1 BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang “Tak kenal maka tak sayang“ adalah sepenggalan peribahasa yang sangat
terkenal. Peribahasa itu dapat dikaitkan erat dengan perkembangan bisnis sekarang ini, perkembangan dunia usaha yang makin marak di era globalisasi ini menyebabkan tingkat persaingan yang
semakin ketat. Setiap perusahaan berupaya keras
untuk
mencapai tujuan dan sasaran perusaahan mereka. Namun, bisnis tidak akan berkembang bila perusahaan atau produk tidak dikenal oleh banyak orang. Nama merek, arti merek, jenis produk ,keunggulan produk serta brand adalah segalanya. Persaingan yang begitu ketat meningkatkan kesadaran para pelaku bisnis akan pentingnya sebuah merek. Merek tidak hanya penting sebagai alat untuk menarik konsumen, tetapi juga merupakan asset tidak berwujud ( intangible asset) yang penting bagi perusahaan. Merek mempengaruhi konsumen dalam memlih suatu produk layanan, mempengaruhi karyawan dalam memilih tempat bekerja, dan mempengaruhi investor dalam membeli saham. (Soehadi, 2006: 1). Merek didefinisikan sebagai kombinasi dan atribut-atribut yang penting bagi keberhasilan perusahaan. Menurut (Giribaldi, 2003) , merek didefinikasn sebagai kombinasi dari atribut-atribut yang dikomunikasikan melalui nama atau simbol yang dapat mempengaruhi proses pemilihan suatu produk/ layanana di benak konsumen. Sedangkan menurut David.A.Aker menyatakan bahwa merek adalah nama atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan maksud
2 mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu. Menurut David, merek yang kuat dapat meningkatkan produktivitas pemasaran dan kemampuan perusahaan untuk meraih kesempatan tumbuh.( Soehadi, 2006: 1) Dapat disimpulkan bahwa merek mempunyai dua unsur, yaitu Brand name yang terdiri dari huruf-huruf atau kata- kata yang dapat terbaca, serta Brand mark yang berbentuk symbol. Merek tersebut mengandung janji perusahaan untuk secara konsisten memberikan ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Keberadaan merek bukan hanya semata–mata menunjukkan nama dari sebuah produk, namun lebih dari itu, merek menunjukkan nilai tambah dari produk dalam berbagai dimensi, yang membedakan produk tersebut dengan produk lain. Merek juga bisa dibilang sebagai“ Brands don’t just arrive out of nowhere. They are the product of company vision “ ( Davis, 2006: 42) Kehadiran suatu merek merupakan nyawa bagi sebuah produk atau jasa. Dengan adanya suatu merek suatu perusahaan dapat menunjukkan suatu standard kualitas tertentu sehingga diharapkan akan memperoleh angka penjualan dan menguasai pasar yang lebih besar. Peran sebuah merek begitu berpengaruh bagi keberhasilan suatu perusahaan. Merek merupakan investasi perusahaan jangka panjang, yang apabila dikelola secara tepat akan memberikan keuntungan besar bagi perusahaan yang mengelolanya. Keuntungan yang didapat suatu perusahaan tidak hanya keuntungan secara materil, namun juga mencangkup keuntungan jangka panjang. Lihat saja perusahaan-perusahaan global yang kebanyakan telah bertahan selama bertahun-tahun beberapa diantaranya masih menjadi merek-merek terkenal yang menjadi pilihan masyarakat, walaupun
3 pemilik perusahaan tersebut sudah tidak ada. Namun, merek itu bukan hanya sekedar nama, istilah atau symbol belaka. Merek diciptakan dengan berbagai alasan, seperti untuk menarik konsumen, atau untuk memperkenalkan produk yang baru. Di persaingan bisnis sekarang ini ,branding dan komunikasi itu sangat mendukung keberadaan merek tersebut. Brands are created for various reasons : It may be capture a new audience, to reposition a company or existing brand, or to offer something new. Every product or service that operates in a competitive environment need to be supported by branding and communication to explain it’s a audience why it exists or why it has changed.( Davis, 2006: 46) Penting bagi perusahaan untuk mengerti isi dan konteks dari merek mereka dan dengan bagaimana mereka bekerja. Pengertian akan merek mereka itu akan sangat membantu
perusahaan
dalam
berkomunikasi
dengan
masyarakat.
Bagaimana
menyampaikan maksud dan tujuan serta keuntungan dan keunggulan merek kita kepada masyarakat. Untuk itu semua suatu perusahaan tidak hanya memikirkan merek mereka, namun juga penting untuk memahami strategi seperti apa yang tepat untuk menyampaikan maksud mereka kepada masyarakat. With an actual identity in place, it is much easier to articulate the right message to intended audiences and allows for a strong , consistent, relevant , and differentiated brand. (Perry, 2009: 6 ). Berkembangnya teknologi internet yang begitu cepat dan praktis melahirkan alat baru kepada perusahaan untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Termasuk dalam hal pengenalan merek dan produk mereka, internet mulai menjadi sasaran utama para perusahaan sebagai ajang promosi mereka. Menurut
Blumler, Gurevitch dan Katz
menyatakan bahwa pengguna media memainkan peran yang aktif dalam memilih dan
4 menggunakan media. Pengguna media menjadi bagian yang aktif dalam proses komunikasi yang terjadi serta berorientasi pada tujuannya dalam media yang digunakannya. (Griffin, 2003). Dunia internet yang begitu luas , memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mengembangkan promosi mereka tidak hanya melalui offline, namun juga melalui online. Dalam era persaingan yang semakin sengit ini, setiap perusahaan berlombalomba menyediakan informasi yang cukup bagi calon pelanggan. Tidak heran banyak perusahaan berlomba-lomba membuat website untuk memperluas pengenalan informasi tentang perusahaan dan produk mereka. Berkat internet, segala pembelajaran , bisnis, promosi dan publisitas serta kemudahan dalam mengakses pekerjaan dimana saja dan kapan saja, sambil mengakses berbagai macam resource untuk riset dan segalanya menjadi lebih mudah. Internet merupakan satu-satunya media yang membuat seluruh dunia tersambung sehingga dapat mendatangkan dampak sekaligus manfaat yang tidak dapat dibayangkan. Dalam bukunya “ Cyber Public Relation “ , Julius Onggo (2009) mengatakan bahwa internet adalah media yang tidak dapat dihindari lagi. Dalam tugasnya membentuk dan mempertahankan citra merek perusahaannya, para praktisi PR memiliki peranan yang lebih luas dalam membentuk dan mempertahankan merek melalui media internet. Jika di dalam dunia offline , para PR akan bergantung pada peranan seorang wartawan atau editor atau reporter dalam menyampaikan pesan pesan korporat untuk ditayangkan dengan tujuan untuk membangun citra perusahaan, dengan dunia online , para PR dapat melewati batas penghalang ini dan langsung menyampaikan pesan-pesan
5 tersebut kepada target public. Tertulis disini manfaat perusahaan dalam menggunakan website di dunia online , antara lain :
•
Komunikasi Konstan Internet bagaikan satpam atau sekretaris yang tidak pernah tidur selama 24 jam dalam 7 hari, dengan potensi target di seluruh dunia. Perusahaan dapat menyebarkan info melalui website yang dibuat kepada seluruh masyarakat di dunia.
•
Respons yang Cepat Internet memungkinkan peursahaan merespon secara cepat dan sertamerta semua permasalahan dan pertanyaan dari para prospek dan pelanggan. Melalui website, komunikasi perusahaan dengan konsumen menjadi lebih lancar dan cepat. Masalah yang ada pun menjadi segera cepat unutk ditangani.
•
Pasar Global Internet telah menutup jurang pemisah geografis setalah kita terhubung ke dunia online. Kita dapat langsung berkomunikasi dengan pasar di Arab Saudi, investor di Swedia dan mitra bisnis di California dengan biaya yang sangat minim. Website membuka peluang perusahaan lokal untuk Go International, dan untuk memperkenalkan merek perusahaan mereka lebih luas lagi.
