BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses yang berlangsung selama hidup dan kehidupan manusia. Pendidikan sebagai suatu sistem, tidak lain dari suatu totalitas fungsional yang terarah pada suatu tujuan. Setiap subsistem yang ada dalam sistem tersusun dan tidak dapat dipisahkan dari rangkaian unsur-unsur atau komponen-komponen yang berhubungan secara dinamis dalam suatu kesatuan.1 Tujuan pendidikan merupakan arah bagi anak didik, akan dibawa ke arah mana anak didik. Oleh karena itu, tujuan sebagai suatu patokan untuk dicapai, yang dilakukan pendidik dan anak didik secara bersama-sama dan dengan komitmen bersama-sama pula harus dilakukan dengan baik.2 Guru adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual ataupun klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah.3 Seiring dengan tanggung jawab professional pengajar dalam proses pembelajaran, maka dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran setiap guru dituntut untuk selalu menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan program pembelajaran yang akan berlangsung. Tujuannya
1
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, Cet. 3 (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), hlm. 22. 2 Abdul Hasim, Mohamad Surya, Rus Bambang S, Landasan Pendidikan: menjadi guru yang baik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 29. 3 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 21.
1
2
adalah agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien, yaitu tujuan akhir yang diharapkan dapat dikuasai oleh semua peserta didik.4 Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.5 Kreativitas guru sangat dibutuhkan guna memotivasi semangat belajar siswa sehingga siswa mempunyai minat untuk belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi tentu sangat diperlukan. Sebab, seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi. Lain halnya dengan siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau
4
Hamzah B. Uno & Nurdin Muhamad, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), hlm. 3. 5 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), hlm 1.
3
melakukan belajar.6 Dengan demikian, kratifitas guru dalam memotivasi juga sangat penting adanya. Guna menumbuhkan motivasi belajar para siswa, maka guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mengajar. Kreativitas adalah salah satu kata kunci yang perlu dilakukan guru untuk memberikan layanan pendidikan yang maksimal sesuai kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan. Sebagaimana menjadi guru yang kreatif.7 Berfikir kreatif berarti berusaha untuk menyelesaikan sesuatu permasalahan dengan melibatkan segala tampakan dan fakta pengolahan data di otak.8 Direktur Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dirjen
PMPTK)
Depdiknas
Baedhowi
mengatakan
bahwa
untuk
menumbuhkan minat belajar siswa, maka seorang guru dituntut mampu menetapkan cara belajar yang menarik.9 Ketika guru telah mampu membuat kondisi kelas belajar dan proses belajar mengajar menjadi menarik maka siswa akan nyaman dalam melaksanakan pembelajaran, hal tersebutlah yang disebut sebagai tumbuhnya motivasi eksternal siswa dalam belajar. Maka dengan demikian harapan guru setelah dapat memotivasi siswa untuk belajar adalah siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal, yaitu dapat mencapai hasil belajar yang bagus.
6
Pupuh F dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: melalui penanaman konsep umum dan konsep Islami (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), hlm. 19-20. 7 Hamzah B. Uno & Nurdin Muhamad. 2012. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: PT. Bumi Aksara hlm. 153. 8 Ibid, hlm. 164. 9 Ibid, hlm. 151.
4
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Batang merupakan satu-satunya madrasah yang ada di Kec. Batang dengan jumlah peserta didik 500-an lebih. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Batang tersebut mempunyai tantangan tersendiri dalam melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah dalam menyampaikan mata pelajaran yang diajarkan, tidak terkecuali dengan mata pelajaran Al-qur’an hadits. Melihat bahwa siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Batang yang bersifat multikultural yaitu tidak semua siswanya merupakan lulusan sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang sudah terbiasa dengan pelajaran al-qur’an hadits, maka perlu adanya kerja sama yang baik antara guru itu sendiri dengan siswa agar pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang diharapkan. Di sinilah peran penting guru mata pelajaran al-qur’an hadits, dimana guru tersebut selain harus mampu memahami kondisi dan kemampuan peserta didiknya guru juga harus lebih kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran agar menjadi menarik, efektif dan efisien agar siswa dapat lebih termotivasi dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Demikian juga terkait dengan motivasi siswa, jika motivasi siswa sudah muncul dalam belajar maka siswa akan lebih mudah dan lebih antusias, sehingga dengan demikian proses belajar mengajar berjalan dengan maksimal dan siswa dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Dengan demikian kreativitas guru bisa mempengaruhi kondisi siswa dan juga akan mempengaruhi motivasi belajar siswa. Selanjutnya motivasi
5
belajar siswalah yang akan menentukan seberapa besar dan maksimalnya hasil belajar siswa di kelas. Dilihat dari ketersambungan sebab dan akibat tersebut, tentu adanya hubungan antara komponen-komponen yang telah disebutkan. Dari latar belakang masalah di atas penulis ingin meneliti lebih lanjut terkait dengan adakah pengaruh antara kreativitas guru dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran al-quran hadits. Untuk itu peneliti memilih judul “Pengaruh Kreativitas Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Jurusan Agama Pada Mata Pelajaran Al-Quran Hadits Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Batang”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran al-qur’an hadits pada siswa kelas X jurusan agama di MAN Batang? 2. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas X jurusan agama pada mata pelajaran al-qur’an hadits di MAN Batang? 3. Bagaimana hasil belajar siswa kelas X jurusan agama pada mata pelajaran al-qur’an hadits di MAN Batang? 4. Bagaimana pengaruh kreativitas guru dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X jurusan agama pada mata pelajaran al-qur’an hadits di MAN Batang?
6
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan judul penelitian ini maka dibuat penegasan istilah sebagai berikut: 1. Kreativitas guru Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru.10 Kreativitas guru ialah kemampuan seorang guru untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. 2. Motivasi belajar Motivasi belajar adalah kekuatan pendorong dan pengarah perbuatan belajar. Pendorong dalam arti pemberi kekuatan yang memungkinkan perbuatan belajar dijalankan. Pengarah dalam arti pemberi tuntunan kepada perbuatan belajar kearah tujuan yang telah ditetapkan.11 3. Hasil belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.12
C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
10
Fuad Ansori dan Rachmawati D.M, Mengembangkan Kreativitas Dalam Perspektif Psikologi Islam (Yogyakarta: Menara Kudus, 2002), hlm. 33 11 Haris Mudjiman, Belajar Mandiri: Self Motivated Learning (Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UNS Press), hlm. 37. 12
Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu, Cet. 1 (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), hlm. 10.
7
1. Untuk mengetahui kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran mata pelajaran al-qur’an hadits pada kelas X jurusan agama di MAN Batang. 2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas X jurusan agama pada mata pelajaran al-qur’an hadits di MAN Batang. 3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X jurusan agama pada mata pelajaran al-qur’an hadits di MAN Batang. 4. Untuk mengatahui pengaruh antara kreativitas guru dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas X jurusan agama pada mata pelajaran al-qur’an hadits di MAN Batang.
D. Kegunaan Penelitian 1. Secara teoretis a. Sebagai bahan pengetahuan dan pembelajaran bagi guru dan penyelenggara pendidikan mengenai hal-hal penting dalam proses belajar mengajar khususnya tentang kreativitas guru, motivasi belajar dan hasil belajar siswa. b. Untuk menambah khasanah ilmu-ilmu pendidikan khususnya mengenai kreativitas guru, motivasi belajar dan hasil belajar siswa. 2. Secara praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi kepada penyelengara pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Batang mengenai konsep kreatitifitas guru yang merupakan hal penting untuk
8
dilakukan baik dalam mengelola pembelajaran di kelas ataupun untuk memotivasi siswa. Selain itu, agar penelitian ini juga dapat memberikan gambaran motivasi belajar siswa yang tidak lepas perannya dalam mencapai tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar siswa.
E. Tinjauan Pustaka 1. Analisis Teori Kreativitas secara umum berasal dari bahasa Inggris creativity, yang berarti kesanggupan mencipta atau daya cipta. Arti lain dari kata kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru. Kemampuan ini merupakan kemampuan imaginative yang hasilnya merupakan pembuatan kombinasi dari informasi yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman sebelumnya menjadi hal baru dan bermanfaat.13 Moh Amin dalam artikelnya Yunifah Retnowati mengemukakan bahwa keativitas merupakan pola pikir atau ide yang timbul secara spontan dan imaginatif, yang mencirikan hal-hal yang artistik, penemuan ilmiah dan penciptaan secara mekanik. Sedangkan Utami Munandar, menilai bahwa secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai hal yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berfikir, serta
13
Fuad Nashori dan Rahmi Diana Mucharam, Mengembangkan Kreativitas dalam Perspektif Psiklologi Islam (Yogyakarta: Menara Kudus, 2002), hal.33.
9
kemampuan untuk mengelaborasikan (mengembangkan, memperkaya dan memperinci suatu gagasan).14 Mc. Donald dalam Oemar Malik, motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.15 Sedangkan menurut Koeswara, motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.16 Adapun menurut Yamin, motivasi merupakan perilaku yang akan menentukan kebutuhan (need) atau wujud perilaku mencapai tujuan. Seseorang termotivasi untuk mendapatkan sesuatu, maka ia akan berusaha memenuhi
kebutuhan
(need)
tersebut..17
Dengan
demikian,
dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan siswa dalam melakukan proses pembelajaran untuk mencapai sesuatu yang diinginkan dari proses pembelajaran tersebut. H. C Witherington dalam Educational Psychology menjelaskan pengertian belajar sebagai suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan,
14
http://yunifahretnowati.blogspot.co.id/2012/06/kreativitas-guru-dalam-pembelajaranpendidikan-agama-islam-ditaman-penitipan-anak-aisyiyah-blawong-trimulyo-jetis-bantulYogyakarta/html. Diakses tanggal 21 Januari 2016. 15 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), hlm. 217. 16 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999), hlm. 80. 17 Martinis Yamin, Op. Cit, hlm. 222.
10
sikap, kebiasaan kepribadian atau suatu pengertian.18 Ketika siswa melakukan proses belajar maka akan didapatkan suatu hasil belajar siswa. Adapun dalam bukunya Rusmono, Snelbeker menyabutkan hasil belajar merupakan perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar.19 Sedangkan menurut K. Brahim yang ditegaskan oleh Nawawi, bahwa hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.20 2. Penelitian Yang Relevan Peneliti juga telah melakukan survey terhadap hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat. Adapun penelitian yang masih berkaitan dengan judul dalam penelitian ini adalah : Skripsi milik Edi Waluyo NIM 09402241006 mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul pengaruh kreativitas guru dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Data diambil dengan metode kuesioner dan dokumentasi. Pengolahan data menggunakan analisis regresi dengan taraf signifikasi 5%. Hasil penelitian
18
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Cet. 2 (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 4. 19 Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu, Cet. 1 (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), hlm. 8. 20 Ahmad Susanto, Teori Belajar Dan Mengajar di Sekolah Dasar, Cet. 1 (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 5.
11
menunjukkan kreativitas guru dan motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan kontribusi variable kreativitas guru dan motivasi belajar siswa terhadap nilai hasil belajar siswa sebesar 0,26 yang berarti bahwa kedua variable tersebut memberikan kontribusi pada variable hasil belajar siswa sebesar 26 % sedangkan sisanya sebesar 74% dipengaruhi oleh varian lain diluar model penelitian yang tidak termasuk dalam bahasan penelitian ini.21 Skripsi milik Sami Wulandari NIM 206011000082 mahasiswa fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan jurusan PAI UIN Syarif Hidayatullah yang berjudul pengaruh kreativitas mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa (studi kasus di SMPN 2 Kota Tanggerang Selatan) tahun 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rxy yaitu 0,48 dengan data table besarnya 0,374 berarti anatara variable X dan variable Y terdapat korelasi positif. Dari hasil yang dilakukan baik melalui wawancara maupun questioner yang disebarkan kepada siswa terungkap bahwa dalam pengaruh kreativitas mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa terdapat hubungan yang signifikan, berarti guru telah memiliki kreatifitas yang cukup baik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di SMPN 2 Kota Tanggerang Selatan.22
21
Edi Waluyo, “Pengaruh Kreativitas Guru Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman”, Skripsi (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Press, 2013), hlm. vii. 22 Sami Wulandari, “Pengaruh Kreativitas Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus di SMPN 2 Kota Tanggerang Selatan)”, Skripsi (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Press, 2010), hlm. i.
12
Skripsi milik Hanif Maulana Abdillah NIM. 3211113080 mahasiswa jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung dengan judul pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI Kelas VIII di SMP Negeri 2 Sumbergempol Tulungagung tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif . Populasi penelitian sebanyak 250 siswa dan yang menjadi sampel sebanyak 45 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket, dokumentasi, wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis regresi dengan satu prdiktor dengan bantuan SPSS version 16.0 for windows. Dengan taraf signifikasi 0.05 dk pembilang 1 dan dk penyebut 43, diperoleh Ftabel = 4,067 sedang Fhitung = 36,42. Dilihat dari hitungan R square = 0,446, yang berarti motivasi belajar siswa mempengaruhi prestasi belajar PAI sebesar 44,6%. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VIII di SMP N 2 Sumbergempol Kab. Tulungagung semester genap tahun pelajaran 2014/2015.23 Berbeda dengan penelitian - penelitian tersebut, penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh kreativitas guru dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X jurusan agama pada mata pelajaran alqur’an hadits di MAN Batang.
23
Hanif Maulana Abdillah, “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Kelas VIII di SMP N 2 Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran 2014/2015”, Skripsi (Tulungagung: IAIN Tulungagung press, 2015), hlm. xvi.
13
3. Kerangka Berfikir Kreativitas sangat dibutuhkan bagi seorang guru, karena bila seorang guru kreatif maka akan memberikan dampak yang positif pula pada murid. Salah satu pentingnya kreativitas atau berfikir kreatif seorang guru adalah sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Hal ini penting bagi guru karena dengan kreativitas yang tinggi seorang guru akan memberikan solusi tak terbatas terhadap berbagai persoalan murid. Dengan adanya kreativitas guru tersebut dalam proses pembelajaran, maka sedikit banyaknya akan mempengaruhi dorongan siswa untuk belajar. Guru yang tidak kreatif dalam melaksanakan pembelajaran tentu akan membuat siswa menjadi jenuh dalam melakasanakan proses belajar, sehingga motivasi belajar siswa menjadi rendah. Siswa yang termotivasi belajar karena nyaman saat melakukan proses belajar mengajar akibat gurunya yang kreatif maka secara tidak langsung perubahan kebutuhan akan belajar menjadi tinggi. Siswa akan lebih serius dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan tidak menutup kemungkinan mereka akan belajar mandiri walaupun tanpa pengawasan dari guru. siswa tidak lagi menjadi malas dalam melakukan proses belajar karena motivasi belajar mereka telah muncul yang disebabkan oleh salah satu faktor motivasi eksternal yaitu kreativitas guru. Kemudian perubahan motivasi belajar akan mengakibatkan perubahan dalam intensitas belajar siswa. Semakin intens siswa belajar, maka mereka
14
akan lebih menguasai materi pelajaran yang mereka pelajari. Dengan demikian hasil belajar yang diharapkan guru dapat akan tercapai lebih maksimal, baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Gambar kerangka berfikir Faktor Faktor yang
internal
mempengaruhi
Motivasi
hasil belajar
belajar
Hasil belajar
Faktor
Kreativitas
eksternal
guru
4. Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus diuji secara empiris (hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti di bawah dan thesa yang berarti kebenaran).24 Secara umum ada dua macam hipotesis, yaitu; hipotesis nihil dan hipotesis kerja. Hipotesis nihil (disebut juga hipotesis nol. Hipotesis statistik, H𝑜) adalah sebuah pernyataan yang menyatakan tidak adanya hubungan, perbedaan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih. Sedangkan yang disebut hipotesis kerja (juga disebut hipotesis alternatif disingkat H𝑎, atau hipotesis satu disingkat H1) adalah sebuah pernyataan
24
Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), hlm. 34.
15
yang menyatakan adanya perbedaan, pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau lebih.25 H𝑜 = Tidak ada pengaruh antara kreativitas guru (x1) dan motivasi belajar (x2) terhadap hasil belajar siswa (y) kelas X jurusan agama pada mata pelajaran al-qur’an hadits di MAN Batang. H𝑎 = Ada pengaruh antara kreativitas guru (x1) dan motivasi belajar (x2) terhadap hasil belajar siswa (y) kelas X jurusan agama pada mata pelajaran al-qur’an hadits di MAN Batang.
F. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian a. Pendekatan Jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data berisifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.26 Pendekatan ini digunakan karena peneliti akan menggali, mengumpulkan dan menganalisis data statistik yang berupa angka untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan tentang hubungan antara 25
Tulus Winarsunu, Statistik Dalam Penelitian Psikologi Dan Pendidikan, Cet. 3 (Malang: UMM Press, 2006), hlm. 9. 26 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 14.
16
kreativitas guru dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X jurusan agama pada mata pelajaran al-qur’an hadits di MAN Batang. b. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.27 Peneliti menggunakan jenis penelitian lapangan karena ingin mengetahui dan memahami secara mendalam tentang berbagai fakta terkait objek melalui pengamatan lapangan, kemudian menganalisisinya menggunakan analisis statistik. 2. Setting Penelitian Penelitian yang membahas pengaruh kreativitas guru dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X jurusan agama pada mata pelajaran al-qur’an hadits ini akan dilaksanakan di Madrasaah Aliyah Negeri (MAN) Batang. 3. Variabel penelitian Variable penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
27
Cholid Narbuko & Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Cet. 13 (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), hlm. 46.
17
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.28 Adapun variabel dari penelitian ini adalah: a. Variabel bebas (x) Variabel bebas (independent) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya variabel terikat (dependent). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah : 1. Kreativitas Guru (x1), dengan indikator29 : a. Berwawasan luas b. Terbuka c. Memberikan semangat d. Pantang menyerah e. Proses pembelajaran yang fleksibel f. Pengetahuan g. Ketrampilan 2. Motivasi Belajar (x2), dengan indikator30 : a. Cita-cita atau aspirasi siswa b. Kemampuan siswa c. Kondisi siswa d. Kondisi lingkungan siswa e. Unsur-unsur dinamis belajar
28
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm 2. Hamzah B. Uno & Nurdin Muhamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), hlm. 154-156. 30 Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999), hlm. 97-99. 29
18
b. Variabel terikat (y) Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena andanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar mata pelajaran alqur’an hadits siswa kelas X jurusan agama di MAN Batang.31 Dalam variabel ini indikator yang digunakan yaitu berupa nilai, yaitu nilai ulangan raport semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. 4. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.32 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Jurusan Agama di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Batang yang berjumlah 27 siswa, yaitu 8 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Teknik sampling merupakan
31 32
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 4. Ibid., hlm. 61.
19
teknik pengambilan sampel. Sampling adalah pengambilan sebagian objek untuk diselidiki yang akan mewakili populasi.33 Pengambilan sampel menurut Suharsimi Arikunto, jika subjeknya kurang dari 100, maka seluruh populasi dijadikan sampel.34 Oleh karena itu, penelitian ini adalah penelitian populasi. 5. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan di lapangan dan didukung dengan kajian membaca berbagai sumber kepustakaan, dan dalam mengumpulkan datadata yang dibutuhkan, penulis menggunakan metode sebagai berikut : a. Angket Angket adalah suatu daftar pertanyaan tentang topik tertentu, yang akan diberikan kepada objek atau baik secara individu atau kelompok untuk mendapatkan informasi tertentu.35 Angket ini digunakan untuk mengukur kreativitas guru dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran al-qur’an. Angket ini diberikan kepada siswa yang dijadikan sampel (responden). b. Observasi Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah prosesproses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan
33
Ibid., hlm. 62. Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hlm. 120. 35 Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta : Andi Offset, 2000), hlm. 9. 34
20
observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.36 Observasi
ini
digunakan
sebagai
data
pendukung
untuk
mengumpulkan data mengenai kreativitas guru saat mengajar di kelas, motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa melalui data nilai hasil belajar yang telah dilaksanakan. Pada penelitian ini penulis meninjau secara langsung ke tempat penelitian. Observasi penelitian ini akan dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Batang. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film documenter, data yang relevan penelitian.37 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang berupa dokumen dan data-data yang tertulis, terutama data dan dokumen yang berkaitan dengan gambaran umum Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Batang meliputi dokumen dan data tentang tinjauan historis, visi, misi, tujuan, letak, struktur organisasi, keadaan guru, karyawan dan siswa, sarana dan prasarana sekolah MAN Batang, serta dokumen dan nilai
36 37
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 203. Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 105.
21
ulangan raport semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 mata pelajaran alqur’an hadits. 6. Teknik Pengolahan dan Analisa Data Kegiatan
analisis
data
dalam
penelitian
kuantitatif
meliputi
pengolahan dan penyajian data, melakukan berbagai perhitungan untuk mendeskripsikan data, dan melakukan analisis untuk menguji hipotesis. Perhitungan dan analisis data kuantitatif dilakukan menggunakan teknik statistik.38 Analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.39 Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan beberapa tahapan, antara lain, pengeditan data (editing), coding dan transformasi data dan tabulasi data.40 Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat sehingga teknik analisis data yang digunakan adalah statistik yaitu analisis regresi linier ganda dan dibantu dengan menggunakan program SPSS. a. Analisis Pendahuluan
38
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 297. 39 Sugiyono, Op. Cit., hlm. 207. 40 Trianto, Op. Cit., hlm. 297-298.
22
Mengingat data yang diperoleh merupakan data yang bersifat kualitatif, maka terlebih dahulu data tersebut dikuantitatifkan yaitu dengan cara skoring dengan memberikan yang diperoleh dengan pemberian nilai tertentu. 1) Untuk jawaban huruf A diberi nilai 4 2) Untuk jawaban huruf B diberi nilai 3 3) Untuk jawaban huruf C diberi nilai 2 4) Untuk jawaban huruf D diberi nilai 1 b. Analisis Uji Hipotesis Pada penelitian ini penulis menggunakan analisis regresi linier ganda (anareg 2 prediktor). Anareg 2 prediktor adalah suatu teknik statistik parametric yang digunakan untuk menguji pertautan 2 buah predictor (X1 dan X2) dengan variabel kriterium (Y). Persamaan regresi untuk menyelesaikan anareg 2 prediktor adalah sebagai berikut :41 Y = a + b X1 + c X2 Keterangan : Y = Kriterium X1 dan X2 = prediktor 1 dan 2 a = intersep b dan c = koefisien regresi Untuk menemukan harga a, b, dan c dapat digunakan rumus sebagai berikut: 41
Tulus Winarsunu, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan (Malang: UMM Pers, 2007), hlm. 194-195.
23
a = Y - bx1 - cx2 b = (∑x22) (∑x1y) – (∑x1 x2) (∑x2 y) (∑x12) (∑x22) – (∑x1 x2) c = (∑x12) (∑x2y) - (∑x1 x2) (∑x1y) (∑x12) (∑x22)
G. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pemahaman mengenai tata urut penulisan dari penelitian ini secara keseluruhan, maka sistematika penulisan skripsi ini akan disusun dalam lima bab. Sebelum memasuki halaman antar bab terdapat: halaman judul, halaman pernyataan, halaman moto, halaman pembimbing, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel. Bab I adalah Pendahuluan. Terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab II yaitu Kreativitas Guru, Motivasi Belajar Siswa dan Hasil Belajar Siswa. Terdiri dari 3 sub bab yaitu yang bagian pertama kreativitas guru yang terdiri dari pengertian, dimensi kreativitas, ciri-ciri dan karakteristik guru kreatif dan faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas guru. Bagian kedua adalah motivasi belajar siswa, yang terdiri dari pengertian, fungsi motivasi, peranan motivasi dalam belajar dan pembelajaran, jenis motivasi, faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa dan bentuk-bentuk motivasi di sekolah. Bagian ketiga adalah hasil
24
belajar siswa, yang terdiri dari pengertian, macam hasil belajar, dan faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Bab III yaitu Hasil Penelitian, terdiri dari 2 sub bab. Bagian pertama membahas tentang Keadaan Umum Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Batang terdiri dari Tinjauan Historis, Visi, Misi dan Tujuan, Letak Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Batang, Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa, Sarana dan Prasarana. Bagian kedua membahas kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran al-qur’an hadits, motivasi siswa dalam belajar al-qur’an hadits, dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran alqur’an hadits. Bab IV membahas tentang pengaruh antara kreativitas guru dan motivasi siswa terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran al-qur’an hadits di MAN Batang, terdiri dari pertama analisis kreativitas guru dalam melaksanakan pembelajaran al-qur’an hadits, kedua analisi motivasi siswa dalam belajar al-qur’an hadits, ketiga hasil belajar siswa pada mata pelajaran al-qur’an hadits, keempat analisis tentang pengaruh antara kreativitas guru dan motivasi siswa terhadap hasil belajar siswa kelas x jurusan agama pada mata pelajaran al-qur’an hadits di MAN Batang. Bab V Penutup, meliputi: kesimpulan, saran-saran, dan penutup. Pada bagian akhir memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup.