BAB I PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang Pada akhir tahun 2013, produksi keramik nasional telah memberikan kontribusi yang cukup baik dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan kualitas maupun desain keramik untuk mendapatkan perhatian pasar di dalam negeri maupun di luar negri. Dengan minat pasar di luar negeri yang semakin meningkat telah membuat industri keramik Indonesia saat ini termasuk dalam lima negara dengan produksi keramik terbesar di dunia bersama China, India, Spanyol, dan Italia. Selama 30 tahun terakhir, perkembangan industri keramik di pasar dalam negeri menjadi salah satu industri unggulan dalam negeri dan prospek industri keramik nasional memiliki peluang cukup besar untuk jangka waktu yang cukup panjang dengan jumlah penduduk 250 juta serta didukung prospek pembangunan properti dan konstruksi di Indonesia yang semakin berkembang pesat. Prospek bisnis yang cerah di industri keramik ini dimanfaatkan oleh banyak perusahaan keramik dengan meningkatkan produksi keramik untuk mendapatkan keuntungan di industri ini. Saat ini, produsen keramik lantai dan keramik dinding berjumlah 35 perusahaan dengan jumlah pabrik keseluruhan 95 unit yang menyebabkan semakin gencarnya pesaingan di industri keramik. PT CJFI merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi keramik sejak tahun 1996. Perusahaan sudah memiki beberapa merek keramik yang sudah dikenal oleh masyarakat secara luas yaitu salah satunya merek Picasso.
1
2
Merek keramik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan gaya hidup modern melalui produk-produk keramik lantai, keramik dinding, serta granit lantai yang berkualitas, inovatif, dengan harga yang lebih terjangkau. Namun berdasarkan grafik penjualan di tahun 2013 dan 2014, merek ini belum dapat memberikan kontribusi kenaikan penjualan. Grafik 1.1 Penjualan Keramik Picasso di PT CJFI tahun 2013 – 2014 (dalam jutaan rupiah)
28,500 28,000 27,500 27,000 26,500 Picasso
26,000 25,500 25,000 24,500 24,000 2013
2014
Sumber: Data internal PT CJFI (2013-2014)
Dari grafik di atas dapat kita lihat bahwa terjadi penurunan penjualan keramik merek Picasso dari tahun 2013 ke tahun 2014 sebesar Rp2,4 triliun padahal perkembangan industri keramik di Indonesia memiliki peluang cukup besar untuk terus meningkat. Pangsa pasar PT CJFI merupakan toko keramik skala besar maupun kecil yang menawarkan produk keramiknya langsung ke pihak konsumen bisnis seperti kontraktor bangunan, desainer interior, dan toko bangunan. Penurunan penjualan di atas
3
diduga diakibatkan oleh pengaruh kualitas produk yang ditawarkan dan persepsi harga yang ada di benak konsumen. Menurut penelitian Prabowo dan Farida (2013) menyatakan bahwa harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian, PT CJFI dapat meningkatkan penjualan merek Picasso dengan memerhatikan pengambilan keputusan yang dibuat konsumen untuk membeli merek keramik Picasso. Kualitas produk merupakan unsur pertama dan paling penting dalam suatu pemasaran. Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan seorang pelanggan yang membeli atau menggunakan barang atau jasa tersebut. Kualitas produk ini juga merupakan penilaian terhadap suatu produk, kualitas produk berkaitan dengan pengorbanan yang dikeluarkan pelanggan relatif terhadap apa yang akan diterimanya (Basith dan Kumadji, 2014). Suatu produk lazimnya memiliki dua jenis manfaat, yakni manfaat fungsional dan manfaat psikologis. Kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat bagi pelanggan. Istilah nilai (value) sering kali digunakan untuk mengacu pada kualitas relatif suatu produk dikaitkan dengan harga produk bersangkutan (Tjiptono, 1997: p.19). Kualitas keramik lebih didefinisikan sebagai keandalan dan estetika yang tinggi dimana keramik yang ditawarkan berbahan dasar unggulan yang aman untuk digunakan dalam jangka panjang. Kualitas keramik umumnya dibagi menjadi KW1, KW2 dan KW3. KW1 berarti keramik dengan kualitas paling top, tidak memiliki cacat dan penyimpangan ukuran yang berarti. Keramik KW2 boleh memiliki cacat kecil seperti goresan, cacat permukaan, penyimpangan warna dan ukuran serta cacat lainnya yang masih tersamar. Sementara keramik KW3 membolehkan adanya cacat yang cukup jelas terlihat di permukaannya serta rentang penyimpangan ukuran dan warna cukup besar.
4
Permasalahan kualitas keramik pada umumnya
adalah bahan
keramik
mengantarkan dingin sehingga terkadang kurang nyaman di kaki, sambungan antar keramik (nat) terkadang sulit dibersihkan karena debu atau kotoran yang menumpuk, dan mudah pecah sehingga perlu lebih berhati-hati ketika proses pemasangannya. Kualitas keramik yang rendah ini akan menentukan persepsi harga yang melekat pada produk tersebut. Persepsi harga terhadap keputusan pembelian sangatlah penting, kerena dengan tingkat harga yang ditetapkan oleh perusahaan dapat menjadi tolak ukur akan permintaan suatu produk. Sebelum konsumen membeli barang, konsumen akan memperhatikan harga terlebih dahulu. Harga yang diberikan harus sesuai dengan kualitas produk yang akan dibelinya. Semakin rendah kualitas produk maka harga yang ditawarkan juga semakin murah. (Nurjanah, 2013). Berikut data perbandingan kisaran harga keramik Picasso PT CJFI dengan keramik para kompetitornya: Tabel 1.1 Perbandingan Kisaran Harga Tiap Merek Keramik Tahun 2014 No
Merek keramik
Kisaran harga (per m2)
1
Picasso
Rp.40.500,00 - Rp.60.500,00
2
Platinum
Rp.39.500,00 - Rp.82.300,00
3
Milan
Rp.45.000,00 - Rp.186.000,00
4
Roman
Rp.87.000,00 - Rp.521.400,00
Sumber: PT CJFI (2014)
Dari tabel kisaran harga merek keramik di atas terlihat bahwa harga yang ditetapkan untuk masing-masing merek keramik sangatlah kompetitif sehingga
5
perusahaan harus memberikan nilai lebih terhadap keramik mereka agar dapat bersaing dengan berbagai tipe keramik dari kompetitor. PT CJFI menawarkan beberapa macam tipe keramik dimana masing-masing tipe keramik memiliki kisaran harga yang berbeda-beda yaitu salah satunya Picasso yang dijual dengan harga yang relatif lebih murah. Dengan harga Picasso yang lebih murah ini dapat mencerminkan kualitas produk Picasso yang rendah. Dalam pengambilan keputusan konsumen untuk membeli keramik, pengaruh kualitas produk dan persepsi harga menjadi unsur yang penting oleh karena konsumen akan terpengaruh pada berbagai alternatif pilihan merek keramik yang bercirikan kualitas keramik yang bagus. Disamping konsumen seringkali memilih produk dengan harga yang mahal karena faktor kualitas dan manfaat yang dapat memuaskan konsumen (Purbarani, 2013). Berdasarkan uraian dari permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, ANALISA PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP PERSEPSI HARGA DAN DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN KERAMIK PICASSO DI PT CHANG JUI FANG INDONESIA, JAKARTA.
1.2 . Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini yaitu :
1.
Apakah ada pengaruh kualitas produk terhadap persepsi harga pada produk keramik di PT Chang Jui Fang Indonesia?
6
2.
Apakah ada pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian pada produk keramik di PT Chang Jui Fang Indonesia?
3.
Apakah ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada produk keramik di PT Chang Jui Fang Indonesia?
4.
Apakah ada pengaruh kualitas produk terhadap persepsi harga serta dampaknya pada keputusan pembelian pada produk keramik di PT Chang Jui Fang Indonesia?
1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap persepsi harga pada produk keramik di PT Chang Jui Fang Indonesia. 2.
Mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian pada produk keramik di PT Chang Jui Fang Indonesia.
3.
Mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada produk keramik di PT Chang Jui Fang Indonesia.
4.
Mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap persepsi harga serta dampaknya pada keputusan pembelian pada produk keramik di PT Chang Jui Fang Indonesia.
7
1.4. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah kualitas produk, persepsi harga dan keputusan pembelian. Penelitian ini akan dijalankan kepada para konsumen bisnis yang membeli keramik merek Picasso di PT CJFI di bulan Agustus 2015 dimana data-data mengenai keputusan pembelian yang rendah sebagai akibat dari kualitas produk dan persepsi harga akan didapatkan melalui kuisioner.
1.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini berdasarkan judul penelitian yang dibahas oleh penulis adalah: 1. Bagi perusahaan Sebagai bahan informasi bagi perusahaan untuk lebih memahami sejauh mana peranan kualitas harga dan persepsi harga terhadap keputusan pembelian keramik. Serta dapat membantu perusahaan dalam mengambil kebijakan yang tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. Bagi masyarakat Digunakan sebagai pertimbangan bagi masyarakat dalam memilih produk keramik yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan pasar saat in. 3. Bagi peneliti selanjutnya Digunakan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya dengan topik sejenis untuk pengembangan yang lebih baik yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang terjadi.
8
1.6. State of The Art Tabel 1.2 State of The Art Judul Jurnal
Nama Peneliti
Tahun Penelitian
Hasil Penelitian
Analisis Faktor-Faktor yang STIE MDP Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk MinumanBerisotonik Pocari Sweat
2012
Harga menunjukkan pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Kualitas produk menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Motivasi terhadap Pembelian Televisi LCD Merek LG di Kota Padang
Sumari dan Desiyanti
2012
Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Harga tidak berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian
Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Handphone merek Blackberry di Semarang
Prabowo dan Farida
2013
Hasil pengujian menunjukkan bahwa: harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone merek Blackberry di Semarang
Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek dan Persepsi Harga terhadap Minat Beli Produk Smartphone Samsung di Kota Denpasar
Prawira dan Yasa
2014
Kualitas produk dan persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli produk smartphone Samsung di kota Denpasar
2014
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: harga merupakan faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli smartphone
Factors Effecting Uddin dan Customers’Buying Decisions Lopa of Mobile Phone: A Study on Khulna City, Bangladesh