•
Interaktif
6 Sangat interaktifnya internet akan membuat kita memperoleh feedback dari pelanggan atau pengujung website perusahaan kita. Dengan demikian , perusahaan bisa mengetahui keinginan para target klien dan customer sehingga kita dapat memenuhi kualitas produk kita sesuai dengan harapan pelangggan tanpa perlu menebak-nebak.
•
Komunikasi Dua Arah Komunikasi antara perusahaan dengan public merupakan kunci suksesnya hubungan yang baik antar perusahaan dengan customernya, karena hubungan ini akan membantu perusahaan mempunyai citra yang kuat di mata customer atau kliennya. Website menyediakan media baru untuk memenuhi komunikasi yang tidak bisa dijangkau dengan komunikasi offline.
•
Hemat Tugas para PR dalam dunia offline dianggap perusahaan lebih dapat mempengaruhi tanggapan dan respon pasar, namun mengeluarkan budget yang sedikit lumayan. Dengan adanya website, dapat membuat perusahaan menjadi lebih hemat mengingat membuat website tidak membutuhkan perlengkapan atau biaya cetak. ( Onggo, 2009: 4-6 )
Jelas berdasarkan alasan di atas, membuat website begitu banyak diminati banyak perusahaan sebagai salah satu alat baru untuk berkomunikasi lebih dekat dengan masyarakat.
7 Sama halnya dengan Airporteve, salah satu merek produk naungan IMedia Group yang bergerak di bidang iklan dan promosi, namun dikhususkan hanya di daerah bandara saja. Lalu lintas penumpang bandara yang begitu tinggi dan selalu meningkat dari tahun ke tahun menjadikan Airporteve sebagai peluang media iklan dan promosi yang akan menangkap perhatian pengunjung bandara.
Berdiri pada tanggal 6 Agustus 1996 di Jakarta dan bertahan selama 16 tahun serta telah bekerja sama denga PT. Angkasa Pura I , perusahaan milik negara yang mengelola langsung Bandara Sokarno Hatta sukses membuat Airporteve menjadi satu-satunya media iklan dan promosi di daerah bandara. Dengan menggunakan media televisi dan neon box yang didesign secara khusus akan memberikan citra yang sangat modern dan inovatif sehingga brand awareness dari produk-produk yang ditawarkan dapat tersimpan dalam ingatan para penonton yang pernah melihatnya. Selain iklan dan promosi, Airporteve juga menyajikan program siaran yang didesign secara khusus akan memberikan hiburan serta informasi kepada pengunjung bandara. Keunikan tersebut akan meningkatkan efektifitas penayangan iklan melalui media ini. Airporteve menyediakan media tv sebanyak 140 unit dan tersebar di lokasi-lokasi yang strategis, mulai dari boarding lounge, corridor ,check-in area, public area, dan area kedatangan. Melalui produk dan peluang yang ditawarkan Airporteve , tidak heran maka banyak perusahaan yang menggunakan jasa Airporteve sebagai media
8 beriklan dan promosi di bandara. Tercatat ada sekitar lebih dari 130 perusahaan besar , baik perusahaan negeri dan swasta dan masih banyak perusahaan berkembang lainnya yang menggunakan jasa iklan dan promosi di Airporteve. Perusahaan mempunyai visi untuk menjadi satu-satunya media iklan dan promosi di seluruh Indonesia. Tentunya untuk mencapai visi besar tersebut, banyak yang harus dikembangkan oleh Airporteve. Tidak mau ketinggalan dengan pesaing sejenis, Airporteve pun memiliki website untuk berkomunikasi lebih dekat dengan para client-nya. Website Airportve dibuat oleh divisi produksi yang diberi nama Adwa Production ( divisi yang khusus menangani masalah konsep dan produksi ). Dengan konsep modern minimalis dan latar belakang warna merah sesuai denga warna logo Airporteve membuat website mereka eye catching dan menarik untuk dilihat. Website Airporteve yang dibuat oleh Adwa Production ( www.airporteve.com ) antara lain berisikan konten sebagai berikut : •
Halaman awal yang berisikan tentang company info dan hasil survei pengunjung bandara yang menonton program siaran Airporteve.
•
Produk. Konten yang berisikan tentang jenis-jenis produk, spesifikasi dan durasi program dari masing-masing produk.
•
Clients. Konten yang menjelaskan tentang klien yang pernah bekerja sama dengan Airporteve.
•
Others. Merupakan konten yang berisikan informasi tambahan tentang fasilitas, keuntungan , dan kelengkapan yang menjadi alasan kuat mengapa perusahaan harus berpromosi di bandara.
9 •
Preview. Konten yang berisi tentang program-program berupa video yang dikemas oleh Airporteve untuk disiarkan di bandara,
•
Contact.
Melalui website yang sekiranya cukup lengkap, harusnya dapat menjadikan pengenalan merek dan produk dari Airporteve menjadi lebih efektif. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis berusaha meneliti untuk mengetahui dan menganalisis penggunaan website dalam efektifitasnya membangun citra dari merek Airporteve. Oleh karena itu penulis mengambil judul penelitian, yaitu “ Peranan Website dalam Membentuk Citra Merek Airporteve “ 1.2 . Ruang Lingkup Pada penelitian ini, diperlukan penetapan ruang lingkup untuk mengetahui permasalahan yang terjadi. Permasalahan penelitian yang terjadi adalah Airporteve merupakan satu-satunya media promosi dan iklan yang memegang daerah Bandara Soekarno Hatta dan sekitarnya, namun masih ada beberapa perusahaan yang masih belum mengetahui tentang keberadaan merek Airporteve sebagai media promosi dan iklan di bandara. Tentunya diperlukan strategi dan usaha yang lebih efisien dan efektif lagi dalam meningkatkan citra merek Airporteve. Dan salah satu strategi Airporteve yang penulis pilih adalah melalui website Airporteve yang dikemas oleh bagian production Airporteve sendiri . Dalam penelitian ini, penulis memilih judul “
Peranan Website dalam
Membentuk Citra Merek Airporteve “. Sesuai dengan bidang konsentrasi yang dipelajari
10 penulis yaitu pencitraan, maka penulis memfokuskan penelitian kepada brand awareness yang diciptakan Airporteve kepada pihak external melalui website. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : Bagaimana strategi Airporteve dalam membentuk brand awareness masyarakat dan perusahaan terhadap merek Airporteve melalui website yang telah dibuat?
1.2.1. Batasan Masalah Agar penelitian dapat lebih terfokus dan terhindar dari hambatan dalam proses pengumpulan dan analisis data, maka penulis membuat batasan masalah dalam penelitian. Batasan masalah yang dimaksud ialah : 1. Penelitian akan membahas secara deskriptif
mengenai peranan website
Airporteve, dimana mencangkup pengenalan, cara promosi , pendistribusian infomasi,dan efektifitas website Aiporteve yang dilakukan oleh Airporteve sendiri. 2. Penelitian ini membahas apa saja kendala dan tantangan serta upaya yang dilakukan dalam membentuk citra merek Airporteve. Hal yang menjadi batasan penelitian pertama adalah tanggapan dari pegawai mengenai bagaimana cara kerja di dalam Airporteve. Responden yang menjadi perhatian penulis dalam
11 penelitian ini ialah Bussiness Development & Account Management, dan 2 orang staff Account Executive. 1.2.2
Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana peranan website dalam membangun citra merek Airporteve? 2. Hal- hal apa saja yang telah dilakukan oleh Airporteve dalam menghadapi tantangan dalam mempertahankan citra perusahaan? 1.3.
Tujuan Penelitian Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui peranan website yang dibuat oleh Adwa Production dalam membentuk citra merek Airporteve. 2. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang masih dirasa perlu untuk dilakukan dan dikembangkan oleh Adwa Production dalam menciptakan website yang berguna untuk membentuk citra merek Airporteve.
1.4.
Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan ada 3 manfaat baik bagi penulis maupun pembaca. Manfaat –manfaat tersebut terbagi menjadi 3 jenis, yakni manfaat akademis, manfaat social , dan manfaat praktis.
1.4.1. Manfaat akademis Penelitian ini diharapkan berguna agar memberikan kontribusi baru serta dapat memberikan pengetahuan dan wawasan baru dalam pengembangan ilmu komunikasi pada umumnya , serta dapat memberikan tambahan wawasan bagi ilmu pengetahuan mengenai pencitraan secara khusus.
12 -
State Of The Art
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Firza Ikhsan tahun 2011 dengan judul :Strategi Promosi Media Airporteve Dalam Meningkatkan Jumlah Pemasang Iklan, ang bersifat kualitatif deskriptif ini menjelaskan bahwa sarana promosi yang dilakukan Airporteve sudah berjalan baik adanya sehingga dapat meningkatkan jumlah pengiklannya dari tahun ke tahun. Penelitian yang dilakukan oleh Recha Septian Dewi Intani dengan judul Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Produk Sepeda Motor Merek
Honda ( Studi Kasus Kepada Pemilik Sepeda Motor Honda di Desa
Sutojayan Malang )
pada tahun 2009 ini menunjukkan bahwa Citra Merek
sangat berpengaruh terhadap
keputusan
konsumen
dalam
menentukan
pemilihan produk.
1.4.2. Manfaat Sosial Penelitian ini diharapkan memberikan tambahan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat dalam bidang online dan peranan penggunaan website yang baik dan benar untuk mendukung pembentukan merek, Serta tambahan informasi dan pengetahuan mengenai media iklan dan promosi di bandara.
1.4.3. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pihak Adwa Production dalam membangun dan mengembangkan website Airporteve. Juga
13 bagi pihak Airporteve sendiri , agar bisa mendapat tambahan informasi dan ide dalam membentuk citra merek Airporteve di mata masyarakat. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan lain dalam mengelola website pribadi perusahaan dalam tujuan untuk membentuk merek dari produk perusahaan mereka.
1.5.
Metodologi Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian Kualitatif. Dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif , Lexy J.Moleong mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bermaksud unutk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll , secara konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. ( Moleong, 2004). Dalam penelitian kualitatif, peneliti berusaha menggali informasi dari lapangan tanpa berusaha mempengaruhi informan. Melalui penelitian kualitatif, data yang dihasilkan dalam penelitian adalah data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang serta perilaku yang dapat diamati. ( Moleong, 2004: 23 ). Pertimbangan penulis dalam memilih pendekatan kualitatif karena pendekatan kualitatif membahas secara mendalam untuk lebih mengetahui fenomena-fenomena tentang aspek kejiwaan, perilaku, sikap tanggapan, opini, perasaan, keinginan , dan kemauan seseorang atau kelompok . ( Moleong, 2004 :6)
14 1.5.1.
Metode Pengumpulan Data
1.5.1.1
Data Primer Menurut Ruslan (2003: 29) data primer merupakan data yang
diperoleh langsung dari objek penelitian perorangan , kelompok maupun organisasi. Menurut Kriyantono ( 2006: 91), teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif terdiri dari : wawancara mendalam ( intensive/ depth interview), observasi, atau pengamatan lapangan ( field observation), wawancara kelompok ( foccuss group discussion) dan studi kasus (case study). Dari beberapa metode yang ada, yang dirasa penulis paling dekat dengan penelitian adalah metode wawancara( in-depth interview) dan pengamatan lapangan (field observation) Wawancara mendalam adalah teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapat data lengkap dan mendalam. Biasanya wawancara mendalam menjadi alat utama pada penelitian kualitatif yang dikombinasikan dengan observasi. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas respon informan. Artinya, informan bebas memberikan jawaban-jawaban yang lengkap, mendalam, bila perlu tidak ada
yang disembunyikan. Caranya adalah
dengan mengusahakan
wawancara berlangsung informal seperti sedang ngobrol. ( Ardianto, 2011: 178) Pengamatan lapangan adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan panca indera yang dimiliki. Namun, tidak semua
15 observasi bisa disebut sebagai suatu metode penelitian karena metode pengumpulan data melalui observasi memerlukan syarat-syarat tertentu agar bermanfaat bagi kegiatan pengumpulan data ( Kriyantono; 2006, 10). Berikut ini adalah syarat-syaratnya : (a) observasi digunakan dalam penelitian yang telah direncanakan secara sistematik, (b) observasi harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, (c) observasi yang dilakukan harus dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan posisi hukum, bukan dipaparkan sebagai sesuatu yang menarik perhatian, (d) validitas dan realibilitasnya dapat dicek dan dikontrol (Kriyantono, 2006: 106). Data primer berupa pengamatan lapangan dilakukan peneliti dengan meneliti langsung ke kantor Airporteve selama kurang lebih 3 bulan. 1.5.1.2
Data Sekunder Menurut Ruslan (2003 : 132), data sekunder adalah data yang
diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara ( dihasilkan oleh pihak lain ) atau digunakan oleh lembaga lainnya yang bukan pengelolanya tetapi dapat dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu. Dalam penelitian ini, penulis menjadikan data sekunder sebagai data tambahan dalam membantu hasil penelitian agar mendapatkan hasil yang detail.
