BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnnya jaman yang modern tidak menutup kemungkinan siapapun dapat berusaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, mereka berusaha dengan cara bekerja keras untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka. Ada banyak cara untuk dapat memenuhi kebutuhan. Salah satunya dengan bekerja. Banyak lapangan pekerjaan yang tersedia, salah satunya menjadi Sales Promotion Girl ( SPG). Kebanyakan orang berpikir bahwa SPG hanyalah yang ada di pameran, atau di acara-acara besar seperti acara musik, fashion show atau yang stand-stand nya ada di mall. Tetapi ada lagi SPG yang tetap yang dinamakan SPG regular. Biasanya perusahaan tertentu mempunyai 2 jenis SPG, yaitu SPG event dan SPG regular. Sales Promotion Girl (SPG) regular biasanya bekerja di supermarket atau di departemen store. SPG ini bekerja full time dan gaji yang dibayarkan biasanya perbulan sama seperti karyawan–karyawan pada umumnya. Mereka biasa bekerja untuk menjaga barang dan menstock barang. Bisa dibilang SPG regular ini adalah SPG tetap. Sementara SPG event biasanya bekerja paruh waktu atau freelance. SPG event biasa bekerja sewaktu ada panggilan-panggilan event saja. Bisa saja bekerja pada hari Sabtu, Minggu, bisa juga seminggu, sepuluh hari atau sebulan, tergantung perusahaan yang mengadakan event tersebut. SPG event tidak digaji perbulan, tetapi perhari atau pershift.
1
2 Mahasiswa-mahasiswa masa kini menganggap menjadi SPG adalah trend, karena menurut mahasiswa masa kini biasanya yang menjadi SPG hanyalah orang-orang tertentu yang dianggap cantik, mempunyai tinggi badan dan bentuk tubuh yang proporsional, berpenampilan menarik dan intelektual. Selain itu SPG event bekerja freelance, jadi selain kuliah bisa sambil kerja tanpa harus cuti kuliah. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi SPG event antara lain: financial, mencari pengalaman, menambah relasi, gengsi, subjective norm, mengisi waktu luang, mandiri. Dari segi finansial karena keadaan ekonomi yang sulit, sehingga kebutuhan hidup belum tercukupi. Membuat mahasiswa ingin menjadi SPG. Faktor mencari pengalaman yang baru juga mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi SPG. Selain itu menambah relasi juga menjadi minat mahasiswa tertarik untuk menjadi SPG. Mempunyai gengsi tersendiri apabila mahasiswa bisa menjadi SPG karena SPG biasanya cantik dan menarik. Dari segi Subjective Norm, biasanya adanya ajakan atau pengaruh dari sekitar. Karena kekosongan waktu membuat mahasiswa ingin mengisi waktu luang dengan menjadi SPG. Keinginan untuk belajar mandiri, tidak tergantung orang lain. Penelitian ini menarik karena fenomena yang terjadi dikalangan mahasiswa, banyak mahasiswa yang menjadi SPG, bisa dilihat di mall, pada saat pameran atau pun dijalan-jalan kebanyakan yang menjadi SPG adalah mahasiswa.
1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas rumusan masalah yang diteliti adalah: 1. Apakah variabel financial mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi SPG?
3 2. Apakah variabel keinginan untuk mencari pengalaman mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi SPG? 3. Apakah variabel menambah relasi mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi SPG? 4. Apakah variabel gengsi mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi SPG? 5. Apakah variabel norma subyektif mempengaruhi minat mahasiswa menjadi SPG? 6. Apakah variabel mengisi waktu luang mempengaruhi minat mahasiswa menjadi SPG? 7. Apakah variabel belajar untuk mandiri mempengaruhi minat mahasiswa menjadi SPG?
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Menguji pengaruh variabel financial terhadap minat mahasiswa menjadi SPG di Yogyakarta. 2. Menguji pengaruh variabel keinginan mencari pengalaman terhadap minat mahasiswa menjadi SPG di Yogyakarta. 3. Menguji pengaruh variabel keinginan menambah relasi terhadap minat mahasiswa menjadi SPG di Yogyakarta. 4. Menguji pengaruh variabel gengsi terhadap minat mahasiswa menjadi SPG di Yogyakarta. 5. Menguji pengaruh variabel norma subyektif terhadap minat mahasiswa menjadi SPG di Yogyakarta. 6. Menguji pengaruh variabel keinginan mengisi waktu luang terhadap minat mahasiswa menjadi SPG di Yogyakarta.
4 7. Menguji pengaruh variabel keinginan mandiri terhadap minat mahasiswa menjadi SPG di Yogyakarta.
1.4 Batasan Masalah Agar penelitian ini dapat fokus maka masalah ini dibatasi: 1. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa di Yogyakarta. 2. Responden hanya dibatasi 100 responden 3. Responden hanya dibatasi wanita saja 4. Variabel yang diteliti i. Faktor Financial ii. Faktor Mencari Pengalaman iii. Faktor Menambah Relasi iv. Faktor Gengsi v. Faktor Subjective Norm vi. Faktor Mengisi Waktu Luang vii. Faktor Mandiri viii. Minat
1.5 Manfaat penilitian: 1. Bagi Penulis Menerapkan teori yang diperoleh selama studi di perguruan tinggi dan guna memenuhi syarat sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Duta
5 Wacana guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi serta mengetahui pengaruh variabel yang mempengaruhi minat mahasiswa menjadi SPG di Yogyakarta. 2. Bagi Pihak Lain Sebagai bahan bacaan yang bermanfaat dalam menambah wawasan mengenai minat mahasiswa menjadi SPG di Yogyakarta, dan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan mengenai minat mahasiswa menjadi SPG di Yogyakarta.