DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR ........................................................................................
1
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ...................................
1
1.2. Penjelasan Modul....................................................................................
1
1.2.1. Desain Modul..................................................................................
1
1.2.2. Isi Modul .........................................................................................
2
1.2.3. Pelaksanaan Modul ........................................................................
3
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (CRCC) ...............................................
3
1.4. Pengertian-Pengertian Istilah ................................................................
3
BAB II STANDAR KOMPETENSI ...................................................................
5
2.1. Peta Paket Pelatihan ...............................................................................
5
2.2. Pengertian Unit Standar .........................................................................
5
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ...........................................................
6
2.3.1. Judul Unit .......................................................................................
6
2.3.2. Kode Unit ........................................................................................
6
2.3.3. Deskripsi Unit .................................................................................
6
2.3.4. Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja .................................
7
2.3.5. Batasan Variabel ............................................................................
8
2.3.6. Panduan Penilaian .........................................................................
9
2.3.7. Kompetensi Kunci...........................................................................
11
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ............................................
12
3.1. Strategi Pelatihan....................................................................................
12
3.2. Metode Pelatihan ....................................................................................
13
BAB IV BAHAN MATERI UNIT KOMPETENSI ...............................................
14
4.1. Tujuan Instruksional Umum ...................................................................
14
4.2. Tujuan Instruksional Khusus .................................................................
14
i
4.3. Pengetahuan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan ......................................................................
14
4.3.1. Definisi............................................................................................
14
4.3.2. Sarana dan Prasarana Pelatihan....................................................
14
4.3.3. Peralatan Utama Pelatihan .............................................................
14
4.3.4. Peralatan Bantu Pelatihan ..............................................................
15
4.3.5. Perangkat Lunak Pelatihan ............................................................
15
4.4. Menjelaskan manual pemasangan, spesifikasi teknik dan gambar kerja pelaksanaan ...................................................................................
15
4.4.1. Jenis tipe rangka atap baja ringan yang akan dipasang diidentifikasi dan dijelaskan secara cermat dan rinci ......................
15
4.4.2. Jenis-jenis komponen yang akan digunakan dijelaskan secara rinci ................................................................................................. 4.4.3. Gambar
lokasi
penempatan
komponen
diidentifikasi
19
dan
dijelaskan serta dibuat kodefikasinya .............................................
20
4.4.4. Metode pemasangan rangka atap baja ringan (termasuk pengaku sementara) dijelaskan ......................................................
20
4.4.5. Cara pengencangan baut/skrup dijelaskan sesuai dengan manual dan pedoman yang ditetapkan ...........................................
28
4.4.6. Diagram lawan lendut (Camber) yang diijinkan dijelaskan sesuai dengan manual dan pedoman yang ditetapkan ..............................
29
4.4.7. Cara penempatan rangka atap baja ringan ke perletakan akhir dijelaskan sesuai dengan manual dan pedoman yang ada ............
30
4.5. Menjelaskan jenis komponen rangka atap yang akan dipasang .......
31
4.5.1. Komponen rangka atap baja ringan dijelaskan sesuai dengan susunan dan urutan pemasangannya ............................................
31
4.5.2. Nomor kode komponen dijelaskan sesuai susunan, kelompok dan urutan pemasangannya ...........................................................
33
4.5.3. Batang-batang rangka atap baja ringan disusun sesuai kelompok dan urutan pemasangannya ...........................................................
34
4.6. Menjelaskan jenis peralatan dan bahan lain yang dibutuhkan ...........
34
ii
4.6.1. Jenis peralatan pengangkat komponen yang akan digunakan, dijelaskan sesuai metode pemasangan yang ditetapkan ...............
34
4.6.2. Jenis alat bantu yang akan digunakan ditentukan sesuai dengan tahapan pekerjaan ..........................................................................
34
4.6.3. Jenis dan jumlah alat pendukung diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan .......................................................................................
35
4.7. Melakukan leveling dan marking di lapangan pekerjaan.....................
35
4.7.1. Seluruh permukaan atas ring balok dalam kondisi rata dan siku diperiksa dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu .............................................................
35
4.7.2. Ikatan rangkaian ring balok ke semua bangunan dan kolom yang ada di bawahnya diperiksa .............................................................
36
4.7.3. Jarak antar kuda-kuda (perletakan) diukur kembali ........................
36
4.7.4. Posisi perletakan kuda-kuda (truss) diberi tanda sesuai dengan gambar pelaksanaan ......................................................................
36
4.7.5. Jika terjadi ketidaksesuaian perletakan melebihi yang diijinkan dilaporkan .......................................................................................
36
4.7.6. Catatan hasil persiapan pemasangan rangka atap baja ringan dibuat dengan menggunakan format sesuai dengan SOP dan prosedur yang ditetapkan ...............................................................
36
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI..................................................................................................
38
5.1. Sumber Daya manusia .............................................................................
38
5.2. Sumber-Sumber Perpustakaan.................................................................
39
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ...........................................................
39
DAFTAR PUSTAKA
iii
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
BAB I PENGANTAR
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi
Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi? Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.
Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja? Jika Anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, Anda memiliki seluruh
keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.
1.2.
