DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR ........................................................................................
1
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ...................................
1
1.2. Penjelasan Modul....................................................................................
1
1.2.1. Desain Modul..................................................................................
2
1.2.2. Isi Modul .........................................................................................
2
1.2.3. Pelaksanaan Modul ........................................................................
3
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (CRCC) ...............................................
3
1.4. Pengertian-Pengertian Istilah ................................................................
4
BAB II STANDAR KOMPETENSI ...................................................................
6
2.1. Peta Paket Pelatihan ...............................................................................
6
2.2. Pengertian Unit Standar .........................................................................
6
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ...........................................................
7
2.3.1. Judul Unit .......................................................................................
7
2.3.2. Kode Unit ........................................................................................
7
2.3.3. Deskripsi Unit .................................................................................
8
2.3.4. Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja .................................
8
2.3.5. Batasan Variabel ............................................................................
10
2.3.6. Panduan Penilaian .........................................................................
11
2.3.7. Kompetensi Kunci...........................................................................
13
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ............................................
14
3.1. Strategi Pelatihan....................................................................................
14
3.2. Metode Pelatihan ....................................................................................
15
BAB IV BAHAN MATERI UNIT KOMPETENSI ...............................................
16
4.1. Tujuan Instruksional Umum ...................................................................
16
4.2. Tujuan Instruksional Khusus .................................................................
16
i
4.3. Pengetahuan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan ......................................................................
16
4.3.1. Definisi............................................................................................
16
4.3.2. Sarana dan Prasarana Pelatihan....................................................
18
4.3.3. Peralatan Utama Pelatihan .............................................................
18
4.3.4. Peralatan Bantu Pelatihan ..............................................................
18
4.3.5. Perangkat Lunak Pelatihan ............................................................
19
4.4. Mengidentifikasi jenis dan jumlah kebutuhan komponen material rangka atap baja ringan yang akan dipasang ......................................
19
4.4.1. Gambar pelaksanaan dan spesifikasi teknis pekerjaan rangka atap baja ringan dikuasai ................................................................
19
4.4.2. Susunan jenis komponen yang akan dipasang diidentifikasi urutannya. ......................................................................................
21
4.4.3. Susunan jenis komponen yang akan dipasang dipilih dan ditentukan sesuai dengan gambar pelaksanaan ............................
22
4.5. Mengidentifikasi jenis dan jumlah peralatan utama dan peralatan bantu yang akan digunakan ...................................................................
42
4.5.1. Jenis dan jumlah perkakas (tools) serta alat bantu lainnya yang akan digunakan diidentifikasi .........................................................
42
4.5.2. Perkakas (tools) dan alat bantu lainnya yang akan digunakan ditentukan jumlah dan kegunaannya ..............................................
43
4.5.3. Kesiapan peralatan utama dan peralatan bantu dilakukan sesuai dengan manual untuk menjamin kelancaran pekerjaan .................
48
4.6. Mengidentifikasi kebutuhan bahan-bahan lain yang diperlukan ........
49
4.6.1. Bahan-bahan lain yang dibutuhkan dalam pemasangan rangka atap baja ringan diidentifikasi .........................................................
49
4.6.2. Jenis bahan-bahan lain yang dibutuhkan, ditentukan berdasar pada kebutuhan yang tertuang pada gambar kerja ........................
50
4.6.3. Daftar kebutuhan bahan lain dibuat berdasar pada kuantitas, spesifikasi yang tertuang pada gambar kerja ................................
50
ii
4.7. Mengidentifkasi kebutuhan tenaga kerja ..............................................
51
4.7.1. Kebutuhan tenaga kerja untuk pemasangan rangka atap baja ringan diidentifikasi berdasar pada persyaratan kompetensi kebutuhan pekerjaan ......................................................................
51
4.7.2. Produktivitas tenaga kerja yang akan digunakan diidentifikasi berdasar pada standar minimal kinerja yang ditetapkan ...............
51
4.7.3. Daftar kebutuhan tenaga kerja dari jumlah dan kualifikasi dibuat dengan menggunakan format yang ditetapkan...............................
52
4.8. Membuat Catatan hasil identifikasi .......................................................
52
4.8.1. Catatan hasil identifikasi kebutuhan bahan, peralatan dan tenaga kerja dihimpun dan diteliti kembali kebenarannya ..........................
52
4.8.2. Catatan hasil identifikasi dibuat berdasar pada catatan yang telah dicek kebenarannya .......................................................................
55
4.8.3. Catatan hasil identifikasi disampaikan kepada pihak terkait dan diadminsitrasikan sesuai dengan prosedur kerja yang ditetapkan ..
57
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI..................................................................................................
58
5.1. Sumber Daya manusia .............................................................................
58
5.2. Sumber-Sumber Perpustakaan.................................................................
59
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ...........................................................
59
DAFTAR PUSTAKA
iii
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
BAB I PENGANTAR
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi
Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi? Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.
Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja? Jika Anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, Anda memiliki seluruh
keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.
1.2.
Penjelasan Modul Modul ini dikonsep agar dapat digunakan pada proses Pelatihan
Konvensional/Klasikal dan Pelatihan Individual/Mandiri. Yang dimaksud dengan Pelatihan
Konvensional/Klasikal,
yaitu
pelatihan
yang
dilakukan
dengan
melibatkan bantuan seorang pembimbing atau guru seperti proses belajar mengajar sebagaimana biasanya dimana materi hampir sepenuhnya dijelaskan dan disampaikan pelatih/pembimbing yang bersangkutan. Sedangkan yang dimaksud dengan Pelatihan Mandiri/Individual adalah pelatihan yang dilakukan secara mandiri oleh peserta sendiri berdasarkan materi dan sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang bersangkutan. Pelatihan mandiri cenderung lebih menekankan pada kemauan belajar peserta itu sendiri. Singkatnya pelatihan ini dilaksanakan peserta dengan menambahkan unsur-unsur atau sumber-sumber yang diperlukan baik dengan usahanya sendiri maupun melalui bantuan dari pelatih.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
1
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
1.2.1. Desain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri:
Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.
1.2.2. Isi Modul Modul ini terdiri dari 3 bagian, antara lain sebagai berikut: a. Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.
b. Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.
Kegiatan
pemeriksaan
yang
digunakan
untuk
memonitor
pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.
c. Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi:
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
2
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Metode-metode
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
yang
disarankan
dalam
proses
penilaian
keterampilan peserta pelatihan.
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3. Pelaksanaan Modul Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.
Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
Menggunakan
Buku
Informasi
sebagai
sumber
utama
dalam
penyelenggaraan pelatihan.
Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :
1.3.
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
Apakah pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency). Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.
Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
3
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
anda telah : a. Bekerja
dalam
suatu
pekerjaan
yang
memerlukan
suatu
pengetahuan dan keterampilan yang sama atau. b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau. c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.
1.4.
Pengertian-Pengertian Istilah Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap. Pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan.
pelatihan
serta
pengalaman
kerja
atau
penguasaan
sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan /jabatan. Standardisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. Penilaian / Uji Kompetensi Penilaian atau uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan
mengenai
apakah
kompetensi
sudah
tercapai
dengan
membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
4
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap. Pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan. Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti. Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
Sertifikat Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
5
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
BAB II STANDAR KOMPETENSI
2.1. Peta Paket Pelatihan Modul yang sedang Anda pelajari ini adalah untuk mencapai satu unit kompetensi, yang termasuk dalam satu paket pelatihan, yang terdiri atas unit-unit kompetensi berikut:
NO.
Kode Unit
I.
Judul Unit Kompetensi Kelompok Kompetensi Umum
1
F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 01
Menerapkan Ketentuan UUJK dan K3L.
2.
F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 02
Melakukan Komunikasi dan Kerja Sama di Tempat Kerja
II.
Kelompok Kompetensi Inti F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Mengidentifikasi Kebutuhan Pekerjaan Awal Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
2.
F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 04
Membuat Rencana Kerja Harian dan Mingguan Pelaksanaan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
3.
F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 05
Membantu Dalam Pengaturan Material
4.
F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06
Melakukan Persiapan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
5.
F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 07
Mengkoordinasi dan Mengawasi Pelaksanaan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
6.
F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 08
Membuat Catatan Pelaksanaan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
1.
2.2. Pengertian Unit Standar Apakah Standar Kompetensi ? Setiap Standar Kompetensi Menentukan : a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi. c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
6
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini ? Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”
Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan ? Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian Kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.
Berapa banyak kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi ? Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
2.3 Unit Kompetensi yang dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : Mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. Mengidentifikasi apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. Memeriksa hasil identifikasi peserta pelatihan. Meyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian
2.3.1
Judul Unit Mengidentifikasi Kebutuhan Pekerjaan Awal Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
2.3.2
Kode Unit F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
7
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
2.3.3
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Deskripsi Unit Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
yang diperlukan untuk melakukan komunikasi, kerja sama dan memimpin kelompok kerja
2.3.4
Elemen Kompetensi
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi jenis dan 1.1 Gambar pelaksanaan dan spesifikasi jumlah
kebutuhan
komponen material rangka
teknis pekerjaan rangka atap baja ringan dikuasai.
atap baja ringan yang akan 1.2 Susunan jenis komponen yang akan dipasang
dipasang diidentifikasi urutannya 1.3 Susunan jenis komponen yang akan dipasang dipilih dan ditentukan sesuai dengan gambar pelaksanaan
2. Mengidentifikasi jenis dan 2.1. Jenis dan jumlah perkakas (tools) jumlah
peralatan
utama
dan peralatan bantu yang akan digunakan
serta alat bantu lainnya yang akan digunakan diidentifikasi 2.2. Perkakas lainnya
(tools) yang
dan
alat
akan
bantu
digunakan
ditentukan jumlah dan kegunaannya 2.3. Kesiapan
peralatan
peralatan dengan
bantu manual
utama
dilakukan untuk
dan sesuai
menjamin
kelancaran pekerjaan. 3. Mengidentifikasi kebutuhan 3.1. Bahan-bahan lain yang dibutuhkan bahan-bahan diperlukan
lain
yang
dalam pemasangan rangka atap baja ringan diidentifikasi 3.2. Jenis
bahan-bahan
lain
yang
dibutuhkan, ditentukan berdasar pada
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
8
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
ELEMEN KOMPETENSI
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
KRITERIA UNJUK KERJA kebutuhan
yang
tertuang
pada
gambar kerja 3.3. Daftar kebutuhan bahan lain dibuat berdasar pada kuantitas, spesifikasi yang tertuang pada gambar kerja 4. Mengidentifkasi kebutuhan 4.1. Kebutuhan tenaga kerja
tenaga
kerja
untuk
pemasangan rangka atap baja ringan diidentifikasi persyaratan
berdasar kompetensi
pada kebutuhan
pekerjaan 4.2. Produktivitas tenaga kerja yang akan digunakan diidentifikasi berdasar pada standar
minimal
kinerja
yang
ditetapkan 4.3. Daftar kebutuhan tenaga kerja dari jumlah dan kualifikasi dibuat dengan menggunakan format yang ditetapkan. 5. Membuat identifikasi
Catatan
hasil 5.1. Catatan hasil identifikasi kebutuhan bahan, peralatan dan tenaga kerja dihimpun
dan
diteliti
kembali
kebenarannya. 5.2. Catatan
hasil
identifikasi
dibuat
berdasar pada catatan yang telah dicek kebenarannya 5.3. Catatan hasil identifikasi disampaikan kepada
pihak
diadminsitrasikan
terkait sesuai
dan dengan
prosedur kerja yang ditetapkan
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
9
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
2.3.5
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Batasan Variabel
1. Kontek Variabel 1.1. Unit ini diterapkan sebagai kompetensi kelompok dan menjadi dasar penentuan kemampuan untuk dapat melakukan pekerjaan pada pekerjaan rangka atap baja ringan 1.2. Penterjemahan gambar meliputi : : 1.2.1.
Denah gambar bangunan yang akan dikerjakan
1.2.2 As bangunan yang akan dipasang pada rangka atap baja ringan 1.2.3. Ketinggian ring balk dari lantai bangunan 1.2.4. Gambar bentuk atap tampak atas bangunan 1.2.5. Gambar potongan atap bangunan 1.2.6. Gambar detail
2. Perlengkapan dan Peralatan Yang Diperlukan Untuk Mengidentifikasi Komponen, Peralatan, Bahan–bahan lain dan Tenaga Kerja 2.1. Perlengkapan antara lain : 2.1.1. Gambar denah bangunan 2.1.2. Gambar tampak bangunan 2.1.3. Gambar potongan bangunan 2.1.4. Gambar rencana rangka atap baja ringan 2.1.5. Gambar detail 2.2. Peralatan : 2.2.1. Alat ukur (meteran) 2.2.2. Kalkulator 2.2.3. Alat Tulis Kantor (ATK)
3. Tugas–tugas Yang Harus Dilakukan 3.1. Melakukan pengukuran as–as bangunan dengan menghitung luas penutup atap. 3.2. Melakukan pengukuran tinggi atap untuk menghitung jumlah alat bantu yang diperlukan. Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
10
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
3.3. Memutuskan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. 3.4. Membuat Catatan hasil pengukuran, perhitungan, memutuskan tenaga kerja yang dibutuhkan.
4.
Peraturan–peraturan Yang Diperlukan
4.1. Prosedur operasi standar perusahaan. 4.2. Spesifikasi dan petunjuk manual pemasangan. 4.3. Standar/ketentuan K3 dan lingkungan hidup. 4.4. Manual mutu. 4.5. SOP yang diberlakukan di perusahaan.
2.3.6
Panduan Penilaian
1. Kondisi Penilaian Kondisi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar. Metode uji antara lain : 1.1. Tes tertulis. 1.2. Wawancara. 1.3. Praktek menggunakan alat peraga. 1.4. Praktek di tempat kerja. 1.5. Portofolio atau metode lain yang relevan. 2.
Keterkaitan dengan unit lain:
2.1 Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya: 2.2 Kaitan dengan unit lain 2.2.1. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 01 Menerapkan ketentuan UUJK, dan SMK3. 2.2.2. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 02 Melakukan komunikasi dan kerja sama di tempat kerja.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
11
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
2.2.3. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 04 Membuat rancana kerja harian dan mingguan pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan. 2.2.4. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 05 Membantu dalam pengaturan material. 2.2.5. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 06 Melakukan persiapan pemasangan rangka atap baja ringan. 2.2.6. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 07 Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan. 2.2.7. F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 08 Membuat Catatan pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan.
3.
Pengetahuan Yang Dibutuhkan
3.1. Peraturan perundangan yang terkait dengan konstruksi atap baja ringan. 3.2. Prosedur operasi standar perusahaan. 3.3. Spesifikasi bahan rangka atap baja ringan. 3.4. Peralatan utama dan bantu pemasangan rangka atap baja ringan. 3.5. Kualifikasi tenaga kerja pemasangan rangka atap baja ringan. 3.6. Spesifikasi dan metode pemasangan rangka atap baja ringan. 3.7. Standar/ketentuan K3 dan lingkungan hidup.
4.
Keterampilan Yang Dibutuhkan
4.1. Keterampilan untuk membaca gambar kerja. 4.2. Keterampilan untuk mengidentifikasi komponen-komponen, peralatan, dan tenaga kerja baja ringan. 4.3. Keterampilan untuk mengidentifikasi tempat–tempat kritis yang mungkin menjadi hambatan kerja. 5.
Aspek Kritis Yang Harus Diperhatikan
5.1. Kemampuan untuk membaca gambar kerja. 5.2. Kemampuan untuk mengidentifikasi komponen-komponen, peralatan, dan tenaga kerja untuk perakitan Rangka Atap Baja Ringan. 5.3. Kemampuan untuk mengukur kebutuhan tenaga kerja dan material baja ringan. 5.4. Kemampuan untuk mengidentifikasi komponen baja ringan. Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
12
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
2.3.7
Kompetensi Kunci
NO. 1.
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
KOMPETENSI KUNCI Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi
TINGKAT
1
2.
Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide
1
3.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
2
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok
2
5.
Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis
2
6.
Memecahkan masalah
1
7.
Menggunakan teknologi
2
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
13
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1. Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri. Artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Persiapan/ Perencanaan a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki. d. Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat pada tahap belajar. b. Merevisi
dan
meninjau
meteri
belajar
agar
dapat
menggabungkan
pengetahuan anda.
Pengamatan terhadap tugas praktek a. Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan. Implementasi a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indikator hasil identifikasi personal melalui kegiatan praktek. c. Mempraktekkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh. Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
14
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
3.2. Metode Pelatihan Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus. Kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan
kecepatan
belajarnya
masing-masing.
Meskipun
proses
belajar
dilaksanakan secara bebas. Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan hasil identifikasi dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta. Pelatih dan Pakar / Ahli dari tempat kerja.
Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
15
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI 4.1. Tujuan Instruksional Umum
Peserta pelatihan mampu mengidentifikasi kebutuhan pekerjaan awal pemasangan rangka atap baja ringan berdasarkan gambar kerja.
4.2. Tujuan Instruksional Khusus
Peserta pelatihan mampu mengidentifikasi jenis dan jumlah kebutuhan komponen material rangka atap baja ringan yang akan dipasang.
Peserta pelatihan mampu mengidentifikasi jenis dan jumlah peralatan utama dan peralatan bantu yang akan digunakan.
Peserta pelatihan mampu mengidentifikasi kebutuhan bahan-bahan lain yang diperlukan.
Peserta pelatihan mampu mengidentifkasi kebutuhan tenaga kerja.
Peserta pelatihan mampu membuat Catatan hasil identifikasi.
4.3. Pengetahuan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
4.3.1. Definisi Baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsi setara dengan baja konvensional. Meskipun tipis, baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik yang tinggi yaitu sekitar 550 MPa, sementara baja biasa sekitar 300 MPa. Kekuatan tarik dan tegangan ini untuk mengkompensasi bentuknya yang tipis. Ketebalan baja ringan yang beredar sekarang ini berkisar dari 0,4mm - 1mm. Kekuatan bahan baja ringan atau atap ringan. Bahan baja ringan atau atap ringan memiliki beragam tingkat kekuatan. Saat ini yang terbaik adalah baja ringan yang memiliki spesifikasi g550 atau tegangan leleh 550 mpa. Bahan ini berbeda dengan baja konvesional, yang memiliki tegangan leleh 300 mpa (g300). Namun karena sifat dasar baja adalah berkarat, maka baja ini pun harus diberi proteksi terhadap karat. Ada dua jenis proteksi; galvaniz Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
16
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
atau pelapis yang tebuat dari seng, dan zinczlume yang terbuat dari campuran seng, aluminium dan silicon Pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan adalah salah satu bagian dari pekerjaan konstruksi yang sangat penting untuk diketahui dan dipahami. Atap baja ringan sendiri adalah suatu komponen konstruksi yang diproses secara roll forming system/cold forming system dengan teknologi yang dikembangkan oleh beberapa Negara di Eropa yang tahan terhadap rayap, tidak mudah muai serta tahan tahan karat. Dari 11 nama Perusahaan Baja Ringan yang beredar di pasaran, diantaranya Smartruss, Multitruss, JSteel, Pryda, Gigasteel, Wirama Truss, Steeltruss, Prima Truss, dan lainlain. Rangka Atap Baja ringan diciptakan untuk memudahkan perakitan dan konstruksi. Meskipun tipis, baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik yang tinggi yaitu sekitar 550 MPa, sementara baja biasa sekitar 300 MPa. Kekuatan tarik dan tegangan ini untuk mengkompensasi bentuknya yang tipis. Ketebalan baja ringan yang beredar sekarang ini berkisar dari 0,4mm 1mm (Theodolite). Perhitungan kuda-kuda baja ringan amat berbeda dengan kayu, yakni cenderung lebih rapat (Equipment Kitchen). Semakin besar beban yang harus dipikul, jarak kuda-kuda semakin pendek. Misalnya untuk genteng dengan bobot 40 kg/m2 jarak kuda-kuda bisa dibuat setiap 1,4m. Sementara bila bobot genteng mencapai 75kg/m2, maka jarak kuda-kuda menjadi 1,2m. Kenapa harus dipakai rangka baja ringan? Inilah kelebihan dan kekurangannya: Kelebihan: Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu, beban yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya lebih rendah (jadi lebih irit strukturnya) Baja ringan bersifat tidak membesarkan api (non-combustible) Tidak bisa dimakan rayap (memangnya rayap makan baja…? Pemasangannya relatif lebih cepat apabila dibandingkan rangka kayu. Baja ringan nyaris tidak memiliki nilai muai dan susut, jadi tidak berubah karena panas dan dingin.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
17
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Kekurangannya : Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu, sistem rangkanya yang berbentuk jaring kurang menarik bila tanpa penutup plafon Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada salah satu bagian struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya maksudnya jika salah satu bagian kurang memenuhi syarat keamanan, maka kegagalan bisa terjadi secara keseluruhan (biasanya perhitungan strukturnya langsung dilakukan oleh structural engineer dari aplikatornya) Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profil
4.3.2. Sarana dan Prasarana Pelatihan Pelatihan pelaksanaan pekerjaan mandor pemasangan rangka atap baja ringan memerlukan sarana dan prasarana: ruang belajar mengajar dan ruang praktek , ruang ishoma serta toilet.
4.3.3. Peralatan Utama Pelatihan LCD Komputer Printer Kamera Papan Tulis / white board Alat Tulis Kantor
4.3.4. Peralatan Bantu Pelatihan 1.
Alat steger
2.
Tangga aluminium
3.
Alat potong mesin (gerinda)
4.
Waterpas / selang air
5.
Gergaji tangan (besi: gunting)
6.
Bor screw
7.
Siku
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
18
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
8.
Meteran
9.
Siku verstek
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
10. Alat Bor listrik kecil 11. Benang 12. Unting-unting 13. Bor beton dan baja
4.3.5. Perangkat Lunak Pelatihan - Modul cara pemasangan dalam bentuk CD / Video - Alat peraga
4.4. Mengidentifikasi jenis dan jumlah kebutuhan komponen material rangka atap baja ringan yang akan dipasang
4.4.1. Gambar pelaksanaan dan spesifikasi teknis pekerjaan rangka atap baja ringan dikuasai. Spesifikasi teknis dari bahan baja ringan adalah : Spesifikasi Bahan baja mutu G550:
Terbuat dari profil baja mutu tinggi (light gauge high tensile steel) tipe G550
Diproses dengan lapisan zincalume
Tegangan maksimum > 500 Mpa
Modulus elastisitas 200.000 Mpa
Modulus geser 80.000 Mpa
Zincalume
Tahan karat (55% alumunium dan 45% seng)
Tipe Hot - Dip Zinc / Alumunium Alloy
Kelas AZ 150
Kadar 150 gram/m2
Lapisan Tahan Karat Z220 (220 gr/m2) Standar International yang berlaku: ASTM A1003 / A1003M-05 (Standar Amerika) Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
19
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
AS 1397-2001 (Standar Australia) JIS 3302-1998 (Standar Jepang) Dimana ketebalan yang disyaratkan adalah: 150 gr/m2 untuk lapisan AZ (Aluminium Zink) 180 gr/m2 untuk lapisan Z (Galvanis) Program Desain Khusus Perhitungan struktur Rangka Atap Baja Ringan, dengan memenuhi standar international AS/NZS 11700-2002 (Standar Australia) AS/NZS 4600:2005
Gambar 4.1: Denah Rangka Atap
Ket. Gambar: 1. R
= Rafter (reng)
2. TG = Trunkated Girder (Balok) 3. T1 = Trunkated no.1 Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
20
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
4. S
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
= Standar (full kuda-kuda)
5, HR = Hip Rafter (Jurai luar) Catatan: Penggunaan tiap bentuk profil - Rafter (reng) : untuk membantu menahan beban genteng sebelum ke kuda-kuda, posisi setelah pemasangan girder -Trunkated Girder adalah bentuk kuda-kuda terpancung -Trunkated no.1 adalah kuda-kuda terpancung dibagian ujung dalam jurai -Standar adalah menunjukkan kuda-kuda full bentuk segitiga dipasang pada ujung pertemuan jurai bagian atas -Hip Rafter adalah balok atau batang profil untuk jurai luar, jurai adalah pertemuan antara dua bidang atap 4.4.2. Susunan jenis komponen yang akan dipasang diidentifikasi urutannya Komponen Atap : - Kaki Kuda-Kuda/Cremona/Top Chord - Tiang Kuda-Kuda/Wed Side - Batang Tarik/Bottom Chord - Penyokong/Lateral Tie - Reng
Gambar 4.2: Komponen atap
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
21
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
- Ikatan Angin/Bracing
Gambar 4.3: Komponen Rangka Atap Baja Ringan
Gambar 4.4 : Rangka Kuda-Kuda (cremona) dengan kanal
4.4.3. Susunan jenis komponen yang akan dipasang dipilih dan ditentukan sesuai dengan gambar pelaksanaan Material rangka atap ini terbuat dari 2 jenis bahan yaitu galvanis dan galvalum. Galvanis merupakan jenis baja ringan yang bercoating zink (seng) dan galvalum lebih dikenal dengan sebutan zinkalum. Rangka baja ini terdiri dari lempengan-lempengan panjang (profil) yang bervariasi bentuk dan ukurannya sesuai fungsi masing-masing dalam struktur rangka atap. Untuk kuda-kuda atau rangka utama dan gording, profil baja ringan ini biasanya berbentuk “I” atau “U” terbalik dan memiliki ukuran yang lebih Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
22
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
besar. Sedangkan reng ialah pengikat kuda-kuda dan gording yang posisinya melintang di atas kuda-kuda dan gording, serta mengikat kudakuda dan gording tersebut hingga membentuk suatu kerangka yang kokoh. Lempengan reng adalah profil yang paling kecil bentuk dan ukurannya. Fungsinya sebagai penahan genteng atau jenis atap lainnya dan sebagai pengatur jarak setiap baris genteng agar lebih rapi dan lebih “mencengkeram”.
Type C Type R
Gambar 4. 5: Bentuk Profil Atap Baja Ringan
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
23
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Gambar 4.6: Self drilling Screw (baut)
Sekrup atau ulir dibentuk melalui pemotongan alur helical secara kontinu pada permukaan silinder. Bila dilakukan pemotongan alur tunggal pada permukaan silinder maka dinamakan single thread screw dan jika dilakukan pemotongan alur lainnya pada jarak antar alur pertamanya disebut double thread screw.
Sambungan sekrup ( screw joints) terdiri dari 2 elemen yaitu : mur dan baut. Sambungan sekrup digunakan bila :
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
24
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Untuk bagian mesin yang memerlukan sambungan dan pelepasan tanpa mengakibatkan kerusakan pada komponen mesin. Untuk memegang dan penyesuaian dalam perakitan dan perawatan.
Keuntungan dan Kerugian Screw joints Keuntungan: Mempunyai reliabilitas tinggi dalam operasi. Sesuai untuk perakitan dan pelepasan komponen. Suatu lingkup yang luas dari sambungan baut diperlukan untuk beberapa kondisi operasi. Lebih murah untuk diproduksi dan lebih efisien.
Kerugian: Konsentrasi tegangan yang pada bagian ulir yg tidak mampu menahan berbagai kondisi beban Note : kekuatan sambungan sekrup tidak sebanding dengan kekuatan sambungan las atupun sambungan keling Defenisi Major diameter Diameter terbesar pada bagian ulir luar atau bagian ulir dalam dari sebuah sekrup. Sekrup dispesifikasikan oleh diameter ini, juga disebut diameter luar atau diameter nominal. Minor diameter Bagian terkecil dari bagian ulir dalam atau bagian ulir luar, disebut juga sebagai core atau diameter root. Pitch diameter Disebut juga diameter efektif, merupakan bagian yang berhubungan antara baut dan mur. Pitch Jarak dari satu ujung ulir ke ujung ulir berikutnya. Pitch =
1 No. of threads per unit length of screw
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
25
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Gambar 4.7: Jarak dari satu ujung ulir ke ujung ulir
Lokasi sambungan sekrup Pemilihan tipe sambungan dan lokasi penyambungan sangatlah penting. Lokasi penyambungan harus diatur sedemikian rupa agar mampu menahan beban tarik dan beban geser (tensile / shears load) dan bengkok akibat penyambungan harus ditekan seminim mungkin.
Bengkoknya suatu sambungan merupakan akibat dari : Misalignment ( tidak lurus) Gaya pengencangan yang terlalu besar. Gaya eksternal yang terlalu besar yang memungkinkan mengakibatkan kegagalan sambungan.
Note : Tensile Stress / Tegangan Tarik Adalah suatu sifat bahan hubungan tegangan-regangan pada tarikan memberikan nilai yang cukup berubah tergantung pada laju tegangan temperature dll. Umumnya kekuatan tarik lebih rendah daripada umpannya seperti baja, duralumin dll.
Shear Stress / Tegangan Geser Ketika benda kerja menjadi sasaran dua kekuatan yang sama atau berlawanan, bergerak secara tangensial dengan sisi yang berlawanan, dimana ini disebabkan pada setiap sisi dari benda kerja dan inilah yang Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
26
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
disebut shear stress. Dan yang berhubungan dengan regangan dikenal shear strain, yang diukur dengan sudut deformasi yang berdekatan dengan shear stress
Bending Stress / Tegangan Tekuk Dalam kegiatan perteknikan, bagian-bagian atau anggota structural mungkin menjadi sasaran pada beban static atau dinamis yang disebut sebagai bending stress. Sedikit pertimbangan akan menujukkan karena adanya moment bending, kabel pada bagian atas benda kerja akan diperpendek karena akompresi terebut.
Tipe umum sambungan sekrup 1. Through Bolt Sambungan through bolt pada umumnya merupakan suatu batang silinder beralur yang dimasukkan pada lubang yang telah dibuat/dibor pada 2 bagian yang akan disambung, dijepit dengan mur/nuts di bagian bawah dan kepala/head di bagian atas. Sambungan throughbolt yang digunakan boleh yang telah dimesin/dibuat alur ataupun yang belum dan kepalanya bisa berbentuk persegi maupun segienam. Sambungan through bolt harus dengan mudah melalui lubang bila beban bekerja sepanjang sumbu. Bila beban diberikan secara tegak lurus dengan sumbu sambungan, yang mana juga bekerja beban geser maka lubang harus diream sehingga shank dapat secara pas dimasukkan. Sambungan through bolt digunakan untuk sambungan mesin ( machine bolts), carriage bolts, automobile bolts, eye bolts, etc.
Gambar 4.8: Through bolt (Melalui baut) Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
27
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Note
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
:
Shank merupakan bagian silinder sekrup.
2. Tap Bolt Sambungan tap bolt sangat berbeda dengan sambungan through bolt. Pada sambungan tap bolt, sekrup dimasukkan ke dalam lubang antara 2 keping yang akan disambung, dengan hanya satu dari dua keping yang di tap tanpa menggunakan nut.
Gambar 4.9: Tap bolt (Tekan baut)
Note : Tap
: alat yang digunakan untuk membuat ulir dalam.
Snay : alat yang digunakan untuk membuat ulir luar.
3. Studs Stud merupakan batang silinder yang dialur pada kedua ujungnya. Salah satu ujung disekrup ke dalam lubang yang ditap pada bagian yang akan disambung sedangkan ujung lainnya digunakan untuk mur/nut. Studs pada
umumnya
digunakan
untuk menggantikan
tap
bolt untuk
mengamankan berbagai pelindung/ penutup. Contohnya pada penutup mesin, pompa silinder,dll.
Gambar 4.10: Stud Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
28
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Karena tidak disekrup secara penuh, alur pada lubang sambungan tap cenderung rusak. Kerugian ini ditutupi dengan penggunaan sambungan studs.
4. Cap Screws Cap screws hampir sama dengan tap bolt kecuali ukurannya yang kecil dan variasi bentuk kepala/head.
Gambar 4.11: Cap Screws (Jenis screw)
5. Machine Screws Hampir sama dengan cap screws hanya saja kepala/head dibuat lubang untuk obeng dan biasanya pada penggunaannya menggunakan mur/nut.
6. Set Screws
Gambar 4.12: Set Screws (mangatur screw) Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Set Screws digunakan untuk mencegah gerakan relatif/ pengeseran antar 2 komponen. Set screws disekrup melalui lubang beralur pada komponen pertama dan ujung dari sekrup itu menekan komponen lainnya. Sambungan ini mengurangi gerakan relatif antar 2 komponen yang berarti mengurangi gesekan antara ujung dari sekrup dengan komponen yang lainnya. Sambungan ini digunakan untuk mengurangi gerakan relatif antara poros dengan batang pada alat transmisi tenaga listrik.
Ukuran diameter dari set screw dapat ditentukan dengan dengan cara d = 0.125D + 0.8 cm dimana D = diameter dari batang yang akan disetscrew
Gaya tangensial yang bekerja pada permukaan batang : F = 132 d2.3 kg Torsi yang ditransmisikan set screw : T = (F x D)/2 kgcm
Locking devices / alat pengunci Umumnya penyambungan yang standard akan tetap kuat bila diberikan beban statis, namun banyak dari jenis penyambungan ini mengalami kelonggaran bila dikenakan beban dinamik ataupun pada bagian mesin yang mengalami vibrasi atau getaran. Longgarnya sambungan ini sangat berbahaya dan harus dihindari, oelh karena itu, beberapa peralatan penggunci dibuat. Berikut ini adalah penjelasannya : 1. Jam nut or lock nut Peralatan pengunci yang paling umum adalah jam, lock atau check nut.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
30
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Gambar 4.13: Jam nut or lock nut (mengunci )
Jika lock nut yang dipasang sesuai dengan gambar (a)< yang tipis di bawah dan yang tebal di atas> akan sulit untuk dibuka kembali sambungannya, bila dipasang sesuai dengan gambar (b) maka upper nut akan menanggung beban yang lebih besar dibandingkan lower nut walaupun upper nut lebih tipis. Oleh karena itu upper nut harus terbuat dari bahan yang tebal. Untuk mengatasi kesulitan yang ditimbulkan oleh kedua lock nut di atas, kedua nuts baik upper maupun lower yang digunakan sebaiknya sama tebal.
2. Castle nut Castle nut secara luas digunakan untuk pekerjaan dengan beban kejut
dan
vibrasi/getaran
tertentu.
Contohnya
pada
industri
automotive. Dari gambar dapat kita lihat bahwa split pin simasukkan ke dalam dua lubang pada nuts dan satu lubang di bolt/sekrup.
Gambar 4.14: Castle nut
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
31
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Note
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
:
Load Didefinisikan sebagai kekuatan eksternal yang mendukung bagian dari sutau mesin. Beban ini terdiri dari 3 tipe, yaitu:
Beban tetap (steady load), dikatakan beban tetap apabila beban dalam keadaan diam dimana benda tersebut tidak dapat erubah arah.
Beban gerak (variying load), apabila beban dapat dipindahkan secara kontiyu.
Beban kejut (shock load), apabila bebam digunakan dan dipindahkan secara tiba-tiba.
3. Sawn nut Pada penggunci Sawn nut, terdapat lubang di bagian samping kedalamannya kira-kira setengah dari ketinggian nut, dapat dilihat dari gambar. Ketika nut disekrup ke bawah, sebuah sekrup kecil dikencangkan sehingga menghasilkan gesekan antara nut dengan bolt. Ini mencegah kelonggaran dari nut.
Gambar 4.15: Sawn nut
4. Ponn, Ring atau grooved nut Pada grooved nut terdapat upper part hexagonal dan lower part silinder.
Pengunci
ini
banyak
digunakan
ketika
komponen
disambungkan pada bagian tepi.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
32
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Gambar 4.16: Ponn, Ring atau grooved nut
5. Locking with pin Nut dapat dikunci dengan taper pin maupun cotter pin.Tapi split pin sering digunakan untuk mengunci sekrup di atas nut seperti pada gambar (b).
Gambar 4.17: Locking with pin (Kunci pin)
6. Locking with plate Nut pada sambungan ini dapat disesuaikan dan sesudah itu dapat dikunci dengan interval sudut di bawah 30 derajat dengan menggunakan plate/keping ini.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
33
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Gambar 4.18: Locking with plate (Penguncian dengan piring)
7. Spring lock washer Spring
lock
washer
digunakan
untuk
mencegah
terjadinya
kelonggaran nut.
Gambar 4.19: Spring lock washer (Kunci spring)
Desain Alur pada Sekrup Sesuai dengan IS : 1362 – 1962 desain alur pada sekrup mencakup : 1. Desain ukuran Ukuran dari sekrup dilambangkan dengan huruf n yang diikuti dengan diameter dan pitch, keduanya dipisahkan dengan tanda x. Bila tidak ada nilai untuk pitch berarti ukuran pitch yang standard yang digunakan.
2. Desain toleransi Desain toleransi mencakup : a. Grade dari desain toleransi dilambangkan dengan : „7‟ untuk grade yang baik
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
34
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
„8‟ untuk grade yang normal atau medium „9‟ untuk grade kasar. b. Posisi toleransi dilambangkan dengan : „H‟ untuk unit thread „d‟ untuk alur sekrup yang diizinkan „h‟ untuk alur sekrup yang tidak diizinkan Contoh : M6-8d menunjukkan suatu sekrup dengan ukuran 6 mm, dengan ukuran pitch standard, toleransi grade normal dan alur yang diizinkan.
Tegangan yg terjadi akibat beban statis
Tegangan dalam akibat gaya pengencangan.
Tegangan akibat gaya luar.
Kombinasi gaya (1) dan (2).
Tegangan internal akibat gaya pengencangan
Tegangan tarik disebabkan pelonggaran baut.
Tegangan geser puntir akibat tahan gesek selama pengencangan.
Tegangan geser pada ulir.
Tegangan tekan pada ulir.
Tegangan tekuk, jika permukaan dibawah kepala baut/screw tidak dalam posisi sempurna thd sumbu baut.
Tegangan Tarik Akibat Pelonggaran Baut Tekanan awal bila digunakan untuk pengetatan sambungan yang berhubungan dengan fluida (bila tidak digunakan setengah harga Pt): Pt = 284.d Kg (satuan MKS) Pt = 2840.d N (satuan SI)
Beban aksial maksimum yg aman diaplikasikan: P = tegangan ijin x Luas penampang bawah ulir (luas tegangan)
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
35
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Luas tegangan, Stress Area = (dp + dc)2/16 dimana, dp = pitch diameter. dc = core atau minor diameter
Tegangan geser puntir akibat tahanan gesek Fs = 16T/(.dc)3 dimana, fs = tegangan geser puntir T = Torsi (momen puntir)
Tegangan geser pada ulir Fs = P/(.dc.b.n) dimana, b = lebar bagian ulir pada root. Tegangan geser pada mur Fs = P/(.d.b.n) dimana, d = major diameter
Tegangan Patah pada Ulir Fs = P/((d2-dc2)n) dimana, n = jumlah ulir
Tegangan akibat Gaya Luar
Tegangan Tarik, dimana, ft = tegangan tarik ijin bahan. P = ( dc2 Ft )/ 4
Tegangan geser P = ( d2 Fs )/ 4
Kombinasi 1 dan 2. Tegangan geser utama maksimum, f 2 fs(max) fs t 2
2
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
36
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Tegangan tarik utama maksimum, ft(max)
ft f 2 fs t 2 2
2
GALERY – GAMBAR MENGENAI SCREW
Gambar 4.20: Gambar mengenai skrew
Perlu kita ketahui bahwa, ukuran dari suatu sekrup sekrup sangatlah banyak. Ketika kita hendak membeli sekrup, kita perlu menyebutkan ukuran diameter dari kepala sekrup dan juga ukuran dari ulir sekrup tersebut. Ulir ada dua jenis yaitu ulir halus dan ulir kasar. Ulir halus pada umumnya lebih kuat. Semakin halus suatu ulir, semakin kuat suatu media diikat. Ulir yang halus biasanya digunakan pada komponen mesin yang merupakan pusat dari vibrasi dan juga pada penopang nyawa seperti mur kaliper rem. Bahan baku baut dan mur juga banyak macamnya. Ada yang terbuat dari baja liat atau plastik. Secara fisik, baut dari baja lebih kokoh, padat serta bertekstur halus. Sebaliknya, baut dari besi cor, mempunyai tekstur kasar.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
37
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Gambar 4.21: Model alur
Sekrup pada gambar (a) menunjukkan bahwa ulir terdapat pada sepanjang batang silinder. Jenis dari sekrup ini digunakan pada stud. Sedangkan pada gambar (b), ulir tidak terdapat sepanjang batang silinder. Jenis ini digunakan pada tap bolt.
Bentuk kepala pada gambar(a) biasanya digunakan pada peralatan elektronik, misalnya HP.
Sekrup pada gambar (b) biasanya digunakan untuk mengencangkan kayu. Ini dapat dikenal dari jenis ulirnya yang kasar
Gambar 4.22: Macam-macam screw
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
38
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
1 2
3
Gambar 4.23: (1) Round-Head Machine Screw, (2) Flat-Head Wood Screw, (3) And Round-Head Wood Screw
Dari kanan ke kiri: round-head machine screw, flat-head wood screw, and round-head wood screw
Gambar 4.24: Alur screw
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
39
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Macam-macam kunci pas dan kunci ring
Gambar 4.25: Macam-macam kunci pas dan kunci ring
American Standard cap screw :
Gambar 4.26: American Standard cap screw
American standard machine screw head
Gambar 4.27: American standard machine screw head Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
40
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
American standard set screw head & points
Gambar 4.28: American standard set screw head & points
American standard nuts
Gambar 4.29: American standard nuts
Tipe-tipe mata obeng dan obeng :
Gambar 4.30: Tipe-tipe mata obeng dan obeng
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
41
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Single, double dan quadruple thread screw
Gambar 4.31: Single, double dan quadruple thread screw
4.5. Mengidentifikasi jenis dan jumlah peralatan utama dan peralatan bantu yang akan digunakan
4.5.1. Jenis dan jumlah perkakas (tools) serta alat bantu lainnya yang akan digunakan diidentifikasi Untuk menentukan jenis dan jumlah perkakas (tools) serta alat bantu lainnya haruslah melihat kondisi proyek atau lapangan yang ada dan luasan bangunan yang akan dilaksanakan. Pengidentifikasian ini penting dilakukan untuk memenuhi standar kerja operasional yang ada dan mengantisipasi setiap item pekerjaan yang akan dilakukan. Jenis peralatan yang digunakan : peralatan untuk pekerjaan ini terdiri dari peralatan manual dan peralatan bermesin. Alat kerja tangan/manual Alat kerja mesin Alat Pelindung Diri (APD)
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
42
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
4.5.2. Perkakas (tools) dan alat bantu lainnya yang akan digunakan ditentukan jumlah dan kegunaannya - Stager
:
Fungsi untuk membantu bekerja di ketinggian.
Dapat
terbuat
dari
konstruksi kayu, scafolding atau tangga aluminium.
- Alat potong besi : Fungsi sebagai alat potong profil baja
- Meteran plat : Fungsi sebagai alat pengukur untuk dimensi rangka atap baja ringan
- Gerinda tangan : Fungsi sebagai alat untuk potong profil dan meratakan bekas potongan
- Gunting tangan : Fungsi sebagai alat potong profil ukuran dibawah ketebalan 4 mm
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
43
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
- Gergaji tangan : Fungsi sebagai alat untuk memotong profil
- Bor tangan : Fungsi sebagai alat untuk melubangi profil tempat pemasangan baut
-
Benang : Fungsi sebagai alat bantu untuk menarik kelurusan atau leveling dari rangka atap kuda-kuda yang akan dipasang
- Slang Air : Fungsi sebagai alat bantu untuk membuat dan mengecek kelurusan atau levelling dari rangka atap kudakuda
- Penggaris siku : Fungsi sebagai alat bantu untuk pemasangan kesikuan dari rangka kuda-kuda
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
44
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
- Kunci Pas dan Kunci Ring : Fungsi sebagai alat untuk mengencangkan dan mengendorkan baut
- Palu : Fungsi sebagai alat untuk merapikan lokasi/dudukan rangka dan bekas potongan-potongan profil
Selain peralatan utama untuk memasang rangka atap baja ringan, juga dibutuhkan alat bantu terutama untuk keselamatan kerja. Adapun alat bantu yang perlu dipersiapkan, yaitu : a. Kaca mata b. Kacamata / Goggles
Gambar 4.32 Kacamata / Goggles
Kacamata/goggles berguna untuk melindungi mata dari pekerjaan seperti mengelas, menggerinda dan memecah batu c. Helm Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
45
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Helm penutup kepala: merupakan alat pelindung kepala dari : jatuh dari ketinggian; terkena benda benda jatuhan ; terbentur saat menaiki tangga dll. Helm yang digunakan harus helm standar baik nasional maupun internasional.
Gambar 4.33. Alat Pelindung Kepala (Helm)
d. Sepatu kerja Sepatu lapangan : merupakan alat pelindung kaki , dari : terkena jatuhan benda benda keras atau kaki terkena benda benda tajam lainnya .
Gambar 4.34. alat pelindung kaki (sepatu lapangan)
e. Sarung tangan Sarung tangan: merupakan alat pelindung tangan, dari : lecet akibat
mengoperasionalkan
alat
kerja
atau
luka
akibat
teriris/tersenggol alat pertukangan kayu; terpelesetnya tangan pada waktu memegang tangga karena licin. Sarung tangan yang digunakan adalah sarung tangan dari katun yang khusus digunakan untuk memegang alat alat pertukangan kayu.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
46
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Gambar 4.35 alat pelindung tangan (sarung tangan)
f. Baju kerja g. Katrol dan tali Tali pengaman : merupakan alat pelindung diri dari jatuh dari ketinggian , akibat terpeleset pada waktu bekerja diketinggian . Biasanya tali ini diikatkan pada ikat pinggang pengaman yang dipakai pekerja yang bekerja diketinggian dan ujung yang lain dikaitkan pada besi pagar pengaman .
Gambar 4.36. Sabuk pengaman
Sabuk
pengaman/tali
pengaman
digunakan
pada
saat
melaksanakan pekerjaan konstruksi di ketinggian, khususnya pekerjaan yang dilakukan lebih dari 3 meter ketinggiannya
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
47
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Gambar 4.37. Alat pelindung tali pengaman
h. Scaff folding
4.5.3. Kesiapan peralatan utama dan peralatan bantu dilakukan sesuai dengan manual untuk menjamin kelancaran pekerjaan Agar didapat hasil kerja yang baik dan benar maka peralatan haruslah: Peralatan harus dalam kondisi baik Peralatan harus tajam, atau runcing Penggunaan peralatan harus sesuai dengan fungsinya Penempatan peralatan harus teratur Jumlah peralatan harus sesuai dengan banyaknya tenaga dan besarnya volume pekerjaan Peralatan harus digunakan oleh orang yang ahlinya Peralatan harus ditempatkan pada tempat yang aman Jumlah peralatan umumnya untuk pekerjaan pemasangan rangka atap baja ini setiap 4 tenaga kerja akan membawa : - 3 Buah Bor tangan Screw - 2 Buah gerinda tangan - 1 Buah Bor baja - 1 Buah Gunting plat
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
48
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Tabel 1 . Daftar kondisi peralatan:
No
Jenis Peralatan
Fungsi/ kegunaan
A 1
Peralatan Utama Bor Screw
Lubang baut
2
Gerinda
Meratakan
Jumlah
Kondisi Baik
3
x
bekas 2
x
Lubang tembok / ring 1
x
Rusak
Ket.
potongan 3
Bor Baja
balok 4
Gunting
Memotong
profil 1
x
dibawah ketebalan 4 mm dst B 1 2 3 4 dst
4.6. Mengidentifikasi kebutuhan bahan-bahan lain yang diperlukan
4.6.1. Bahan-bahan lain yang dibutuhkan dalam pemasangan rangka atap baja ringan diidentifikasi Jika pemasangan rangka atap baja ringan dilakukan menyetelan di bawah, maka setiap rangka kuda-kuda tersebut haruslah di klem oleh alat bantu, dapat berupa : 1. Papan 2. Kaso 3. Tambang 4. Kerekan timba air 5. Talang jurai 6. Aluminium foil Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
49
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
7. Glasswool 8. Wiremess
Hal ini dilakukan agar pada saat ereksi/pengangkatan keatas rangka kuda-kuda akan stabil, tidak goyang atau melenting jika dilakukan pemasangan rangka atap baja ringan dibawah. 4.6.2. Jenis bahan-bahan lain yang dibutuhkan, ditentukan berdasar pada kebutuhan yang tertuang pada gambar kerja Jika kondisi lapangan kurang luas tentunya sangatlah di butuhkan suatu alat bantu untuk menaikkan bahan rangka atap ke atas bangunan, seperti : - Tali tambang - Takel - Perancah/steger Oleh karena itu perlulah dilakukan suatu tinjauan terhadap lokasi pekerjaan, sebelum dimulainya pemasangan rangka atap. Kebutuhan yang sangat diperlukan sebelum memulai pekerjaan tersebut diatas adalah : - Tempat/lokasi penyimpanan rangka atap - Tempat/lokasi perakitan/pengerjaan rangka atap 4.6.3. Daftar kebutuhan bahan lain dibuat berdasar pada kuantitas, spesifikasi yang tertuang pada gambar kerja Dari hasil analisa dan dilihat dari gambar kerja dan lokasi proyek maka haruslah dibuat kan suatu daftar kebutuhan bahan yang diperlukan sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan rangka atap baja ringan. Hal ini berguna untuk pengecekan akan kebutuhan bahan yang telah dipasang dan apa kekurangan-kekurangan yang terlewatkan.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
50
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Tabel 2. Daftar Kebutuhan Bahan: No 1
Jenis Bahan
Jumlah
Ket.
Rangka Atap - Bottom Chord - Top Chord - Web Side - Lateral Tie - Reng
2
Kasau/Bambu, dll
4.7. Mengidentifkasi kebutuhan tenaga kerja
4.7.1. Kebutuhan tenaga kerja untuk pemasangan rangka atap baja ringan diidentifikasi berdasar pada persyaratan kompetensi kebutuhan pekerjaan Jumlah kebutuhan tenaga kerja ditentukan berdasarkan parameter : luasan bangunan dan tingkat kesulitan pemasangan bangunan. Sebagai gambaran untuk kondisi normal dengan luasan 100 m2 dibutuhkan 4 orang tenaga kerja (1 mandor, 2 tukang, 1 kenek). akan diselesaikan dalam waktu 4-5
hari
jika
pemotongan
dan
pemasangan
dilakukan
dilapangan,
sedangkan untuk pemotongan dan perakitan dilakukan di pabrik (pabrikasi) maka dibutuhkan waktu hanya 2 hari untuk pemasangan. Jika diambil ratarata maka kecepatan pemasangan sekitar 20 -30 m2/hari
4.7.2. Produktivitas tenaga kerja yang akan digunakan diidentifikasi berdasar pada standar minimal kinerja yang ditetapkan Untuk menghitung produktifitas, haruslah di ketahui kebutuhan waktu yang disediakan. (Time Schedule) dan volume pekerjaan atap baja ringan yang akan dilaksanakan . Dari standar minimal umumnya diatas tersebut maka disesuaikan dengan schedule yang telah di tetapkan,
akan
mendapatkan jumlah tenaga kerja yang optimum. Didalam menghitung volume pekerjaan tentunya ada gambar denah dan potongan rangka atap, urutan serta alur pelaksanaannya.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
4.7.3. Daftar kebutuhan tenaga kerja dari jumlah dan kualifikasi dibuat dengan menggunakan format yang ditetapkan. Dari hasil hitungan diatas maka dibuatkan lah daftar tenaga kerja, jumlah dan kualifikasinya untuk keseluruhan item pekerjaan pemasangan atap baja ringan. Daftar ini berguna untuk mengontrul produktifitas tenaga kerja, selama melakukan pekerjaan dan juga untuk mengontrol waktu pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh para tenaga kerja.
Tabel 3. Daftar jumlah tenaga kerja: No.
Item Pekerjaan
volume
Jumlah tenaga Kerja
1
Bottom chord
1 bh
1 tk +1 kenek
Dll.
4.8. Membuat Catatan hasil identifikasi
4.8.1. Catatan hasil identifikasi kebutuhan bahan, peralatan dan tenaga kerja dihimpun dan diteliti kembali kebenarannya. Catatan hasil identifikasi dilakukan sebagai pengendalian terhadap waktu pelaksanaan untuk pemantauan terhadap pelaksanaan proyek. Catatan harian dan Catatan mingguan yang dibuat dilakukan pemeriksaan kembali dan disetujui.
Jika
di catatan
ini ditemukan
ketidak sesuaian maka
akan
mengadakan perbaikan atau pengecekan ulang. Jika catatan hasil identifikasi disetujui maka
catatan ini haruslah di arsip atau di file kan
dengan rapih. Catatan identifikasi harian yang dibuat ini akan dibuat menjadi Catatan bulanan.
Sistem Pencatatan Catatan hasil identifikasi yang dibuat oleh Engineer, kemudian diklarifikasi oleh mandor terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan diantaranya : Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
52
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
1. Laporan Harian, berisikan : Pekerjaan yang dilaksanakan. Bahan-bahan yang didatangkan. Check-list pekerjaan. Cuaca Catatan kejadian lain. Catatan peringatan pengawas. Pengajuan program kerja dan gambar kerja. CONTOH: Tabel 4. Contoh laporan harian: LAPORAN HARIAN
NO.
JENIS PEKERJAAN
REALISASI TARGET KERJA/HARI KERJA/HARI VOLUME SATUAN VOLUME SATUAN
PEKERJAAN 1 PERSIAPAN 2 PENGUKURAN 3 PERAKITAN RANGKA DLL.
1 LS 100 M2 10 SET
1 LS 25 M2 5 SET
PEKERJA
AA BB CC DD
TUGAS
TUKANG TUKANG KENEK MANDOR
KOMENTAR :
WAKTU JAM TGL. HARI
8.00 WIB 17-Des KAMIS
TH.
2009 MANDOR PELAKSANA DD
PERALATAN BOR SCREW GUNTING GERINDA BOR BETON
JENIS
JUMLAH
CUACA
LISTRIK TANGAN LISTRIK
3 CERAH 1 MENDUNG 2 HUJAN
LISTRIK
1
8 S/D 16.00
2. Laporan Mingguan Yaitu Catatan yang berisi garis-garis besar dari apa yang telah dicantumkan dalam laporan harian.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
53
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Tabel 5. Contoh laporan mingguan: LAPORAN MINGGUAN
NO.
