BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penjualan ayam potong di pasar, seiring dengan terus meningkatnya harga ayam di pasaran maka kebutuhan penduduk Puruk Cahu terhadap daging ayam juga meningkat, baik untuk
kebutuhan sehari-hari maupun
untuk keperluan momentum tertentu, seperti pada waktu mau hari raya, acara pernikahan, syukuran dan lain-lain. Baik dari kalangan ekonomi yang sedang, menengah, maupun kaya. Berdasarkan Data Pertumbuhan Penduduk Puruk Cahu dan data-data produksi daging ayam potong pada tahun 2009, 2010 dan 2011, dengan bertambahnya penduduk semakin bertambah pula kebutuhan konsumen memerlukan daging ayam sebagaimana yang tercantum dalam tabel berikut ini. TABEL 1 Data Pertumbuhan Penduduk dan Produksi Ayam Potong Tahun 2009, 2010, 2011 No Tahun Jumlah penduduk Produksi Ayam Potong 1 2009 98.834 419.500 2. 2010 99.824 425.000 3. 2011 103.625 435.286 Sumber : Data BPS kalimantan Tengah 2012.
Kenapa ayam potong diminati masyarakat? Karena, Menjual daging ayam potong merupakan salah satu usaha ekonomi mikro yang memiliki potensi ekonomi yang cerah, masa depan yang cerah dan menciptakan
1
2
lapangan kerja untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Disamping itu, usaha penjualan daging ayam sebagai usaha yang dibuat oleh sekelompok masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya, karena daging ayam potong sangat dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat. Prospek pemasaran dan nilai ekonominya cukup bagus dan diminati oleh
masyarakat,
karena
harganya
terjangkau.
Konsumen
selalu
membutuhkan daging ayam, meskipun daging ayam dapat melonjak tinggi harganya pada waktu tertentu. Banyak ditemukan kecurangan dalam penjualan ayam potong. Dalam hal persaingan usaha dibidang perdagangan/penjualan masih ada diantara pedagang yang melakukan kecurangan yang melanggar etika penjualan seperti kecurangan dalam penimbangan, pelayanan yang kurang baik, yang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Masih banyak penjual dipasar yang berlaku curang kepada konsumen, dengan cara mengurangi timbangan. yang merugikan konsumen dalam melakukan transaksi jual beli. Pentingnya Etika dalam bisnis ayam potong. Larangan untuk berlaku curang dan melakukan pelayanan yang tidak baik terhadap konsumen itu sangat jelas. Hal ini ditegaskan dalam hadits berikut ini. “Rasul SAW, telah dimohon kesediaannya untuk melarang seorang laki-laki yang telah merugikan orang lain dalam jual beli, karena terdapat suatu kelemahan didalam akadnya. Maka beliau melarang orang itu dari jual beli. Kemudian (setelah dilarang), dia berkata: Aku tidak sabar!’ lain beliau bersabda kepadanya: Bila engkau jual beli, katakanlah: tidak ada tipuan’. Dan dalam setiap barang yang engkau beli, dengan dipilih dalam tempo tiga kali” (HR. Abu Daud) “Dan Rasul Saw, pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang membeli seorang anak kecil, lantas didirikan sekehendaknya disisi
3
laki-laki itu kemudian ia mendapatkan suatu aib padanya. maka anak itu dikembalikan kepada penjualnya, penjual itu berkata kepada Nabi Muhammad SAW.: Ya Rasulullah, anak jualanku itu telah melalui prosedur”, jawab Rasul: ‘Hasil itu dengan tanggungan”. (HR. Abu Daud)1 Pelayanan yang kurang baik dan membuat konsumen tidak puas. Ketidakpuasan konsumen dengan timbangan yang kurang malah dibuat berbagai macam benda agar timbangannya pas. Konsumen yang tidak teliti akan mudah ditipu oleh penjual, motif mendapatkan keuntungan yang cukup besar mendorong penjual ayam potong rela melanggar etika bisnis. Selain timbangan yang kurang baik, pelayanan yang tidak maksimal sangat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, apalagi pada waktu Lebaran selain harga ayam meningkat dan melonjak tinggi, tingkat kecurangan dalam penimbangannya juga kian marak, sering penjual mengatakan pada saat konsumen membayar harga satu kilonya padahal daging ayam tersebut belum sampai nisabnya satu kilo. Semakin banyak konsumen membeli daging ayam, maka semakin mudah bagi penjual melakukan kecurangan. Padahal etika bisnis dalam Islam sangat melarang adanya
kecurangan,
penipuan bahkan mengurangi
timbangannya. Semakin tinggi kebutuhan konsumen terhadap daging ayam potong, maka semakin mempermudah penjual melakukan kecurangan. Islam melarang berbisnis dengan melakukan kecurangan dalam melakukan jual beli.
1
Mardani, Ayat-ayat dan Hadis Ekonomi Syariah, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011, h. 181.
4
Konsumen sebagai pihak yang memerlukan merasa dirugikan, kecurangan yang dilakukan oleh penjual dalam transaksi jual beli. Al-Qur’an menegaskan agar tidak terjadi kecurangan. Sebagaimana yang tercantum dalam beberapa ayat al-Qur’an berikut ini:
Artinya
: “Sempurnakan takaran apabila kamu menakar,dan timbanglah dengan neraca yang benar itulah lebih utama bagimu dan baik akibatnya”(QS.Al-Isra’[17] ayat 35).2
Artinya
: “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain,mereka mengurangi. (QS.AlMuthaffifin [83] ayat 1-3).3
Al-Qur’an diatas melarang untuk merugikan orang lain,dengan mengurangi timbangan.karena jelas kita telah memakan harta orang lain degan cara yang batil,yang dilarang dalam Al-Qur’an dan Hadis sebagai berikut:
2
Ahmad Mustapa Al Maraghi,Terjemahan Tafsir Al-Maraghi, Semarang:PT,Karya Putra Toha, 1994, h. 55-56 3 Ibid..Mardani,ayat-ayat..., h 89-90
5
“Dari Jabir Radhiyallahu Anhu, katanya: Rasullulah SAW. bersabda: Allah mengasihani seseorang yang murah hati bila menjual, bila membeli dan bila menawar” (HR Bukhari) 4 Contoh Etika jual beli yang baik dan diajarkan dalam Islam, sebagai mana Hadits diatas berkaitan dengan bagaimana penjual melayani konsumen harus dengan murah hati, tolong-menolong, tidak berlaku curang, dan suka sama suka. Pelayanan yang baik dapat diwujudkan apabila dalam lingkungan bisnis memberikan pelayanan yang mengutamakan keinginan konsumen. 5 Kunci dari kesetiaan konsumen adalah pada service (pelayanan) yang diberikan oleh pedagang. Pelayanan yang baik, membuat konsumen betah untuk selalu membeli ayam tersebut.6 Nabi Muhammad SAW, telah mengajarkan pada umatnya untuk selalu berbuat baik pada orang lain, yang menjadi dasar dari pelayanan yang optimal. Sabda Nabi, “semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada orang yang murah hati/sopan pada saat dia menjual, membeli, atau saat dia menuntut haknya”. Allah SWT, juga telah menginstruksikan untuk senantiasa berbuat baik pada orang lain firman Allah antara lain: “Dan sekiranya kamu bersikap keras lagi berbuat kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu” (QS. Ali Imran ayat 3)7
4
Mardani.ayat-ayat..., h.177 Ratminto & Atik Septi Winarsih,Manajemen Pelayanan Pengembangan Model Konseptual,Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal,Yogyakarta:Pustaka pelajar.2009.h .241 6 Muhammad Firdaus,DKK,Dasar & Strategi Pemasaran Syariah,Jakarta:Renaisan Anggota IKPAI,2005.h.53 7 Muhammad,Etika Bisnis Islam,Yogyakarta:Akademik Manajemen Perusahaan YKPN,2002,h.39 5
6
Meskipun kualitas pelayanan diberikan sebaik mungkin oleh seorang pedagang,namun hal yang perlu diingat bahwa sikap kesetiaan atau loyal yang ditunjukkan oleh konsumen ditentukan oleh konsumen. Pada dasarnya keputusan konsumen untuk membeli dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti harga yang murah, pelayanan yang baik, merasa dihormati. Pengaruh etika jual beli dan pelayanan yang ditunjukkan oleh produsen/pedagang ayam potong menarik untuk diteliti. Atas dasar itu peneliti mengambil judul “PENGARUH PENERAPAN ETIKA BISNIS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN AYAM POTONG DI PASAR TRADISIONAL PURUK CAHU”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
masalah
diatas
penulis
dapat
mengemukakan pokok masalah sebagai berikut: 1. Apakah etika bisnis berpengaruh terhadap kepuasan konsumen ayam potong di pasar tradisional Puruk Cahu? 2. Apa saja unsur-unsur etika bisnis yang paling dominan berpengaruh kepuasan konsumen terhadap etika penjual ayam potong di pasar tradisional Puruk Cahu? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh etika bisnis terhadap kepuasan konsumen ayam potong di pasar tradisional Puruk Cahu.
7
2. Untuk mengetahui unsur-unsur etika bisnis yang paling dominan berpengaruh kepuasan konsumen terhadap etika penjual ayam potong di pasar tradisional Puruk Cahu.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pengusaha Ayam Potong Sebagai sumbangan pemikiran bagi pengusaha ayam potong yang ada dipasaran atau diwarung-warung agar tidak melakukan kecurangan terhadap konsumen,dan tidak mengurangi timbangannya dan juga memberikan pelayanan yang baik,agar konsumen merasa puas,selain tidak melanggar etika bisnis dalam islam,usaha lebih dipercayai oleh konsumen dan akan lebih mendapat loyalitasnya konsumen,lebih baik melakukan usaha jual beli dengan jujur agar mendapat berkah,dari pada melakukan
kecurangan
dengan
memdapatkan
keuntungan
yang
berlebihan tapi sementara.sebagai pengusaha ayam potong lebih bisa membuat strategi pemasarannya untuk menarik konsumen dan mampu melakukan jual beli secara jujur. 2. Bagi konsumen. Sebagai konsumen harus teliti terhadap penjual yang berlaku curang, dengan apa yang dibeli agar anda merasa puas dan tidak merasa dirugikan. telitilah saat penjual menimbang daging yang anda beli, lihatlah
8
tempat dan cara pelayanannya terhadap konsumen. sebelum memutuskan untuk membeli, agar anda tidak merasa dirugikan. 3. Bagi pengembang ilmu pengetahuan Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang didapat dibangku kuliyah.serta untuk melatih berbikir logis dan mampu menulis serta mengamati teoriteori terutama tentang etika bisnis islam yang dapat diterapkan dalam penelitian. E. Sistematika Penelitian Penulisan ini terbagi menjadi 5 bab yang masing-masing adalah: BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini berisikan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian,
BAB II
: KAJIAN PUSTAKA Bab dua berisikan penelitian terdahulu, Deskripsi Teoritik, kerangka pemikiran teori dan Hipotesis.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab tiga menjelaskan tentang metode penelitian, Lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, Metode pengumpulan data, Teknik Analisis Data. BAB IV : PEMBAHASAN
9
Bab empat membahas tentang objek penelitian, hasil analisa data pembuktian hipotesis, pembahasan hasil dan jawaban dari pertanyaan dalam penelitian ini. BAB V
: PENUTUP Bab ini berisikan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini dan saran-saran.