Penjelasan Modul Modul ini dikonsep agar dapat digunakan pada proses Pelatihan
Konvensional/Klasikal dan Pelatihan Individual/Mandiri. Yang dimaksud dengan Pelatihan
Konvensional/Klasikal,
yaitu
pelatihan
yang
dilakukan
dengan
melibatkan bantuan seorang pembimbing atau guru seperti proses belajar mengajar sebagaimana biasanya dimana materi hampir sepenuhnya dijelaskan dan disampaikan pelatih/pembimbing yang bersangkutan. Sedangkan yang dimaksud dengan Pelatihan Mandiri/Individual adalah pelatihan yang dilakukan secara mandiri oleh peserta sendiri berdasarkan materi dan sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang bersangkutan. Pelatihan mandiri cenderung lebih menekankan pada kemauan belajar peserta itu sendiri. Singkatnya pelatihan ini dilaksanakan peserta dengan menambahkan unsur-unsur atau sumber-sumber yang diperlukan baik dengan usahanya sendiri maupun melalui bantuan dari pelatih.
1.2.1. Desain Modul Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
1
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri:
Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.
1.2.2. Isi Modul Modul ini terdiri dari 3 bagian, antara lain sebagai berikut: a. Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.
b. Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.
Kegiatan
pemeriksaan
yang
digunakan
untuk
memonitor
pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.
c. Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi:
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.
Metode-metode
yang
disarankan
dalam
proses
penilaian
keterampilan peserta pelatihan.
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
2
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3. Pelaksanaan Modul Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.
Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
Menggunakan
Buku
Informasi
sebagai
sumber
utama
dalam
penyelenggaraan pelatihan.
Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :
1.3.
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
Apakah pengakuan Kompetensi Terkini ( Recognition of Current Competency).
Jika anda telah memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.
Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah : a. Bekerja
dalam
suatu
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
pekerjaan
yang
memerlukan
suatu 3
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
pengetahuan dan keterampilan yang sama atau. b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama .
1.4.
Pengertian-Pengertian Istilah Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap. Pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan.
pelatihan
serta
pengalaman
kerja
atau
penguasaan
sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan /jabatan. Standardisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. Penilaian / Uji Kompetensi Penilaian atau uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan
mengenai
apakah
kompetensi
sudah
tercapai
dengan
membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap. Pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
4
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
tersebut ditempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan. Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti. Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
Sertifikat Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
5
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
BAB II STANDAR KOMPETENSI
2.1. Peta Paket Pelatihan Modul yang sedang Anda pelajari ini adalah untuk mencapai satu unit kompetensi, yang termasuk dalam satu paket pelatihan, yang terdiri atas unit-unit kompetensi berikut: NO.
Kode Unit
I.
Judul Unit Kompetensi Kelompok Kompetensi Umum
1
F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 01
Menerapkan Ketentuan UUJK dan K3L.
2.
F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 02
Melakukan Komunikasi dan Kerja Sama di Tempat Kerja
II.
Kelompok Kompetensi Inti F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Mengidentifikasi Kebutuhan Pekerjaan Awal Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
2.
F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 04
Membuat Rencana Kerja Harian dan Mingguan Pelaksanaan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
3.
F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 05
Membantu Dalam Pengaturan Material
4.
F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Melakukan Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
5.
F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 07
Mengkoordinasi dan Mengawasi Pelaksanaan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
6.
F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 08
Membuat Laporan Pelaksanaan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
1.
2.2. Pengertian Unit Standar Apakah Standar Kompetensi ? Setiap Standar Kompetensi Menentukan : a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi. c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
6
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini ? Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”
Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan ? Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian Kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.
Berapa banyak kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi ? Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
2.3 Unit Kompetensi yang dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : Mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. Mengidentifikasi apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. Memeriksa kemajuan peserta pelatihan. Meyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian 2.3.1
Judul Unit Melakukan Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
2.3.2
Kode Unit F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
2.3.3
Deskripsi Unit Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
untuk melakukan persiapan pemasangan rangka atap baja ringan sesuai dengan petunjuk gambar kerja. Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
7
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
2.3.4
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Elemen Kompetensi
ELEMEN KOMPETENSI 1. Menjelaskan
KRITERIA UNJUK KERJA
manual 1.1 Jenis tipe rangka atap baja ringan
pemasangan,
spesifikasi
yang akan dipasang diidentifikasi dan
teknik dan gambar kerja pelaksanaan
dijelaskan secara cermat dan rinci 1.2 Jenis-jenis
komponen
yang
akan
digunakan dijelaskan secara rinci 1.3 Gambar
lokasi
penempatan
komponen diidentifikasi dan dijelaskan serta dibuat kodefikasinya 1.4 Metode pemasangan rangka atap baja
ringan
(termasuk
pengaku
sementara) dijelaskan 1.5 Cara
pengencangan
baut/skrup
dijelaskan sesuai dengan manual dan pedoman yang ditetapkan 1.6 Diagram lawan lendut (Camber) yang diijinkan dijelaskan sesuai dengan manual dan pedoman yang ditetapkan 1.7. Cara penempatan rangka atap baja ringan ke perletakan akhir dijelaskan sesuai dengan manual dan pedoman yang ada 2. Menjelaskan komponen