1.5.2. Metode Analisis Data Pada penelitian ini , penulis akan mengumpulkan data-data yang diperlukan melalui wawancara kepada narasumber sebagai sumber data. Dari data-data yang terkumpul, penulis akan memilih data-data yang valid dan
16 sesuai dengan fakta. Penulis memilih teknik coding sebagai teknik yang digunakan untuk mengecek kebenaran dan keabsahan data tersebut. Menurut Strauss dan Corbin, analisis data kualitatif, terdiri atas tiga jenis pengodean ( coding) utama yaitu : (a) pengodena terbuka ( open coding), (b) pengodean berporos (axial coding),(c) pengodean selektif (selective coding).
1.5.3. Metode Keabsahan data Banyak hasil penelitian kualitatif yang diragukan kebenarannya karena beberapa hal , yaitu subjektifitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam hal penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang dilakukan berupa observasi dan wawancara terhadap beberapa pihak dianggap mengadung banyak kelemahan karena dilakukan secara terbuka dan tanpa kontrol. Sumber data kualitatif yang memiliki kredibilitas akan mempengaruhi keabsahan data dari penelitian. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa cara dalam menentukan keabsahan data , yaitu : (Bryman, 2008: 376) •
Kredibiltas ( Credibility) , yaitu apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya.
•
Transferabililtas ( Transferability) , yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain.
•
Ketergantungan ( Dependability ) , yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interprestasi untuk menarik kesimpulan.
17 •
Konfirmabilitas ( Confirmability ), yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan.
1.6 Sistematika Penulisan Pada bagian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai hal-hal yang akan dibahas pada setiap bab dalam skripsi. Secara sistematika skripsi ini dibagi menjadi lima bab dengan susunan dan sub bab sebagai berikut : Bab 1 : Pendahuluan Pada bagian bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang mengenai topik yang diangkat serta menjabarkan identifikasi, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian.
Bab 2 : Kerangka Pemikiran Pada bab ini membahas uraian teori-teori yang berhubungan dengan topik sehingga dapat saling terkait pada judul yang ada dan mendukung dengan topik yang dibahas. Bab 3 : Metode Penelitian
18 Pada bab ini berisi pemaparan jenis penelitian dan metode penelitian. Sehingga dapat diketahui metode dan jenis penelitian apa yang digunakan pada penelitian serta pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, batasan penelitian, narasumber serta waktu dan lokasi peneletian. Bab 4 : Pembahasan Penelitian Bab ini akan membahas mengenai seluruh permasalahan penelitian dari hasil pencarian data melalui wawancara dengan subjek penelitian atau narasumber. Bab 5 :Simpulan dan Saran Pada bab terakhir ini berisi kesimpulan dari jawaban atas masalah penelitian. Jawaban tersebut dipaparkan dengan jelas melalui hasil yang di dapat. Demikian dengan saran yang akan dimasukkan pada bab ini baik bagi penelitian maupun bagi masalah yang diambil.