BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk bekerja secara maksimal guna menghasilkan laba yang besar dan tetap bertahan dalam persaingan yang begitu ketat. Secara
otomatis perusahaan harus bekerja ekstra
untuk
mempertahankan usahanya. Salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana atau tambahan modal untuk mempertahankan usahanya tersebut dengan melalui pasar modal. Menurut Kwee (2012), pasar modal membantu struktur permodalan perusahaan sekaligus memberi kesempatan kepada investor. Bagi pelaku pasar, pasar modal merupakan tempat pilahan beragam produk investasi yang memungkinkan melakukan diversivikasi bisnis. Menurut Simanjuntak (2012), krisis ekonomi dan utang yang melanda Eropa pada tahun 2012 mengakibatkan perekonomian dunia dalam keadaan berfluktuasi. Bahkan, International Money Funding (IMF) mendesak negara-negara Eropa agar satu suara dalam menuntaskan krisis utang yang telah melebar ke sistem keuangan global bahkan ke Indonesia. Hal tersebut membawa dampak dan pengaruh pada kegiatan pasar modal dan investasi yang ditandai dengan melemahnya nilai tukar Rupiah tehadap mata uang asing dan keluarnya pelaku pasar asing karena anjloknya harga saham pada September 2012.
1
2
Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan bagi investor, kreditor, dan pengguna lainnya. Investor juga menggunakan informasi laporan arus kas sebagai ukuran kinerja perusahaan. Ukuran kinerja perusahaan
yang
menjadi
fokus
perhatian
investor
adalah
mampu
menggambarkan kondisi ekonomi dengan baik serta menyediakan sebuah dasar bagi peramalan aliran arus kas dan masa depan suatu saham. Menurut Hendriksen dan Van Breda (2002) arus kas ini diasumsikan membentuk dasar untuk mengestimasikan nilai pasar dari utang, ekuitas, dan instrument keuangan lain yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan. Pelaporan
keuangan
merupakan
suatu
bentuk
pertanggung-jawaban
perusahaan terhadap berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan selama periode tertentu. Menurut Statement Of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1 (Hendriksen, 2002) ada dua tujuan pelaporan keuangan, yaitu sebagai berikut: Pertama memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, investor potensial, kreditur, dan pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan serupa lainnya. Kedua memberikan informasi tentang prospek arus kas untuk membantu investor dan kreditor dalam menilai prospek arus kas bersih perusahaan. Menurut Statement Of Financial Accounting Concept (SFAC) No.1 (Hendriksen, 2002) tujuan utama dari akuntansi adalah untuk memungkinkan pemegang saham dan pihak lain membentuk pengharapan mengenai arus kas masa depan. Dalam kata-kata FASB: Pelaporan keuangan harus memberikan informasi guna membantu investor dan kreditor serta pemakai lain yang sekarang
3
dan yang potensial dalam menetapkan jumlah, waktu dan ketidakpastian dari penerimaan kas prospektif dari dividen atau bunga dan hasil dari penjualan, penarikan, atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman. Pada awalnya laporan keuangan hanya terdiri dari neraca dan laporan laba rugi. Sedangkan laporan arus kas mulai diwajibkan pelaporannya pada tahun 1987 melalui Statement Of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 95 (Hendriksen, 2002). Di Indonesia kewajiban untuk melaporkan arus kas dimulai pada tahun 1994 dengan adanya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 yang menyatakan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tak tepisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna untuk : (1) Mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. (2) Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang terhadap arus kas masa depan dari berbagai perusahaan. (3) Meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga, disamping itu informasi arus kas juga sebagai pertimbangan untuk prediksi pembayaran dividen, terlebih lagi informasi arus kas
4
dari kegiatan operasi yang menjadi indikator dalam menentukan apakah arus kas yang dihasilkan cukup dalam melunasi pinjaman dan memelihara kegiatan operasi. Menurut Tjiptono, Darmadji (2001), saham dapat didefinisikan sebagai bukti penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Saham dapat berupa selembar kertas yang menjelaskan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Terdapat masalah di beberapa perusahaan pada tahun 2008-2012 yang menunjukan bahwa laba bersih dan arus kas yang meningkat tidak menjamin harga saham meningkat pula ataupun sebaliknya. Hal tersebut dapat dilihat pada table berikut. Tabel 1.1 Laba Bersih, Arus Kas, dan Harga saham PT. Cahaya Kalbar, TBK. Perriode 2008-2012 PT. Cahaya Kalbar, Tbk. Variabel 2008
2009
2010
2011
2012
Laba bersih (Rp)
27.867.555.443
49.493.129.474
29.562.060.490
96.305.943.766
58.344.237.476
Arus Kas (Rp)
-6.712.326.370
-369.674.776
2.052.779.493
4.091.011.897
3.629.462.616
700
1.490
1.100
950
1.300
Harga saham (Rp)
5
Berdasarkan tabel 1.1 di atas, laba bersih PT. Cahaya Kalbar, TBK. Tahun 2011 mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 225,78%. Sementara persentase harga saham di tahun 2011 mengalami penurunan sebesar -13,64% dari tahun sebelumnya. Laba bersih tahun 2012 mengalami penurunan sebesar -39,42% dari tahun sebelumnya. Tetapi harga saham menunjukkan peningkatan dari tahun 2011 sebesar 36,84%. Berdasarkan teori, kondisi laba bersih tahun 2011 seharusnya berdampak pada peningkatan harga saham. Begitu pula laba bersih tahun 2012 yang seharusnya berdampak pada penurunan harga saham. Sedangkan arus kas PT. Cahaya Kalbar, TBK. Tahun 2010 mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 655,29%. Sementara persentase harga saham di tahun 2010 mengalami penurunan sebesar -26,17% dari tahun sebelumnya. Arus kas tahun 2012 mengalami penurunan sebesar -11,28% dari tahun sebelumnya. Tetapi harga saham menunjukkan peningkatan dari tahun 2011 sebesar 36,84%. Berdasarkan teori, kondisi arus kas tahun 2010 seharusnya berdampak pada peningkatan harga saham. Begitu pula arus kas tahun 2012 yang seharusnya berdampak pada penurunan harga saham.
6
Tabel 1.2 Laba Bersih, Arus Kas, dan Harga saham PT. Prashida Aneka Niaga, TBK. Perriode 2008-2012 PT. Prashida Aneka Niaga, Tbk. Variabel 2008 Laba bersih (Rp) Arus Kas (Rp) Harga saham (Rp)
2009
2010
2011
2012
9.448.209.908
32.449.818.159
25.685.038.017
23.858.490.558
25.623.404.271
19.602.920.867
-6.230.748.239
-17.323.245.392
5.989.403.813
43.866.984.573
100
110
80
310
205
Berdasarkan tabel 1.2 di atas, laba bersih PT. Prashida Aneka Niaga, TBK. Tahun 2011 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar -7,11%. Sementara persentase harga saham di tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 287,50% dari tahun sebelumnya. Laba bersih tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 7,40% dari tahun sebelumnya. Tetapi harga saham menunjukkan penurunan dari tahun 2011 sebesar -33,87%. Berdasarkan teori, kondisi arus kas tahun 2011 seharusnya berdampak pada penurunan harga saham. Begitu pula arus kas tahun 2012 yang seharusnya berdampak pada penimgkatan harga saham. Sedangkan arus kas PT. Prashida Aneka Niaga, TBK. Tahun 2008 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 131,78%. Sementara persentase harga saham di tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 10,00% dari tahun sebelumnya. Arus kas tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 632,41% dari tahun sebelumnya. Tetapi harga saham menunjukkan penurunan dari tahun 2011 sebesar -33,87%. Berdasarkan teori, kondisi arus kas tahun 2008 seharusnya
7
berdampak pada penurunan harga saham. Begitu pula arus kas tahun 2012 yang seharusnya berdampak pada peningkatan harga saham. Sejauh ini hasil pengujian tersebut masih mengandung kontradiksi atas kesimpulan yang dilakukan berkaitan dengan manfaat isi informasi yang dikandungnya. Hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan arus kas terhadap harga saham pada perusahaan jasa yang terdaftar di BEI tahun 20082010 oleh Zuliandri (2012), menyimpulkan bahwa arus kas dari aktivitas operasi tidak berpengaruh terhadap harga saham. Aktivitas investasi tidak berpengaruh terhadap harga saham. Arus kas dari aktivitas pendanaan sangat berpengaruh teerhadap harga saham. Hasil penelitian yang dilakukan Rahmadi (2013), menunjukkan secara parsial variabel arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara simultan (bersama-sama) variabel independen arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan transportasi yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012. Sedangkan hasil penelitian Meythi (2012), Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa variabel laba secara signifikan berpengaruh positif terhadap harga saham. Variabel arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini secara simultan juga menunjukkan bahwa variabel laba, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
8
Berdasarkan uraian singkat yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang kemampuan informasi keuangan yaitu laba dan arus kas dalam memprediksi laba dan arus kas di masa mendatang dengan menambahkan variable laba masa depan sebagai variable dependen. Dengan ini peneliti mengajukan judul “PENGARUH LABA DAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM” (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, masalah dalam penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut: 1. Apakah Arus Kas berpengaruh terhadap harga saham 2. Apakah Laba bersih berpengaruh terhadap harga saham 3. Apakah laba dan arus kas secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi mengenai laba dan arus kas dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga dapat menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi pada variable-variabel penelitian. Mengacu pada masalah yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai :
9
1. Untuk mengetahui apakah arus kas mempengaruhi harga saham 2. Untuk mengetahui apakah laba mempengaruhi harga saham 3. Untuk mengetahui
apakah arus kas dan laba
secara
simultan
mempengaruhi harga saham 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Akademisi Hasil Penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan teori akuntansi keuangan khususnya mengenai arus kas dan laba akuntansi dalam hubungan dengan harga saham. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk dijadikan sebagai bahan masukan untuk kemajuan perusahaan terutama dalam penilaian dan analisa laporan keuangan untuk mendukung terciptanya tujuan perusahaan di masa depan. 3. Bagi Investor Sebagai bahan masukan, alat analisis, dan pertimbangan yang dapat digunakan dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi dari pasar modal sesuai dengan informasi keuangan yang diperoleh dengan analisa keuangan yang tepat.
10
4. Bagi Peneliti selanjutnya Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan atau pertimbangan dalam penelitian selanjutnya, dan dapat dijadikan bukti sebagai pembuktian mengenai ada atau tidaknya pengaruh antara arus kas operasi dan laba akuntansi terhadap harga saham 1.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian pada perusahaan makanan dan minuman yang list di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2012 melalui media internet. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada Februari 2014 sampai dengan selesai.