BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan
negara pertanian, artinya pertanian memegang
peranan penting dalam keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk dan tenaga kerja yang hidup dan bekerja pada sektor pertanian atau dari produk nasional yang berasal dari pertanian. Dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan, secara prinsip produksi padi tergantung pada dua variabel yaitu luas panen dan hasil perhektar. Intensifikasi pertanian dalam perluasan areal tanaman merupakan usaha pokok dalam pengelolaan usaha tani dalam meningkatkan produksi, produktivitas, dan pendapatan petani (Mubyarto, 1985). Meningkatnya produksi pertanian suatu negara adalah tugas yang sangat kompleks, bahkan tidak jarang merupakan tugas yang sangat memusingkan. Dikatakan kompleks karena sedemikian banyak kondisi yang berbeda-beda yang harus dibina atau diubah orang atau kelompok yang berbeda-beda pula karena semangat orang yang tersangkut didalamnya. Perkembangan pertanian kemudian merambah pada penggunaan teknologi dalam penerapannya. Bila diurutkan sejarahnya dimulai dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan negaranegara eropa yang memanfaatkan teknologi sebagai sarana pemenuhan pembukaan dan pengerjaan lahan pertanian secara lebih luas. Hal ini berkembang dari pertengahan abad ke-18, dan di Indonesia sendiri perkembangan pendidikan
Universitas Sumatera Utara
teknologi di bidang pertanian dimulai pada awal tahun 1960-an yang secara historis meletakkan dasarnya di Indonesia. Apabila tidak ada perubahan dalam teknologi maka pembangunan pertanian pun berhenti, bahkan dapat menurun karena merosotnya kesuburan tanah atau kerusakan yang makin meningkat oleh hama, penurunan kualitas produk pertanian menjadi ancaman yang dapat timbul di kemudian hari. Usaha pertanian sangat dipengaruhi keadaan iklim, curah hujan, ketersediaan air irigasi, oleh karena itu teknologi usaha tani yang sesuai untuk suatu lokasi belum tentu sesuai untuk lokasi lainnya. Dalam kaitan itu harus didasarkan oleh hasil percobaan / penelitian dilokasi yang bersangkutan. Untuk itu pula dilakukan percobaan kesesuain varietas, bercocok tanam, pemupukan, pemberantasan hama dan lainnya dilahan petani. Partisipasi petani dimulai dengan penggunaan lahannya untuk percobaan teknologi baru dan sekaligus sebagai etalase bagi teknologi baru untuk meyakinkan petani lain tentang keberhasilan teknologi baru yang dicoba (Slamet, 2003). Pemerintah kemudian harus lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat akan pengembangan sektor pertanian sehingga dianggap perlu lebih memberikan dukungan misalnya dukungan yang bersifat financial maupun non-financial. Salah satu usaha yang di lakukan pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat adalah dengan memberdayakan peranan jasa perbankan yang saat ini berkembang sangat pesat. Dalam kondisi perekonomian yang terus berkembang, sektor perbankan memiliki potensi dan peluang yang besar dalam peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi masyarakat dan sektor usaha.
Universitas Sumatera Utara
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pengembangan usaha para petani merupakan jalan yang paling tepat. Banyak petani yang mengalami kesulitan dalam pengembangan usahanya menuju usaha yang efisien dan efektif dikarenakan masalah yang paling umum dialami oleh masyarakat yaitu keterbatasan modal. Penggunaan faktor produksi kurang dari standar berdampak pada keuntungan yang diperoleh sedikit bahkan kurang untuk mencukupi kebutuhan hidup petani. Salah satu upaya meningkatkan modal petani adalah dengan pemberian kredit. Pemberian kredit untuk para petani haruslah menjadi sebuah
harapan
baru
menuju
petani
mandiri
yang
diharapkan
bisa
