MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MEKANIKAL Operator Gondola Pada Bangunan Gedung Melaksanakan Tahapan Operasional Gondola F 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
BUKU INFORMASI
2009
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI (PUSBIN-KPK) S AT U A N K E R J A P U S AT P E L AT I H A N J A S A K O N S T R U K S I
Jl. Sapta Taruna Raya, Komp PU Pasar Jumat, Jakarta Selatan 12310 Telp. (021) 7656532, Fax. (021) 7511847
DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR ..........................................................................................
1
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ....................................
1
1.2. Penjelasan Modul .....................................................................................
1
1.2.1. Desain Modul ...................................................................................
2
1.2.2. Isi Modul ...........................................................................................
2
1.2.3. Pelaksanaan Modul..........................................................................
3
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (CRCC) ................................................
3
1.4. Pengertian-Pengertian Istilah ..................................................................
4
BAB II STANDAR KOMPETENSI .....................................................................
6
2.1. Peta Paket Pelatihan.................................................................................
6
2.2. Pengertian Unit Standar ...........................................................................
6
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ............................................................
7
2.3.1. Judul Unit .........................................................................................
7
2.3.2. Kode Unit..........................................................................................
7
2.3.3. Deskripsi Unit ...................................................................................
7
2.3.4. Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja ..................................
8
2.3.5. Batasan Variabel ..............................................................................
9
2.3.6. Panduan Penilaian ...........................................................................
10
2.3.7. Kompetensi Kunci ............................................................................
12
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN .............................................
13
3.1. Strategi Pelatihan .....................................................................................
13
3.2. Metode Pelatihan ......................................................................................
14
BAB IV BAHAN MATERI UNIT KOMPETENSI ................................................
15
4.1. Tujuan Instruksional Umum ....................................................................
15
4.2. Tujuan Instruksional Khusus ..................................................................
15
i
4.3. Pengetahuan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan Operator Gondola Pada Bangunan Gedung ..........................................................................
15
4.3.1. Definisi ..............................................................................................
15
4.3.2. Sarana dan Prasarana Pelatihan .....................................................
15
4.3.3. Peralatan Utama Pelatihan ..............................................................
15
4.3.4. Peralatan Bantu Pelatihan ...............................................................
15
4.3.5. Perangkat Lunak Pelatihan ..............................................................
16
4.4. Melakukan pemeriksaan kondisi cuaca sebelum mengoperasikan gondola .....................................................................................................
16
4.4.1. Laporan cuaca harian dari pihak BMG diteliti dan dipelajari ..........
16
4.4.2. Kecepatan angin diukur dengan alat pengukur kecepatan angin (anemometer) maximum 30 knot atau 15 m/sec ..............................
17
4.4.3. Pengamatan cuaca dilakukan langsung di lokasi kerja ..................
23
. 4.5. Melakukan pemasangan rambu–rambu kerja........................................
23
4.5.1. Rambu pemberitahuan sedang ada pengoperasian gondola diletakkan di semua area kerja ........................................................
23
4.5.2. Pagar pembatas (barikade) atau area kerja di pasang dengan tepat ................................................................................................
24
4.5.3. Rambu tanda wajib menggunakan APD dipasang di area kerja. ....
25
4.5.4. Semua rambu K3 dipasang rapih dan mudah terlihat. ....................
26
4.6. Mengoperasikan sistem komunikasi yang akan digunakan saat bekerja .......................................................................................................
28
4.6.1. Fungsi alat komunikasi diperiksa sesuai petunjuk pemakaian .......
28
4.6.2. Jalur frekwensi disepakati oleh tim gondola . ..................................
29
4.6.3. Jika alat komunikasi tidak berfungsi dicatat dan dilaporkan kepada atasan langsung ..................................................................
29
4.7. Mengoperasikan sistem gondola dengan aman sesuai petunjuk pemakaian .................................................................................................
30
4.7.1. Alat Pelindung Diri (APD) dan alat keselamatan mandiri dipakai ...
30
4.7.2. Keranjang dinaikkan pada posisi aman sesuai dengan ukuran
ii
panjang Gondola. ...........................................................................................
35
4.7.3. Posisi keranjang distabilkan .............................................................
36
4.7.4. Keranjang dijalankan menuju lokasi kerja .......................................
37
4.7.5. Posisi keranjang dijaga selalu stabil. ...............................................
37
4.7.6. Operasi gondola dihentikan apabila sistem gondola tidak berfungsi dengan baik ...................................................................... 4.7.7. Operasi
gondola
dihentikan
apabila
kondisi
cuaca
38
tidak
memenuhi syarat bekerja. ................................................................
38
4.7.8. Catatan pelaksanaan tahapan operasional sistem gondola dibuat dengn format dan prosedur sesuai dengan SOP ............................
39
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ....................................................................................................
41
5.1. Sumber Daya manusia ...............................................................................
41
5.2. Sumber-Sumber Perpustakaan ..................................................................
42
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ............................................................
42
DAFTAR PUSTAKA
iii
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
BAB I PENGANTAR 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi x
Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi? Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja. x
Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja? Jika Anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, Anda memiliki seluruh
keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.
1.2.
Penjelasan Modul Modul ini dikonsep agar dapat digunakan pada proses Pelatihan
Konvensional/Klasikal dan Pelatihan Individual/Mandiri. Yang dimaksud dengan Pelatihan
Konvensional/Klasikal,
yaitu
pelatihan
yang
dilakukan
dengan
melibatkan bantuan seorang pembimbing atau guru seperti proses belajar mengajar sebagaimana biasanya dimana materi hampir sepenuhnya dijelaskan dan disampaikan pelatih/pembimbing yang bersangkutan. Sedangkan yang dimaksud dengan Pelatihan Mandiri/Individual adalah pelatihan yang dilakukan secara mandiri oleh peserta sendiri berdasarkan materi dan sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang bersangkutan. Pelatihan mandiri cenderung lebih menekankan pada kemauan belajar peserta itu sendiri. Singkatnya pelatihan ini dilaksanakan peserta dengan menambahkan unsur-unsur atau sumber-sumber yang diperlukan baik dengan usahanya sendiri maupun melalui bantuan dari pelatih.
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
1
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
1.2.1. Desain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri: x Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih. x Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan
menambahkan
unsur-unsur/sumber-sumber
yang
diperlukan dengan bantuan dari pelatih.
1.2.2. Isi Modul Modul ini terdiri dari 3 bagian, antara lain sebagai berikut: a. Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.
b. Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.
Kegiatan
pemeriksaan
yang
digunakan
untuk
memonitor
pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.
c. Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi:
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
2
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Metode-metode
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
yang
disarankan
dalam
proses
penilaian
keterampilan peserta pelatihan.
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3. Pelaksanaan Modul Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.
Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
Menggunakan
Buku
Informasi
sebagai
sumber
utama
dalam
penyelenggaraan pelatihan.
Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :
1.3.
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
Apakah pengakuan Kompetensi Terkini ( Recognition of Current Competency). Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.
x
Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
3
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
anda telah : a. Bekerja
dalam
suatu
pekerjaan
yang
memerlukan
suatu
pengetahuan dan keterampilan yang sama atau. b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama .
1.4.
Pengertian-Pengertian Istilah Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap. Pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan.
pelatihan
serta
pengalaman
kerja
atau
penguasaan
sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan /jabatan. Standardisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. Penilaian / Uji Kompetensi Penilaian atau uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan
mengenai
apakah
kompetensi
sudah
tercapai
dengan
membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
4
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap. Pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan. Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti. Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
Sertifikat Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
5
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
BAB II STANDAR KOMPETENSI
2.1. Peta Paket Pelatihan Modul yang sedang Anda pelajari ini adalah untuk mencapai satu unit kompetensi, yang termasuk dalam satu paket pelatihan, yang terdiri atas unit-unit kompetensi berikut:
NO
KODE UNIT
KELOMPOK KOMPETENSI UMUM
I 1
JUDUL KOMPETENSI
F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 01
Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Selama Mengoperasikan Gondola.
2
F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 02
Menerapkan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja
3
F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 03
II
Menerapkan Kerjasama ditempat kerja
KELOMPOK KOMPETENSI INTI
1
F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 04
Mengidentifikasi Spesifikasi Teknik Gondola
2
F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 05
Melaksanakan Pemeriksaan Gondola sebelum Dioperasikan Sesuai Petunjuk Pengoperasian
3
F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06
Melakukan Gerakan Dasar Pengoperasian Gondola
4
F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
Melaksanakan Tahapan Operasional Gondola
5
F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 08
Membuat Laporan Harian Operasi
III -
KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS -
-
2.2. Pengertian Unit Standar Apakah Standar Kompetensi ? Setiap Standar Kompetensi Menentukan : a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi. c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
6
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini ? Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”
Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan ? Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian Kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.
Berapa banyak kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi ? Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
2.3 Unit Kompetensi yang dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : x Mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. x Mengidentifikasi apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. x Memeriksa kemajuan peserta pelatihan. x Meyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian 2.3.1
Judul Unit Melaksanakan Tahapan Operasional Gondola
2.3.2
Kode Unit F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
2.3.3
Deskripsi Unit Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja
yang diperlukan untuk mengoperasikan gondola secara benar dan aman sesuai dengan aplikasi dan teknik pengoperasian Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
7
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
2.3.4
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
Elemen Kompetensi
ELEMEN KOMPETENSI 1. Melakukan kondisi
KRITERIA UNJUK KERJA
pemeriksaan 1.1 Laporan cuaca harian dari pihak BMG
cuaca
sebelum
mengoperasikan gondola
diteliti dan dipelajari 1.2 Kecepatan angin diukur dengan alat pengukur
kecepatan
angin
(anemometer) maximum 30 knot atau 15 m/sec 1.3 Pengamatan
cuaca
dilakukan
langsung di lokasi kerja 2. Melakukan
pemasangan 2.1. Rambu pemberitahuan sedang ada
rambu–rambu kerja
pengoperasian gondola diletakkan di semua area kerja 2.2. Pagar pembatas (barikade) atau area kerja di pasang dengan tepat 2.3. Rambu tanda wajib menggunakan APD dipasang di area kerja 2.4. Semua rambu K3 dipasang rapih dan mudah terlihat
3. Mengoperasikan komunikasi
sistem 3.1. Fungsi
yang
akan
digunakan saat bekerja
alat
komunikasi
diperiksa
sesuai petunjuk pemakaian 3.2. Jalur frekwensi disepakati oleh tim gondola 3.3. Jika alat komunikasi tidak berfungsi dicatat dan dilaporkan kepada atasan langsung
4. Mengoperasikan gondola
sistem 4.1. Alat Pelindung Diri (APD)
dengan
aman
sesuai petunjuk pemakaian
dan alat
keselamatan mandiri dipakai 4.2. Keranjang
dinaikkan
pada
posisi
aman sesuai dengan ukuran panjang Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
8
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA gondola 4.3. Posisi keranjang distabilkan 4.4. Keranjang dijalankan menuju lokasi kerja 4.5. Posisi keranjang dijaga selalu stabil 4.6. Operasi gondola dihentikan apabila sistem
gondola
tidak
berfungsi
dengan baik 4.7. Operasi gondola dihentikan apabila kondisi cuaca tidak memenuhi syarat bekerja 4.8. Catatan
pelaksanaan
tahapan
operasional sistem gondola dibuat dengn format dan prosedur sesuai dengan SOP
2.3.5
Batasan Variabel
1. Kontek Variabel 1.1. Kompetensi ini diterapkan secara perorangan pada operator gondola yang bekerja dalam satu kelompok kerja 1.2. Untuk ini diterapkan di tempat kerja untuk dapat tercipta sinerji kelompok kerja
2. Perlengkapan dan Peralatan 2.1. Prosedur standar perusahaan 2.2. Uraian tugas pribadi dalam kelompok 2.3. Prosedur perusahaan 2.4. Uraian tugas pribadi dalam kelompok
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
9
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
3. Tugas–tugas Yang Harus Dilakukan 3.1 Melakukan pemeriksaan kondisi cuaca sebelum mengoperasikan gondola 3.2 Melakukan pemasangan rambu–rambu kerja 3.3 Mengoperasikan sistem komunikasi 3.4 Mengoperasikan sistem gondola
4. Peraturan–peraturan Yang Diperlukan 4.1 UU No. 1 Tahun 1970 tengan K3 dan pedoman pelaksanaan yang terkait dengan pengoperasian sistem gondola 4.2 Pernaker No. 5 Tahun 1985 tentang pesawat angkat dan angkut 4.3 Manual book pengoperasian gondola dari fabrikan 4.4 Prosedur standar perusahaan 4.5 Prosedur kerja di tempat kerja 4.6 Spesifikasi dan petunjuk dari pabrik
2.3.6
Panduan Penilaian
1. Kondisi Penilaian Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi
dengan
kondisi
seperti
tempat
kerja
normal
dengan
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar. Metode tersebut antara lain: 1.1 Wawancara/uji lisan, 1.2 Ujian tertulis. 1.3 Observasi, 1.4 Penugasan/demonstrasi 1.5 Portofolio atau metode lain yang relevan
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
10
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
2. Keterkaitan dengan unit lain: 2.1 Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya: 2.2 Kaitan Dengan Unit Lain 2.2.1. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 01 Menerapkan kesehatan
keselamatan kerja
(K3)
dan
selama
mengoperasikan gondola 2.2.2. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 02 Menerapkan
komunikasi
yang
efektif di tempat kerja 2.2.3. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 03 Menerapkan kerja sama di tempat kerja 2.2.4. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 04 Mengidentifikasi Spesifikasi Teknik Gondola 2.2.5. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06 Melakukan
gerakan
dasar
pengoperasian gondola 2.2.6. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 08 Membuat laporan harian operasi
3. Pengetahuan Yang Dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini : 3.1 Prinsip kerja sistem gondola 3.2 Pengaruh cuaca dalam pengoperasian gondola 3.3 Peralatan dan perlengkapan K3 untuk pengoperasian sistem gondola
4. Keterampilan Yang Dibutuhkan untuk mendukung kompetensi ini 4.1 Menggunakan perlengkapan APD dan APK dalam pengoperasian gondola 4.2 Menggunakan peralatan mengukur kecepatan angin 4.3 Menggunakan peralatan komunikasi berbasis gelombang pendek (HT)
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
11
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
5. Aspek Kritis Menemukan kembali sikap kerja yang harus diperhatikan dalam melaksanakan unit ini antara pengetahuan dan keterampilan 5.1 Kemampuan untuk melakukan kerjasama dalam kelompok 5.2 Pemeriksaan cuaca terutama kecepatan angin harus dilakukan dengan benar dan tepat 5.3 Disiplin dalam pengoperasian gondola dan semua perangkatnya sesuai petunjuk pemakaian
2.3.7
Kompetensi Kunci
NO. 1.
KOMPETENSI KUNCI Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi
TINGKAT
1
2.
Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide
1
3.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan
1
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok
1
5.
Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis
1
6.
Memecahkan masalah
1
7.
Menggunakan teknologi
1
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
12
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1. Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri. Artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Persiapan/ Perencanaan a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki. d. Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat pada tahap belajar. b. Merevisi
dan
meninjau
meteri
belajar
agar
dapat
menggabungkan
pengetahuan anda.
Pengamatan terhadap tugas praktek a. Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan. Implementasi a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktek. c. Mempraktekkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh. Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
13
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
3.2. Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus. Kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan
kecepatan
belajarnya
masing-masing.
Meskipun
proses
belajar
dilaksanakan secara bebas. Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta. Pelatih dan Pakar / Ahli dari tempat kerja.
Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
14
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI 4.1. Tujuan Instruksional Umum
Peserta pelatihan mampu melaksanakan tahapan operasional gondola
4.2. Tujuan Instruksional Khusus
Peserta pelatihan mampu melakukan pemeriksaan kondisi cuaca sebelum mengoperasikan gondola
Peserta pelatihan mampu melakukan pemasangan rambu–rambu kerja
Peserta pelatihan mampu mengoperasikan sistem komunikasi yang akan digunakan saat bekerja
Peserta pelatihan mampu mengoperasikan sistem gondola dengan aman sesuai petunjuk pemakaian
4.3. Pengetahuan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan Operator Gondola Pada
Bangunan Gedung 4.3.1. Definisi Pekerjaan Operator Gondola Pada Bangunan Gedung adalah salah satu bagian dari pekerjaan konstruksi 4.3.2. Sarana dan Prasarana Pelatihan Pelatihan pelaksanaan pekerjaan Operator gondola memerlukan sarana dan prasarana:
4.3.3. Peralatan Utama Pelatihan 1 Gondola dan perlengkapannya 2 Barikade 3 Alat-alat K3/APD
4.3.4. Peralatan Bantu Pelatihan OHP, Infokus, Komputer, HT, HP dan alat-alat tulis
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
15
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
4.3.5. Perangkat Lunak Pelatihan Perangkat lunak yang diperlukan dapat berbentuk materi presentasi yang akan dibawakan oleh instrukstur ketika mengajar dalam kelas. Aplikasi program disesuaikan dengan kebutuhan, namun hal yang utama adalah seluruh materi dapat disampaikan melalui visualisasi yang mempermudah peserta latih menyerap ilmu yang disampaikan
4.4. Melakukan
pemeriksaan kondisi cuaca sebelum mengoperasikan
gondola Kondisi cuaca sangat berpengaruh untuk pengoperasian gondola. Jika kondisi cuaca hujan, angin kencang maka gondola tidak boleh dioperasikan. Namun bila cuaca cerah dan kecepatan angin tidak terlalu kencang sehingga tidak membahayakan
keselamatan
operator
gondola
maka
dapat
dilakukan
pengoperasian gondola. Untuk itu perlu dilakukan pengecekan cuaca terlebih dahulu sebelum pengoperasian gondola dilakukan.
4.4.1.
Laporan cuaca harian dari pihak BMG diteliti dan dipelajari Dalam pelaksanaan di lapangan, perusahaan tidak menyediakan
laporan cuaca harian dari BMG ( Badan Metereologi dan Geofisika ) sebagai acuan untuk menilai kondisi cuaca. Para operator gondola biasanya menilai kondisi cuaca secara visual langsung di area kerja. Namun jika tetap dikehendaki menggunakan acuan dari laporan harian BMG, maka kondisi ini dapat diatasi dengan menggunakan ramalan/laporan cuaca dari BMG yang secara harian yang dimuat di surat kabar. Contoh laporan cuaca dari BMG yang dimuat di Koran : Kota-kota besar di Indonesia Cerah
Berawan
Mendung
Kota
Cuaca
Suhu derajat C
Ambon
Hujan ringan
24 – 30
70 – 96
Bandung
Hujan ringan
20 – 29
66 – 96
Denpasar
Hujan ringan
24 – 34
55 – 86
Jakarta
Hujan ringan
24 – 33
64 – 95
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
Kelembaban (%)
16
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
Jika pengamatan cuaca yang dilakukan oleh operator gondola menunjukkan cuaca cerah, tidak hujan dan kecepatan angin tidak terlalu tinggi sehingga aman bagi pengoperasian gondola maka dilakukan kegiatan tahap berikutnya. Sebaliknya jika pengamatan cuaca tersebut menunjukkan huja, mendung yang pekat maupaun kecepatan angin yang tinggi maka pengoperasian gondola tidak boleh dilakukan karena akan membahayakan keselamatan operator gondola. 4.4.2.
Kecepatan angin diukur dengan alat pengukur kecepatan angin (anemometer) maximum 30 knot atau 15 m/sec Kecepatan angin sangat mempengaruhi pengoperasian gondola, jika
kecepatan angin tinggi akan memabahayakan keselamatan gondola. Karena itu sebelum pengoperasian gondola dilakukan perlu diukur terlebih dahulu kecepatan angin pada saat itu. Untuk mengukur kecepatan angin, dilakukan sebagai berikut : 1. Kecepatan angin dicek dengan menggunakan alat ukur kecepatan angin Alat ukur kecepatan angin adalah anemometer. Ikuti petunjuk pada manual pengoperasian anemometer, kemudian hidupkan atau aktifkan anemometer maka kecepatan angin akan terbaca. Dalam praktek di lapangan jarang ditemui perusahaan yang menyediakan anemometer bagi para operator gondola. 2. Kecepatan angin dicek dengan menggunakan panca indera. Jika perusahaan tidak menyediakan alat pengukur kecepatan angin yaitu anemometer, maka pada umumnya para operator gondola mengukur kecepatan angin dengan menggunakan panca indera sehingga hasilnya subyektif dan tidak akurat. Namun demikian dengan data kecepatan angin berdasarkan pengamatan panca indera, jika operator gondola berpendapat
atau
membahayakan,
berkeyakinan
operator
gondola
bahwa akan
kecepatan
angin
mengoperasikan
tidak
gondola
tersebut.
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
17
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
Gambar 4.1 Contoh Alat Pengukur Angin (Anemometer)
Dalam pelaksanaan di lapangan, pada umumnya perusahaan tidak menyediakan alat ukur kecepatan angin berupa anemometer. Biasanya para operator góndola mengukur kecepatan angin dengan perasaan yang tentunya hasilnya tidak terlalu akurat. Untuk itu perusahaan perlu diwajibkan memiliki alat ukur kecepatan angin sebagai salah satu persyaratan K3. Selanjutnya operator góndola diberi pelatihan menggunakan anemometer tersebut. Tahapan mengukur kecepatan angin dengan anemometer : a. Hidupkan/fungsikan anemometer untuk mengukur kecepatan angin. b. Baca hasil pengukuran kecepatan angin tersebut c. Jika kecepatan angin tidak melebihi 30 knot atau 15 meter per detik, maka pengoperasian góndola dapat dilakukan. Jika kecepatan angin melebihi 30 knot atau 15 meter per detik, maka pengoperasian góndola tidak boleh dilakukan, atau ditunda dulu sampai beberapa waktu kemudian diukur lagi, jika kecepatan angin telah turun mencapai kecepatan kurang dari 30 knot atau 15 meter per detik maka dapat dilakukan kegiatan tahap berikutnya.
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
18
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
A. CUP COUNTER DAN WIND VANE ANEMOMETER (Alat pengukur arah dan kecepatan Angin) Cup Counter Anemometer adalah Alat untuk mengukur kecepatan Angin sedangkan Wind Vane Anemometer adalah alat untuk mengukur Arah angin. Berikut adalah cara kerja kedua alat tersebut : Cup Counter Anemometer
Gambar 4.2: Cup Counter Anemometer
Sistem Optocoupler
Gambar 4.3: Sistem Optocoupler
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
19
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
Diameter =10cm 1m =10 putaran. 1 putaran=10 hole 1m =100 hole. 1 hole = 1 pulse. maka, 1m = 100 pulse 1m/s = 100 pulse/s Wind Vane Anemometer
Gambar 4.4: Wind Vane Anemometer
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
20
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
Instalasi Anemometer
Gambar 4.5: Instalasi Anemometer
1.
Letaknya harus bebas hambatan, idealnya berjarak 10x dari tinggi hambatan.
2.
Ketinggian Anemometer = 10 meter
3.
Tiang harus kuat dan diberi pijakan untuk dinaiki.
4.
Penahan tiang diberi pondasi dan labrang àsalah satu labrang menghadap utara dari tiang anemometer dan antar labrang membentuk sudut 1200.
5.
Bila sensor WS dan WD terpisah, maka kedudukannya menghadap Utara-selatan.
6.
Bila menggunakan Solar Cell, dipasang menghadap selatan dengan sudut 10-300
7.
Untuk proteksi dipasang Lighting Protector, sourge protektor dan line protector.
8.
Bila dipasang tersendiri maka harus diberi pagar
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
21
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
B. ULTRASONIC ANEMOMETER
Gambar 4.6: Ultrasonic Anemometer
Anemometer ini menggunakan gelombang ultrasonic untuk mendeteksi pergerakan partikel di udara (diasumsikan sebagai angin). Alat ini dapat mengukur pergerakan udara vertikal (3 dimensi), namun bila terjadi hujan lebat maka partikel yang dideteksi akan tercampur dengan kecepatan jatuh air hujan/presipitasi. Alat ini menggunakan dua/tiga pasang tranduser piezoelektrik yang bekerja pada frekuensi Resonansi 40 atau 250 kHz (frek. Ultrasonic). Asas pengukuran alat pengukur parameter angin ini didasarkan pada perbedaan waktu transit (ITTD- inverse transit time difference).
Gambar 4.7: Ultrasonic Flowmeter
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
22
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
Contoh bentuk sensor ultrasonik
Gambar 4.8: Contoh bentuk sensor Ultrasonik
4.4.3.
Pengamatan cuaca dilakukan langsung di lokasi kerja Setelah laporan cuaca harian dari BMG melalui Surat Kabar
dipelajari, maka tetap perlu dilakukan pengamatan cuaca secara visual langsung di lokasi kerja dengan menggunakan panca indera. Jika hasil pengamatan cuaca secara langsung sama hasilnya atau mendekati lapoaran/ramalan cuaca harian BMG dari Surat Kabar dan hasilnya dinyatakan cuaca bagus maka kegiatan tahap berikutnya dapat dilakukan. Namun jika hasil pengamatan cuaca dari BMG bagus tetapi hasil pengamatan visual secara langsung di lokasi kerja ternyata tidak bagus, maka pengoperasian gondola tidak boleh dilakukan. Sebaliknya jika laporan harian cuaca tidak bagus tetapi pengamatan langsung secara visual dinyatakan bagus, maka lapor atasan untuk mendapat keputusan.
4.5. Melakukan pemasangan rambu–rambu kerja
Untuk menjaga agar tidak ada benda-benda yang tidak berhubungan dengan pengoperasian gondola di tempatkan di bawah lokasi kerja maupun menghindari agar tidak ada orang atau kendaraan yang melewati di bawah area lokasi kerja gondola, maka perlu dipasang rambu-rambu di lantai dasar sekitar pengoperasian gondola. Rambu-rambu tersebut meliputi: rambu pemberitahuan, pagar pembatas (barikade), rambu tanda wajib, semua rambu K3.
4.5.1. Rambu pemberitahuan sedang ada pengoperasian gondola diletakkan di semua area kerja Mengoperasikan gondola mengandung resiko terjadinya kerugian atau kecelakaan bagi orang lain yang melintas atau berada di lokasi kerja dan sekitarnya pada jarak tertentu. Kejadian tersebut misalnya jautuhnya Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
23
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
barang atau alat kerja dari gondola yang sedang beroperasi pada ketinggian tertentu, kemudian barang atau alat kerja tersebut menegenai kendaraan atau orang yang berada di atau melintas di bawahnya yang mengakibatkan mobil rusak/cacat atau orang yang melintas atau berada di bawahnya mengalami luka. Karena itu di lantai dasar tempat gondola dioperasikan perlu dipasang rambu-rambu peringatan hati-hati seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.9. Rambu
4.5.2. Pagar pembatas (barikade) atau area kerja di pasang dengan tepat Untuk mencegah orang atau kendaraan berada maupun melintas di bawah gondola yang sedang beroperasi, maka selain rambu-rambu yang telah dipasang diatas maka juga perlu di pasang pagar pembatas (barikade). Dengan demikian dapat menghindari terjadinya kerugian
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
24
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
Maupun kecelakaan pada orang lain. Gambar di bawah ini menunjukkan contoh pemasangan pagar pemabatas atau barikade saat mengoperasikan gondola.
Barikade
Gondola
Gambar 4.10. Barikade
4.5.3. Rambu tanda wajib menggunakan APD dipasang di area kerja Perusahaan perlu menyediakan rambu tanda wajib menggunakan alat pelindung diri (APD), yang meliputi penggunaan helm, sarung tangan, sepatu
pengaman,
sabuk
pengaman
dan
helm.
Meskipun
dalam
pelaksanaan di lapangan jarang yang melakukan pemasangan rambu tanda Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
25
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
wajib menggunakan APD, maka ketentuan ini perlu dilaksanakan. Sebelum mengoperasikan gondola, operator gondola harus memasang rambu tanda wajib menggunakan APD di lokasi kerja. Rambu tanda wajib Hal ini penting untuk mengingatkan para operator gondola agar sebelum mengoperasikan gondola harus menggunakan semua APD yang diwajibkan untuk dipakai selama
mengoperasikan
gondola.
Kealpaan
atau
sengaja
tidak
menggunakan APD tidak hanya akan membahayakan keselamatan jiwa operator gondola, tetapi juga dapat menimbulkan kerugian ataupun kecelakaan bagi orang lain.
