BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini kebutuhan masyarakat akan gas LPG (Liquefied Petrolium Gas) cukup meningkat, karena gas LPG merupakan barang subsidi dari pemerintah untuk masyarakat yang dijadikan sebagai kebutuhan pokok masyarakat. Tingginya permintaan masyarakat akan gas LPG menuntut setiap perusahaan atau agen LPG memberikan pelayanan secara cepat, praktis, berkualitas, dan melakukan perbaikan pada strategi penjualan. Strategi penjualan yang baik dapat mendorong peningkatan penjualan yang berguna untuk menguasai pangsa pasar dan meraih keuntungan yang optimal. Keuntungan yang optimal merupakan salah satu tujuan utama perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. Tujuan ini akan digunakan sebagai ukuran penilaian keberhasilan atau kegagalan yang telah dilaksanakan. Penjualan merupakan salah satu faktor penting dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan, karena penjualan merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan. Penjualan tunai maupun penjualan kredit perlu adanya pengawasan yang dilakukan oleh pihak yang dipercaya agar segala kegiatan yang menimbulkan penyimpangan dapat segera diketahui, sehingga kerugian peruhasaan yang lebih besar dapat dicegah. Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan yang baik dari manajemen berupa sistem informasi manajemen.
1
2
Sistem informasi manajemen mempunyai beberapa sub sistem, salah satunya adalah sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoprasikan bisnis. Sistem informasi akuntansi tersebut dibutuhkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan-kegiatan operasional perusahaan, salah satunya adalah kegiatan penjualan. Penjualan merupakan kegiatan rutin perusahaan yang akan menghasilkan pendapatan. Pendapatan tersebut tidak lepas dari kas, dimana kas merupakan aset perusahaan yang paling liquid yang memiliki tingkat kerawanan paling tinggi untuk dimanipulasi. Oleh karena itu pihak manajemen perlu memperhatikan pengendalian internal sistem penjualan (Krismiaji, 2002 : 4). Pengendalian internal merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam perusahaan karena berfungsi untuk mengarahkan perusahaan dalam kegiatan perusahaan dan mengontrol semua bagian yang ada di perusahaan. Sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasi untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2010 : 163). PT Migas Mitra Tani merupakan perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang penjualan LPG (Liquid Petrolium Gas). Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan akan LPG yang semakin meningkat dikarenakan kenaikan harga bahan bakar minyak. Dalam keseharianya, PT Migas Mitra Tani
3
melakukan penjualan secara tunai dan kredit kepada kios, toko, maupun supermarket. Penjualan tunai diberikan kepada pelanggan yang melakukan pembelian dalam jumlah kecil, sedangkan penjualan kredit diberikan kepada pelanggan dalam pembelian jumlah besar. Penjualan kredit memerlukan perhatiaan dan penanganan yang serius agar risiko yang akan timbul dapat dihindari. Kegiatan penjualan kredit tersebut ditangani perusahaan melalui sistem penjualan kredit. Dalam praktik transaksi penjualan kredit LPG pada PT Migas Mitra Tani dimulai dari pemesanan oleh pelanggan, pembuatan dokumen-dokumen yang diperlukan, pengiriman barang oleh agen dan penagihan ke pelanggan. Transaksi penjualan kredit tersebut dilakukan dengan berbagai tahap proses dengan melibatkan beberapa fungsi yang terkait yang menangani prosedur dan pencatatan akuntansi. Dalam pelaksanaan penjualan kredit pada PT Migas Mitra Tani sering terjadi penyimpangan dan kesalahan yang dapat merugikan perusahaan, yaitu seperti bagian merangkap tugas, timbulnya transaksi fiktif yang mengakitbatkan terjadinya penyimpangan pada pencatatan akuntansi, keterlambatan pelanggan dalam memenuhi kewajibannya dan kesalahan perhitungan. Untuk menghindari risiko penyimpangan dan kesalahan dalam transaksi penjualan kredit tersebut diperlukan sistem informasi akuntansi yang memadai. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, dalam penelitian ini ditetapkan topik sekaligus sebagai judul“Analisis Sistem Informasi AkuntansiPenjualan Kredit Pada PT. Migas Mitra Tani Mataram Nusa Tenggara Barat”.
4
B. Perumusan Masalah 1. Bagaimana sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang diterapkan oleh PT Migas Mitra Tani Mataram Lombok Barat ? 2. Apakah sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang diterapkan oleh PT Migas Mitra Tani Mataram Lombok Barat sudah efektif bagi perusahaan ?
C. Batasan Masalah Dalam aktivitas penjualan terdapat dua jenis penjualan, yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit. Dalam penelitian ini, penulis hanya menganalisis sistem informasi akuntansi pada penjualan kredit yang diterapkan oleh PT Migas Mitra Tani dalam menjalankan aktivitas penjualannya.
D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendeskripsikan penerapan sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada PT Migas Mitra Tani. 2. Untuk mengevaluasi sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada PT Migas Mitra Tani guna mengetahui keefektifannya bagi perusahaan.
E. Manfaat Penelitian 1. Perusahaan Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan masukan baik berupa saran atau koreksi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dan
5
bahan informasi guna mencapai efektifitas perusahaan untuk mengadakan peningkatan dan perbaikan dalam bidang penjualan khususnya penjualan kredit. 2. Peneliti Lainnya Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sistem informasi akuntansi penjualan kredit serta sebagai refrensi dalam penyusunan penelitian dengan tema yang sejenis.