BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam dunia investasi banyak sekali alternatif investasi yang ditawarkan baik itu investasi pada aset-aset finansial (financial asset) atau investasi pada aset-aset rill (real asset). Investasi pada aset riil dapat berbentuk pembelian
aset
produktif,
pendirian
pabrik,
pembukaan
pertambangan,
pembukaan perkebunan dan lainnya. Sedangkan investasi pada aset-aset finansial dapat dilakukan baik di pasar uang maupun di pasar modal. Di pasar uang dapat berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, sedangkan pada pasar modal dapat berupa saham, obligasi, warant, opsi dan lainlain. Menurut Gumanti (2011:8) investasi adalah penggunaan modal keuangan sebagai upaya untuk menciptakan uang yang lebih banyak. Jadi, investasi adalah upaya investor melepaskan konsumsi hari ini dalam upaya untuk mendapatkan tingkat konsumsi lebih baik (tinggi) di masa mendatang. Investasi juga merupakan sarana yang digunakan untuk membuat uang yang lebih banyak. Namun sayangnya alternatif yang ditawarkan dalam melakukan kegiatan investasi itu sendiri memiliki tingkat pengembalian dan risiko yang harus dihadapi para calon investor, dimana setiap investor yang mengharapkan keuntungan besar dari investasinya di hadapkan pada risiko yang tinggi pula. Faktanya tidak seluruh calon investor memiliki kemampuan, waktu, modal dan pengetahuan yang cukup
1 Universitas Sumatera Utara
untuk mempertimbangkan seberapa besar tingkat risiko maupun pengembalian yang akan mereka peroleh dalam memilih produk investasi. Namun
dengan
seiring
berjalannya
waktu,
pada
tahun
1995
diperkenalkanlah sebuah instrumen keuangan yang baru yang disebut reksa dana. Dengan munculnya alternatif investasi yang baru tersebut maka para calon investor yang tidak memiliki kemampuan, waktu, pengetahuan bahkan modal yang minim sekalipun akan terbantu karena para calon investor dapat memberikan kepercayaan kepada manajer investasi yang profesional untuk mengelola dana yang mereka miliki. Menurut Sawidji (2009:112) investasi pada reksa dana dapat menjadi salah satu alternatif dalam memecahkan kendala di atas terutama bagi investor kecil, sebab reksa dana dapat memberikan banyak kemudahan dengan pilihan investasi yang profesional serta berbagai pilihan investasi seperti (saham, obligasi, uang dan lain-lain), informasi portofolio pemodal yang transparan, kemudahan transaksi secara langsung maupun melalui sarana telekomunikasi, administrasi yang tertatur, analisa instrumen investasi, analisa emiten dan lain-lain. Kemudahan yang sangat berarti bahkan bagi para pemodal dengan nilai investasi yang sangat kecil sekalipun, waktu yang sedikit dan pengetahuan akan pasar modal yang kurang sama sekali. Reksa dana sebagai salah satu alternatif investasi ternyata mendapat tanggapan yang baik dari para investor. Hal ini terlihat dari data perkembangan nilai aktiva bersih dan total unit penyertaan pada Tabel 1.1 berikut:
2 Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 Perkembangan Nilai Aktiva Bersih dan Total Unit Penyertaan Reksa Dana Periode 2010-2015 Tahun Total Aktiva Bersih (Rupiah) Jumlah Unit Penyertaan (UP) 2010 139,096,653,052,739 81,464,548,528 2011 163,150,847,266,127 98,545,955,665 2012 182,797,476,134,098 113,263,337,849 2013 185,497,908,210,020 120,300,726,429 2014 228,351,520,669,959 141,755,394,901 2015 258,816,579,912,970 181,992,307,421 Sumber: OJK, www.aria.bapepam.go.id.
Berdasarkan data Tabel 1.1 memperlihatkan perkembangan produk reksa dana selama enam tahun terakhir yakni dari tahun 2010-2015 yang mana setiap tahunnya selalu terjadi peningkatan nilai aktiva bersih dan diikuti dengan peningkatan jumlah unit penyertaan. Peningkatan ini menunjukan bahwa dari tahun ke tahun perhatian masyarakat sebagai investor yang melihat reksa dana sebagai salah satu alternatif dalam berinvestasi semakin meningkat. Dimana peningkatan ini juga dapat mengindikasikan bahwa reksa dana dapat memberikan return yang tinggi jika investor mampu memilih reksa dana dengan tepat Dari sekian banyak produk reksa dana yang ditawarkan kepada masyarakat dan dengan adanya peningkatan ketertarikan masyarakat terhadap produk reksa dana itu sendiri, ternyata reksa dana yang berfokus pada sektor sahamlah yang cukup digandrungi oleh sebagian masyarakat di Indonesia dengan total nilai aktiva bersih yang besar. Terbukti dengan mencoloknya komposisi dari total nilai aktiva bersih (NAB) setiap produk reksa dana, dimana produk reksa dana saham memiliki total nilai aktiva bersih lebih besar dibandingkan dengan produk reksa dana lainnya. Terlihat jelas produk reksa dana saham berada pada posisi puncak yang diikuti dengan lima belas produk reksa dana lainnya.
3 Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2 Komposisi Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana di Indonesia Pada Tanggal 29 April 2016
Urutan
Produk Reksa Dana
Komposisi Total NAB (Rupiah)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Saham 106,483,659,243,196.00 Terproteksi 64,122,755,485,869.30 Fixed Income 54,075,524,081,632.40 Pasar Uang 29,884,246,450,953.60 Mixed 19,763,301,501,254.60 Syariah – Saham 3,911,197,568,328.18 ETF - Fixed Income 2,225,962,484,032.00 ETF – Saham 1,525,995,775,763.46 Syariah – Terproteksi 1,504,089,027,424.64 Syariah - Fixed Income 1,366,830,317,726.63 Syariah – Mixed 1,089,319,644,575.42 Syariah - Pasar Uang 888,456,726,705.46 Indeks 824,519,867,532.85 Syariah – Indeks 348,815,483,119.51 ETF – Indeks 164,782,716,627.78 Syariah 0 Total 288,179,456,374,742.00 Sumber: OJK, www.aria.bapepam.go.id. (data diolah)
Persentase (%) 36.95 22.25 18.76 10.37 6.86 1.36 0.77 0.53 0.52 0.47 0.38 0.31 0.29 0.12 0.06 0.00 100
Seperti yang ditampilkan pada Tabel 1.2 dimana posisi pertama reksa dana dipimpin oleh reksa dana jenis saham dengan jumlah aktiva bersih sebesar Rp 106.483.659.243.196,00 hampir dua kali lipat jumlahnya dari jenis reksa dana yang berada di peringkat kedua yakni reksa dana terproteksi yang jumlah aktiva bersihnya hanya berkisar Rp 64.122.755.485.869,30 dengan selisih persentase sebesar 14,07% (36,95-22,25). Kemudian dilajutkan oleh reksa dana fixed income, pasar uang dan mixed. Menurut Sawidji (2009:113), meskipun reksa dana memberikan banyak kemudahan bagi investor, bukan berarti dengan berinvestasi pada reksa dana maka investor terbebas dari risiko kerugian, bagaimanapun reksa dana tetap berisiko. Hanya saja, dengan reksa dana, investor dapat menurunkan tingkat risiko, dibanding kalau terjun langsung pada investasi keuangan. 4 Universitas Sumatera Utara
Terdapat
pertimbangan
yang
harus
diperhatikan
investor
ketika
berinvestasi pada reksa dana, yakni kinerja historis reksa dana. Pertimbangan kinerja reksa dana dapat terlihat dari besarnya aset yang dikelola reksa dana (Fund Size), perbandingan antara biaya operasional reksa dana terhadap dana yang dikelolanya (Expense Ratio), seberapa aktif manajer investasi melakukan penjualan dan pembelian efek (Turnover), rekam jejak yang dapat terlihat pada umur reksa dana (Fund Age), dan aliran kas masuk yang diterima oleh reksa dana (Cash Flow). Tabel 1.3 Tingkat Nilai Aktiva Bersih, Umur, Cash Flow, Expense Ratio, Turnover dan Return Portofolio 2011-2015 Produk Reksa Dana Batavia Dana Saham Optimal
BNP Paribas Ekuitas
BNP Paribas Infrastruktur Plus Cimb-Principal Equity Aggressive
First State IndoEquity Dividend Yield Fund First State IndoEquity Sectoral fund
Manulife Dana Saham
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
NAB (Rupiah) 112.217.016.384,87 224.793.718.823,01 415.598.998.127,07 995.033.965.973,35 923.231.649.026,58 6.667.926.602.736,11 5.836.795.366.294,75 5.327.842.897.823,23 4.487.608.600.961,56 4.290.701.125.662,25 1.305.732.126.731,82 1.428.484.007.753,49 2.374.883.709.809,16 7.592.734.656.737,17 3.240.076.698.306,66 28.400.917.731,71 43.135.487.417,13 43.484.967.076,79 101.557.806.196,54 103.061.916.916,90 52.781.088.565,00 102.778.781.329,00 376.153.563.139,12 549.773.987.186,20 817.848.968.256,41 1,675.310.591.031,29 2,308.775.412.524,76 1,758.239.780.879,83 1,475.821.597.835,04 867.831.436.841,85 3.082.769.775.945,61 3.186.558.735.610,71 2.464.039.731.881,05 2.460.487.746.382,48 1.324.562.689.399,11
