BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Dalam bahasa Jepang terdapat banyak sekali kata-kata yang memiliki
makna yang hampir mirip. Salah satunya terdapat pada kelas kata adverbia. Adverbia adalah kata yang memberi keterangan kepada kata kerja, kata sifat, kata keterangan lainnya, kata bilangan atau kalimat keseluruhan (Keraf, 1984:71-72). Dalam bahasa Jepang, adverbia disebut dengan fukushi (副詞). Dalam adverbia bahasa Jepang banyak ditemukan kata-kata yang memiliki kemiripan makna seperti; tabun, moshikashitara dan tashika yang sama-sama memiliki makna kemungkinan, sugu ni dan sassoku yang bermakna terjadinya suatu kejadian dengan segera, hotondo dan daitei yang bermakna keadaan yang mendekati sempurna atau hampir dan sebagainya. Dari sekian banyak adverbia yang memiliki kemiripan makna, penelitian ini menganalisis perbandingan makna keyakinan antara kanarazu, kitto dan zettai. Kanarazu, kitto dan zettai termasuk ke dalam kelas kata adverbia dan sama-sama memiliki makna keyakinan. Bagi pembelajar bahasa Jepang yang kurang memahami kanarazu, kitto dan zettai kemungkinan tidak terlalu memperhatikan penggunaannya, sehingga menganggap ketiga adverbia tersebut dapat saling menggantikan satu sama lain. Walaupun memiliki makna yang sama, pada konteks tertentu pasti terdapat beberapa perbedaan. Bila hal tersebut tidak dipahami oleh pembelajar bahasa Jepang, maka dapat menyebabkan kesalahan
1
2
dalam penggunaan dan menafsirkan kalimat yang menggunakan ketiga adverbia tersebut. Berikut adalah contoh kalimat yang menggunakan kanarazu, kitto dan zettai : 1) 彼 は 酒 kare wa sake dia (laki-laki) TOP sake 暴れる abareru mengamuk
を 飲む wo nomu AKU minum
と to kalau
必ず kanarazu pasti
んだ nda KOP
‘Laki-laki itu kalau minum sake pasti akan mengamuk.’ (PJW: 28)
2) 彼 は kare wa dia (laki-laki) TOP きっと kitto pasti
大学 daigaku universitas
いっしょうけんめい isshoukenmei sekuat tenaga に ni PAR
がんばった ganbatta berusaha BTK LAM
から kara karena
合格します よ goukaku shimasu yo sukses SHU
‘Karena dia sudah berusaha sekuat tenaga, pasti dia akan sukses masuk universitas loh. ‘ (PJW: 28)
3) 絶対 zettai pasti
おいしい oishii enak
から kara karena
食べてみて tabete mite mencoba makan
‘Karena rasanya pasti enak, silahkan mencoba mencicipi.’ (PJW: 28)
3
Dari ketiga kalimat tersebut, dapat dilihat bahwa kanarazu, kitto dan zettai bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sama-sama berarti ‘pasti’. Namun secara konteks kalimatnya, makna yang terkandung di dalamnya belum tentu sama. Kurangnya pemahaman tentang kanarazu, kitto dan zettai dapat menyebabkan
pembelajar
bahasa
Jepang
melakukan
kesalahan
dalam
menggunakan kanarazu, kitto dan zettai. Untuk menindaklanjuti masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dijelaskan mengenai fungsi serta makna kanarazu, kitto dan zettai pada kalimat bahasa Jepang. Penelitian ini menggunakan komik berbahasa Jepang sebagai sumber data. Komik yang digunakan pada penelitian ini adalah komik Midori no Hibi volume 1-7 karya Kazuro Inoue. Dipilihnya komik Midori no Hibi volume 1-7 karya Kazuro Inoue adalah karena dalam komik ini terdapat data-data yang dibutuhkan untuk penelitian ini.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang dibahas dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah fungsi kanarazu, kitto dan zettai dalam komik Midori no Hibi volume 1-7 karya Kazuro Inoue? 2. Bagaimanakah makna kanarazu, kitto dan zettai dalam komik Midori no Hibi volume 1-7 karya Kazuro Inoue?
4
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dapat dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus sebagai berikut : 1.3.1
Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menambah pemahaman dan
pengetahuan pembaca terhadap linguistik bahasa Jepang. Khususnya mengenai fungsi dan makna kanarazu, kitto dan zettai. 1.3.2
Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui fungsi kanarazu, kitto dan zettai dalam komik Midori no Hibi volume 1-7 karya Kazuro Inoue. 2. Mengetahui makna kanarazu, kitto dan zettai dalam komik Midori no Hibi volume 1-7 karya Kazuro Inoue.
1.4
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini sebagai berikut :
1.4.1
Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu dalam
bidang linguistik. Khususnya mengenai fungsi dan makna kanarazu, kitto dan zettai dalam bahasa Jepang, sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.
5
1.4.2
Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan
manfaat bagi untuk mempelajari linguistik, khususnya dalam bahasa Jepang. Melalui penelitian ini juga diharapkan agar pembaca dapat memahami fungsi dan makna dari adverbia kanarazu, kitto dan zettai dalam kalimat bahasa Jepang.
1.5
Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian berguna untuk memberikan batasan terhadap
masalah yang dibahas dalam penelitian. Ruang lingkup pada penelitian ini adalah mengenai fungsi dan makna kanarazu, kitto dan zettai dalam komik Midori no Hibi volume 1-7 karya Kazuro Inoue.
1.6
Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data
tertulis. Semua data yang dianalisis dalam penelitian ini diambil dari komik berbahasa Jepang yang berjudul Midori no Hibi karya Kazuro Inoue yang telah diterbitkan sebanyak 7 volume oleh Shogakukan dari bulan Februari 2003 hingga Nopember 2004.
1.7
Metode dan Teknik Penelitian Untuk mencapai tujuan dalam sebuah penelitian, metode dan teknik sangat
diperlukan. Metode dan teknik tersebut dibagi menjadi tiga diantaranya metode
6
dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik analisis data, dan metode dan teknik penyajian hasil analisis data. 1.7.1
Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan pada tahap pengumpulan data adalah metode
simak. Metode simak adalah metode yang digunakan dalam penelitian bahasa dengan cara menyimak penggunaan bahasa pada objek yang akan diteliti (Sudaryanto, 1988:2). Metode simak dipilih karena objek yang diteliti berupa bahasa yang sifatnya teks. Metode simak juga harus disertai dengan teknik catat, yang berarti peneliti mencatat data yang dinilai tepat dalam kajian analisis yang kemudian dilanjutkan dengan klasifikasi data (Sudaryanto,1988:4-5) Dalam tahap ini difokuskan untuk menemukan data-data kanarazu, kitto dan zettai dalam komik Midori no Hibi volume 1-7 karya Kazuro Inoue. Data tersebut dicatat dan setelah diidentifikasi, kemudian diklasifikasikan sesuai dengan fungsi dan maknanya. 1.7.2
Metode dan Teknik Analisis Data Data-data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis. Metode yang
digunakan pada tahap analisis data adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan berdasarkan fakta kebahasaan yang ada (Sudaryanto, 1993:62). Tujuan dari metode ini adalah untuk membuat gambaran yang secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antar sesama fenomena yang diselidiki. Metode deskriptif digunakan untuk memaparkan data-data berupa kalimat yang dibentuk oleh kanarazu, kitto
7
dan zettai, menganalisis sesuai dengan rumusan masalahnya dan memberikan deskripsi berupa penggambaran bahasa sebagaimana adanya. Teknik yang digunakan dalam analisis adalah teknik ganti atau teknik substitusi. Teknik ganti berguna untuk mengetahui kadar kesamaan kelas atau kategori unsur terganti dengan unsur pengganti, khususnya bila tataran pengganti sama dengan tataran terganti. Bila dapat digantikan atau saling menggantikan, berarti kedua unsur itu berada dalam kelas atau kategori yang sama (Sudaryanto, 1993: 48). 1.7.3
Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Setelah data dianalisis, tahap selanjutnya adalah penyajian hasil analisis.
Tahap penyajian hasil analisis merupakan suatu tahap penelitian yang berupa penyusunan laporan. Pada tahap ini digunakan metode informal. Metode informal adalah metode yang menguraikan hasil analisis dengan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993:145). Dalam tahap ini dicantumkan kalimat-kalimat yang mengandung adverbia kanarazu, kitto dan zettai untuk selanjutnya dilaporkan atau disajikan dalam bentuk uraian kata-kata biasa. Metode informal digunakan untuk memberikan deskripsi mengenai kalimat bahasa Jepang yang dibentuk oleh adverbia kanarazu, kitto dan zettai berdasarkan rumusan masalahnya.