kaki dan sebagainya Berdasarkan karakteristiknya lantai terbagi menjadi empat, yaitu : 1) Lantai lunak, terdiri dari semua tipe permadani dan karpet. Pemberian karpet pada lantai dapat menunjang penyerapan bunyi sebagai berikut : -
Jenis serat, praktis tidak mempengaruhi pada penyerapan bunyi.
-
Pada kondisi yang sama tumpukan potongan (cut piles) membeikan penyerapan yang lebih banyak di bandingkan dengan tumpukan lembaran (loop piles).
-
Semakain berat dan tinggi tumpukan maka penyerapan bunyi akan bertambah.
-
Makin kedap lapisan penunjang (backing), makin tinggi penyerapan bunyi.
2) Lantai semi keras, terdiri dari lapisan lantai vinyl, aspal dan cor. 3) lantai keras, terdiri dari semua jenis batuan dan logam yang dipakai sebagai bahan lantai. 4) Lantai kayu (parquet), terdiri dari berbagai jenis dan motif bahan lantai yang terbuat dari kayu.
3. Dinding Dinding merupakan bidang nyata yang membatasi suatu ruang atau pembatas kegiatan yang mempunyai jenis berbeda. Dinding adalah penahan beban yang menyangga lantai dan atap, 40
sehingga struktur kekuatan dinding sebagai penahan beban harus diperhatikan (John F. Pile, 1995, hal.222). Setelah fungsi dinding tercapai dan untuk menambah keindahan ruang, dinding dipergunakan sebagai ”point of interest” dari ruang dinding samping memberi atau menambah keindahan ruang. Dinding juga dapat merusak suasana ruang, yaitu apabila dalam perencanaannya sangat dipaksakan, terutama dikarenakan bahwa dinding tersebut telah ada sebelumnya. Ini terjadi pada renovasi rumah-rumah kuno, dimana dinding berfungsi struktural. ( Pamudji Suptandar, 1999 : 147 )
4. Langit-langit (ceiling) Pengertian istilah ceiling/langit-langit/plafond, berasal dari kata ”ceiling”, yang berarti melindungi dengan suatu bidang penyekat sehingga terbentuk suatu ruang. Secara umum dapat dikatakan : ceiling adalah sebuah bidang (permukaan) yang terletak di atas garis pandangan normal manusia, berfungsi sebagai pelindung (penutup) lantai atau atap dan sekaligus sebagai pembentuk ruang dengan bidang yang ada di bawahnya. Dengan jarak ketinggian tertentu dalam bangunan, ceiling sebagai elemen penutup utama pada bidang atas sebagai pembentuk atap bangunan. (Pamudji Suptandar, 1999 : 161) Ceiling adalah pembentuk ruang yang merupakan penutup bagian atas. Kesan pertama adalah adanya tinggi rendah ruang, berfungsi sebagai bidang penempatan lampu, penempatan AC,
41
sprinkler head, audio loudspeaker dan sebagai peredam suara atau akustik (John F. Pile, 1995, hal. 250).
E. ORGANISASI RUANG 1. Pola Sirkulasi Ruang Sistem sirkulasi ruang terdapat lima macam, yaitu : a. Sirkulasi Linier Merupakan alur sirkulasi yang lurus, namun dapat melengkung atau terdiri dari segmen-segmen, memotong jalan lain, bercabang atau membentuk kisaran (loop). Dicirikan dengan garis-garis gerakan yang sinambung pada satu arah atau lebih.
b. Sirkulasi Grid Mempunyai karakteristik yang dapat memungkinkan gerakan bebas dalam banyak
arah
yang
berbeda-beda.
Terdiri atas dua set jalur sejajar yang berpotongan. c. Sirkulasi Radial Sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu titik pusat yang fungsional dan
memudahkan
pencapaian 42
sepanjang titik-titik tersebut yang merupakan tujuan bagi pengunjung. d. Sirkulasi Organik Sirkulasi paling peka terhadap kondisi tapak,
kadang-kadang
dengan
mengorbankan fungsi atau logic dari sistem tersebut dan penafsiran yang mudah terhadapnya oleh pengguna. e. Sirkulasi Network Suatu bentuk jaringan yang terdiri dari
beberapa
jalan
yang
menghubungkan titik tertentu dalam ruangan. 2. Pola Organisasi Ruang Menurut Francis D.K Ching ada lima macam perorganisasian ruang, yaitu: a. Organisasi terpusat
Merupakan komposisi terpusat yang dikelompokkan mengelilingi sebuah ruang pusat yang besar dan dominan. Organisasi terpusat bersifat stabil. 1) Kelebihannya adalah: Memiliki pusat kegiatan atau orientasi dengan efisiensi dan efektivitas yang tinggi.
43
Menciptakan kofigurasi keseluruhan ruang yang secara geometris teratur dan simetris terhadap dua sumbu atau lebih. 2) Kelemahannya adalah: Karena bentuknya teratur harus cukup ruang untuk mengumpulkan
sejumlah
ruang
sekunder
di
sekitarnya. b. Organisasi linier
Organisasi linier terdiri dari sederetan ruang yang berhubungan langsung satu sama lain atau dihubungkan melalui ruang linier yang berbeda dan terpisah. Organisasi linier biasanya terdiri dari ruang-ruang yang berulang mirip dalam hal ukuran, bentuk dan fungsinya. 1). Kelebihannya adalah dapat bertukar fungsi sebagai penunjuk
arah
sekaligus
menggambarkan
gerak
pemekaran dan pertumbuhan karena karakternya yang memanjang. 2). Kelemahannya adalah bentuk ruangnya kurang variatif tapi dapat memaksimalkan pencapaian ukuran luas.
c. Organisasi radial
44
Organisasi jenis radial memadukan unsur-unsur organisasi terpusat maupun linier. Organisasi ini terdiri dari ruang pusat yang dominan, dimana sejumlah organisasi-organisasi linier berkembang seperti bentuk jari-jarinya. Organisasi radial adalah sebuah bentuk ekstrovert yang mengembang ke luar ruang lingkupnya. Dengan lengan-lengan liniernya, bentuk ini dapat meluas dan menggabungkan dirinya pada unsur-unsur tertentu atau benda-benda lapangan lainnya. 1). Kelebihannya adalah mudah menyesuaikan kondisi lingkungan. 2). Kelemahannya adalah membutuhkan banyak ruang. d. Organisasi cluster
Organisasi cluster menggunakan pertimbangan penempatan peletakan sebagai dasar untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. Sering kali penghubungnya terdiri dari sel-sel ruang yang berulang dan memiliki fungsi-fungsi serupa dan memiliki persamaan sifat visual seperti halnya bentuk dan orientasi. Suatu organisasi cluster dapat juga menerima ruang-ruang yang berlainan ukuran, bentuk, dan fungsinya tetapi berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan penempatan dan ukuran visual seperti simetri atau menurut sumbu. 1). Kelebihannya adalah:
45
Organisasi cluster dapat menerima ruang yang berlainan ukuran bentuk dan fungsinya tetapi berhubungan
satu
sama
lainnya
berdasarkan
penempatan dan ukuran visual seperti semetri atau menurut sumbunya.
Bentuknya luwes dapat menyesuaikan perubahan dan pertumbuhan
langsung
tanpa
mempengaruhi
karakternya, karena polanya tidak berasal dari konsep geometri yang kaku. 2). Kelemahannya adalah tidak adanya tempat utama yang terkandung di dalam pola organisasi cluster signifikasi sebuah ruang harus ditegaskan pada ukuran, bentuk atau orientasi di dalam polanya. e. Organisasi grid Organisasi grid terdiri dari bentuk-bentuk dan ruang-ruang dimana posi-posisinya dalam ruang dan hubungan antar ruang diatur oleh pola grid tiga dimensi atau dengan bidang. Suatu grid dibentuk dengan menetapkan sebuah pola teratur dari titik-titik yang menentukan pamer-pamer dari dua pasang garis sejajar. Suatu organisasi grid dapat memiliki hubungan bersama, walaupun berbeda dalam ukuran, bentuk atau fungsi. 1). Kelebihannya adalah : Organisasi grid ini dapat memiliki hubungan bersama walau berbeda dalam hal ukuran, bentuk, fungsi.
46
Suatu grid dapat juga mengalami perubahan bentuk yang lain dengan cara pengurangan, penambahan kepadatan atau dibuat berlapis dan identitasnya sebagai
sebuah
grid
tetap
dipertahankan
oleh
kemampuan mengorganisir ruang. 2). Kelemahannya adalah dalam aspek bentuk, posisi, hubungan antar ruang semua diatur oleh pola grid tiga dimensi atau bidang sehingga sifatnya tidak fleksibel. Pusat Barbershop & Refkelsi ini memakai pola sirkulasi ruang radial, karena letaknya yang terpisah-pisah antara ruang yang satu dengan yang lain dan menyebar serta efektivitas kegiatan yang tinggi sehingga dipilih pola sirkulasi ini agar Pusat Barbershop & Refkelsi ini juga tetap memiliki pola yang terarah dan aktivitas yang ada di dalamnya dapat berjalan dengan baik tanpa mengganggu aktivitas lainnya. F. WARNA a. Warna Pemilihan warna perlu mendapatkan perhatian karena dengan warna mampu menciptakan suasana dan karakter ruang. Warna dalam kaitannya dengan suatu desain adalah sebagi suatu elemen yang dapat diapresiasikan dan mampu memberikan kesan yang diinginkan dan juga memiliki efek psikologi, mampu menimbulkan dorongan atau suatu reaksi terhadap lingkungannya (Neti S, 2005 ; 72). Warna dapat berpengaruh terhadap psikologi dan perasaan manusia sebagai analisa warna berikut ini : 47
Warna
Analisa Warna
Merah
Semangat, panas, menggairahkan, keintiman, rasa keingintahuan, karakter energik, kaya gagasan dan optimis
Biru
Ketenangan, kedamaian, istirahat, sejuk , stabil dalam menghadapi tugas-tugas rutin.
Hijau
Kesegaran, kesejukkan, ketenangan, mewakili warna alam dan menentramkan emosi
Orange
Kuat dan dominan, kemewahan, kesehatan, membangkitkan semangat, menimbulkan gejolak emosi, bercahaya dan menggigitkan aktivitas kerja.
coklat
Hening, tenang mewakili warna (kayu dan tanah), menentramkan, aman stabil.
Hitam
Misteri, despresi, abstrak, berat, kesan sempit, sebagai kontras pada ruang yang di dominasi
48
warna putih.
Abu-abu
Hening tenang, penetralistik suasana
Putih
Kepolosan, kebersihan, keagungan , terang, anggun, bersahaja, luas dan membantu konsentrasi
Kuning
Ceria, cerah, semangat, senang, hangat , temperamental, menarik perhatian, lecerdikan, kaya ide dan sumber kekuatan. Sebagai penghangat suasana pada ruang-ruang suram karena kurang perncahayaan.
Tabel II. 1 (Analisa Warna, Sumber : Lou Mitchel, 1996; 15) Sedangkan untuk kesan warna pada elemen-elemen dalam interior, sebagai berikut :
warna
Merah
Analisa warna pada elemen interior
Plafon : menekan , berat , memaksa
Dinding : agresif dan menarik
Lantai : tajam
49
Merah muda
Cokelat
Jingga
Plafon : lembut, intim, nyaman
Dinding : agresif, lemah, pasif
Lantai : terlalu lembut
Plafon : menyesakkan, berat
Dinding L aman, menyakitkan
Lantai : kokoh, stabil
Plafon : menggirahkan, menarik perhatian
Kuning
Dinding: hangat bercahaya
Lantai : aktif, orientasi gerakan
Plafon : terang, bercahaya, menggairahkan
Dinding : hangat (mengarahkan ke orange), mengganggu (terlalu terang)
HIjau
Biru
Lantai : meninggikan, mengasikkan
Plafon : protektif
Dinding : dingin, aman, lembut, pasif
Lantai : alami, lembut, relaks, dingin
Plafon : meninggikan, dingin, nyata (terang), berat menyesakkan
Dinding : dingin dan jauh (terang), mendorong dan mengecilkan (gelap)
Lantai : kemudahan pergerakkan (terang), kuat (gelap)
Abu-abu
Plafon : membayangi
Dinding : netral hampir membosankan
50
Putih
Lantai : netral
Plafon : kosong
Dinding : netral, kosong, steril, tidak bertenaga,
HItam
Lantai : menghalangi
Plafon : menyesakkan
Dinding : tidak menyenangkan, menggelapkan,
Lantai : maya, abstrak
Tabel II. 2 (Analisa Warna Pada Elemen Interior,) (Sumber: Fark Mahnke, 1975 : 11)
G. INTERIOR SYSTEM a. Pencahayaan Pencahayaan adalah merupakan salah satu unsur penting yang harus di perhitungkan dalam suatuperancangan interior. Cahaya didefinisikan sebagai pancaran energy yang dapat dievaluasi secara visual. Secara sederhana cahaya adalah bentuk energy yang memungkinkan makhluk hidup dapat mengenali sekelilingmu dengan mata. (Muhaimin, 2001; 2) 1) Pada desain interior Barbershop dan Refleksi menggunakan dua sistem pencahayaan yaitu :
51
Sistem pencahayaaan Alami Sistem ini bersumber pada sinar matahari. Dalam penggunaan system ini, perlu diperhatikan keadaan iklim, arah jatuhnya sinar matahari sepanjang tahun (Nelson T, 2004; 157). Penggunaan system ini dapat digunakan pada ruang-ruang yang tidak memerlukan efek cahaya khusus.
Sistem Pencahayaan Buatan Sistem
pencahayaan
ini
berfungsi
untuk
memenuhi kebutuhan kenyamanan visual, pembentuk suasana dan penunjang kualitas visual (Nelson T, 2000; 157).
Pada sistem
ini perlu diperhatikan ketidak nyamanan bagi
pengguna antara lain: - Tidak menyebabkan keletihan pada mata - Tidak banyak membuang-buang sinar dengan percuma (efisien) dan sesuai kebutuhan - Sesuai dengan ruang tersebut dan suasana yang akan diciptakan Untuk perhitungan instalasi penerangan suasana ruangan perlu diperhatikan pula refleksi pencahayaan dari langit-langit dinding, mebel, lantai. Untuk keharmonisan ruangan dianjurkan faktor refleksi lantai minimum 15 % langit-langit 60% dan 52
dinding 30% serta mebel minimum 20% (Christina D, -dkk, 1991; 3) 2)
Dalam merencanakan instalasi pencahayaan Barbershop dan Refleksi perlu dipertimbangkan antara lain : -
Kuantitas atau jumlah cahaya pada permukaan tertentu (Lighting Level) atau tingkat penerangan.
-
Distribusi kepadatan cahaya (Iluminasi Distribution).
-
Pembatasan
agar
cahaya
tidak
menyilaukan
mata
(Limitation of Glare) -
Arah pencahayaan dan pembentukan bayangan (lighting Directionality and Shadow).
-
Warna cahaya dan refleksi warna (Light Colour And Colour Rendering).
-
Kondisi iklim ruangan (Sumber : Christian D, dkk, 1991 ; hal 1)
b. Penghawaan Adapun jenis-jenis system penghawaan buatan yang dipergunakan dalam Pusat Barbershop & Refkelsi serta pada ruang Potong adalah : 1) AC Central Sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu titik atau tempat dan di distribusikan secara terpusat ke seluruh isi gedung dengan kapasitas yang sesuai dengan ukuran ruangan dan isinya dengan menggunakan saluran udara / ducting AC. 53
2) AC Split Kapasitas daerah pelayanannya kecil tetapi lebih besar dari AC Window dan penempatannya pada dinding bagian dalam ruang biasanya digunakan pada ruang – ruang kelas, ruang studio , ruang pengelola 3) Exhoust fan Bekerja dengan cara mengeluarkan udara yang tidak diinginkan dalam ruangan seperti udara panas dan bau. c. Akustik Pengkodisian suara bertujuan mengurangi gangguan bunyi yang ditimbukan oleh suara baik dari dalam maupun dari luar area bangunan. Dalam hal ini Barbershop dan Refleksi menggunakan cara alami dalam meminimalisir adanya kebisingan suara, yakni dengan adanya vegetasi buatan berupa taman-taman landscape, kolam-kolam air dan juga penggunaan bahan material yang dapat menyerap suara seperti kayu. Site plan dari Pusat Barbershop & Refkelsi ini juga sudah sangat mendukung ketenangan dan kenyamanan bagi para pengunjung, karena selain letaknya dipinggiran perkotaan, jarak antar bangunan yang ada di area Barbershop dan Refleksi juga berjauhan, sehingga aktifitas yang terjadi pada tiap bangunan tidak mengganggu satu sama lainnya.
54
d. Sistem Keamanan dan Sistem Pemadam Kebakaran. Sistem keamanan yang digunakan pada Barbershop dan Refleksi adalah system CCTV dan manual. CCTV diletakkan pada titik tertentu. Sistem manual yang dimaksud disini adalah adanya security check, live guard dan cafeteria. Sistem pemadam kebakaran menggunakan system yaitu : sistem penyelidikan, dengan system peringatan alam sehingga mempermudah dan mempercepat diketahuinya sumber bahaya kebakaran yang terdiri 2 jenis, yaitu otomatis berupa smoke dan thermal
detector,
manual
berupa
push
button.
Sistem
penanggulangan, menggunakan alat-alat penanggulangan yang berupa fire hydrant.
55