JENIS PEKERJAAN
VOLUME
SATUAN
HARGA SATUAN Rp.
PEKERJAAN 1 PERSIAPAN 2 PENGUKURAN PERAKITAN 3 RANGKA DLL
PROGRES PEKERJAAN MINGGU MINGGU LALU INI
TOTAL PEKERJAAN
1 LS 100 M2
0 0
1 25
1 100
10 SET
0
5
10
WAKTU
MASALAH KENDALA LAPANGAN
MANDOR LAPANGAN DD
PEMIMPIN PROYEK CACA
3. Laporan Bulanan
Yaitu Catatan yang berisi garis-garis besar dari apa yang telah dicantumkan dalam laporan mingguan. Sebagai pelengkap dan dokumentasi, Catatan ini juga berisi photo-photo dari bagian-bagian bangunan yang sedang dilaksanakan.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
54
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
4.8.2. Catatan hasil identifikasi dibuat berdasar pada catatan yang telah dicek kebenarannya Tabel 6. Daftar identifikasi pekerjaan: SPESIFIKASI KESESUAIAN (Gambar KETERANGAN Kerja) YA TIDAK Kondisi Tumpuan (Ring Balok)
ITEM PEMERIKSAAN
1. Ketinggian 4m X 2. Kedataran seluruh tumpuan datar x Perbaikan 3. Penggunaan balok anak sebagai tumpuan sesuai dengan gambar kerja Kondisi perakitan kuda-kuda (truss) sesuai gambar kerja 1. Bentuk truss 2. Jumlah screw 3. Penempatan screw 4. Jenis screw yang digunakan 5. Pemasangan aksesori sambungan 6. Bentuk sambungan (jika ada) 7. Ketinggian apex Kondisi pemasangan kuda-kuda (truss) 1. Jarak truss 2. Perkuatan tumpuan (L-bracket, dynabolt) 3. Outrigger Pemasangan Usuk/kasau (Rafter) 1. Rafter menyentuh top chord dan dibracket/discrew 2. Jumlah rafter dan penempatannya sesuai dengan gambar rencana Battens 1. Jarak roof battens 2. Jarak ceilling battens Kebersihan rangka atap dari sisa kotoran dan serpihan logam lainnya
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
55
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
Setiap catatan yang dibuat haruslah selalu di cek kebenarannya, sesuai dengan gambar pelaksanaan dan spesifikasi teknis yang diminta. Catatan ini haruslah mendapatkan persetujuan dari pengawas proyek / engineer. Segala catatan ini berguna untuk suatu pengendalian proyek yang terbagi dalam 3 hal pokok, yaitu:
1. Pengendalian terhadap Waktu Pengendalian waktu dilakukan dengan berpedoman kepada : 1. Waktu pelaksanaan yang tersedia. 2. Perhitungan hari kerja yang efektif. 3. Prestasi kerja yang dilaksanakan. 4. Proses administrasi dan masalah non-teknis lainnya.
2. Pengendalian terhadap Mutu Pengendalian mutu dalam pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan sangat ditekankan oleh pihak pemilik. Berbagai cara di upayakan dalam memperoleh hasil akhir yang baik yang sesuai dengan yang direncanakan sehingga metode pengendalian mutu dilakukan sedini mengkin.
Beberapa
hal
yang
dilakukan
dalam
mengusahakan
pengendalian mutu, yaitu : 1. Metode Quality Control. 2. Tes dan uji bahan. 3. Tes akhir pelaksanaan. Semua metode pengendalian mutu ini harus sesuai dengan yang menjadi peraturan atau pedoman mutu bahan seperti : PBI, SNI, dan lain-lain serta harus sesuai dengan perjanjian yang tertera pada dokumen kontrak.
3. Pengendalian terhadap Biaya Pengendalian
biaya
dilakukan
agar
pelaksanaan
proyek
dapat
memberikan keuntungan semaksimal mungkin dalam batasan kualitas dan waktu yang telah ditetapkan. Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
56
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
4.8.3. Catatan hasil identifikasi disampaikan kepada pihak terkait dan diadminsitrasikan
sesuai
dengan
prosedur
kerja
yang
ditetapkan Laporan harian, mingguan dan bulanan yang dibuat di laporkan kepada atasan dalam bentuk arsip atau suatu buku yang lengkap berisikan : 1. Laporan harian. 2. Laporan Mingguan. 3. Laporan Bulanan. 4. Gambar-Gambar Pelaksanaan. 5. Foto-foto proyek.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
57
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 5.1. Sumber Daya Manusia
Pelatih Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman Peran Pelatih adalah untuk : a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar c.
Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktek baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai prses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda . e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f.
Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan : a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda. b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk deperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda. c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Teman kerja/sesama peserta pelatihan Teman kerja Anda/sesama beserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda. Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
58
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
5.2. Sumber-sumber Perpustakaan Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman belajar ini. Sumber-sumber tersebut meliputi : 1. Buku referensi (text book) / buku manual servis 2. Lembar kerja 3. Contoh form-form check list Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumbersumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu. Dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan
1.
Judul/Nama Pelatihan :
Mengidentifikasi
Kebutuhan
Pekerjaan
Awal
Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan 2.
Kode Program Pelatihan
NO
UNIT KOMPETENSI
KODE UNIT
: F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
DAFTAR PERALATAN
1.
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
DAFTAR BAHAN
KETERANGAN -
59
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Mandor Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Kode Modul F. 45 2 4 4 2 2 01 II 08 03
DAFTAR PUSTAKA 1.^ (id)Istimawan Dipohusodo, Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid I, Kanisius, Cetakan pertama 1996. ISBN 979-497-533-8 2.^ (id)James A.F. Stoner dan R. Edward Freeman, Manajemen, Edisi Keempat, Cetakan Pertama 1992, Intermedia (diterjemahkan oleh Wilhelmus W. Bakowatun, SE dan Drs. Benyamin Molan), Prentice-Hall, Inc copyright 1986. ISBN 979-8081-21-8 3.^ (id) Larry Gonick, Kartun (non) Komunikasi, guna dan salah guna informasi dalam dunia modern. Kepustakaan Populer Gramedia, Juli 2007. (diterjemahkan dari Guide to (non) Communication HarperClollins Publisher, Inc copyright 1993. ISBN 978-979-9100-75-7 4.^ Journal of Management Studies (http://www.blackwellpublishing.com/journal.asp?ref=00222380) 5. ^ http://en.wikipedia.org/wiki/Organizational_studies#Further_reading 6.^http://www.telecomhall.ca/tour/inventors/2006/donald_l_hings/WalkieTalkie.pdf?sourc
eid=navclient& ie=UTF-8&rls=GGLJ,GGLJ:200610,GGLJ:en&q=Donald+L.+Hings+. THE VANCOUVER SUN, Friday August 17, 2001 Walkie-Talkie Inventor Receives Order of Canada 7. ^ International Journal of Knowledge Culture and Change Management (http://www.management-journal.com/) 8. ^ Journal of Organizational Change Management (http://www.emeraldinsight.com/info/journals/jocm/jocm.jsp) 9. ^ European Management Review (http://www.palgrave-journals.com/emr/index.html) 10.^ Anthropology of Work Review (http://www.aaanet.org/saw/awr/index.htm15. ) 11. ^ Research in Organizational behaviour (http://www.elsevier.com/wps/find/bookdescription.cws_home/704903/ description#description) 12. ^ Organizational behaviour and Human Decision Processes (http://ees.elsevier.com/obhdp/) 13.^ Journal of Management Development (http://info.emeraldinsight.com/products/journals /journals.htm?PHPSESSID=qfupm4b4equelrs4ba692nt643&id=JMD)
Modul : Pengidentifikasian Kebutuhan Pekerjaan Awal Rangka Atap Baja Ringan BUKU INFORMASI 2009
60