memberdayakan dirinya sendiri, bukan selalu menjadi beban baru bagi mereka yang seringkali terbelit oleh birokrasi perbankan yang terlalu berbelit-belit. Bank BRI adalah salah satu lembaga perbankan milik pemerintah yang kegiatannya bergerak di dalam bidang keuangan. Usaha-usaha utama bidang keuangan yang dikelola oleh BRI meliputi : menghimpun dana, menyalurkan dana, dan menyediakan jasa perbankan lainnya. Dalam kegiatannya sebagai penyalur dana, BRI mengalokasikan dana yang telah dihimpun dari dana pihak ketiga atau masyarakat dalam bentuk pinjaman yang diberikan berdasarkan prinsip konvensional. Pada tahun 2001 telah ditetapkan Kebijakan Umum Perkreditan (KUP) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Kebijakan ini merupakan pelaksanaan dari Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia (BI) Nomor 27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995 dan Surat Edaran BI Nomor 27/7/UPPB tanggal 31 Maret 1995. Dalam kebijakan tersebut dijelaskan tentang kewajiban penyusunan dan
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan Kebijaksanaan Perkreditan Bank bagi Bank Umum. Dengan adanya kebijakan tersebut, BRI melakukan penyesuaian dan penyempurnaan atas Pedoman Kerja (manual) BRI Unit bidang Kupedes yang telah ada. Hal ini tentu saja dengan mengacu pada Kebijakan Umum Perkreditan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Setelah itu, pedoman kerja BRI Unit bidang Kupedes disesuaikan namanya menjadi Pedoman Pelaksanaan Kredit Bisnis Mikro (PPKBM) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Bisnis Mikro dalam PPK-BM ini merupakan salah satu segmen bisnis BRI yang merupakan suatu sistem perbankan yang dilaksanakan oleh BRI Unit dalam menjalankan fungsinya sebagai financial intermediary untuk pembiayaan usaha mikro. Penyusunan PPK-BM dilakukan dengan tetap memperhatikan asas-asas pengembangan bisnis BRI Unit. Hal ini bertujuan agar sasaran bisnis dapat tercapai dengan strategi yang ditetapkan tanpa meninggalkan prinsip kehati-hatian dan memenuhi asa pemberian kredit yang sehat. Kredit yang dimaksud dalam PPK-BM adalah Kupedes (Kredit Umum Pedesaan) yang merupakan kredit mikro yang dilayani di BRI Unit dan diberikan dalam
mata
uang
rupiah.
Kupedes
diberikan
dengan
tujuan
untuk
mengembangkan usaha kecil. Keistimewaan yang dimiliki Kupedes yakni adanya IPTW (Intensif Pembayaran Tepat Waktu) bagi nasabah yang tertib membayar angsuran pinjaman setiap bulan dengan tepat waktu selama periode tertentu. Keputusan akhir permohonan Kupedes ditentukan oleh BRI Unit sesuai dengan pertimbangan bank teknis (Sound Banking Consideration). Dengan demikian, kebijakan pemberian Kupedes didasarkan pada perhitungan dan pertimbangan
Universitas Sumatera Utara
bisnis yang sehat untuk dapat menjamin operasional dari BRI Unit itu sendiri kedepannya. Di Kabupaten Deli Serdang pada khususnya di Kecamatan Lubuk Pakam merupakan kawasan yang sampai saat ini merupakan daerah dengan potensi usaha pertanian yang cukup strategis dengan melihat begitu luasnya daerah yang dapat dikembangkannya sektor pertanian. Dari uraian-uraian diatas membuat rasa ingin tahu penulis untuk mempelajari dan menganalisa kedalam bentuk skripsi yang berjudul “Peranan Kredit Umum Pedesaan (KUPEDES) Terhadap Pendapatan Petani Padi di Lubuk Pakam (Studi Kasus : PT BRI (Persero) Tbk Lubuk Pakam)”.
1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka perlu dibuat rumusan masalah agar pelaksanaan penelitian ini dapat terlaksana secara terarah. Adapun yang menjadi perumusan masalah yang dimaksud adalah : 1. Apakah
realisasi kupedes dan produksi berpengaruh terhadap
pendapatan petani padi sawah di Kecamatan Lubuk Pakam? 2. Apakah
ada perbedaan produksi sebelum dan sesudah kupedes
terhadap tingkat pendapatan petani padi sawah di Kecamatan Lubuk Pakam? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh realisasi kupedes dan produksi terhadap pendapatan petani padi di Kecamatan Lubuk Pakam. 2. Untuk melihat seberapa besar perbedaan sebelum dan sesudah Kupedes terhadap pendapatan petani padi di Kecamatan Lubuk Pakam. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah atau masyarakat umum sebagai
tolak
ukur
keberhasilan
program
perkreditan
yang
diselenggarakan pemerintah khususnya terhadap para petani padi. 2. Sebagai bahan studi literatur tambahan terhadap penelitian yang sudah ada sebelumnya. 3. Sebagai informasi tambahan bagi mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara khususnya mahasiswa/i Departemen Ekonomi Pembangunan yang ingin melakukan penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara