BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan dalam dunia usaha semakin hari semakin tinggi. Dalam upaya mempertahankan pangsa pasar, suatu perusahaan berusaha memenuhi produk yang bisa diterima dipasaran. Perusahaan yang dapat bertahan dipasar dan memenangkan persaingan adalah perusahaan yang berorientasi pada konsumen. Mencermati
hal
ini,
tidak
mudah
bagi
perusahaan
untuk
mempertahankan produknya di pasaran sehingga perusahaan harus selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar serta dapat membangun dan mengelolah dengan baik. Salah satu aset untuk mencapai keadaan tersebut adalah dengan merek. Merek menurut David A. Aaker merek adalah nama atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap, atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual tertentu. Dengan demikian suatu merek membedakannya dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh kompetitor. Hal ini terjadi pada PT. Kao Indonesia Tbk, yang merupakan salah satu perusahaan multinasional yang memproduksi banyak jenis produk pemenuh kebutuhan konsumen dengan nama merek yang berbeda-beda. Perusahaan ini harus mampu mengenalkan merek-merek produk yang mereka produksi agar dikenal oleh konsumen. Persaingan antar perusahaan
yang tinggi, khususnya diantara perusahaan sejenis, membuat para pemasar atau produsen sadar bahwa mereka tidak dapat lagi berfokus pada produk yang dihasilkan tetapi juga harus lebih memperhatikan bagaiman membangun suatu merek. Merek memiliki arti yang sangat penting dan merupakan aset perusahaan, sebagai aset perusahaan tentunya suatu tantangan terbesar bagi perusahaan untuk mempertahankannya. Konsumen memandang bahwa merek merupakan bagian yang utama dari produk dan pemberian merek ini akan menambah nilai produk tersebut. Salah satu kunci sukses suatu produk adalah kekuatan ekuitas merek. Dalam membangun merek yang kuat ini membutuhkan perhatian khusus dan strategi agar sebuah merek mampu bersaing dan bertahan dalam pasar. Untuk membentuk merek yang kuat didukung strategi segmenting, targeting dan positioning, selain itu juga adanya diferensiasi dari produk yang satu dengan produk yang lain. Sama seperti yang dilakukan PT Kao Indonesia Tbk, yang salah satunya memproduksi produk kecantikan untuk perawatan kulit, dimana merek yang mereka berikan pada produk tersebut adalah Men’s Biore. Men’s Biore merupakan salah satu produk perawatan untuk kulit yang beredar di pasar saat ini. Men’s Biore ditujukan untuk perempuan remaja dan dewasa yang memiliki beberapa variant. Dalam mengelola merek dapat dilakukan dengan membangun dan pengelolaan identitas merek, produsen yang sadar bahwa identitas diri adalah yang pertama supaya mendorong merek Men’s Biore ini memiliki
identitas yang jelas, disamping itu juga dengan proposisi nilai merupaka pendorong konsumen untuk melakukan pengulangan pembelian terhadap Men’s Biore, pengalaman menggunakan suatu merek tersebut membuat konsumen ketagihan baik secara fungsional maupun emosional. Merek Men’s Biore yang kuat di benak konsumen . bisa menumbuhkan jaminan antar merek (produk) dan konsumen. Karena merek yang mempunyai identitas yang kuat biasanya
memiliki hubungan
emosional dan para pelanggan sedia dan tercipta loyalitas terhadap merek tersebut. Dengan ekuitas merek yang kuat, tujuan dari pemasaran untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar akan lebih mudah. Karena itu judul dari penulisan skripsi ini adalah ”Pengaruh Ekuitas Merek Men’s Biore Terhadap Loyalitas Konsumen Men’s Biore”.
1.2 Perumusan Masalah Dalam pandangan pemasaran, ukuran kekuatan merek di pasar yang di kuasai merek yang bersangkutan, dan merek yang mempunyai pangsa pasar yang besar dianggap mempunyai kekuatan merek terbesar. Besarnya pangsa pasar memang salah satu tujuan utama, tetapi kekuatan merek tidak hanya dari pangsa pasarnya, karena merek yang kuat itu juga dilihat dari kesadaran merek, asosiasi merek, juga pandangan terhadap kualitas itu sendiri. Jadi, yang terpenting yaitu bagaimana suatu perusahaan ini dapat membangun merek dengan berorientasi pada ekuitas merek. Dimana mereka membuat konsumen mudah untuk mengenali merek yang dipakai, selalu mencoba dan merek tersebut selalu diingat. Berdasarkan uraian diatas pokok permasalahannya yang akan dibahas yaitu ”Apakah ada pengaruh ekuitas merek Men’s Biore terhadap loyalitas konsumen Men’s Biore ?”
1.3 Pembatasan Masalah Dalam melakukan penelitian ini, penulis membatasi masalah yang teliti, karena keterbatasan waktu, dana dan kemampuan penulis sendiri, maka penelitian ini hanya memfokuskan pada masalah pengaruh ekuitas merek terhadap loyalitas konsumen dan melakukan studi kasus pada Masyarakat Kedoya Selatan.
1.4 Tujuan Penelitian Bertitik tolak kepada perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : ”Untuk mengetahui apakah pengaruh ekuitas merek Men’s Biore terhadap loyalitas konsumen.”
1.5 Manfaat Penelitian Diharapkan penulisan skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Maka manfaat penelitian skripsi ini adalah : 1. Bagi penulis, sebagai acuan perbandingan mengenai apa yang didapat sebagai teori pemasaran selama kuliah dengan kenyataan pemasaran yang ada. Dapat menambah wawasan yang lebih luas mengenai bidang pemasaran, khususnya mengenai ekuitas merek. 2. Bagi perusahaan, dapat memberikan informasi kepada perusahaan yang nantinya bisa menjadi bahan masukan untuk dipertimbangkan dalam menjalani kegiatan usahanya di masa yang akan datang. 3. Bagi rekan mahasiswa, untuk dapat memberikan pengetahuan tambahan terutama dalam bidang pemasaran yaitu mengenai ekuitas merek