4.5.4. Semua rambu K3 dipasang rapih dan mudah terlihat Semua rambu K3 harus dipasang di lokasi kerja secara rapih, mudah dilihat oleh orang lain khusunya yang melintas di sekitar lokasi kerja, dengan demikian orang ataupun kendaraan tidak akan melewati maupun berada dibawah gondola yang sedang beroperasi. Rambu-rambu K3 tersebut adalah : a. Rambu perhatian/hati-hati sedang ada pengoperasian gondola.
Gambar 4.11. Rambu perhatian/hati-hati sedang ada pengoperasian gondola
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
26
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
b. Pagar pembatas (barikade).
Barikade
Gondola
Gambar 4.12. Pagar pembatas (barikade)
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
27
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
c. Rambu-rambu wajib memasang K3
Wajib Menggunakan K3 Sebelum dan Selama Mengoperasikan Gondola
Gambar 4.13. Rambu-rambu K3
4.6. Mengoperasikan sistem komunikasi yang akan digunakan saat bekerja
4.6.1.
Fungsi alat komunikasi diperiksa sesuai petunjuk pemakaian Alat komunikasi yang digunakan selama mengoperasikan gondola
adalah adalah HT dan/atau hand phone. HT dan /atau hand phone sebagai alat komunikasi harus diperiksa sesuai petunjuk pemakaian atau dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Periksa secara visual kondisi fisik HT dan hand phone yang akan digunakan selama mengoperasikan gondola. b. Pastikan bahwa kondisi HT maupun handphone adalahbaik dan dapat berfungsi. c. Kondisi battery harus penuh. d. Pastikan bahwa batteray hand phone maupun HT dalam kondisi penuh,jika ternyata tidak penuh harus ditukar dengan batteray yang penuh. e. Pastikan tidak ada gangguan atas HT maupun hand phone f. HT maupun hand phone benar-benar dapat difungsikan, jika ternyata ada Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
28
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
gangguan harusditukar dengan HT mapun handphone yang dapat berfungsi dengan baik. g. Uji coba aktifkan HT atau HP tersebut untuk berkomunikasi h. dengan atasan maupun rekan kerja atau yang berkaitan dengan pengopersian gondola. i.
Jika hasil uji coba tersebut ternyata ditemukan
gangguan atas HT
dan,atau hand phone maka lapor atasan untuk mendapat instruksi ataupun keputusan. j. Selama belum ada keputusan yang pasti dari atasan, maka operator gondola tidak boleh mengoperasikan gondola
4.6.2.
Jalur frekwensi disepakati oleh tim gondola Jalur frekwensi HT yang akan digunakan sebagai alat komunikasi
operator gondola selama mengoperasikan gondola, ditetapkan lebih dahulu
biasanya sudah
secara pernanen oleh atasan atau perusahaan
tempat operator gondolla bekerja. Jalur frekwensi ini tidak boleh diubah oleh operator gondola
4.6.3.
Jika alat komunikasi tidak berfungsi dicatat dan dilaporkan kepada atasan langsung Alat komunikasi banyak ragamnya, yaitu : a. HT
Gambar 4.14. Handytalky (HT)
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
29
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
b. Hand phone
Gambar 4.15. Hand phone
Jika hasil pemeriksaan dijumpai ada yang cacat, gangguan ataupun tidak berfungsi maka dicatat dengan rapi dan jelas kemudian segera lapor atasan untuk mendapat instruksi atau keputusan lebih lanjut.
4.7. Mengoperasikan
sistem gondola dengan aman sesuai petunjuk
pemakaian
4.7.1. Alat Pelindung Diri (APD) dan alat keselamatan mandiri dipakai
Bagian tubuh yang sering mendapat kecelakaan adalah kepala, tangan dan kaki. Oleh karena itu, bagian tubuh tersebut perlu mendapat perlindungan secukupnya, sesuai dengan sifat pekerjaan yang dilakukan. Beberapa alat pelindung diri tersebut adalah sebagai berikut : Setelah semua ketentuan dan persyaratan untuk mengoperasikan gondola dipenuhi, maka operator gondola siap mengoperasikan gondola. Selanjutnya operator gondola harus menggunakan alat pelindung diri (APD) , yaitu : a. Sepatu Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
30
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
b. Sarung Tangan c. Helm d. Sabuk pengaman e. Penutup telinga f. Perlindungan pernafasan g. Kaca mata h. Pakaian las
Setelah semua alat pelindung diri (APD) dipakai, maka sambungkan kabel elektrik ke sumber listrik, dengan ketentuan 380 v, dan 3 phase. 33
a. Sepatu
Gambar 4.16 Sepatu Kerja
Sepatu ini berguna untuk melindungi kaki dari benda yang jatuh, benda tajam, luka terjepit dan aliran listrik serta tempat kerja yang becek.
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
31
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
b. Sarung Tangan
Gambar 4.17. Sarung Tangan
Sarung tangan ini berguna untuk melindungi tangan dari batuan yang tajam, serpihan besi, ciran, semen dan memegang dan bergesekan dengan kawat baja maupun benda keras lainnya. c. Helm
Gambar 4.18. Helm
Helm ini digunakan untuk melindungi kepala dari benturan benda keras yang terjatuh maupun untuk melindungi kepala jika pekerja terjatuh
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
32
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
d. Sabuk Pengaman
Gambar 4.19. Sabuk pengaman
Sabuk pengaman digunakan pada saat melaksanakan pekerjaan konstruksi di ketinggian, khususnya pekerjaan yang dilakukan lebih dari 3 meter ketinggiannya. e. Penutup Telinga
Gambar 4.20. Penutup Telinga
Penutup telinga berguna untuk melindungi telinga dari suara bising akibat pekerjaan konstruksi Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
33
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
f. Pelindung Pernafasan
Gambar 4.21. Pelindung Pernafasan
Pelindung pernafasan digunakan untuk melindungi pernafasan dari debu atau bahan baku/material yang mengandung zat kimia, partikel-partikel yang mengganngu kesehatan g. Kacamata / Goggles
Gambar 4.22. Kacamata / Goggles
Kacamata/goggles berguna untuk melindungi mata dari pekerjaan seperti mengelas, menggerinda dan memecah batu.
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
34
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
h. Pakaian las ( welding apron )
Gambar 4.23. Pakaian las ( welding apron )
Pakaian las ini digunakan untuk melindungi tubuh dari percikan api akibat las.
4.7.2.
Keranjang dinaikkan pada posisi aman sesuai dengan ukuran panjang gondola Sebelum operator gondola menggerakkan gondola naik ke atas
maka pastikan bahwa semua alat komunikasi diaktifkan. Setelah operator gondola menggunakan APD secara lengkap,maka operator gondola harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Siapkan dan bawa alat-alat kerja untuk membersihkan gedung termasuk kop kaca ke dalam keranjang gondola b. Bawa alat komunikasi yaitu HT dan / atau HP c. Operator gondola naik ke keranjang gondola d. Tekan tombol on untuk menghidupkan/mengaktifkan gondola e. Pasang wire rope ke hook wire rope utama,masukkan wire rope ke drum penggulung sampai berhenti, tekan tombol up maka drum penggulung akan menarik wire rope, setelah wire rope keluar dari drum penggulung, lalu masukkan wire ke pully yang ada di atas arm cross bar baru masukkan ke platform (keranjang gondola). f. Gerakkan keranjang gondola naik ke posisi aman dengan menekan tombol up (naik), yaitu sekitar setinggi sekitar 2,5 meter dari permukaan Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
35
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
tanah g. Lakukan uji coba menghidupkan motor di bagian kiri dan kanan dalam keranjang gondola untuk memastikan bahwa motor-motor tersebut dapat bekerja/berfungsi untuk menstabilkan posisi gondola. h. Bila ternyata motor-motor yang berfungsi untuk menstabilkan gondoal tidak dapat berfungsi/bekerjs, maka turunkan gondola ke tanah dan matikan gondola. i. Pengoperasian gondola tidak boleh diteruskan, kemudian segera lapor pada atasan j. Namun jika fungsi motor - motor untuk menstabilkan gondola ternyata bekerja dengan baik, maka pengoperasian gondola dilanjutkan dengan uji sistem alat keselamatan k. Lakukan uji coba semua sistem atau alat keselamatan (safety device) godola untuk memastika bahwa sistem keselamatan gondola dapat berfungsi dengan baik, jika ternyata mengalami gangguan atau ada yang tidak berfungsi lapor pada atasan. Namun jika sistem keselamatan berfungsi dengan baik maka pengoperasian gondola dilanjutkan ke tahap berikutnya. l. Lakukan uji coba atau mengoperasikan secara manual ( tanpa menggunakan sumber tenaga listrik ) dengan menggunakan tuas kecil yang tersedia, jika tidak berfungsi maka pengoperasian gondola dihentikan, selanjutnya lapor pada atasan. Namun bila hasil uji coba tersebut ternyata berfungsi, maka pengoperasian gondola dapat dilanjutkan pada tahap berikutnya.
4.7.3.
Posisi keranjang distabilkan Setelah gondola digerakkan naik pada ketinggian tertentu, kadang-
kadang gondola berada atau mengalami posisi miring ke kanan atau ke kiri. Jika hal ini terjadi maka stabilkan gondola dengan cara memutar/menekan tombol atau switch penstabil (stabilizer switch) sesuai dengan posisi yang dikehendaki sampai gondola pada posisi stabil. Ketika gondola sudah berada pada posisi stabil, maka lepaskan tombol atau swicth pengatur kestabilan ( stabilizer swicth). Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
36
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
4.7.4.
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
Keranjang dijalankan menuju lokasi kerja Setelah gondola berada pada posisi stabil, maka gerakkan gondola
ke lokasi kerja yang diinginkan, yaitu : a. Ke atas dengan menekan tombol up (naik) b. Ke bawah dengan menekan tombol down (turun) c. Ke kanan dengan menekan tombol ke kanan atau memutar switch pengatur arah ke kanan d. Ke kiri dengan menekan tombol ke kiri atau memutar switch pengatur arah ke kiri. Pada saat gondola sudah mencapai lokasi kerja yang diinginkan, maka lepaskan tombol/swicth pengatur arah tersebut. . 4.7.5.
Posisi keranjang dijaga selalu stabil Selama mengoperasikan gondola, operator
gondola harus bisa
menjaga agar posisi keranjang selalu stabil. Karena itu operator gondola harus selalu waspada dan peka terhadap posisi kestabilan atau kemiringan gondola. Apabila posisi gondola secara tiba-tiba mengalami kemiringan, maka operator gondola secara cepat menstabilkan posisi gondola dengan menekan atau memutar tombol pengendali ataun remote control. Hal ini penting
diperhatikan
karena
posisi
gondola
yang
miring
akan
membahayakan keselamatan atau kerugian bagi operator gondola maupun orang atau kendaraan yang melintas atau berada di bawayhnya.Pada posisi miring akan mengakibatkan barang-barang atau alat kerja yang berada di keranjang gondola jauth atau meluncur sehingga menimpa atau mengenai orang-orang atau kendaraan yang berada di bawahnya, bahkan operator gondola pun dapat terjatuh. Karena itulah selama mengoperasikan gondola harus berada pada posisi stabil.
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
37
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
4.7.6.
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
Operasi gondola dihentikan apabila sistem gondola tidak berfungsi dengan baik. Pada saat operator gondola sedang mengoperasikan gondola,
kemudian tiba-tiba mengalami gangguan salah satu komponen atau sistemnya tidak berfungsi dengan baik, maka lakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Lapor pada atasan dengan menggunakan alat komunikasi yang dibawa,
sebutkan posisi saudara dan jenis gangguan yang terjadi pada gondola. b. Minta izin melakukan perbaikan sebatas kewenangan atau kemampuan.
Jika diizinkan maka lakukan perbaikan, tetapi kalau tidak diizinkan maka jangan lakukan perbaikan dan ikuti instruksi atasan. c. Jika perbaikan yang dilakukan berhasil laporkan lagi pada atsan dan ijin
untuk melanjutkan lanjutkan pengoperasian gondola. d. Jika perbaikan tidak berhasil, segera lapor dan ikuti petunjuk atau
instruksi atasan. e. Karena perbaikan tidak berhasil pengoperasian gondola dihentikan dan
ikuti petunjuk atau instruksi atasan f. Turunkan gondola ke lantai dasar atau naik ke top floor sesuia petunjuk
atasan.
4.7.7.
Operasi
gondola
dihentikan
apabila
kondisi
cuaca
tidak
memenuhi syarat bekerja Apabila kondisi cuaca tidak memenuhi syarat bekerja, maka lapor pada atasan dengan menggunakan alat komunikasi yang di bawa.apakah operasi harus dihentikan atau tetap diteruskan, Laporan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Laporkan bahwa kondisi cuaca tidak memenuhi syarat dan berbahaya untuk pengperasian gondola. 2. Laporkan posisi saudara pada ketinggian berapa 3. Minta ijin menghentikan pengoperasian gondola 4. Turunkan gondola menuju lantai dasar atau lantai atas atau top floor sesuai perintah atasan. Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
38
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
4.7.8.
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
Catatan pelaksanaan tahapan operasional sistem gondola dibuat dengan format dan prosedur sesuai dengan SOP Seluruh catatan pelaksanaan tahapan operasional sistem gondola
merupakan dokumen penting bagi perusahaan atau pengguna jasa. Oleh kerena itu catatan pelaksanaan tahapan operasional sistem gondola ini setelah selesai disusun kemudian ditandatangani oleh operator gondola dan atasannya. Kemudian didistribusikan kepada pihak terkait dan disimpan dalam sistem filing yang rapi dan aman serta mudah diambil jika sewaktuwaktu diperlukan oleh pihak yang berwenang. Dimana pekerjaan fileing ini biasanya dikerjakan oleh sekertaris.
Dokumen catatan dapat berupa: a. Dokumen cetak. b. Dalam bentuk data komputer (soft copy). c. Dalam bentuk micro film. d. Dalam bentuk film/video.
Selanjutnya, catatan harus disimpan dalam ruang arsip yang terjaga keamanan dan kebersihannya. Semua kegiatan dan kejadian pelaksanaan tahapan operasional system gondola dibuat catatan dengan mengikuti format dan SOP berikut ini. a. Siapkan format catatan pelaksanaan tahapan operasional system gondola b. Format catatan pelaksanaan tahapan operasional gondola terdiri dari berbagai format, yaitu tergantung pada obyek atau kondisi yang dilaporkan. Format-format tersebut telah disajikan pada bab – bab sebelumnya, selanjutnya operator gondola tuinggal mengisi formatformat tersebut . c. SOP pembuatan catatan tahapan operasional sistem gondola : 1 Siapkan format catatan tahapan operasional sistem gondola 2 Catat pada format yang tersedia semua kegiatan dan kejadian serta kerusakan selama mengoperasikan gondola, baik menyangkut APD, Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
39
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
alat-alat kerja kebersihan, sistem keselamatan gondola, sistem struktur, mekanikal, elektrikal maupun struktural. 3 Catat pada format yang tersedia semua gangguan cuaca dan angin yang terjadi. 4 Catat pada format yang tersedia lamanya waktu mengoperasikan gondola. 5 Catat pekerjaan pembersihan yang berhasil dilakukan, bandingkan dengan target yang ditetapkan, jika terjadi perbedaan jelaskan alasannya. 6 Para operator gondola yang bekerja menandatangani catatan pada format
yang
tersedia
dan
sampaikan
pada
atasan
untuk
ditandatangani atasan, setelah itu arsipkan atau simpan di file dokumen.
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
40
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 5.1. Sumber Daya Manusia
Pelatih Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman Peran Pelatih adalah untuk : a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar c.
Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktek baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda . e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f.
Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan : a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda. b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk deperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda. c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Teman kerja/sesama peserta pelatihan Teman kerja Anda/sesama beserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda. Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
41
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
5.2. Sumber-sumber Perpustakaan
Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman belajar ini. Sumber-sumber tersebut meliputi : 1. Buku referensi (text book) / buku manual servis 2. Lembar kerja 3. Contoh form-form check list Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumbersumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu. Dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan
1.
Judul/Nama Pelatihan : Melaksanakan Tahapan Operasional Gondola
2.
Kode Program Pelatihan
NO
: F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
UNIT KODE UNIT KOMPETENSI
1.
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
DAFTAR PERALATAN
DAFTAR BAHAN
KETERANGAN -
42
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Gondola Pada Bangunan Gedung
Kode Modul F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07
DAFTAR PUSTAKA
-
stimawan Dipohusodo, Manajemen Proyek dan Konstruksi, Kanisius Yogyakarta, 1996
-
mahendra Sultan Syah, Ir. Manajemen Proyek – Kiat Sukses Mengelola Proyek PT. Gramedia Pusaka Utama, Jakarta Januari 2004.
-
Proyek Monitoring Pelaksanaan Irigasi, Balai Irigasi, Metode Pengawasan Mutu Irigasi PP 03, Bekasi Agustus 1989.
-
Waskita Karya PT, Manual Mutu 2000
Judul Modul: Tahapan Operasional Gondola BUKU INFORMASI 2009
43