Dishutbun Kab Agam
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), salah satu bahan yang digunakan sebagai tolok ukur adalah Rencana Kerja (Renja) SKPD pada masing-masing SKPD lingkup Kabupaten Agam. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Agam merupakan dokumen perencanaan tahunan yang didasarkan kepada Undang-undang nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Agam Tahun 2015 merupakan Dokumen Perencanaan yang berisi Rencana Program Kegiatan yang akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksaan tugas pokok dan fungsi serta sebagai tolak ukur pencapaian kinerja dalam kurun waktu tertentu agar terarah, efektif, efisien dan terpadu dalam rangka mewujudkan visi,
misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan pembangunan yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tahun 2011-2015.
Renja-SKPD Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Agam Tahun 2015 ini disusun
berdasarkan
hasil
evaluasi
pelaksanaan
kegiatan
pada
tahun-tahun
sebelumnya, antisipasi terhadap permasalahan yang dihadapi dengan memperhatikan aspirasi stakeholder dan dinamika perkembangan lingkungan strategis. Hal tersebut merupakan
pilihan
yang
telah
menjadi
komitmen
bersama,
sehingga
dalam
pencapaiannya harus dilakukan secara bersama-sama antara Pemerintah Daerah, DPRD serta Kelompok-kelompok masyarakat yang bergerak dibidang kehutanan dan perkebunan.
Untuk mencapai hal tersebut proses pembangunan daerah harus dilaksanakan dengan sistematis mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemeliharaan hasil-hasilnya.
Dari pemikiran diatas, perencanaan pembangunan baik dilihat dari sisi manajemen
maupun
sebagai
sebuah
kebijakan
adalah
merupakan
instrumen
pembangunan yang sangat penting karena didalamnya terkandung formulasi visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Dengan kata lain perencanaan pembangunan yang baik akan dapat menghasilkan pembangunan yang baik yang dapat memberikan manfaat serta dampak yang jauh lebih besar.
Renja - Tahun 2015
1
Dishutbun Kab Agam
Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2015, merupakan lanjutan tahun sebelumnya dengan memperhatikan permasalahan kehutanan dan perkebunan yang berkembang saat ini, maka diprioritaskan pada penyelesaian terhadap permasalahan kehutanan dan perkebunan yang mendesak dan berdampak luas terdapat peningkatan perekonomian masyarakat serta penanggulangan bencana dan pelestarian lingkungan hidup yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat.
Prioritas Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Pemantapan Kawasan Hutan. 2. Rehabilitasi dan konservasi Hutan serta Peningkatan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS). 3. Pengamanan Hutan dan Pengendalian Kebakaran Hutan. 4. Pengendalian peredaran hasil hutan 5. Peningkatan Produksi dan produktivitas tanaman perkebunan melalui penyediaan sarana produksi dan penerapan teknologi perkebunan 6. Penguatan Kelembagaan Perkebunan, pengembangan pasca panen dan pemasaran. 1.2. Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Renja SKPD Tahun 2015 ini adalah sebagai berikut; 1.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2.
Undang-Undang
Nomor
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287); 3.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah dua kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
Renja - Tahun 2015
2
Dishutbun Kab Agam
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594);
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
9.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 11 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2006-2025 ( Lembaran Daerah Kabupaten Agam Tahun 2005 Nomor 11 ). 11. Peraturan Bupati Agam Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Agam Tahun 2011-2015 (Berita Daerah Tahun 2011 Nomor 8). 1.3. Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2015 adalah untuk menentukan arah pelaksanaan pembangunan serta sebagai acuan atau pedoman dalam perencanaan kegiatan selama kurun waktu 1 (satu) tahun yang sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan yang telah ditetapkan dalam Renstra SKPD dan RPJMD Kabupaten Agam. Tujuan dari penyusunan Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2015 adalah : 1. Mewujudkan visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Agam ke dalam rencana kegiatan Pembangunan. 2. Penjabaran Renstra SKPD dalam bentuk kinerja dan anggaran yang terukur dalam jangka waktu 1 (satu) tahun. 3. Dasar untuk melaksanakan program dan kegiatan oleh SKPD.
Renja - Tahun 2015
3
Dishutbun Kab Agam
1.4. Sistematika Penyusunan Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Agam
Tahun 2014
disusun dengan Sistimatika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
1.2
Landasan Hukum
1.3
Maksud Dan Tujuan
1.4
Sistematika Penyusunan
BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2013 2.1
Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2013 dan Capaian Renstra SKPD
BAB III : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1
Telaah Terhadap Kebijakan Nasional/Provinsi
3.2
Tujuan dan Sasaran Renja SKPD
3.3
Program dan Kegiatan
BAB VI : PENUTUP
Renja - Tahun 2015
4
Dishutbun Kab Agam
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Agam Tahun 2013 adalah sebagai berikut : 1. Program DAK Bidang Kehutanan Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kehutanan (DAK) Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan upaya rehabilitasi lahan melalui pengembangan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di luar kawasan hutan, serta memfasilitasi penyediaan sarana pengamanan hutan dan sarana penyuluhan kehutanan, dengan alokasi dana Tahun 2013 sebesar Rp.1.626.715.000,Realisasi Keuangan yang dicapai pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 1.560.367.850,- (95,80%) dengan Realisasi Fisik 100%. Kegiatan yang dilaksanakan adalah ; 1) Pengembangan Hutan Rakyat dan Konservasi Lahan, meliputi: a. Pembuatan Bangunan konservasi dan DAM Pengendali sebanyak 1 unit : b. Pembuatan Dam Penahan sebanyak 1 Unit; c. Pembuatan Hutan Rakyat 280 Ha ; d. Pemeliharaan Hutan Rakyat 265 Ha ; e. Penanaman Tanaman Turus Jalan sepanjang 10 Km; f. Penyediaan Bibit Penghijauan lingkungan 65.000 batang. g. Pembuatan Rancangan Teknis (Rantek) Hutan Rakyat 1 paket h. Pembuatan Rancangan Teknis (Rantek) Bangunan Konservasi 1 paket 2) Pengadaan Sarana Penyuluhan Kehutanan, berupa : a. Pengadaan pakaian dan perlengkapan Penyuluh Kehutanan 1 paket. b. Pengadaan kelengkapan kerja lapangan Penyuluh Kehutanan 1 paket. c. Pengadaan Billboard sarana penyuluhan kehutanan 1 unit. 3) Pengadaan Sarana Pengamanan Hutan sebagai berikut : a. Pengadaan pakaian kerja lapangan dan kelengkapan petugas Pengamanan Hutan sebanyak 1 paket. b. Pengadaan kendaraan roda dua untuk patroli kehutanan sebanyak 6 unit,. c. Pengadaan Tempat Tidur Lipat untuk Pengamanan Hutan sebanyak 4 buah. d. Pengadaan Digital Handycam dan Memory Stok untuk Pengamanan Hutan sebanyak 1 paket. Pada Tahun 2014 Kegiatan ini dialokasikan Dana sebesar Rp. 1.326.345.000,- dan kegiatan yang dilaksanakan adalah : 1) Pengembangan Hutan Rakyat dan Konservasi Lahan, meliputi: a. Penanaman hutan rakyat 165 Ha b. Pemeliharaan Hutan rakyat 280 Ha c. Pembuatan DAM Pengendali 1 Unit d. Pembuatan DAM Penahan e. Penyediaan bibit Penghijauan lingkungan 1 paket f. Penanaman turus Jalan 1 paket 2) Pengadaan Sarana Penyuluhan Kehutanan, berupa : Pembuatan Demplot Penyuluh Kehutanan
Renja - Tahun 2015
Dishutbun Kab Agam
3) Pengadaan Sarana Pengamanan Hutan, sebagai berikut : a. Pembuatan Grase mobil Pos jaga Polhut b. Pengadaan Kelengkapan mobil polhut c. Pengadaan Pakaian kerja lapangan pengamanan hutan.
dan
kelengkapan
petugas
Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut: a. Pengembangan Hutan Rakyat : Perkiraan capaian sampai dengan tahun 2014 telah dilaksanakan Pembuatan Hutan Rakyat seluas 1.015 Ha, yaitu Tahun 2011 sudah dilaksanakan seluas 305 Ha, Tahun 2012 seluas 265 Ha, dan tahun 2013 seluas 280 ha, tahun 2014 seluas 165 Ha. Target pada renstra, s.d tahun 2014 luas hutan rakyat adalah 1.200 Ha. Pencapaian target s.d 2014 sebesar 84,58%. b. Penyediaan Bibit Penghijauan lingkungan perkiraan capaian s.d tahun 2014 sebanyak 320.000 batang (533 ha), yaitu Tahun 2011 sebanyak 100.000 batang, Tahun 2012 sebanyak 85.000 batang sedangkan tahun 2013 sebanyak 65.000 batang. Tahun 2014 sebanyak 70.000 batang. Target pada renstra s.d Tahun 2014 adalah 600 Ha. Pencapaian target sebesar 88,8 %. c. Pembuatan Bangunan Konservasi, perkiraan capaian s.d 2014 sebanyak 11 unit, telah dilaksanakan tahun 2011 sebanyak 2 unit, tahun 2012 sebanyak 2 unit, tahun 2013 sebanyak 2 unit, tahun 2014 sebanyak 4 unit. Target Renstra s.d tahun 2014 adalah 20 unit. Pencapaian target s.d 2014 sebesar 55 %. Hal ini disebabkan karena kurangnya dana yang tersedia untuk pembangunan Bangunan Konservasi tersebut. d. Terfasilitasinya Sarana Penyuluhan Kehutanan : Perkiraan capaian s.d 2014 sebanyak 4 paket. Telah dilaksanakan penyediaan Sarana Penyuluhan Kehutanan dari tahun 2011 s.d Tahun 2013 sebanyak 1 paket setiap tahun. Tahun 2014 dilaksanakan 1 paket. Target Renstra s.d tahun 2014 sebanyak 4 paket. Pencapaian target 100%. e. Terfasilitasinya Sarana Pengamanan Hutan : Perkiraan capaian s.d 2014 sebanyak 4 paket. Telah dilaksanakan penyediaan Sarana Penyuluhan Kehutanan dari tahun 2011 s.d Tahun 2013 sebanyak 1 paket setiap tahun. Tahun 2014 dilaksanakan 1 paket. Target Renstra s.d tahun 2014 sebanyak 4 paket. Pencapaian target 100%. 2. Program Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan Kegiatan Penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak perusakan hutan Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kapasitas, kemampuan institusi yang mengelola hutan negara, hutan hak, hasil hutan kayu, non kayu, jasa-jasa yang berasal dari hutan meliputi kegiatan pemantauan dan pengamanan kawasan hutan Negara, mengawasi produksi hasil hutan secara legal atau illegal, akufasi lahan, tanda-tanda rintisan pal batas kawasan, meneliti kebenaran atas memiliki hasil hutan, memiliki status kayu, sebagai barang temuan, sitaan, rampasan, memasarkan produksi antar kabupaten melalui operasi gabungan. Alokasi dana Tahun 2013 sebesar Rp. 284.270.000,-. Realisasi Keuangan Tahun 2013 sebesar Rp. 281.459.115,- (99,01 %) dan Realisasi Fisik 100%. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 berupa kegiatan pengamanan hutan / hak-hak Negara atas hutan melalui : a. Operasi patroli lapangan yang dilaksanakan sebanyak 81 kali b. Pelaksanaan Piket Polhut pada Pos Polhut di Kantor Kabupaten dan Pos Polhut di Kecamatan IV Koto, dan Piket senjata api.
Renja - Tahun 2015
Dishutbun Kab Agam
c. Biaya sertifikasi, meliputi : - Pengurusan SIM senjata api untuk 5 orang - Perpanjangan PAS Senjata Api 7 unit d. Biaya pendukung lainnya : - Penyusunan Kayu temuan 1 ls - Pengangkutan Barang Bukti 1 paket. Sedangkan tahun 2014 alokasi dana untuk kegiatan ini sebesar Rp. 254.332.500,Kegiatan yang dilaksanakan adalah : a. Operasi patroli lapangan yang direncanakan sebanyak 60 kali b. Pelaksanaan Piket Polhut pada Pos Polhut di Kantor Kabupaten dan Pos Polhut di Kecamatan IV Koto, dan Piket senjata api. c. Biaya sertifikasi, meliputi : - Pengurusan SIM senjata api untuk 5 orang - Pengurusan dan perpanjangan kartu Polhut 17 orang - Perpanjangan PAS Senjata Api 7 unit d. Biaya pendukung lainnya : - Penyusunan Kayu temuan 10 OK - Pengangkutan Barang Bukti 10 kali. - Biaya Pemberkasan perkara 3 kali Hasil yang dicapai pada pelaksanaan kegiatan ini adalah : a. Operasi rutin / operasi gabungan pengamanan hutan. Perkiraan capaian s.d tahun 2014 adalah 237 kali, yaitu telah dilaksanakan Tahun 2011 sebanyak 42 kali, tahun 2012 54 kali, tahun 2013 sebanyak 81 kali dan tahun 2014 diperkirakan 60 kali. Target Renstra s.d 2014 adalah 240 kali operasi pengamanan hutan. Pencapaian 98,75%. b. Pelaksanaan Piket Polhut. Perkiraan capaian s.d tahun 2014 adalah 4 tahun. Pada tahun 2011 , 2012, 2013 dan 2014 dilaksanakan masing-masingnya 1 tahun. Target Renstra s.d 2014 adalah 4 tahun. Pencapaian target 100%. c. Penanganan kasus baru tindak pidana kehutanan. Perkiraan capaian s.d tahun 2014 adalah 50% pertahun. Pada tahun 2011 dari 19 kasus yang ada, tertangani 100%. Tahun 2012 dari 9 kasus yang ada, tertangani 100%. Tahun 2013 dari 18 kasus yang ada tertangani 100%. Sedangkan perkiraan tahun 2014 kasus yang ada minimal tertangani 50%. Target Renstra s.d 2014 adalah 50% pertahun. Pencapaian target 100%. 3. Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan Kegiatan Pengembangan pengujian dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan Kegiatan ini bertujuan mengendalikan peredaran hasil hutan yang beredar ditengah-tengah masyarakat dalam upaya mencegah terjadinya proses ilegal loging dan mencegah terjadinya pembabatan hutan secara berkepanjangan pada kawasan hutan. Alokasi dana pada Tahun 2013 sebesar Rp. 88.961.000,00,-. Realisasi Keuangan tahun 2013 sebesar Rp. Rp. 84.157.550 (94,6 %). Realisasi Fisik 100%, telah dilaksanakan kegiatan berupa: a. b. c. d. e. f. g.
Sosialisasi Peraturan Kehutanan tentang Penatausahaan Hasil Hutan Pengumuman lelang / Pemenang lelang 1 kali. Rapat Pengelolaan Peredaran Hasil PNPB Kehutanan Pelaksanaan Pelayanan Surat Keterangan Sah Hasil Hutan Rekon Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH) ke Pusat Crosscheck Dokumen Perpanjangan SIM Tenaga Teknis (Ganis) Saat ini Wasganis yang ada di Agam berjumlah 9 orang (1 orang PKG-R) dan 7 orang PK dan 1 orang Wasganis Perencanaan Kehutanan.
Renja - Tahun 2015
Dishutbun Kab Agam
Pada tahun 2014 dialokasikan dana sebesar Rp.75.330.000,- dengan kegiatan sebagai berikut : a. Pengumuman lelang kayu temuan 2 kali b. Sosialisasi peraturan kehutanan c. Pembuatan baliho tatacara pengelolaan peredaran hasil hutan d. Rapat Pengelolaan Peredaran Hasil PNPB Kehutanan e. Rekon Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH) ke Pusat f. Crosscheck Dokumen g. Perpanjangan SIM Tenaga Teknis (Ganis) Kehutanan
Hasil yang dicapai sebagai berikut: a. Pelaksanaan Penatausahaan Hasil Hutan dan Iuran Kehutanan secara tertib. Perkiraan capaian s.d tahun 2014 adalah 4 tahun. Pada tahun 2011 telah dilaksanakan 1 tahun, tahun 2012 1 tahun, tahun 2013 1 tahun, tahun 2014 1 tahun. Target Renstra s.d 2014 adalah 4 tahun. Pencapaian target 100%. b. Pelaksanaan pelelangan kayu hasil temuan. Perkiraan capaian s.d tahun 2014 adalah 4 kali. Pada tahun 2011 tidak dapat dilaksanakan 1 tahun, tahun 2012 dilaksanakan 1 kali, tahun 2013 1 kali, tahun 2014 direncanakan 2 kali. Target Renstra s.d 2014 adalah 8 kali. Pencapaian target 50%. Rendahnya pencapaian terget renstra disebabkan pada tahun 2011 kegiatan Pelelangan Kayu tidak dapat dilaksanakan karena jadwal pelelangan tidak tepat dengan jadwal Pelelangan dari Kantor Lelang Bukittinggi (full schedule). c. Terfasilitasinya pengelolaan hasil hutan bukan kayu baik dari regulasi maupun teknis pelaksanaannya. Pada tahun 2014 kegiatan ini baru dilaksanakan melalui sosialisasi. Perkiraan capaian s.d tahun 2014 1 paket. Target Renstra 1 paket. Pencapaian target 100%. 4. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kondisi, fungsi dan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS), sehingga dapat mengurangi resiko bencana alam secara berkelanjutan melalui kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Alokasi dana pada Tahun 2013 sebesar Rp. 234.887.000,- Realisasi Keuangan adalah sebesar Rp. 215.992.900,(91,95%) dan realisasi fisik sebesar 100 %. Kegiatan yang dilaksanakan adalah: a. Penanaman Turus Jalan 4.000 batang sepanjang 10 km b. Penghijauan dan Rehabilitasi Mangrove seluas 5 Ha c. Pemeliharaan Tahun I Hutan Rakyat seluas 20 Ha d. Pemeliharaan Tahun I Tanaman Reboisasi seluas 25 Ha e. Penanaman pohon dalam rangka HMPI f. Penyusunan Rancangan Teknis Pembuatan Hutan Rakyat untuk 65 Ha. Pada tahun 2014 alokasi dana kegiatan ini sebesar Rp. 220.185.000,- dengan kegiatan sebagai berikut ; a. Pemeliharaan tanaman Mangrove 5 Ha b. Peringatan puncak HMPI c. Pemeliharaan turus jalan 2 paket d. Pembuatan rantek RHL 1 paket Hasil yang dapat dicapai melalui kegiatan ini adalah : a. Terlaksananya reboisasi/rehabilitasi hutan/lahan kritis pada DAS Prioritas. Perkiraan capaian s.d tahun 2014 adalah 15.297 Ha. Yang terdiri dari rehabilitasi lahan melalui kegiatan Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan Lahan seluas 2.110 Ha. Yaitu pada tahun 2011 tidak ada Renja - Tahun 2015
Dishutbun Kab Agam
pelaksanaan kegiatan ini melalui dana APBD tetapi melalui dana APBN Program Rehabilitasi hutan dan Lahan dilaksanakan penanaman reboisasi seluas 1.045 Ha. Pada tahun 2012 Pembuatan Tanaman Reboisasi melalui dana APBD seluas 35 Ha dan kegiatan Penghijauan seluas 30 Ha. Tahun 2013 dari dana APBD tidak ada penanaman reboisasi, hanya pemeliharaan saja. Tetapi melalui dana APBN dilaksanakan Rehabilitasi Pengkayaan Hutan Lindung seluas 1.000 Ha kontrak multy years s.d 2015. Sedangkan upaya rehabilitasi lahan kritis melalui penanaman bibit Program Agam Menyemai dapat dicapai target s.d 2014 seluas 13.187 ha. Tahun 2011 dilaksanakan penanaman 2.571.945 pohon (4.287 Ha). Tahun 2012 sebanyak 2.205.125 pohon (3.675 Ha), tahun 2013 sebanyak 3.135.305 pohon (5.225 Ha). Tahun 2014 masih dalam proses. Target Renstra s.d 2014 adalah 20.000 Ha. Pencapaian target 76,5 %. Diupayakan pencapaian target masih terus meningkat setelah realisasi kegiatan tahun 2014. b. Pembuatan dan penanaman bibit kebun bibit rakyat (KBR). Perkiraan capaian s.d tahun 2014 adalah 123 unit. Yang terdiri dari Pembuatan KBR tahun 2011 sebanyak 31 unit, tahun 2012 sebanyak 41 unit dan tahun 2013 sebanyak 51 unit. Tahun 2014 belum ada realisasi. Target Renstra s.d 2014 adalah 200 unit. Pencapaian target 61,5 %. Diupayakan pencapaian target masih terus meningkat setelah realisasi kegiatan tahun 2014 c. Rehabilitasi hutan mangrove dan hutan pantai. Perkiraan capaian s.d tahun 2014 adalah 5 Ha. Yang terdiri dari penanaman mangrove tahun 2013 seluas 5 Ha. Tahun 2014 dilaksanakan pemeliharaannya. Target renstra s.d tahun 2014 adalah 20 ha. Target pencapaian 25%. Hal ini disebabkan karena melalui dana APBN telah direncanakan pengembangan mangrove. Namun realisasi s.d tahun 2013 belum ada. Tahun 2014 direncanakan 30 Ha.
5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Kegiatan yang dilaksanakan pada Program ini terdiri dari 2 kegiatan pokok, yaitu: 1) Kegiatan Penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan Kegiatan ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan baku tembakau yang dikembangkan oleh masyarakat melalui pengembangan tembakau rendah nikotin, (2) membina industri tembakau yang dikembangkan secara tradisional/konvensional pada sentra tembakau, (3) penguatan kelembagaan petani tembakau baik budidaya maupun pengolahan hasil, (4) Pembinaan kemampuan dan keterampilan kerja petani tembakau pada daerah sentra produksi tembakau untuk pengalihan usaha ke non tembakau. Alokasi Dana Kegiatan Penyuluhan Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) pada TA 2013 adalah sebesar Rp. 237.433.893,-. Realisasi Keuangan sebesar Rp. 226.457.350,(95,38%). Realisasi Fisik 100%. Telah dilaksanakan kegiatan sebagai berikut : a. Pengembangan usaha tani tembakau rendah nikotin 3 kelompok b. Bantuan saprodi untuk pengalihan usaha tani tembakau ke non tembakau. untuk 8 kelompok. Pada tahun 2014 alokasi dana sebesar Rp. 233.654.500,- kegiatan yang dilaksanakan adalah ; a. Pengembangan usaha tani tembakau Rendah Nikotin sebanyak 6 kelompok. b. Study Banding Petani Hasil yang dapat dicapai melalui kegiatan ini adalah :
Renja - Tahun 2015
Dishutbun Kab Agam
a. Terlaksananya pengembangan tembakau rendah nikotin. Perkiraan capaian s.d tahun 2014 adalah 15 kelompok, yaitu pada tahun 2011 sebanyak 2 kelompok, Tahun 2012 sebanyak 4 kelompok, Tahun 2013 sebanyak 3 kelompok. Tahun 2014 direncanakan pada 6 kelompok. Target renstra s.d tahun 2014 adalah 20 kelompok. Pencapaian target 75%. b. Disamping itu juga dilaksanakan bantuan saprodi untuk pengalihan usaha tani tembakau ke non tembakau s.d tahun 2014 sebanyak 15 kelompok, yaitu tahun 2011 sebanyak 3 kelompok, sebanyak 2012 sebanyak 4 kelompok, tahun 2013 sebanyak 8 kelompok. Tahun 2014 tidak ada pelaksanaan kegiatan ini. c. Kegiatan Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi perencanaan teknis penunjang kegiatan Dana TP Perkebunan, penyediaan Pembibitan Tanaman Perkebunan, dan meningkatkan SDM petani / petugas melalui Pelatihan Penguatan Kelembagaan dengan alokasi dana alokasi dana tahun 2013 sebesar Rp. 160.227.200,-. Realisasi Keuangan sebesar Rp. 155.495.150,- (97,05%). Realisasi Fisik 100%, telah dilaksanakan kegiatan sebagai berikut : (1) Penyediaan Pembibitan Tanaman Perkebunan untuk meningkatkan mutu dan produksi perkebunan disalurkan bibit siap salur yang berkualitas kepada petani, kelompok tani, maupun perorangan sesuai dengan permohonan yang diajukan terlebih dahulu. Bibit yang telah disalurkan sebanyak 43.000 batang, yaitu ; - Kakao sebanyak 20.000 batang - Pinang sebanyak 10.000 batang - Cengkeh sebanyak 5.000 batang - Karet sebanyak 5.000 batang - Pala sebanyak 3.000 batang (2) Pelatihan Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani untuk meningkatkan kualitas SDM Petani sebanyak 25 orang. Sedangkan pada tahun 2012 Penyediaan bibit tanaman perkebunan berupa Bibit Kakao 15.000 batang dan Bibit Pinang 3.500 batang. Pada tahun 2014 dialokasikan dana sebesar Rp. 61.250.500,- berupa penyediaan bibit tanaman perkebunan, pala, cengkeh, kakao. Hasil kegiatan yang dapat dicapai adalah ; penyediaan bibit unggul bermutu untuk komoditi perkebunan. Perkiraan capaian s.d tahun 2014 adalah 101.500 batang, melalui dana APBD, yaitu tahun 2011 belum ada pelaksanaan penyediaan bibit, tahun 2012 sebanyak 18.500 batang, tahun 2013 sebanyak 43.000 batang, tahun 2014 diperkirakan 40.000 batang. Target renstra s.d 2014 sebanyak 120.000 batang. Pencapaian Target sebesar 84,6 %. 6. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan Penelitian dan pengembangan Teknologi Pertanian/Perkebunan tepat guna Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan kakao rakyat melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan dan motivasi petani dengan metode belajar mengajar secara partisipatif dalam pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) serta mengoptimalkan pengawasan penggunaan pestisida / residunya. Alokasi dana Tahun 2013 sebesar Rp. 77.117.000,- Realisasi Keuangan sebesar Rp. 73.780.300,-. (95,67 %). Realisasi Fisik 100%.
Telah dilaksanakan kegiatan sebagai berikut :
Renja - Tahun 2015
Dishutbun Kab Agam
1. Pengamatan Hama dan pengumpulan Data Hama penyakit Tanaman Perkebunan selama 4 triwulan 2. Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) komoditi Kakao 2 kelompok. Tahun 2014 alokasi dana sebesar Rp. 80.925.000,-, dilaksanakan kegiatan : a. SLPHT Kakao 1 kelompok b. Buru tupai 1 paket c. Pengadaan senapan 1 paket Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah : Meningkatnya upaya pengendalian OPT Perkebunan dan Pengadaan brigade pengendalian OPT Perkebunan. Sampai dengan tahun 2014 telah dilaksanakan SLPHT sebanyak 8 kelompok, yaitu tahun 2011 sebanyak 2 kelompok, tahun 2012 sebanyak 2 kelompok, tahun 2013 sebanyak 2 kelompok dan tahun 2014 sebanyak 1 kelompok SLPHT dan 1 kelompok pengadaan brigade pengendalian OPT. Target Renstra s.d tahun 2014 adalah 8 kelompok. Pencapaian target 100%. 7. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Kegiatan Penyusunan Data Base Potensi Produk Pangan Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan Data Statistik Perkebunan yang akurat dan dapat menggambarkan perkembangan kondisi tanaman perkebunan rakyat di Kabupaten Agam selama 4 Triwulan yang dapat digunakan sebagai dasar kebijakan pembangunan perkebunan. Alokasi dana pada tahun 2013 sebesar Rp. 76.310.000,- sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp. 42.927.500,Realisasi Keuangan pada Tahun 2013 adalah sebesar Rp. 64.979.000,- (85.15%) dan realisasi fisik sebesar 100%. Kegiatan yang dilaksanakan adalah: (1) Fasilitasi untuk Petugas Statistik Perkebunan 16 Kecamatan dan 1 Petugas Kabupaten dalam rangka pengumpulan dan pencatatan laporan SP (2) Pertemuan pembahasan data Statistik Perkebunan sebanyak 1 (satu) kali (3) Pertemuan Revitalisasi Data Statistik Perkebunan selama 2 hari (4) Penyusunan Buku Saku Statistik Perkebunan tahun 2012. Sedangkan Tahun 2014 dialokasikan dana sebesar Rp. 73.995.000,- dilaksanakan kegiatan ; (1) Fasilitasi untuk Petugas Statistik Perkebunan 16 Kecamatan dan 1 Petugas Kabupaten dalam rangka pengumpulan dan pencatatan laporan SP (2) Pertemuan pembahasan data Statistik Perkebunan sebanyak 2 kali (3) Pertemuan Pembekalan Petugas Statistik Perkebunan selama 2 hari (4) Penyusunan Buku Saku Statistik Perkebunan tahun 2013. Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah tersusunnya Data Statistik Perkebunan sebagai dasar perencanaan pembangunan perkebunan. Sampai dengan tahun 2014 telah disusun sebanyak 4 paket, yaitu tahun 2011 sebanyak 1 paket, tahun 2012 sebanyak 1 paket, tahun 2013 sebanyak 1 paket, tahun 2014 sebanyak 1 paket. Target Renstra sebanyak 4 paket. Pencapaian target 100%.
8. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Renja - Tahun 2015
Dishutbun Kab Agam
Kegiatan Peningkatan sistem insentif dan disinsentif bagi petani/kelompok tani Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi petani/ KUD/Koperasi Plasma dalam pengelolaan kebun yang sesuai dengan Standar Operating Procedure ( SOP) Teknik Budidaya Komoditi Perkebunan. Alokasi dana Tahun 2013 sebesar Rp. 57.207.500,- Realisasi Keuangan sebesar Rp.35.125.100,- (61,40%). Realisasi Fisik sebesar 100% telah dilaksanakan kegiatan sebagai berikut : a. Penilaian Kebun bagi KUD/Koperasi Usaha Perkebunan Plasma di Kabupaten Agam baik secara teknis maupun administrasi yang pengelolaanya telah sesuai dengan standar kultur teknis kebun dan kualitas Standar Operating Procedure ( SOP). b. Sosialisasi Peraturan Perkebunan untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani Plasma di Kabupaten Agam berupa Sosialisasi Permentan Nomor 14/Permentan/OT.140/ 2/2013 Tentang Pedoman Penetapan Pembelian Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Produksi Pekebun dan Peraturan Gubernur Nomor 40 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Penetapan Harga Pembelian Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Produksi Pekebun. Pada Tahun 2014 alokasi dana sebesar Rp. 75.025.000,- dengan kegiatan sebagai berikut : a. Pemberian insentif/disinsentif Untuk KK Miskin sebanyak 75 KK b. Penilaian Kebun bagi KUD/Koperasi Usaha Perkebunan Plasma c. Rapat TBS dan Sosialisasi Peraturan Perkebunan. Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah a. Meningkatnya pembinaan petani miskin disekitar PBSN. Perkiraan capaian s.d tahun 2014 adalah sebanyak 145 KK. Yaitu pada tahun 2011 tidak ada pelaksanaan kegiatan ini, tahun 2012 sebanyak 70 KK, tahun 2013 tidak terealisasi, tahun 2014 direncanakan 75 KK. Target renstra s.d tahun 2014 adalah 500 KK. Pencapaian target 29%. Rendahnya pencapaian target ini karena tahun 2013 tidak dilaksanakan pemberian Insentif dan Disinsentif bagi KK Miskin di sekitar PBSN karena tidak ada tanggapan serius dari Perusahaan untuk merealisasikan bantuan bibit dengan alasan yang tidak jelas sehingga kegiatan tersebut tidak mungkin untuk dilaksanakan. b. Meningkatnya kerjasama PBSN dalam mensejahterakan petani di sekitar PBSN. Perkiraan capaian s.d tahun 2014 adalah 5 PBSN. Yaitu tahun 2012 sebanyak 2 PBSN dan tahun 2014 direncanakan 3 PBSN. Target Renstra s.d tahun 2014 adalah 80% dari PBSN yang ada, yaitu 6 PBSN . Pencapaian target 83,3%. c. Terlaksananya pembinaan Kelompok Tani/KUD/Koperasi. Perkiraan capaian s.d tahun 2014 adalah 11 kelompok pekebun. Yaitu tahun 2013 sebanyak 5 kelompok kebun, tahun 2014 direncanakan 6 kelompok kebun. Target Renstra s.d 2014 adalah sebanyak 16 kelompok kebun. Pencapaian target 68,8%.
Untuk lebih jelasnya realisasi keuangan Belanja Langsung sumber pembiayaan dari APBD masing-masing program/kegiatan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Agam Tahun 2013 dapat dilihat Tabel 1.
Tabel 1. Realisasi Belanja Langsung Dinas Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2013
Renja - Tahun 2015
Dishutbun Kab Agam
No.
SUMBER DANA/PROGRAM/KEGIATAN
ALOKASI DANA (Rp.)
Realisasi Desember KEUANGAN Rp. %
Sisa Anggaran
I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 2 Penunjang Operasional Administrasi Perkantoran
32.612.600
29.095.505
89,22
3.517.095
112.667.500
111.242.200
98,73
1.425.300
3 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
125.720.000
122.421.600
97,38
3.298.400
4 Penunjang Operasional Jasa Perkantoran
262.490.000
252.608.477
96,24
9.881.523
30.143.400
30.131.817
99,96
11.583
88.961.000
84.157.550
94,60
4.803.450
234.887.000
215.992.900
91,96
18.894.100
284.270.000
281.459.115
99,01
2.810.885
1.628.712.000
1.560.367.850
95,80
68.344.150
10 Peningkatan sistem insentif dan disinsentif bagi petani/keltan VII Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
57.207.500
35.125.100
61,40
22.082.400
11 Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian /Perkebunan Tepat guna
77.117.000
73.780.300
95,67
3.336.700
12 Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan
160.227.200
155.495.150
97,05
4.732.050
13 Penyuluhan Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
237.433.893
226.457.350
95,38
10.976.543
76.310.000
64.979.000
85,15
11.331.000
3.408.759.093
3.243.313.914
95,15
165.445.179
5 Penyediaan ATK II Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan 6 Pengembangan pengujian dan pengendalian peredaran hasil hutan III Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 7 Peningkatan Peran serta masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan IV Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan 8 Penyuluhan Kesadaran Masyarakat mengenai Dampak Perusakan hutan V Program DAK Bidang Kehutanan 9 Peningkatan Sarana Prasana Kehutanan VI Program peningkatan kesejahteraan petani
VIII Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
IX Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan 14 Penyusunan Database Potensi Produk Pangan
TOTAL
Renja - Tahun 2015
Dishutbun Kab Agam
Renja - Tahun 2015
Dishutbun Kab Agam
Renja - Tahun 2015
Dishutbun Kab Agam
Renja - Tahun 2015
Dishutbun Kab Agam
Renja - Tahun 2015
Dishutbun Kab Agam
Renja - Tahun 2015
Dishutbun Kab Agam
Renja - Tahun 2015
Dishutbun Kab Agam
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1
Telaah Terhadap Kebijakan Nasional/Provinsi
Kementerian Kehutanan telah menetapkan visi Tahun 2010-2014 yaitu: ”Hutan Lestari Untuk Kesejahteraan Masyarakat Yang Berkeadilan” didukung dengan 6 (enam) Kebijakan Prioritas Bidang Kehutanan yang meliputi : 1. Pemantapan Kawasan Hutan 2. Rehabilitasi Hutan dan Peningkatan Daya Dukung DAS 3. Pengamanan Hutan dan Pengendalian Kebakaran Hutan 4. Konservasi Keanekaragaman Hayati 5. Revitalisasi Pemanfaatan Hutan dan Industri Kehutanan 6. Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Hutan Sedangkan visi Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2010-2014, adalah "Profesional dalam memfasilitasi peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan'. Melalui misi sebagai berikut: 1. Memfasilitasi peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan; 2. Memfasilitasi penyediaan benih unggul bermutu serta sarana produksi; 3. Memfasilitasi penanganan perlindungan tanaman dan gangguan usaha perkebunan; 4. Memfasilitasi pengembangan usaha perkebunan serta penumbuhan kemitraan yang senergi antar pelaku usaha perkebunan secara berkelanjutan; 5. Mendorong penumbuhan dan pemberdayaan kelembagaan petani serta menfasilitasi peningkatan partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan harminisasi antara aspewk ekonomi, soisial dan ekologi; 6. Memberikan pelayanan di bidang perencanaan, peraturan perundang-undangan, manajemen pembangunan perkebunan dan pelayanan teknis lainnya yang terkoordinasi, efisien dan efektif. Pembangunan Kehutanan dan Perkebunan di Kabupaten Agam masuk dalam agenda ke 2 dalam agenda perioritas RPJP Kab Agam
Pembangunan Kabupaten
Agam yang terkait dengan Tugas Pokok dan Fungsi Kehutanan dan Perkebunan yaitu dalam Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan Pembangunan yang Berkelanjutan serta Berwawasan Lingkungan, maka dijabarkan prioritas dan program pembangunan sektor Kehutanan dan Perkebunan sesuai RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2011-2015 sebagai berikut:
15
Dishutbun Kab Agam
1. Peningkatan Perlindungan Pelestarian Pemanfaatan Sumberdaya Hutan Yang Berkelanjutan.
Sasaran pembangunan pemanfaatan potensi sumberdaya alam secara berkelanjutan dan ramah lingkungan sektor kehutanan tahun 2011-2015 adalah Rehabilitasi serta pengamanan hutan dan lahan kritis baik didalam maupun diluar kawasan hutan. Sementara itu kebijakan pembangunan pemanfaatan potensi sumberdaya alam secara berkelanjutan pada sektor Kehutanan tahun 2011-2015 dan sejalan dengan kebijakan prioritas disektor Kehutanan yang dapat dilaksanakan di Kabupaten Agam sesuai arah kebijakan pembangunan disektor kehutanan yaitu : 1. Pengembangan perencanaan dalam pemantapan kawasan hutan. 2. Rehabilitasi dan konservasi untuk menekan laju degradasi hutan dan lahan. 3. Pengembangan pembibitan tanaman hutan. 4. Konservasi Sumberdaya hutan.
Dari kebijakan Prioritas di atas, Program pendukung adalah sebagai berikut : a. Program Pengembangan Perencanaan Kehutanan Permasalahan Permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah dan Pengembangan Perencanaan di Bidang Kehutanan adalah : •
Perencanaan kawasan hutan belum terintegrasi secara komprehensif.
•
Data dan informasi sumberdaya hutan belum mantap.
•
Peta penunjukan kawasan hutan kabupaten belum dapat menjadi acuan yang mantap dalam penetapan tata ruang
•
Kawasan hutan yang telah dilepaskan statusnya untuk sektor lain belum termanfaatkan secara optimal.
•
Hak-hak pihak lain dalam kawasan hutan belum teridentifikasi secara detail sehingga masuk dalam kawasan hutan.
•
Legitimasi batas kawasan hutan masih lemah baik secara hukum maupun fisik di lapangan.
•
Konflik penggunaan lahan di dalam kawasan hutan belum seluruhnya terselesaikan secara efektif.
•
Pengelolaan Hutan belum dikelola dalam satu kesatuan pengelolaan hutan
Tujuan Tersedianya data dan informasi sumberdaya hutan di Kabupaten Agam untuk menyusun rencana kehutanan guna terwujudnya kemantapan kawasan hutan dalam unit-unit kesatuan pengelolaan hutan (KPH), sehingga terdapat pengakuan atas status hukum dan fungsi kawasan hutan, serta terkendalinya penggunaan dan pemanfaatan kawasan. 16
Dishutbun Kab Agam
Outcome/hasil Terjaminnya kepastian kawasan hutan sehingga pengelolaan sumberdaya hutan dapat dilaksanakan secara lebih optimal, efektif dan efisien. Kondisi ini antara lain sebagai prakondisi dalam mewujudkan pengelolaan hutan lestari, serta secara tidak langsung menjadi bagian dalam penanganan terhadap isu-isu perubahan iklim.
Indikator kinerja utama •
Data dan informasi geospasial dasar tematik kawasan kehutanan terkini tingkat Kabupaten
•
Tata batas kawasan hutan sepanjang 250 km, terdiri dari batas luar dan batas fungsi kawasan hutan (hasil penetapan tatabatas dalam RTRW Tahun 2010)
•
Tersusunnya Rencana Tahunan, Rencana Lima makro kehutanan tentang perlindungan dan pengamanan hutan,
rehabilitasi hutan dan lahan tingkat
Kabupaten. •
Terlaksananya Sosialisasi Penunjukan kawasan hutan Kabupaten oleh Propinsi dan Tim Terpadu.
Potensi hambatan •
Akurasi data dan infomasi sumberdaya hutan belum sampai pada tingkat detail untuk operasionalisasi pengelolaan hutan.
•
Konflik kepentingan penggunaan kawasan hutan termasuk resistensi para pihak dalam mengakomodir kepentingannya.
•
Kurangnya koordinasi dan komunikasi antar para pihak untuk mencapai kesepakatan.
b. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Permasalahan Beberapa permasalahan spesifik yang terkait dengan pelaksanaan program di atas antara lain: a) Pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) berbasiskan masyarakat belum jelas. b) Kapasitas pelayanan birokrasi dalam pengembangan perhutanan sosial masih kurang, yang ditunjukan antara lain dengan adanya kerumitan ketentuan dan prosedur administrasi pemberdayaan masyarakat, termasuk mengakomodasi kelompok masyarakat adat. c) Unit kerja dan prosedur pengurusan pengembangan dan pengelolaan hasil hutan
bukan
kayu
(HHBK)
belum
efektif,
sehingga
menyebabkan
ketidakpastian pemanfaatan HHBK khususnya oleh masyarakat. d) Kelembagaan masyarakat di tingkat petani dalam pengembangan hutan rakyat masih lemah, serta kapasitas kelembagaan pemerintah untuk fasilitasi pengembangan hutan rakyat masih kurang. 17
Dishutbun Kab Agam
e) Belum mantapnya kelembagaan pengelolaan benih tanaman hutan baik dilakukan pemerintah maupun masyarakat belum terbina. f)
Data dan informasi detail tingkat lapangan kondisi hutan dan lahan kritis belum lengkap
dan
akurat,
sehingga
dapat
menyulitkan
dalam
membuat
perencanaan rehabilitasi hutan dan lahan yang tepat.
Tujuan Pengelolaan sumberdaya lahan oleh para pemangku kepentingan (pemerintah dan masyarakat) yang berbasis DAS dilakukan secara terintegrasi, sehingga daerah aliran sungai (DAS) berfungsi lebih efektif, serta perekonomian masyarakat
berbasis
usaha-usaha
pengembangan
komoditas
kehutanan
meningkat.
Outcome/hasil Berkurangnya lahan kritis pada DAS Prioritas sehingga dapat mengurangi resiko bencana alam, dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat dalam usaha komoditas kehutanan. Beberapa indikator output kegiatan kegiatan dalam program di atas baik langsung dan tidak langsung berperan sebagai peredam isu perubahan iklim.
Indikator kinerja utama •
Terlaksananya rehabilitasi hutan dan lahan kritis termasuk hutan mangrove, gambut dan rawa pada DAS Prioritas seluas 25.000 ha.
•
Terlaksananya pengelolaan dan penetapan areal kerja pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm) seluas 250 ha.
•
Terbangunnya hutan rakyat seluas 1500 ha.
•
Terbangunnya bangunan konservasi lahan untuk menekan laju degradasi lahan dan hutan 10 paket pertahun.
•
Terlaksananya pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan sesuai rencana pengelolaan DAS terpadu pada 2 unit DAS prioritas di Kabupaten Agam.
Potensi hambatan •
Peraturan perundang-undangan dan telatnya instrumen aturan dalam pengelolaan DAS terpadu masih kurang yang mengakibatkan kapasitas unit kerja kabupaten/kota) yang melakukan koordinasi keterpaduan pengelolaan DAS masih lemah.
•
Lahan yang berbasis DAS digunakan oleh berbagai sector yang masingmasingnya perlu diakomodasi secara proporsional.
•
Masih kurangnya Tenaga Penyuluh Kehutanan yang handal dan program penyuluhan yang efektif.
18
Dishutbun Kab Agam
c. Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan Permasalahan Beberapa permasalahan esensial yang terkait dengan pelaksanaan Program Peningkatan Pengelolaan Hutan Tanaman Rakyat di atas antara lain: a) Masih kurangnya data dan informasi areal untuk usaha hutan tanaman rakyat (HTR). b) Penyelenggaraan
tertib
aturan
dalam
peredaran
hasil
hutan
dapat
memungkinkan timbulnya ekonomi biaya tinggi dari pengelolaan hutan tanaman rakyat. c) Kemampuan negara untuk menjamin hak-hak negara atas hasil hutan kayu belum optimal. d) Koordinasi pengelolaan hutan tanaman rakyat serta hasil-hasilnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah belum mantap.
Tujuan Optimalisasi pengelolaan hutan tanaman rakyat
secara lestari, sehingga
meningkatkan produksi secara lestari guna memperluas kesempatan berusaha dan lapangan pekerjaan. Kegiatan-kegiatan serta indikator utama dalam program ini baik langsung maupun tidak langsung respon terhadap isu laju degradasi hutan.
Outcome/hasil a.) Peningkatan pengelolaan dan tertib produksi pemanfaatan hutan tanaman dan hutan produksi untuk industri primer hasil hutan. b.) Peningkatan optimasi PNBP sector Kehutanan
Indikator kinerja utama a.) Penatausahaan hasil hutan dan iuran kehutanan berjalan secara tertib sesuai ketentuan yang berlaku dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) meningkat 5%. b.) Terbinanya produksi dari usaha pemanfaatan pada hutan alam produksi meningkat sebesar 5%, terdiri dari hasil hutan kayu (hutan desa), bukan kayu dan jasa lingkungan. c.) Tersosialisasinya peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan hasil hutan hak dan hasil hutan bukan hak.
Potensi Hambatan • Resistensi pihak-pihak tertentu atas pemanfaatan hutan dan hasil hutan produksi yang mengedepankan kepentingan-kepentingan jangka pendek.
19
Dishutbun Kab Agam
• Perbaikan/penyempurnaan instrumen kelembagaan, khususnya peraturan peundang-undangan, dan pengembangan Iptek dan SDM Kehutanan, memerlukan waktu yang relatif lama. • Minat investasi dibidang pemanfaatan hutan produksi relatif kurang karena jangka kapital dan margin return yang relatif lama, dan interest biaya/bunga pinjaman yang relatif tinggi. d. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan Permasalahan Beberapa permasalahan utama yang terkait dengan pelaksanaan program Pengamanan dan Perlindungan Hutan, antara lain: a) Konflik pemanfaatan kawasan masih marak yang tercermin dari perambahan dan penguasaan lahan secara illegal. b) Masih terjadinya pencurian kayu dan perdagangan kayu illegal dari tingkat nagari sampai lintas kabupaten. c) Belum adanya teknologi yang tepat guna dalam pembukaan lahan tanpa bakar. d) Modal sosial penanggulangan kebakaran lahan dan hutan masih lemah, sehingga kepedulian untuk penanggulangannya oleh pihak-pihak di luar kehutanan masih kurang. e) Potensi dan penilaian terhadap pemanfaatan jasa lingkungan kehutanan dan wisata alam masih kecil, sehingga penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) dan pendapatan masyarakat dari kegiatan tersebut masih relatif kecil dibandingkan dengan potensinya. f)
Kecilnya dukungan dana dan sarana untuk operasi pengamanan dan perlindungan hutan.
g) Lembaga pengamanan baik formal maupun swadaya hutan
belum
ditingkatkan legalitasnya.
Tujuan Meningkatkan ‘kemandirian’ pengelolaan hak-hak Negara atas kawasan dan hasil hutan, serta meningkatnya penerimaan Negara dan masyarakat. Beberapa Perlindungan Hutan sangat erat kaitannya dalam merespon terhadap isuisu perubahan iklim, utamanya dalam hal menekan terjadinya deforestasi dan degradasi hutan.
Outcome/hasil Kemampuan daerah dalam melakukan perlindungan dan pengamanan hutan dapat dijadikan bukti kepedulian pemerintah terhadap hutan.
20
Dishutbun Kab Agam
Indikator kinerja utama a. Operasi Rutin dalam rangka Pengamanan Hutan meningkat 10%. b. Penanganan
kasus
baru
tindak
pidana
kehutanan
(illegal
logging,
perambahan, penambangan illegal dan kebakaran hutan(hotspot) pada tahun berjalan dapat diselesaikan minimal 50%. c. Tersedianya dukungan sarana dan prasarana untuk operasi pengamanan dan perlindungan hutan. d. Tersosialisasinya peraturan kehutanan tentang Hutan Lindung.
Potensi hambatan •
Kondisi sosial ekonomi sebagian besar masyarakat di dalam dan sekitar kawasan konservasi secara struktural masih tertinggal.
•
Kapasitas institusi penanggulangan kebakaran hutan di tingkat lapangan masih kurang.
•
Keperluan dukungan pembiayaan yang sangat besar.
2. Pengembangan Agribisnis Perkebunan yang Berkelanjutan Pengembangan system agribisnis merupakan salah satu bentuk pembangunan pertanian yang mengintegrasikan pembangunan industri, pertanian dan jasa terkait dalam satu gugus industri (cluster industry) yang mencakup empat sub system yakni sub system agribisnis hulu, sub system usahatani, subsistem agribisnis hilir dan subsistem jasa penunjang.
Sementara disektor perkebunan arah kebijakan Pembangunan dalam RPJMD untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah ditempuh dengan arah kebijakan : 1. Peningkatan manajemen pembangunan SDA Perkebunan. 2. Peningkatan Pengelolaan Sumberdaya Perkebunan untuk PNBP 3. Peningkatan dan Penyediaan Infrastruktur Perkebunan dan Peningkatan Nilai Tambah Produk Perkebunan. 4. Peningkatan produksi melalui perluasn, peremajaan dan perbaikan teknologi budidaya perkebunan rakyat
Sasaran pembangunan peningkatan produksi dan pengembangan system agribisnis adalah
untuk
mendukung
peningkatan
produksi
dan
produktivitas
dan
mengembangkan komoditi unggulan pertanian pada kawasan-kawasan potensial dengan membangun keterkaitan system penyediaan sarana produksi, proses produksi, pasca panen dan pengolahan hasil, pemasaran dan system penunjang lainnya program, sasaran dan indikator kinejra sebagai berikut :
21
Dishutbun Kab Agam
a.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan Permasalahan Permasalahan yang sering muncul dan menjadi isue pokok untuk dijawab dalam program ini adalah : a. Perkembangan Komoditas Perkebunan yang ada dimasyarakat tidak diiringi dengan ketersediaan data yang memadai yang mengakibatkan sulit untuk penentuan
kebijakan
arah
pengembangan
komoditas
ditahun–tahun
mendatang. b. Seringnya terjadi konflik lahan untuk pengembangan perkebunan. c. Peluang investasi disektor perkebunan masih kurang karena belum cukupnya profil invenstasi yang menjadi acuan investasi untuk pengembangan komoditi tidak tersedia. d. Pengadaan mesin pengolahan hasil perkebunan dengan kapasitasnya tidak didukung oleh ketersediaan bahan baku yang memadai.
Tujuan 1. Tersusunnya data Statistik komoditi Perkebunan yang dapat dijadikan data base dalam penentuan kebijakan, pemantapan penggunaan lahan pada kawasan pengembangan perkebunan, dan memberikan informasi yang pasti dalam berinvestasi sektor perkebunan. 2. Tersedianya dan terpeliharanya alat / mesin pengolahan hasil perkebunan
Indikator Kinerja Utama • Tersusunnya data statistik perkebunan yang menggambarkan perkembangan komoditas perkebunan dilapangan di 16 kecamatan • Terbangunnya Web yang dapat diakses dalam pengembangan selanjutnya. • Meningkatnya nilai tambah produk perkebunan Potensi hambatan •
Perkebunan Rakyat tidak diusahakan dalam satu hamparan yang kompak.
•
Kurangnya
tenaga
terlatih
dalam
melakukan
pendataan
komotidas
perkebunan dan kecilnya insentif tidak sebanding dengan luas areal sensus. •
Kurangnya keterbukaan pihak perusahaan perkebunan dalam informasi luas lahan perkebunannya.
•
Belum tersedianya perangkat IT yang memadai serta sumberdaya manusianya
•
Belum
terpeliharaanya
dan
beroperasinya
sarana
pengolahan
hasil
perkebunan dengan baik
22
Dishutbun Kab Agam
b.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Permasalahan Beberapa permasalahan yang menjadi isu pokok yang sering dalam pemunculan program ini adalah : a. Masyarakat Petani Miskin disektor Perkebunan mencapai 1526 KK, hal ini disebabkan karena tidak mempunyai kemampuan dalam mengolah lahan, kurang sumberdaya dan kurang modal dalam berusaha tani perkebunan. b. Perkebunan besar swasta yang ada belum menunjukkan kepedulian yang serius terhadap kesejahteraan masyarakat disekitarnya yang juga tergolong masyarakat miskin. c. Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah dari sektor Perkebunan belum terkelola dengan baik untuk itu perlu dukungan lesgilasi dari pemda dalam pengaturannya. d. Masih rendahnya pengetahuan petani dalam pemanfaatan lahan perkebunan untuk usaha tani lain selain perkebunan.
Tujuan Menekan angka kemiskinan penduduk dengan memberikan memberikan insentif bagi
petani
miskin
dengan
menggunggah
kepeduliaan
PBSN
terhadap
masyarakat sekitar CSR/CDP dan mengoptimalkan penerimaan negara bukan pajak dari sektor perkebunan.
Outcome/hasil Peningkatan kesejahteraan Petani Perkebun dan optimalnya penerimaan negara bukan pajak dari sektor perkebunan.
Indikator Kinerja Utama •
Terlaksananya pembinaan terhadap 1526 KK miskin disekitar perkebunan.
•
Meningkatnya kerjasama PBSN dalam pengentasan kemiskinan masyarakat.
•
Peningkatan PAD dengan optimalisasi PNBP 2 %
•
Terlaksananya
penataan
batas/pemantapan penggunaan
lahan (HGU)
Perkebunan (8 badan usaha).
Potensi hambatan •
PBSN tidak merasa bahwa masyarakat sekitar adalah bagian dari perusahaan mereka.
•
Belum adanya regulasi yang kuat untuk mengatur tentang retribusi komoditi perkebunan yang dikelola oleh pemda.
23
Dishutbun Kab Agam
c.
Program Peningkatan Sarana Prasarana Pertanian/Perkebunan
Permasalahan a. Lahan perkebunan rakyat belum berkembang karena belum terbukanya aksesibilitas yang memadai untuk pengembangan sentra perkebunan. b. Lahan perkebunan tidak mempunyai system pengairan yang baik. c. Sarana produksi pertanian (berupa bibit, pupuk dan pestisida) untuk perkebunan belum terpantau peredaraannya. d. Bibit yang digunakan petani banyak berupa bibit asalan/palsu. e. Banyak wilayah sentra produksi yang membutuhkan sarana pengolahan hasil perkebunan masih terbatas, terutama mesin pengolahan hasil yang dapat dikerjakan dalam skala rumah tangga petani/kelompok tani.
Tujuan Tujuan dari dilaksanankan program ini adalah untuk memfasilitasi petani pada wilayah sentra perkebunan dengan sarana jalan produksi, sarana pengairan, sarana pengolahan kompos, pemantauan peredaran pupuk subsidi untuk petani pekebun, peningkatan penggunaan benih bermutu, dan memberikan nilai tambah dari hasil produksi perkebunan dengan pengembangan pengolahan hasil.
Outcome/ Hasil Peningkatan aksesibilitas petani/pekebun terhadap pasar, sarana produksi sehingga dapat meningkatkan nilai tambah produk dan peningkatan pendapatan pentani.
Indikator Kinerja Utama 1) Terbangunnya jalan produksi pada wilayah sentra perkebunan sepanjang 25 km dalam 5 tahun. 2) Meningkatnya penyediaan sarana pengairan untuk perkebunan dengan penyediaan sarana untuk pemanfaatan tata air permukaan 1 paket pertahun. 3) Meningkatnya
penggunaan
benih/bibit
bermutu
komoditi
perkebunan
khususnya kelapa sawit, kakao, kelapa dan karet. 4) Tersedianya sarana pengolahan hasil perkebunan dan unit pengolahan hasil perkebunan untuk komoditi sawit, kelapa terpadu, tebu, gambir dan kakao, masing-masing 3 unit pertahunnya (meningkat 5 % pertahun) 5) Peningkatan pendapatan petani dari pengolahan hasil perkebunan 2 % tahun.
Potensi Hambatan 1) Wilayah sentra produksi masih terbatas akses karena fenomena perebutan kepentingan karena pendanaan pembangunan yang terbatas. 2) Banyaknya pengedar bibit yang tidak terpantau dan mengelabui petani, dan petani merasa rugi mengganti tananam mereka dengan bibit yang bermutu. 24
Dishutbun Kab Agam
3) Sumberdaya petani dengan pengolahan hasil masih terbatas. d.
Program Peningkatan Produksi Perkebunan.
Permasalahan a. Tanaman perkebunan sekarang banyak tidak produktifitas lagi dan perlu peremajaan, rehabilitasi dan intensifikasi terutama untuk komoditi kakao, karet dan kelapa. b. Pada wilayah sentra perkebunan masih banyak lahan yang tidak produktif, terlantar dan tidak dimanfaatkan. c. Kawasan Sentra Produksi untuk komoditi sawit, kakao, kelapa, gambir dan karet masih belum memadai karena lahan masih masih banyak tersedia. d. Pengembangan
Tanaman
Tembakau
rendah
Nikotin
sebagai
wujud
pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT). e. Revitalisasi Perkebunan masih belum menunjukan keseriusan. f.
Beberapa bentuk sarana pembibitan seperti Kebun Induk, Kebun Entres dan BPT
Kelapa/Pala
yang
telah
dibangun
selama
ini
belum
optimal
pemeliharaannya sehingga unit ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya g. Terpeliharanya sarana dan berproduksinya benih / bibit dari sarana tegakan pembibitan seperti : •
Blok Penghasil Tinggi tanaman Kelapa di Lubuk Basung
•
Blok Penghasil Tinggi Tanaman Pala di Tanjung Raya.
•
Kebun Induk Kopi di Baso
•
Kebun Induk /Entres Kakao di Selaras Air dan Lubuk Basung
Tujuan Pengembangan tanaman perkebunan pada wilayah sentra perkebunan sesuai dengan potensi pengembangan wilayah perkebunan untuk komoditi kakao, kelapa sawit, tembakau, tebu, kopi dan gambir.
Outcome Berkembangnya
wilayah
sentra
pengembangan
perkebunan
yang
dapat
mengangkat angka luas lahan produksi, produktifitas komoditas perkebunan unggulan terutama kelapa sawit, kakao dan gambir.
Indikator Kinerja Utama •
Meningkatan luas pertanaman khusus kakao mencapai luasan 500 ha melalui Optimasi, dan Perluasan Areal Kakao 500 Ha pertahun, intensifikasi kakao seluas 300 ha/tahun.
•
Terlaksananyanya rehabilitasi dan peremajaan kakao 500 ha, tanaman karet 500 Ha dan kelapa seluas 500 Ha pertahun. 25
Dishutbun Kab Agam
•
Terfasitilasinya gerakan nasional kakao, pengawalan revitalisasi perkebunan kakao dan sawit.
•
Meningkatnya pembinaan dan perluasan tanaman rempah pada daerah sentra pengembangan khusus (gambir, pala, casiacera, cengkeh, kemiri dll)
e.
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Perkebunan Permasalahan. a. Banyak petani belum mengetahui tentang pentingnya clean produksi bagi penanganan pasca panen. b. Petani belum bersahabat dengan OPT tanaman perkebunan sehingga populasinya tidak bisa dikendalikan. c. Petani belum mengerti tentang konsep Pengendalian Hama Terpadu.
Tujuan Pemberdayaan Petugas/ Petani dalam penerapan teknologi mulai dari teknologi budidaya include PHT untuk perbaikan usaha tani.
Outcome/hasil Outcome/
hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah
peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penerapan teknologi pengendalian OPT Perkebunan.
Indikator Kinerja Utama 1) Perbaikan teknologi budidaya petani dari upaya pengendalian OPT dengan konsep pengendalian hama terpadu sebanyak 5 %. 2) Pengadaan brigade pengendalian OPT Perkebunan. f.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian / Perkebunan
Permasalahan. 1) Petani masih terhambat akses akan modal untuk pemasaran komoditi perkebunan. 2) Belum terikutinya even pameran tingkat regional maupun nasional dalam promosi produk perkebunan
Tujuan Meningkatkan akses pemasaran hasil produk perkebunan sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
26
Dishutbun Kab Agam
Outcome/hasil Outcome/
hasil yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah
peningkatan kelembagaan kelompok pengolahan hasil dan pemasaran hasil komoditi perkebunan
Indikator Kinerja utama : 1) Tersusunnya profil investasi untuk 10 komoditi perkebunan sektor perkebunan. 2) Terfasilitasinya pemasaran hasil komoditi perkebunan 3.2
Tujuan dan Sasaran Renja SKPD
Tujuan dari penyusunan Renja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2015 adalah: 1.
Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Agam untuk jangka waktu 1 (satu) tahun anggaran
2.
Memberikan arah pelaksanaan program dan kegiatan Dinas sehingga terlaksana lebih optimal sesuai dengan sasaran dan anggaran yang diperuntukkan
3.
Menciptakan kesinambungan program dan kegiatan sesuai dengan rencana jangka menengah dan jangka panjang.
Sasaran dari penyusunan Renja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2015 adalah: 1. Tercapainya target kinerja yang sudah tertuang dalam Renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2011-2015 2. Terlaksananya kegiatan dengan anggaran yang berbasis kinerja dan terukur untuk memudahkan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dinas selama 1 (satu) tahun anggaran. 3. Terjadinya
kesinambungan
pembangunan
kehutanan
dan
perkebunan
di
Kabupaten Agam untuk periode Jangka Menengah dan Jangka Panjang. 3.3
Program dan Kegiatan Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Dinas Kehutanan dan Perkebunan pada tahun 2015 terdiri dari 13 Program dengan adalah sebagai berikut :
No. 1.
Program Program
Kegiatan Peningkatan - Kegiatan Peningkatan Sistem Insentif
Kesejahteraan Petani
dan Disinsentif bagi Petani / Kelompok Tani
2.
Program
Peningkatan
ketahanan - Kegiatan
pangan pertanian / Perkebunan 3.
Database
potensi Produk Pangan
Program Peningkatan Pemasaran - Penelitian hasil produksi pertanian/perkebunan
Penyusunan
pemasaran
dan
pengembangan hasil
produksi 27
Dishutbun Kab Agam
pertanian/perkebunan 4.
Program
Peningkatan
Penerapan - Kegiatan
Teknologi Pertanian/Perkebunan
Penelitian
dan
pengembangan teknologi pertanian / perkebunan tepat guna
5.
Program
Peningkatan
Produksi - Penyuluhan
Pertanian/ Perkebunan
peningkatan
produksi
pertanian/ perkebunan - Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
6.
Program
DAK
Pertanian/ - Kegiatan
Perkebunan
7.
Program
Program
Pemanfaatan
Potensi - Pengembangan
Rehabilitasi
Hutan
pengujian
dan
dan - Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Rehabilitasi hutan dan lahan
Perlindungan
dan
Konservasi - Penyuluhan
Sumberdaya Hutan 10.
dan
pengendalian peredaran hasil hutan
Lahan 9.
Sarana
Prasarana Pertanian/ Perkebunan
Sumberdaya hutan 8.
Peningkatan
kesadaran
masyarakat
mengenai dampak perusakan hutan
Program DAK Bidang Kehutanan
- Peningkatan
Sarana
Prasarana
Kehutanan 11.
Program
pelayanan
administrasi - Penyediaan jasa komunikasi, sumber
perkantoran
daya air dan listrik - Penyediaan ATK - Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah - Penunjang
Operasional
Administrasi
Perkantoran - Penunjang
Operasional
Jasa
rutin/berkala
gedung
Perkantoran 12.
Program peningkatan sarana dan - Pemeliharaan prasarana aparatur
13.
Program pengembangan
kantor peningkatan - Penyusunan laporan capaian kinerja
sistem
pelaporan
dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
capaian kinerja dan keuangan
Untuk lebih jelasnya, perencanaan program dan kegiatan dinas untuk tahun 2015 dan 2015 dapat dilihat pada Tabel 3. 1.
Program DAK Bidang Kehutanan Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kehutanan (DAK) Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan upaya rehabilitasi lahan melalui pengembangan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di luar kawasan hutan, serta memfasilitasi penyediaan sarana pengamanan hutan dan sarana penyuluhan kehutanan, dengan 28
Dishutbun Kab Agam
alokasi dana Tahun 2014 sebesar Rp.1.326.345.000,- dan alokasi Dana Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp. 1.850.000.000,- Disamping itu direncanakan juga kegiatan perencanaan Hutan Kemasyarakatan, Penetapan Taman Hutan Raya melalui Dana APBN sebesar Rp. 1.750.000.000,-. Sehingga Total Kebutuhan Dana sebesar Rp. 3.600.000.000,2.
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kondisi, fungsi dan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS), sehingga dapat mengurangi resiko bencana alam secara berkelanjutan melalui kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Alokasi dana pada Tahun 2014 sebesar Rp. 220.185.000,- dan alokasi Dana Tahun 2015 direncanakan bersumber dari Dana Bagi Hasil Provisi Sumber Daya Hutan (DBH PSDH) dan Dana APBN sebesar Rp. 2.850.000.000,-
3.
Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan Kegiatan Penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak perusakan hutan Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kapasitas, kemampuan institusi yang mengelola hutan negara, hutan hak, hasil hutan kayu, non kayu, jasa-jasa yang berasal dari hutan meliputi kegiatan pemantauan dan pengamanan kawasan hutan Negara, mengawasi produksi hasil hutan secara legal atau illegal, akufasi lahan, tanda-tanda rintisan pal batas kawasan, meneliti kebenaran atas memiliki hasil hutan, memiliki status kayu, sebagai barang temuan, sitaan, rampasan, memasarkan produksi antar kabupaten melalui operasi gabungan. Alokasi dana Tahun 2014 sebesar Rp. 254.332.500,-. dan alokasi Dana Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp. 450.000.000,-
4.
Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan Kegiatan Pengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan Kegiatan ini bertujuan mengendalikan peredaran hasil hutan yang beredar ditengahtengah masyarakat dalam upaya mencegah terjadinya proses ilegal loging dan mencegah terjadinya pembabatan hutan secara berkepanjangan pada kawasan hutan. Alokasi dana pada Tahun 2014 sebesar Rp. 75.330.000,00,-. dan alokasi Dana Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp. 90.000.000,-.
5.
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program ini terdiri dari 2 kegiatan pokok, yaitu:
a.
Kegiatan Penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan Kegiatan ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan baku tembakau yang dikembangkan oleh masyarakat melalui pengembangan tembakau rendah nikotin, (2) membina industri tembakau yang dikembangkan secara tradisional/konvensional pada sentra tembakau, (3) penguatan kelembagaan petani tembakau baik budidaya maupun pengolahan hasil, (4) Pembinaan kemampuan dan keterampilan kerja petani tembakau pada daerah sentra produksi tembakau untuk pengalihan usaha ke non tembakau. Alokasi Dana Kegiatan Penyuluhan Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) pada TA 2014 adalah sebesar Rp. 233.654.500,-. dan alokasi Dana Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp. 250.000.000,-
b.
Kegiatan Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan 29
Dishutbun Kab Agam
Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi perencanaan teknis penunjang kegiatan Dana TP Perkebunan, penyediaan Pembibitan Tanaman Perkebunan, dan meningkatkan SDM petani / petugas melalui Pelatihan Penguatan Kelembagaan dengan alokasi dana alokasi dana tahun 2014 sebesar Rp. 61.250.500,-. dan alokasi Dana Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp. 125.000.000,-. Disamping itu direncanakan juga pengembangan komoditi unggulan perkebunan serta pelatihan petani melalui dana APBN sebesar Rp. 1.875.000.000,- sehingga Total kebutuhan dana Rp. 2.000.000.000,-
6.
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan Penelitian dan pengembangan Teknologi Pertanian/Perkebunan tepat guna Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan kakao rakyat melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan dan motivasi petani dengan metode belajar mengajar secara partisipatif dalam pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) serta mengoptimalkan pengawasan penggunaan pestisida / residunya. Alokasi dana Tahun 2014 sebesar Rp. 80.925.000,dan alokasi Dana Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp. 120.00.000,-
7.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan a. Kegiatan Penyusunan Data Base Potensi Produk Pangan Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan Data Statistik Perkebunan yang akurat dan dapat menggambarkan perkembangan kondisi tanaman perkebunan rakyat di Kabupaten Agam selama 4 Triwulan yang dapat digunakan sebagai dasar kebijakan pembangunan perkebunan. Alokasi dana pada tahun 2014 sebesar Rp. 73.995.000,dan alokasi Dana Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp. 75.000.000,b.
Kegiatan Penanganan Pasca panen dan pengolahan Hasil perkebunan
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk perkebunan melalui penyediaan alat dan mesin untuk pengolahan hasil komoditi perkebunan. Tahun 2014 tidak ada kegiatan ini melalui dana APBD. Direncanakan Tahun 2015 alokasi dana sebesar Rp. 1.000.000.000,- melalui dana APBD dan APBN. 8.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan. Kegiatan ini bertujuan untuk Meningkankan investasi dan pengembangan komoditi perkebunan serta terciptanya profil unggulan perkebunan dan profil peluang investasi perkebunan pada 10 komoditi unggulan. Alokasi dana pada tahun 2014 sebesar Rp. 151.681.600,- dan alokasi Dana Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp. 250.000.000,-
9.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Kegiatan Peningkatan sistem insentif dan disinsentif bagi petani/kelompok tani Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi petani/ KUD/Koperasi Plasma dalam pengelolaan kebun yang sesuai dengan Standar Operating Procedure ( SOP) Teknik Budidaya Komoditi Perkebunan. Alokasi dana Tahun 2014 sebesar Rp. 75.025.000,- dan alokasi Dana Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp. 105.000.000,-
10. Program DAK Pertanian Kegiatan Peningkatan Sarana Prasarana Pertanian (DAK) Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kelancaran proses produksi dan pemasaran hasil perkebunan melalui pemeliharaan dan pembangunan jalan produksi. Alokasi dana 30
Dishutbun Kab Agam
Tahun 2014 sebesar Rp. 2.734.355.000,- dan alokasi Dana Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp. 3.000.000.000,. 11. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini terdiri dari 5 kegiatan rutin, yaitu: a. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan biaya untuk pembayaran rekening air, listrik dan telepon kantor. Alokasi dana Tahun 2014 adalah sebesar Rp. 37.800.000,- dan alokasi Dana Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp. 36.300.000,b. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis kantor, kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan Alat Tulis Kantor untuk peningkatan pelayanan administrasi kegiatan dinas selama satu tahun. Alokasi dana pada Tahun 2014 sebesar Rp. 32.359.000,-. dan alokasi Dana Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp. 24.000.000,c. Kegiatan Rapat rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah. Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan biaya perjalanan dinas dalam rangka konsultasi dan koordinasi di dalam dan keluar daerah. Alokasi dana tahun 2014 sebesar Rp. 141.770.000,- dan alokasi Dana Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp. 90.000.000,d. Penunjang Operasional Administrasi Perkantoran merupakan kegiatan penyediaan biaya operasional administrasi pengelola kegiatan dinas, lembur dan pembiayaan makan minum rapat dan tamu dinas. Alokasi dana Tahun 2014 sebesar Rp. 133.025.000,- dan alokasi Dana Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp. 133.025.000,e. Penunjang Operasional Jasa Perkantoran merupakan kegiatan penyediaan biaya operasional jasa perkantoran, meliputi pembayaran honorarium PTT/asuransi, servis komputer, pengecatan bangunan kantor, pengadaan pendingin ruangan dan perlengkapan kantor. Alokasi Dana Tahun 2014 adalah sebesar Rp. 256.909.000,- dan alokasi Dana Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp. 220.000.000,12. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Kegiatan Pemeliharaan Rutin / berkala Gedung kantor Kegiatan ini bertujuan untuk rehab gedung kantor dinas dan pengadaan sarana dan prasarana kantor. Alokasi Dana Tahun 2015 direncanakan sebesar Rp. 1.000.000.000,13. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Kegiatan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan laporan capaian kinerja dan keuangan dinas selama 1 tahun anggaran, baik laporan bulanan, triwulan, semester maupun tahunan. Alokasi Dana tahun 2015 diperkirakan sebesar Rp. 30.000.000,-
31
Dishutbun Kab Agam
BAB IV PENUTUP
Ketersediaan anggaran sangat besar pengaruhnya terhadap pencapaian rencana program dan kegiatan pada SKPD. Apabila tersedia anggaran yang memadai maka semua program kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan target yang di inginkan akan tercapai. Demikian sebaliknya seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan maka program dan kegiatan yang akan dilaksanakan tidak akan terlaksana dengan baik sehingga tidak mendapatkan hasil yang maksimal.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan akan berpedoman pada kaidah-kaidah yang sudah ada yaitu RPJP dan RPJM Nasional serta RPJP dan RPJM Propinsi, visi dan misi kepala daerah Kabupaten Agam, RPJMD, RKPD, Renstra, Renja, DPA Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Agam.
Untuk tindak lanjut dalam penyusunan Renja ini selanjutnya kami akan menyusun Program kegiatan dan anggaran dalam bentuk RKA serta Rencana Operasional Kegiatan Tahun 2015.
Demikian Rencana Kerja (Renja) Tahun 2015 ini dibuat dan diharapkan akan menjadi pedoman semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Program dan Kegiatan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Agam, sehingga seluruh program dan kegiatan akan dapat dicapai secara terukur, terarah, efektif dan efisien.
Renja - Tahun 2014
32
Dishutbun Kab Agam
Renja - Tahun 2014
32
Dishutbun Kab Agam -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TABEL 2. RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 KABUPATEN AGAM dan PRAKIRAAN MAJU 2016 KABUPATEN AGAM NAMA SKPD KODE
:
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
URUSAN/BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA PROGRAM /KEGIATAN
2
3
1 1 2 01
RENCANA TAHUN 2015 LOKASI
TARGET CAPAIAN KINERJA 9
CATATAN PENTING
KEBUTUHAN DANA/ PAGU INDIKATIF
SUMBER DANA
Perkiraan Maju Rencana Tahun 2016 TARGET KEBUTUHAN CAPAIAN DANA/PAGU KINERJA INDIKATIF 10=(5+7+9) 11=(10/4)
Urusan Pilihan PERTANIAN
2 01 01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2 01 01 02 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
- Pembayaran beban rekening Air, Telepon dan Listrik
Kabupaten
1 tahun
38.000.000
APBD
1 tahun
38.000.000
2 01 01 10 Penyediaan alat tulis kantor
- Penyediaan ATK Rutin dan Pelaksanaan Kegiatan
Kabupaten
1 tahun
35.000.000
APBD
1 tahun
35.000.000
2 01 01 18 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
- Pelaksanaan rapat, konsultasi dan koordani di dalam daerah dan luar daerah
Kabupaten
1 tahun
155.000.000
APBD
1 tahun
155.000.000
2 01 01 20 Penunjang Operasional Administrasi perkantoran
- Pembayaran honor pengelola kegiatan - Pelaksanaan Rapat Dinas - Administrasi lainnya
Kabupaten
10 bulan 1 tahun 1 tahun
140.000.000
APBD
10 bulan 1 tahun 1 tahun
140.000.000
2 01 01 21 Penunjang Operasional Jasa perkantoran
- Pembayaran Honor PTT dan K3 - Servis kendaraan dinas - Biaya Jasa dan Upah lainnya
Kabupaten
13 bulan 1 tahun 1 tahun
260.000.000
APBD
13 bulan 1 tahun 1 tahun
260.000.000
- Rehab Gedung Kantor
Kabupaten
1 tahun
1.000.000.000
APBD
1 tahun
300.000.000
- Penyusunan laporan capaian kinerja dan keuangan
Kabupaten
1 tahun
30.000.000
APBD
1 tahun
30.000.000
75 KK
105.000.000
APBD
125 KK
135.000.000
2 01 02
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
2 01 02 22 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 2 01 06
2 01 06
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
2 01 15
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani - Meningkatnya pembinaan Petani Miskin 2 01 15 04 Kegiatan Peningkatan Sistem yang berada disekitar PBSN Insentif dan Disinsentif bagi Petani / - Meningkatnya kerjasama PBSN dalam Kelompok Tani rangka pemberdayaan masyarakat disekitar PBSN - Terlaksananya pembinaan kelompok pekebun/KUD/Kios Saprodi/ Asosiasi komoditi perkebunan
Kec. Tj. Mutiara Kec. Lb. Basung Kec. IV Nagari Kec. Palembayan
Didukung dana CSR dari PBSN
3 PBSN
3 PBSN
6 klp
6 klp
-------------------------------------------------------------------------------------------------- Renja Tahun 2015------------------------------------------------------------------------- 1
Dishutbun Kab Agam -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------2 9 1 3 10=(5+7+9) 11=(10/4) -----2 01 16
Program Peningkatan ketahanan pangan pertanian / Perkebunan 2 01 16 02 Kegiatan Penyusunan Database potensi Produk Pangan
2 01 16 12 Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil Perkebunan
Program Peningkatan pemasaran hasil produksi Pertanian/ Perkebunan 2 01 17 01 Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi pertanian / perkebunan
- Tersusunnya data perkembangan komoditI perkebunan sebagai dasar pengembangan perencanaan perkebunan -
Pengadaan mesin pengolahan tebu
-
Pengadaan mesin pengolahan Gambir
16 Kecamatan
Bukit Batabuah Kec. Candung Mudik Sawah dan Parit Pjg, Matur Landian IV Koto Sungai Bkt Batabuah kec. Candung Pagadih Kec. Palupuh
1 tahun
APBD
1 tahun
1.000.000.000
APBD APBD PROVINSI APBN
3 unit
1.100.000.000
2 kelp
500.000.000
APBD APBD PROVINSI
2 kelp
500.000.000
2 kelp
120.000.000
APBD
2 kelp
150.000.000
6 kelp
250.000.000
DBH CHT
6 kelp
250.000.000
150 Ha
2.000.000.000
APBD APBN
150 Ha
2.000.000.000
3 unit
75.000.000
75.000.000
5 unit
2 01 17
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan 2 01 18 01 Kegiatan Penelitian dan pengembangan teknologi pertanian / perkebunan tepat guna
- Terlaksananya pembinaan pasca panen produk perkebunan - Terikutinya even promosi / pameran produk perkebunan
Kab. Agam ( Kamang Magek, Palupuh, Lb. Basung, Ampek Nagari, Tj. Mutiara)
- Meningkatnya upaya pengendalian OPT Perkebunan melalui SLPHT dan pengadaan brigade pengendalian OPT
S. Landia IV Koto Lubuk Basung
2 01 18
2 01 19
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 2 01 19 01 Penyuluhan peningkatan produksi pertanian /perkebunan 2 01 19 01 Penyediaan Sarana produksi pertanian/perkebunan
- Pengembangan Tembakau Rendah Nikotin Baso, Candung, Kamek, Palembayan, Palupuh - Pengembangan Kakao
Kec. IV Koto, matur, Kamang Magek, Tanjung Raya, Palembayan, Baso, Palupuh
- Pengembangan Pala - Pengadaan bibit Cengkeh
- Duo Koto Kec. Tj. Raya - Nan Tujuah Kec. Palupuh - Kec. Palupuh
- Pengembangan Kopi
50 Ha
50 Ha
5 kelompok
5 kelompok
- Kec. Baso
1 kelp
1 kelp
- Pengembangan Karet
Kec. Baso, Palupuh, Tj. Raya, Palembayan
4 kelp
4 kelp
- Bantuan Bibit Kelapa Sawit
Kec. Lubuk Basung dan Ampek Nagari
2 kelp
2 kelp
- Pelatihan Petani Tebu
- Kec. Candung, IV Koto
2 kelp
2 kelp
- Pelatihan Petani Kakao
Kec. IV Koto, Lubuk Basung
2 kelp
2 kelp
-------------------------------------------------------------------------------------------------- Renja Tahun 2015------------------------------------------------------------------------- 2
Dishutbun Kab Agam -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------2 9 1 3 10=(5+7+9) 11=(10/4) -----2 01 25
Program DAK Bidang Pertanian
2 01 25 01 Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian/ Perkebunan
- Pemeliharaan dan pembangunan jalan produksi
- Tandikek, Kec Ampek Nagari
6 km
3.000.000.000
- Dama Gadang Kec. Tj. Raya - Tj. Sani Kec. Tj. Raya - S. Batang kec. Tj. Raya - Kec. Palembayan - Garagahan Kec. Lb. Basung - Kec. Canduang - Nan Tujuah Kec Palupuh
KEHUTANAN Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan - Pelaksanaan penatausahaan hasil hutan 16 Kecamatan 2 02 15 08 Pengembangan pengujian dan dan iuran kehutanan pengendalian peredaran hasil hutan - Pelaksanaan pelelangan kayu hasil temuan
DAK PERTANIAN
6 km
3.000.000.000
APBN
2 02 2 02 15
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 2 02 16 06 Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Rehabilitasi hutan dan lahan
1 tahun
90.000.000
APBD
1 tahun
2 kali
2 kali
- Terfasilitasinya pengelolaan hasil hutan bukan kayu, baik regulasi maupun teknisnya
1 paket
1 paket
- Terlaksananya reboisasi/rehabilitasi hutan / Kec. Tj. Raya, Baso, lahan kritis Palupuh, Malalak
300 Ha
- Pembuatan dan penanaman bibit KBR
50 unit
90.000.000
2 02 16
Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan 2 02 17 05 Penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak perusakan hutan
- Kec. Tanjung Raya, Matur, Palembayan, Ampek nagari, Kamek, Candung, Palupuh, Malalak - Terlaksananya rehabilitasi hutan mangrove Kec. Tj Mutiara dan hutan pantai
2.850.000.000
DBH PSDH APBD PROV APBN
10 Ha
300 Ha
850.000.000
50 unit
10 Ha
2 02 17
- Operasi Rutin / pengamanan hutan
operasi
gabungan
- Pelaksanaan piket polhut - Sosialisasi peraturan hutan lindung
16 Kecamatan
Kec. Candung, Tanjung Raya
60 kali 1 tahun 2 kelp
450.000.000
APBD
60 kali 1 tahun 2 kelp
450.000.000
-------------------------------------------------------------------------------------------------- Renja Tahun 2015------------------------------------------------------------------------- 3
Dishutbun Kab Agam -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------2 9 1 3 10=(5+7+9) 11=(10/4) -----2 02 21 Program DAK Bidang Kehutanan 2 02 21 01 Peningkatan Sarana dan Prasarana Kehutanan
- Pembuatan dan pemeliharaan Hutan Rakyat - Penyediaan bibit penghijauan lingkungan - Terlaksananya pembuatan bangunan konservasi lahan - Perencanaan Hutan Kemasyarakatan - - Penetapan Taman Hutan Raya - Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengamanan Hutan - Penyediaan Sarana dan Prasarana Penyuluh Kehutanan JUMLAH
Kec. Tj. Raya, Kamang Kec. Matur, Palupuh, Baso, Tj. Raya Kec. Palembayan
300 Ha 100.000 btg (167 Ha)
3.600.000.000
DAK KEHUTANAN APBN
300 Ha 100.000 btg (167 Ha)
Kec. Tj. Raya, Palupuh Kec. Tj. Raya Kabupaten
4 unit 2 kelp 1 paket 1 tahun
4 unit 2 kelp 1 tahun
Kabupaten
1 tahun
1 tahun 15.698.000.000
2.000.000.000
11.558.000.000 Lubuk Basung, 20 Februari 2014 Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Agam
Ir. YULNASRI, MM NIP. 19591018 198303 1 004
-------------------------------------------------------------------------------------------------- Renja Tahun 2015------------------------------------------------------------------------- 4