BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran terdapat tahap-tahap yang harus diperhatikan yaitu implementasi, proses tersebut memerlukan kerjasama segenap pihak dalam penyusunan dan pelaksanaan suatu kebijakan. Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan, perlu dilakukan dan persiapan yang matang dalam berbagai aspek yang menyangkut program, misalnya organisasi dan tenaga kerja yang termasuk kualifikasi orang-orang yang terlibat didalamnya. Dalam siklus pengelolaan program, setelah persiapan disetujui oleh pihak yang berwenang, maka langkah selanjutnya adalah pelaksanaan implementasi. Menurut Browne dan Wildavsky dalam Nurdin dan Usman (2004:70) menyatakan bahwa ”implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”. Sementara Schubert dalam Nurdin dan Usman (2002:70) mengungkapkan bahwa ”implementasi adalah sistem rekayasa”. Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu, implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi
oleh
obyek
berikutnya
1
yaitu
kurikulum.
2
(tersedia:http://www.muniryusuf.com/pengertian-implementasi
-
kurikulum.html). Materi bahan ajar yang dapat diimplementasikan di sekolah salah satunya adalah kesenian tradisional umbul yang ada di kabupaten Sumedang.
Kesenian
tradisional
tersebut
mempunyai
komponen-
komponen yang dapat dikembangkan, agar eksistensi kesenian tradisional Umbul tetap hidup di masyarakat. Pada awalnya seni umbul dikenal sebagai tarian dalam pertunjukan reog, tarian tersebut mengandung unsur erotik dan humoris yang menjadi ciri khasnya. Ada juga yang berpendapat bahwa seni umbul berasal dari daerah Indramayu, yang dibawa oleh salah seorang seniman bernama Kalsip, kemudian berkembang di daerah Sumedang. Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Kabupaten
Sumedang
menerbitkan buku “Potensi Wisata Seni, Adat dan Budaya Kabupaten Sumedang”. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa seni umbul diperkirakan muncul pada tahun 1940, selanjutnya berkembang di daerah Cijambe Desa Parugpug Kecamatan Paseh. Ciri khas tari umbul yaitu gerakan pinggulnya yang erotis, hal tersebut mendapat pro dan kontra dari masyarakat setempat, karena dianggap terlalu pulgar sehingga timbul permasalahan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, pada tahun 1994 seni umbul mengalami kepakuman. Namun dalam waktu yang tidak terlalu lama, seni umbul muncul kembali bahkan dapat berkembang dengan baik, sehingga sekarang masih bertahan dan tetap digemari oleh
3
masyarakat pendukungnya. Hal ini dimaksudkan karena seni umbul tersebut. Penampilannya sudah lebih baik bahkan sering disajikan dalam event-event besar kepariwisataan. Kesenian tradisional ini selain dipertunjukan sebagai hiburan juga dapat sebagai media pembelajaran, dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap seni tradisi di usia dini, melalui kegiatan pembelajaran di sekolah supaya kesenian tradisional tetap berkembang. Pembelajaran merupakan proses untuk memperoleh ilmu pengetahuan, sebagaimana dikemukakan oleh Robert M. Gagne (1970) bahwa pembelajaran merupakan “perubahan tingkahlaku atau kebolehan seseorang yang dapat dikekalkan, tidak termasuk perubahan yang disebabkan proses pertumbuhan”. (tersedia: http://sarinapraktikum.blogspot.com/2009/07/definisi-pengajaran-danpembelajaran.html) Adapun menurut Woolfolk (1980) dalam Educational Psychology for Teachers, menyatakan bahwa: Pembelajaran dilihat sebagai perubahan yang berlaku kepada seseorang dengan membentuk perkaitan yang baru, atau sebagai potensi yang sanggup menghasilkan tindak balas yang baru.(tersedia:http://sarinapraktikum.blogspot.com/2009/07/definisipengajaran-dan-pembelajaran.html). Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Gagne dan Briggs (1979:3) mengungkapkan dalam bukunya bahwa: Pengertian pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.
4
Dalam pembelajaran, siswa dituntut untuk dapat mengembangkan potensi, bakat dan minat. Salah satu bentuk pengembangan bakat dan minat
siswa
yang
dapat
dilakukan
yaitu
melalui
pembelajaran
ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau universitas, kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan di mulai dari sekolah dasar hingga tingkat universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan seni, olah raga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan siswa-siswi itu sendiri. (tersedia:id.wikipedia.org/wiki /Ekstrakurikuler). Kegiatan pengajaran ekstrakurikuler seni umbul berfungsi sebagai salah satu upaya untuk menghidupkan kesenian daerah di antaranya dengan diajarkannya di sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler seni tari ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan sekolah di SMP 4 Cijeler yang dilaksanakan di luar jam sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu siswa untuk bisa mengembangkan dan menyalurkan bakat yang ada, dengan adanya seni umbul sebagai materi bahan ajar di SMP 4 Cijeler diharapkan dapat mengembangkan budaya tradisi supaya tidak musnah dan tidak tergeser oleh budaya luar. Selain itu, dengan diajarkannya kesenian tradisi, siswa dapat mengetahui dan mengenal kebudayaan daerahnya sendiri, dengan cara mendidik siswa agar siswa dapat mencintai kebudayaan daerahnya sendiri. Materi bahan ajar seni umbul dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah diharapkan bisa menarik perhatian
5
siswa sebagai generasi muda yang diharuskan lebih mengembangkan seni budaya daerah. Oleh karena itu dengan adanya implementasi seni umbul dalam pembelajaran ekstrakurikuler seni tari di SMP 4 Cijeler mendapat perhatian masyarakat dan khususnya semua siswa SMP 4 Cijeler, dan menyajikan penampilan yang berbeda dengan tari umbul yang biasa ditampilkan oleh masyarakat sebelumnya tanpa merubah ciri khasnya. Implementasi seni umbul dalam pembelajaran ekstrakurikuler seni tari di SMP 4 Cijeler mendapatkan respon positif di kalangan masyarakat, karena dengan diangkatnya kesenian tradisional yang salah satunya seni umbul sebagai seni yang diunggulkan khususnya oleh masyarakat Kecamatan Situraja diterapkan sebagai bahan pembelajaran di sekolah itu berarti kesenian tradisional akan terus berkembang dan semakin dikenal serta dicintai oleh generasi selanjutnya, dan dengan adanya implementasi seni umbul dalam pembelajaran ekstrakurikuler seni tari sangat diminati oleh siswa, siswa juga merasa senang dan semangat dengan materi pembelajaran seni umbul di sekolah hal ini terbukti dengan sikap antusias siswa dalam proses kegiatan ekstrakurikuler, dan prestasi yang telah diraih dan membuat sekolah merasa bangga atas adanya implementasi seni umbul dalam pembelajaran ekstrakurikuler. Adanya pembelajaran seni umbul yang saat ini hanya ada dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMP 4 Cijeler, peneliti berkeinginan agar sekolah – sekolah khususnya yang berada di Kabupaten Sumedang mengangkat seni umbul sebagai bahan ajar di sekolah baik intrakurikuler
6
maupun ekstrakurikuler, karena seperti yang telah diketahui seni umbul di Kabupaten Sumedang sudah cukup dikenal dan banyak memperoleh prestasi tingkat Kabupaten maupun Provinsi, dari pernyataan di atas peneliti berharap seni umbul akan terus berkembang dan dikenal di tingkat nasional,
melalui
implementasi
seni
umbul
dalam
pebelajaran
ekstrakurikuler seni tari di SMP 4 Cijeler. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti merasa tertarik dan mencoba mengangkat permasalahan tersebut ke dalam penelitian yang berjudul
IMPLEMENTASI
SENI
UMBUL
DALAM
PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI TARI DI SMP 4 CIJELER KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG.
B. Rumusan Masalah Kesenian tradisional umbul yang ada di masyarakat Kabupaten Sumedang khususnya di Kecamatan Situraja saat ini begitu diminati. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk lebih melestarikan warisan budaya bangsa melalui kegiatan pembelajaran di sekolah supaya kesenian tradisional tetap berkembang. Salah satunya dengan implementasi seni umbul dalam pembelajaran seni tari pada kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diidentifikasi ke dalam beberapa pertanyaan berikut: 1. Bagaimana
proses
ekstrakurikuler?
pembelajaran
seni
umbul
dalam
kegiatan
7
2. Bagaimana hasil pembelajaran ekstrakurikuler seni umbul di SMP 4 Cijeler?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai
implementasi
seni
umbul
dalam
pembelajaran
ekstrakurikuler seni tari. 2. Tujuan Khusus 1.
Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran seni umbul dalam kegiatan ekstrakurikuler.
2.
Untuk mendeskripsikan hasil pembelajaran ekstrakurikuler seni umbul di SMP 4 Cijeler.
D. Manfaat Penelitian 1. Kegunaan Teoretis Secara teoretis penelitian ini bertujuan agar siswa dapat melestarikan khasanah budaya daerah, maka dengan diangkatnya seni umbul kedalam pembelajaran ekstrakurikuler ini diharapkan siswa tertarik dan mencintai seni tradisi. 2. Kegunaan Praktis 1. Untuk Peneliti Mendapatkan pengalaman untuk meneliti proses implementasi dalam kegiatan ekstrakurikuler seni tari dengan bahan ajar seni umbul dengan
8
harapan dapat lebih mengembangkan kesenian-kesenian tradisional supaya tidak punah. 2. Untuk Sekolah a. Sebagai salah satu bahan ajar kesenian di sekolah, karena seni umbul sudah menjadi seni unggulan di SMP 4 Cijeler, terbukti bahwa seni umbul ini sering ditampilkan pada setiap kegiatan hari besar, pelepasan siswa, maupun penyambutan tamu kehormatan. b. Untuk
memberikan
referensi
bahan
bacaan
dan
sebagai
dokumentasi kesenian daerah di SMP 4 Cijeler. 3. Untuk Guru Mendorong guru dalam bidang studi seni tari untuk mengembangkan seni
umbul
sebagai
salah
satu
kesenian
tradisional
melalui
pembelajaran ekstrakurikuler. 4. Untuk Siswa a. Melalui pembelajaran ekstrakurikuler, dengan materi bahan ajar kesenian umbul siswa dapat mengetahui dan mengenal kebudayaan daerah sendiri dan melestarikan kesenian-kesenian daerah supaya tidak punah begitu saja. b. Melalui pembelajaran ekstrakurikuler, diharapkan siswa dapat menarikan seni umbul dan berani tampil di depan khalayak orang banyak, serta dapat mengembangkan potensi, bakat dan minat yang dimilikinya.
9
E. Asumsi Dengan diangkatnya seni umbul ke dalam pembelajaran dapat memotivasi siswa untuk mencintai seni tradisi.
F. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang berupa deskripsi atau uraian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan implementasi seni umbul dalam pembelajaran ekstrakurikuler seni tari di SMP 4 Cijeler. Pendekatan dan metode yang peneliti gunakan bertujuan untuk menggambarkan situasi kegiatan pembelajaran seni umbul pada kegiatan ekstrakulikuler seni tari di SMP 4 Cijeler.
B. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1.
Observasi Observasi dilakukan pada proses kegiatan penelitian dengan mengamati tingkah laku siswa pada proses implementasi seni umbul dalam pembelajaran ekstrakurikuler seni tari di SMP 4 Cijeler.
10
2.
Wawancara Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang objektif dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara langsung terhadap siswa dan guru pada proses pembelajaran ekstrakurikuler seni umbul.
3. Studi Pustaka Langkah ini diambil sebagai dasar pengumpulan data dan pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk melengkapi dan mendukung bahasan tentang penelitian yang tengah diamati, baik berupa buku-buku, skrifsi dan internet. 4.
Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan guna mengumpulkan data dari dokumen berupa foto-foto mengenai pembelajaran ekstrakulikuler seni umbul.
C. Analisis Data Pada penelitian ini akan dilakukan teknik pengolahan data secara kualitatif.
p=
ே
ݔ100
Keterangan: Fo
: frekuensi observeb yang memiliki alternative
11
N
: jumlah siswa
100
: bilangan tetap
P
: prosentasi yang dicari
(Sumber: Nana Sudjana, 1989 : 130 - 131) Alasan menggunakan rumus tersebut adalah untuk melihat keberhasilan siswa secara general melalui ukuran prosentase.
G. Lokasi, Populasi dan Sampel a. Lokasi Lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah SMP 4 Cijeler, tepatnya Desa Cijeler Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. Peneliti mengambil lokasi ini karena di SMP 4 Cijeler merupakan salah satu sekolah yang masih mengembangkan kesenian tradisional. b. Populasi Dalam pelaksanaan penelitian, setiap kegiatan pengumpulan data yang dilakukan selalu berhadapan dengan objek yang diteliti, karena populasi merupakan seluruh objek yang diteliti sebagai dasar untuk menarik kesimpulan. Sebagaimana diungkapkan oleh Sugiyono (1997:57), bahwa: Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
12
Berdasarkan pendapat di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII SMP 4 Cijeler, yang berjumlah 277 siswa. c. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 1996:120). Suharsimi Arikunto (1998:117), mengungkapkan bahwa: “Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.” Oleh karena itu, dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni umbul di SMP 4 Cijeler sebanyak 15 siswa.