BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja sama. Sejalan dengan itu, organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung
jawab.
Hal
tersebut
menggambarkan
bahwa
organisasi
mempunyai karakteristik tertentu yang struktur dan tujuannya saling berhubungan
serta
tergantung
pada
komunikasi
manusia
untuk
mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut. Hal ini dapat dikatakan bahwa organisasi mempunyai tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga memperoleh kepuasan. Oleh sebab itu, organisasi menghadapkan para pegawai dapat berprestasi dan mampu menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif sehingga pegawai tidak akan mengalami kejenuhan, kebosanan, dan malas bekerja yang mengakibatkan semangat kerja menjadi menurun. Hal ini disebabkan apabila semangat kerja menurun dapat mengakibatkan prestasi kerja pegawai juga mengalami penurunan. Prestasi kerja pegawai yang menurun akan mengakibatkan kerugian pada organisasi. Pekerjaan dapat lebih cepat dan tepat diselesaikan tanpa mengurangi kedisiplinan yang ada jika didukung oleh peran serta seorang pimpinan. Dalam hal ini pimpinan harus selalu memberikan arahan, membina, dan memotivasi bawahan dalam menyelesaikan pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi. Hal tersebut selalu diupayakan oleh pimpinan dengan 1
2
memberikan motivasi dan keseimbangan upah atas hasil pekerjaan karyawan. Kesuksesan atau kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh banyak hal, salah satunya adalah kepemimpinan yang dibangun di dalam organisasi tersebut. Thoha (2007:7) menyatakan kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong,dan mengatur seluruh unsur-unsur dalam kelompok atau organisasi untuk dapat mencapai tujuan. Seorang pemimpin harus dapat menemukan dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan organisasi bawahan yang dipimpinnya. Keberhasilan
seorang
pemimpin
sangat
ditentukan
oleh
kepemimpinannya, meliputi kemampuan dan interaksi sesama pemimpin, bawahan dan atasan. Kepemimpinan seseorang akan sangat mempengaruhi cara pengambilan keputusan dan kinerja dari suatu organisasi yang dipimpinnya. Setiap pemimpin akan memperlihatkan kepemimpinan kedalam situasi tertentu yang dapat dimunculkan lewat ucapan, sikap dan tingkah laku yang dirasakan oleh dirinya sendiri maupun oleh orang lain. Kepemimpinan
adalah
keseluruhan
aktivitas
dalam
rangka
mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja secara sukarela untuk mencapai suatu tujuan yang memang diinginkan bersama. Kepemimpinan merupakan kemampuan dari manajemen puncak untuk membangun, mempraktekkan serta memimpin suatu visi jangka panjang bagi organisasi. Kepemimpinan yang tepat diperlukan dalam membuat suatu kebijakan-
3
kebijakan strategis yang menentukan masa depan organisasi, termasuk penggunaan ukuran kinerja. Pimpinan sering mengunakan pendekatan subjektif berkenaan ukuran kinerja. Pimpinan ada kalanya lebih suka menggunakan ukuran umum dan subjektif daripada yang spesifik dalam melakukan penilaian kinerja organisasi. Motivasi memegang peranan yang penting dalam pelaksanaan kerja pegawai. Motivasi menjadi pendorong seseorang melaksanakan suatu kegiatan guna mendapatkan hasil yang terbaik. Oleh karena itulah tidak heran jika pegawai atau karyawan yang mempunyai motivasi yang tinggi biasanya mempunyai kinerja yang tinggi pula. Untuk itu motivasi pegawai atau karyawan perlu dibangkitkan agar dapat menghasilkan kinerja yang terbaik. Dengan adanya motivasi yang tinggi dari pegawai atau karyawan tentunya akan membuat seseorang akan bekerja atau menunjukkan kinerjanya atau hasil kerja yang baik, efisien dan optimal. Motivasi biasanya terkandung keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran, dorongan dan insentif. Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapi. Ada dua faktor yang mempengaruhi kondisi pekerjaan seseorang, yaitu faktor pemuas dan faktor kesehatan. Faktor intrinsik yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing orang, dan faktor ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Jadi pegawai atau karyawan yang terdorong secara intrinsik akan menyenangi pekerjaan
yang
memungkinkannya
menggunakan
kreaktivitas
dan
4
