2
BAB I. BERAWAL DARI SEMANGAT
“Semangat” adalah sesuatu hal yang abstrak, tidak terlihat namun dapat dirasakan. Semangat juga diperlukan sebagai langkah awal dalam mengawali suatu kegiatan untuk mencapai kesuksesan. Dan hal inilah yang tercermin dalam proses saat melakukan perancangan kampus Akademi Komunitas Nias Utara (AKNIRA) pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 6 dan juga sejarah berdirinya AKNIRA pada tahun 2013 lalu.
Gambar 1.1 Profil Umum Kab.Nias Utara
1.1. Awal Yang Tidak Terduga Pada awal dimulainya studio perancangan arsitektur 6 banyak mahasiswa yang bertanya-tanya bangunan apakah yang akan dirancang yang akan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
3
direfleksikan dengan skripsi nanti. Suasana penasaran bercampur semangatpun terasa dalam hati. Karena pada perancangan kali ini para mahasiswa ingin memberikan hal yang terbaik karena ini merupakan studio perancangan terakhir. Dan pada studio perancangan arsitektur 6 kali ini, yang menjadi dosen kordinator adalah Pak Bauni Hamid. Walaupun pada saat minggu-minggu awal dimulainya perancangan arsitektur 6 beliau masih berada di Amerika, beliau tetap semangat membimbing kami. Beliau tetap memberikan tugas kepada kami untuk membuat jurnal yang akan dikirimkan ke beliau melalui email. Minggu ke minggu kami lalui dan sampailah pada pembagian kelompok dan judul tugas perancangan bagi kami yang tentunya akan menjadi bagian dari proses yang dijalani nantinya. Setelah menunggu beberapa minggu akhirnya kami menerima email dari Pak Bauni dan ternyata saya mendapat kelompok Nias Utara. Dan pada kelompok ini yang menjadi dosen pembimbing kami adalah Pak Rudolf Sitorus. Beliau membimbing dua kelompok yaitu kelompok Nias Utara dan kelompok Geopark Kaldera Toba. Setelah mendapat kelompok masing-masing kami semua bersiap mengawali perancangan ini dengan semangat. Tetapi langkah semangat kami sempat terhenti karena dengan tiba-tiba Pak Bauni selaku kordinator Perancangan Arsitektur 6 mengundurkan diri. Tentu hal ini mengejutkan kami. Karena kami berpikir bagaimana nasib kami nanti kedepannya. Tetapi walaupun demikian kami tidak pantang menyerah. Kami tetap mengikuti prosedur yang ada dan mengikuti peraturan dan pembagian tugas sebelumnya. Tanpa dosen kordinator kami tetap berjalan dengan tetap berkordinasi dengan dosen pembimbing. Dan dengan Pak Rudolf sebagai dosen
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4
pembimbing kami mengawali perancangan arsitektur 6. Selanjutnya beliau memberikan informasi tugas kami kedepannya tentang apa yang harus kami lakukan.
1.2 Melangkah Dengan Semangat Dalam perancangan kali ini Pak Rudolf mejelaskan secara singkat tentang awal mulanya berdiri kampus Akademi Komunitas Nias Utara (AKNIRA). Yang dimana awal tersebut merupakan semangat dari Pemerintah Kab.Nias Utara yang ingin menngkatkan kualitas sumberdaya manusia agar dapat mengelolah sumberdaya alam yang ada. Tentunya semangat awal ini bukanlah hal yang muncul begitu saja. Tetapi ada sebab mengapa hal itu terjadi dan dibalik ide berdirinya kampus AKNIRA ada cerita yang sedikit menarik.Dikisahkan oleh Bapak Saharman Gea, bahwa keinginan untuk membangun perguruan tinggi negeri di Kab.Nias Utara ini muncul karena pernah suatu hari beliau membaca koran dan menemukan berita bahwa Nias khususnya Nias Utara masuk kedalam salah satu daerah tertinggal di Indonesia. Setelah mengetahui hal ini beliau merasa sangat sedih karena beliau tidak menyangka bahwa kampung halamannya menjadi daerah yang masih tertinggal. Dan beliau merasa sangat berdosa jika dia sebagai putra yang lahir di Nias yang telah mengenyam pendidikan di luar negeri tidak memberikan suatu pemikiran yang dapat mengubah fakta yang ada terhadap kampung halaman tempat beliau dibesarkan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
5
Gambar 1.2.1 Foto Pak Saharman Gea (kanan)
Untuk merealisasikan pemikirannya, beliau kemudian kembali ke kampung halamannya dan langsung menemui Bupati Nias Utara. Ibaratkan pendekar yang turun dari gunung. Dalam perjumpaan dengan bupati beliau mengungkapkan bahwa kualitas sumberdaya manusia di Nias Utara harus ditingkatkan agar dapat mengelolah potensi sumberdaya alam yang besar yaitu dengan membangun sebuah perguruan tinggi negeri. Dan hal ini langsung disetujui oleh Bupati Nias Utara.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
6
Gambar 1.2.2 Foto Pak Edward Zega (kanan),Bupati Nias Utara
Tetapi untuk merealisasikan hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Banyak permasalahan yang harus dihadapi. Permasalahan kelayakan, tenaga pengajar , peminat dan lahan sebagai tempat berdirinya perguruan tinggi tersebut. Dan hal ini tidak menyulutkan semangat beliau untuk melanjutkan cita-citanya. Setelah melewati proses yang panjang, akhirnya pada tahun 2013 berdirilah sebuah perguruan tinggi di Nias Utara yang bernama “Akademi Komunitas Nias Utara” yang pada saat itu dibina oleh Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh yang hadir dengan 3 program studi yaitu budidaya ternak potong, budidaya tanaman karet dan budidaya perikanan air tawar. Hal ini merupakan kesuksesan awal yang baik untuk menuju tujuan yang diharapkan. Tetapi perjuangan belum berakhir. Karena masih ada beberapa permasalahan yang harus dihadapi diantaranya ketidak tersediaan lahan dalam pembangunan kampus AKNIRA
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
7
sehingga proses belajar mengajar harus berlangsung dan menumpang di sebuah sekolah negeri yang ada di Nias Utara. Kemudian ada suatu yang menarik dalam penyelesaian masalah tersebut. Karena semangat yang tinggi dari masyarakat Nias Utara itu sendiri, membuat sebagian masyarakat merelakan atau menyumbangkan tanah milik mereka untuk dijadikan lahan sebagai tempat berdirinya kampus AKNIRA. Sehingga tidak heran jika site yang dijadikan lahan sebagai tempat perancangan kampus bentuknya tidak beraturan dan masih ada yang berpisah-pisah. Dan hal inilah yang selanjutnya menjadi permasalahan utama dalam melakukan perancangan kampus AKNIRA.
Gambar 1.2.3 Site Awal Perancangan Kampus
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
8
Gambar 1.2.4 Perkembangan Site Perancangan Kampus
(Sumber : Studi Kelayakan Pembangunan Kampus AKNIRA) Tabel 1.2.1 Nama Sekolah dan Jumlah Siwa di Nias Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
9
Dan studi kelayakan pembangunan kampus AKNIRA memiliki cerita tersendiri tentang awal berdirinya kampus AKNIRA. Berdasarkan fakta pendidikan yang menunjukkan bahwa lulusan SLTA banyak yang tidak terserap di dunia kerja maka pemerintah Kabupaten Nias Utara bertekad untuk meningkatkan aspek keterampilan lulusan SLTA agar mampu mengolah potensi daerah menjadi sumber penggerak roda pembangunan daerah. Keinginan tersebut diwujudkan dengan dibuatnya rencana pendirian pendidikan tinggi vokasi yang mampu meningkatkan kompetensi lulusan SLTA sesuai kebutuhan pembangunan Nias, khususnya Nias Utara. Dalam studi kelayakan pembangunan kampus dijelaskan bahwa menurut data BPS tahun 2012, sebagian besar atau 47.6% angkatan kerja tersebut tidak lulus sekolah dasar. Sedangkan angkatan kerja yang memiliki pendidikan setingkat sekolah dasar mencapai 13.434 jiwa atau 23.7%, yang berpendidikan SLTP 13.8% dan yang berpendidikan SLTA ke atas mencapai 15.0%. Selain itu, tercatat juga dari 2.509 jiwa usia produktif yang tidak memiliki pekerjaan, 60% atau 1498 jiwa justru berpendidikan SLTA ke atas. Sementara berdasarkan ketersediaan guru, terdapat 2800 tenaga guru dengan 1000 guru berstatus pegawai negeri sipil dan 1800 tenaga swasta. Dari 1800 tenaga guru swasta tersebut 300 diantaranya hanya mengenyam pendidikan SLTA. Dengan melihat kondisi tersebut maka dapat dipahami jika kompetensi lulusan SLTA tidak sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan fakta pendidikan yang menunjukkan bahwa lulusan SLTA banyak yang tidak terserap di dunia kerja. Karena itulah pemerintah Kabupaten
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
10
Nias Utara bertekad untuk meningkatkan aspek keterampilan lulusan SLTA agar mampu mengolah potensi daerah menjadi sumber penggerak roda pembangunan daerah. Keinginan tersebut diwujudkan dengan dibuatnya rencana pendirian pendidikan tinggi vokasi yang mampu meningkatkan kompetensi lulusan SLTA sesuai kebutuhan pembangunan Nias, khususnya Nias Utara. Keinginan Pemerintah kabupaten Nias Utara tersebut kemudian diwujudkan dengan mendirikan pendidikan tinggi yang berbentuk Akademi Komunitas (AK) dengan pendidikan vokasi jangka pendek (D2) yang selanjutkan berkembang dan diberi nama Akademi Komunitas Nias Utara (AKNIRA). Dengan hadirnya AKNIRA diharapkan generasi-generasi muda khususnya yang berada di Nias Utara dapat menjadi alat pembangunan daerah yang mandiri dan dapat mengelolah potensi sumberdaya alam yang ada demi meningkatkan perekonomian dan kemajuan di wilayah Nias Utara. Dan hal inilah yang menjadi tujuan didirikannya AKNIRA seperti yang telah diungkapkan oleh Bapak Saharman Gea.
(Sumber : www. id-id.facebook.com/pariwisataNU ) Gambar 1.2.5 Suasana di Pantai La’fau
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
11
(Sumber : www. id-id.facebook.com/pariwisataNU ) Gambar 1.2.6 Pantai di Kab.Nias Utara
(Sumber : Studi Kelayakan Pembangunan Kampus AKNIRA) Tabel 1.2.2 Pertumbuhan KDRB Kab.Nias Utara Tahun 2008-2009
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara