BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Demam Typhoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella Typhi yang masih dijumpai secara luas di berbagai negara berkembang yang terutama terletak di daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini juga merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena penyebarannya berkaitan erat dengan hygiene perorangan yang kurang baik, sanitasi lingkungan yang jelek (misalnya penyediaan air bersih yang kurang memadai, pembuangan sampah dan kotoran manusia yang kurang memenuhi syarat kesehatan, pengawasan makanan dan minuman yang belum sempurna), serta fasilitas kesehatan yang tidak terjangkau oleh sebagian besar masyarakat. Data dari World Health Organisation (WHO) tahun 2003 memperkirakan terdapat sekitar 17 juta kasus Demam Typhoid di seluruh dunia dengan insidensi 600.000 kasus kematian tiap tahun. Sedangkan di Indonesia kasus Demam Typhoid telah tercantum dalam Undang-undang nomor 6 Tahun 1962 tentang wabah. Kelompok penyakit menular ini merupakan
penyakit yang mudah
menular dan dapat menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan wabah.
1
Penyakit Demam Typhoid dapat menimbulkan terjadinya pembentukan tukak pada mukosa yang mengakibatkan terjadinya perdarahan usus, perforasi usus serta penurunan kesadaran akibat toksik antigen mikroorganisme. Untuk mencegah terjadinya masalah tersebut perlu dilakukan pengelolaan secara tepat dimana pasien harus membatasi aktivitas (bed rest) serta penatalaksanaan diit lunak dan pemberian obat antibiotik untuk menangani penyebaran infeksi meluas ke seluruh tubuh. Perawatan yang tidak tepat dapat menimbulkan penyebaran infeksi meluas ke seluruh tubuh dan merusak berbagai organ tubuh seperti terjadinya Hepatomegali, Splenomegali, Bronkitis, Pneumonia pada system pulmonal, Depresi sumsum tulang tulang belakang Enselopati, Myokarditis, Payah jantung, Aritmia, dan Syok kardiogenik (Soegijanto, 2002). Perawatan di rumah sakit dapat membantu untuk mendiagnosis penyakit Demam Typhoid secara cepat serta pengelolaan untuk meminimalkan komplikasi lebih lanjut. Sedangkan hospitalisasi pada anak menimbulkan berbagai macam dampak, dimana
pengaruh penyakit dan pembatasan aktivitas (bed rest)
membuat anak menjadi lemah sehingga tidak leluasa untuk melakukan aktivitas yang di sukai, sehingga anak tidak bisa mengeksplorasi kemampuanya, tambahan pengalaman nyeri semakin membuat traumatik anak (Supartini, 2004). Oleh karena itu perlu adanya perhatian dan perawatan secara komprehensif, dimana perawat mampu mengelola setiap masalah keperawatan
2
yang muncul sehingga dapat membantu anak memulihkan kesehatanya serta meminimalkan efek hospitalisasi pada anak.
B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Memberi asuhan keperawatan pada An. R Dengan Demam Typhoid di RS Roemani Semarang pada tahun 2010. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus penulis
menyusun Karya Tulis Ilmiah tentang Demam
Typhoid adalah: a. Mampu melakukan pengkajian pada An. R dengan Demam Typhoid. b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada An.R dengan Demam Typhoid. c. Mampu melakukan intervensi pada An. R dengan Demam Typhoid. d. Mampu membuat rencana tindakan keperawatan pada An. R dengan Demam Typhoid. e. Mampu melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan pada An. R dengan Demam Typhoid.
3
C. Metode Penulisan Metode yang dipakai dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah dengan menggunakan penulisan deskriptif yaitu pengumpulan data dengan melakukan observasi terhadap semua keadaan yang terjadi. Pendekatan proses keperawatan terdiri dari pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Adapun teknik penulisan yaitu pengumpulan data dengan melakukan observasi kemudian menggambarkannya dengan memaparkan dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah, sedangkan untuk pengumpulan data sebagai berikut: 1. Anamnesa Diperoleh dengan menanyakan dengan keluarga pasien, perawat, dokter dan petugas kesehatan lainnya mengenai perjalanan penyakit dan hal-hal lain yang berhubungan dengan penyakit tersebut. 2. Observasi Partisipasi Aktif Pengadaan pengamatan dan perawatan langsung terhadap keadaan pasien serta perkembangan penyakit dengan melakukan asuhan keperawatan. 3. Studi Dokumentasi Pengumpulan data tentang keadaan pasien dari catatan medik, catatan perawatan, hasil laboratorium, serta pemeriksaan lain. 4. Studi Kepustakaan Metode pengumpulan data dengan mempelajari sumber tertulis berupa buku 4
yang ada hubungannya dengan materi yang bersifat dalam pembuatan karya tulis ilmiah, dan melalui akses internet.
D. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini disusun secara sistematis dan diurutkan menjadi lima Bab : Bab I yaitu
Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, tujuan
penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab II yaitu konsep dasar, terdiri dari pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik, penatalaksanaan, komplikasi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, pengkajian, pathways keperawatan, diagnosa keperawatan, dan fokus intervensi. Bab III yaitu Tinjauan kasus tentang asuhan keperawatan pada klien dengan Demam Typhoid, yang meliputi pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, implementasi, dan evaluasi. Bab IV yaitu Pembahasan, membahas mengenai gambaran analisa diantara permasalahan yang muncul. Bab V yaitu Penutup, berisi kesimpulan dan saran.
5