inovasinya, bekerja dengan tingkat otonomi yang tinggi dan tidak perlu diawasi dengan ketat. Kepuasan disini tidak terutama dikaitkan dengan perolehan hal-hal yang bersifat materi. Sebaliknya, mereka yang lebih terdorong oleh faktor-faktor ekstrinsik cenderung melihat kepada apa yang diberikan oleh organisasi kepada mereka dan kinerjanya diarahkan kepada perolehan hal-hal yang diinginkannya dari organisasi. Motivasi perlu dilaksanakan suatu organisasi, dimana seluruh aktivitas dan tugas-tugas jika didasarkan pada motivasi yang tinggi maka prestasi kerja juga akan menjadi tinggi dan sebaliknya. Agar seseorang mau melakukan sesuatu pekerjaan, orang tersebut memerlukan motivasi. Motivasi merupakan hal atau sesuatu yang mendorong seseorang melakukan berbuat sesuatu. Motivasi suatu individu (motivasi intrinsik) dan dapat timbul dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Dan keduanya mempunyai pengaruh terhadap perilaku dan prestasi kerja. Dengan demikian dapat diketahui motivasi berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai. Keberhasilan sebuah perusahaan sangat bergantung kepada baik dan buruknya kinerja dari perusahaan tersebut. Kinerja dari sebuah perusahaan tergantung kepada kinerja karyawannya di mana setiap karyawan merupakan penggerak bagi berjalannya sebuah perusahaan. Kinerja yang baik dari karyawan akan berdampak langsung kepada kemajuan atau kemunduran yang diperoleh perusahaan tersebut. Kinerja karyawan menunjuk kepada kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
5
Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan indikator-indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Sebagai hasilnya akan diketahui bahwa karyawan termasuk dalam tingkatan kinerja tertentu, misalnya tingkat kinerja tinggi, tingkat kinerja menengah atau rendah. Atau dapat juga dikelompokkan melampaui target, sesuai target atau di bawah target. Dari hal-hal tersebut kinerja dapat dimaknai sebagai keseluruhan “unjuk kerja” dari seorang karyawan. Kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Kinerja bisa dilihat dari berbagai sudut pandang tergantung pada tujuan masing-masing organisasi (misalnya untuk profit atau untuk costumer satisfaction) juga tergantung pada bentuk organisasi itu sendiri (misalnya organisasi publik, organisasi swasta, organisasi swasta atau organisasi sosial). Berbagai ungkapan seperti output, efisiensi, dan efektivitas mempunyai hubungan dengan kinerja. PT. Sinar Surya Semesta Mesindotama merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Fabrikasi dan Manufacturing Unit baik Mild Steel ataupun Stainless Steel, maka PT. Sinar Surya Semesta Mesindotama dituntut untuk memberikan nilai lebih kepada konsumen atau pelanggannya, selain dengan cara memberikan produk yang berkualitas, juga memberikan pelayanan yang baik. Dewasa ini prilaku konsumen berubah menjadi semakin kritis dimana mereka lebih memperhatikan antara manfaat (benefit)
6
dan biaya (cost) yang harus dikeluarkannya untuk menikmati manfaat tersebut. PT. Sinar Surya Semesta Mesindotama menghasilkan dua macam produk, yaitu: produk mild steel ataupun stainless steel dan produk material handling/conveyor belt. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas tersebut maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian
yang berjudul
“PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN
PT.
SINAR
SURYA
SEMESTA
MESINDOTAMA - TANGERANG”.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian di atas, maka adapun masalah-masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh secara simultan Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja karyawan PT. Sinar Surya Semesta Mesindotama – Tangerang ? 2. Bagaimana pengaruh secara parsial Kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. PT. Sinar Surya Semesta Mesindotama – Tangerang ? 3. Bagaimana pengaruh secara parsial Motivasi terhadap Kinerja karyawan PT. Sinar Surya Semesta Mesindotama – Tangerang ?
1.3
Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Sinar Surya Semesta
7
Mesindotama – Tangerang 2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial Kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. Sinar Surya Semesta Mesindotama – Tangerang. 3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial Motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Sinar Surya Semesta Mesindotama – Tangerang.
1.4
Manfaat Penulisan Skripsi ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baik teori maupun praktek dibidang manajemen sumber daya manusia terutama tentang pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini mengungkapkan berbagai informasi mengenai pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan, sehingga diharapkan
dapat
memberikan
manfaat
bagi perusahaan
dalam
menyempurnakan tingkat kinerja karyawannya. 3. Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bagi penelitian lebih lanjut mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan kepemimpinan dan motivasi serta kinerja karyawan.