jenis 2.1. Komponen rangka atap baja ringan rangka
atap
dijelaskan sesuai dengan susunan
yang akan dipasang
dan urutan pemasangannya 2.2. Nomor kode komponen dijelaskan sesuai susunan, kelompok dan urutan pemasangannya 2.3. Batang-batang
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
rangka
atap
baja
8
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA ringan disusun sesuai kelompok dan urutan pemasangannya
3. Menjelaskan jenis peralatan 3.1. Jenis dan
bahan
lain
yang
peralatan
pengangkat
yang
digunakan,
komponen
dibutuhkan
dijelaskan
akan
sesuai
metode
pemasangan yang ditetapkan 3.2. Jenis alat bantu yang akan digunakan ditentukan sesuai dengan tahapan pekerjaan 3.3. Jenis dan jumlah alat pendukung diidentifikasi
sesuai
dengan
kebutuhan 4. Melakukan marking
leveling di
dan 4.1. Seluruh permukaan atas ring balok
lapangan
dalam kondisi rata dan siku diperiksa
pekerjaan
dengan
menggunakan
selang
air
(waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu. 4.2. Ikatan rangkaian ring balok ke semua bangunan dan kolom yang ada di bawahnya diperiksa 4.3. Jarak antar kuda-kuda (perletakan) diukur kembali. 4.4. Posisi perletakan kuda-kuda (truss) diberi tanda sesuai dengan gambar pelaksanaan 4.5. Jika
terjadi
ketidaksesuaian
perletakan melebihi yang diijinkan dilaporkan 4.6. Catatan hasil persiapan pemasangan rangka
atap
baja
ringan
dibuat
dengan menggunakan format sesuai dengan SOP dan prosedur yang ditetapkan Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
9
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
2.3.5
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Batasan Variabel
1. Kontek Variabel 1.1. Unit ini diterapkan sebagai kompetensi kelompok kerja dan sebagai acuan persiapan pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan dalam skala kecil dan besar. 1.2. Unit
ini
diterapkan
dalam
satuan
berkelompok
untuk
melaksanakan pekerjaan persiapan rangka atap baja ringan meliputi : 1.2.1. Gambar rencana yang telah disetujui oleh konsultan dan vendor 1.2.2. Gambar tipe-tipe rangka baja yang akan dipasang 1.2.3. Jenis-jenis komponen yang digunakan 1.2.4. Pemeriksaan komponen–komponen dan jenis baja ringan
2. Perlengkapan
dan
Peralatan
Yang
Diperlukan
Untuk
Mengidentifikasi Komponen, Peralatan, Bahan–bahan lain dan Tenaga Kerja 2.1. Gambar konstruksi rangka atap baja ringan yang telah disetujui oleh konsultan dan Vendor 2.2. Material baja ringan sesuai dengan kebutuhan 2.3. Alat ukur, alat pemeriksa kelurusan/kerataan
3. Tugas–tugas Yang Harus Dilakukan 3.1 Membuat metode pemasangan rangka atap baja ringan yang mudah dilakukan 3.2 Leveling perletakan dipersiapkan 3.3 Titik persiapan penempatan kuda-kuda ditetapkan 3.4 Melakukan pemeriksaan hasil penyambungan dengan teliti 3.5 Peralatan dipersiapkan dalam kondisi baik
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
10
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
4. Peraturan–peraturan Yang Diperlukan 4.1 Prosedur operasi standar perusahaan 4.2 Packing list setiap pelaksanaan pekerjaan 4.3 Manual penyimpanan rangka atap baja ringan 4.4 Manual mutu perakitan
2.3.6
Panduan Penilaian
1. Kondisi Penilaian Kondisi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar. Metode uji antara lain : 1.1 Wawancara 1.2 Menggunakan alat peraga 1.3 Praktek di tempat kerja 1.4 Portofolio atau metode lain yang relevan
2. Keterkaitan dengan unit lain: 2.1 Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:
2.1.1. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03 Mengidentifikasi pekerjaan
awal
kebutuhan pemasangan
rangka atap baja ringan 2.1.2. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 04 Membuat rencana kerja harian dan
mingguan
pelaksanaan
pemasangan rangka atap baja ringan 2.1.3. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 05 Membantu
dalam
pengaturan
material Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
11
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
2.2 Kaitan Dengan Unit Lain 2.2.1. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 01 Menerapkan
Ketentuan
UUJK
dan SMK3 2.2.2. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 02 Melakukan komunikasi dan kerja sama di tempat kerja 2.2.3. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 07 mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan
pemasangan
rangka atap baja ringan 2.2.4. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 08 Membuat laporan pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan 3. Pengetahuan Yang Dibutuhkan 3.1 Tipe rangka atap baja ringan 3.2 Jenis-jenis pemasangan baja ringan 3.3 Peralatan yang digunakan 3.4 Alat leveling untuk meratakan
4. Keterampilan Yang Dibutuhkan 4.1 Keterampilan
untuk
membuat
metode
kerja
pelaksanaan
pemasangan 4.2 Keterampilan menggunakan alat pemasangan 4.3 Keterampilan menggunakan alat perata 4.4 Keterampilan melakukan pekerjaan mengencangkan mur baut 4.5 Keterampilan menyimpan sementara rangka atap baja ringan yang selesai dirakit
5. Aspek Kritis Aspek kritis yang harus diperhatikan 5.1 Kemampuan untuk membuat metode kerja perakitan rangka atap baja ringan 5.2 Kemampuan membuat rencana dan jadwal kerja 5.3 Kemampuan menerapkan prosedur standar operasi perusahaan Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
12
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
5.4 Kemampuan menyimpan rangka atap baja ringan yang sudah dirakit 5.5 Kemampuan untuk menyiapkan alat bantu dan bahan kerja 5.6 Kemampuan membuat laporan perakitan
2.3.7
Kompetensi Kunci
NO. 1.
KOMPETENSI KUNCI Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi
TINGKAT
2
2.
Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide
1
3.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
2
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok
1
5.
Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis
2
6.
Memecahkan masalah
1
7.
Menggunakan teknologi
2
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
13
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1. Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri. Artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Persiapan/ Perencanaan a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki. d. Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat pada tahap belajar. b. Merevisi
dan
meninjau
meteri
belajar
agar
dapat
menggabungkan
pengetahuan anda.
Pengamatan terhadap tugas praktek a. Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.
Implementasi a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktek. Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
14
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
c. Mempraktekkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
3.2. Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus. Kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan
kecepatan
belajarnya
masing-masing.
Meskipun
proses
belajar
dilaksanakan secara bebas. Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta. Pelatih dan Pakar / Ahli dari tempat kerja.
Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
15
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI 4.1. Tujuan Instruksional Umum
Peserta pelatihan mampu melakukan persiapan pemasangan rangka atap baja ringan
4.2. Tujuan Instruksional Khusus
Peserta pelatihan mampu menjelaskan manual pemasangan, spesifikasi teknik dan gambar kerja pelaksanaan
Peserta pelatihan mampu menjelaskan jenis komponen rangka atap yang akan dipasang
Peserta pelatihan mampu menjelaskan jenis peralatan dan bahan lain yang dibutuhkan
Peserta pelatihan mampu melakukan leveling dan marking di lapangan pekerjaan
4.3. Pengetahuan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan Mandor Pemasangan
Rangka Atap Baja Ringan 4.3.1. Definisi Pekerjaan Mandor pemasangan rangka atap baja ringan adalah salah satu bagian dari pekerjaan konstruksi yang berhubungan dengan penyetelan rangka baja, mulai dari pemasangan kuda-kuda, reng, bubungan dan pekerjaan lain yang terkait dengan atap bangunan yang terbuat dari baja ringan. Pada umumnya pekerjaan ini dilaksanakan oleh kontraktor spesialis, yang memberikan layanan perencanaan atap, perhitungan volume bahan, biaya hingga pemasangannya. Seorang mandor pemasangan rangka atap baja ringan bertugas untuk melakukan koordinasi pemasangan atap, sesuai dengan SOP yang terdapat pada masing-masing pabrikan. Bersama-sama dengan para tukang yang menjadi bawahannya, seorang mandor akan melakukan koordinasi Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
16
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
pekerjaan di lapangan. Mulai dari koordinasi kebutuhan bahan, skedul pengiriman/penerimaan, proses ereksi hingga penyelesaian akhir penutup atap. Seorang mandor harus mampu menguasai gambar kerja, serta melakukan setiap langkah kerja berdasarkan skedul yang diterimanya. Selain itu juga dapat melakukan koordinasi dengan pekerjaan struktur lainnya, seperti pekerjaan pengecoran adukan beton, terutama yang terkait dengan posisi dan dudukan rangka baja yang akan dipasang. Sebelum melakukan pemasangan, seorang mandor harus dapat memastikan bahwa posisi dudukan telah sesuai dengan koordinat pemasangannya, sehingga pada saat melakukan errection, tidak melakukan pekerjaan yang berulang-ulang yang dapat mengakibatkan in-effiesiensi pekerjaan.
4.3.2. Sarana dan Prasarana Pelatihan Pelatihan pekerjaan Mandor pemasangan rangka atap baja ringan memerlukan sarana dan prasarana, diantaranya : Ruang teori Ruang praktek
4.3.3. Peralatan Utama Pelatihan Peralatan utama pelatihan yang digunakan terkait dengan modul ini, adalah : Whiteboard Komputer / LCD proyektor Layar Alat tulis pengajaran (spidol, penghapus)
4.3.4. Peralatan Bantu Pelatihan Peralatan bantu pelatihan yang digunakan, diantaranya : Contoh material rangka baja ringan Perlengkapan dan peralatan yang digunakan Video tentang persiapan pemasangan rangka atap baja ringan Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
17
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
4.3.5. Perangkat Lunak Pelatihan Perangkat lunak pelatihan yang digunakan, diantaranya : SOP pemasangan rangka atap baja ringan SOP penggunaan peralatan SOP K3 dan Lingkungan
4.4. Menjelaskan manual pemasangan, spesifikasi teknik dan gambar kerja
pelaksanaan
4.4.1.
Jenis tipe rangka atap baja ringan yang akan dipasang diidentifikasi dan dijelaskan secara cermat dan rinci Rangka atap baja ringan adalah rangka untuk atap rumah atau
disebut kuda kuda yang terbuat dari baja sebagai pengganti rangka atap konvensional yang terbuat dari kayu. Baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsi setara dengan baja konvensional. Rangka atap baja ringan dibuat untuk memudahkan perakitan dan konstruksi. Meskipun tipis baja ringan mempunyai derajat kekuatan tarik 550 mpa, sementara baja biasa / konvensional sekitar 300 mpa. Kekuatan tarik dan tegangan ini untuk pengganti bentuknya yang tipis. Bentuk rangka atap ini berkaitan dengan model/bentuk atap. Bentuk atap bangunan tergantung pada bentuk denah bangunan dan juga keinginan dari pemilik atau perencana.
Denah bangunan bisa berbentuk bujur
sangkar, persegi panjang atau berbentuk huruf L dan lainnya. Berdasarkan bentuknya atap dapat dibedakan menjadi lima model (atap standar) yaitu atap pelana, perisai, kerucut, atap modifikasi dan atap datar: a. Atap Pelana Atap pelana merupakan atap yang berbentuk segitiga. Dengan model tersebut air dapat mengalir pada dua arah yaitu arah depan dan belakang atau arah samping kiri dan kanan. Bentuk atap ini banyak digunakan pada perumahan yang ukuran bangunannya sama dengan luas tanah Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
18
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
atau di bangunan pabrik, gudang, hanggar pesawat dan sebagainya. Atap berbentuk pelana ini memiliki resiko bocor yang lebih kecil karena tidak ada pertemuan arah air yang berbeda sehingga tidak ada talang. Kelebihan menggunakan model atap inni pengerjaannya lebih mudah & cepat serta kebutuhan bahan lebih sedikit.
Gambar 4.1. Bentuk Atap Perisai
b. Atap Perisai Atap perisai merupakan model atap yang menggunakan unsure jurai dan memilikibentuk seperti perisai. Atap ini sangat cocok digunakan untuk bangunan yang tapak dan luas tanahnya lebih besar.
Kelebihan
menggunakan atap inni antara lain modelnya lebih indah, dapat diterapkan pada bangunan yang tapaknya berbentuk T, L atau U, resiko hentakan angin kecil karena bidangnya miring. Sementara kekurangan menggunakan model ini adalah penggunaan material lebih banyak, sering terjadi kebocoran bila ada talang air, pengerjaannya lebih rumit .
Gambar 4.2. Bentuk Atap Perisai
c. Atap Kerucut Atap kerucut merupakan model atap yang tidak standar dimana kemiringan sudutnya lebih dari 300. Atap ini pun sering disebut atap limas an karena bentuknya seperti limasan.
Model seperti ini lebih banyak
menghabiskan material, penegrjaan dan perawatan lebih rumit, resiko Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
19
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
terhadap beban angina & gempa besar jika perhitungan struktur kudakudanya tidak akurat.
Gambar4.3. Bentuk Atap Kerucut
d. Atap Modifikasi Atap modifikasi merupakan bentuk yang dimodifikasi dari perpaduan dua tau tiga model atap.Model atap ini lebih banyak digunakan pada banyak perumahan saat ini.
Gambar 4.4. Bentuk Atap Modifikasi
e. Atap Datar Atap datar merupakan atap yang memiliki kemiringan kurang dari 10 0. Model rumah seperti ini sangat fleksibel untuk semua jenis tapak bangunan. Jika pengerjaannya kurang bagus maka atap model ini sering terjadi kebocoran. Berdasarkan bentuk atap selanjutnya dapat direncanakan rangka Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
20
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
kuda-kuda yang akan dipasang. Berikut ini beberapa contoh gambar rangka kuda-kuda baja ringan:
Gambar 4.5. Rangka Atap Pelana
Gambar 4.6. Rangka Atap Perisai
Gambar 4.7. Rangka Atap Kerucut (tidak standar)
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
21
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Gambar 4.8. Rangka Atap Kombinasi
Gambar 4.9. Rangka Atap Datar
4.4.2.
Jenis-jenis komponen yang akan digunakan dijelaskan secara rinci. Sebelum pelaksanaan pemasangan rangka atap ada beberapa hal
yang harus disiapkan antara lain: a. Gambar rencana atap dan gambar detail atau shop drawing sambungan (jumlah screw pada setiap sambungan). Gambar perletakkan kuda-kuda dan gambar detai lainnya. b. Perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, petunjuk kerja (SOP) Surat ijin kerja dan lainnya (lihat bagian SMK3). c. Peralatan untuk pemasangan rangka atap baja ringan, baik peralatan Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
22
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
utama maupun peralatan bantu, antara lain: bor dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya (lihat bagian kebutuhan pekerjaan awal).
Komponen-komponen dari rangka atap baja ringan terdiri dari : a. Kuda-kuda Truncated Girder (TG) b. Jurai atau Hip Rafter c. Usuk atau Rafter d. Sekur atau bracing e. Lisplang f. reng 4.4.3.
Gambar
lokasi
penempatan
komponen
diidentifikasi
dan
dijelaskan serta dibuat kodefikasinya Lokasi
penempatan
dari
komponen-komponen
rangka
atap
diidentifikasi serta diberi kode untuk memudahkan pemasangan/merangkai.
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
23
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Keterangan : TG
: Truncated Girder
T
: Truncated
S
: Kuda-kuda stnadar
HR
: Hip Rafter
R
: Rafter Gambar 4.10. Contoh identifikasi dan kodefikasi komponen rangka atap
(http//www.bnptruss.com)
4.4.4
Metode
pemasangan rangka
atap baja
ringan (termasuk
pengaku sementara) dijelaskan Sebelum pemasangan kuda-kuda maka perlu mempelajari gambar kerja menyiapkan perlatan kerja dan perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Berikut adalah langkah-langkah kerja dalam
pemasangan rangka atap baja ringan : Langkah 1: Persiapan kerja a. Mempelajari gambar rencana atap dan perletakkan kuda-kuda, dan tidak diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan. b. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan di atas ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja). c. Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya. Langkah 2: Leveling dan marking a. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan
siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
24
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Gambar 4.11. Kontrol siku dan leveling ring balok
b. Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya. c. Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana atap. d. Mengukur jarak antar kuda-kuda.
Gambar 4.12. Pemberian tanda posisi perletakan kuda-kuda dan pengukuran jarak antar kuda- kuda
Langkah 3: Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda a. Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit.
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
25
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Gambar 4.13. Pengangkat kuda-kuda secara manual
b. Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balok atau wall-plate, berdasarkan gambar kerja.
Gambar 4.14. Pemasangan kuda-kuda di atas ring balok
c. Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
26
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
sebelah kanannya adalah sisi kanan. d. Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ring
balok menggunakan benang dan lot (unting-unting).
Gambar 4.15. Kontrol posisi kuda-kuda tegak lurus terhadap ring balok
Gambar 4.16. Pengecangan kuda-kuda di atas ring balok
e. Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4 buah screw 12 – 14 x 20 HEX.
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
27
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Gambar 4.17. Kontrol ketinggian kuda-kuda (Apex)
f. Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah. g. Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kudakuda, sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja. h. Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter). i. Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar).
Gambar 4.18. Pemasangan bracing/ pengikat
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
28
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
j. Memasang balok nok. k. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
Gambar 4.19. Pemasangan screw pada reng (Roof Battens)
l. Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas truss, jurai dan rafter. m. Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kudakuda diikat memakai screw ukuran 10 -16x16 sebanyak 2 (dua) buah. n. Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari kuda-kuda terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Gambar 4.20. Pemasangan outrigger overhang pada kuda-kuda pelana terakhir
Gambar 4.21. Contoh hasil pemasangan outrigger dengan sistem overhang
Catatan: Beban diterima oleh reng tunggal, dan pada bagian tepi/ujung ditumpu oleh C.75x0.75
o. Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing ceilling battens adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di-screw. Untuk pertemuan ceilling battens dengan ring balok di beri bantalan bracket yang diikat memakai 2 (dua) buah dynabolt.
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
30
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Fungsi ceilling battens adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika diperlukan, sambungan memanjang ceilling battens sebaiknya tepat diatas bottom chord. Setiap sambungan harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan bottom chord harus di-screw. Ceiling battens selanjutnya dapat difungsikan untuk menahan plafond dan penggantungnya.
Gambar 4.22. Pemasangan ceiling battens
Gambar 4.23. Sambungan ceilling battens atau top span overlap sepanjang 40 cm dengan perkuatan 4 buah screw
p. Pemasangan penutup atap 1) Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok maupun sisi atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan benar . 2) Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas jurai dan rafter. 3) Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
31
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
battens) dengan screw 10 – 16 x 16 HEX. 4) Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas. Pemasangan
penutup atap harus lurus dan
rapi agar polanya
menjadi rapi dan tidak berbelok – belok.
4.4.5
Cara pengencangan baut/skrup dijelaskan sesuai dengan manual dan pedoman yang ditetapkan Alat Sambung (Self Drilling Screw) dan pemasangannya salah satu
bagian terpenting dari struktur rangka atap baja ringan. Self Drilling Screw (SDS), atau sekrup dengan ujung penembus baja tanpa mur. Untuk baja tipis, SDS yang dipakai harus jenis khusus dengan alur yang kasar, dan adanya ruang di bawah kepala baut. Alur yang kasar akan membuat baja tipis tersusun di antara alur (bukan dirusak oleh alur), sehingga SDS mampu memikul beban yang besar di sambungan. Hal lain yang juga penting adalah bahwa pemasangan SDS harus memakai alat khusus berupa screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi. Tanpa adanya kontrol torsi, SDS beresiko kehilangan fungsinya karena aus (overtighten), di mana keadaan ini amat berbahaya.
Gambar 4.24 a). Bentuk srew
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
32
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Gambar 4.24. b. Penempatan Srew pada konstruksi rangka baja ringan Tabel 4.1. Spesifikasi teknis screw
4.4.4.
Diagram lawan lendut (Camber) yang diijinkan dijelaskan sesuai dengan manual dan pedoman yang ditetapkan. Pada umumnya jika suatu struktur dibebani maka akan terjadi
lendutan. Camber adalah suatu kondisi dimana struktur diberi lendutan yang arahnya berlawanan dengan arah lendutan yang akan terjadi akibat pembebanan atau dalam hal ini disebut diagram lawan lendut. Besarnya Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
33
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
camber disesuaikan dengan besarnya lendutan yang terjadi (lendutan ijin). Dengan demikian maka struktur rangka atap tidak akan mengalami lendutan pada saat mendapat beban yang direncanakan. Pada umumnya lendutan yang diijinkan < 1,5 cm.
Camber
Gambar 4.25. Contoh struktur rangka kuda-kuda dengan camber
4.4.5.
Cara penempatan rangka atap baja ringan ke perletakan akhir dijelaskan sesuai dengan manual dan pedoman yang ada. Pemasangan rangka atap baja ringan di atas struktur pendukungnya
(kolom atau ringbalk) harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang sesuai dengan persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap baja ringan di antaranya adalah: a. Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada kedua tumpuannya. b. Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk. c. Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda rata. d. Sisi miring atap rata (tidak bergelombang). e. Tidak ada kerusakan lapisan pelindung. f. Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan. Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Dipasang langsung di atas ringbalk. b. Dipasang di atas ringbalk dengan perantara wall-plate. Penggunaan sistem tumpuan dengan wall-plate sedapat mungkin harus dihindari, karena tumpuan dengan wall-plate hanya ditujukan untuk Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
34
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
meratakan (leveling) ringbalk, jika ringbalk tidak rata. Penggunaan wall-plate akan berakibat kedalaman dynabolt yang tertanam di dalam ringbalk menjadi berkurang. Selain itu, juga terdapat ruang kosong di dalam wall-plate yang dapat mengakibatkan perletakan kuda-kuda menjadi kurang stabil.
(a)
( b)
Gambar 4.26. (a) Tumpuan dengan Wall-plate, (b) Langsung ringbalk
4.5. Menjelaskan jenis komponen rangka atap yang akan dipasang
4.5.1.
Komponen rangka atap baja ringan dijelaskan sesuai dengan susunan dan urutan pemasangannya Struktur
rangka
atap
baja
ringan
terdiri
dari
kuda-kuda,
bracing/pengaku, reng, sekrup dan jurai dalam/luar. Kuda kuda merupakan struktur utama dalam konstruksi atap baja ringan. Untuk mendapatkan kudakuda yang kokoh, perlu diperhatikan lebar bentangan dan besar beban yang akan diterima, demikian pula dengan derajat kemiringan atap. Dimana besar beban terdiri dari beban rangka sendiri, beban genting yang digunakan, dan beban angin (Alamanda, 2009). Kekuatan utama suatu struktur kuda-kuda baja ringan terletak pada hubungan struktur antar kuda-kuda, dalam hal ini bracing atau pengaku. Berikut adalah komponen rangka atap baja ringan dan urutan pemasangannya: a. Murplate atau balok tembok
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
35
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Murplate atau balok tembok adalah komponen rangka atap baja ringan yang terletak di atas ring balok (gambar 4.11) b. Kuda kuda atau Truncated Girder (TG) Bentuk umum dari kuda-kuda adalah bentuk segitiga dimana bagian kaki segitiga disebut kaki kuda-kuda dan dasar atau basisnya disebut balok kuda-kuda. Gambar 4.27 adalah contoh bentuk kuda-kuda.
Gambar 4.27 Contoh bentuk kuda-kuda (www.bnptruss.com)
c. Jurai atau Hip Rafter Pertemuan antara dua bidang atap yang membentuk sudut sesamanya disebut jurai. Ada jurai luar (hip rafter) dan jurai dalam (valley). Jurai luar adalah pertemuan dua bidang atap yang menjorok ke luar, sedangkan jurai dalam adalah sebaliknya (lihat gambar 4.28) Jurai dalam
Jurai luar
Gambar 4.28. Contoh atap dengan jurai luar dan dalam
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
36
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
d. Bracing/pengaku Bracing/pengaku merupakan komponen rangka atap yang berfungsi sebagai pengaku/pengikat antar kuda-kuda. Komponen ini sangat penting dipasang agar bagian-bagian rangka atap (kuda-kuda) menjadi satu kesatuan yang kokoh.
Gambar 4.29 Struktur Rangka/ kuda-kuda dengan Bracing (http//www.rangkaatap.com)
e. Reng Reng merupakan komponen dari rangka atap yang berfungsi sebagai penopang/penyangga atap genteng.
Jarak antar reng disesuaikan
dengan ukuran gentengya.
Gambar 4.30. Komponen reng yang sebagian telah dipasang genteng (http://www.edselmax.com/rangka-atap-baja-ringan.html#)
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
37
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
4.5.2.
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Nomor kode komponen dijelaskan sesuai susunan, kelompok dan urutan pemasangannya Setiap elemen/ batang dan juga komponen dari rangka atap diberi
kode. Pemberian kode ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pemasangan serta menghindari kesalahan penempatan batang elemen rangka. Notasi kodefikasi bisa menggunakan huruf (TG, R, dst) atau angka (1, 2, dst) atau kombinasi angka dengan huruf (TG1, TG2, T2, dst). Contoh Kodefikasi komponen rangka atap baja ringan dapat dilihat pada gambar 4.10.
4.5.3.
Batang-batang
rangka
atap
baja
ringan
disusun
sesuai
kelompok dan urutan pemasangannya Elemen atau batang rangka atap baja ringan dikelompokkan sesuai dengan jenis, ukuran dan urutan pemasangan. Urutan pemasangan elemenelement dari rangka atap baja ringan dapat dilihat pada metode pemasangan rangka atap baja ringan sub bab 4.4.4 diatas.
4.6. Menjelaskan jenis peralatan dan bahan lain yang dibutuhkan
4.6.1. Jenis peralatan pengangkat komponen yang akan digunakan,
dijelaskan sesuai metode pemasangan yang ditetapkan Jenis peralatan yang digunakan untuk mengangkat komponen rangka atap baja ringan tergantung dengan metode pemasangan yang digunakan. Jika pemasangan atap pada gedung tinggi dan berat rangka yang berat maka alat angkat komponen rangka baja ringan dapat menggunakan tower crane (TC) atau mobile crane. Sedangkan untuk rangka atap rumah tingga dapat menggunakan tambang sebagai alat pengangkat.
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
38
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Gambar 4.31. Tower crane
(a)
(b)
Gambar 4.32. a, dan b Mobile crane
4.6.2. Jenis alat bantu yang akan digunakan ditentukan sesuai dengan
tahapan pekerjaan. Sebelum perakitan dan pemasangan rangka atap, maka perlu disiapkan daftar alat bantu dan spesifikasi peralatan yang diperlukan. Peralatan yang digunakan dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu: Peralatan Perakitan yaitu peralatan utama dan bantu yang dibutuhkan dan digunakan untuk memotong dan merangkai kuda-kuda seperti mesin Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
39
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
pemotong, gunting pemotong, bor, gergaji besi dan lainnya. Peralatan Pemasangan yaitu peralatan utama dan bantu yang digunakan untuk pemasangan rangka atap setelah dirangkai di bawah. Peralatan tersebut seperti mesin bor, tambang, benang, unting-unting dan lainnya. Berikut
adalah
contoh
daftar
peralatan
bantu
perakitan
dan
pemasangan rangka atap baja ringan; Tabel 4.2. Contoh daftar peralatan perakitan dan pemasangan rangka atap baja ringan No A
Jenis Peralatan
Fungsi/ kegunaan Jumlah
Kondisi Baik
Peralatan perakitan 1 Mesin pemotong
Memotong
1
√
2 Mesin bor
Memasang screw
2
√
3 Gunting
Memotong
2
√
memotong
2
√
2
√
2 Mesin bor
Mengangkat komponen rangka atap Memasang screw
1
√
3 Benang
Menarik garis lurus
3
√
4 Unting-unting
Mengecek ketegakan kuda
2
√
rangka
Rusak
Keterangan
yang tipis
4 Gergaji besi dst
B
Peralatan Pemasangan 1 Tambang
kuda-
dst
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
40
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
4.6.3.
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Jenis dan jumlah alat pendukung diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan. Peralatan pendukung yang diperlukan untuk pemotongan, perakitan
dan pemasangan rangka atap baja ringan seperti lokasi (mal) tempat merakit kuda-kuda, perancah, tambang pengangkat komponen rangka atap dan lainlainnya. Peralatan yang diperlukan harus diidentifikasi dan dibuat dalam daftar simak sesuai kebutuhan dalam pekerjaan pemotongan, perakitan dan pemasangan rangka atap baja ringan.
Berikut adalah contoh identifikasi
peralatan berdasarkan jenis alat yang diperlukan dalam pekerjaan perakitan dan pemasangan atap baja ringan :
Tabel 4.3. Contoh daftar jenis dan jumlah peralatan bantu pemotongan, perakitan dan pemasangan rangka atap baja ringan.
No 1
Jenis Peralatan
Fungsi/ kegunaan Jumlah
Kondisi Baik
Rusak
Keterangan
Steger/perancah
2
Tangga aluminium
3
Waterpas/selang
4
Siku
5
Meteran
6
Benang
7
Untuing-unting dst
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
41
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
4.7. Melakukan leveling dan marking di lapangan pekerjaan
4.7.1. Seluruh permukaan atas ring balok dalam kondisi rata dan siku
diperiksa dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu. Cara pemeriksaan permukan atas ring balok dengan menggunakan selang air dapat dilihat pada gambar 4.11 di atas yaitu cara mengontrol siku dan leveling ring balok.
4.7.2.
Ikatan rangkaian ring balok ke semua bangunan dan kolom yang ada di bawahnya diperiksa Sebelum pemasangan rangka kuda-kuda, maka harus dicek ikatan
atara ring balok dengan kolom (lihat gambar 4.26) Hal ini untuk memastikan stabilitas ring balok sebelum di bebani rangka kuda-kuda. Pengecekan bisa dilakukan dengan cara pengecekan langsung (Visual) dilapangan.
4.7.3.
Jarak antar kuda-kuda (perletakan) diukur kembali Pengukuran jarak antar kuda-kuda (perletakan) dilakukan untuk
memastikan bahwa perletakan kuda-kuda telah sesuai dengan rencana. Pengecekan jarak kuda-kuda menggunakan meteran (lihat gambar 4.16).
4.7.4.
Posisi perletakan kuda-kuda (truss) diberi tanda sesuai dengan gambar pelaksanaan Setelah dilakukan pengukuran jarak perletakan kuda-kuda maka
selanjutnya harus diberi tanda posisi perletakan kuda-kuda sebelum dilakukan pemasangan. Cara pengukuran dan pemberian tanda posisi/letak kuda-kuda dapat dilihat pada gambar 4.12 di atas.
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
42
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
4.7.5.
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Jika terjadi ketidaksesuaian perletakan melebihi yang diijinkan dilaporkan. Sebelum dilakukan pemasangan kuda-kuda di atas ring balok maka
perlu dicek/kontrol posisi ring balok baik dari segi kedataran maupun kesikuannya. Jika terjadi pergeseran posisi ring balok (tidak sesuai dengan gambar rencana) seorang mandor harus melaporkan kepada site engineer untuk ditindak lanjuti.
4.7.6.
Catatan hasil persiapan pemasangan rangka atap baja ringan dibuat dengan menggunakan format sesuai dengan SOP dan prosedur yang ditetapkan Laporan hasil persiapan pemasangan rangka atap baja ringan memuat
beberapa item kegiatan berikut adalah contoh format laporan hasil kegiatan persiapan pemasangan rangka atap baja ringan. Tabel 4.4. Contoh format laporan hasil kegiatan pekerjaan persiapan No
Item
Standar/spesifikasi
Kegiatan
(gambar kerja)
Kesesuaian Ya
Tidak
Keterangan
.............................., .....................2009 Mandor
(...................................)
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
43
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 5.1. Sumber Daya Manusia
Pelatih Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman Peran Pelatih adalah untuk : a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar. b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktek baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda. d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda. e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan : a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda. b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk deperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda. c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Teman kerja/sesama peserta pelatihan Teman kerja Anda/sesama beserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda. Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
44
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
5.2. Sumber-sumber Perpustakaan Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman belajar ini. Sumber-sumber tersebut meliputi : 1. Buku referensi (text book) / buku manual servis. 2. Lembar kerja. 3. Contoh form-form check list. Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumbersumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu. Dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan
1. Judul/Nama Pelatihan : Melakukan Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan 2. Kode Program Pelatihan: F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
NO
UNIT KODE UNIT KOMPETENSI
DAFTAR PERALATAN
1.
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
DAFTAR BAHAN
KETERANGAN -
45
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim, Analisa BOW; (1980), Jakarta 2. Anonim, Mendesain Atap Rumah (http//www.id.88db.com) 3. Anonim, Modul Baja Ringan: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan Tahan Gempa. 4.
Anonim, (2006), Brochures of Light Weight Steel Products, Bluescope Lysaght.
5. Carlsen, R. D. & McHugh, J.F,(1978); Handbook of Construction Operations Forms and Formats, Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliff. 6. Istimawan Dipohusodo, 1996, Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid I, Kanisius, Cetakan pertama. 7. Organizational behaviour and Human Decision Processes (http://ees.elsevier.com/obhdp/) 8. Proses Pemasangan Struktur Baja Ringan (http//www.bnptruss.com-imagesinstall_2A_jpg.htm) 9. Smith, R.C. & Andreas, C.K; (1988), Materials of Construction – 4th Edition, McGraw-Hill, New York. 10. Stuckhart, G.; (1995), Construction Material Management (Cost Engineering), CRC. 11. Susanta, G.; (2007); Panduan Lengkap Membangun Rumah; Griya Kreasi, Jakarta. 12. Soeharto, Iman, 1995, Manajemen Proyek, Jakarta, PT. Erlangga
Modul : Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
46