Umur (Bulan) 63 75 87 99 111 130 142 154 166 178 57 69 81 93 105 77 89 101 113 125 76 88 100 112 124 84 96 108 120 132 100 112 124 136 148
Cash Flow (Rupiah)
Expense (%)
3.205.787.852,03 22.800.661.379,23 38.415.974.925,30 118.319.201.924,06 -14.176.063.130,72 -93.256.256.836,90 -159.912.575.398,31 -109.629.914.210,37 -193.426.870.041,47 -42.839.514.793,80 -194.028.758.575,16 19.252.505.858,47 171997.464.312,79 628.414.701.667,59 -1,027.137.622.424,01 -1.413.062.668,87 2.480.889.148,29 76.309.491,29 10.709.030.498,99 304.354.437,80 -273.296.561,93 10.096.696.785,85 54.504.763.995,95 35.472.568.976,74 53.206.910.332,59 30.257.943.368,77 127.708.963.695,16 -109.778.963.723,05 -57.566.485.357,97 -120.342.295.984,82 110.189.661.575,86 20.287.156.057,31 -168.102.338.963,11 -753.379.752,04 -341.088.742.925,04
3,51 4,54 4,52 4,39 4,95 2,83 2,85 2,82 3,06 3,25 2,72 2,77 2,95 2,99 2,96 3,51 4,67 4,95 6,81 7,01 2.98 2.53 2.94 2.56 3.02 2.66 3.11 3.26 3.24 3.33 3,47 3,74 3,84 3,37 3,53
Turnover (%)
Return (%)
1,67 2,49 1,92 1,47 1,36 0,47 0,51 0,46 0,63 0,76 0,41 0,91 0,83 0,70 0,49 0,42 2,47 3,33 3,65 3,72 0.13 0.15 0.16 0.30 0.68 0.23 0.22 0.19 0.09 0.09 0,71 1,01 0,93 0,60 0,79
0,04 10,35 5,31 27,41 10,62 0,04 10,35 5,31 27,41 10,62 7,63 16,38 2,66 33,71 22,04 1,40 4,51 9,19 35,13 20,19 2,68 11,32 -5,01 28,79 -10,02 4,17 9,04 -4,77 25,19 -13,17 2,12 11,96 4,51 24,17 14,60
5 Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 1.3 Produk Reksa Dana Manulife Saham Andalan Schroder Dana Prestasi Plus
Tahun
NAB (Rupiah)
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1.582.225.379.259,00 1.454.461.493.368,85 1.805.460.489.944,00 2.467.056.382.064,00 1.451.151.082.271,47 11.087.901.484.962,10 8.818.425.564.044,58 8.473.940.409.138,92 9.283.253.566.520,35 13.335.628.028.177,30
Umur (Bulan) 49 61 73 85 97 135 147 159 171 183
Cash Flow (Rupiah)
Expense (%)
-88.161.012.247,32 -23.955.566.357,68 66.913.447.392,77 107.890.228.785,43 -230.056.377.738,23 -672.911.932.451,50 -455.552.702.110,94 -68.828.78422,93 165.126.416,233,22 808.768.623,944,25
3,87 4,06 4,23 3,69 3,39 2,08 2,02 2,10 2,08 2,06
Turnover (%)
Return (%)
0,75 1,42 1,48 1,09 0,56 0,52 0,33 0,47 0,47 0,26
2,99 10,92 5,40 26,12 17,49 2,05 3,54 2,80 27,24 4,13
Sumber: Laporan keuangan masing-masing reksa dan.
Dari Tabel 1.3 dapat terlihat pada produk Reksa Dana Paribas Infrastruktur-Plus yang memiliki peningkatan nilai aktiva bersih yang tinggi, cash flow yang meningkat dan usia yang bertambah, meskipun disertai expense ratio dan turnover yang menurun pada periode 2012-2013 justru mengalami penurunan pada return portofolionya. Sebaliknya reksa dana yang mengalami penurunan pada nilai aktiva bersih, cash flow, turnover bahkan expense ratio justru mengalami peningkatan pada return portofolionya, reksa dana itu adalah Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus pada tahun 2011-2012. Fund size dapat dilihat dari besarnya dana yang di kelola reksa dana, pada penelitian yang dilakuakan oleh Chen, et al. (2004) serta yang dilakukan oleh Nurwahudi (2006) yang menyatakan bahwa ukuran reksa dana memiliki hubungan positif signifikan dengan kinerja reksa dana, bertentangan dengan penelitian Utami (2014) dimana ukuran reksa dana memiliki pengaruh yang negatif namun tidak signifikan. Expense ratio merupakan perbandingan antara biaya operasional reksa dana terhadap dana yang dikelolanya. Expense ratio terdiri dari fee advisory investasi, biaya-biaya administrasi, fee distribusi, dan biaya operasional lainnya.
6 Universitas Sumatera Utara
Menurut Evalarazke (2011) dan Kurniadi (2014) expense ratio berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja reksa dana. Bertentangan dengan hasil penelitiannya Philpot, et al. (2008) berpendapat bahwa expense ratio bepengaruh negatif signifikan terhadap kinerja reksa dana. Turnover merupakan salah satu acuan untuk melihat sejauh mana kinerja reksa dana menjanjikan atau tidak untuk berinvestasi. Tingkat turnover yang tinggi menunjukan bahwa tingkat penjualan dan pembelian portofolio yang tinggi pula. Hal ini mengindikasikan bahwa manajer investasi berusaha untuk mengantisipasi tingkat perubahan pasar. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Evalarazke (2011) dan Nurwahudi (2006) dimana turnover berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja reksa dana . Sedangkan menurut Kurniadi (2014) serta peneliti lain yakni Chen, et al. (2004) memperoleh hasil dimana turnover berpengaruh signifikan terhadap tidak baiknya kinerja reksa dana. Fund age, umumnya usia reksa dana berkaitan erat hubungannya dengan popularitas reksa dana tersebut, sebab reksa dana tersebut telah berpengalaman dan telah membuktikan bahwa reksa dana tersebut mampu bertahan dalam sekian periode. Rekan jejak yang panjang ini dapat memberikan gambaran yang baik kepada investornya. Pernyataan ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniadi (2014) dimana usia reksa dana memiliki kontribusi yang positif signifikan kinerja reksa dana, sejalan dengan kurniadi hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurwahudi (2006) juga menyimpulkan bahwa usia reksa dana berpengaruh positif terhadap kinerja reksa dana meskipun tidak signifikan. Namun peneliti Ruzita, et al. (2012) dan Chen, et al. (2004) memiliki pendapat
7 Universitas Sumatera Utara
yang berbeda yakni usia reksa dana memiliki kontribusi negatif meskipun tidak signifikan terhadap kinerja reksa dana. Cash flow, menurut Utami (2014) perubahan arus kas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja reksa dana, penelitian ini didukung oleh Nurwahudi (2006) yang menyimpulkan bahwa cash flow memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja reksa dana meskipun tidak signifikan, argumen ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Evalarazke (2011) dan Magnus, et al. (2000) dimana hasil penelitian menunjukan bahwa cash flow berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja reksa dana. Berdasarkan Tabel 1.1, Tabel 1.2 dan Tabel 1.3 yang secara berurutan menunjukkan peningkatan industri reksa dana secara umum, selisih komposisi yang cukup besar antara jenis reksa dana yang beredar dan hasil return protofolio serta beberapa perbedaan hasil penelitian (research gap) maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan judul: “Analisis Pengaruh Fund Size, Expense Ratio, Turnover Ratio, Fund Age, dan Cash Flow Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia pada Periode 20112015”.
1.2 Rumusan Masalah Dari uraian permasalahan yang telah dikemukakan maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah apakah terdapat pengaruh Fund Size, Expense Ratio, Turnover Ratio, Fund Age, dan Cash Flow Berpengaruh Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia pada Periode 2011-2015?
8 Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Fund Size, Expense Ratio, Turnover Ratio, Fund Age, dan Cash Flow Berpengaruh Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia pada Periode 2011-2015.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kinerja reksa dana sehingga dapat digunakan sebagai referensi untuk memilih reksa dana mana yang akan dipilih untuk menanamkan investasinya. 2. Bagi Manajer Investasi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada manajer investasi bagaimana pengaruh variabel-variabel dalam penelitian ini terhadap kinerja reksa dana yang mereka kelola, sehingga manajer investasi dapat mengetahui langkah selanjutnya untuk meningkatkan kinerja reksa dana. 3. Bagi Penulis Penelitian ini berguna bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat mengimplementasikan ilmu pembelajaran selama masa periode perkulian. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai refrensi bagi akademisi yang ingin melakukan penelitian sejenis.
9 Universitas Sumatera Utara